Anda di halaman 1dari 2

Salah satu tujuan dari SGDS adalah Semua anak harus mendapat pendidikan berkualitas sejak dini

17 perkembangan berkesinambungan tidak boleh berhenti dan harus berkualitas sebagai negara
yang tergabung dengan PBB

Supaya jadi guru profesional menjadi tau seperti apa pembelajaran yang berdiferensiasi

Harus membuat genisu learning atau pembelajaran yang cerdas dan akan bisa dilakukan oleh
seorang guru apabila mereka paham mengenai itu

Untuk bisa menciptakan genius learning guru harus bisa menerapkan 8 indikator

1. Suasana kondusif yang pertama ciptakan suasana pembelajaran yang kondusif agar anak
bisa siap untuk mulai belajar, kondisikan suasana kelas menjadi ceria dan bahagia. Kita dapat
memberikan warna cat pada kelas yang llebih cerah dan juga fasilitas yang ada dikelas,
seperti bangku dan tinggi tempat duduk siswa. Semua harus ditata dan yang mengerti hanya
guru. Pembelajaran berdiferensiasi betul betul harus diperhitungkan
Jangan pernah memulai pembelajaran sebelum terjadinya kondusif di kelas

2. Hubungkan : materi harus dihubungkan dengan kehidupan anak anak karna pola pikiran
anak anak. Kalau guru selalu mengeluh dan tidak adanya fasilitas yang memenuhi, maka
berhentilah jadi guru, asal kreatif seorang guru harus bisa kreatif dan juga sesuai dengan
teori mestakung yang artinya semesta mendukung. Ketika semesta alam mendukung dan
ditakdirkan di sekolah yang kurang mendukung maka kita harus bisa kreatif dan
memanfaatkan alam sekitar
3. Berikan gambaran besar : kemampuan guru yang profesional guru bisa menyampaikan
materi yang harus didukung dengan bantuan media untuk bisa meyakinkan materi yang
dibawa betul bisa tersampaikan
4. Tetapkan tujuan : tujuan bermaksud untuk mengetahui apa yang akan dia pelajari, maka dari
itu sebagai guru harus memberi tahu mengenai tujuan pembelajaran yang akan diberikan
sebgai bagian dari trasnparansi dan memahami apa yang akan dipelajari
5. Pemasukan informal : jangan terlalu formmal saat jadi guru, bersikap lah dapat menghibur
dan jangan terlalu serius dan juga jangan terlalu santai dan juga bisa menyempatkan waktu
bisa bergaul dengan peserta didik di luar kelas
6. Aktivasi : kita sebagai guru harus mengerti bahwa setiap murid memounyai aya belajar yang
berbeda beda
7. Demonstrasi : memberikan kesempatan kepada anak untuk menjelaskan hasil karya sekecil
apapun yang sesuai dengan tujuan pembelajaran “anak akan merasa dihargai ketika kita
memberikan keempatan untuk maju kedepan dan memberikan pendapat dan berikan
aplause”
8. Ulangi dan jangkarkan :

Teori otak menjadi 3 bagian: cereberal coteks, otak tengah (limbik), batang otak. Ketiga hal ini dalam
berprilaku sangan ditentukan oleh sistem kerja otak masing masing. Sinapsis adalah sebuah jaring
jaring yang banyak dan tempat yang paling rawan, itulah kenapa manusia tidak boleh memukul otak,
kenapa orang bisa lupa ingatan karna jaringan sinapsisnya terkoyak

Orang yang tidak bahagia biasanya pemikirannya terganggu, apa hubungannya denga pembelajran
berdifirensiasi? Kita dapat melihat apa yang anak butuhkan dan apa permasalahan yang dialami
olehnya. Apabila anak tidak dapat mengerti terus menerus tidak mengerti materi pelajaran
diakibatkan oleh tidak berfungsinya dengan baik dari kedua bagian otak. Dan apabila seseorang
menggunakan batang otak maka akan menjadi nekat sehingga bisa menyebabkan bunuh diri dan
dapat membunuh orang lain.

Kalau manusia kurang kasih sayang, kebahagian dan kebahagiaan maka akan hancur

Ciptakan suasana pembelajaran yang menyengkan agar anak merasa suka dalam belajar

Amunisi pembelajaran yang dipunyai anak adalah otak atau pikiran, pengembangan otak yang sehat
bergantung pada lingkungannya. Bagi anak semua lingkungan ada kita, maka lingkungan inilah yang
harus diperkaya

Kata marian diamond, MD. Kalau kita mau buat otak dan pikiran anak sehat perkaya lingkungannya
dengan 5 hal yaitu:

1. Cinta : gurunya harus cinta dngn profesinya, cinta dengan anak dan mengajar, kalau guru
marah marah berarti dia gak cinta dngn pekerjaannya
2. Diet : perhatikan kecukupan gizi anak. Gizi dapat menciptakan prestasi dan meningkatkan
kecerdasan setiap anak
3. Exercise : berikan kesempatan anak untuk berlatih, anak berlatih diri sedangkan gurunya
diberikan untuk melatih anak. Latihan itu bentuknya banyak seperti memberikan
kesempatanpada anak untuk maju, latihan soal dan praktek baik
4. Challenge ; berikan anak tantangan kepada anak dan jangan memberikan anak tanpa
tantangan sebagai pemacu semangat anak. Contohnya seperti memberikan handphone
kepada anak pada hari sabtu dan minggu, setelah membantu orang tua. Silakan memberikan
ttantangan bagi anak anak dengan macam macam variiasi

Pertanyaan : bagaimana menurut bapak mengenai penghilangan rangking di sekolah padahal dari
rangking tersebut anak anak bisa berlomba lomba untuk dapat menjadi yang baik dan terbaik di
kelas

Anda mungkin juga menyukai