Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Keanekaragaman Hayati Dan Pelestarian Keanekaragaman Hayati 2. Prinsip Dasar Klasifikasi Makhluk Hidup Dan Klasifikasi Hewan 3. Klasifikasi Tumbuhan 4. Virus, Protista Dan Monera No Butir Refleksi Respon/Jawaban 1 Garis besar materi yang A. Kegiatan Belajar Mandiri 1 dipelajari 1. Persebaran biogeografi Indonesia : Biogeografi merupakan ilmu yang mempelajari penyebaran makhluk hidup tertentu pada lingkungan tertentu di bumi. Indonesia merupakan negara yang kaya dengan berbagai jenis flora dan fauna yang tersebar di seluruh nusantara. 2. Keanekaragaman hayati Indonesia : Keanekaragaman hayati didefinisikan sebagai “variabilitas di antara organisme hidup dari semua sumber termasuk, antara lain, terestrial, laut dan ekosistem perairan lainnya dan kompleks ekologi yang menjadi bagiannya; termasuk didalamnya keanekaragaman di dalam spesies, antar spesies dan ekosistem. 3. Pelestarian keanekaragaman hayati: Pelestarian keanekaragaman hayati merupakan salah satu upaya dalam konservasi keanekaragaman hayati serta ekosistemnya. Salah satu cara yang paling efektif untuk melestarikan keanekaragaman hayati adalah melindungi habitat, penegakan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berkeadilan dan tanpa pandang status sosial masyarakat di depan hukum serta menjamin perlindungan terhadap habitat dan keanekaragaman hayati yang terkandung di dalam habitatnya, baik diluar kawasan konservasi maupun di dalam kawasan konservasi. B. Kegiatan Belajar Mandiri 2 1. Prinsip dasar klasifikasi: Sistem klassifikasi makhluk hidup terus berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi. Para biologiawan masih menggunakan buku Linnaeus yang berjudul Systema Naturae (sistem Alam) yang diterbitkan tahun 1758 sebagai dasar untuk klasifikasi ilmiah. Klasifikasi dilakukan berdasarkan kesamaan morfologi, anatomi, fisiologi, dan cara perkembangbiakannya. Dengan klasifikasi akan terbentuk kelompokkelompok makhluk hidup yang disebut takson. 2. Klasifikasi hewan Kehidupan hewan dimulai di laut Prakambrium seiring dengan terjadinya evolusi bentuk multiseluler yang hidup dengan memangsa organisme lain. Gaya hidup tersebut memungkinkan terjadinya eksploitasi sumber daya yang sebelumnya belum termanfaatkan dan mengakibatkan radiasi evolusioner dari bentuk – bentuk yang beranekaragam.
C. Kegiatan Belajar Mandiri 3
1. Sistem klasifikasi tumbuhan : Keanekaragaman Tumbuhan di permukaan bumi selain berjumlah sangat besar juga menunjukkan keanekaragaman yang sangat tinggi. Jumlah dan keanekaragaman yang sangat tinggi mendorong manusia yang berkecimpung dalam studi tumbuhan melakukan penyederhanaan obyek tumbuhan itu melalui klasifikasi (pengelompokan) dan pemberian nama yang tepat untuk setiap kelompok yang terbentuk. 2. Klasifikasi tumbuhan lumut (Briophyta) : Bryophyte berasal dari bahasa Yunani, bryum yang berarti lumut dan phyta artinya adalah tumbuhan. Kelompok tumbuhan ini merupakan tumbuhan nonvaskular atau tidak mempunyai pembuluh angkut (xylem dan floem) Daun tumbuhan lumut dapat berfotosintesis. 3. Klasifikasi tumbuhan paku (Pteridophyta) : Tumbuhan paku disebut Pteridophyta yang berasal dari bahasa Yunani. Pteridophyta diambil dari kata pteron yang berarti sayap, bulu dan phyta yang berarti tumbuhan. Di Indonesia tumbuhan ini lebih dikenal sebagai tumbuhan paku. 4. Klasifikasi tumbuhan berbiji (Spermatophyta) : Klasifikasi tumbuhan berbiji dibagi dua klsifikasi yaitu tumbuhan biji tertutup dan tumbuhan biji terbuka (gymnospermae) D. Kegiatan Belajar Mandiri 4 1. Virus : merupakan agen infeksius yang berukuran kecil dan komposisi sederhana yang hanya dapat berkembang biak di sel hewan, tumbuhan, atau bakteri (sel hidup). Namanya berasal dari kata Latin yang berarti "cairan berlendir" atau "racun. 2. Monera : Kata monera berasal dari bahasa yunani yakni moneres yang artinya tunggal. Hal ini sesuai dengan jumlah sel anggota monera yaitu bersel satu. Struktur makhluk hidup ini sederhana, terdiri hanya dari satu sel hidup, inti selnya belum memiliki membran inti (kariotek) sehingga disebut prokariotik. 3. Protista : dapat di kelompokkan menjadi tiga bagian yaitu menyerupai hewan (protozoa), menyerupai tumbuhan (Ganggang) dan menyerupai jamur. 2 Daftar materi yang sulit 1. Klasifikasi tumbuhan dipahami di modul ini 2. Klasifikasi hewan
3 Daftar materi yang sering 1. Perbedaan keanekaragaman hayati
mengalami miskonsepsi tingkat gen dan jenis 2. Garis wallace dan weber 3. Perbedaan virus dan bakteri LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri
Judul Modul Struktur dan Fungsi pada
Makhluk Hidup Judul Kegiatan Belajar (KB) 5. Sel tumbuhan dan sel hewan 6. Struktur dan fungsi pada makhluk hidup 7. Jaringan dan sistem pada hewan/manusia 8. Metabolisme No Butir Refleksi Respon/Jawaban 1 Garis besar materi yang A. Kegiatan Belajar Mandiri 1 dipelajari 1. Struktur dan fungsi komponen sel: Sel merupakan unit terkecil yang menyusun tubuh makhluk hidup dan merupakan tempat terselenggaranya fungsi kehidupan. 2. Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan: Secara struktural dan fungsional, sel terdiri dari komponen bahan kimia dan organel-organel sel. Perbedaan mendasar antara sel tumbuhan dan sel hewan adalah dalam jenis organel atau komponen sel seperti pada keberadaan dinding sel, plastida, lisosom, vakuola, sentosom/sentriol dan beberapa karakter sel yang disebabkan perbedaan organel sel yang dimiliki. 3. Transportasi melalui membran plasma : Membran plasma merupakan selubung sel di sebelah luar sitoplasma. Di dalam sitoplasma terdapat bagian atau komponen sel yang disebut organel dan juga terdapat air dan bahan kimia lain yang ikut menyusun sitoplasma. Transportasi melalui membran dibedakan menjadi dua yaitu transpor aktif dan transpor pasif. Transpor aktif merupakan transpor zat melalui membran plasma melawan gradien konsentrasi, memerlukan energi dan menggunakan protein pembawa. Contoh zat-zat yang melalui membranplasma melalui transpor aktif adalah glukosa dan asam amino. Transpor pasif merupakan tranpor yang tidak memerlukan energi, berlangsung karena adanya perbedaan konsentrasi zat/larutan di dalam dan luar sel
B. Kegiatan Belajar Mandiri 2
1. Jaringan yang menyusun tubuh tumbuhan : pada dasarnya dibedakan atas dua bagian besar yakni jaringan muda dan jaringan dewasa. 2. Struktur organ pada tumbuhan: Organ tumbuhan meliputi akar, batang, daun, bunga, buah dan biji. Struktur morfologi dan anatomi semua organ tersebut masing-masing mempunyai ciri khas, ciri yang sesuai dengan fungsinya masing-masing. C. Kegiatan Belajar Mandiri 3 1. Jaringan pada hewan/manusia: Jaringan-jaringan penyusun organ pada hewan/manusia tersebut adalah 1) jaringan epitel, merupakan jaringan yang melapisi permukaan organ baik di permukaam luar maun dalam organ yang berhadapan dengan rongga/ruang; 2) jaringan ikat, merupakan jaringan yang berperan sebagai pengikat, penyokong serta pemberi bentuk tubuh; 3) jaringan otot, merupakan jaringan yang berperan dalam menggerakkan anggora tubuh dan 4) jaringan saraf, merupakan jaringan yang mberperan dalam menanggapi rangsangan serta menghantarkan impuls. 2. Sistem organ pada manusia sistem gerak, sistem sirkulasi, sistem pencernaa, sistem pernafasan, sistem ekskresi, sistem koordinasi, sistem reproduksi dan sistem pertahanan tubuh.
D. Kegiatan Belajar Mandiri 4
1. Enzim: Enzim merupakan molekul yang tersusun sebagian besarnya adalah protein (apoenzim) dan bagian kecilnya non protein (gugus prostetik) yang sangat mempengaruhi aktifnya sebuah enzim. Enzim berperan sebagai biokatalisator. Enzim sifatnya seperti umumnya sifat protein. 2. Katabolisme: Katabolisme adalah reaksi pemecahan/penguraian senyawa komplek menjadi yang lebih sederhana dan reaksi ini menghasilkan energi. Contoh katabolisme adalah repirasi aerbo dan respirasi anaerob (katabolisme karbohidrat/glukosa). 3. Anabolisme: Anabolisme adalah reaksi pembentukan (sintesis) senyawa komplek dari senyawa-senyawa yang sederhana atau pembentukan senyawa organik dari senyawa anorganik. Reaksi anabolisme membutuhkan enegi. Contoh anabolisme adalah fotosintesis (anabolisme karbohidrat). 2 Daftar materi yang sulit 1. Metabolisme dipahami di modul ini 3 Daftar materi yang sering 4. Katabolisme dan anabolisme mengalami miskonsepsi LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri
Judul Modul Pertumbuhan dan Perkembangan
Makhluk Hidup Judul Kegiatan Belajar (KB) 9. Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan 10. Pertumbuhan danperkembangan hewan 11.Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup 12.Respon fisiologi makhluk hidup No Butir Refleksi Respon/Jawaban 1 Garis besar materi yang E. Kegiatan Belajar Mandiri 1 dipelajari 4. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan: Pertumbuhan (growth) merupakan proses penambahan ukuran (volume, massa, tinggi, atau panjang) yang bersifat tidak balik (irreversible). sedangkan Perkembangan (development) merupakan proses menuju kedewasaan makhluk hidup. Perkembangan merupakan perubahan bentuk dan kompleksitas yang terjadi menyertai pertumbuhan. Proses perkembangan bersifat kualitatif, artinya tidak dapat di ukur. 5. Perkecambahan: Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya embrio di dalam biji menjadi tanaman baru. Proses perkecambahan diawali dengan berubahnya struktur embrio biji menjadi tumbuhan kecil di dalam biji yaitu terlihat daun kecil, calon batang, dan calon akar. Dua faktor yang mempengaruhi perkecambahan yaitu faktor internal (dari dalam) dan faktor eksternal (dari luar atau lingkungan). 6. Pertumbuhan primer: Jaringan khusus yang mengalami pertumbuhan dengan cara pembelahan dan pembesaran sel, disebut meristem. Sel-sel pada jaringan meristem primer membelah terus-menerus, 1 sel menjadi 2 sel, 2 sel menjadi 4 sel, 4 sel menjadi 8 sel, 8 sel menjadi 16 sel dan seterusnya. Hal inilah yang disebut pertumbuhan primer. Selain membelah, sel juga mengalami penambahan ukuran (membesar dan memanjang). Pertumbuhan primer terjadi pada ujung akar dan ujung batang. 7. Pertumbuhan sekunder: Pertumbuhan kambium ke arah luar membentuk floem sekunder, dan ke arah dalam membentuk xilem sekunder sehingga batang tumbuhan bertambah besar. Aktivitas kambium yang membentuk xilem dan floem sekunder ini disebut pertumbuhan sekunder. Semua jaringan yang ada di sebelah dalam kambium disebut kayu, sedangkan di sebelah luar kambium disebut kulit atau papagan.
F. Kegiatan Belajar Mandiri 2
3. Fertilisasi: Fertilisasi adalah proses penyatuan atau peleburan inti sel ovum (ovum) dengan inti sel spermatozoa yang membentuk makhluk hidup menjadi zigot. 4. Pertumbuhan dan perkembangan embrio: Tahap embrio dimulai dari proses fertilisasi (penyatuan sel telur dan sperma), di dalam oviduk pada organ reproduksi wanita. kemudian terbentuk zigot yang mengalami proses pembelahan. Tahap embrio dikelompokkan menjadi beberapa fase, yaitu fase morula, fase blastula, fase gastrula, fase diferensiasi, serta organogenesis. 5. Perkembangan pasca embrionik: Pada tahapa pasca embrionik, terjadi pertumbuhan dan perkembangan menjadi individu dewasa. Individu dewasa, artinya invidu yang siap menghasilkan keturunan atau bereproduksi. Beberapa hewan invrtebrata mengalami regenerasi atau metamorfosis selama pertumbuhan dan perkembangannya. Sedangkan hewan vertebrata mengalami pertumbuhan dan perkembangan dari hewan muda menjadi hewan dewasa. 6. Kematangan dan kematian: Kematangan merupakan dari perubahan intracapsular (tempat terbatas) ke fase kehidupan, hal ini penting dalam perubahan-perubahan yang terjadi secara morfologi pada hewan. Sedangkan Kematian (abortus) merupakan ketidakmampuan fetus untuk bertahan hidup sebelum waktunya dilahirkan. G. Kegiatan Belajar Mandiri 3 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan meliputi faktor dalam (interenal) dan faktor luar (eksternal). 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada hewan meliputi faktor dalam (internal) dan faktor luar (eksternal). H. Kegiatan Belajar Mandiri 4 4. Gerak higropis: Gerakan ini disebabkan oleh perbedaan kadar air. 5. Gerak etionom: . Gerak etionom merupakan reaksi gerak tumbuhan yang disebabkan oleh adanya rangsangan dari luar. 6. Gerak endonom: gerak endonom (autonom) merupakan reaksi gerak tumbuhan yang disebabkan oleh adanya rangsangan dari dalam atau dari tumbuhan itu sendiri. 7. Perilaku sederhana dan kompleks pada hewan: Perilaku sederhana memiliki sifat yang sama dengan perilaku bawaan merupakan perilaku yang dihasilkan oleh gen dan faktor-faktor lingkungan. Sedangkan Perilaku kompleks merupakan perilaku yang dilakukan karena adanya keinginan indiviu untuk melindungi diri dari lingkungan hidup yang tidak sesuai. 8. Perilaku yang dipelajari (learning behavior) hewan: Learning behavior merupakan perilaku hasil belajar berdasarkan pengalaman yang didapat selama hidupnya. Ciri-cirinya: adaptif terhadap lingkungan diperoleh dari penglaman diturunkan dalam skala waktu evolusi. 9. Perilaku bawaan, taksis, reflek, dan insting hewan: a. Perilaku bawaan merupakan perilaku yang dihasilkan oleh gen dan faktor-faktor lingkungan. b. Taksis merupakan reaksi terhadap stimulus dengan bergerak secara otomatis langsung mendekati atau menjauh dari atau pada suatu tertentu terhadapnya. c. Refleks merupakan respon bawaan paling sederhana yang dijumpai pada hewan yang mempunyai system saraf. d. Insting merupakan pola perilaku kompleks yang sebagaimana refleks, merupakan bawaan, bersifat agak tidak fleksibel dan mempunyai nilai bagi hewan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya 10.Sistem imun (sistem pertahanan tubuh): Sistem pertahanan tubuh atau sistem imunitas merupakan sistem perlindungan pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme. 2 Daftar materi yang sulit 1. Respon fisiologi makhluk hidup dipahami di modul ini 3 Daftar materi yang sering 1. Gerak pada tanaman mengalami miskonsepsi 2. Perilaku bawaan, taksis, refleks dan inting LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri
Judul Modul Pewarisan Sifat dan Evolusi
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Pola-pola hereditas 2. Materi genetik dan regulasi ekspresi gen 3. Mekanisme evolusi 4. Evolusi populasi No Butir Refleksi Respon/Jawaban 1 Garis besar materi yang I. Kegiatan Belajar Mandiri 1 dipelajari 1. Siklus dan pembelahan sel: Ketika sel membelah, mereka membuat sel baru. Satu sel membelah menjadi dua sel dan kedua sel ini kemudian membelah menjadi empat sel, dan seterusnya. Proses ini disebut "pembelahan sel" dan "reproduksi sel", karena sel-sel baru terbentuk ketika sel-sel lama membelah. Kemampuan sel untuk membelah adalah unik untuk organisme hidup. 2. Pewarisan sifat mendel dan penyimpanan semu hukum mendel Hukum Mendel merupakan Hukum Hereditas yang menjelaskan prinsip- prinsip penurunan sifat pada organisme. Teori Mendel didukung beberapa biologiwan seperti De Vries (Belanda), Correns (Jerman), dan Tschermak (Austria). Untuk mengembangkan teorinya, Mendel menggunakan objek kajian berupa tanaman kacang kapri atau ercis. 3. Pola-pola hereditas (Penetuan jenis kelamin, kodomain, penyakit menurun) B. Kegiatan Belajar Mandiri 2 1. Kromosom : Istilah kromosom diambil dari bahasa Yunani chroma = warna dan soma = badan. Pertama kali ditemukan oleh W. Waldeyer pada tahun 1888.Kromosom terdapat pada nukleus (inti sel) setiap sel. 2. DNA dan RNA Dioxyribo Nucleic Acid (DNA) atau Asam Deoksiribo Nukleat merupakan senyawa kimia yang terdapat di dalam inti sel. Sedangkan RNA (ribonucleic acid) adalah makromolekul polinukleotida yang berbentuk untai tunggal. RNA berperan dalam sintesis protein. RNA memiliki untai polimer yang lebih pendek dari pada DNA karena dibentuk melalui transkripsi fragmen-fragmen DNA 3. Sintesis protein: Sistesis protein adalah proses pembentukan partikel protein yang dilakukan oleh sel-sel hidup untuk membuat protein dengan melibatkan sistesis RNA yang dipengaruhi oleh DNA. 4. Kode genetik: Kode genetik yang dipakai saat ini yaitu kode yang tersusun oleh 3 basa N yang disebut kodon triplet. Kodon triplet ini merupakan bagian 3 basa N yang terdapat pada m-RNA. 5. Regulasi Ekspresi gen: Ekspresi gen adalah suatu rangkaian kompleks yang melibatkan banyak faktor. Salah satu ciri penting pada sistem jasad hidup adalah keteraturan sistem. 6. Mutasi : Mutasi adalah perubahan substansi genetik. Mutasi bisa terjadi pada gen atau koromosom. C. Kegiatan Belajar Mandiri 3 1. Asal usul kehidupan: Evolusi adalah perubahan atau perkembangan struktur mahkluk hidup menjadi lebih adaptif dalam waktu yang lama. 2. Teori evolusi pra-Darwin: Teori evolusi Darwin yaitu spesies yang ada sekarang merupakan hasil evolusi dari spesies nenek moyangnya, dan evolusi terjadi sebagai akibat dari seleksi alam. 3. Pencetus teori evolusi: 4. Seleksi alam: Terdapat tiga kemungkinan seleksi alam yang berpengaruh terhadap populasi, yaitu seleksi stabilisasi, seleksi terarah, dan seleksi memecah belah. 5. Adaptasi: Adaptasi merupakan setiap sifat yang dikendalikan secara genetic yang membantu suatu organism atau spesies, untuk dapat hidup dan berbiak pada keadaan lingkungan dimana spesies itu berada. 6. Bukti-bukti evolusi: terdiri dari: pengaruh penyebaran geografis, catatan fosil, anatomi perbandingan, biologi molekuler, perbandingan biokimia, dan organ tubuh yang tersisa. D. Kegiatan Belajar Mandiri 4 1. Variasi genetik dan bahan dasar seleksi alam: Dalam suatu populasi, senantiasa terdapat variasi di antara individu- individunya. Hal ini menunjukkan adanya perubahan genetis. Mutasi dapat meningkatkan frekuensi alel pada individu di dalam populasi 2. Genetika evolusi: Evolusioner modern merupakan perpaduan gagasan berbagai bidang keahilian biologi yang menjelaskan evolusi secara logis. Sintesis modern umumnya diterima luas oleh kebanyakan ahli biologi. Sintesis modern dikembangkan selama satu dasawarsa (1936–1947) dan perkembangan genetika populasi (1918–1932) merupakan gaya dorong lahirnya sintesis modern. Sintesis modern menunjukkan bahwa genetika Mendel konsisten dengan seleksi alam dan evolusi gradual. 3. Gene pool: Hanyutan genetik, ingsut genetik, penyimpangan genetik, atau rambang genetik dalam genetika populasi, merupakan akumulasi kejadian acak yang menggeser tampilan lungkang gen (gene pool) secara perlahan dari keadaan setimbang, namun semakin membesar seiring berjalannya waktu. 4. Mikro evolusi: Mikroevolusi adalah peristiwa terjadinya perubahan skala kecil pada frekuensi alel suatu populasi selama beberapa generasi. Ia juga disebut sebagai "perubahan dibawah tingkat spesies". Perubahan ini disebabkan oleh empat proses yang berbeda: mutasi,seleksi (baik yang alami maupun buatan), aliran gen, dan hanyutan genetik. 2 Daftar materi yang sulit 1. Kode genetik dipahami di modul ini 2. Ekspresi gen 3. Mutasi 4. Pautan pindah silang 5. Genetika evolusi
3 Daftar materi yang sering 1. Kode genetik
mengalami miskonsepsi 2. Ekspresi gen 3. Mutasi 4. Pautan pindah silang 5. Genetika evolusi LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri
Judul Modul Ekologi dan lingkungan
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Lingkungan dan sumberdaya 2. Populasi dan komunitas 3. Ekosistem 4. Perubahan lingkungan No Butir Refleksi Respon/Jawaban 1 Garis besar materi yang A. Kegiatan Belajar Mandiri 1 dipelajari 1. Lingkungan organisme: Lingkungan organisme merupakan semua faktor biotik dan abiotik yang ada disekitar organisme tersebut dan dapat mempengaruhi kelangsungan hidupnya. Setiap organisme hanya dapat lulus hidup, tumbuh dan berkembangbiak dalam suatu lingkungan yang menyediakan kondisi yang cocok dan sumber daya yang diperlukannya serta terhindar dari faktor-faktor biotik maupun abiotik yang membahayakan kelulusan hidupnya. 2. Lingkungan sebagai sumberdaya: setiap organisme harus mampu menyesuaikan dirinya untuk menghadapi kondisi faktor lingkungan yang berubah-ubah tersebut. Apabila bila organisme terdedah pada suatu faktor lingkungan yang mendekati batas kisaran toleransinya, maka organisme tersebut akan mengalami cekaman (stress) fisiologis atau berada dalam kondisi kritis yang menentukan kesintasannya. 3. Habitat dan relung: merupakan tempat dimana biasanya makhluk hidup terdapat. Habitat secara umum menunjukkan bagaimana corak lingkungan yang ditempati suatu populasi hewan. Sedangkan relung atau niche ekologi suatu organisme merupakan status fungsional organisme tersebut di dalam habitat yang ditempatinya berdasarkan adaptasi-adaptasi fisiologis, struktural dan perilakunya 4. Respon dan adaptasi: Respon pada organisme ada yang bersifat reversibel (dapat kembali ke kondisi semula) dan paling sederhana adalah respons pengaturan (regulatori). Respon ini berlangsung melalui mekanisme proses-proses fisiologi dan terjadinya sangat cepat. Stimulus adalah suatu faktor yang diakibatkan oleh perubahan lingkungan (baik lingkungan abiotik maupun biotiknya) yang dapat ditangkap oleh reseptor (organ indra) suatu organisme dan berpotensi mempengaruhi keseimbangan bagi organisme tersebut. B. Kegiatan Belajar Mandiri 2 1. Konsep populasi: Populasi adalah kumpulan individu yang sejenis pada suatu tempat dan waktu tertentu. 2. Pertumbuhan populasi: Di alam ukuran populasi sering berfluktuasi, faktor keterbatasan sumberdaya menyebabkan populasi organisme tidak tumbuh terus secara differensial, namun akan mencapai puncak pada kondisi daya dukung lingkungan yang paling baik. Untuk pola sebaran populasi, umumnya di alam cenderung akan mengelompok, salah satu faktor utamanya adalah kualitas sumberdaya pada habitat yang tidak sama, sehingga individu- individu dalam populasi cenderung akan berkumpul di bagian habitat yang menyediakan sumberdaya yang lebih baik 3. Struktur komunitas: Komunitas merupakan kumpulan populasi yang berada pada suatu tempat. Komunitas pada dasarnya merupakan komponen biotik dalam ekosistem. Kestabilan suatu komunitas sangat tergantung pada kompleksitas keanekaragaman jenisnya 4. Interaksi organisme: Interaksi dapat terjadi antar individu dalam satu populasi (interaksi intraspesifik), namun juga dapat terjadi antar individu dari dua populasi yang berbeda (interaksi interspesifik). C. Kegiatan Belajar Mandiri 3 1. Komponen peyusun ekosistem: Suatu ekosistem tersusun atas komponen biotik (hewan, tubuhan dan mikroorganisme) dan komponen abiotik (tanah, air, udara, iklim dan faktor fisiko- kimia). 2. Macam-macam ekosistem: Secara garis besar, ekosistem dibedakan atas ekosistem terrestrial (daratan), ekosistem perairan dan ekosistem lahan basah (mangrove dan lahan gambut). 3. Ekoenergetika: Ekoenergetika merupakan bahasan dalam ekologi yang mengkaji tentang transformasi energi dalam organisme hidup. Peristiwa transformasi energi merupakan perpindahan suatu unit energi dari satu titik ke titik lain yang membutuhkan suatu sumber energi dan penerima energi. 4. Siklus biogeokimia: Beberapa siklus materi yang penting antara lain siklus air, siklus oksigen, siklus karbon, siklus nitrogen, siklus sulfur dan siklus fosfor. D. Kegiatan Belajar Mandiri 4 1. Perubahan ekosistem: Perubuahan lingkungan dapat menyebabkan perubahan kualitas hidup organisme yang hidup di dalamnya. Perubahan lingkungan dapat mengarah ke sesuatu yang positif (meningkatkan daya dukung organisme di dalamnya) atau mengarah ke sesuatu yang negative (menurunkan daya dukung lingkungan). 2. Peran manusia dalam perubahan lingkungan: Salah satu masalah saat ini yang menjadi ancaman bagi keberlanjutan keseimbangan lingkungan adalah peningkatan jumlah penduduk. Peningkatan jumlah penduduk diduga menjadi penyebab utama bagi kerusakan lingkungan, khususnya di negara-negara berkembang. Hal ini dapat dipahami bahwa peningkatan jumlah penduduk akan berdampak pada peningkatan kebutuhan manusia untuk kelangsungan hidupnya 3. Pencemaran lingkungan: Dampak teknologi yang berupa pencemaran, baik udara, tanah maupun air, telah menyebabkan kerusakan bagi habitat bagi banyak flora dan fauna. Pencemaran telah menyebabkan menurunnya daya dukung lingkungan bagi banyak flora dan fauna, khususnya bagi flora dan fauna yang memiliki kisaran toleransi yang sempit terhadap perubahan lingkungan. 4. Masalah lingkungan global dan nasional: Permasalahan lingkungan lain yang muncul akibat aktivitas manusia diantaranya adalah meningkatnya suhu rata- rata permukaan bumi (pemanasanglobal), penipisan/kerusakan lapisan ozon, perubahan iklim, deforestasi, penggurunan, pencemaran, menurunnya keanekaragaman hayati dan rusaknya habitat pasisir dan pantai. 5. Upaya mengatasi masalah kerusakan lingkungan: Untuk menekan dampak kerusakan lingkungan, telah diupayakan dengan membuat kebijakan- kebijakan baik secara nasional maupun internasional melalui Konferensi Tingkat Tinggi Lingkungan Hidup yang melahirkan suatu kesepakatan dari seluruh Negara-negara di dunia untuk sama- sama menjaga lingkungan sehingga tercipta lingkungan yang berkelanjutan. 2 Daftar materi yang sulit 1. ekoenergenetika dipahami di modul ini 3 Daftar materi yang sering 1. ekoenergenetika mengalami miskonsepsi LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri
Judul Modul Bioteknologi
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Pola-pola hereditas 2. DNA kloning 3. Sel punca 4. Aplikasi bioteknologi diberbagai bidang No Butir Refleksi Respon/Jawaban 1 Garis besar materi yang A. Kegiatan Belajar Mandiri 1 dipelajari 1. Siklus pembelahan sel: Pembelahan mitosis terdiri dari tahapan : profase, metafase, anafase, dan telofase dan menghasilkan 2 sel anakan yang identik dengan induknya. Pembelahan meiosis terdiri dari meiosis 1 dan meiosis 2 dengan tahapan profase, metafase, anafase, dan telofase dan menghasilkan 4 sel anakan yang haploid. 2. Pewarisan sifat mendelian dan penyimpanan semu hukum mendal: Pewarisan sifat dari induk (orang tua) kepada fillialnya melibatkan gen (sebagai faktor pembawa sifat keturunan). Hukum Mendel I disebut juga Hukum Segregasi, karena pada waktu pembentukan gamet (meiosis), kromosom-kromosom homolognya memisahkan diri secara bebas. Hukum Mendel II adalah Hukum Berpasangan Secara Bebas atau Hukum Penggabungan Bebas. 3. Pola-pola hereditas (penautan jenis kelamin, kodominan, penyakit menurun): Beberapa penyakit menurun: Kelainan oleh alel resesif dan dominan autosomal (Albino, Gangguan Mental Fenilketonuria, Brakhidaktili, Cystinuria, Polidaktili, Galaktosemia, Huntington, kelainan oleh alel resesif pada gonosom X, buta warna, anodontia, hemofilia. B. Kegiatan Belajar Mandiri 2 1. Prinsip kloning DNA: Kloning DNA dan teknik lain secara kolektif disebut teknologi DNA, dapat digunakan untuk memanipulasi dan menganalisis DNA serta menghasilkan berbagai produk dan organisme baru yang bermanfaat. 2. DNA rekombinan: Enzim restriksi digunakan untuk membuat DNA rekombinan. 3. Peran plasmid: Plasmid rekombinan dikembalikan kepada sel inang yang membelah menghasilkan klon sel. 4. Ekspresi kloning gen eukariotik: Sejumlah kesulitan teknis menghambat ekspresi gen eukariotik hasil klon dalam sel bakeri inang. 5. Amplifikasi DNA: Polymerase Chain Reaction dapat menghasilkan banyak salinan fragmen DNA spesifik menggunakan primer yang mengapit sekuens yang dikehendaki dan DNA memiliki enzim DNA polymerase yang tahan terhadap panas. C. Kegiatan Belajar Mandiri 3 1. Kultur sel tunggal: Setiap sel pada tanaman memiliki kemampuan totipotensi yaitu mampu berdiferensiasi menjadi seluruh jenis sel dan jaringan untuk membentuk satu organisme baru secara lengkap. 2. Transplantasi inti: Transplantasi ini dari sel hewan yang terdiferensiasi dari sel telur mampu berdiferensiasi menjadi organisme baru. 3. Sel punca (stem cell) pada hewan: Sel punca sel embrionik dapat berdiferensiasi menjadi seluruh jenis sel yang terdapat dalam satu organisme (pluripotent) sedangkan sel punca dari sel dewasa hanya dapat menjadi beberapa jenis sel tergantung sumber dari sel punca dari sel dewasa tersebut. D. Kegiatan Belajar Mandiri 4 1. Bioteknologi farmasi: Aplikasi komersial pertama dalam bioteknologi setelah teknologi rekayasa genetika adalah pemanfaatan gen-gen dengan potesi klinis. Oleh karena bakteri dapat dikembang biakkan dengan mudah dan singkat, aplikasi klinis pemanfaatan bakteri menjadi sangat penting. Bakteri rekombinan yang membawa gen spesifik dapat mensintesis sejumlah besar protein yang penting dalam medis dalam waktu yang relatif singkat dan dalam volume yang besar. Contoh dari aplikasi ini adalah produksi insulin dan interferon manusia serta protein penting lainnya seperti hormon pertumbuhan dan erythropoietin yang merangsang produksi sel darah merah. 2. Terapi gen: Pendekatan terapi gen untuk mengobati berbagai penyakit membutuhkan banyak upaya tambahan. Saat ini penelitian aplikasi terapi gen masih terus berjalan untuk menemukan gen-gen potensial yang dapat dimanfaatkan dalam pengobatan penyakit pada manusia 3. Produksi vaksin: Bidang lain yang signifikan dan potensial untuk dikembangkan menggunakan teknologi rekayasa genetika adalah produksi vaksin untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh virus. Gen-gen yang mengkode lapisan protein- polisakarida yang menyusun pembungkus virus dimasukkan ke dalam virus Vaccinia (cowpox) yang genomnya telah dikosongkan 4. Bioteknologi pertanian: Bidang utama dari rekayasa genetika adalah memanipulasi gen tanaman pertanian yang penting. Pada tumbuhan, kesulitan utama dalam aplikasi bioteknologi adalah mengidentifikasi vektor yang sesuai untuk memasukkan DNA rekombinan. 5. Bioteknologi forensik: Forensik digunakan untuk menentukan identitas pelaku korban maupun pelaku kejahatan, tanda, sebab, cara kematian, serta perkiraan waktu kematian. 6. Bioteknologi bioremediasi: Bioremediasi merupakan pengembangan dari bidang bioteknologi lingkungan dengan memanfaatkan proses biologi untuk mengendalikan pencemaran. 7. Bioteknologi konservasi: Manipulasi genetik dengan metode klasik pemuliaan tanaman dan pemilihan varietas unggu dan baru sudah dimulai sejak zaman prasejarah. Bioteknologi telah digunakan untuk meningkatkan produktivitas tanaman serta melestarikan, mengevaluasi, dan memanfaatkan berbagai aspek keanekaragaman hayati. 8. Bioetik: Bioetika sendiri padial dari kata “Bios” yang berarti hidup atau segala sesuatu yang menyangkut kehidupan, dan kata “ethicos” yang berhubungan dengan etika moral. Munculnya konsep ini pada awalnya dilatarbelakangi oleh adanya masalah-masalah yang timbul dari kecerobohan manusia seperti polusi lingkungan yang berkembang pesat, sehingga menyebabkan lingkungan bumi beserta sistem ekologinya berada dalam bahaya. 2 Daftar materi yang sulit 1. Ekspresi kloning gen eukariotik dipahami di modul ini 2. Amplifikasi DNA
3 Daftar materi yang sering 1. Ekspresi kloning gen eukariotik