Anda di halaman 1dari 33

Modul Tari

Informasi Umum Modul Ajar


Nama Penyusun : Sally Agustini Widayat, S.Pd
Jenjang Sekolah : SMP
Fase :D
Mata Pelajaran : Seni Tari
Materi Pokok : Tari Kreasi berdasar Unsur Pendukung dalam bentuk kelompok
Alokasi Waktu : 10 jam pelajaran x 40 menit (5 x pertemuan)

Tujuan Pembelajaran

Menganalisis,menunjukkan, mengapresiasi dan menyusun gerak tari kreasi berdasar unsur


pendukung (property) dalam bentuk kelompok

Alur Tujuan Pembelajaran

Tautan FINAL PMM_ATP_RIMA_KHABIBAH_SENI TARI_FASE D_KELAS 7.pdf

Indikator Pembelajaran
1. Peserta didik mampu menganalisis bentuk tari kelompok dan unsur pendukung tari
2. Pesreta didik mengidentifikasi elemen komposisi tari kelompok melaui pertunjukan tari yang
disaksikan secara langsung atau melalui tayangan audiovisual
3. Peserta didik mengeksplorasi elemen komposisi tari kelompok
4. Peserta didik merancang konsep karya tari kreasi kelompok berdasarkan Unsur pendukung
(properti).
5. Peserta didik meciptakan gerak tari yang bersumber dari gerak tari tradisional daerah setempat
melalui rangsang properti.
6. Peserta didik menyusun gerak tari menggunakan pengolahan desain komposisi tari kelompok dan
unsur pendukung tari Properti
7. Peserta didik menampilkan pertunjukan karya tari kreasi kelompok

Deskripsi Umum Modul Ajar

Unit ini berisi kegiatan pembelajaran seni tari dengan topik gerak tari kreasi berdasar unsur
pendukung (property) dalam bentuk kelompok. Modul ajar ini menyajikan bahan ajar berupa
komposisi tari kelompok dan unsur pendukung tari terutama properti dan tahapan peserta didik
dalam membuat tari kreasi. Peserta didik mampu menganalisis, menunjukan dan manegapresiasi
unsur pendukung pada pertunjukan tari serta dapat menyusun gerak tari kreasi menggunakan
unsur pendukung(property) dalam bentuk kelompok.
Peta Konsep

Membuat Karya Tari

Komposisi Tari Kelompok Unsur Pendukung Tari Proses Penciptaan


Karya Tari Kreasi

Unsur komposisi Aspek Tari Iringan Tari Eksplorasi


Kelompok

Desain Lantai Kostum &


Serempak Improvisasi
(Unison) Tata Rias

Desain 3Dimensi
Properti
Berimbang Komposisi
(Balance)
Desain Atas

Terpecah Tata Pentas


Desain Musik (Broken)

Desain Dramatik Selang-seling


(Alternate)

Desain Simetris & asimetris

Bergantian
Dinamika (Canon)

Tema

Kata Kunci

 Komposisi Tari  Tari Kelompok  Iringan Tari  properti  Tata Pentas


 Tari Kreasi  Koreografi  Tata Busana  Pola  Tata Rias
lantai
PERTEMUAN KE 1 (TOPIK : ANALISIS DAN MENUNJUKAN UNSUR PENDUKUNG
TARI)
Langkah-langkah Pembelajaran

 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini, yaitu peserta didik mampu menganalisis
unsur-unsur pendukung tari.
 Peserta didik diberikan stimulus rangsangan visual materi tentang tari kreasi nusantara kepada
peserta didik melalui tayangan video tari Dog-dog Lojor .Link video :
https://www.youtube.com/watch?v=Rve88TBH-2M
(Tari Dog-Dog Ljor. Sumber: youtube GNP Music)
 Peserta didik diberikan pertanyaan pemantik mengenai video tari kreasi yang sudah
ditayangkan, yaitu berupa:
“Apa saja benda dan aksesoris yang muncul dalam tarian tersebut?”
 Peserta didik dan guru melakukan diskusi dan tanya jawab mengenai peranan unsur
pendukung dalam sebuah karya tari kreasi. Peserta didik diberikan penjelasan materi hari ini,
yaitu unsur-unsur pendukung tari Unsur pendukung ini juga menjadi salah satu daya tarik dlam
pertunjukan tari, beberapa unsur yang menjadi pendukung tari, diantara sebagai berikut :
Iringan Tari, Tata Busana (Kostum) dan Tata Rias, Perlengkapan Tari (Property), Tata Pentas.
 Peserta didik dibagi kedalam beberapa kelompok (rekomendasi 1 kelompok terdiri dari 4-5
orang)
 Setiap kelompok diminta berdiskusi untuk mencari dan memilih 1 tari kreasi berbasis tradisi
(contoh: tari merak, tari giring-giring, tari pendet, dll), setelah itu peserta didik dan diberikan
penugasan untuk mengidentifikasi unsur pendukung yang terdapat dalam tari kreasi tersebut.
Hasil diskusi ditulis dan dituangkan dalam bentuk Info Grafis berukuran A3.
 Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dengaan teman kelompoknya di depan kelas
secara bergantian.
 Guru melakukan asesmen formatif dengan mengisi lembar observasi pada saat peserta didik
melakukan diskusi dan presentasi

Asesmen Pertemuan Pertama

 Asesmen Formatif (Mengamati peserta didik berdiskusi, mengerjakan Info Grafis dan
presentasi hasil penugasan)
Asesmen formatif ini dilaksanakan pada kegiatan pembelajaran topik Analisi unsur pendukung tari
kreasi dalam bentuk kelompok. Dalam kegiatan pembelajaran ini guru melakukan penilaian dengan
menggunakan rubik asesmen sebagai berikut:

Membuat info grafis unsur pendukung tari hasil pengamtan video tari (pertemuan 1)
Asesmen Formatif
Penilaian produk
Bentuk Penilaian : hasil produk info grafis
Teknik penilaian : Penilaian proses
a. Instrumen Penilaian Unjuk Kerja
Membuat info Grafis Unsur Pendukung Tari
Nama Kelompok: 1……………
2…………..
3 ………….
4…………..
5………….

Petunjuk kerja:
1. Amatilah video Pertunjukan tari berikut !
2. Uraikan unsur pendukung yang muncul dalam pertunjukan tari tersebut
3. Bedakan Unsur pendukung yang muncul berdasarkan jenisnya !
4. Buatlah hasil kerjamu dalam bentuk info grafis yang menarik !
5. Presentasikan hasil info grfismu didepan kelas.

Rubik Penilaian
Kriteria Yang di Kriteria Penilaian
Ketercapaian amati
Belum Cukup Berkembang Sangat
Tujuan
Berkamban Berkamban Sesuai Harapan Berkembang
Pembelajaran
g (1) g (2) (3) atau Mahir (4)

Kemampuan menguraikan Tidak Bisa Menjelaskan Menjelaskan


menganalisis menjelaskan menyebutkan dengan rinci dan dengan rinci
unsur pendukung dan tidak namun belum tepat sesuai dan tepat sesuai
tari dalam mau menjelaskan meteri meteri, dan
pertunjukan tari mencoba dengan rinci mengklasifikasik
bertanya an sesuai
jenisnya

Sikap Kritis Tidak ingin Ingin tahu, Selalu ingin tahu, Selalu ingin
tahu, tidak tidak bertanya namun tahu, bertanya,
bertanya dan bertanya dan belum berani mencoba dan
tidak ingin tidak berani untuk mencoba melakukannya
mencoba mencoba sendiri
(hanya
berdiam diri)

Kemampukan Membedakan Belum Mulai Sudah memahami Sangat


menunjukan dan memhami memahami materi dan memahami
membedakan materi dan materi memyebutkan materi
unsur pendukung belum dengan serta memyebutkan
tari dan mencoba mengetahui membedakan serta
mepersentasikan menybutkan contoh - contohnya sesaui membedakan
contohnya contohnya jenis dan fungsi contohnya
dalam bentuk
sesaui jenis dan
info grafis
bersama kerjasama Tidak mau Belum berani Berani fungsi
kelompok bekerjasama bekerjasama bekerjasama dan
Berani
dan tidak namun mengajak
bekerjasama
mau sesekali berdiskusi namun
dan mengajak
berdiskusi. mengajak tidak ke semua,
semuanya
temennya hanya berani
untuk
untuk untuk beberapa
berdiskusi
berdiskusi orang sajah.

Kreatif Tidak Tidak Memiliki ide dan Selalu memiliki


Memiliki ide memiliki ide berusaha ide dan
dan tidak namun mau menuangkannya menuangkanny
mencoba berusaha dalam bentuk a dalam bentuk
membuat mencoba tulisan walaupun diskusi dan
tulisan di menuangkan dalam segi Bahasa penulisan mind
mind mapp nya dalam penulisan masih mapp
bentuk belum terlalu baik
tulisan di
mind mapp
Lembar Observasi Persta Didik

Kelompok NAMA PESERTA KRITERIA PENILAIAN Jumlah


DIDIK Sangat Berkembang – kurang berkembang (1-4)

Mengurai SIKAP KREATIF membed kerjasama


KRITIS akan

Skor maksimal : 20
Skor minimum : 5
Skor batas penilaian : 10
Jika peserta didik sudah melewati batas penilaian dengan skor minimal 8 berarti peserta
didik sudah dianggap mampu untuk mengidentifikasi tari kreasi berdasarkan nilai

RencanaTindakLanjut

Jika asesmen ini digunakan sebagai asesmen formatif dimana tujuannya adalah melihat
perkembangan pembelajaran peserta didik serta perbaikan perencanaan pembelajaran selanjutnya,
berikut adalah beberapa rekomendasi yang dapat dilakukan. Rekomendasi ini dapat disesuaikan
berdasarkan hasil penilaian tiap komponen serta disesuaikan dengan kondisi peserta didik dan
satuan Pendidikan masing-masing.
Tindak lanjut

Guru memberikan penguatan dan menjadikan peserta didik sebagai


Jika diperoleh hasil
1. tutor sebaya yang akan membantu peserta didik lain yang belum
maksimal
mahir.

Guru memberikan kesempatan untuk mengulang refleksi dan tindak


2. Jika diperoleh hasil baik
lanjut dengan ditemani tutor sebaya.

Jika diperoleh hasil Guru melakukan pengelompokan untuk peserta didik dan melakukan
3.
cukup pendampingan secara bersama.

Jika diperoleh hasil Guru melakukan pedampingan tambahan secara personal/ individu
4.
minimum (bisa dilakukan diluar jam Pelajaran).

Refkesi

Refleksi peserta didik


 Pembelajaran apa yang tadi dipelajari?
 Perasaan apa yang muncul Ketika kegiatan pembelajaran?
 Apa yang menjadi kendala dalam menganalisis unsur pendukung dalam tari kelompok?
Media Pembelajaran (sarana dan Prasarana)
 Media Pembelajaran : Power point dan video tari kreasi
 Sarana dan Prasarana : Buku Guru Seni Tari Kelas VII, LCD, Proyektor, Laptop, Speaker
 Referensi Link video tari kreasi dengan unsur pendukung Properti:
https://www.youtube.com/watch?v=g1b5iN3Dd8U
( Tari dengan Properti, sumber : Youtube Ayo Sunaryo)
https://www.youtube.com/watch?v=1O_OYwnV6iw
( Tari Piring Sumatera Barat , Sumber : Youtube GNP Music)
https://www.youtube.com/watch?v=nqDiHAT582I
( Tari Kembang KIpas , Sumber : Youtube Seni Tari Veteran Jakarta)
https://www.youtube.com/watch?v=JHvY8kFE9H4
( Tari Kandagan, Sumber : Youtube Yuliawan Kasma Hidayat)

Lampiran LKPD

P I K I R K A N YUK !
Coba kita simak video berikut ini !

https://www.youtube.com/watch?v=g1b5iN3Dd8U

1. Menurut kalian apa perbedaan Properti dan aksesori dalam tari?


2. Jika kamu ingen mebuat tarian dengan hand properti, alat atau benda apa yg ingin
kalian pakai?

D I S K U S I YUK !

1. Buatlah kelompok yang beranggotakan 4-5 anggota


2. Amati video pertunjukantari dibawah ini !

https://www.youtube.com/watch?v=Rve88TBH-2M

3. Diskusikan dengan kelompokmu Usur Pendukung Tari apa saja yang muncul
pada pertunjukan tari tersebut ? berikan keteraagan atau contohnya!
(sajikan dalam bentuk info grafis)
A. Lengkapilah tabel berikit ini dengan jawaban yang tepat!
No. Tema Tarian Properti Yang Bisa Digunakan
1. Tari Tani ….….
….….
….….
….….
2. Tari Nelayan ….….
….….
….….
….….
3. Tari Belajar ….….
….….
….….
….….
4. Tari Permainan anak ….…..
….….
….…..
….…..
Lampiran Bahan Ajar Materi Pertemuan 1

Unsur Pendukung Tari!

Gambar 2.1 Unsur Pendukung pada tari Bali


Sumber: https://id.theasianparent.com di unggah 15 maret 2023
Seni Tari merupak sebuah seni yang kompleks, agar penampilannya terlihat sempurna
harus di dukung oleh seni - seni lain, seperti seni musik, seni rupa dan seni teater. Unsur
pendukung adalah elemen yang penting dalam seni tari. Keberhasilan dalam suatu
pertunjukan tari, sangatlah dipengaruhi oleh unsur-unsur pendukungnya. Unsur pendukung
ini juga menjadi salah satu daya tarik dlam pertunjukan tari, beberapa unsur yang menjadi
pendukung tari, diantara sebagai berikut :
Iringan Tari
Tata Busana (Kostum) dan Tata Rias
Perlengkapan Tari (Property)
Tata Pentas
1. Iringan Tari
Tari dan iringan berdampingan erat karena dapat membantu gerak lebih teratur dan
ritmis. Fungsi musik/iringan tari adalah membantu sebagai pengiring, ilustrasi, pembangunan
suasana, memberi tekanan-tekanan dalam gerak. Bentuk Irigan musik dalam tari dibagi dua
yaitu, musik Internal dan musik eksternal, terdapat juga fungsi iringan pada tari.
Iringan musik eksternal : yaitu musiknya dari luar penari seperti pemain musik live, atau audio.
iringan musik Internal : yaitu musiknya dari dalam penari , seperti suara nyanyian penari,
tepukan anggota tubuh atau aksesoris yang dipaki penari (gelang kaki). Ketika sebuah tarian
diiringi dengan alunan musik tertentu, maka tarian yang dibawak oleh penari tersebut akan
menjadi lebih indah untuk dinikmati, baik gerakan, suara, mau ekspresi yang diungkapkan oleh
penari.
a. Fungsi Iringan Tari
Beberapa fungsi iringan dalam tari, antara lain sebagai berikut.
1) Sebagai iringan gerakan
Fungsi iringan tari sebagai iringan gerakan memiliki arti bahwa ritme musik se dengan ritme
gerakan. Musik dapat ditabuh secara menghentak, tetapi gerakan yang dilakukan dapat
mengalir dan mengalun.
2) Sebagai ilustrasi Fungsi iringan tari sebagai ilustrasi memiliki arti bahwa musik dapat
menggambarkan susana yang sedang terjadi dalam sebuah tarian.
3) Sebagai pembangun suasana Fungsi iringan tari sebagai pembangun suasana sering
dilakukan pada tarian yang memiliki desain dramatik agar suasana yang ditampilkan sesuai
dengan tujuan tari.
Selain itu, musik iringan juga memiliki beberapa fungsi yang lain, di antaranya sebaga berikut.
1) Mengatur dan memberi tanda gerak tari.
2) Pengendali dan pemberi tanda perubahan bentuk gerakan.
3) Sebagai rangsangan bagi penari.
4) Mendukung jalannya pertunjukan.
5) Penuntun dan pemberi tanda awal dan akhir tarian.
6) Membantu mempertegas ekspresi gerak
b. Bentuk Iringan Tari
Bentuk iringan tari yang terdapat pada tarian tradisional di Indonesia dapat dibedak menjadi
sebagai berikut.
1) Iringan internal
Iringan internal merupakan iringan tari yang berasal dari anggota tubuh penari atau properti
tari yang digunakan. Contoh iringan internal antara lain tepukan tanga petikan jari, tepuk dada,
siulan, nyanyian, dan hentakan kaki. Beberapa contoh tari tradisional Indonesia yang
menggunakan iringan internal adalah tari Kecak dari Bali, tari saman dari Aceh, Tari Piring dari
Sumatera Barat, dan sebagainya.
2) Iringan eksternal Iringan eksternal merupakan iringan tari yang berasal dari alat musik.
Contohnya iringan eksternal antara lain gamelan, angklung, rebana, dan kentongan. Beberapa
Contoh tari tradisional Indonesia yang menggunakan iringan eksternal yaitu tari Jaipong dari
Jawa Barat, tari Rantak dari Sumatera Barat, Tari Pendet dari Bali, dan sebagainya.

2. Tata Busana dan Tata Rias


Busana seni tari adalah segala sandang dan perlengkapan yang dikenakan oleh penari
saat di atas panggung. Adapun tata pakaian tersebut terdiri dari pakaian dasar, pakaian kaki,
pakaian tubuh, pakaian kepala, dan berbagai aksesoris lainnya.

Gambar 2.1 Tata Busana Tari Someah


Sumber: dokumentasi pribadi
Fungsi Tata Busana :
1) .Memperjelas tema tari, karena tata busana untuk keperluan pementasan tari biasanya
dirancang khusus sesuai tema tarinya.
2) Membantu ekspresi penari dalam melakukan gerak tari, artinya penari harus dapat
membawakan tari tanpa terganggu oleh busananya.
3) Memberi nilai tambah pada segi estetika dan etika.
4) Membantu menghidupkan karakter dan peran penari, karena tarian yang dibawakan
dengan tata busana yang baik tentu akan lebih indah dan menarik untuk dilihat.
Tata rias adalah usaha seseorang untuk mempercantik diri, khususnya pada bagian
wajah. Tata rias pada seni pertunjukan sangat diperlukan untuk menggambarkan atau
menentukan watak di atas pentas. Dengan kata lain, tata rias merupakan seni menggunakan
bahan-bahan kosmetika untuk mewujudkan wajah peranan dengan memberi dandanan pada
pemain di atas panggung.
Fungsi Tata Rias :
1) . Membantu menunjukkan karakter penari dengan mengubah tampilan wajah penari
menyangkut aspek usia, ras, dan bentuk wajah.
2) Memberi nilai tambah pada keindahan karya tari.
3) Memberi efek gerak pada ekspresi wajah seorang penari di atas panggung karena tampilan
penari tampak datar ketika tertimpa cahaya lampu.
4) Memperjelas garis-garis wajah penari untuk mengekspresikan gerak-gerak tari.
5) Menyempurnakan penampilan wajah.

Gambar 2.2 sebelum dan sesudah Tata Rias


Sumber: Buku Guru Kur. Merdeka

3. Perlengkapan Tari (Properti Tari)


Dalam sebuah tarian kadang penari tidak hanya mengunkapkan pesan karyanya melalui
bahasa gerak tubuh saja, namun kadang memerlukan media lain untuk menyampaikan pesan
uan di inginkan, komponen ini biasa disebut properti tari. Properti Tari adalah semua peralatan
yang sangat khusus yang bisa dikomunikasikan dengan gerak dan digunakan untuk kebutuhan
suatu penampilan tari yang bertujuan mendukung pengungkapan karakter dan tema tarian
(Ayo Sunaryo, 2021). Mengapa di katakan sangat khusus? Karena alat atau benda yang
digunakan dipersiapkan khusus dan tetepa mengandung nilai estetis, bila berupa alat atau
senjata tajam biasanya digunakan yang imitiasi atau tiruannya. Alat atau benda bisa di katakan
sebagi properti tari jika dikomunikasikan dengan gerak atau dipakai dalam gerakan -gerakan
dalam tariannya, jika benda itu hanya sebagai hiasan itu termasuk aksesoris bagian dari
kostum. Properti tari pada dasarnya difungsikan untuk memberikan keindahan bentuk dan
media lain untuk menyampaikan pesan dalam pertunjukan tari. Hal ini diharapkan pertunjukan
tari nantinya akan terlihat lebih sempurna dan pesan yang terkadung didalamnya bisa
tersampaikan.

Gambar 2.7 Penggunaan Properti Kujang


mempertegas isi Tarian Kuajng Tandang
Sumber: dokumentasi pribadi
a. Fungsi Properti Tari :
1) Ciri khas perlengkapan dari suatu tarian.
2) Menambah nilai estetika (keindahan), dan daya tarik pada tarian.
3) Membantu memperkuat karakter dalam sebuah tarian.
4) Media pembantu dalam dalam penyampaian makna maupun pesan dari tari yang
ditampilkan.
Properti adalah unsur pendukung tari sehingga keberadaanya tidak wajib ada, namun
jika tarian tersebut memang memakai properti harusnya menimbulkan kesan ketegasan isi tari
agar penonton semakin mudah menangkap gambaran atau isi tari tersebut. Nilai keindahan
properti tercipta apabila dapat menimbulkan kesan yang sejalan dengan tema tari. Jadi alat
atau benda yang dipakai untuk properti tari harus seuai tema yang di usung, contohnya tari
tani benda yang bs di gunakan adalah, topi tani / caping, cangkul, bakul, arit dan lain-lain.
Terdapat tiga macam jenis properti dalam pertunjukan tari yaitu, :
b. Jenis Properti Tari :
1) . Hand Property adalah Semua peralatan yang dipegang, digunakan, dipakai, atau
dimanfaatkan dan dimainkan oleh penari. Biasanya hand properti ini tidak menempel atau
terpisah dari bagian kostum dan biasanya banyak di eksplor dengan gerak tangan. Contoh
hand Properti adalah, kipas, keris, pedang, tombak, saputangan dan lainya.
2) Dress Property adalah kostum penari itu sendiri dijadikan sebagai properti dalam
mengungkapkan tema tari atau memperkuat ekspresi penari. Kostum itu sendiri bisa berupa
tutup kepala, baju, celana dan aksesoris lainnya.
3) Set Property adalah semua Peralatan yang dibutuhkan dalam koreografi, diletakan, diatur
diatas penggung (area Pentas). Peralatan - peralatan dapat berupa trap/level/bancik yang
terbuat dari kayu, diataur dan di susun berjajar, bisa juga payung cantik yang dijadikan hiasan
latar atau setting panggung namun bisa dipakai juga sebagai properti tari. Tentu saja ,
penganturan set properti disesuaikan dengan koreografi dari penata tari.
4. Tata Pentas
Unsur tata pentas dalam suatu penyajian tari baik karya tari bertema dan nontematik
sangat penting dimunculkan. Oleh karena keberadaannya memberikan dimensi ruang
pertunjukan yang mampu mencerdaskan para penonton. Dimensi ruang yang dimaksud
adalah memberikan kesan imajinasi peristiwa yang dibangun pada penyajian tari
berdasarkan konsep penyajiannya. Tari tradisional Indonesia dapat ditampilkan di berbagai
tempat pertunjukan baik di panggung arena, pendopo atau panggung prosenium sesuai
dengan fungsi dan jenis tarinya. Berikut ini merupakan jenis-jenis panggung yang biasa
digunakan untuk menampilkan karya tari tradisional.
https://media.neliti.com/ https://brainly.co.id/ https://sites.google.com/

Gambar 2 .7 Panggung Arena Gambar 2 .7 Panggung Pendopo


Sumber: https://media.neliti.com/ diunduh 9 april 2023 Sumber:https://brainly.co.id/diunduh 9 april 2023
Gambar 2.7 Panggung Prosenium
Sumber: https://sites.google.com/ di unduh 9 april 2023

Tata Teknik Pentas agar penampilan menjadi tertata apik, kreatif, bervariasi, tidak
monoton, enak di tonton. Dalam pembahasan lebih jauh, konsep tata pentas dalam
pertunjukan tari akan terkait dengan masalah konsep tata panggung, tata lampu, dan tata
artistik pertunjukan atau dekorasi panggung.
PERTEMUAN KE 2 (TOPIK : MENGAPRESIASI TARI KELOMPOK)

Langkah-langkah Pembelajaran

 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini, yaitu peserta didik mampu menganalisis
bentuk Tari kelompok.
 Peserta didik diberikan stimulus rangsangan visual materi tentang tari kelompok kepada
peserta didik melalui tayangan video Link video :
https://www.youtube.com/watch?v=39uyw8T9Hh0&t=11s
(Ksatria Menari. Sumber: youtube, swargaloka )
 Peserta didik diberikan pertanyaan pemantik mengenai video tari kreasi yang sudah
ditayangkan, yaitu berupa:
“Apa saja bentuk komposisi tari kelompok?”
 Peserta didik dan guru melakukan diskusi dan tanya jawab mengenai komposisi tari kelompok.
Peserta didik diberikan penjelasan materi hari ini, yaitu komposisi tari kelompok. Tari
kelompok merupakan bentuk tari yang diperagakan oleh tiga atau lebih penari. Dalam
koreografi kelompok harus ada aspek-aspek dasar koreografi kelompok yang terdiri dari
Unison, Alternate, Canon, Broken
 Peserta didik dibagi kedalam beberapa kelompok (rekomendasi 1 kelompok terdiri dari 4-5
orang)
 Setiap kelompok diminta berdiskusi untuk mencari dan memilih 1 tari kelompok berbasis
tradisi, setelah itu peserta didik dan diberikan penugasan untuk mengidentifikasi bentuk
komposisi tari kelompok yang terdapat dalam tari kreasi tersebut. Hasil diskusi ditulis dan
dituangkan dalam bentuk power point
 Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dengaan teman kelompoknya di depan kelas
secara bergantian.
 Guru melakukan asesmen formatif dengan mengisi lembar observasi pada saat peserta didik
melakukan diskusi dan presentasi

Asesmen Pertemuan Kedua


Membuat Presentari Kompsisii Tari Kelompok hasil pengamtan video tari (pertemuan 2)
Asesmen Formatif
Penilaian produk
Bentuk Penilaian : presentasi Power Poit
Teknik penilaian : Penilaian proses
b. Instrumen Penilaian Unjuk Kerja
Membuat Presentasi komposiis tari kelompok
Nama Kelompok: 1……………
2…………..
3 ………….
4…………..
5………….

Petunjuk kerja:
1. Amatilah video Pertunjukan tari berikut !
2. Uraikan komposisi tari kelompok yang muncul dalam pertunjukan tari tersebut
3. Bedakan Unsur pendukung yang muncul berdasarkan jenisnya !
4. Buatlah hasil kerjamu dalam bentuk presentasi power point yang menarik !
5. Presentasikan hasil power point didepan kelas.

Kriteria Yang di Kriteria Penilaian


Ketercapaian amati
Belum Cukup Berkembang Sangat
Tujuan
Berkamban Berkambang Sesuai Harapan Berkembang
Pembelajaran
g (1) (2) (3) atau Mahir (4)

Kemampuan mengamati Belum Bisa melihat Melihat dan Mengamati


mengapresiasi melihat dan mengamiti dengan
komposisi tari dengan baik menyimak dengan seksama seksama,
kelompok dan video dengan dan mengerti apa mengerti dan
menyimak baik yang sedang di dapat
dengan baik tonton menyimpulkan
apa yang di
tonton

memahami Belum Bisa mengerti Mengerti dengan Memhami dan


mengerti dan mulai baik dan mampu
dan belum bertanya memhami materi menjelaskan
mau yang disampaikan dnegan baik
bertanya materi yang
disampaikan

Mempelajari Belum ada Mulai tertarik Sudah tertarik Sangat tertarik


ketertarikan dan mau dan mulai dan mulai
dan belum menggali menggali lebih mempelajri
mau materi dengan tetnag materi dengan baik
bertanya baik dengan baik dari berbagai
sumber
kerjasama Berani
Tidak mau Belum berani Berani bekerjasama
bekerjasama bekerjasama bekerjasama dan dan mengajak
dan tidak namun mengajak
semuanya
mau sesekali berdiskusi namun
untuk
berdiskusi. mengajak tidak ke semua,
berdiskusi
temennya hanya berani
untuk untuk beberapa
berdiskusi orang sajah.

Kreatif Tidak Tidak memiliki Memiliki ide dan Selalu memiliki


Memiliki ide ide namun berusaha ide dan
dan tidak mau berusaha menuangkannya menuangkanny
mencoba mencoba dalam bentuk a dalam bentuk
membuat menuangkann power point yang diskusi dan
power Point ya dalam menarik Power Point
bentuk Power
Point

Lembar Observasi Persta Didik

Kelompok NAMA PESERTA KRITERIA PENILAIAN Jumlah


ke DIDIK Sangat Berkembang – kurang berkembang (1-4)

Mengamati memahami KREATIF mempelajari kerjasama

Skor maksimal : 20
Skor minimum : 5
Skor batas penilaian : 10
Jika peserta didik sudah melewati batas penilaian dengan skor minimal 8 berarti peserta
didik sudah dianggap mampu untuk mengidentifikasi tari kreasi berdasarkan nilai

Rencana Tindak Lanjut

Jika asesmen ini digunakan sebagai asesmen formatif dimana tujuannya adalah melihat
perkembangan pembelajaran peserta didik serta perbaikan perencanaan pembelajaran selanjutnya,
berikut adalah beberapa rekomendasi yang dapat dilakukan. Rekomendasi ini dapat disesuaikan
berdasarkan hasil penilaian tiap komponen serta disesuaikan dengan kondisi peserta didik dan
satuan Pendidikan masing-masing.
Tindak lanjut

Guru memberikan penguatan dan menjadikan peserta didik sebagai


Jika diperoleh hasil
1. tutor sebaya yang akan membantu peserta didik lain yang belum
maksimal
mahir.

Guru memberikan kesempatan untuk mengulang refleksi dan tindak


2. Jika diperoleh hasil baik
lanjut dengan ditemani tutor sebaya.

Jika diperoleh hasil Guru melakukan pengelompokan untuk peserta didik dan melakukan
3.
cukup pendampingan secara bersama.

Jika diperoleh hasil Guru melakukan pedampingan tambahan secara personal/ individu
4.
minimum (bisa dilakukan diluar jam Pelajaran).
Refkesi

YUK KITA BERREFLEKSI


SEJENAK 

Setelah kamu belajar materi Komposisi tari kelompok, unsur-unsur komposisi tari dan aspek-aspek
dasar tari kelompok.
Nama Peserta Didik : ...........................
Kelas : ...........................

Pertanyaan Jawaban
Bagaimana perasaanmu setelah
mempelajari materi diatas?
Apa yang perlu kamu tingkatkan dalam
pemahaman materi tersebut?
Materi apa yang paling kamu pahami?
Materi apa yang sulit untuk kamu pahami?
Apa rencana mu untuk kegiatan
pembelajaran selanjutnya?

Media Pembelajaran (sarana dan Prasarana)


 Media Pembelajaran : Power point dan video tari kelompok
 Sarana dan Prasarana : Buku Guru Seni Tari Kelas VII, LCD, Proyektor, Laptop, Speaker
 Referensi Link video tari dengan komposisi kelompok
https://www.youtube.com/watch?v=PK963h7IERs
( komposisi tari kelompok, sumber : Youtube Ayo Sunaryo)
https://www.youtube.com/watch?v=39uyw8T9Hh0&t=11s
( Ksatria menari, Sumber : Youtube Swargaloka)
https://www.youtube.com/watch?v=nqDiHAT582I
( Tari Kembang KIpas , Sumber : Youtube Seni Tari Veteran Jakarta)
https://www.youtube.com/watch?v=uFxCFlIVofo
( Wonderland, Sumber : Youtube mendalo)

PERTEMUAN KE 3 (TOPIK : MENUJUKAN TARI KELOMPOK)

Langkah-langkah Pembelajaran

 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini, yaitu peserta didik mampu menunjukan
bentuk komposisi Tari kelompok.
 Peserta didik diberikan stimulus rangsangan gerak berkelompok oleh guru di depan kelas,
misalnya melakukan komposisi canon pada 7 orang siswa.
 Peserta didik diberikan pertanyaan pemantik mengenai gerakan yang dilakukan dan dilihat,
yaitu berupa:
“Apa yang kamu rasakan ketika bergerak?”
 Peserta didik dan dibantu guru dibagi kedalam beberapa kelompok (rekomendasi 1
kelompok terdiri dari 5-7 orang)
 Setiap kelompok diminta membuat motif gerak dari beberapa komposisi tari kelompok.
 Peserta didik menunjukan hasil eksplorasi geraknya di depan kelas dihadapan siswa-siswi yang
lain.
 Guru melakukan asesmen formatif dengan mengisi lembar observasi pada saat peserta didik
melakukan gerak.
Asesmen Pertemuan Ketiga

LAKUKAN YUK! 
Lakukan tugas berikut ini!
1. Buatlah satu kelompok yang terdiri dari 4-5 anggota
2. Lihatlah contoh koreografer kelompok berikut !

https://www.youtube.com/watch?v=PK963h7IERs
3. Buatlah satu pola gerak dengan hitungan pada setiap masing-masing desain gerak tari
kelompok.
4. Presentasikan hasil gerakmu didepan kelas!
Rubik penilaian

Kriteria Yang di Kriteria Penilaian


Ketercapaian amati
Belum Cukup Berkembang Sangat
Tujuan
Berkamban Berkambang Sesuai Harapan Berkembang
Pembelajaran
g (1) (2) (3) atau Mahir (4)

Kemampuan merancang Belum Bisa Sudah Sangat


menunjukan hasil merenakan merencanaka merencankan dipersiapkan
membuat dengan baik n dengan baik dengan baik rencana dan
komposisi tari dengan sehingga bentuk
kelompok menjadi sebuah rancangannya
didepan kelas bentuk rancangan dengan baik

membuat Belum Bisa Sudah Sangat baik


melakukan melakukan mengeskplor dan mengeksplor
pengolahan pengolahan mengelola gerak dan mengolah
gerak sedikit dengan sangat serta
baik menjadi pola berimprovisasi
yang baru membuat
gerakan
yangbaru

Menampilka Belum ada Mulai bisa Sudah bisa Sangat percaya


n yang bisa mnunjukan memperlihatkan diri dalam
ditampilka sdkit hasilnya dan menampilkan menmapilkan
walau belum di depan kelas hasil karya
sepurna gerak barunya
di depan kelas

Tidak mau Berani


kerjasama Belum berani bekerjasama
bekerjasama Berani
bekerjasama dan mengajak
dan tidak bekerjasama dan
namun semuanya
mau mengajak
sesekali untuk
berdiskusi. berdiskusi namun
mengajak
tidak ke semua, berdiskusi
temennya
hanya berani
untuk
berdiskusi untuk beberapa
orang sajah.

Kreatif Tidak Tidak memiliki Memiliki ide dan Selalu memiliki


Memiliki ide ide namun berusaha ide dan
dan tidak mau berusaha menuangkannya menuangkanny
mencoba mencoba dalam bentuk a dalam bentuk
membuat menuangkann tulisan walaupun diskusi dan
tulisan di ya dalam dalam segi Bahasa penulisan mind
mind mapp bentuk tulisan penulisan masih mapp
di mind mapp belum terlalu baik
Pertanyaan Jawaban
Lembar Observasi Peserta Didik

Kelompok NAMA PESERTA KRITERIA PENILAIAN Jumlah


ke DIDIK Sangat Berkembang – kurang berkembang (1-4)

Mengamati memahami KREATIF mempelajari kerjasama

Skor maksimal : 20
Skor minimum : 5
Skor batas penilaian : 10
Jika peserta didik sudah melewati batas penilaian dengan skor minimal 8 berarti peserta
didik sudah dianggap mampu untuk mengidentifikasi tari kreasi berdasarkan nilai

Rencana Tindak Lanjut

Jika asesmen ini digunakan sebagai asesmen formatif dimana tujuannya adalah melihat
perkembangan pembelajaran peserta didik serta perbaikan perencanaan pembelajaran selanjutnya,
berikut adalah beberapa rekomendasi yang dapat dilakukan. Rekomendasi ini dapat disesuaikan
berdasarkan hasil penilaian tiap komponen serta disesuaikan dengan kondisi peserta didik dan
satuan Pendidikan masing-masing.
Tindak lanjut

Guru memberikan penguatan dan menjadikan peserta didik sebagai


Jika diperoleh hasil
1. tutor sebaya yang akan membantu peserta didik lain yang belum
maksimal
mahir.

Guru memberikan kesempatan untuk mengulang refleksi dan tindak


2. Jika diperoleh hasil baik
lanjut dengan ditemani tutor sebaya.

Jika diperoleh hasil Guru melakukan pengelompokan untuk peserta didik dan melakukan
3.
cukup pendampingan secara bersama.

Jika diperoleh hasil Guru melakukan pedampingan tambahan secara personal/ individu
4.
minimum (bisa dilakukan diluar jam Pelajaran).

Refkesi

YUK KITA BERREFLEKSI


SEJENAK 

Setelah kamu belajar materi Komposisi tari kelompok, unsur-unsur komposisi tari dan aspek-aspek
dasar tari kelompok.
Nama Peserta Didik : ...........................
Kelas : ...........................
Bagaimana perasaanmu setelah
mempelajari materi diatas?
Apa yang perlu kamu tingkatkan dalam
pemahaman materi tersebut?
Materi apa yang paling kamu pahami?
Materi apa yang sulit untuk kamu pahami?
Apa rencana mu untuk kegiatan
pembelajaran selanjutnya?

Me
dia Pembelajaran (sarana dan Prasarana)
 Media Pembelajaran : Power point dan video tari kelompok
 Sarana dan Prasarana : Buku Guru Seni Tari Kelas VII, LCD, Proyektor, Laptop, Speaker
 Referensi Link video tari dengan komposisi kelompok
https://www.youtube.com/watch?v=PK963h7IERs
( komposisi tari kelompok, sumber : Youtube Ayo Sunaryo)
https://www.youtube.com/watch?v=39uyw8T9Hh0&t=11s
( Ksatria menari, Sumber : Youtube Swargaloka)
https://www.youtube.com/watch?v=nqDiHAT582I
( Tari Kembang KIpas , Sumber : Youtube Seni Tari Veteran Jakarta)
https://www.youtube.com/watch?v=uFxCFlIVofo
( Wonderland, Sumber : Youtube mendalo)

Lampiran LKPD

B. Lengkapilah tabel berikit ini dengan jawaban yang tepat!


No. Desain Gerak kelompok Properti Yang Bisa Digunakan
1. Canon ….….
….….
….….
….….
2. Unison ….….
….….
….….
….….
3. Broken ….….
….….
….….
4. Alternate ….…..
….….
….…..
….…..
Lampirn Bahan Ajar Materi Pertemuan 2 dan 3

C. Komposisi Tari Kelompok


1. Komposisi Tari

Berkarya Tari adalah membuat gerak -gerak yang struktur dan berpola sehingga bisa
menjadi sebuah tarian. Dalam berkarya tari kita harus berani bergerak, membuat gerak-gerak
yang indah. Langkah awal membuat karya tari bisa melalui menentukan tema dahulu agar
tarian yang kita buat memiliki makna dan pesan yang akan disampaikan ( Naufal Hakim,2019).
Memahami teknik berkarya dari tari kreasi adalah dasar untuk mengeksplorasi berbagai teknik
gerak. Seluruhnya kemudian bisa dirangkai menjadi sebuah tarian. Setiap tarian di Indonesia
mempunyai teknik tari yang berbeda-beda. Teknik gerak dan prosesnya bisa saja sama, tetapi
penyebutannya berbeda-beda. Atau bisa juga teknik dan prosesnya sama, tetapi istilahnya pun
sama.
Menyusun karya seni tari dapat menggunakan pembendaharaan gerak tradiri yang
sudah ada atau melalui pencarian dan pengembangan gerak yang belum terpola sebelumnya
yaitu dengan cara melakukan eksplorasi gerak, improvisasi gerak dan komposisi gerak yaitu
penyusunan gerak menjadi sebuah tarian (Ayo Sunaryo, 2021).
Mencipta merupakan dorongan untuk merasakan, menemukan dan menuangkan
ide-ide yang ada untuk dikembangkan. Tari tidak tercipta secara instan, terdapat sebuah proses
atau langkah -langkah yang harus ditempuh dalam mencipta tarian. Proses untuk mencipta
atau membuat karya tari dimulai dari mencari ide-ide, yaitu melaui eksplorasi, improvisasi,
dan pembentukan (komposisi). susunan gerak juga dikenal dengan istilah koreografi,
Koreografi adalah gerak yang tersusun menjadi sebuah rnagkaian motif atau pola gerak tari,
sedangkan orang yang menyusun tarian dikenal dengan istilah Koreografer. Dalam proses
berkarya tari kita menganal istilah BESTR ( body, energy , space, Time, dan Relationship).
Proses kreativitas tari dapat dilakukan dengan tahapan, eksplorasi, improvisasi,
komposisi atau penciptaan karya seni yaitu menata, mengatur dan menata bagian - bagian
sehingga satu dengan yang lainnya saling menjalin menjadi kesatuan yang utuh. Prinsip-prinsip
karya seni yang harus ada dalam karya seni tari adalah uniti, variasi, repetisi, kontras, transisi,
urutan, klimaks, keseimbangan, harmoni (Murgianto, 1967). Tari kelompok merupakan bentuk
tari yang diperagakan oleh tiga atau lebih penari. Dalam koreografi kelompok menurut
Hadi,(1964) harus ada aspek-aspek dasar koreografi kelompok yang terdiri dari Unison,
Alternate, Canon, Broken.

Gambar 1.1 Komposisi pada Tari Someah


Sumber : Dokumentasi Pribadi Sally
2. Unsur Komposisi Tari
Unsur - unsur pada komposisi tari adalah desain
lantai, desain atas, desain musik , desain dramatik,
tema, tata rias/busana dan tata rambut, serta tata
pentas (Ayo Sunaryo 2021). Menurut La Merry (1986)
Unsur-unsur pokok Tari terdiri dari :
a. Desain Lantai (FloorDesain)
Desain lantai adalah garis-garis lantai yang
dilaluiatau dilintasi oleh penari diatas lantai yang
dibuat formasi kelompok. Desain lantai ini juga biasa
disebut pola lantai dan bisa dituliskan dengan berbagai
Gambar 1.2 Desain Lantai Lurus dengan komposisi
simbol.
Gerak berimbang b. Desain Tiga Dimensi
Tersirat Kesan Kokoh dan Percaya Diri
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Tiga dimensi atau ruang adalah bentuk dari
benda yang memiliki panjang, lebar dan tinggi. Pada
konteks tari, ruang adalah hubungan atau koneksi antar
penari untuk dapat menjelajahinya. Ruang tiga dimensi
berhubungan dengan volume atau jangkauan besar
kecilnya gerak didalam ruang pentas.
c. Desain Atas ( Air Desain)
Desain atas adalah desain yang dibuat oleh
anggota badan berada diatas lantai, desin ini dilihat
dari arah penonton, desain ini bisa saja menggunakan
properti.
Gambar 1.3 Penggunaan Desain Garis Beragam
Terkesan Tiga Dimensi d. Desain Musik
Sumber: Dokumentasi Pribadi Desain Musik adalah pola ritmik dalam sebuah
tari pola ritmik di dalam tari timbul karena gerakan tari
yang sesuai dengan melodi gerakan tari yang sesuai
dengan harmoni dan gerakan tari yang sesuai dengan
frase musik.
e. Desain Dramatik
Desain Dramatik adalah tahap-tahap emosional
untuk mencapai klimaks dalam sebuah tari. Seperti
sebuah cerita karya tari pun harus memiliki puncak
Gambar 1.4 Penggunaan Desain Musik pada
Tari Indang pertunjukan yang akan membuat kesan pada
Sumber : https://indonesiakaya.com penonton.
Diunduh 8 april 2023
f. Desain Simetris dan Asimetris
Desain simetris selalu memberikan kesan satbilitas
atau seimbang. Desain asimetris memberikan kesan tidak
seimbang, dibuat untuk merangsang indera dimana dapat di
lakukan sebebas bebasnya tidak beraturan antara anggota
tubuh.
g. Dinamika
Dinamika adalah segala perubahan di dalam tari
karena adanya variasi-variasi di dalam tari tersebut, membri
kesan bahwa tari itu menarik tidak membosankan dan tidak
monoton. Bisa dilakukan dalam penggunaan tenaga, tempo,
level dan perubahan suasana.
h. Tema
Tema adalah sebuah ide atau gagasan persoalan dalam penciptaan tari, biasanya sumber dari tema
tari bisa didapat dari imajinasi, harapan dan kehendak manusia. Tema juga bisa di dapatkan dari
inspirasi benda-benda disekitar kita, bisa juga dari peristiwa-peristiwa yang pernah atau yang
sedang terjadi.
Tema tarian juga bisa terinspirasi dari perilaku binatang
atau cerita fabel, cerita rakyat, cerita kepahlawanan,
legenda dan sebagainya

Gambar 1.5 Tari yang bertema Pertanian


Sumber: dokumentasi pribadi

3. Aspek -Aspek Dasar Tari Kelompok


Tari kelompok biasanya berjumlah 3 orang penari atau lebih. Jumlahnya tidak bisa di
tentukan tergantung kebutuhan. Ada lima bentuk desain kelompok , yaitu :

1. Serempak ( Unison) Desain serempak adalah penataan pola gerak yang secara bersama
dan serempak dengan penyajian geraknya pada waktu atau ketukan yang sama.

Gambar Koreografi Serentak


Sumber: dokumentasi pribadi

2. Berimbang ( Balance)
Desain Berimbang, Yaitu penataan posisi penari diatas panggung / pentas yang menimbulkan
penataan ruang yang berimbangatau balance.

Gambar Koreografi Berimbang


Sumber: dokumentasi pribadi

3. Terpecah (Broken)
Desain terpecah adalah penataan di mana penari terbagi atas kelompok-kelompok dengan gerak
berbeda namun ketukan atau waktu yang sama.

Gambar Koreografi Terpecah


Sumber: dokumentasi pribadi
4. Selang-seling (Alternate)
Desain selang-se;ing adalah pola yang menunjuka posisi pada kedudukan yang
berselingan. Gerakannya saling mengisi dan melengkapi.

Gambar Koreografi Selang-seling


Sumber: dokumentasi pribadi

5.Bergantian ( Canon)
Desain bergantian adalah pelaksanaan sebuah pola gerak dilakukan secara
bergantian , atau susul menyusul dengan waktu gerak yang beda-beda.

Gambar Koreografi bergantian


Sumber: dokumentasi pribad
PERTEMUAN KE 4 dan 5 (TOPIK : MENYUSUN GERAK TARI KREASI
DENGAN PROPERTI DALAM BENTUK KELOMPOK)

 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini, yaitu peserta didik mampu
menyusun gerak tari kreasi dengan properti dalam bentuk Tari kelompok.
 Peserta didik dan guru berdiskudi tentang cara menyusun gerak tari kreasi.
Menyusun karya seni tari dapat menggunakan pembendaharaan gerak tradisi yang
sudah ada atau melalui pencarian dan pengembangan gerak yang belum terpola
sebelumnya yaitu dengan cara melakukan eksplorasi gerak, improvisasi gerak dan
komposisi gerak yaitu penyusunan gerak menjadi sebuah tarian
 Peserta didik diberikan stimulus rangsangan gerak dengan menggunakan
properti secara berkelompok oleh guru di depan kelas, misalnya bergerak
dengan kipas dengan komposisi unison.
 Peserta didik diberikan pertanyaan pemantik mengenai gerakan yang dilakukan
dan dilihat, yaitu berupa:
“Apa yang kamu rasakan ketika bergerak dengan properti?”
 Peserta didik dan dibantu guru dibagi kedalam beberapa kelompok
(rekomendasi 1 kelompok terdiri dari 5-7 orang)
 Setiap kelompok diminta menyusun gerak tari kreasi dengan properti dalam
bentuk Tari kelompok`
 Dalam pertemuan ke 4 Peserta didik mengeksplor dan menyusun gerak dengan
tambahn iringan yang musik yang sudah jadi.
 Dalam pertemuan ke 5 peserta didik menampilkan hasil karya tarinya didepan
teman-teman lain dengan menggunakan kostum sederhana dan propeti yaang
dibuat secra bergantian.
 Guru melakukan asesmen formatif dengan mengisi lembar observasi pada saat
peserta didik melakukan gerak
Asesmen Pertemuan Keempat

LAKUKAN YUK! 
Lakukan tugas berikut ini Pertemuan 4!
1. Buatlah satu kelompok yang terdiri dari 5-7 anggota
2. Buatlah susunan gerak tari kreasi menggunakan properti secara berkelompok
3. Carilah musik iringan yang sesuai dengan susunan gerak yang telah kalian buat
4. Buatlah judul dan penjelasny karya tari kreasi kelompokmu
5. Lakukan latihan agar harmonis dan kompak
6. Perisapkan kostum dan propeti yang dibutuhkan
Asesmen Pertemuan Kelima

LAKUKAN YUK! 
Lakukan tugas berikut ini Pertemuan 5!
1. Buatlah area panggung atau tampil sederhana di depan kelas atau ruang serbaguna
2. Tampilkan hasil Tari kreasi keleompokmu di depan kelompok lain
3. Buatlah dokumentasi video pertunjukannya
4. Upload ke sosialmedia atau Youtube dengan judul dan penjelasan tarinya
5. Kumpulkan link youtube ke guru

Rubik Penilaian

Kriteria Yang di Kriteria Penilaian


Ketercapaian amati
Belum Cukup Berkembang Sangat
Tujuan
Berkamban Berkambang Sesuai Harapan Berkembang
Pembelajaran
g (1) (2) (3) atau Mahir (4)

Kemampuan Menyusun Belum Bisa Sudah menyusun Sangat baik


menyusunkompo menyusun menyusun gerakan dalam
sisi tari kelompok dengan baik gerakan menggunakan menyusun
dengan properti menggunakan properti baik gerakan denagn
agar menjadi properti dengan sehingga properti
sebuah karya tari dengan baik menjadi sebuah menjadi sebuah
kreasi dan bentuk tarian bentuk karya
ditampilkan tari kreasi
didepan
kelompok lain. membuat Belum Bisa Sudah Sangat baik
melakukan melakukan mengeskplor dan mengeksplor
pengolahan pengolahan mengelola gerak dan mengolah
gerak sedikit dengan sangat serta
baik menjadi pola berimprovisasi
yang baru membuat
gerakan
yangbaru

Menampilka Belum ada Mulai bisa Sudah bisa Sangat percaya


n yang bisa mnunjukan memperlihatkan diri dalam
ditampilka sdkit hasilnya dan menampilkan menmapilkan
walau belum di depan kelas hasil karya
sepurna gerak barunya
di depan kelas

kerjasama Tidak mau Belum berani Berani Berani


bekerjasama bekerjasama bekerjasama dan bekerjasama
dan tidak namun mengajak dan mengajak
mau sesekali berdiskusi namun semuanya
berdiskusi. mengajak tidak ke semua, untuk
temennya hanya berani berdiskusi
untuk untuk beberapa
berdiskusi orang sajah.

Kreatif Tidak Tidak memiliki Memiliki ide dan Selalu memiliki


Memiliki ide ide namun berusaha ide dan
dan tidak mau berusaha menuangkannya menuangkanny
mencoba mencoba dalam bentuk a dalam bentuk
membuat menuangkann tulisan walaupun diskusi dan
tulisan di ya dalam dalam segi Bahasa penulisan mind
mind mapp bentuk tulisan penulisan masih mapp
di mind mapp belum terlalu baik

Lembar Observasi Peserta Didik

Kelompok NAMA PESERTA KRITERIA PENILAIAN Jumlah


ke DIDIK Sangat Berkembang – kurang berkembang (1-4)

Mengamati memahami KREATIF mempelajari kerjasama

Skor maksimal : 20
Skor minimum : 5
Skor batas penilaian : 10
Jika peserta didik sudah melewati batas penilaian dengan skor minimal 8 berarti peserta
didik sudah dianggap mampu untuk mengidentifikasi tari kreasi berdasarkan nilai

Rencana Tindak Lanjut

Jika asesmen ini digunakan sebagai asesmen formatif dimana tujuannya adalah
melihat perkembangan pembelajaran peserta didik serta perbaikan perencanaan
pembelajaran selanjutnya, berikut adalah beberapa rekomendasi yang dapat
dilakukan. Rekomendasi ini dapat disesuaikan berdasarkan hasil penilaian tiap
komponen serta disesuaikan dengan kondisi peserta didik dan satuan Pendidikan
masing-masing.
Tindak lanjut

Guru memberikan penguatan dan menjadikan peserta didik sebagai


Jika diperoleh hasil
1. tutor sebaya yang akan membantu peserta didik lain yang belum
maksimal
mahir.

Guru memberikan kesempatan untuk mengulang refleksi dan tindak


2. Jika diperoleh hasil baik
lanjut dengan ditemani tutor sebaya.

Jika diperoleh hasil Guru melakukan pengelompokan untuk peserta didik dan melakukan
3.
cukup pendampingan secara bersama.

Jika diperoleh hasil Guru melakukan pedampingan tambahan secara personal/ individu
4.
minimum (bisa dilakukan diluar jam Pelajaran).

Refkesi

YUK KITA BERREFLEKSI


SEJENAK 

Setelah kamu belajar materi Komposisi tari kelompok, unsur-unsur komposisi tari dan aspek-aspek
dasar tari kelompok.
Nama Peserta Didik : ...........................
Kelas : ...........................
Pertanyaan Jawaban
Bagaimana perasaanmu setelah
mempelajari materi diatas?
Apa yang perlu kamu tingkatkan dalam
pemahaman materi tersebut?
Materi apa yang paling kamu pahami?
Materi apa yang sulit untuk kamu pahami?
Apa rencana mu untuk kegiatan
pembelajaran selanjutnya?
Lampiran Bahan Ajar Materi Pertemuan 4 dan 5

c. Buat Tari Kreasimu!


Berkarya Tari adalah membuat gerak -gerak yang struktur dan
berpola sehingga bisa menjadi sebuah tarian. Dalam berkarya tari kita harus
berani bergerak, membuat gerak-gerak yang indah. Langkah awal membuat
karya tari bisa melalui menentukan tema dahulu agar tarian yang kita buat
memiliki makna dan pesan yang akan disampaikan ( Naufal Hakim,2019).
Memahami teknik berkarya dari tari kreasi adalah dasar untuk mengeksplorasi
berbagai teknik gerak. Seluruhnya kemudian bisa dirangkai menjadi sebuah
tarian. Setiap tarian di Indonesia mempunyai teknik tari yang berbeda-beda.
Teknik gerak dan prosesnya bisa saja sama, tetapi penyebutannya
berbeda-beda. Atau bisa juga teknik dan prosesnya sama, tetapi istilahnya pun
sama.
Menyusun karya seni tari dapat menggunakan pembendaharaan
gerak tradisi yang sudah ada atau melalui pencarian dan pengembangan gerak
yang belum terpola sebelumnya yaitu dengan cara melakukan eksplorasi gerak,
improvisasi gerak dan komposisi gerak yaitu penyusunan gerak menjadi
sebuah tarian (Ayo Sunaryo, 2021).
Mencipta merupakan dorongan untuk merasakan, menemukan dan
menuangkan ide-ide yang ada untuk dikembangkan. Tari tidak tercipta secara
instan, terdapat sebuah proses atau langkah -langkah yang harus ditempuh
dalam mencipta tarian. Proses untuk mencipta atau membuat karya tari
dimulai dari mencari ide-ide, yaitu melaui eksplorasi, improvisasi, dan
pembentukan (komposisi). susunan gerak juga dikenal dengan istilah
koreografi, Koreografi adalah gerak yang tersusun menjadi sebuah rnagkaian
motif atau pola gerak tari, sedangkan orang yang menyusun tarian dikenal
dengan istilah Koreografer. Dalam proses berkarya tari kita menganal istilah
BESTR ( body, energy , space, Time, dan Relationship).

Ada beberapa Proses Untuk menciptakan tari, diantaranya adalah :

1. Eksplorasi

Eksplorasi diartikan sebagai penjajagan untuk mendapat pengalaman


dalam menanggapi beberapa obyek dari luar yang sering disebut juga dengan
berpikir, beimajinasi, merasakan dan merespon. Tanggapan itu bisa muncul
seperti ide dan gagasan yang akan menjadi awal tema sebua tarian. Kegiatan
eksplorasi ini bisa dilakukan lewat berbagai aktivitas yaitu pengamatan
terhadap peristiwa alam, peristiwa soaial atau melalui kegiatan literasi dengan
membaca cerita baik cerita sejarah, legenda, novel cerpen, epos Mahabrata,
Ramayana, ritual keagamaan. Pegamatan juga bisa dilakukan pada fenomena
yang terjadi atau sesuatau yang sedang trending yang saat ini lebih dikenal
dengan istilah Viral, bahkan sampai peristiwa yang dialami sendiri oleh penta
tari. Dari pengamatan peristiwa tersebut diharapkan muncul inspirasi dan di
penata tari bisa menangkap serta menuangkan kedalam sati ide garapan yang
nantinya terlihat pada gerak-gerak yang ada.
Eksplorasi tidak tergantung hanya pada obyek yang terlihat saja,
melainkan dapat juga dengan membayangkan atau berangan-angan terhadap
objek yang belum pernah dilihat misalanya dasar laut, diatas awan, dinginnya
salju panasnya ara api dan tentang mahluk halus. Tahap ini bisa dipersiapkan
secara terstruktur atau terencana bisa juga secara bebas tidak terencana.
Eksplorasi dalam rangka pengembangan kreativitas merupakan kepentingan
pribadi, suatu aktivitas yang diarahkan sendiri dan belum bekerjasama dengan
orang lain (Hadi, 1996).

Eksplorasi dalam proses koreografi ini untuk menjajagi aspek-aspek


bentuk dan teknik para penari, yaitu ketreampilan dan kualitas gerak penari,
serta aspek-aspek isi atau makna tari. Ketreampilan dan kualitas gerak sebagai
persiapan tubuhnseorang penari agar dapat melakukan gerak yang akan ditata
dalam koreografi, keterampilan ini bisa dilatih dalam kegiatan olah tuuh.
Proses Eksplorasi harus dilakukan secara sadar dan penuh perhitungan,
sehingga kualitas dari kekaryaan tari bisa dipertanggug jawabkan.

Dalam proses eksplorasi ini sanagat menentukan bagaimana karya tari


ini akan dibuat, tema nya apa, pesan yang ingin disampaikan melalui gerak
apa, siapa penari yang akan dilibatkan dan berapa jumlahnya, properti yang
akan digunakan serta siapa yang akan menonton karya tari ini.

2. Improvisasi

Improvisasi adalah pegalaman tari yang sangat diperlukan dalam proses


koreografi tarian. Melalui improvisasi penari mempunyai keterbukaan yang
bebas untuk mengekspresikan perasaanna melalui media gerak. Improvisasi
diartikan sebagai penemuan gerak secara kebetuan atau spontan, walaupun
gerak-gerak tertentu muncul dari gerak yang pernah dipelajari atau ditemukan
sebelumnya, tetapi ciri spontanitas menandai hadirnya improvisasi. Pada saat
improvisasi sanagt dituntut kepercayaan diri seseorang dan tidak terpengaruh
atau meniru orang lain, tahap ini harus orisinal.

Improvisasi dapat dilakukan dengan beberapa cara, misalnya : diawali dari


gerak sederhana melalui bagian-bagian anggota badan seperti menggerakan
kaki, lengan , kepala, badan yang dilakukan mulai gerak ditempat selanjurnya
berpindah tempat serta menggabungkan beberapa gerak dari anggota tubuh.
Dalam improvisasi diperlukan kreatifitas penata tari dalam mencari
kemunhkinan gerak baru namun tidak merubah makna atau isi gerak tersebut.
Dalam sebuah garapan penata tari maupun penari harus bisa berimprovisasi
agar pada saat gerekan yang dilalukan ada kelupaan maka gerkan tersebut
dapat terpenuhi dan tidak terlihat kosong (Jazuli,1994).

3. Komposisi/ Pembentukan

Pada Proses komposisi ini adalah bagaimana gerak menjadi satu


kesatuan/rangkaian . Penyusunan gerak sudah diarahkan pada tema, bentuk,
setruktur, irama yang berkaitan dengan ritme dan tempo garapan dan
disesuaikan dengan tema garapan. Gerak sudah membentuk satu pola dan telah
mempertimbangkan gerak penyambung dari pola gerak satu ke gerak
berikutnya. Komposisi atau composition berasal dari kata to compose yang
artinya meletakkan, mengatur atau menata bagian-bagian sedemikian rupa
sehingga satu sama lain saling berhubungan dan secara bersama membentuk
kesatuan yang utuh. Dari uraian diatas jelas bahwa komposisi adalah bagian
atau aspek dari laku kreatif. Jika dari sebuah tarian diartikan sebagai
perwujudan dari pengalaman emosional dalam bentuk gerak yang ekspresif
sebagai hasil paduan antara penerapan prinsip- prinsip komposisi dengan
kepribadian seniman maka komposisi adalah usaha dari seorang seniman
untuk memberikan wujud estetik terhadap perasaan atau pengalaman batin
yang hendak diungkapkan (Murgiyanto, 1981).

Menurut (Sumandiyo Hadi, 1996) proses koreografi melalui


penyelesaian merupakan proses pembentukan atau penyatuan materi tari yang
telah ditemukan. Proses komposisi ini akan lebih baik dari pada hanya secara
spontanitas, atau serampangan. Kebutuhan membuat komposisi tumbuh dari
hasrat manusia untuk memberi bentuk terhadap suatu yang dikembangkan dan
ditemukan.

Pada proses komposisi bukan hanya gerak yang dikomposisikan,


koreografer harus peka terhadap seluruh pendukung tari. Koreografer
berkewajiban untuk menyusun semua elemen panggung agar karya tari
menjadi satu kesatuan yang utuh. Menurut Halilintar Lathief (1986) komposisi
pentas adalah penyusunan yang berarti dan artistik atas bahan-bahan
perlengkapan pentas. Perlengkapan-perlengkapan yang dimaksud adalah
perlengkapan kasat mata yang statis misalnya aktor-aktor atau penari dan
perlengkapan yang tak bergerak yakni dekorasi, properti, dan lain-lain.
Menjadi kewajiban koreografer atau sutradara untuk mengatur dan menyusun
komposisi pentas atau area pentas sesuai kebutuhan pementasan agar nampak
bagi penonton dimana suasana mewujudkan sesuatu komposisi dan khayalan
yang hidup atau artistik.
Daftra Pustaka

Anastasa, Non Dwishiera. Wijayanti, Diah. 2021. Buku Paduan Guru Seni Tari untuk
SMP kelas VII. Jakarta : Kemendikbudristek

E, Siti Wuryani. 2022. Modul Pembelajaran Seni Tari.


Bogor : CV Pustaka Andromeda

Sunaryo, Ayo. 2020. Dasar-dasar Koreografi.


Bandung : UPI press

Sunaryo, Ayo. 2021. Koreografi Tari Anak.


Bandung : UPI press

Hakim, Nsusfl. 2019. “ Berkarya Seni Tari Kreasi”,


https://www.scribd.com/document/428013120/Berkarya-Seni-Tari-Kreasi-Baru

Olsen, Andrea. 2014. “ The Place Of Dance”


Middletown : Wesleyan University Press Connecticut

Mc Cutchen, Brenda Pugh. 2005. “Teaching Dance As Art In Education”,


Greensboro: University of North Carolina

Anda mungkin juga menyukai