Anda di halaman 1dari 26

TEKANAN

DARAH
Azwaldi, APP., M.Kes.
Nama Kelompok
41. 'PO7120123093 KHAIRUL LINTANG DAMARAN
42. 'PO7120123094 MEIKA LIYANA
43. 'PO7120123095 TANIA RIVAYANTI
44. 'PO7120123096 MUTIARA
45. 'PO7120123097 NIRWANA
46. 'PO7120123098 DIAN DWI CAHYANI
47. 'PO7120123099 PUJA ADHE PRATAMA
48. 'PO7120123100 RAHMA ANJELI
49. 'PO7120123152 NURJANAH
Apa itu
Tekanan Darah
Tinggi?
Merupakan meningkatnya
tekanan darah tinggi jangka
waktu lama dengan tekanan
darah lebih dari 120/180
mmHg.
Lanjutan...
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah
persisten dimana tekanan sistoliknya diatas 140
mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg
(Smith Tom, 1995).
Lanjutan...
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi atau istilah
kedokteran menjelaskan hipertensi adalah suatu
keadaan dimana terjadi gangguan pada mekanisme
pengaturan darah (Mansjoer, 2000: 144)
Gejala Tekanan
Darah Tinggi

Sakit kepala
Sakit kuduk
Sulit tidur
Kelelahan
Lanjutan...
Mual
Muntah
Sesak nafas
Gelisah
Pandangan kabur
Etiologi
-Hipertensi Esensial (Hipertensi
Primer): Tidak diketahui
penyebabnya.
-Hipertensi Sekunder:
Disebabkan oleh penyakit lain.
Hipertensi Primer

A Faktor Genetik C Hilangnya elastisitas


jaringan dan arterisklerosis
pada orang tua dan
pelebaran pembuluh darah.

B Obesitas D Kebiasaan hidup


Hipertensi Sekunder

B
A C
Vascular
Aterosklerosis, Hiperplasia, Kelainan Endokrin
Ginjal
Trombosis, Aneurisma, Emboli DM, Hipertirodisme, Hipotiroidisme.
Glumerulonefritis, Pienolefritis,
kolestrol, Vaskulitis.
Nekrosis tubular akut, Tumor.

D E
Saraf Obat-obatan
Stroke dan Ensepalitis. Kortikosteroid
Penyebab Tekanan Darah Tinggi
A Usia

B Diet

C Stress

D Keturunan
Penyebab Tekanan Darah Tinggi
E Merokok

B Kegemukan

Kurang Aktivitas Fisik/


C
Olahraga

Konsumsi Minuman
D
Keras
Apa yang dilakukan
jika mengalami
tekanan darah tinggi?
Minum obat anti darah tinggi sesuai
anjuran dokter, turunkan kelebihan berat
badan, makan-makanan yang rendah
garam (maks 1 sdt), hentikan konsumsi
kopi, merokok, dan minuman keras,
istirahat yang cukup, hindari makan
daging dan tinggi lemak, pola makan
seimbang, dan berolahraga.
Akibat Tekanan Darah Tinggi

B
A C

Serangan Gagal Ginjal Stroke


Jantung

Kebutaan
Standar Operasional Prosedur
(SOP)

Pengukuran Tekanan Darah


Melakukan pengukuran tekanan darah (hasil dari
curah jantung dan tekanan darah perifer) dengan
menggunakan Spygomanometer dan stetoskop.
Tujuan Tekanan Darah
Mengetahui keadaan
A
hermodinamik pasien

Mengetahui keadaan
B
kesehatan pasien secara
menyeluruh.
Lanjutan...
Indikasi Pada:
1) pasien yang baru masuk dan untuk dirawat
2) Secara rutin pada pasien yang dirawat
3) Sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan pasien

Persiapan Alat Tekanan Darah:


Stotoskop, spygnomanometer, pena dan buku.
PROSEDUR KERJA
A. Tahap Pra-interaksi
1. Baca status pasien.
2. Lakukan verifikasi order yang ada untuk
pemeriksaan.
3. Mencuci tangan
4. Siapkan alat.
B. Tahap Orientasi
1. Memberi salam, pangil pasien dengan panggilan yang
di senangi.
2. Memperkenalkan nama pasien.
3. Jelaskan prosedur dab tujuan tindakan pada pasien
dan keluarga.
4. Berikan kesempatan pasien dan keluarga untuk
bertanya.
5. Jaga privacy pasien.
C. Tahap Kerja
1. Memberikan kesempatan pada pasien dan keluarga
untuk bertanya sebelum tindakan dimulai.
2. Menggunakan sarung tangan.
3. Menanyakan keluhan utama melakukan penilaian
sesuai dengan prosedur.
4. Melakukan kegiatan sesuai perencanaan.
D. Tahap Terminasi
1. Menanyakan kepada pasien apa yang dirasakan
setelah dilakukan tindakan.
2. Menyimpulkan prosedur yang telah dilakukan.
3. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya.
4. Berikan penghargaan sesuai dengan kemampuan
pasien.
5. Mengakhiri kegiatan dengan memberikan salam.
Kasus Pasien Hipertensi
Seorang pria berusia 45 tahun yang datang ke dokter
dengan keluhan sakit kepala yang terus-menerus,
terutama di pagi hari, dan kadang disertai dengan
pusing dan sesak napas ringan. Dokter melakukan
pemeriksaan fisik dan mengukur tekanan darahnya,
yang menunjukkan pembacaan 150/95 mmHg.
Setelah melakukan wawancara medis lebih lanjut,
dokter mengetahui bahwa pria tersebut memiliki
kebiasaan merokok, jarang berolahraga, dan pola
makan yang tidak sehat, sering mengonsumsi
makanan tinggi garam dan lemak. Riwayat keluarganya
juga mencatat adanya riwayat hipertensi.
Berdasarkan temuan tersebut, dokter mendiagnosis
pria tersebut menderita hipertensi. Dokter kemudian
merencanakan pengelolaan kondisi tersebut, termasuk
perubahan gaya hidup seperti menghentikan merokok,
meningkatkan aktivitas fisik, dan mengadopsi pola
makan sehat. Selain itu, dokter juga
merekomendasikan penggunaan obat antihipertensi
untuk menurunkan tekanan darahnya dan mengurangi
risiko komplikasi yang lebih serius seperti penyakit
jantung dan stroke.
Sekian dan Terima Kasih!
Apa ada pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai