Anda di halaman 1dari 3

TUGAS IPS

1. Hubungan antara hukum dan HAM, dimaksud setiap negara yang menghormati HAM
merupakan negara hukum dalam arti materiil dan substansial. Apa maksudnya? jelaskan
argumen saudara!
2. Dinamika perkembangan HAM baik dalam ranah internasional dan nasional merupakan
perjalanan penting bagi HAM ditegakkan dan diterima sebagai perlindungan bagi setiap
individu di seluruh dunia tanpa terkecuali. Jelaskan perkembangan HAM yang anda ketahui
di beberapa negara di dunia.
3. Reformasi konstitusi khusunya mengenai HAM menegaskan secara eksplisif bahwa
indonesia adalah negara Hukum. Di dalamnya diatur pengakuan terhadap prinsif supremasi
hukum dan konstitusi serta adanya jaminan-jaminan hak asasi manusia, jelaskan pendapat
saudara!
4. Penyelesaian sebuah kasus atau pelanggaran internasional hingga pada proses pengadilan
yaitu melalui beberapa tahapan. Tahapan ini harus diikuti oleh pihak-pihak yang terlibat
dalam peradilan HAM Internasional. Demikian juga, beberapa pihak berhak mengadukan
kasus pelanggaran HAM Internasional. Pihak-pihak mana yang dianggap memiliki hak?
Jelaskan pendapat saudara!
5. Indonesia telah banyak menetapkan peraturan perundangan yang berspektif HAM dan
dilakukan ratifikasi Instrumen HAM Internasional yaitu berupa undang-undang perlindungan
untuk anak. Undang-undang apa saja yang memberiperlindungan anak? Bagaimana isi
undang-undang ini mengatur?

Jawaban:

1. Hubungan antara hukum dan HAM mencerminkan konsep bahwa sebuah negara dianggap
sebagai negara hukum dalam arti materiil dan substansial ketika sistem hukumnya tidak
hanya mengakui formalitas hukum, tetapi juga secara efektif menghormati dan melindungi
Hak Asasi Manusia (HAM). Arti materiil menekankan pada penerapan hukum yang
substantif dan adil, sedangkan arti substansial mengacu pada keberadaan norma-norma
hukum yang mendukung perlindungan HAM.

Argumen ini mengindikasikan bahwa sebuah negara tidak hanya diukur dari segi formalitas
hukumnya, tetapi juga dari sejauh mana sistem hukumnya mampu melindungi hak-hak dasar
individu. Dengan kata lain, keberadaan dan pelaksanaan hukum dalam suatu negara harus
sejalan dengan prinsip-prinsip HAM untuk dapat dianggap sebagai negara hukum yang
sesungguhnya.
2. Perkembangan HAM di berbagai negara telah mengalami dinamika yang kompleks, dan
perjalanan ini mencerminkan upaya untuk memperkuat perlindungan hak-hak individu.
Berikut adalah beberapa contoh perkembangan HAM di beberapa negara:
i. United States (AS)
Terdapat amendemen konstitusional, seperti Amendemen Keempat yang
melindungi terhadap penyisiran yang tidak sah.
Kasus-kasus seperti Brown v. Board of Education menandai langkah-langkah
signifikan dalam mengakhiri segregasi rasial di sekolah.
ii. Afrika Selatan:*
Transisi dari rezim apartheid menuju demokrasi pada tahun 1994 membawa
perubahan besar dalam perlindungan HAM. Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi
membantu memfasilitasi rekonsiliasi nasional dan pengungkapan kebenaran
mengenai pelanggaran HAM masa lalu.
iii. Eropa
Uni Eropa memiliki Kerangka Kerja Hak Asasi Manusia yang bertujuan
mempromosikan dan melindungi HAM di antara negara-negara anggotanya.
Mahkamah Hak Asasi Manusia Eropa berperan penting dalam menangani
pelanggaran HAM di negara-negara anggota.
Dalam setiap konteks, perjalanan perkembangan HAM sering kali melibatkan
perjuangan, perubahan kebijakan, serta upaya masyarakat sipil dan organisasi hak
asasi manusia. Meskipun banyak kemajuan telah dicapai, tantangan dan pelanggaran
HAM masih menjadi kenyataan di beberapa bagian dunia, memerlukan perhatian dan
tindakan lebih lanjut.
3. Reformasi konstitusi yang menegaskan Indonesia sebagai negara hukum dengan pengakuan
terhadap supremasi hukum dan konstitusi, serta jaminan hak asasi manusia (HAM),
memberikan landasan yang kuat untuk perlindungan hak-hak individu. Hal ini mencerminkan
komitmen untuk memastikan bahwa hukum menjadi landasan utama dalam tatanan negara.
Beberapa poin pendapat terkait hal ini melibatkan:
i. Supremasi Hukum
Prinsip ini menunjukkan bahwa hukum berada di atas segalanya, termasuk keputusan
pemerintah atau kebijakan politik. Hal ini memberikan kepastian hukum dan
mencegah tindakan sewenang-wenang.
ii. Supremasi Konstitusi
Mengakui keutamaan konstitusi menjamin bahwa setiap tindakan pemerintah dan
undang-undang harus sesuai dengan norma-norma konstitusional. Ini mencegah
pelanggaran terhadap prinsip-prinsip dasar yang diakui dalam konstitusi.
iii. Jaminan HAM
Menyertakan jaminan-jaminan HAM dalam konstitusi menciptakan dasar hukum
yang kuat untuk melindungi hak-hak individu. Ini bisa mencakup hak atas kebebasan,
privasi, ekspresi, dan perlindungan terhadap diskriminasi.
iv. Negara Hukum:*
Penegasan bahwa Indonesia adalah negara hukum menekankan bahwa kekuasaan
pemerintah dibatasi oleh hukum, dan semua warga negara setara di hadapan hukum.
Pentingnya reformasi konstitusi ini adalah untuk menciptakan kerangka hukum yang
mendukung keadilan, kebebasan, dan hak asasi manusia. Dengan adanya supremasi hukum
dan konstitusi, serta jaminan HAM yang kuat, diharapkan terbentuknya masyarakat yang
adil dan menghormati martabat setiap individu. Peran lembaga-lembaga pengawas dan
penegak hukum menjadi krusial dalam memastikan implementasi prinsip-prinsip ini di
dalam kehidupan sehari-hari.
4. Dalam konteks penyelesaian kasus pelanggaran HAM internasional, beberapa tahapan
melibatkan pihak-pihak tertentu. Pihak-pihak yang dianggap memiliki hak untuk
mengadukan kasus pelanggaran HAM internasional meliputi:
i. Negara
Negara yang menjadi korban pelanggaran HAM atau memiliki kepentingan dapat
mengajukan pengaduan. Negara-negara anggota instrumen HAM internasional
juga dapat mengajukan kasus atas nama mereka sendiri atau atas nama negara
lain.
ii. Individu atau Kelompok
Individu atau kelompok yang menjadi korban pelanggaran HAM memiliki hak
untuk mengajukan kasus ke pengadilan internasional, seperti Mahkamah Hak
Asasi Manusia Eropa atau Mahkamah Pidana Internasional.
iii. Organisasi Internasional
Beberapa organisasi internasional, seperti Pengadilan Kriminal Internasional,
memiliki yurisdiksi untuk menangani kasus pelanggaran HAM.
5. Pentingnya hak untuk mengajukan kasus ini mendukung prinsip akuntabilitas dan
keadilan dalam konteks HAM internasional. Terkait dengan perlindungan anak di
Indonesia, beberapa undang-undang yang memberikan perlindungan khusus untuk anak
antara lain:
i. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
Menyajikan dasar hukum yang komprehensif untuk melindungi hak-hak anak,
termasuk hak atas hidup, hak berkembang, dan hak untuk diakui oleh hukum.
ii. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
Merupakan amendemen yang memperkuat aspek-aspek tertentu dalam
perlindungan anak, termasuk perlindungan dari kekerasan dan eksploitasi.

Isi undang-undang tersebut mencakup ketentuan-ketentuan yang menjelaskan hak-hak


anak, kewajiban negara, serta sanksi bagi pelanggaran yang melibatkan anak. Hal ini
mencerminkan komitmen Indonesia untuk melindungi hak dan kesejahteraan anak sesuai
dengan standar internasional.

Anda mungkin juga menyukai