Portofolio 1.

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 8

PORTOFOLIO 1

IDENTIFIKASI DAN PEMETAAN KEBUTUHAN PESERTA DIDIK

Kelompok : 1 (satu)
Kelas : VIII (delapan)
Jenjang Sekolah : SMPN 3 Mojolaban
Kategori Sekolah : Negeri
Anggota kelompok : 1. Rosiana Iif Kusumadewi (201221099)
2. Dinda Rahma Putri (211221123)
3. Novita Ramadani (211221125)
4. Erin Dewi Puspita (211221131)

Masalah
N Bid Eksplorasi Penentuan
yang Penentuan Akar Masalah Alternatif Intervensi
o ang Masalah Intervensi
Nampak
1 Prib Peserta 1. Bangun  Kurangnya Kontrol diri pada peserta didik Efektifitas layanan bimbingan kelompok teknik diskusi Berdasarkan
adi didik di tidur tersebut. untuk meningkatkan self control pada siswa SMP Negeri hasil analisis
SMPN 3 kesianga  Tangney, Baumeister & Boone (2004), Kontrol Bandar Lampung. solusi, maka
Mojolaba n dengan diri adalah pengaturan proses-proses fisik, TP: Mengetahui Efektifitas layanan bimbingan kelompok dapat
n sering alasan psikologis, dan perilaku seseorang, dengan kata teknik diskusi untuk meningkatkan self control pada siswa.
disimpulkan
membolo tadi lain serangkaian proses yang membentuk dirinya SP: Peserta didik SMP kelas VIII bahwa solusi
s malam sendiri. T: Bimbingan kelompok teknik diskusi. yang cocok
(Kedisipl begadan  Thalib (2010) juga menjelaskan bahwa kontrol K: Layanan bimbingan kelompok teknik diskusi efektif untuk
terhadap
inan) g. diri ialah kemampuan individu utuk meningkatkan self control pada siswa. permasalahan
(Kontrol mengendalikan dorongan-dorongan, atau kurangnya
diri) stimulus yang datang. Efektifitas layanan konseling individual dalam kontrol diri
2. Sering  Averill (Ghufron & Risnawati, 2011) meningkatkan self control pada siswa. adalah:
bermain Mengemukakan pula bahwa kontrol diri adalah TP: Mengetahui efektifitas layanan konseling individual 1. konseli
game kemampuan individu untuk memodifikasi dalam meningkatkan self control pada siswa. ng
malam- perilaku, kemampuan individu dalam mengelola SP: Peserta didik SMP kelas VIII kelom
malam. informasi yang diinginkan dan yang tidak T: Layanan konseling individual pok
(Kontrol diinginkan, dan kemampuan individu untuk K: Layanan konseling individual efektif dalam meningkatkan dengan
diri) memilih salah satu tindakan berdasarkan sesuatu self control pada siswa. pendek
3. Main yang diyakini. atan
jauh dan  Menurut Calhoun & Acocella (1990), terdapat Cognit
pulang tiga aspek kontrol diri, yaitu Kontrol perilaku Pengaruh konseling kelompok dengan pendekatan ive
larut (Behavior Control). Kontrol kognitif (Cognitive Cognitive Behavior Therapy untuk meningkatkan kontrol Behavi
malam Control). Kontrol dalam mengambil keputusan diri siswa. or
sehingga (Decision Making) TP: Mengetahui pengaruh konseling kelompok dengan Therap
menyeba  Berdasarkan aspek diatas dapat ditarik pendekatan Cognitive Behavior Therapy untuk meningkatkan y
bkan kesimpulan bahwa Kontrol perilaku berkaitan kontrol diri siswa. untuk
bangun dengan kemampuan untuk mengendalikan SP: Peserta didik SMP kelas VII menin
kesianga tindakan dan perilaku fisik. Kontrol kognitif T: Konseling kelompok dengan pendekatan Cognitive gkatka
n. melibatkan pengendalian pikiran dan konsentrasi Behavior Therapy. n
(Kontrol serta kemampuan mengelola proses berpikir K: Konseling kelompok dengan pendekatan Cognitive kontrol
diri) secara efektif. Kontrol dalam pengambilan Behavior Therapy dapat meningkatkan kontrol diri siswa. diri
4. Terpenga keputusan mengacu pada kemampuan membuat siswa.
ruh oleh keputusan yang bijak, berdasarkan pertimbangan Referensi:
teman yang baik, dan dengan mempertimbangkan  Eka Sari Setianingsih, Anwar Sutoyo & Edy
yang konsekuensi. Purwanto. (2014) Pengembangan Model Bimbingan
membol  Sehingga apabila dikaitkan pada kajian tersebut Kelompok Tehnik Pemecahan Masalah untuk
os, jadi relevan dengan fakta di lapangan, yaitu individu Meningkatkan Keterbukaan Diri Siswa. Jurnal
ikut- kurang memiliki kontrol perilaku dibuktikan Bimbingan Konseling. http://journal.unnec.ac.id
ikutan dengan masih sering bermain keluar hingga  Megalia.Y.AD. (2016) Pengaruh Konseling Cognitive
membol pulang larut malam dan bermain game hingga Behavior Therapy dengan Teknik Self Control untuk
os. lupa waktu yang menyebabkan bangun Mengurangi Perilaku Agresif Peserta Didik Kelas VIII
(Kontrol kesiangan, kemudian kontrol kognitif, tidak di SMPN 9 Bandar Lampung Tahun Pelajaran
diri) memilikirkan solusi dari permasalahan yang 2016/2017. Jurnal Bimbingan dan Konseling. 3(2):
5. Kurangn dihadapi untuk mengatasi, terakhir pengambilan 187-200
ya minat keputusan juga kurang terkontrol ditunjukkan  Ridwan. (2008). Penanganan Efektif Bimbingan dan
dalam dari tidur terlalu malam dan memutuskan Konseling di Sekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
pembelaj begadang untuk bermain game tanpa
aran. mempertimbangkan bahwa besok harus bangun
(Dukung pagi untuk bersekolah sehingga peserta didik
an membutuhkan ketrampilan kontrol diri.
sosial/ke
luarga) Referensi:
6. Kurangn
ya  Acocella, J. R., & Calhoun, J. F. 1990.
dukunga Psychology of adjustment human relationship.
n dari New York: McGraw-Hill.
orangtua  Gufron, M.N., & Risnawati, Rini.(2010). Teori-
/wali. Teori Psikologi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
(Dukung  Tangney, J.P., Baumeister, R.F., & Boone, A.L.
an (2004). High self control predicted good
keluarga/ adjustment, less pathology, better grade, and
sosial) interpersonal success. Journal of Personality,
72(2), 271-324.
 Thalib, B. S. (2010). Psikologi Pendidikan
Berbasis Analisis Empiris Aplikatif. Kencana
Media Group.
2 Bela Peserta 1. Siswa 1. Rendahnya motivasi belajar siswa di sekolah Kajian empiris : Berdasarkan
jar didik di sering 1. Hasil penelitian Setiani, N.K.D., (2023) hasil analisis
SMPN 3 menga Pengembangan perangkat layanan bimbingan klasikal solusi, maka
Mojolaba baikan untuk meningkatkan tanggungjawab belajar siswa dapat
n tidak belajar/ SMP disimpulkan
berseman tidak 2. Hasil penelitian Ashari, Lip Istirahayu, Slamat bahwa solusi
gat saat tanggu Fitriyadi (2021) Konseling kelompok dalam yang cocok
pembelaj ngjawa menurunkan kejenuhan belajar siswa di MTS kota terhadap
aran b atas Sikanawang permasalahan
belajar 3. Hasil penelitian Deyis S Tangio (2018) Pengaruh “rendahnya
nya bimbingan klasikal terhadap konsentrasi belajar siswa motivasi
(sebata kelas IX-1 SMP N 2 Limboto Kabupaten Gorontalo belajar siswa
s yang 4. Hasil penelitian Muh Farozin (2012) Pengembangan di sekolah”
penting model bimbingan klasikal untuk meningkatkan adalah dengan
berang motivasi belajar siswa SMP :
kat 1. Mengg
sekola Kesimpulan : unakan
h) 1. Bimbingan klasikal dapat meningkatkan layana
2. Ketida tanggungjawab belajar siswa SMP dengan perangkat- n
k perangkatnya bimbin
tertarik 2. Kejenuhan, rasa mengantuk yang dialami siswa dapat gan
an ditangan dengan menggunakan bimmbingan klasika
siswa kelompok agar siswa tidak bosan l
terhada 3. Bimbingan klasikal dapat mempengaruhi konsentrasi 2. Mengg
p lama siswa dalam pembelajaran unakan
nya 4. Motivasi belajar siswa dapat ditingkatkan melalui bimbin
waktu bimbingan klasikal gan
belajar, kelom
siswa pok
merasa
bosan
dan
menga
ntuk
3. Siswa
merasa
konsen
trasiny
a
menur
un
3 Sosi Peserta 1. Rendahnya  Kurangnya dukungan sosial atau keluarga pada Optimalisasi Layanan Bimbingan Klasikal dengan Model Berdasarkan
al didik di rasa peserta didik Problem-Based Learning untuk Mengatasi Perilaku hasil analisis
SMPN 3 empati  Sarafino (1998), Dukungan sosial berarti Bullying Siswa SMP solusi, maka
Mojolaba antar siswa kenyamanan, perhatian, rasa terima kasih, atau TP : Mengetahui Optimalisasi Layanan Bimbingan Klasikal dapat
n yang (Kontrol dukungan yang diberikan kepada orang atau dengan Model Problem-Based Learning untuk Mengatasi disimpulkan
melakuk diri) kelompok lain. Perilaku Bullying Siswa bahwa solusi
an 2. Ketidakma  Sedangkan Cohen dan Syme (1985), Dukungan SP : Peserta didik SMP kelas VIII yang cocok
perundun mpuan sosial yaitu suatu bentuk sumber daya diberikan T : Bimbingan Klasikal Model Problem-Based Learning terhadap
gan atau beradaptas orang lain kepada seseorang, yang akan K : Layanan Bimbingan Klasikal dengan Model Problem- permasalahan
bullying i dan pengaruhi kesejahteraannya. Based Learning untuk Mengatasi Perilaku Bullying Siswa bullying
(kenakal bergaul  Suryaratri dkk., (2020)Ada tiga sumber disekolah
an dengan Dukungan sosial yaitu keluarga, teman dan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi untuk adalah dengan
remaja) teman kelompok khusus. Meningkatkan Pemahaman :
(Dukungan  Menurut Sarafino (1998), Dukungan sosial dibagi Perilaku Bullying Siswa Kelas VIII SMPN 2 Gedangan 1. Mengg
sosial/kelu menjadi lima bentuk: dukungan informasi yaitu unakan
arg) mendapatkan informasi bermanfaat seperti tips TP : Mengetahui Pengaruh Bimbingan Kelompok Teknik layana
3. Kurang dan trik pemecahan masalah, dukungan Diskusi untuk Meningkatkan Pemahaman Perilaku Bullying n
perhatian instrumental yaitu pemberian barang material Siswa dukun
dari secara langsung berupa uang atau barang, SP : Peserta didik SMP kelas VII gan
keluarga dukungan penghargaan yaitu evaluasi positif dari T : Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi sosial
sehingga pikiran, perasaan dan tindakan seseorang yang K : Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi untuk keluar
mencari merangsang perkembangan, Dukungan emosional Meningkatkan Pemahaman ga,
perhatian yaitu memperoleh dukungan dengan menarik Perilaku Bullying Siswa bimbin
di sekolah perhatian dan simpati. gan
(Dukungan  Susilawati, (2018) Jika individu kurang mendapat Peningkatan Kepercayaan Diri Siswa Korban Bullying klasika
keluarga) dukungan aktif dari lingkungan sekitarnya, melalui Konseling Individual Rational Emotif Behaviour l,
4. Pengaruh mereka akan merasa tidak dibutuhkan dan ditolak Therapy bimbin
tontonan oleh lingkungan. Individu yang kurang percaya gan
dari diri dapat berdampak signifikan pada perilaku TP : Mengetahui Efektivitas Konseling Individu Teknik kelom
smartphon individu, seperti menarik diri dari lingkungan, REBT dalam meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa Korban pok,
e siswa rasa tidak aman, dan kecemasan berlebihan. Bullying dan
(Gejala  Sehingga apabila merujuk pada kajian tersebut SP : Peserta didik SMP kelas VIII konseli
kecanduan relevan dengan fakta dilapangan, yaitu individu T : Konseling Individu Teknik REBT ng
gadget dan rendahnya rasa empati, tidak mampu beradaptasi K : Layanan Konseling Individu Teknik REBT untuk individ
kontrol dengan lingkungan dan teman, kurangnya meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa Korban Bullying u.
diri) perhatian dari keluarga sehingga mencari
perhatian di sekolah, dan ketidakmampuan Refrensi:
memilih tontonan di smartphone pada peserta  Sholikhah, Amirotun. (2021). Optimalisasi Layanan
didik membutuhkan dukungan sosial atau Bimbingan Klasikal dengan Model Problem-Based
keluarga untuk mengatasi masalah-masalah Learning untuk Mengatasi Perilaku Bullying Siswa
tersebut. SMP. Jurnal Inovasi dan Riset Akademik. Vol.2. No.
. 7.
Refrensi:  Intan, F., & Mochammad, N. (2019). Bimbingan
 Rida, A. S., & Abdul, M. (2021) Pentingnya Kelompok Teknik Diskusi untuk Meningkatkan
Dukungan Sosial Terhadap Kepercayaan Diri Pemahaman Perilaku Bullying Siswa Kelas VIII
Penyintas Bullying: Literature Review. Jurnal SMPN 2 Gedangan. E-journal UNESA
Tematik, Vol 3, No.2, Desember 2021, pp 245 – https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-bk-
251 e-ISSN: 2775-3360. unesa/article/view/29139/26684
https://journals.usm.ac.id/index.php.tematik  Susilawati. (2018). Peningkatan Kepercayaan Diri
 Suryaratri, R. D., Yudhistira, S., & Ulayya, D. Siswa Korban Bullying melalui Konseling Individual
(2020). The influence of social support towards Rational Emotif Behaviour Therapy. Jurnal Global
high school teachers’ resilience in Jakarta, Edukasi Vol. V,No. 1, Jan 2018, hlm. 565 –572.
Indonesia. ACM International Conference
Proceeding Series, 4(5), 0–5.
https://doi.org/10.1145/3452144.345224 1
 Susilawati. (2018). Peningkatan kepercayaan diri
siswa korban bullying melalui konseling
individual rational emotif behavior therapy.
Jurnal Global Edukasi, 1(5), 565–572.
http://jurnal.goretanpena.com/index.php
/JGE/article/view/160
4 Kari Peserta 1. Pes  Peseta didik masih ragu untuk menetukan pilihan BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN MODEL PJBL(Project Base Berdasarkan
r didik eta mereka kedepanya karena mereka belum Learning) BERBASIS hasil analisis
SMP N 3 did mengetahui minat dan bakat mereka. POHON KARIER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN solusi, maka
Mojolaba ik  Menurut penelitian Purwandari menyetakan KARIER SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 4 PALANGKA RAYA. dapat
n belum bel bahwa masih banyak siswa yang mengalami disimpulkan
bisa um kesulitan untuk memilih sekolah lanjutan yang TP : Meningkatkan pemahaman karir siswa. bahwa solusi
menentu me sesuai dengan pemahaman tentang kemampuan yang cocok
kan ingin nge diri siswa itu sendiri serta informasi mengenai terhadap
SP : Siswa kelas 10 IPS SMAN 4 Palangkaraya.
lanjut ke tah sekolah lanjutan dikarenakan siswa yang masih permasalahan
pendidik ui labil. T : BIMBINGAN KLASIKAL dengan model PJBL(Project Base dalam
an SMA mi  Dalam tahap perkembangan karier menurut Super Learning) berbasis pohon karir. Penetuan
atau nat dalam Winkel (2004) ialah “remaja mengalami Karir Siswa
SMK dan fase eksplorasi (exploration) di mana individu K : Pemahaman karier siswa menggunakan bimbingan adalah
bak memikirkan berbagai alternatif jabatan, tetapi klasikal dengan model PJBL (Project Base Learning) berbasis Bimbingan
at belum mengambil keputusan yang mengikat”. pohon karier di SMAN Negeri 4 Palangka Raya, setelah di Klasikal yang
me  Menurut Crow (2009) minat berhubungan dengan menggunakan
berikan perlakuan terlihat mengalami peningkatan.
rek daya gerak yang mendorong seseorang untuk Media Berupa
a menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, Pohon Karir.
kegiatan, pengalaman yang dirangsang oleh
kegiatan itu sendiri. Pohon Karier Sebuah Inovasi Media BKPohon Karir Dalam
Meningkatkan Kematangan Karier Siswa Di MTs Darul
Referensi : Hikmah Ngancar-Kediri
 Nurhayani&Budi Santosa (2023)Faktor Yang
Menentukan Pemilihan Sekolah Lanjutan Siswa TP : Mengetahui perkembangan kematangan karir siswa
JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol. 2, No. 1, menggunakan media berupa pohon karir.
Mei (2023), Page: 9-18
https://educatum.marospub.com/index.php/
SP : Siswa di MTs Darul Hikmah Ngancar-Kediri
journal/article/download/56/98
 Ayu Isworo Widiawati&Ninik
T : Bimbingan Klasikal dengan media pohon harapan
Setyowani(2016)FAKTOR PENGHAMBAT
PEMILIHAN SEKOLAH LANJUTAN SISWA
KELAS IX SMP NEGERI 1 CLUWAKIJGC 5 K : Penelitian pengembangan (research and development)
(1) (2016) berupa pohon karir. bisa menjadi menyelesaikan masalah
Indonesian Journal of Guidance and Counseling: peserta didik yang berkaitan dengan kematangan karir.
Theory and Application
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jbk Referensi :
 Armansyah(2021)FAKTOR-FAKTOR YANG  Iretti Agustin,Doni Apriatama (2023). Bimbingan
MENGHAMBAT DALAM MEMILIH Klasikal Dengan Model PJBL(Project Base Learning)
SEKOLAH LANJUT Jurnal Bimbingan Berbasis Karier Untuk Meningkatkan Pemahaman
Konseling dan Psikologi Volume 1 Nomor 2, Karier Siswa Kelas X IPS SMA Negeri 4 Palangkaraya.
September 2021, Hal. 87 ± 98 https://jurnal.uniraya.ac.id/index.php/
https://media.neliti.com/media/publications/
Counseling/article/view/845
439198-none-9aca6461.pdf
 Alex Iskandar, Laelatul Arofah (2021). Pohon Karier
Sebuah Inovasi Media BK Pohon Karir Dalam
Meningkatkan Kematangan Karier Siswa Di MTs Darul
Hikmah Ngancar-Kediri
https://proceeding.unpkediri.ac.id/index.php/
semdikjar/article/view/1617

Anda mungkin juga menyukai