Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KE-4

Kesehatan Mental

PRINSIP-PRINSIP KESEHATAN MENTAL

NAMA PEMBINA:

Dra. Zikra., M.Pd., Kons.

DISUSUN OLEH :

NAMA : NIA ANDINI

NIM : 18006295

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
Prinsip yang berkaitan dengan relasi sosial,
meliputi: Kestabilan mental tercapai dengan
1. Kesehatan dan penyesuaian mental
tergantung kepada hubungan perkembangan kesadaran terhadap sesuatu yang
interpersonal yang sehat, khususnya lebih luhur daripada dirinya sendiri tempat ia
didalam kehidupan keluarga.
2. Penyesuaian yang baik dan bergantung: Allah SWT.
kedamaian pikiran tergantung Kesehatan mental dan ketenangan batin
kepada kecukupan dalam kepuasan
kerja. dicapai dengan kegiatan yang tetap dan teratur
3. Kesehatan dan penyesuaian mental dalam hubungan manusia dengan Tuhan seperti
memerlukan sikap yang realistik
yaitu menerima realitas tanpa melalui sholat dan berdo’a. (Yusuf, 2009)
distorsi dan objektif.

PRINSIP BERKAITAN
DENGAN SOSIAL

PRINSIP-PRINSIP
KESEHATAN MENTAL

PRINSIP BERKAITAN
PRINSIP BERKAITAN
DENGAN AGAMA
DENGAN PRIBADI

Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai QS. Ar-Ra’du : 28: Artinya “ketahuilah


berikut:
bahwa dengan mengingat Allah itu hati menjadi
2. Kesehatan dan penyesuaian mental
memerlukan atau bagian yang tidak terlepas tentram” (QS. Ar-Ra’du : 28)
dari kesehatan fisik dan integritas organisme.
3. Untuk memelihara kesehatan mental dan Dalam ayat di atas dinyatakan bahwa dzikir itu
penyesuaian yang baik, perilaku manusai bisa membentuk hati manusia untuk mencapai
harus sesuai dengan sifat manusia sebagai
ketentraman.
pribadi yang bermoral, intelektual, religius,
emosional dan sosial.
4. Kesehatan dan penyesuaian mental
memerlukan integrasi dan pengendalian diri,
yang meliputi pengendalian pemikiran,
imajinasi, hasrat, emosi dan perilaku.

DAFTAR PUSTAKA

Parpatih, Sy. Dt. 2011. Suluk dan Kesehatan Mental. Padang: Hafya Press

Q.S Ar-Ra’du:28

Yusuf, Syamsu. 2009. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung


Rrmaja Rosdakarya.
PRINSIP-PRINSIP KESEHATAN MENTAL

A. Prinsip Berkaitan dengan Relasi Pribadi


Schbeiders (dalam Notosoedirdjo & Latipun, 2005) menyebutkan
beberapa yang harus diperhatikan dalam memahami kesehatan mental.
Prinsip ini berguna dalam upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
mental serta pencegahan terhadap gangguan-gangguan mental. Prinsip-
prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kesehatan dan penyesuaian mental memerlukan atau bagian yang tidak
terlepas dari kesehatan fisik dan integritas organisme.
2. Untuk memelihara kesehatan mental dan penyesuaian yang baik,
perilaku manusai harus sesuai dengan sifat manusia sebagai pribadi
yang bermoral, intelektual, religius, emosional dan sosial.
3. Kesehatan dan penyesuaian mental memerlukan integrasi dan
pengendalian diri, yang meliputi pengendalian pemikiran, imajinasi,
hasrat, emosi dan perilaku.
4. Dalam pencapaian khususnya dalam memelihara kesehatan dan
penyesuaian kesehatan mental, memperluas tentang pengetahuan diri
sendiri merupakan suatu keharusan
5. Kesehatan mental memerlukan konsep diri yang sehat, yang meliputi
penerimaan diri dan usaha yang realistik terhadap status atau harga
dirinya sendiri.
6. Pemahaman diri dan penerimaan diri harus ditingkatkan terus menerus
memperjuangkan untuk peningkatan diri dan realisasi diri jika
kesehatan dan penyesuaian mental hendak dicapai.

7. Kesehatan mental dan penyesuaian diri memerlukan usaha terus


menerus untuk mencapai kematangan berpikir, mengekspresikan
emosi dan melakukan tindakan.
8. Kesehatan mental dan penyesuaian diri dapat dicapai dengan belajar
mengatasi konflik dan frustasi serta ketegangan-ketegangan secara
efektif.

B. Prinsip Berkaitan dengan Sosial


Prinsip yang berkaitan dengan relasi sosial, meliputi:
1. Kesehatan dan penyesuaian mental tergantung kepada
hubungan interpersonal yang sehat, khususnya didalam
kehidupan keluarga.
2. Penyesuaian yang baik dan kedamaian pikiran tergantung
kepada kecukupan dalam kepuasan kerja.
3. Kesehatan dan penyesuaian mental memerlukan sikap yang
realistik yaitu menerima realitas tanpa distorsi dan objektif.
Lingkungan sosial sangat besar pengaruhnya terhadap kesehatan mental.

C. Prinsip Berkaitan dengan Relasi Sang Pencipta


Kestabilan mental tercapai dengan perkembangan kesadaran
terhadap sesuatu yang lebih luhur daripada dirinya sendiri tempat ia
bergantung: Allah SWT.
Kesehatan mental dan ketenangan batin dicapai dengan kegiatan
yang tetap dan teratur dalam hubungan manusia dengan Tuhan seperti
melalui sholat dan berdo’a. (Yusuf, 2009)

Zakiah Darajat berpendapat kehilangan ketentraman batin itu


disebabkan oleh ketidakmampuan menyesuaikan diri, kegagalan, tekanan
perasaan, baik yang terjadi di rumah tangga, di kantor ataupun dalam
masyarakat. Maka sebagai upayanya Zakiah Daradjat mengutip firman
Allah SWT. QS. Ar-Ra’du : 28: Artinya “ketahuilah bahwa dengan
mengingat Allah itu hati menjadi tentram” (QS. Ar-Ra’du : 28)
Dalam ayat di atas dinyatakan bahwa dzikir itu bisa membentuk
hati manusia untuk mencapai ketentraman. Dzikir berasal dari kata
dzakara artinya mengingat, memperhatikan, mengena, sambil mengambil
pelajaran, mengenal atau mengerti. Biasanya perilaku dzikir diperlihatkan
orang hanya dalam bentuk renungan sambil duduk berkomat-kamit. Al-
Qur'an memberi petunjuk bahwa dzikir itu bukan hanya ekspresi daya
ingat yang ditampilkan dengan komat-kamitnya lidah sambil duduk
merenung, tetapi lebih dari itu, dzikir bersifat implementatif dalam
berbagai variasi yang aktif dan kreatif.
DAFTAR PUSTAKA

Parpatih, Sy. Dt. 2011. Suluk dan Kesehatan Mental. Padang: Hafya Press

Q.S Ar-Ra’du : 28

Yusuf, Syamsu. 2009. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung:


Rrmaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai