Disusun Oleh :
1. Rahmat Basofi 171710101124 Ketua
2. Dini Indah Kartikosari 171710101106 Sekretaris
3. Digdayani Kurniawan Putri 171710101001 Bendahara
4. Retno Puspaning Pratiwi 171710101071 Anggota
5. Zuida Amalina Rizky 171710101013 Anggota
6. Septi Windy Pradina 171710101093 Anggota
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan proposal ini, yaitu :
1. Mengetahui proses blanching pada edamame,
2. Mengetahui sifat fisik dan organoleptik terhadap perbedaan suhu blanching
edamame.
1.4 Manfaat
Adapuun manfaat dari penulisan proposal ini, yaitu :
1. Mengetahui proses blanching pada edamame,
2. Mengetahui pengaruh perbedaan suhu blaching pada edamame,
3. Mengetahui waktu dan besar api yang baik digunakan untuk blanching
edamame.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Edamame
Edamame merupakan sejenis kedelai yang berasal dari jepang yang memiliki
nilai jual tinggi dibandingkan kedelai biasa. Edamame mulai dibudidayakan di
China pada tahun 200 sebelum masehi sebagai tanaman obat hingga kini
(Ridiah, 2010).
Edamame termasuk golongan tanaman semusim berupa semak rendah, tubuh
tegak, berdaun lebat, dengan beragam morfologi. Tanaman edamame memiliki
tinggi sekitar 30-50 cm, bercabang sedikit atau banyak tergantung pada varietas
dan lingkungan hidupnya. Pada umumnya tanaman edamame memiliki daun
majemuk yang terdiri dari 3 helai anak daun yang berwarna hijau muda atau
hijau kekuning-kuningan (Irwan, 2006). Edamame masih satu jenis dengan
kedelai yang dikenal di indonesia, perbedaannya terletak pada warna dan
ukurannya, dimana edamame berwarna hijau, memiliki ukuran yang lebih
besar, rasa yang lebih manis, tekstur yang lebih lembut dan mudah dicerna dari
kedelai pada umumnya. Di Jepang edamame dimanfaatkan sebagai sayur dan
juga camilan sehat (Cahyanto, 2015). Berikut klasifikasi edamame :
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Polypetales
Famili : Leguminoceae
Sub famili : Papilionoideae
Genus : Glycine
Spesies : Glycine max (L) Merr
Sumber : Adisarwanto, 2005
Menutut samsu (2001) untuk menghasilkan edamame yang baik, kualitas
benih perlu diperhatikan. Benih yang memiliki kualitas yang baik akan
menghasilkan edamame yang memiliki kualitas tinggi. Pada pemilihan varietas
yaitu umur panen, ukuran, dan warna biji serta tingkat apdaptasi terhadap
lingkungan haruslah menjadi pertimbangan.untuk mempersiapkan media
tanam haruslah menggunakan media tanah dengan kedalaman 0-20 cm,
kemudian dikeringkan selama 2-4 hari yang dimasukkan kedalam polybag.
Seemakin bagus tanah yang digunakan akan menghasilkan tanaman yang
bagus. Untuk menanam benih edamame dilakukan dengan cara didugal dengan
kedalaman kurang lebih 3 cm dengan 3 biji kemudian lubang tersebut ditutup
tanah secara merata.
Edamame berperan sangat penting dalam penyediaan bahan pangan bergizi
bagi dunia. Setiap 100 gram edamame mengandung 30,20 gram protein, 286
kalori, 15,6 gram lemak, 196 mg kalsium, 506 mg fosfor, 6,90 mg besi, vitamin
A 95 SI, 0, 93 mg vitamin B1, 30,1 gram karbohidrat dan 20 gram air (Samsu,
2001).Edamame juga mengandung senyawa organik seperti asam folat,
mangan, isoflavon, beta karoten dan sukrosa (Ridiah, 2010). Edamame disebut
sebagai gold from the soil atau the world miracle karena mengandung asam
amino yang tinggi. Setiap 1 gram asam amino dalam edamame mengandung
340 mg isoleusin, 480 mg leusin, 400 mg lisin, 310 mg fenilalanin, 200 mg
triosin, 80 mg metionin, 100 mg sistin, 250 mg treonin, 90 mg triptofan, 330
mg valin.
2.2 Blanching
Blanching adalah suatu proses pemanasan yang dilakukan pada suhu
dibawah 100oC selama beberapa menit, dengan menggunakan air panas atau
uap air. Cara melakukan blanching ialah dengan merendam bahan dalam air
panas (merebus) atau dengan uap air steam. Sayur-sayuran atau buah-buahan
yang akan diblanching dimasukkan ke dalam keranjang kawat, kemudian
dimasukkan ke dalam panci dengan suhu blanching biasanya mencapai 82 –
83°C selama 3 – 5 menit. Setelah blanching mencapai waktu yang ditentukan,
kemudian keranjang kawat diangkat dari panci dan cepat-cepat didinginkan
dengan air.
Secara garis besar metode blanching yang sering diterapkan ada dua, yaitu :
1. Blanching dengan air panas (Hot Water Blanching)
Metode blanching ini hampir sama dengan proses perebusan. Metode ini
cukup efisien,namun memiliki kekurangan yaitu kehilangan komponen
bahan pangan yang mudah larut dalam air serta bahan yang tidak tahan
panas.
2. Blanching dengan uap air panas (Steam Blanching)
Blanching dengan metode ini paling sering diterapkan. Metode ini
mengurangi kehilangan komponen yang tidak tahan panas.
Pada proses pengolahan edamame agar siap dimakan perlu dilakukan
perebusan blanching. Proses blanching ini menggunakan air. Air adalah suatu
zat cair yang tidak mempunyai rasa, bau dan warna. Air terdiri dari hidrogen
dan oksigen dengan rumus kimia H2O (Kodoatie dan Sjarief, 2010). Pada
proses blanching edamame di rendam dalam air panas (merebus) atau dengan
uap air (steam). Tujuan utama proses blanching pada edamame adalah men-
inaktifkan enzim peroksidase dan katalase, menyeragamkan warna,
mengurangi jumlah mikroba, melepas kotoran yang tidak lepas saat proses
pencucian dan mematangkan edamame supaya siap dimakan. Proses perebusan
pada edamame biasanya dilakukan pada suhu 90-100oC selama 2-2,5 menit.
Prasetyo (2010) menyatakan bahwa proses blanching yang dilakukan ada 3
macam yaitu:
1. RB (Regular Blanching)
Merupakan proses blanching yang menggunakan suhu 100oC selama 2
menit. Proses ini biasanya ditujukan untuk produk edamame yang diolah
terlebih dahulu sebelum dikonsumsi.
2. LB (Long Blanching)
Merupakan proses blanching yang menggunakan suhu 100oC selama 2.5
menit. Edamame yang melalui proses ini memiliki tekstur yang lebih
lunak bila dibandingkan dengan RB. Edamame yang melalui proses ini
biasanya dapat langsung dikonsumsi.
3. SLB (Salt Long Blanching)
Merupakan produk edamame yang lebih berasa asin karena adanya
perendaman dengan larutan garam. Prosesnya ada 2 tahap, yang pertama
blansing selama 2 menit pada suhu 100oC kemudian masuk pendinginan
I dan II, selanjutnya perendaman larutan garam 15% selama 25 atau 45
menit. Tahap kedua blanching lagi selama 30 detik pada suhu 100oC.
Pada prosesnya, blancing dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
berpengaruh juga terhadap hasil produknya. Faktor-faktor yang
mempengaruhi blanching :
1. Jenis bahan
2. Ukuran bahan : semakin kecil ukuran, proses blanching semakin cepat
dan kerusakan nutrisi cepat pula
3. Suhu blanching : semakin tinggi suhu, tingkat kerusakn semakin besar
4. Metode blanching.
BAB 3. METODOLOGI PELAKSANAAN
Diskusi 1
Diskusi 2
Pembuatan Proposal
Penyelesaian
Proposal
Revisi Proposal
Presentasi Proposal
Perebusan Edamame
Pada suhu Yang
Berbeda
Uji Sifat Fisik
Uji Sifat
Organoleptik
Pembuatan Laporan
Presentasi Hasil
Edama
me
Penimbangan
Pencucian
Air Air
dingin biasa
Perebusan
pada suhu1
Edama
100C dan
me
suhu2 80C
Pada waktu 2
menit
Penimbangan
Pengujian
pada fisik dan
organoleptik
Diagram Alir 3.1 Skema Kerja Blanching Edamame
Chart Title
2000
1500
1000
500
0
80 derajat celsius 80 derajat celsius 100 derajat celsius 100 derajat celsius
(air biasa) (air dingin) (air biasa) (air dingin)