Anda di halaman 1dari 15

Model Pembelajaran

Sistem Perilaku

FIRAS MARWAN ASSARIY


HANI SRI RAHAYU
HANINA SU’DA
Pembelajaran Perilaku
suatu pengetahuan yang mengacu
pada teori perilaku seperti teori belajar,
teori belajar sosial, modifikasi perilaku
atau perilaku terapi. Model
pembelajaran rumpun ini mementingkan
penciptaan lingkungan belajar yang
Behavioral System memungkinkan manipulasi penguatan
Familky / Model Sistem
perilaku perilaku secara efektif sehingga
terbentuk pola perilaku yang
dikehendaki.

berakar pada aliran


behaviorisme

Di motori oleh BF Skinner


Beberapa model pembelajaran pada rumpun ini antara lain :
 Mastery learning, Direct Instruction, dan Social learning Theory
 Model Manajemen dari Akibat Hasil Perlakuan (Contingency Management).
 Model Kontrol Diri (Self-Control Model).
 Model Pengurangan Stres dan Model Relaksasi (Stress Reduction Model and
Relaxation Model).
 Model Latihan Tegas (Assertive Training Model)
 Model Desensitization
 Model latihan (Training Model)
Mastery learning, Direct Instruction,
dan Social learning Theory

Bahan-bahan yang akan dipelajari siswa dipecah dalam unit-unit yang


sederhana hingga yang kompleks. Bahan yang dipelajari siswa umumnya
dipelajari secara individual melalui berbagai media
Langkah-langkah yang harus diambil guru
untuk melaksanakan belajar
tuntas (mastery learning) mencakup:

 Memecah-mecah mata pelajaran ke  Memberikan materi penghubung tambahan


dalam sejumlah unit belajar yang (supplementary instructional connectives) untuk
lebih kecil Memberikan pretest untuk membantu siswa mengatasi kesulitan belajar pada
unit itu sebelum pembelajaran kelompok dilanjutkan
unit pelajaran yang akan disajikan.
ke unit pelajaran berikutnya.
 Membagi siswa ke dalam kelompok-  Memberikan pengayaan kepada siswa yang telah
kelompok belajar kecil. mencapai penguasaan penuh untuk unit pelajaran
 Siswa mempelajari unit pelajaran ini.
pertama dalam kelompok belajarnya  Memberikan tes sumatif untuk mengecek ketuntasan
masing-masing. belajar siswa bagi seluruh mata pelajaran.

 Melaksanakan tutorial individual bagi  Jika pada hasil tes sumatif tersebut siswa tidak
siswa yang berkesulitan. menunjukkan ketuntasan, maka guru menggunakan
strategi-strategi korektif/pengayaan hingga
 Melaksanakan tes formatif pada akhir ketuntasan dicapai.
setiap unit pelajaran.
Model Manajemen dari Akibat Hasil
Perlakuan (Contingency
Management).
 Prinsip : pengkondisian operan (Operant Conditioning).
 Menurut para ahli teori perilaku, perilaku manusia dapat dipersepsikan
sebagai suatu fungsi dari lingkungan terdekat, khususnya untuk
memunculkan dan menguatkan rangsangan (stimulus).
 Ciri pokok : hubungan antara respon dan penguatan rangsangan
(stimuli).
 Contingency Management adalah kontrol sistemik penguatan
rangsangan yang disajikan pada waktu-waktu yang dipilih dan setelah
respon yang diinginkan diberikan.
Model Kontrol Diri (Self-Control
Model).

Seperti halnya model Contingency Management, model kontrol diri juga


menggunakan prinsip Operant Conditioning, terutama pada kontrol stimulus
dan penguatan positif. Namun secara total ada di tangan peserta.
 Prinsip-prinsip operant conditioning juga  Masalah self-control berkaitan dengan :
digunakan pada model self-control,  Langkah pertama, membuat orang sadar
terutama kontrol stimulus dan akan jangka pendek dan jangka panjang.
penguatan positif. Namun, dalam model Contoh : Membuang sampah
sembarangan
ini aspek-aspek tersebut benar-benar di
tangan peserta.  Langkah kedua,landasan prosedur self-
control memperhatikan dan sengaja
mengatur lingkungan yang lebih baik
(lingkungan faktor penghalang). Contoh :
tipe belajar auditori belajar pada
lingkungan yang bising dan
 Langkah ketiga,stimulan untuk
mengalahkan diri sendiri adalah perilaku
rahasia (covert control), ketika berpikir
seperti, “Semua orang memahami materi
ini, kecuali aku”.
Model Pengurangan Stres dan Model
Relaksasi (Stress Reduction Model and
Relaxation Model)

Model ini merupakan suatu prosedur dasar untuk mengurangi kecemasan. Kita
percaya bahwa stres tidak hanya sebuah fenomena untuk orang dewasa dan
kontrol stres tidak "untuk orang dewasa saja"
 Pelatihan relaksasi melibatkan beberapa prosedur, yaitu:
 Siswa diberi intruksi yang mengajarkan mereka untuk bersantai. Membayangkan
berada pada lingkungan santai dan tenang.
 Bernafas dalam dan teratur
 Pada saat yang sama siswa difokuskan pada pikiran atau gambar yang
menyenangkan.
 Siswa diajarkan bagaimana untuk bersantai dengan semua otot. Otot-otot lengan,
diikuti kepala, bahu dan leher, punggung, perut, dan dada, dan kemudian tungkai
bawah.
Model Latihan Tegas (Assertive
Training Model)

Merupakan salah satu kelompok model sistem prilaku yang


mengekspresikan perasaan secara jujur dan langsung. Berbagai definisi
tentang assertiveness telah ditawarkan sejak lama. Joseph Wolpe dan Arnold
A. (Joyce & Weil, 2000) merujuk assertiveness sebagai ekspresi yang tepat
untuk setiap emosi lain dari bentuk cemas.
Prosedur umum dalam latihan asertif  Dalam proses latihan, hendaknya
adalah sebagai berikut: diperhatikan hal-hal yang terkait
dengan kontak mata, postur tubuh,
 Identifikasi masalah,
gerak isyarat, ekspresi wajah,
 Pilih salah suatu situasi yang suara, pilihan kalimat, tingkat
akan diatasi, kecemasan yang terjadi, serta
kesungguhan dan motivasinya.
 Analisis situasi,
 Menetapkan alternatif penyelesaian
masalah. Bersama-sama siswa
berusaha untuk
 Mencobakan alternatif yang dipilih.
Model Desensitization

Adalah salah satu model sistem prilaku yang betujuan untuk


menggantikan kecemasan dengan rileksasi. Beberapa orang mengalami
cemas dalam beberapa tugas atau situasi, dan pada saat-saat cemas
beberapa cukup untuk mencegah prilaku pemecahan masalah yang efektif.
Cemas yang akut akan merintangi performansi efektif dalam tugas-tugas
seseorang, seperti mengikuti tes, dan situasi sosial umum seperti
mengekspresikan ketidaksetujuan sesorang dengan ide orang lain. Menurut
aliran terapi prilaku tentang psikologi klinis, semua prosedur umum yang
berhubungan langsung dengan stres disebut desensilitasi (desentilization).
Model latihan (Training Model)

Model ini digunakan untuk merancang, demonstrasi, praktek, dan


umpan balik. Ada empat aliran yang mendasari pemikiran model ini, yaitu:
psikologi training (training psychology), psikologi sibernetik (cybernetic
psychology), analisis sistem (system analysis), dan psikologi prilaku (behavior
psychology).
Ada 4 peran guru dalam model latihan :
 Menjelaskan
 Mewasiti
 Melatih
 Mendiskusikan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai