Anda di halaman 1dari 15

PENANGANAN TERHADAP KASUS TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR

NEGRI (Malaysia)

Di susun Oleh : Angela Erkles

Nim: 21051018

UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO

FAKULTAS HUKUM

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Dalam kehidupan masyarakat tidak terlepas dari namanya konflik terhadap setiap orang.

Namun terjadinya masalah bisa dipicu karena permasalahan ekonomi, sosial,

suku,agama, dsb. Akibat konflik itu kadang kita tidak menemukan solusi ato bagaimana

cara menyelesaikannya hingga terjadilah dendam dan mengakibatkan kejadian fatal

yakni hingga terjadi permbunuhan

Meskipun segala tingkah laku dan segala perbuatan telah diatur dalam setiap Undang

undang,kejahatan akan tetap ada dan akan tetap terjadi di negara ini. Salah satunya ialah

kejahatan terhadap nyawa atau sering di sebut pembunuhan. Perbuatan yang tidak

berperikemanusiaan sangatlah susah di hilangkan didunia ini,juga Tindakan yang tidak

manusiawi seperti diperbudak oleh bangsa lain, dianiaya, bahkan sampai kehilangan

nyawa. Menghilangkan nyawa orang lain dengan cara melawan hukum dan merugikan

kepentingan pihak lain kejahatan yang sering terjadi dalam kehidupan masyarakat

adalah kejahatan terhadap tubuh dan nyawa artinya kejahatan terhadap nyawa orang

lain.
Banyaknya kasus Tenaga kerja Indonesia (TKI) yang dianiaya dan dipidana dengan

hukuman mati diluar negri khususnya Malaysia menjadi bukti nyata bahwa Pemerintah

Indonesia belum makasimal dalam membantu para TKI agar bebas dari hukuman mati

di luar negri seperti misalnya kasus yang di alami oleh Frans Hiu 22 tahun Dan dua

warga Negara Indonesia asal Pontianak, yang di vonis hukuman gantung sampai mati

oleh Mahkamah Tinggi Shah Alam, Selangor. Dalam contoh kasus ini bisa kita liat

tidak mudah untuk menyelesaikan kasus ato permasalahan permasalahan seperti ini.
Jumlah kasus yang menimpah TKI sangatlah sesungguhnya sangatlah banyak tetapi

hanya Sebagian kecil saja yang terekspos di media sosial terbukti dari laporan hasil

monitoring konsorsium pembela buruh Migran Indonesia (Kopbumi) yang menyatakan

sejak 1999-2004 jumlah kasus yg dialami TKI sebanyak 1.308.765 kasus itu terjadi

pada saat pra sebelum pemberangkatan,saat dan bahkan pada saat masa kerja mereka
Mencuatnya beragam kasus penganiayaan yang di alami TKI di luar negri pemerintah

Indonesia berusaha keras menyelesaikan masalah TKI di beberapa Negara Bahkan

pemerintah sempat menetapkan penghentian sementara (moratorium) penempatan

pekerja informasi ke luar negri. Pemerintah akan mengeluarkan aturan untuk

pemberhentian TKI ke Malaysia Dinsonsnakertnas sudah melakukan pendataan

terhadap perusahhan jasa tenaga kerja dan transmirgasi

Catatan lain tentang suramnya perlindungan TKI ialah dari 16 Negara penerima TKI

pada tahun 2006 Indonesia baru menandatangani MOU dengan lima negara yaitu

Kuwait,korea,Malaysia,Taiwan Dan Yordania Dibamdingkan dengan filipina yang pada

tahun 2004 sudah menandatangani perjanjian dengan 12 negara termasuk negara negara

maju guna memberikan perlindungan bagi pekerja migrannya (samawa 2010) Dalam

beberapa waktur terakhir media silih berganti menyuguhkan berbagai fakta dan detail

peristiwa. Kasus TKI di luar negri tidak pernah absen dalam pemberitahuan media

Hampir setiap bulan kasus TKI mencuat di media massa, mulai gaji yang tidak dibayar,

paspor yang ditahan majikan supaya tidak bisa melarikan melarikan diri sampai

kejadian penyiksaan fisik, pemerkosaan, perlakuan kejam majikan yang berakibat

kematian, dan lainnya.


Hal ini menjadi menarik untuk diberitakan oleh media. Karena Hal ini menyangkut

kepentingan warga Indonesia sendiri Khususnya para TKI.

Di media cetak dan online berita mengenai kasus TKI ditulis dalam Bahasa yang

kasar,Vulgar dan cenderung menggambarkan kondisi buruk yang dialami TKI Dilihat

dari judul beritanya saja pembaca tahu akan nasib buruk yang dialami para TKI dan

bagaimana TKI diperlakukan, seperti dalam surat kabar harian kedaulatan Rakyat edisi

2 juli 2009 judul pemberitaan sebelum dipulangkan paksa puluhan TKI Malaysia

Dicambuki Dapat dilihat dalam judul tersebut, kata kata dicambukki mewakilkan apa

yang dialami ato dirasakan oleh TKI saat bekerja di luar negri.

Penggambaran media tentang nasib buruk yang dialami TKI juga Nampak pada

penggunaan kata kata dalam isi berita, misalnya TKI Bernama Cherry asal Jakarta itu

mengaku mempunyai teman Bernama kiki binti sukri yang disekap dan disiksa setiap

hari oleh majikan dan putra majikannnya.


1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana kronologi kasus yang TKI yang terjadi di Malaysia ?


2. Bagaiamana peran pemerintah dalam menangani kasus TKI di luar negri?
PEMBAHASAN

2.1 Konologi kasus TKI di Malaysia yang di siksa dan gaji tidak dibayar sejak maret

2022

Berdasarkan informasi yang didapat Christina Aryani korban berusia 39 tahun itu

mengalami luka bakar di bagian punggung dan lengan akibat disetrika dan disiram air

panas. Kedua matanya pun terlihat hitam lebam akibat pukulan majikan. Gajinya juga

tidak di bayar sejak ia bekerja pada maret 2022

Kejadian ini terjadi karena korban tidak patuh pada majikan dan khirnya majikan

membuat satu Tindakan penyiksaan pada korban sehingga tubuh korban penuh dengan

luka luka lebam dan tanda setrika

Lagi lagi aksi keji seperti ini Kembali terulang. Kami tegaskan kepada pihak KBRI agar

terus mengawal kepolisian Malaysia yang sudah melakukan penahanan terhadap

majikan dan keterlibatan pihak lain dalam kasus ini

Christina aryani mengungkapkan pemberangkatan TKI tersebut sebagai PMI ke

Malaysia terjadi saat Indonesia belum mebuka pengiriman TKI ke Malaysia akibat

pandemic Covid-19 bahkan kata christina Malaysia pun belum membuka masuknya

pekerja asing. Maka tindak tegas agen nakal, sementara aspek hukumnya harus di kawal

terus supaya beri efek jera jangan ada anggapan bahwa TKI kita lemah perlindungan

hukumnya tidak ada sehingga bisa diperlakukan apa saja di sana Terkait penanganan

korban sejauh ini Christina mendapat laporan bahwa KBRI Kuala lumpur memberi

atensi khusus. Termasuk perawatan di rumah sakit dan komunikasi dengan otoritas

Malaysia agar pelaku di beri hukuman yang setimpal


Dalam kasus yang menimpah korban pekerja rumah tangga asal banyuwangi ini mata

korban terdapat luka matanya pun terlihat hitam lebam akibat pukulan majikan. Gajinya pun

tidak dibayar sejak ia bekerja pada Maret 2022. Pemerintah kabupaten banyuwangi melalui dinas

tenaga kerja (Disnakertransperin) awalnya sudah mengetahui adanya warga yang mendapat

penyiksaan di Malaysia kemudian Koordinasi dilakukan dengan memantau perkembangan kondisi

kesehatan dan rencana pemulangan oleh Kementerian Luar Negeri RI. Menurut pak adi koordinasi

pencarian identitas warga tersebut sempat mengalami kendala sebab nama yang bersangkutan tidak

terdaftar pada database disnakertransperin banyuwangi sebagai pekerja migran karena informasinya

pada waktu berangkat tidak ada laporan ke dinas sehingga mereka kesulitan mencari informasi

tentang warga banyuwangi Kementerian Luar Negeri RI mengatakan tengah mendorong

perundingan kembali nota kesepakatan antara dua negara terkait penempatan buruh migran yang

lebih aman.

Pekerja rumah tangga ini disiksa hampir tiap hari oleh majikan, bahkan ditelantarkan di luar rumah

selama delapan hari tanpa diberi makan, Benda-benda yang diyakini digunakan majikan untuk

melakukan kekerasan terhadap PRT seperti pisau, tangga kayu, gunting, kursi, tongkat rotan, dan pot

telah disita pihak berwenang untuk membantu penyelidikan mereka. Korban saat ini sedang

menjalani perawatan di Rumah Sakit Kuala Lumpur.

Mengapa kasus penyiksaan TKI di Malaysia terus terjadi?


Namun akhirnya mereka menemukan data warga banyuwangi tersebut korban

diketahui berinisial I 39 Tahun asal desa sraten, kecamatan sluring Banyuwangi

diketahui juga korban ini berangkat pada bulan maret 2022

Mengingat data terkait keberangkatan korban belum dilaporkan dan masih proses pelacakan

oleh badan pelindung PMI Banyuwangi tersebut.

Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Banyuwangi juga mengaku belum

mengetahui detail perihal PRT yang mengalami penyiksaan di Malaysia

LLRC mencatat buruh migran yang bekerja di sektor domestik dari sejumlah negara seperti

Indonesia, Filipina, dan Vietnam di Malaysia sebanyak 300.000 orang.

Dari ratusan ribu orang ini, lembaganya kesulitan untuk memantau persoalan ketenagakerjaan

di dalam rumah tangga. Selain itu, menurutnya proses hukum terkait kasus kekerasan

terhadap buruh migran di Malaysia terkesan lambat ditangani. "Masalahnya law

enforcement yang mana sangat lambat. Kita buat laporan kepada polisi, memakan waktu

Data Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menunjukkan Malaysia menjadi

negara nomor satu yang sering mendapat laporan dari buruh migran Indonesia dalam

beberapa tahun terakhir. Laporannya terkait dengan persoalan upah tak dibayar, pemalsuan

dokumen, perdagangan orang, ingin dipulangkan, pelecehan seksual hingga tindak kekerasan

dari majikan.
Indonesia dan Malaysia telah memiliki Nota Kesepakatan (MoU) mengenai penempatan

buruh migran sektor domestik, namun sudah kadaluarsa pada 2016. MoU ini berisi tentang

teknis perlindungan buruh migran di Indonesia.

Ini menjadi urgensi Indonesia mendorong agar segera dilakukan percepatan proses negosiasi,

agar segera dapat disepakati MoU yang baru mengenai penempatan dan perlindungan pekerja

migran kita," kata Yudha.


PENUTUP

Kesimpulan :

Untuk menghentikan migrasi illegal, maka menigkatkan penegakan peraturan perundang-

undangan sangat penting di kedua Negara pengirim dan tujuan, namun juga memastikan

bahwa semua tenaga kerja mempunyai tingkat perlindungan yang cukup dan dapat mengakses

system peradilan jika ada maslah

Peran dan upaya pemerintah dalam menyelesaikan sengketa antara TKI dengan penguna jasa

sangat diperlukan.

Perlu dilaksanakan sosialisasi oleh pihak BNP2TKI yang sebagaimana menjadi

tugasnya,rekruitmen terkontrol, pelatihan (Bahasa,teknis,) peraturan dalam/luar negri, sosial

budaya negara penempatan oleh pihak berkompeten,pebekalan akhir penempatan (PAP)

melibatkan pihak yang memiliki pengalaman tentang negara penempatan. Harus ada alat ukur

dan pengawasan untuk menentukan apabila calon TKI, benar benar siap bekerja di luar negri.

Menyediakan bantuan hukum bagi tenaga kerja yang masih berkasus.

Saran

Pemerintah harus terus melakukan segala upaya perlindungan tersebut secara konsisten,

membuat Memorandum of Understanding (MOU) antar negara pengirim dan negara tujuan

yang menjelaskan Hak dan kewajiban

Peran pemerintah didalam menangani kasus ini ialah

Pemerintah melakukan pembenahan system penempatan dan perlindungan yang sangat ketat

untuk TKI sejak pra, selama dan purna penempatan pemerintah juga bisa memperketat seleksi

penempatan Tenaga kerja Indonesia terutama untuk sector domestic worker dan lebih

meningkatakn jumlah TKI formal yang akan bekerja di luar negri


DAFTAR PUSAKA

aryani,christiani(2023)internet:monitor.co.id/2023/05/ monitor.co.id/2023/05/02/dpr-

berang-tki-di-malaysia-disiksa- 02/dpr-berang-tki-di-malaysia-disiksa-

internet:

https://www.bing.com/ck/a?!

&&p=2d35157b978b992cJmltdHM9MTcwMTgyMDgwMCZpZ3VpZD0xYTU4Mzk3NS1l

YzFhLTYyM2YtMzkzMC0yYWRmZWQ0YzYzNTgmaW5zaWQ9NTIxOA&ptn=3&ver=2

&hsh=3&fclid=1a583975-ec1a-623f-3930-

2adfed4c6358&psq=kasus+tki+2023&u=a1aHR0cHM6Ly93d3cuYmJjLmNvbS9pbmRvbm

VzaWEvaW5kb25lc2lhLTU1MTcyMTUz&ntb=1

https://www.bing.com/ck/a?!

&&p=095f247c894d01b0JmltdHM9MTcwMTgyMDgwMCZpZ3VpZD0xYTU4Mzk3NS1lY

zFhLTYyM2YtMzkzMC0yYWRmZWQ0YzYzNTgmaW5zaWQ9NTI4Ng&ptn=3&ver=2&

hsh=3&fclid=1a583975-ec1a-623f-3930-

2adfed4c6358&psq=kasus+tki+2023+makalah&u=a1aHR0cHM6Ly93d3cucmVzZWFyY2hn

YXRlLm5ldC9wdWJsaWNhdGlvbi8zMTg1NjUxMjFfUEVMSU5EVU5HQU5fSFVLVU1f

VEVSSEFEQVBfVEVOQUdBX0tFUkpBX0lORE9ORVNJQV9ESV9MVUFSX05FR0VSS

Q&ntb=1

Anda mungkin juga menyukai