Anda di halaman 1dari 3

Pelaksanaan

KERANGKA Gerakan Cegah PUSKESMAS


ACUAN Stunting,Aksi
bergizi PAYAKABUNG
KEGIATAN
GERMAS

Nomor : 445/ /IV/KAK/PKM.PYG/2023

Revisi : 00

Tanggal Terbit :
I. PENDAHULUAN
Salah satu masalah kesehatan di Indonesia yang dapat dialami oleh semua
kelompok umur mulai dari balita, remaja, ibu hamil sampai usia lanjut adalah
Anemia atau kurangnya sel darah merah dalam tubuh. Riskesdas 2018
menunjukkan prevalensi anemia pada anak usia 5-14 tahun sebesar 26,8 dan
pada usia 15-24 tahun sebesar 32%. Hal ini berarti sekitar 3 dari 10 anak di
Indonesia menderita anemia. Berbagai upaya telah dilakukan untuk
menanggulangi hal tersebut, salah satunya melalui suplementasi Tablet Tambah
Darah (TTD) khususnya bagi remaja putri.
Aksi Bergizi dilaksanakan dengan tiga intervensi utama, yaitu (1) Sarapan dan
Minum TTD bersama di sekolah/madrasah setiap minggu; (2) Edukasi gizi yang
bersifat multi-sektor dengan tujuan mempromosikan asupan makan yang sehat
dan aktivitas fisik; serta (3) Komunikasi untuk perubahan perilaku yang relevan dan
komprehensif. Pemberian TTD merupakan upaya pencegahan atau preventif. Hal
ini menjadi salah satu fokus utama dalam transformasi kesehatan yang
dicanangkan Kementerian Kesehatan. Kementerian Kesehatan akan berfokus
pada upaya promotif dan preventif. Khususnya transformasi pada layanan primer
yang tujuannya adalah untuk menciptakan orang yang sehat dengan
menggerakkan langkah-langkah preventif. Jumlah ibu melahirkan yang meninggal
setiap tahun mencapai 7.800 orang. Salah satu penyebabnya adalah karena
kurang zat besi, kalau kurang zat besi kemudian perempuan hamil dan saat
melahirkan itu kemungkinan meninggalnya tinggi karena kekurangan darah.
Pemberian TTD merupakan upaya preventif untuk mencegah kematian ibu pada
saat melahirkan. Upaya itu dilakukan sejak seorang perempuan berusia remaja.
Aksi bergizi ini menjadi salah satu upaya intervensi di hulu pada Remaja Putri yaitu
remaja putri mengonsumsi TTD 1 tablet setiap minggu, skinning anemia serta
edukasi secara terus menerus kepada remaja putri.

II. LATAR BELAKANG


Posyandu merupakan garda terdepan atau ujung tombak pemerintah dalam
pencegahan stunting karena langsung dapat melihat kondisi balita setiap
bulannya.Bahwa peran kader dalam penyelenggaraan posyandu sangat besar
karena selain menjadi pemberi isu kesehatan pada masyarakat, juga sebagai
penggerak masyarakat untuk datang ke posyandu dan melaksanakan perilaku
hidup bersih dan sehat.Dalam perannya untuk mencegah stunting, kader
posyandu dapat memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan gizi. Tujuannya
untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan seorang ibu agar terjadi
perubahan perilaku yang lebih baik.

III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Untuk mendukung percepatan penurunan stunting salah satunya dengan
mencegah stunting mulai dari anak usia sekolah dan remaja. Kampanye Aksi
Bergizi guna membiasakan para remaja untuk mengonsumsi makanan sesuai
menu isi piringku terutama membiasakan konsumsi protein hewani dan konsumsi
Tablet Tambah Darah bagi remaja putri rutin seminggu sekali di sekolah.
B. Tujuan Khusus
1. Anak-anak putri memahami arti sehat dan menjaga kesehatannya
2. Menurunkan angka stunting
3. Bumil lebih sehat
4. Terbentuknya posyandu jambore
5. Mneingkatkan kerjasama dengan mitra
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Pelaksanaan Gerakan  Membuat undangan
Cegah Stunting,Aksi  Menentukan jumlah sasaran yang akan
bergizi GERMAS diundang
 Menyiapkan tempat, alat dan bahan
 Menyiapkan narasumber dan materi
 Mendistribusikan undangan
 Melaksanakan pertemuan
 Mencatat hasil pertemuan kedlama notulen
 Melakukan evaluasi hasil pertemuan

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Lintas Lintas
Pelaksana
No Kegiatan Pokok Program Sektor Ket
Program
terkait Terkait
1 Pelaksanaan Gerakan Promkes Tata Usaha Peserta -
Cegah Stunting,Aksi pertemuan
bergizi GERMAS

VI. SASARAN
148 orang masyarakat binaan di wilayah kerja UPT Puskesmas Payakabung

VII. JADWAL KEGIATAN


TAHUN 2023
No Kegiatan Pokok
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pelaksanaan X
Gerakan Cegah
Stunting,Aksi
bergizi GERMAS

VIII. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Pengelola Program dan pelaksana program promkes memahami pelaksanaan
kegiatan program dan dapat melaksanakan kegiatan sesuai dengan acuan
yang ada.

IX. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


i. Dilakukan pencatatan dan pelaporan Program kegiatan dalam buku
notulen pertemuan
ii. Mengevaluasi hasil kegiatan pertemuan

Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Payakabung

Maryani, SST
Penata TK I
NIP. 19740712 200604 2 016

Anda mungkin juga menyukai