Anda di halaman 1dari 22

LK 0.

1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

NAMA : HANIPA
NPM : 229004495003

Judul Modul Keanekaragaman Hayati


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Keanekaragaman Hayati Dan
Pelestarian Keanekaragaman
Hayati
2. Prinsip Dasar Klasifikasi
Makhluk Hidup Dan
Klasifikasi Hewan
3. Klasifikasi Tumbuhan
4. Virus, Protista Dan Monera
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang A. Kegiatan Belajar Mandiri 1
dipelajari 1. Persebaran biogeografi Indonesia :
Biogeografi merupakan ilmu yang
mempelajari penyebaran makhluk
hidup tertentu pada lingkungan
tertentu di bumi. Indonesia
merupakan negara yang kaya dengan
berbagai jenis flora dan fauna yang
tersebar di seluruh nusantara.
2. Keanekaragaman hayati Indonesia :
Keanekaragaman hayati didefinisikan
sebagai “variabilitas di antara
organisme hidup dari semua sumber
termasuk, antara lain, terestrial, laut
dan ekosistem perairan lainnya dan
kompleks ekologi yang menjadi
bagiannya; termasuk didalamnya
keanekaragaman di dalam spesies,
antar spesies dan ekosistem.
3. Pelestarian keanekaragaman hayati:
Pelestarian keanekaragaman hayati
merupakan salah satu upaya dalam
konservasi keanekaragaman hayati
serta ekosistemnya. Salah satu cara
yang paling efektif untuk
melestarikan keanekaragaman
hayati adalah melindungi habitat,
penegakan hukum dan peraturan
perundang-undangan yang
berkeadilan dan tanpa pandang
status sosial masyarakat di depan
hukum serta menjamin
perlindungan terhadap habitat dan
keanekaragaman hayati yang
terkandung di dalam habitatnya,
baik diluar kawasan konservasi
maupun di dalam kawasan
konservasi.
B. Kegiatan Belajar Mandiri 2
1. Prinsip dasar klasifikasi:
Sistem klassifikasi makhluk hidup
terus berkembang sesuai dengan
perkembangan teknologi. Para
biologiawan masih menggunakan
buku Linnaeus yang berjudul
Systema Naturae (sistem Alam) yang
diterbitkan tahun 1758 sebagai dasar
untuk klasifikasi ilmiah. Klasifikasi
dilakukan berdasarkan kesamaan
morfologi, anatomi, fisiologi, dan cara
perkembangbiakannya. Dengan
klasifikasi akan terbentuk
kelompokkelompok makhluk hidup
yang disebut takson.
2. Klasifikasi hewan
Kehidupan hewan dimulai di laut
Prakambrium seiring dengan
terjadinya evolusi bentuk
multiseluler yang hidup dengan
memangsa organisme lain. Gaya
hidup tersebut memungkinkan
terjadinya eksploitasi sumber daya
yang sebelumnya belum
termanfaatkan dan mengakibatkan
radiasi evolusioner dari bentuk –
bentuk yang beranekaragam.

C. Kegiatan Belajar Mandiri 3


1. Sistem klasifikasi tumbuhan :
Keanekaragaman Tumbuhan di
permukaan bumi selain berjumlah
sangat besar juga menunjukkan
keanekaragaman yang sangat tinggi.
Jumlah dan keanekaragaman yang
sangat tinggi mendorong manusia
yang berkecimpung dalam studi
tumbuhan melakukan
penyederhanaan obyek tumbuhan
itu melalui klasifikasi
(pengelompokan) dan pemberian
nama yang tepat untuk setiap
kelompok yang terbentuk.
2. Klasifikasi tumbuhan lumut
(Briophyta) :
Bryophyte berasal dari bahasa
Yunani, bryum yang berarti lumut
dan phyta artinya adalah tumbuhan.
Kelompok tumbuhan ini merupakan
tumbuhan nonvaskular atau tidak
mempunyai pembuluh angkut (xylem
dan floem) Daun tumbuhan lumut
dapat berfotosintesis.
3. Klasifikasi tumbuhan paku
(Pteridophyta) :
Tumbuhan paku disebut
Pteridophyta yang berasal dari
bahasa Yunani. Pteridophyta diambil
dari kata pteron yang berarti sayap,
bulu dan phyta yang berarti
tumbuhan. Di Indonesia tumbuhan
ini lebih dikenal sebagai tumbuhan
paku.
4. Klasifikasi tumbuhan berbiji
(Spermatophyta) :
Klasifikasi tumbuhan berbiji dibagi
dua klsifikasi yaitu tumbuhan biji
tertutup dan tumbuhan biji terbuka
(gymnospermae)
D. Kegiatan Belajar Mandiri 4
1. Virus : merupakan agen infeksius
yang berukuran kecil dan komposisi
sederhana yang hanya dapat
berkembang biak di sel hewan,
tumbuhan, atau bakteri (sel hidup).
Namanya berasal dari kata Latin yang
berarti "cairan berlendir" atau "racun.
2. Monera : Kata monera berasal dari
bahasa yunani yakni moneres yang
artinya tunggal. Hal ini sesuai dengan
jumlah sel anggota monera yaitu
bersel satu. Struktur makhluk hidup
ini sederhana, terdiri hanya dari satu
sel hidup, inti selnya belum memiliki
membran inti (kariotek) sehingga
disebut prokariotik.
3. Protista : dapat di kelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
menyerupai hewan (protozoa),
menyerupai tumbuhan (Ganggang)
dan menyerupai jamur.
2 Daftar materi yang sulit 1. Klasifikasi tumbuhan
dipahami di modul ini 2. Klasifikasi hewan

3 Daftar materi yang sering 1. Perbedaan keanekaragaman hayati


mengalami miskonsepsi tingkat gen dan jenis
2. Garis wallace dan weber
3. Perbedaan virus dan bakteri
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Struktur dan Fungsi pada


Makhluk Hidup
Judul Kegiatan Belajar (KB) 5. Sel tumbuhan dan sel hewan
6. Struktur dan fungsi pada
makhluk hidup
7. Jaringan dan sistem pada
hewan/manusia
8. Metabolisme
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang A. Kegiatan Belajar Mandiri 1
dipelajari 1. Struktur dan fungsi komponen sel:
Sel merupakan unit terkecil yang
menyusun tubuh makhluk hidup dan
merupakan tempat
terselenggaranya fungsi kehidupan.
2. Perbedaan sel tumbuhan dan sel
hewan:
Secara struktural dan fungsional, sel
terdiri dari komponen bahan kimia
dan organel-organel sel. Perbedaan
mendasar antara sel tumbuhan dan
sel hewan adalah dalam jenis organel
atau komponen sel seperti pada
keberadaan dinding sel, plastida,
lisosom, vakuola, sentosom/sentriol
dan beberapa karakter sel yang
disebabkan perbedaan organel sel
yang dimiliki.
3. Transportasi melalui membran
plasma :
Membran plasma merupakan
selubung sel di sebelah luar
sitoplasma. Di dalam sitoplasma
terdapat bagian atau komponen sel
yang disebut organel dan juga
terdapat air dan bahan kimia lain
yang ikut menyusun sitoplasma.
Transportasi melalui membran
dibedakan menjadi dua yaitu
transpor aktif dan transpor pasif.
Transpor aktif merupakan transpor
zat melalui membran plasma
melawan gradien konsentrasi,
memerlukan energi dan
menggunakan protein pembawa.
Contoh zat-zat yang melalui
membranplasma melalui transpor
aktif adalah glukosa dan asam
amino. Transpor pasif merupakan
tranpor yang tidak memerlukan
energi, berlangsung karena adanya
perbedaan konsentrasi zat/larutan
di dalam dan luar sel

B. Kegiatan Belajar Mandiri 2


1. Jaringan yang menyusun tubuh
tumbuhan : pada dasarnya dibedakan
atas dua bagian besar yakni jaringan
muda dan jaringan dewasa.
2. Struktur organ pada tumbuhan:
Organ tumbuhan meliputi akar,
batang, daun, bunga, buah dan biji.
Struktur morfologi dan anatomi
semua organ tersebut masing-masing
mempunyai ciri khas, ciri yang sesuai
dengan fungsinya masing-masing.
C. Kegiatan Belajar Mandiri 3
1. Jaringan pada hewan/manusia:
Jaringan-jaringan penyusun organ
pada hewan/manusia tersebut adalah
1) jaringan epitel, merupakan
jaringan yang melapisi permukaan
organ baik di permukaam luar
maun dalam organ yang
berhadapan dengan rongga/ruang; 2)
jaringan ikat, merupakan jaringan
yang berperan sebagai pengikat,
penyokong serta pemberi bentuk
tubuh; 3) jaringan otot, merupakan
jaringan yang berperan dalam
menggerakkan anggora tubuh dan 4)
jaringan saraf, merupakan jaringan
yang mberperan dalam menanggapi
rangsangan serta menghantarkan
impuls.
2. Sistem organ pada manusia
sistem gerak, sistem sirkulasi,
sistem pencernaa, sistem pernafasan,
sistem ekskresi, sistem koordinasi,
sistem reproduksi dan sistem
pertahanan tubuh.

D. Kegiatan Belajar Mandiri 4


1. Enzim:
Enzim merupakan molekul yang
tersusun sebagian besarnya adalah
protein (apoenzim) dan bagian
kecilnya non protein (gugus prostetik)
yang sangat mempengaruhi aktifnya
sebuah enzim. Enzim berperan
sebagai biokatalisator. Enzim sifatnya
seperti umumnya sifat protein.
2. Katabolisme:
Katabolisme adalah reaksi
pemecahan/penguraian senyawa
komplek menjadi yang lebih
sederhana dan reaksi ini
menghasilkan energi. Contoh
katabolisme adalah repirasi aerbo dan
respirasi anaerob (katabolisme
karbohidrat/glukosa).
3. Anabolisme:
Anabolisme adalah reaksi
pembentukan (sintesis) senyawa
komplek dari senyawa-senyawa yang
sederhana atau pembentukan
senyawa organik dari senyawa
anorganik. Reaksi anabolisme
membutuhkan enegi. Contoh
anabolisme adalah fotosintesis
(anabolisme karbohidrat).
2 Daftar materi yang sulit 1. Metabolisme
dipahami di modul ini
3 Daftar materi yang sering 4. Katabolisme dan anabolisme
mengalami miskonsepsi
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Pertumbuhan dan Perkembangan


Makhluk Hidup
Judul Kegiatan Belajar (KB) 9. Pertumbuhan dan
perkembangan pada
tumbuhan
10. Pertumbuhan
danperkembangan hewan
11.Faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan
perkembangan pada makhluk
hidup
12.Respon fisiologi makhluk
hidup
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang E. Kegiatan Belajar Mandiri 1
dipelajari 4. Pengertian pertumbuhan dan
perkembangan:
Pertumbuhan (growth) merupakan
proses penambahan ukuran (volume,
massa, tinggi, atau panjang) yang
bersifat tidak balik (irreversible).
sedangkan Perkembangan
(development) merupakan proses
menuju kedewasaan makhluk
hidup. Perkembangan merupakan
perubahan bentuk dan
kompleksitas yang terjadi menyertai
pertumbuhan. Proses perkembangan
bersifat kualitatif, artinya tidak
dapat di ukur.
5. Perkecambahan:
Perkecambahan adalah peristiwa
tumbuhnya embrio di dalam biji
menjadi tanaman baru. Proses
perkecambahan diawali dengan
berubahnya struktur embrio biji
menjadi tumbuhan kecil di dalam biji
yaitu terlihat daun kecil, calon
batang, dan calon akar. Dua faktor
yang mempengaruhi perkecambahan
yaitu faktor internal (dari dalam) dan
faktor eksternal (dari luar atau
lingkungan).
6. Pertumbuhan primer:
Jaringan khusus yang mengalami
pertumbuhan dengan cara
pembelahan dan pembesaran sel,
disebut meristem. Sel-sel pada
jaringan meristem primer membelah
terus-menerus, 1 sel menjadi 2 sel, 2
sel menjadi 4 sel, 4 sel menjadi 8 sel,
8 sel menjadi 16 sel dan seterusnya.
Hal inilah yang disebut pertumbuhan
primer. Selain membelah, sel juga
mengalami penambahan ukuran
(membesar dan memanjang).
Pertumbuhan primer terjadi pada
ujung akar dan ujung batang.
7. Pertumbuhan sekunder:
Pertumbuhan kambium ke arah
luar membentuk floem sekunder, dan
ke arah dalam membentuk xilem
sekunder sehingga batang tumbuhan
bertambah besar. Aktivitas kambium
yang membentuk xilem dan floem
sekunder ini disebut pertumbuhan
sekunder. Semua jaringan yang ada di
sebelah dalam kambium disebut kayu,
sedangkan di sebelah luar kambium
disebut kulit atau papagan.

F. Kegiatan Belajar Mandiri 2


3. Fertilisasi:
Fertilisasi adalah proses penyatuan
atau peleburan inti sel ovum (ovum)
dengan inti sel spermatozoa yang
membentuk makhluk hidup menjadi
zigot.
4. Pertumbuhan dan perkembangan
embrio:
Tahap embrio dimulai dari proses
fertilisasi (penyatuan sel telur dan
sperma), di dalam oviduk pada organ
reproduksi wanita. kemudian
terbentuk zigot yang mengalami
proses pembelahan. Tahap embrio
dikelompokkan menjadi beberapa
fase, yaitu fase morula, fase blastula,
fase gastrula, fase diferensiasi, serta
organogenesis.
5. Perkembangan pasca embrionik:
Pada tahapa pasca embrionik,
terjadi pertumbuhan dan
perkembangan menjadi individu
dewasa. Individu dewasa, artinya
invidu yang siap menghasilkan
keturunan atau bereproduksi.
Beberapa hewan invrtebrata
mengalami regenerasi atau
metamorfosis selama pertumbuhan
dan perkembangannya. Sedangkan
hewan vertebrata mengalami
pertumbuhan dan perkembangan dari
hewan muda menjadi hewan dewasa.
6. Kematangan dan kematian:
Kematangan merupakan dari
perubahan intracapsular (tempat
terbatas) ke fase kehidupan, hal ini
penting dalam perubahan-perubahan
yang terjadi secara morfologi pada
hewan. Sedangkan Kematian
(abortus) merupakan
ketidakmampuan fetus untuk
bertahan hidup sebelum waktunya
dilahirkan.
G. Kegiatan Belajar Mandiri 3
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan
pada tumbuhan meliputi faktor
dalam (interenal) dan faktor luar
(eksternal).
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan
pada hewan meliputi faktor dalam
(internal) dan faktor luar (eksternal).
H. Kegiatan Belajar Mandiri 4
4. Gerak higropis: Gerakan ini
disebabkan oleh perbedaan kadar air.
5. Gerak etionom: . Gerak etionom
merupakan reaksi gerak tumbuhan
yang disebabkan oleh adanya
rangsangan dari luar.
6. Gerak endonom: gerak endonom
(autonom) merupakan reaksi gerak
tumbuhan yang disebabkan oleh
adanya rangsangan dari dalam atau
dari tumbuhan itu sendiri.
7. Perilaku sederhana dan kompleks
pada hewan: Perilaku sederhana
memiliki sifat yang sama
dengan perilaku bawaan
merupakan perilaku yang dihasilkan
oleh gen dan faktor-faktor
lingkungan. Sedangkan Perilaku
kompleks merupakan perilaku
yang dilakukan karena adanya
keinginan indiviu untuk melindungi
diri dari lingkungan hidup yang tidak
sesuai.
8. Perilaku yang dipelajari (learning
behavior) hewan: Learning behavior
merupakan perilaku hasil belajar
berdasarkan pengalaman yang
didapat selama hidupnya. Ciri-cirinya:
adaptif terhadap lingkungan diperoleh
dari penglaman diturunkan dalam
skala waktu evolusi.
9. Perilaku bawaan, taksis, reflek, dan
insting hewan:
a. Perilaku bawaan merupakan
perilaku yang dihasilkan oleh gen
dan faktor-faktor lingkungan.
b. Taksis merupakan reaksi
terhadap stimulus dengan
bergerak secara otomatis
langsung mendekati atau
menjauh dari atau pada suatu
tertentu terhadapnya.
c. Refleks merupakan respon bawaan
paling sederhana yang dijumpai
pada hewan yang mempunyai
system saraf.
d. Insting merupakan pola perilaku
kompleks yang sebagaimana
refleks, merupakan bawaan,
bersifat agak tidak fleksibel dan
mempunyai nilai bagi hewan
untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya
10.Sistem imun (sistem pertahanan
tubuh): Sistem pertahanan tubuh
atau sistem imunitas merupakan
sistem perlindungan pengaruh luar
biologis yang dilakukan oleh sel dan
organ khusus pada suatu organisme.
2 Daftar materi yang sulit 1. Respon fisiologi makhluk hidup
dipahami di modul ini
3 Daftar materi yang sering 1. Gerak pada tanaman
mengalami miskonsepsi 2. Perilaku bawaan, taksis, refleks dan
inting
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Pewarisan Sifat dan Evolusi


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Pola-pola hereditas
2. Materi genetik dan regulasi
ekspresi gen
3. Mekanisme evolusi
4. Evolusi populasi
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang I. Kegiatan Belajar Mandiri 1
dipelajari 1. Siklus dan pembelahan sel:
Ketika sel membelah, mereka
membuat sel baru. Satu sel
membelah menjadi dua sel dan
kedua sel ini kemudian membelah
menjadi empat sel, dan seterusnya.
Proses ini disebut "pembelahan sel"
dan "reproduksi sel", karena sel-sel
baru terbentuk ketika sel-sel lama
membelah. Kemampuan sel untuk
membelah adalah unik untuk
organisme hidup.
2. Pewarisan sifat mendel dan
penyimpanan semu hukum mendel
Hukum Mendel merupakan Hukum
Hereditas yang menjelaskan prinsip-
prinsip penurunan sifat pada
organisme. Teori Mendel didukung
beberapa biologiwan seperti De Vries
(Belanda), Correns (Jerman), dan
Tschermak (Austria). Untuk
mengembangkan teorinya, Mendel
menggunakan objek kajian berupa
tanaman kacang kapri atau ercis.
3. Pola-pola hereditas (Penetuan jenis
kelamin, kodomain, penyakit
menurun)
B. Kegiatan Belajar Mandiri 2
1. Kromosom :
Istilah kromosom diambil dari
bahasa Yunani chroma = warna dan
soma = badan. Pertama kali
ditemukan oleh W. Waldeyer pada
tahun 1888.Kromosom terdapat pada
nukleus (inti sel) setiap sel.
2. DNA dan RNA
Dioxyribo Nucleic Acid (DNA) atau
Asam Deoksiribo Nukleat merupakan
senyawa kimia yang terdapat di dalam
inti sel. Sedangkan RNA (ribonucleic
acid) adalah makromolekul
polinukleotida yang berbentuk untai
tunggal. RNA berperan dalam sintesis
protein. RNA memiliki untai polimer
yang lebih pendek dari pada DNA
karena dibentuk melalui transkripsi
fragmen-fragmen DNA
3. Sintesis protein:
Sistesis protein adalah proses
pembentukan partikel protein yang
dilakukan oleh sel-sel hidup untuk
membuat protein dengan melibatkan
sistesis RNA yang dipengaruhi oleh
DNA.
4. Kode genetik:
Kode genetik yang dipakai saat ini
yaitu kode yang tersusun oleh 3 basa
N yang disebut kodon triplet. Kodon
triplet ini merupakan bagian 3 basa N
yang terdapat pada m-RNA.
5. Regulasi Ekspresi gen:
Ekspresi gen adalah suatu rangkaian
kompleks yang melibatkan banyak
faktor. Salah satu ciri penting pada
sistem jasad hidup adalah
keteraturan sistem.
6. Mutasi :
Mutasi adalah perubahan substansi
genetik. Mutasi bisa terjadi pada gen
atau koromosom.
C. Kegiatan Belajar Mandiri 3
1. Asal usul kehidupan:
Evolusi adalah perubahan atau
perkembangan struktur mahkluk
hidup menjadi lebih adaptif dalam
waktu yang lama.
2. Teori evolusi pra-Darwin:
Teori evolusi Darwin yaitu spesies
yang ada sekarang merupakan hasil
evolusi dari spesies nenek
moyangnya, dan evolusi terjadi
sebagai akibat dari seleksi alam.
3. Pencetus teori evolusi:
4. Seleksi alam:
Terdapat tiga kemungkinan seleksi
alam yang berpengaruh terhadap
populasi, yaitu seleksi stabilisasi,
seleksi terarah, dan seleksi memecah
belah.
5. Adaptasi:
Adaptasi merupakan setiap sifat yang
dikendalikan secara genetic yang
membantu suatu organism atau
spesies, untuk dapat hidup dan
berbiak pada keadaan lingkungan
dimana spesies itu berada.
6. Bukti-bukti evolusi:
terdiri dari: pengaruh penyebaran
geografis, catatan fosil, anatomi
perbandingan, biologi molekuler,
perbandingan biokimia, dan organ
tubuh yang tersisa.
D. Kegiatan Belajar Mandiri 4
1. Variasi genetik dan bahan dasar
seleksi alam:
Dalam suatu populasi, senantiasa
terdapat variasi di antara
individu- individunya. Hal ini
menunjukkan adanya perubahan
genetis. Mutasi dapat meningkatkan
frekuensi alel pada individu di dalam
populasi
2. Genetika evolusi:
Evolusioner modern merupakan
perpaduan gagasan berbagai
bidang keahilian biologi yang
menjelaskan evolusi secara logis.
Sintesis modern umumnya
diterima luas oleh kebanyakan ahli
biologi. Sintesis modern
dikembangkan selama satu
dasawarsa (1936–1947) dan
perkembangan genetika populasi
(1918–1932) merupakan gaya
dorong lahirnya sintesis modern.
Sintesis modern menunjukkan
bahwa genetika Mendel konsisten
dengan seleksi alam dan evolusi
gradual.
3. Gene pool:
Hanyutan genetik, ingsut genetik,
penyimpangan genetik, atau rambang
genetik dalam genetika populasi,
merupakan akumulasi kejadian acak
yang menggeser tampilan lungkang
gen (gene pool) secara perlahan
dari keadaan setimbang, namun
semakin membesar seiring
berjalannya waktu.
4. Mikro evolusi:
Mikroevolusi adalah peristiwa
terjadinya perubahan skala
kecil pada frekuensi alel suatu
populasi selama beberapa generasi.
Ia juga disebut sebagai "perubahan
dibawah tingkat spesies". Perubahan
ini disebabkan oleh empat proses
yang berbeda: mutasi,seleksi (baik
yang alami maupun buatan), aliran
gen, dan hanyutan genetik.
2 Daftar materi yang sulit 1. Kode genetik
dipahami di modul ini 2. Ekspresi gen
3. Mutasi
4. Pautan pindah silang
5. Genetika evolusi

3 Daftar materi yang sering 1. Kode genetik


mengalami miskonsepsi 2. Ekspresi gen
3. Mutasi
4. Pautan pindah silang
5. Genetika evolusi
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Ekologi dan lingkungan


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Lingkungan dan
sumberdaya
2. Populasi dan komunitas
3. Ekosistem
4. Perubahan lingkungan
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang A. Kegiatan Belajar Mandiri 1
dipelajari 1. Lingkungan organisme:
Lingkungan organisme merupakan
semua faktor biotik dan abiotik
yang ada disekitar organisme
tersebut dan dapat mempengaruhi
kelangsungan hidupnya. Setiap
organisme hanya dapat lulus
hidup, tumbuh dan
berkembangbiak dalam suatu
lingkungan yang menyediakan
kondisi yang cocok dan sumber
daya yang diperlukannya serta
terhindar dari faktor-faktor biotik
maupun abiotik yang
membahayakan kelulusan
hidupnya.
2. Lingkungan sebagai sumberdaya:
setiap organisme harus mampu
menyesuaikan dirinya untuk
menghadapi kondisi faktor
lingkungan yang berubah-ubah
tersebut. Apabila bila organisme
terdedah pada suatu faktor
lingkungan yang mendekati batas
kisaran toleransinya, maka
organisme tersebut akan
mengalami cekaman (stress)
fisiologis atau berada dalam
kondisi kritis yang menentukan
kesintasannya.
3. Habitat dan relung: merupakan
tempat dimana biasanya
makhluk hidup terdapat. Habitat
secara umum menunjukkan
bagaimana corak lingkungan yang
ditempati suatu populasi hewan.
Sedangkan relung atau niche
ekologi suatu organisme
merupakan status fungsional
organisme tersebut di dalam
habitat yang ditempatinya
berdasarkan adaptasi-adaptasi
fisiologis, struktural dan
perilakunya
4. Respon dan adaptasi: Respon pada
organisme ada yang bersifat
reversibel (dapat kembali ke
kondisi semula) dan paling
sederhana adalah respons
pengaturan (regulatori). Respon ini
berlangsung melalui mekanisme
proses-proses fisiologi dan
terjadinya sangat cepat. Stimulus
adalah suatu faktor yang
diakibatkan oleh perubahan
lingkungan (baik lingkungan
abiotik maupun biotiknya) yang
dapat ditangkap oleh reseptor
(organ indra) suatu organisme dan
berpotensi mempengaruhi
keseimbangan bagi organisme
tersebut.
B. Kegiatan Belajar Mandiri 2
1. Konsep populasi:
Populasi adalah kumpulan individu
yang sejenis pada suatu tempat
dan waktu tertentu.
2. Pertumbuhan populasi:
Di alam ukuran populasi sering
berfluktuasi, faktor keterbatasan
sumberdaya menyebabkan populasi
organisme tidak tumbuh terus secara
differensial, namun akan mencapai
puncak pada kondisi daya dukung
lingkungan yang paling baik. Untuk
pola sebaran populasi, umumnya di
alam cenderung akan mengelompok,
salah satu faktor utamanya adalah
kualitas sumberdaya pada habitat
yang tidak sama, sehingga individu-
individu dalam populasi cenderung
akan berkumpul di bagian habitat
yang menyediakan sumberdaya yang
lebih baik
3. Struktur komunitas:
Komunitas merupakan kumpulan
populasi yang berada pada suatu
tempat. Komunitas pada dasarnya
merupakan komponen biotik dalam
ekosistem. Kestabilan suatu
komunitas sangat tergantung pada
kompleksitas keanekaragaman
jenisnya
4. Interaksi organisme:
Interaksi dapat terjadi antar
individu dalam satu populasi
(interaksi intraspesifik), namun juga
dapat terjadi antar individu dari dua
populasi yang berbeda (interaksi
interspesifik).
C. Kegiatan Belajar Mandiri 3
1. Komponen peyusun ekosistem:
Suatu ekosistem tersusun atas
komponen biotik (hewan, tubuhan
dan mikroorganisme) dan komponen
abiotik (tanah, air, udara, iklim dan
faktor fisiko- kimia).
2. Macam-macam ekosistem:
Secara garis besar, ekosistem
dibedakan atas ekosistem terrestrial
(daratan), ekosistem perairan dan
ekosistem lahan basah (mangrove dan
lahan gambut).
3. Ekoenergetika:
Ekoenergetika merupakan bahasan
dalam ekologi yang mengkaji tentang
transformasi energi dalam organisme
hidup. Peristiwa transformasi energi
merupakan perpindahan suatu unit
energi dari satu titik ke titik lain yang
membutuhkan suatu sumber energi
dan penerima energi.
4. Siklus biogeokimia:
Beberapa siklus materi yang penting
antara lain siklus air, siklus oksigen,
siklus karbon, siklus nitrogen, siklus
sulfur dan siklus fosfor.
D. Kegiatan Belajar Mandiri 4
1. Perubahan ekosistem:
Perubuahan lingkungan dapat
menyebabkan perubahan kualitas
hidup organisme yang hidup di
dalamnya. Perubahan lingkungan
dapat mengarah ke sesuatu yang
positif (meningkatkan daya dukung
organisme di dalamnya) atau
mengarah ke sesuatu yang
negative (menurunkan daya dukung
lingkungan).
2. Peran manusia dalam perubahan
lingkungan:
Salah satu masalah saat ini yang
menjadi ancaman bagi keberlanjutan
keseimbangan lingkungan adalah
peningkatan jumlah penduduk.
Peningkatan jumlah penduduk diduga
menjadi penyebab utama bagi
kerusakan lingkungan, khususnya di
negara-negara berkembang. Hal ini
dapat dipahami bahwa peningkatan
jumlah penduduk akan berdampak
pada peningkatan kebutuhan
manusia untuk kelangsungan
hidupnya
3. Pencemaran lingkungan:
Dampak teknologi yang berupa
pencemaran, baik udara, tanah
maupun air, telah menyebabkan
kerusakan bagi habitat bagi banyak
flora dan fauna. Pencemaran telah
menyebabkan menurunnya daya
dukung lingkungan bagi banyak flora
dan fauna, khususnya bagi flora dan
fauna yang memiliki kisaran toleransi
yang sempit terhadap perubahan
lingkungan.
4. Masalah lingkungan global dan
nasional:
Permasalahan lingkungan lain yang
muncul akibat aktivitas manusia
diantaranya adalah meningkatnya
suhu rata- rata permukaan bumi
(pemanasanglobal),
penipisan/kerusakan lapisan ozon,
perubahan iklim, deforestasi,
penggurunan, pencemaran,
menurunnya keanekaragaman hayati
dan rusaknya habitat pasisir dan
pantai.
5. Upaya mengatasi masalah kerusakan
lingkungan:
Untuk menekan dampak kerusakan
lingkungan, telah diupayakan
dengan membuat kebijakan-
kebijakan baik secara nasional
maupun internasional melalui
Konferensi Tingkat Tinggi
Lingkungan Hidup yang melahirkan
suatu kesepakatan dari seluruh
Negara-negara di dunia untuk sama-
sama menjaga lingkungan sehingga
tercipta lingkungan yang
berkelanjutan.
2 Daftar materi yang sulit 1. ekoenergenetika
dipahami di modul ini
3 Daftar materi yang sering 1. ekoenergenetika
mengalami miskonsepsi
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Bioteknologi


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Pola-pola hereditas
2. DNA kloning
3. Sel punca
4. Aplikasi bioteknologi
diberbagai bidang
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang A. Kegiatan Belajar Mandiri 1
dipelajari 1. Siklus pembelahan sel:
Pembelahan mitosis terdiri dari
tahapan : profase, metafase, anafase,
dan telofase dan menghasilkan 2 sel
anakan yang identik dengan
induknya. Pembelahan meiosis
terdiri dari meiosis 1 dan meiosis 2
dengan tahapan profase, metafase,
anafase, dan telofase dan
menghasilkan 4 sel anakan yang
haploid.
2. Pewarisan sifat mendelian dan
penyimpanan semu hukum mendal:
Pewarisan sifat dari induk (orang
tua) kepada fillialnya melibatkan
gen (sebagai faktor pembawa sifat
keturunan). Hukum Mendel I disebut
juga Hukum Segregasi, karena
pada waktu pembentukan gamet
(meiosis), kromosom-kromosom
homolognya memisahkan diri secara
bebas. Hukum Mendel II adalah
Hukum Berpasangan Secara Bebas
atau Hukum Penggabungan Bebas.
3. Pola-pola hereditas (penautan jenis
kelamin, kodominan, penyakit
menurun):
Beberapa penyakit menurun:
Kelainan oleh alel resesif dan
dominan autosomal (Albino,
Gangguan Mental Fenilketonuria,
Brakhidaktili, Cystinuria, Polidaktili,
Galaktosemia, Huntington, kelainan
oleh alel resesif pada gonosom X,
buta warna, anodontia, hemofilia.
B. Kegiatan Belajar Mandiri 2
1. Prinsip kloning DNA:
Kloning DNA dan teknik lain secara
kolektif disebut teknologi DNA,
dapat digunakan untuk
memanipulasi dan menganalisis DNA
serta menghasilkan berbagai produk
dan organisme baru yang bermanfaat.
2. DNA rekombinan:
Enzim restriksi digunakan untuk
membuat DNA rekombinan.
3. Peran plasmid:
Plasmid rekombinan dikembalikan
kepada sel inang yang
membelah menghasilkan klon sel.
4. Ekspresi kloning gen eukariotik:
Sejumlah kesulitan teknis
menghambat ekspresi gen eukariotik
hasil klon dalam sel bakeri inang.
5. Amplifikasi DNA:
Polymerase Chain Reaction dapat
menghasilkan banyak salinan
fragmen DNA spesifik menggunakan
primer yang mengapit sekuens yang
dikehendaki dan DNA memiliki enzim
DNA polymerase yang tahan terhadap
panas.
C. Kegiatan Belajar Mandiri 3
1. Kultur sel tunggal:
Setiap sel pada tanaman
memiliki kemampuan totipotensi
yaitu mampu berdiferensiasi menjadi
seluruh jenis sel dan jaringan untuk
membentuk satu organisme baru
secara lengkap.
2. Transplantasi inti:
Transplantasi ini dari sel hewan
yang terdiferensiasi dari sel telur
mampu berdiferensiasi menjadi
organisme baru.
3. Sel punca (stem cell) pada hewan:
Sel punca sel embrionik dapat
berdiferensiasi menjadi seluruh jenis
sel yang terdapat dalam satu
organisme (pluripotent) sedangkan sel
punca dari sel dewasa hanya dapat
menjadi beberapa jenis sel tergantung
sumber dari sel punca dari sel dewasa
tersebut.
D. Kegiatan Belajar Mandiri 4
1. Bioteknologi farmasi:
Aplikasi komersial pertama dalam
bioteknologi setelah teknologi
rekayasa genetika adalah
pemanfaatan gen-gen dengan potesi
klinis. Oleh karena bakteri dapat
dikembang biakkan dengan mudah
dan singkat, aplikasi klinis
pemanfaatan bakteri menjadi sangat
penting. Bakteri rekombinan yang
membawa gen spesifik dapat
mensintesis sejumlah besar protein
yang penting dalam medis dalam
waktu yang relatif singkat dan dalam
volume yang besar. Contoh dari
aplikasi ini adalah produksi insulin
dan interferon manusia serta protein
penting lainnya seperti hormon
pertumbuhan dan erythropoietin
yang merangsang produksi sel
darah merah.
2. Terapi gen:
Pendekatan terapi gen untuk
mengobati berbagai penyakit
membutuhkan banyak upaya
tambahan. Saat ini penelitian
aplikasi terapi gen masih terus
berjalan untuk menemukan gen-gen
potensial yang dapat dimanfaatkan
dalam pengobatan penyakit pada
manusia
3. Produksi vaksin:
Bidang lain yang signifikan dan
potensial untuk dikembangkan
menggunakan teknologi rekayasa
genetika adalah produksi vaksin
untuk mencegah penyakit yang
disebabkan oleh virus. Gen-gen yang
mengkode lapisan protein-
polisakarida yang menyusun
pembungkus virus dimasukkan ke
dalam virus Vaccinia (cowpox) yang
genomnya telah dikosongkan
4. Bioteknologi pertanian:
Bidang utama dari rekayasa genetika
adalah memanipulasi gen tanaman
pertanian yang penting. Pada
tumbuhan, kesulitan utama dalam
aplikasi bioteknologi adalah
mengidentifikasi vektor yang sesuai
untuk memasukkan DNA
rekombinan.
5. Bioteknologi forensik:
Forensik digunakan untuk
menentukan identitas pelaku
korban maupun pelaku
kejahatan, tanda, sebab, cara
kematian, serta perkiraan
waktu kematian.
6. Bioteknologi bioremediasi:
Bioremediasi merupakan
pengembangan dari bidang
bioteknologi lingkungan dengan
memanfaatkan proses biologi untuk
mengendalikan pencemaran.
7. Bioteknologi konservasi:
Manipulasi genetik dengan metode
klasik pemuliaan tanaman dan
pemilihan varietas unggu dan baru
sudah dimulai sejak zaman
prasejarah. Bioteknologi telah
digunakan untuk meningkatkan
produktivitas tanaman serta
melestarikan, mengevaluasi, dan
memanfaatkan berbagai aspek
keanekaragaman hayati.
8. Bioetik:
Bioetika sendiri padial dari kata
“Bios” yang berarti hidup atau segala
sesuatu yang menyangkut kehidupan,
dan kata “ethicos” yang berhubungan
dengan etika moral. Munculnya
konsep ini pada awalnya
dilatarbelakangi oleh adanya
masalah-masalah yang timbul dari
kecerobohan manusia seperti polusi
lingkungan yang berkembang pesat,
sehingga menyebabkan lingkungan
bumi beserta sistem ekologinya
berada dalam bahaya.
2 Daftar materi yang sulit 1. Ekspresi kloning gen eukariotik
dipahami di modul ini 2. Amplifikasi DNA

3 Daftar materi yang sering 1. Ekspresi kloning gen eukariotik


mengalami miskonsepsi 2. Amplifikasi DNA

Anda mungkin juga menyukai