Kementerian Agama Republik Indonesia Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta Fakultas Ushuluddin Dan Dakwah
Kementerian Agama Republik Indonesia Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta Fakultas Ushuluddin Dan Dakwah
Dalam video tersebut ada mahasiswa bernama Habibi yang sedang mengalami kebingungan
dimana dia bingung untuk memilih ajakan temannya untuk bersenang-senang atau
mengerjakan tugas yang diberikan dosen nya yang dimana tugas tersebut dikumpulkan besok.
Hal ini terus terjadi lantaran Habibi sungkan untuk menolak ajakan temannya tersebut, itu
karena mereka adalah teman baiknya Habibi, namun disisi lain hal ini juga berdampak buruk
karena tugas-tugas kuliah Habibi jadi terbengkalai dan nilai-nilai nya pun turun.
Hingga pada akhirnya Habibi diajak teman nya yang peduli kepada Habibi untuk ke
konselor. Dan dalam video ini konselor menggunakan Teknik Asertif dengan Pendekatan
Behavioral dimana Teknik Asertif ini adalah teknik berkomunikasi di mana seseorang dapat
menyampaikan pendapatnya secara lugas tanpa menyinggung orang tertentu baik secara
verbal maupun non-verbal.
Dimana teknik ini bertujuan untuk mengajarkan individu mengenai cara mengekspresikan
perasaan positif dan negatif secara terbuka dan langsung teknik ini menjadi sangat penting
dikarenakan seseorang memiliki hak untuk mengekspresikan perasaannya secara terbuka.
Teknik ini digunakan untuk melatih klien yang mengalami kesulitan untuk menyatakan diri
bahwa tindakannya adalah layak atau benar. Latihan ini terutama berguna di antaranya untuk
membantu individu yang tidak mampu mengungkapkan perasaan tersinggung, kesulitan
menyatakan tidak, mengungkapkan afeksi dan respon posistif lainnya. Cara yang digunakan
adalah dengan permainan peran dengan bimbingan konselor. Diskusi-diskusi kelompok juga
dapat diterapkan dalam latihan asertif ini.
Didalam video tersebut dapat kita simpulkan bahwa jangan takut untuk mengekspresikan
penolakan, dan jangan takut untuk berkata “TIDAK” karna hal tersebut juga mungkin bisa
berdampak besar dalam kehidupan kita.