Anda di halaman 1dari 8

Mata Kuliah : Psikologi Perkembangan Dewasa Awal dan Lanjut Usia

Dosen Pengampu :1. Dr. Muh. Daud, M.Si.


2. Eka Sufartianingsih Jafar, S.Psi., M.Psi., Psikolog

LAPORAN AKHIR
STUDI LAPANGAN
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN DEWASA DAN LANJUT USIA

Rifqa Anisa Khaeruddin


220701500083
Kelas K

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
A. Identitas Subjek
Nama (Inisial) :N
Usia : 67 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat/Tanggal lahir : Watampone, 12 Juli 1956
Alamat : Panyula, Kab. Bone
Suku Bangsa : Bugis
Anak ke- :3
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan Terakhir : SD
B. Hasil Wawancara
Wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti bersama subjek berinisial N
dengan menggunakan media video call Whatsapp yang dilakukan pada hari
kamis, 30 November 2023. Berdasarkan dari hasil wawancara yang telah
dilakukan, saat ini subjek masih terus-terusan bekerja walaupun subjek sudah
sakit-sakitan. Subjek masih mengerjakan pekerjaan rumah, ataupun membajak
sawah dan melakukan panen di empang nya. Akan tetapi subjek juga terlihat
sudah sakit-sakitan dan subjek memang mengatakan bahwa saat ini dia
memiliki penyakit hypertensi dan juga asma yang biasa kambuh namun itu
semua tidak menghalangi subjek untuk melakukan pekerjaannya.
N mengatakan bahwa anak-anaknya biasa melarangnya untuk bekerja akan
tetapi N tidak suka apabila dilarang bekerja karena kata N saat dia tidak bekerja
atau melakukan apa-apa dia tidak merasa tenang dan badannya terasa lebih sakit
di bandingkan saat dia melakukan suatu pekerjaan. N juga mengemukakan
bahwa dia bekerja tidak sendiri, akan tetapi memiliki pekerja pada sawah dan
empangnya, namun N tetap ikut untuk kerja walaupun memiliki beberapa
pekerja, karena pada dasarnya N merasa tidak tenang kalau tidak kerja.
Sekarang itu N masih terus melakukan pekerjaan, walaupun sesekali
kakinya terasa pegal katanya namun hal tersebut bisa dia atasi dengan memberi
hot in cream pada betisnya. Hal yang membuat subjek senang bekerja juga itu
karena dia bisa bercengkrama dengan para pekerja nya dan bertemu dengan
teman-teman nya yang memang seusianya, karena katanya teman-temannya
juga masih rata-rata melakukan pekerjaan yang sama dengan nya.

C. Hasil Analisa
Berdasarkan dari hasil wawancara di atas, motivasi lansia bekerja
merupakan suatu daya penggerak yang menciptakan adanya gairah kerja pada
seseorang, agar mereka bisa bekerja sama, bekerja secara efektif dan
terintegrasi dengan segala daya upayanya dalam mencari kepuasan (Hasibuan,
2018). Maka dari itu N sangat bersemangat dan suka bekerja walaupun sakit-
sakitan karena adanya dorongan motivasi senang bercengkrama dengan para
pekerja dan teman-temannya. Lansia yang bekerja mampu meningkatkan
suatu kesejahteraan subjektifnya, namun bisa juga sebaliknya apabila lansia
yang masih aktif bekerja akan memiliki kesejateraan subjektif yang terbilang
rendah.
Menurut Diener (2000), kesejahteraan subjektif merupakan salah satu
faktor yang menunjukkan suatu kualitas hidup dari seseorang yang baik.
Walaupun bekerja saat sudah lansia itu bagus menurut subjek, namun Affandi
(2009) mengemukakan bahwa dampak negatif yang timbul pada lansia yang
masih bekerja yaitu dia dapat mengalami tekanan mental karena harus
memenuhi kebutuhannya sendiri secara mandiri dan akan mengalami
gangguan fisik seperti kelelahan karena melakukan pekerjaan, karena lansia
itu sudah mengalami yang namanya penurunan fungsi fisik.
D. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil wawancara yang telah di lakukan, dapat
disimpulkan bahwa motivasi menjadi pendorong utama bagi lansia untuk tetap
bekerja meskipun kondisi fisiknya sudah tidak prima. Motivasi ini membantu
mereka untuk tetap aktif, terlibat, dan merasa puas dengan pekerjaan mereka,
terutama dalam interaksi sosial dengan rekan kerja. Namun, meskipun lansia
yang bekerja mungkin memiliki kesejahteraan subjektif yang lebih tinggi,
terdapat potensi dampak negatif seperti tekanan mental karena harus memenuhi
kebutuhan secara mandiri dan gangguan fisik akibat penurunan fungsi fisik
yang alami. Kesejahteraan subjektif merupakan faktor penting dalam menilai
kualitas hidup seseorang, namun perlu diperhatikan bahwa kesejahteraan
subjektif tidak selalu berkorelasi positif dengan terus bekerja pada usia lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
Affandi, M. (2009). Faktor-faktor yang mempengaruhi penduduk lansia untuk
bekerja. Journal of Indonesian Applied Economic, 3, 99-110.
Diener, E.(2000). Subjective well-being. American Psychologist, 55, 34-39.
doi: 10.1037/0003-066X.55.1.34
Hasibuan, H. Malayu S.P., “Pendekatan Hierarki Abraham”, Jurnal Perilaku
Dan Strategi Bisnis, (Yogyakarta), Vol. 6, No. 1, 2018, hlm. 58
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai