Anda di halaman 1dari 155

Dosen : Mairi Sukma, S.Pd., M.

Pd
Kelas : VB Reguler
Prodi : Pendidikan Biologi
ATURAN PELAKSANAAN KULIAH
 DATANG TEPAT WAKTU
→ MAKS TERLAMBAT 20 MENIT
 NO SANDAL, NO KAOS OBLONG
 MELAKUKAN TUGAS INDIVIDU & KELOMPOK
 MENGUMPULKAN TUGAS TEPAT WAKTU
 Penilaian :
HADIR 20%, TUGAS 25%,
UTS 25%, UAS 30%
 TIDAK MENGHIDUPKAN HANDPHONE SELAMA
KULIAH BERLANGSUNG
 MINTA IZIN SEBELUM MASUK JAM KULIAH
T.U.J.U.A.N

Setelah mempelajari bab ini Anda diharapkan dapat:

1. Menjelaskan asal mula timbulnya biokimia sebagai


suatu disiplin ilmu.
2. Menjelaskan perkembangan biokimia serta faktor-faktor
yang menunjang perkembangan tersebut.
3. Menjelaskan manfaat biokimia bagi peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
POKOK BAHASAN
8
1 Alat Ukur Listrik 11
4 Alat Ukur Bunyi

9
2 ~ UTS ~ 12
5 Kalorimeter

10
3 Alat Ukur Cahaya 13
6 Manometer
BAROMETER 13 14 HIGROMETER

SPEEDOMETER 15 16 ~ UAS ~
Pertemuan 2
BIOKIMIA


TM-1

BIOKIMIA
Pendahuluan: Sejarah dan Perkembangan Biokimia
Hubungan Biokima dg Ilmu lain








How About Biochemistry...?
BIOS CHEMIS
Fenomena Ilmu Kimia : Kimia
kehidupan Organik

Karl Neuberg (1903) BIOKIMIA Ilmu Kimia Kehidupan

Ilmu yang mempelajari tentang zat-zat


kimia penyusun tubuh makhluk hidup,
serta reaksi-reaksi dan proses kimia,
yang berlangsung di dalam tubuh
makhluk hidup

Metabolisme
How About Biochemistry...?


Contoh :


Struktur Molekuler Benda Struktur Molekular
Mati Organisme
Struktur dan susunannya sederhana dan tidak Kompleks terorganisasi
terorganisasi secara sempurna

Setiap bangunan atau tidak memiliki fungsional Memiliki fungsional khusus


komponen yang
membangun benda
5 proses kehidupan Tidak memiliki, jika Memiliki 5 proses
dibiarkan di alam terbuka kehidupan, mampu
cenderung terurai sp mengubah energi
mencapai keseimbangan lingkungan mjd energi
dng zat disekililingnya kimia utk kehidupan
Proses regenerasi Tidak memiliki Cenderung
memperhatankan
keberdaannya di alam
Perkembangan Biokimia

 Abad XVIII, ahli kimia swedia, Wilhelm


Scheele → meneliti susunan kimia
jaringan tumbuhan dan hewan,
mengisolasi asam oksalat, asam laktat,
asam sitrat, beberapa ester dan kasein
dari bahan alam
 1903, ahli kimia Jerman, Karl Neuberg →
istilah biokimia
Perkembangan Biokimia
 Abad XIX, Friedrich Wohler → memanaskan
alkali sianat + garam amonium → garam
amonium sianat → urea → bukti: bahwa
senyawa dari dalam tubuh manusia dapat
dibuat di lab.dari zat-zat yg berasal dari
benda mati.
 Eduard & Hans Buchner → ekstrak sel ragi yg
telah rusak dan mati → fermentasi gula
menjadi alkohol → pembuka kemungkinan
dilakukannya proses2 biokimia secara in vitro
Perkembangan Biokimia
 1926, JB Sumner, urease dari jack beans
dapat dikristalkan → bukti: enzim dapat
dipelajari dan diteliti dengan
menggunakan metode2 kimia
 Abad XVII, Robert Hooke → observasi thd
sel2
 Abad XX → mikroskop elektron →
meningkatkan pemahaman atas struktur
sel yg kompleks.
Perkembangan Biokimia
 Abad XX, Gregor Mendel → gen: unit
pembawa sifat-sifat yg diturunkan secara
individu → gen terdapat di kromosom →
DNA senyawa pembawa informasi
genetika
 1869, Friedrich Miescher mengisolasi
asam nukleat: senyawa sederhana dalam
sel.
 1953, James Watson dan Francis Crick →
struktur DNA berbentuk heliks ganda.
Manfaat Biokimia
1. Bidang kedokteran : masalah gizi
2. Bidang farmakologi dan toksikologi
Obat-obatan mempengaruhi jalur metabolik tertentu,
misalnya anti biotik penisilin dapat membunuh bakteri
dengan menghambat pembentukan polisakarida pada
dinding sel bakteri →bakteri akan mati karena tidak
dapat membentuk dinding sel.
3. Bidang pertanian
Penggunaan pestisida →menghambat enzim yang
bekerja pada hama/organisme tertentu.
4. Pengetahuan tentang lingkungan hidup
5. Peningkatan kualitas produk bidang pertanian dan
peternakan → rekayasa genetika
Pertemuan 3
PENGERTIAN KARBOHIDRAT

▪ Nama karbohidrat berasal dari ‘hydrate of carbon’ yang


merujuk ke rumus
empirisnya (CH2O)n dimana n adalah 3 atau lebih besar (n
biasanya 5 atau 6 tetapi dapat sampai 9)
▪ Karbohidrat adalah senyawa polihidroksi aldehid atau
polihidroksiketon. Oleh karena itu karbohidrat mempunyai dua
gugus fungsional yang penting :
* Gugus hidroksil
* Gugus keton/aldehid
MONOSAKARIDA
Karbohidrat yang paling sederhana dan tidak dapat
dihidrolisis lebih lanjut
MONOSAKARIDA

➢ Berdasarkan gugus fungsi


ungsionilnya,
menjadi dua golongangan monosakarida
: Aldehid dan Keton dapat digolongkan
n, masing- masing adalah aldose dan ketose.
➢ Berdasarkan jumlah
tom C nya, monosakarida dapat digolongkan gan :
menjadi empat golongan :
ndung 3 atom C),
- Triosa (menga
ndung 4 atom C),
- Tetrosa (meng
andung 5 atom C), dan
- Pentosa (meng
gandung 6 atom C).
- Heksosa (men
MONOSAKARIDA PENTING

▪ D-fruktosa (termanis dari semua gula) Gula ini berbeda dengan gula yang lain karena
merupakan ketoheksosa.
▪ D-galaktosa (bagian dari susu) Gula ini tidak ditemukan tersendiri pada sistem biologis,
namun merupakan bagian dari disakarida laktosa.
▪ D-ribosa (digunakan dalam pembentukan RNA) Karena merupakan penyusun kerangka
RNA maka ribosa penting artinya bagi genetika bukan merupakan sumber energi. Jika
atom C nomor 2 dari ribosa kehilangan atom O maka akan menjadi deoksiribosa yang
merupakan penyusuna kerangka DNA.
▪ D-glukosa (karbohidrat terpenting dalam diet) Glukosa merupakan aldoheksosa, yang
sering kita sebut sebagai dekstrosa, gula anggur ataupun gula darah. Gula ini terbanyak
ditemukan di alam
▪ D-gliseraldehid (karbohidrat paling sederhana) Karbohidrat ini hanya memiliki 3 atom
C (triosa), berupa aldehid (aldosa) sehingga dinamakan aldotriosa.
SIFAT FISIK DAN KIMIA MONOSAKARIDA

SIFAT FISIK SIFAT KIMIA


▪ Padatan kristal tidak berwarna ▪ Reduktor
▪ Larut dalam air ikatan ▪ Mengalami oksidasi untuk membentuk
hydrogen asam karboksilat
▪ Sedikit larut dalam alcohol
▪ Mengalami reduksi untuk membentuk
▪ Tidak larut dalam eter, kloroform, alkohol
benzena
▪ Pembentukan hemiasetal atau hemiketal
▪ Rasanya manis. Diantara
monosakarida fruktosa yang ▪ Mengalami reaksi glikolisis
paling manis
▪ Pembentukan osazon

▪ Pembentukan Ester

▪ Tidak stabil dalam larutan basa encer


Beberapa Reaksi Monosakarida

1. Reaksi Oksidasi
▪ Berdasarkan kemampuannya untuk mereduksi senyawa/pereaksi
(Tohlens, Benedict, Fehling), monosakarida dapat digolongkan :
Gula pereduksi
Gula non pereduksi
▪ Kemampuan monosakarida untuk mereduksi pereaksi-pereaksi
tersebut di atas didasarkan pada adanya gugus aldehid atau gugus
-hidroksi keton, dimana dengan adanya pereaksi-pereaksi
tersebut gugus aldehid atau -hidroksi keton akan teroksidasi
menjadi karboksilat/keton.
Semua monosakarida adalah Gula Pereduksi

CHO O
HC OH C OH

HO C + Cu2+ C OH +2 Cu O

C OH HO C merah bata

C OH C OH

CH2OH C OH

CH2OH
D - glukosa asam- D - glukonat
▪ Oksidasi aldosa oleh pereaksi Fehling’s, Benedict’s atau Tohlen’s
membentuk asam monokarboksilat → Asam Aldonat.
▪ Oksidasi aldosa dengan oksidator kuat (HNO3 panas) menghasilkan
asam dikarboksilat karena HNO3 selain mengoksidasi gugus aldehid
juga mampu mengoksidasi gugus CH2OH terminal
3. Pembentukan Glikosida

▪ Reaksi monosakarida hemiasetal atau hemiketal


siklis dengan 1 molekul alcohol lagi membentuk
asetal atau ketal. Pada reaksi ini gugus – OH pada C
– anomerik digantikan oleh gugus – OR dari alcohol.

CH2OH CH2OH
O OH O OCH3
+
H
OH * + CH3OH OH * + H2O
OH H OH H
OH OH Ikatan glikosida
-D-glukopiranosa metil--D-glukopiranosida

Gula Non Pereduksi


Ikatan Glikosidik

▪ Asetal/ketal seperti ini dinamakan Glikosida dan ikatan dari karbon anomerik
dengan gugus OR disebut ikatan glikosidik.
▪ Glikosida dinamai berdasarkan nama monosakaridanya, dengan mengganti
akhiran –a dengan –ida.
▪ Misal: glukosa → glukosida
manosa → manosida
GULA PEREDUKSI DAN NON PEREDUKSI

Gula Pereduksi
▪ Gula pereduksi Gula Non Pereduksi
merupakan golongan gula
(karbohidrat) yang dapat ▪ Gula yang tidak mengandung
mereduksi senyawa- gugus aldehida
senyawa penerima ▪ Gula yang termasuk non
elektron, contohnya
▪ adalah glukosa dan
adalahreduksi
sukrosa
fruktosa.
Ujung dari suatu gula
▪ Semua monosakarida (glukosa,
pereduksi adalah ujung
fruktosa, galaktosa)
yang mengandung
dan disakarida (laktosa,maltosa),
gugus aldehida atau keton
kecuali sukrosa dan
bebas.
pati(polisakarida), termasuk sebagai
DISAKARIDA
• Disakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari 2
satuan monosakarida
• Beberapa disakarida yang sering dijumpai : Maltosa,
Selobiosa, Laktosa, Sukrosa
Disakarida

Sukrosa : gabungan glukosa dan fruktosa


Laktosa : gabungan glukosa dan galaktosa
Maltosa : gabungan glukosa dan glukosa
Isomaltosa : gabungan glukosa dan glukosa
Sellobiosa: gabungan glukosa dan glukosa
OLIGOSAKARIDA
▪ Oligosakarida ini tidak berada dalam keadaan bebas tetapi sering berikatan
dengan molekul non gula seperti lipid membentuk glikolipid, protein
membentuk glikoprotein yang keduanya mempunyai fungsi pengatur.
Glikoprotein dan glikolipid adalah glycoconjugates.

▪ Oligosakarida yang tidak terikat dengan molekul lain adalah


Fructooligosaccharide (FOS) dan Galactooligosaccharide (GOS). FOS dan
GOS merupakan oligosakarida yang di dalam pangan dikelompokkan
sebagai prebiotik.
SIFAT FISIK DAN KIMIA

SIFAT FISIK SIFAT KIMIA


1. Berbentuk Kristal 1. Mengalami reaksi
2. Larut dalam air 2. hidrolisis
3. Memiliki rasa manis Sebagian ersifat
4. Mempunyai sifat
3. pereduksi contoh
5.
mutarotasi maltosa,laktosa,dll
Memberikan hasil Sebagian bersifat
6. positif pada Uji 4.
Seliwanoff (Sukrosa)
non- pereduksi
contoh sukrosa,dll
Sebagian memberikan
hasil positif Sebagian besar terikat
pada uji pereaksi dengan
SIFAT FISIK DAN KIMIA

SIFAT FISIK SIFAT KIMIA


1. Berwarna putih 1. Tidak mempunyai sifat
2. Tidak berbentuk kristal mereduksi
3. Tidak mempunyai rasa manis 2. Mengalami hidrolisis
4. Berat molekulnya bervariasi 3. Pati direaksikan dengan
dari beberapa
5. ribu hinggal lebih dari satu juta iodimun membentuk
ikatan komplek
6. Tidak larut dalam air 4.
Membentuk suspensi dan Tidak bereaksi dengan
7. koloid (bukan
5. pereaksi
larutan)
benedict dan fehling
Memberikan hasil positif pada
uji metode Tidak dapat membentuk
PATI

▪ Polisakarida yang tersimpan dalam tumbuhan.


▪ Merupakan komponen utama pada biji-bijian, kentang, jagung dan beras
▪ Tersusun atas unit D-glukosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,4--glikosidik
▪ Rantai cabang dihubungkan oleh ikatan 1,6--glikosidik
JENIS PATI

▪ AMILOSA : 20 % bagian pati, tersusun atas 50 – 300


unit glukosa melalui ikatan 1,4 glikosidik
▪ Amilosa larut di dalam air
▪ AMILOPEKTIN : 80 % bagian pati, tersusun atas 300
– 5.000 unit glukosa melalui ikatan 1,4 glikosidik dan
1,6.
▪ Setiap 25-50 unit glukosa dihubungkan oleh ikatan 1,4
. Rantai-rantai tesebut dihubungkan dengan ikatan 1,6
sehingga menghasilkan struktur yang bercabang
▪ Karena strukturnya bercabang sehingga sangat besar,
maka dari itu amilopektin tidak larut dalam air
GLIKOGEN

▪ Karbohidrat penyimpan energi yang tersimpan dalam hewan


▪ Mr Glikogen > pati
▪ Tersusun lebih dari 100.000 unit glukosa
▪ Strukturnya bercabang melalui ikatan 1,4 dan 1,6 glikosidik
▪ Tidak larut dalam air
▪ Larut dalam pelarut organik non polar : eter, kloroform,
heksana.
POLISAKARIDA LAIN

▪ Selulosa : polimer tidak bercabang dari glukosa melalui ikatan 1,4--glikosidik


▪ Kitin : polisakarida yang mengandung nitrogen, membentuk cangkang krustasea
dan kerangka luar serangga
▪ Pektin : polimer linier dari D-galakturonat melalui ikatan 1,4--glikosidik.
Terdapat pada buah-buahan dan buni-bunian
SIFAT FISIK DAN KIMIA KARBOHIDRAT

SIFAT FISIK SIFAT KIMIA


▪ Pada suhu kamar berupa zat padat ▪ jumlah isomer ruang karbohidrat
▪ kebanyakan senyawanya tidak yaitu 2n, dengan n : jumlah atom C
berwarna dan memiliki struktur bubuk asimetri
▪ berupa zat amorf seperti pati ▪ semua karbohidrat bersifat optis
▪ berupa serat yang bersifat basa seperti aktif
selulosa
▪ monosakarida dan disakarida manis
▪ sebagian besar karbohidrat memiliki dan larut di dalam air, polisakarida
sifat dapat memutar bidang polarisasi tawar dan tidak larut dalam air
cahaya
▪ memiliki stereoisomer (senyawa
dengan struktur sama tetapi konfigurasi
berbeda
BEBERAPA REAKSI YANG DIALAMI KARBOHIDRAT

▪ Fermentasi : Glukosa Etanol + CO2 (Proses Peragian)


▪ Oksidasi : jika karbohidrat dioksidasi maka menghasilkan asam. ex : H2SO4
▪ Dehidrasi : karbohidrat karbon + H20
UJI KARBOHIDRAT

▪ Uji Molisch
Uji ini untuk semua jenis karbohidrat. Monosakarid a, disakarida, dan polisakarida akan cin merah
memberikan hasil positif. Uji positif jika timbul cin ungu yang merupakan
kondensasi antara furfural atau hidroksimetil furfural dengan a-naftol dalam pereaksi
molish.
▪ Uji Benedict
Uji Benedict adalah uji kimia untuk meng etahui kandungan gula (karbohidrat)
pereduksi (yang memiliki gugus aldehid a tau keton bebas) . Gula pereduksi meliputi
semua jenis monosakarida dan beberapa d isakarida seperti laktosa, glukosa dan maltosa.
Uji benedict berdasarkan reduksi Cu2+ me njadi Cu+ oleh gugus aldehid atau keton bebas
dalam suasana alkalis, biasanya ditambahk an zat pengompleks seperti sitrat atau tatrat
untuk mencegah terjadinya pengendapan C uCO3. Uji positif ditandai dengan
terbentuknya endapan merah bata, kadang disertai dengan larutan yang berwarna hijau,
merah, atau orange.
▪ Uji Seliwanoff
Uji Seliwanoff bertujuan untuk me ngeahui adanya ketosa (karbohidrat yang
mengandung gugus keton). Pada ereaksi seliwanoff, terjadi perubahan oleh HCl panas
menjadi asam levulinat dan 4- ksilmetilfurfural. Jika dipanaskan karbohidrat yang nghasikan
mengandung gugus keton akanhidro
mwarna merah pada larutannya. Disakarida enjadi glukosa dan
sukrosa yang mudah dihidrolisa mfruktosa
dengan memberi reaksi positif
uji Seliwanoff. Glukosa d memberianwarna
karbohdrat lain dalam jumlah banyak dapat juga
yang sama.
▪ Uji Barfoed
Uji ini untuk membedakan monosakarida dan disakarida dengan jalan mengontrol
kondisi-kondisi percobaan, seperti pH danwaktu pemanasan. Pada analisa ini,
karbohidrat direduksi pada suasana asam. Disakarida juga akan memberikan hasil
positif bila didihkan cukup lama hingga terjadi hidrolisis.
Pertemuan 4
PENGERTIAN PROTEIN
Protein adalah sebuah senyawa organik yang komplek dan
berbobot molekul besar yang terdiri dari suatu asam amino yang
dihubungkan dengan satu sama lain dengan suatu ikatan peptida.
Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan
sulfur serta fosfor.
Protein sangat berperan penting dalam pembentukan struktur, fungsi,
regulasi sel-sel makhluk hidup dan virus. Protein juga bekerja sebagai
neurotransmiter dan pembawa oksigen dalam darah (hemoglobin).
Protein berguna sebagai sumber energi tubuh.
PENYUSUN PROTEIN
Protein tersusun dari peptida-peptida sehingga membentuk suatu
polimer yang disebut polipeptida. Setiap monomernya tersusun atas
suatu asam amino. Asam amino adalah molekul organik yang
memiliki gugus karboksil dan gugus amino yang mana pada bagian
pusat asam amino terdapat suatu atom karbon asimetrik (Gambar 1).
Pada keempat pasangannya yang berbeda itu adalah gugus amino,
gugus karboksil, atom hidrogen, dan berbagai gugus yang
disimbolkan dengan huruf R. Gugus R disebut juga sebagai Rantai
samping yang berbeda dengan gugus amino.(Campbelletal., 2009).
Asam amino dalam suatu protein memiliki bentuk L, terionisir
dalam larutan, dan memiliki bentuk C asimetris kecuali asam amino
jenis glisin. Asam amino standar memiliki jumlah sebanyak 20
macam. Dari 20 macam asam amino tersebut terbentuklah suatu
rantai polipeptida. Rantai asam amino akan dilipat menjadi bentuk 3
dimensi dan menjadi bentuk protein spesifik yang diperlukan oleh
berbagai aktivitas metabolisme atau menjadi komponen suatu sel
(Lehninger etal., 2004; Vo-Dinh, 2005). Di dalam protein tersusun 20
macam asam amino yang memiliki karakteristik yang bebeda-beda
sehingga dapat dikelompokkan berdasarkan sifat dan ciri rantai
sampingnya (gugus R). Pengelompokan tersebut antara lain asam
amino bersifat polar (serin, treonin, sistein, asparagin, dan glutamin);
non-polar (glisin, alanin, prolin, valin, leusin, isoleusin, dan metionin);
gugus aromatik (fenilalanin, tirosin, triptofan); bermuatan positif (lisin,
histidin, arginin); dan bermuatan negatif (aspartat dan glutamat).
Pengelompokan tersebut didasarkan pada polaritas, ukuran, dan
bentuk dari suatu asam amino (Lehningeretal., 2004; Murray etal.,
2009).
STRUKTUR PROTEIN
Dilihat dari tingkat organisasi struktur, protein dapat
diklasifikasikan ke dalam empat kelas dengan urutan kerumitan
yang berkurang. Kelas-kelas itu adalah :
•Struktur primer: Ini adalah hanya urutan asam amino di dalam
rantai protein. Struktur primer protein dilakukan oleh ikatan-ikatan
(peptida) yang kovalen.
•Struktur sekunder: Hal ini merujuk ke banyaknya struktur helix-
aa atau lembaran berlipatan-B setempat yang berhubungan
dengan struktur protein secara keseluruhan. Struktur sekunder
protein diselenggarakan oleh ikatan-ikatan hidrogen antara
oksigen karbonil dan nitrogen amida dari rantai polipeptida.
•Struktur tersier: Hal ini menunjuk ke cara rantai protein ke dalam
protein berbentuk bulat dilekukkan dan dilipat untuk membentuk
struktur tiga-dimensional secara menyeluruh dari molekul protein.
Struktur tersier diselenggarakan oleh interaksi antara gugus-fufus
R dalam asam amino.
• Struktur kuartener. Banyak protein ada sebagai oligomer, atau
molekul-molekul besar terbentuk dari pengumpulan khas dari
subsatuan yang identik atau berlainan yang dikenal dengan
protomer.
PROSES KATABOLISME PROTEIN
Para proses katabolisme protein asam-asam amino tidak dapat
disimpan oleh tubuh. Jika jumlah asam amino berlebihan atau terjadi
kekurangan sumber energi lain (karbohidrat dan protein), tubuh akan
menggunakan asam amino sebagai sumber energi. Tidak seperti
karbohidrat dan lipid, asam amino memerlukan pelepasan gugus
amina. Gugus amin ini kemudian dibuang karena bersifat toksik bagi
tubuh.
Terdapat 2 tahap pelepasan gugus amin dari asam amino, yaitu:
Transaminasi: Enzim aminotransferase memindahkan amin kepada α
ketoglutarat menghasilkan glutamat atau kepada oksaloasetat
menghasilkan aspartat
Deaminasi oksidatif: Pelepasan amin dari glutamat menghasilkan ion
ammonium Gugus-gugus amin dilepaskan menjadi ion amonium
(NH4+) yang selanjutnya masuk ke dalam siklus urea di hati. Dalam
siklus ini dihasilkan urea yang selanjutnya dibuang melalui ginjal
berupa urin.
Proses yang terjadi di dalam siklus urea digambarkan terdiri atas
beberapa tahap yaitu:
Melalui peran enzim karbamoil fosfat sintase I, ion amonium
bereaksi dengan CO2 menghasilkan karbamoil fosfat.
Melalui raksi ini diperlukan energi dari ATP
Melalui peran enzim ornitin transkarbamoilase, karbamoil fosfat
bereaksi dengan L-ornitin menghasilkan L-sitrulin dan gugus fosfat
dilepaskan.
Melalui peran enzim argininosuksinat sintase, L-sitrulin bereaksi
dengan L-aspartat menghasilkan L-argininosuksinat. Reaksi ini
membutuhkan energi dari ATPDengan peran enzim
argininosuksinat liase, L-argininosuksinat dipecah menjadi fumarat
dan L-arginin
Dengan peran enzim arginase, penambahan H2O terhadap L-
arginin akan menghasilkan L-ornitin dan urea.
HUBUNGAN KATABOLISME
KARBOHIDRAT, PROTEIN DAN LEMAK
Tahukah kamu bahwa Asetil Ko-A sebagai bahan baku dalam
siklus Krebs untuk menghasilkan energi yang berasal dari
katabolisme karbohidrat, protein, maupun lemak. Titik temu dari
berbagai jalur metabolisme ini berguna untuk saling menggantikan
“bahan bakar” di dalam sel, Hasil katabolisme karbohidrat, protein,
dan lemak juga bermanfaat untuk menghasilkan senyawa- senyawa
lain yaitu dapat membentuk ATP, hormon, komponen hemoglobin
ataupun komponen sel lainnya.
Lemak (asam heksanoat) lebih banyak mengandung hidrogen
terikat dan merupakan senyawa karbon yang paling banyak tereduksi,
sedangkan karbohidrat (glukosa) dan protein (asam glutamat) banyak
mengandung oksigen dan lebih sedikit hidrogen terikat adalah
senyawa yang lebih teroksidasi.
Senyawa karbon yang tereduksi lebih banyak menyimpan
energi dan apabila ada pembakaran sempurna akan
membebaskan energi lebih banyak karena adanya pembebasan
elektron yang lebih banyak. Jumlah elektron yang dibebaskan
menunjukkan jumlah energi yang dihasilkan. Perlu kamu ketahui
pada jalur katabolisme yang berbeda glukosa dan asam glutamat
dapat menghasilkan jumlah ATP yang sama yaitu 36 ATP.
Sedangkan katabolisme asam heksanoat dengan jumlah
karbon yang sama dengan glukosa (6 karbon) menghasilkan 44
ATP, sehingga jumlah energi yang dihasilkan pada lemak lebih
besar dibandingkan dengan yang dihasilkan pada karbohidrat dan
protein. Sedangkan jumlah energi yang dihasilkan protein setara
dengan jumlah yang dihasilkan karbohidrat dalam berat yang
sama.
Pertemuan 5
Lipidmerupakankelompokbiomolekul
yang bersifat non-polar

Mereka bersifat hidrofobik,


tidak larut dalam air
Lemak (Fats)

dikenal sebagai zat yang


terbentuk
akibat kelebihan kalori
dalam tubuh
Jika kita terlalu banyak makan
hingga melebihikebutuhan energi tubuh

… kelebihan zat makananini


akan disimpandalambentuk lemak
Seperti ini
Berbagai jaringan lemakyang ada ditubuh…

Semuanya tersusun atas


adiposit (sel lemak)
Adiposit berbeda dengan sel lainnya,
ia tercipta hanya untuk menampung lemak tubuh
85%
dari adiposit ini…

berisi molekullemak
yang disebut trigliserida
Trigliserida ini masih dapat
dipecah
menjadi molekul-molekul yang
lebih kecil
3 buah asam lemak

gliserol

+
DEFINISI

Bhs Yunani Lipos = lemak


Senyawa yang tak larut dalam air
yang dapat dipisahkan dari sel &
jaringan dengan cara ekstraksi
menggunakan pelarut organik yang
relatif non polar, mis. dietil eter atau
kloroform
Golongan ester organik
KLASIFIKASI, MENURUT BLOOR
LIPID

sederhana majemuk

•Tersusun atas C, H, O •Tersusun atas C, H, O, P, N, S


•Klasifikasi:
•Klasifikasi:
1. Lemak (fat) = ester residu
penyusunnya gliserol Dan asam 1. phospolipid
lemak, co: tripalmitin, tristearin
2. sphingolipid
2. Lilin (wax) = ester residu
penyusunnya alkohol suku tinggi Dan 3. inositollipid
asam lemak, co: cholesterilpalmitat,
dll
JENIS LEMAK PADA
MAKANAN



GLISERIDA
 Sebagian besar lemak dan minyak dalam alam terdiri dari
98- 99% trigliserida.
 Trigliserida → ester gliserol dan asam lemak yang
tepatnya disebut triasilgliserol.
 Bila asam lemak dalam trigliserida adalah sama maka
disebut trigliserol sederhana ; bila berbeda dinamakan
trogliserol campuran.
 Bila satu asam lemak bergabung dengan gliserol, maka
lemak tersebut dinamakan monogliserida dn bila dua,
digliserida
FOSFOLIPID
 Fungsi utama Fosfolipida adalah membentuk memberan sel
sehingga terdapat dalam setiap sel hidup, dibentuk dalam
hati dan menempati urutan ke-2 kandungan lipida dalam
tubuh.
 Fosfolipida merupakan trigliserida dimana asam emak pada
posisi karbon ketiga ditempati oleh gugus fosfat dan gugus
basa – mengandung nitrogen.
 Gugus basa pada fosfolipida menentukan nama fosfolipida
tersebut. Misalnya fosfatidilkolin (lesitin) mengandung gugus
kolin, sedangkan fosfatidilserin mengandung gugus serin
seagai gugus basanya.
STEROL
 Sterolyang banyak terdapat di dalam pangan adalah
kolesterol dalam jaringan hewani, ergosterol dalam khamir
dan beta-sitosterol dalam makanan nabati.
 Kolesterol adalah sterol yang paling dikenal oleh
masyarakat. Didalam tubuh mempunyai fungsi ganda, yaitu
di satu sisi diperlukan dan disislain membahayakana
tergantung seberapa banyak terdapt dalam tubuh dan bagian
mana.
KLASIFIKASI LEMAK
1. Berdasarkan sumbernya : lemak nabati dan lemak hewani
2. Berdasarkan jenis asam lemak penyusunya : lemak jenuh
dan lemak tak jenuh
3. Berdasarkan jumlah jenis asam lemak penyusunnya:
lemak berasam 1, lemak berasam 2 dan lemak berasam 3
= 1 palmito, 2 stearo, 3 olein
4. Berdasarkan bentuknya pada suhu kamar: lemak padat
(fat) dan lemak cair (minyak)
KOMPONEN PENYUSUN

H2C – CH – CH2
| | |
OH OH OH


KOMPONEN PENYUSUN

2. Asam-asam lemak
 Asam monokarboksilat dengan rantai
lurus Dan radikal karboksilnya terletak di
ujung rantai karbon
 Mempunyai jumlah aton C yang genap
 Berupa asam lemak jenuh Dan asam
lemak tak jenuh
Bila suatu molekul asam lemak

Semua ikatannya => asam


rantai tunggal lemak
jenuh

Memiliki => asam lemak


ikatan tak jenuh
rantai
Asamlemak(AL)
dibagi menjadi

ALjenuh ALtakjenuh

Bentu Bentu
k k
Pada asam lemak tak
jenuh
konfigurasi -trans
Atom pad ikatan rantai gandanya
H a sisiyang berlawanan
berad pad
a a

sehinggabentukmolekulnya tetap lurus,


seperti asam lemak jenuh
Pada asam lemak tak
jenuh
Konfigurasi -cis
Atom pad ikatan rantai gandanya
H a sisiyang sama
berad pad
a a

sehingga bentukmolekulnya akan “membengkok”


1.ALjenuh

2. ALtrans

3. ALtak jenuh
1.ALjenuh Lemakjahat

2. ALtrans Lemaksangat jahat

3. ALtak jenuh Lemakbaik


Jika Maka
Trigliser : Fosfoli :
ida pid

gliser
ol
+
2
asam
lemak
- Testosteron
- Progesteron
- Estradiol
- Kortisol
Kolesterol - Garam
empedu
Lipid

Lemak Fosfolipid Steroid


Lipid

Lemak Fosfolipid Steroid


BEBERAPA ASAM LEMAK YANG BIASA
DITEMUKAN
ANALISA LEMAK
Secara sederhana dipakai untuk mengetahui:
1. Sifat fisis lemak, misal: viskositas, titik lebur,
berat jenis, dll
2. Informasi lebih banyak tentang lemak atau
minyak
BILANGAN YODIUM
 Adl bilangan yang menunjukkan berapa
gram iod yang dapat diaddisi oleh 100 gr
lemak tak jenuh
 Memberi gambaran ttg derajat ketidak
jenuhan suatu lemak → makin besar
bilangan iod makin banyak ikatan rangkap
yang terdapat dalam lemak tsb.
BILANGAN PENYABUNAN
Adl bilangan yang menunjukkan
berapa mg KOH yang dibutuhkan
untuk menyabunkan lemak atau
minyak sebanyak 1 gr.
Memberi gambaran tentang besar
kecilnya molekul lemak.
Makin besar bil.penyabunan makin
kecil molekul lemak dan sebaliknya.
ANTIOKSIDAN PRIMER
 Adl zat yang dapat menghentikan
reaksi berantai pembentukan radikal
yang melepaskan hidrogen
 Antioksidan alam:
→ tokoferol, lesitin, fosfatida, sesamol,
gosipol, asam askorbat
ANTIOKSIDAN SINTETIK
Syarat:
1. Tidak berbahaya bagi kesehatan
2. Tidak menimbulkan warna yang tidak
diinginkan
3. Efektif pada konsentrasi rendah
4. Larut dalam lemak
5. Mudah di dapat, ekonomis
6. Penggunaan pada bahan makanan harus
dicantumkan
ANTIOKSIDAN SINTETIK

Antioksidan Sintetik Yang Sering Digunakan:


1. BHA Carilah informasi ttg anti-
2. BHT oksidan ini & berikan
3. PG contoh produk2 yang
4. NDGA menggunakannya…..!
DEFINISI UMUM
 Antioksidan adalah bahan tambahan yang digunakan
untuk melindungi komponen-komponen makanan yang
bersifat tidak jenuh (mempunyai ikatan rangkap),
terutama lemak dan minyak. Meskipun demikian
antioksidan dapat pula digunakan untuk melindungi
komponen lain seperti vitamin dan pigmen, yang juga
banyak mengandung ikatan rangkap di dalam strukturnya
BHA (BUTYLATED HYDROANISOLE)
 BHA merupakan campuran dari 2 isomer yaitu 2- dan 3-
tertbutilhidroksianisol .
 Diantara ke dua isomer, isomer 3-tert memiliki aktifitas
antioksidan yang lebih efektif dari isomer 2-tert.
 Bentuk fisik dari BHA adalah padatan putih menyerupai lilin,
bersifat larut dalam lemak dan tidak larut dalam air
BHT (BUTYLATED HYDROXYTOLUENE).
 Sifat-sifat
BHT sangat mirip dengan BHA dan bersinergis
dengan BHA.
PROPIL GALAT.

 Propil galat merupakan ester dari propanol dari asam


trihidroksi benzoat. Bentuk fisik dari propil galat adalah
kristal putih.
 Propil galat memiliki sifat-sifat : (1) dapat bersinergis
dengan BHA dan BHT, (2) sensitif terhadap panas, (3)
membentuk kompleks berwarna dengan ion logam, oleh
karenanya jika dipakai dalam makanan kaleng dapat
mempengaruhi penampakan produk.
TBHQ (TERTIARY BUTYLHYDROQUINONE)
 TBHQmerupakan antioksidan yang paling efektif dalam
minyak makan dibandingkan BHA, BHT, PG dan tokoferol.
 TBHQ memiliki sifat-sifat (1) bersinergis dengan BHA (2)
cukup larut dalam lemak (3) tidak membentuk komplek
dengan ion logam tetapi dapat berubah menjadi merah
muda, jika bereaksi dengan basa
LEMAK MAJEMUK
1. PHOSPHOLIPID
 Struktur kimianya mengandung phorpor dalam bentuk phosphat
 Terdapat di hewan & beberapa tanaman
 Phospholipid penting, a/l:
1. Lechitin
2. Cephalin
3. Plasmalogen
4. Phosphatidylserine
LECHITIN
 Dalam tubuh terdapat sbg urat syaraf, khususnya di
otak.
 Sumber: kuning telur, lemak plasma, biji-bijian
SIFAT-SIFAT L E C H I T I N
 Zat menyerupai lilin, higroskopis, larut dalam
elkohol, eter, kloroform, tidak larut dalam aseton
 Warna putih lechitin akan menjadi coklat jika
terkena cahaya atau udara
 Dalam air membentuk koloid yg dapat diendapkan
dengan + dimetilketon
 Hidrolisa lechitin → asam phosphatidat + basa
nitogen cholin
KEGUNAAN LEMAK
 sumber energi,
 penyediaan vitamin yang larut dalam lemak,
 diperlukan untuk sintesis hormon-hormon tertentu,
 untuk menyusun sel-sel membran,
 penentu tekstur dan
 cita rasa bahan makanan
Pertemuan 6
MIND MAPPING
Pertemuan 7
ASAM NUKLEAT

Pertemuan ke 7
Apa itu Asam Nukleat?

 Asam nukleat adalah senyawa organik


kompleks yang ditemukan di semua
organisme hidup. Merupakan
makromolekul yang tersusun dari
polimer nukleotida. Bahan penyusun
dari organisme hidup.
 Ditemukan pada tahun 1869 oleh ahli biokimia Swiss Johann Friedrich
Miescher (1844-1895). Miescher menemukan adanya senyawa organik yang
tidak biasa dalam inti sel. Senyawa tidak biasa karena mengandung kedua
nitrogen dan fosfor, selain karbon, hidrogen, dan oksigen.
 Sebelum asam nukleat ditemukan, nuklein ditemukan lebih dulu. nuklein adalah
senyawa organik bersisi kombinasi elemen. Penelitian menunjukkan bahwa
berbagai bentuk nuklein terdapat pada bagian sel yang lain, bukan dalam inti sel.
Asam nukleat ini merupakan bentuk modifikasi nuklein.
Struktur Asam Nukleat

 Asam nukleat adalah makromolekul yang terdapat


sebagai polimer yang disebut polinukleotida.
 Setiap polinukleotida terdiri atas monomer-
monomer yang disebut nukleotida.
 Nukleotida tersusun dari basa nitrogen, gula
pentosa, dan gugus fosfat. Sedangkan Nukleotida
tanpa gugus fosfat disebut nukleosida.
 Ada dua jenis utama asam nukleat:
asam deoksiribonukleat juga dikenal
sebagai DNA, dan asam ribonukleat
juga dikenal sebagai RNA.
 DNA atau Deoxyribonucleic Acid adalah asam nukleat yang berperan sebagai materi genetik
dalam tubuh organisme. DNA berbentuk rantai ganda heliks dan tersusun dari satu gula
deoksiribosa, satu gugus fosfat dan basa nitrogen Adenin, Guanin, Timin, dan Sitosin.
 RNA atau Ribonucleic Acid adalah asam nukleat yang juga berperan sebagai materi genetik
yang ditranskirpsikan dari DNA. RNA berbentuk rantai tunggal dan tersusun dari satu gula
ribosa, satu gugus fosfat dan basa nitrogen Adenin, Guanin, Urasil dan Sitosin.
 ATP atau Adenosin Triphospate adalah asam nukleat yang berperan sebagai koenzim. Koenzim
akan bekerjasama dengan enzim untuk melakukan sebuah fungsi. ATP tersusun dari tiga gugus
fosfat, satu gula pentosa, dan satu basa nitrogen adenin. ATP dapat terhidrolisis menjadi ADP
atau Adenosin Diphospate melalui hidrolisis.
 Sedangkan koenzim lainnya adalah NAD atau disebut Nicotinamide-adenine Dinucleotide
yang terdiri dari dua nukleotida yang dihubungkan dengan dua gugus fosfat dan mengandung
basa nitrogen adenin dan yang lain adalah nikotinamida. NAD dapat berubah menjadi NADH.
Jika NAD berfungsi sebagai oksidator, maka NADH berfungsi sebagai reduktor
No DNA RNA
.
1. Rantainya panjang Rantainya pendek

2. 2 rantai terpilin Rantai tunggal

3. Gula dioxyribosa Gula ribosa

4. 1 macam 3 macam (RNAm, RNAr, RNAt)

5. Basa nitrogen: Basa nitrogen:


Purin: Guanin , Adenin Purin: Guanin, Adenin
Pirimidin: Timin, Sitosin Pirimidin: Urasil, Sitosin

6. Lokasi hanya ada pada nukleus Lokasi ada pada nukleus dan
sitoplasma
 Struktur asam nukleat DNA
dan RNA adalah mirip.
Struktur ini dibagi menjadi
empat tingkatan yang
berbeda, primer, sekunder,
tersier dan kuarterner.
Struktur primer
 Struktur primer asam nukleat merupakan urutan linear nukleotida, yang
dihubungkan satu sama lain dengan sambungan fosfodiester.
 Nukleotida terdiri dari tiga komponen – basa nitrogen, gula 5-karbon dan
gugus fosfat.
 Basa nitrogen adalah purin (adenin, guanin) dan pirimidin sitosin, timin/urasil.
 Gula 5 karbon adalah deoksiribosa untuk DNA dan dan gula ribosa pada RNA.
Struktur Sekunder
 Struktur sekunder adalah interaksi antara basa. Struktur ini menunjukkan
bagian mana helai terikat satu sama lain. Kedua untai DNA dalam double heliks
DNA terikat satu sama lain dengan batas hidrogen. Nukleotida pada pasangan
basa satu untai dengan nukleotida untai lainnya. Struktur sekunder DNA
didominasi pasangan basa dua helai polinukleotida membentuk double heliks.
Struktur tersier
 Struktur tersier adalah bentuk
tiga dimensi di mana seluruh
rantai dilipat. Pengaturan
struktur tersier berbeda dalam
empat bentuk struktural:
 Tangan Kiri atau kanan
 Panjang pergantian heliks.
 Jumlah pasangan basa per giliran.
 Perbedaan ukuran antara utama
dan alur kecil.
Struktur Kuarter
 Struktur Kuarter adalah tingkat
yang lebih tinggi dari organisasi
asam nukleat. Struktur ini
mengacu pada interaksi asam
nukleat dengan molekul lain.
Organisasi yang paling sering
terlihat adalah bentuk kromatin
yang menunjukkan interaksi
dengan protein histon kecil.
Fungsi Asam Nukleat
 Asam nukleat memiliki fungsi utama dalam tubuh yaitu sebagai materi genetik dan juga koenzim.
 Untuk menggunakan informasi genetik untuk mengarahkan sintesis protein baru.
 Asam deoksiribonukleat adalah penyimpanan untuk tempat untuk informasi genetik dalam sel.
 DNA mengontrol sintesis RNA di dalam sel.
 Informasi genetik yang ditransmisikan dari DNA ke pembentukan protein dalam sel.
 RNA juga mengarahkan produksi protein baru dengan mengirimkan informasi genetik pada struktur
bangunan protein.
 Fungsi dari urutan basa nitrogen dalam tulang punggung DNA menentukan protein yang disintesis.
 Fungsi dari heliks ganda DNA adalah bahwa tidak ada gangguan terjadi pada informasi genetik jika
hilang atau rusak.
 RNA mengarahkan sintesis protein.
 m-RNA mengambil pesan genetik dari RNA.
 transfer t-RNA mengaktifkan asam amino, ke tempat sintesis protein.
 r-RNA sebagian besar hadir dalam ribosom, dan bertanggung jawab atas stabilitas m-RNA.
Pertemuan 9
SEL
Nobel kedokteran 2013 'untuk
transportasi sel'

http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2013/10/131007_iptek_nobelkedokteran.shtml
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL

• Apa itu sel.???


➢ Sel adalah bagian terkecil dari tubuh makhluk hidup yang membentuk
struktur dan fungsi tertentu.
➢ Tempat terselenggaranya fungsi kehidupan
 Manusia dewasa → 75 triliun sel
 Ukuran, bentuk & fungsi bervariasi
 Ovum  140 m
 Eritrosit  7.5 m
 Sel otot polos  20 – 500 m
MAKHLUK HIDUP

BERDASARKAN JUMLAH
SEL

BER SEL SATU/TUNGGAL


BANYAK SEL
(UNISELULER/MONOSELU
(MULTISELULER)
LER)

AMOEBA, TUMBUHAN, HEWAN,


BAKTERI MANUSIA,DLL
SEL BERDASARKAN
MEMBRAN INTI

SEL PROKARIOTIK SEL EUKARIOTIK


(BELUM MEMILIKI (SUDAH MEMILIKI
MEMBRAN INTI) MEMBRAN INTI)

TUMBUHAN, HEWAN,
BAKTERI, MONERA CENDAWAN,
PROTISTA
PERBEDAAN SEL PROKARIOTIK DAN EUKARIOTIK

 Membran inti : Eukariot memiliki membran inti sedangkan


prokariot tidak .
 DNA : Pada eukariot terdapat intron (tempat pembentuk)
sedangkan prokariot tidak .
 Kromosom : Pada kromosom eukariot terdapat histon
sedangkan prokariot tidak .
 Ukuran : Prokariot lebih kecil dari eukariot .
 Ribosom : Ukuran ribosom prokariot lebih kecil dari eukariot .
 Organel : Eukariot memiliki organel bermembran sedangkan
prokariot tidak punya .
BAGIAN-BAGIAN SEL

BAGIAN YANG BERSIFAT HIDUP


BAGIAN YANG BERSIFAT MATI
(PROTOPLASMA) TERDIRI ATAS
TERDIRI ATAS DINDING SEL DAN
INTI SEL, SITOPLASMA DAN
VAKUOLA
ORGANEL-ORGANEL

DINDING SEL
Berfungsi sebagai pelindung dan
SITOPLASMA Cairan yang pemberi bentuk, hanya dimiliki : bakteri,
berada diluar inti sel terdiri atas cendawan, ganggang, dan tumbuhan.
air dan zat-zat terlarut serta
berbagai macam organel sel MEMBRAN PLASMA
hidup Pembatas sel dari lingkungan luar
bersifat semi permeabel, dimiliki
semua sel

VAKUOLA rongga bulat berisi senyawa


kimia atau sisa metabolisme.
Struktur Sel
1. Dinding Sel
bersifat permeabel
berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk tubuh
1. Membran Plasma
 Pelindung bagi sel agar isi sel tidak keluar
 Pengatur pertukaran zat yang keluar masuk ke dalam sel
 Melakukan seleksi terhadap zat yang boleh keluar dan masuk dari
dalam atau luar sel (selektif permeable)
 Tersusun atas Karbohidrat, protein, dan lemak
Gambar Membran Plasma

Glikoprotein
(mengikat molekul sel tetangga)
Kepala (Fosfat) → Hidrofilik
Ekor (Lipid) →
Hidrofobik

Protein integral
(protein yang
terbenam)
Protein periferal
(protein
menempel)
STRUKTUR DAN FUNGSI ORGANEL SEL

Sitoplasma
Cairan yang berada diluar inti, terdiri atas air dan zat-zat yang terlarut
serta berbagai macam organel sel hidup, organel dalam sitoplasma
antara lain :
Retikulum Endoplasma (RE)
berupa saluran-saluran yang
dibentuk oleh membran RE

RE halus dan RE kasar.


Pada RE kasar terdapat
ribosom, berfungsi sebagai
tempat sintesis protein.

RE halus tidak terdapat


ribosom, berfungsi sebagai
tempat sintesis lipid.
b. Ribosom
b. Ribosom terdiri atas dua unit yang kaya akan RNA, berperan dalam sintesis
protein. Ribosom ada yang menempel pada RE kasar dan ada yang terdapat
bebas dalam sitoplasma.
Ribosom berdiameter sekitar 20 nm serta terdiri atas 65% RNA ribosom (rRNA)
dan 35% protein ribosom (disebut Ribonukleoprotein atau RNP). Fungsi Organel
inimenerjemahkan mRNA untuk membentuk rantai polipeptida (yaitu protein)
menggunakan asam amino yang dibawa oleh tRNA pada proses translasi.
c. Mitokondria
memiliki membran rangkap, membran luar dan
membran
dalam. Di antara kedua membran tersebut
terdapat ruang antar membran. Membran dalam
berlekuk-lekuk disebut krista yang berfungsi
untuk memperluas bidang permukaan agar proses
penyerapan oksigen dan pembentukan energi
lebih efektif. Pada bagian membran dalam
terdapat enzim ATP sintase yang berfungsi sebagai
tempat sintesis ATP. Fungsi mitokondria ini adalah
tempat respirasi aerob.
 Lisosom
berupa butiran kecil/bundar, berisi enzim pencerna yang
berfungsi dalam pencernaan intrasel.

Aparatus Golgi (Badan Golgi)


berupa tumpukan kantung-
kantung pipih, berfungsi sebagai
tempat sintesis dari
sekret (seperti getah pencernaan,
banyak ditemukan pada sel
kelenjar), membentuk protein
dan asam inti (DNA/RNA), serta
membentuk dinding dan
membran sel.
 g. Vakuola berbentuk rongga bulat, berisi senyawa kimia tertentu atau
sisa produk metabolisme sel, yang mengandung berbagai macam zat
sesuai pada jenis selnya. Misalnya dapat berisi garam nitrat pada
tanaman tembakau, tanin pada sel-sel kulit kayu, minyak eteris pada
kayu putih dan mawar, terpentin pada damar, kinin pada kina, nikotin
pada tembakau, likopersin pada tomat, piperin pada lada.

 h. Nukleus (Inti sel) dibatasi oleh membran inti, mengandung


benang-benang kromatin dan nukleolus (anak inti sel). Membran inti
terdiri atas dua lapis dan mempunyai pori. Benang-benang kromatin
akan memendek pada waktu proses pembelahan sel membentuk
kromosom. Nukleus berfungsi mengatur segala aktivitas yang terjadi
dalam
.Nukleus (Inti sel)
dibatasi oleh membran inti,
mengandung benang-benang
kromatin dan nukleolus
(anak inti sel). Membran inti
terdiri atas dua lapis dan
mempunyai pori. Benang-
benang kromatin akan
memendek pada waktu
proses pembelahan sel
membentuk kromosom.
Nukleus berfungsi mengatur
segala aktivitas yang terjadi
dalam sel.
Plastida
Berbentuk bulat cakram yang ditemukan pada tumbuhan,
terbagi atas tiga macam:
- Leukoplas = Amiloplas:
plastida yang tidak berwarna, dapat membentuk dan
menyimpan butir-butir zat tepung/pati.
- Kromoplas adalah
plastida berwarna selain hijau, karena adanya pigmen:
melanin (hitam), likopin (merah), xantophil (kuning),
karoten (jingga), fikosianin (biru), dan fikoeritrin
(coklat).
- Kloroplas
merupakan plastida berwarna hijau, karena mengandung
zat hijau daun (klorofil), terdiri atas: klorofil a (warna
hijau biru=C55H72O5N4Mg) dan klorofil b (warna hijau
kuning=C55H70O6N4Mg).
PERBEDAAN SEL TUMBUHAN DAN HEWAN

No Nama Organel Hewan Tumbuhan

1 Sentriol Ada Tiada

2 Dinding Sel Tiada Ada

3 Vakuola Kecil Besar

4 Plastida Tiada Ada


1. Sentriol
Mengatur pembelahan sel dan pemisahan kromosom selama pembelahan sel pada
hewan
2. Dinding sel
◼ Keras karena disusun oleh selulosa, pektin, glikoprotein, dan hemiselulosa
3. Vakuola
Kantong yang berisi cairan, pada tumbuhan berfungsi sebagai pengatur tekanan
turgor
4. Plastida
◼Terdiridari:
◼Kloroplas → mengandung klorofil
◼Tilakoid → tempat terjadinya fotosintesis
◼Stroma → menyimpan hasil fotosintesis
◼Kromoplas → mengandung karoten
◼Leukoplas → menyimpan cadangan makanan
GAMBAR SEL HEWAN DAN TUMBUHAN
Perbedaan
 Sel tumbuhan  Sel hewan

 Sel tumbuhan lebih besar


daripada sel hewan.  Sel hewan lebih kecil daripada sel
 Mempunyai bentuk yang tetap. tumbuhan.
 Mempunyai dinding sel [cell  Tidak mempunyai bentuk yang tetap.
wall] dari selulosa.  Tidak mempunyai dinding sel [cell wall].
 Mempunyai plastida.  Tidak mempunyai plastida.
 Mempunyai vakuola [vacuole]  Tidak mempunyai vakuola [vacuole],
atau rongga sel yang besar. walaupun terkadang sel beberapa hewan
uniseluler memiliki vakuola (tapi tidak
 Menyimpan tenaga dalam sebesar yang dimiliki tumbuhan). Yang
bentuk butiran (granul) pati. biasa dimiliki hewan adalah vesikel atau
 Tidak Mempunyai sentrosom [vesicle].
[centrosome].  Menyimpan tenaga dalam bentuk butiran
(granul) glikogen.
 Tidak memiliki lisosom
[lysosome].. Nukleus lebih kecil  Mempunyai sentrosom [centrosome].
daripada vakuola.  Memiliki lisosom [lysosome].
 Nukleus lebih besar daripada vesikel.
LATIHAN 1
LATIHAN 2
AA
Rujukan
 Dwijoseputro, Dasar-
dasar Mikrobiologi, PT
Djambatan
 http://abineoagus.files.w
ordpress.com
 Harun Yahya, Keajaiban
Sel (book and film)
Pertemuan 10
Pertemuan 11
Pertemuan 12
Pertemuan 13
Pertemuan 14
Pertemuan 15

Anda mungkin juga menyukai