Anda di halaman 1dari 8

Seperti Bunga dan Lebah

“Rif, berikan aku sebuah kisah untuk kujadikan pelajaran” ujar Risa tiba-tiba di sore hari yang sejuk itu.

“Hmm, kisah apa ya? Aku bacakan sepenggal kisah tentang analogi Bunga dan Lebah, mau?” jawabku yang berbalas anggukan penuh semangat dari Risa.

Seperti bunga dan lebah.

Ya, aku lebah dan ia bunganya. Atau mungkin sebaliknya. Aku tak peduli.

Simbiosis mutualisme, pikirku. Karena kami saling memberi, dan tanpa sadar saling menerima.

Lalu aku mulai meminta lebih banyak. Dan otomatis ia memberi lebih banyak.

Begitu yang kami lakukan sebagai bunga dan lebah.

Tapi aku sadar.

Mungkin aku bunganya.

Objek yang tidak akan pernah bisa berpindah tempat, hanya menunggu untuk disinggahi sesaat.

Ia lebahnya.

Hadir kala memang saatnya hadir. Pergi kala memang saatnya pergi.

Kala sang bunga menutup diri, berhenti untuk meminta, maka sunyi akan segera tercipta. Sang lebah boleh pergi, mencari keindahan bunga yang lain.

Lalu sepi.

Risa menatapku dengan nanar, seraya berkata “Tuan Rifazi, sejak kapan kamu pandai bercerita seperti ini?”.

“Sejak aku sadar, bahwa aku dan kamu hanya bisa sekedar menjadi teman, Nyonya Risa. Aku-lah bunganya, dan tentu, kau lebahnya” ujarku, tentu saja
hanya berani kusampaikan dalam hati. Sumber: https://berita.99.co/contoh-cerpen-singkat/

Pada kutipan teks cerpen di atas, apa perasaan yang digambarkan oleh penulis tentang tokoh Rifazi?
Jawaban bisa lebih dari satu.

A. ketakutan
B. penuh harapan
C. marah
D. rasa suka

Pilihan 2 dan 4 adalah jawaban yang benar. Tokoh Rifazi menceritakan sebuah kisah yang mengambarkan perasaannya pada tokoh Risa. Hal ini dibuktikan
pada kutipan yang disampaikan Rifazi “Sejak aku sadar, bahwa aku dan kamu hanya bisa sekedar menjadi teman, Nyonya Risa. Aku-lah bunganya, dan
tentu, kau lebahnya”

GAMBARAN UMUM DEMOGRAFIS KECAMATAN SEMARANG TENGAH


Berdasarkan data kependudukan Kecamatan Semarang Tengah, sampai dengan Bulan Februari 2022 jumlah penduduk adalah 68.044 jiwa
(penduduk laki-laki 32.868 dan perempuan 35.176 jiwa),

Kecamatan Semarang Tengah terdiri dari 482 Rukun Tetangga (RT) dan 75 Rukun Warga (RW). Sampai dengan bulan Februari 202 wilayah yang
paling padat penduduknya adalah Kelurahan Gabahan yaitu sebesar 8.475 jiwa dan yang paling rendah jumlah penduduknya adalah
Kelurahan Bangunharjo sebesar 2.967 jiwa.

Potensi jumlah penduduk tersebut memerlukan pelayanan tertib administrasi kependudukan yang berkualitas dengan harapan semua
kebutuhan warga masyarakat dapat terlayani dengan baik. Dalam rangka memberikan pelayanan yang baik dan memadai kepada masarakat
dengan memunculkan rasa nyaman selama proses pelayanan dilakukan, maka Kecamatan Semarang Tengah berusaha mewujudkan melalui
pelayanan pelayanan yang terstandarisasi di Kecamatan dan 15 Kelurahan dengan memperbaiki fisik pelayanan serta meningkatkan kualitas
SDM dengan penguasaan materi pelayanan sehingga warga masyarakat dapat memperoleh informasi yang selengkap lengkapnya, sehingga
dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan data penduduk yang update serta dapat digunakan sebagai sarana pelaksanaan pelayanan
administarai kependudukan

Sumber: https://kecsmgtengah.semarangkota.go.id/gambaran-demografis
Demografis Kecamatan Semarang Tengah
1. Kelurahan Bangunharjo memiliki penduduk yang paling rendah diantara penduduk lainnya sebesar 2.967 jiwa.
2. Penduduk laki-laki kelurahan Sekayu berjumlah 1.878 jiwa.
3. Kelurahan Gabahan memiliki penduduk yang paling padat yaitu sebesar 8.475 jiwa dibandingkan penduduk wilayah lainnya.
4. Diantara kelurahan-kelurahan di atas, penduduk perempuan tertinggi terdapat di kelurahan Jagalan.

Dari keempat pernyataan di atas, manakah pernyataan yang benar menurut tabel di atas?
A. Pernyataan 1 dan 3

Anda mungkin juga menyukai