Bab II - Latar Belakang Informasi BARU
Bab II - Latar Belakang Informasi BARU
WPLO 2011
34
BAB II
LATAR BELAKANG INFORMASI
Tuhan telah mencari seseorang diantara penjaga Gerbang Emas Timur untuk
membentuk Benteng dan mengusir Bangsa Kedar keluar dari Pintu Emas Timur ini
sehingga tidak akan menghalangi masuknya sang Raja lewat pintu ini. (Yesaya 24:15-16)1
Papua! Berjalanlan dalam jalan Allah, jadilan Penjaga Pintu Gerbang Emas…….!
Jangan jatuh ketangan Delilah akhir jaman (Uang, Jabatan, Perempuan, Kekayaan).
Dengan kekayaan emas, minyak, dan kekayaan alam lainnya di Papua semua itu, Allah
sediakan hanya untuk dipergunakan bagi pekerjaan~Nya yang akan terjadi seperti kilat
yang memancar dari Timur dan berakhir di Yerusalem.
Halleluyah! TUHAN Yesus Anak Allah itu datang kembali! (Matius 24:27)
1
Josh Anadoery. Surrounding The Throne Of The King From The Ends of The Earth. Translate oleh Pdt. Hanny Andreas, GBI Batam.
JOHN ANARI. ANALISIS PENYEBAB KONFLIK PAPUA DAN SOLUSINYA SECARA HUKUM INTERNASIONAL. WPLO 2011
36
Papua merupakan lempeng Australia sehingga dapat ditemukan berbagai jenis bebatuan
yang mirip antara Australia dan Papua.
Proses pengangkatan pulau Papua dari Dasar lautan Pasifik sehingga kini telah ditemukan
berbagai kerang (bia) dan pasir laut di berbagai wilayah pegunungan Tengah dan
Pegunungan Kepala Burung. Akibat pengangkatan ini akhirnya pulau Papua mulai
terhubung dengan benua Australia sehingga mulai terjadi migrasi Hewan dan Manusia
dari daratan Australia ke wilayah Papua sebelum terjadinya pencairan es di kutub akibat
adanya pemanasan global.
Proses geologi Papua ini baru terjadi sekitar 60an jutaan tahun silam sehingga masih bisa
ditemukan kerang di wilayah daratan Papua.
Menurut istilah geologi bahwa proses pertemuan lempeng disebut Convergent dan proses
pemisahan lempeng disebut Divergent. Sehingga Papua merupakan proses Konvergen
antara lempeng Samudera dan lempeng Benua seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar. 2.2. Proses Konvergen antara lempeng Samudera Pasifik dan Benua Australia
Sumber: Download dari internet
Berdasarkan proses geologi tersebut sehingga 3 (tiga) ahli Geologi Wallace, Weber dan
Lydekker berusaha menarik garis batas antara lempeng Sahul dan lempeng Sunda seperti
terlihat pada gambar di bawah ini:
Dari ketiga pendapat ahli geologi tersebut, hanya Lydekker yang paling tepat membatasi
perbatasan antara lempeng Sunda dan Sahul karena telah dibuktikan dengan kemiripan
manusia, hewan, dan bebatuan yang ada di Papua mirip dengan Australia sedangkan
wilayah Indonesia sangat berbeda dengan Papua.
Papua diciptakan oleh Sang Pencipta secara khusus dan tergolong masih mudah sehingga
proses tektonik pun masih terjadi yang akan menyebabkan terjadinya gempa tektonik
hingga saat ini.
langsung di bagian Timur dari Negara Papua New Guinea dan berada di bagian Selatan
Samudera Pasifik.
Papua merupakan provinsi cangkokkan paling timur Indonesia karena tidak
disahkan melalui Undang-Undang menjadi Provinsi ke-26 (Provinsi Papua) dan ke-33
(Provinsi Papua Barat). Wilayah ini dibagi menjadi dua Provinsi yaitu Provinsi Papua
berdasarkan PENPRES No. 1 Tahun 1963 yang beribu kota di Jayapura dan Provinsi
Papua Barat berdasarkan INPRES No.1 Tahun 2003 yang beribu kota di Manokwari. 2
Gambar. 2.5. Peta Wilayah Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat
Sumber: Wikipedia
Berdasarkan data Geologi di atas, maka sudah sepantasnya pulau ini harus diberi
nama pulau Convergentland (Tanah Konvergen) sedangkan bangsa yang mendiami pulau
itu harus diberi nama Bangsa Melanesia yang berasal dari bahasa Yunani Kuni yaitu
Melan (Hitam) dan Nesos (Pulau) sehingga disebut Pulau Hitam. 3
2
Wawancara Ottis Simopiaref dengan Bapak Frits Kirihio.
3
John Anari. Bangsa Melanesia di Pulau Convegentland. (www.oppb.webs.com dan
www.facebook.com/oppb.wpio)
JOHN ANARI. ANALISIS PENYEBAB KONFLIK PAPUA DAN SOLUSINYA SECARA HUKUM INTERNASIONAL. WPLO 2011
39
Sedangkan Rumpun Bangsa asli Australia dan Papua adalah rumpun bangsa
Negroid yang berasal dari Afrika sebelum terjadinya divergen benua Australia dari benua
Afrika sehingga secara otomatis Papua termasuk dalam rumpun bangsa Negroid.
Secara antropologi banyak terdapat kesamaan budaya dengan orang asli Australia
serta kemiripan manusia Papua dengan manusia asli Australia (suku Aborigin). Hal ini
sangat bertentangan dengan nama Indonesia yang berasal dari kata Yunani kuno yaitu
Indos (India) dan Nesos (Pulau) sehingga Indonesia berarti pulau India. Orang Asli Papua
sangatlah berbeda dengan orang Indonesia yang notabene berasal dari Yunani, India,
Arab dan China sehingga berkulit hitam dan soumatang serta berambut lurus mirip
dengan orang India. Dengan adanya fakta ini sehingga Indonesia banyak terdapat
peninggalan dari Timur Tengah seperti Agama Budha, Hindu dan Islam serta
peninggalan Candi dan banyak terdapat peninggalan Kerajaan-Kerajaan. Sedangkan
Papua sangatlah berbeda sehingga tidak terdapat system kerajaan-kerajaan dan hanya
terdapat beberapa wilayah di bagian barat yang beragama islam akibat masuknya bangsa
Tidore dan Ternate ke bagian barat Papua.
JOHN ANARI. ANALISIS PENYEBAB KONFLIK PAPUA DAN SOLUSINYA SECARA HUKUM INTERNASIONAL. WPLO 2011
40
Gambar. 2.7. Kemiripan rambut dan kulit Bangsa Papua dan Bangsa Aborigin di Australia
Sumber: Hasil Ekspedisi Belanda di New Guinea tahun 1926
Secara tradisional, garis besar pulau New Guinea telah digambarkan mirip dengan
burung Surga (Paradise Bird) yang terbang ke arah barat dengan mulut terbuka.
Akibatnya, pulau ini telah secara geografis dibagi menjadi Kepala Burung (Head), Leher
(Neck), Badan (Body) dan daerah ekor (Tail).
Gambar. 2.8. Kemiripan Pulau New guinea dengan Burung surga (Paradise Bird Island).
Sumber: http://www.papuaweb.org/gb/peta/sejarah/collingridge/ng-bird.jpg
Secara keseluruhan, Papua memiliki luas 421,981 km2 dan dengan letak astronomi pada
ujung Barat Papua di Pulau Gaag (Raja ampat) berada pada 1290 BT – pada 1410 BT di
ujung Timur Perbatasan Merauke dan Jayapura serta berada di 00 - 10 LU pada pulau
Mapia dan Pulau Fani di bagian Utara Papua serta 90 LS di bagian Selatan Merauke. 4
4
Google Earth. Hasil Citra Satelite. Update 5 Februari 2009.
JOHN ANARI. ANALISIS PENYEBAB KONFLIK PAPUA DAN SOLUSINYA SECARA HUKUM INTERNASIONAL. WPLO 2011
41
Sebagai sebuah pulau besar dengan topografi berbukit-bukit dan bergunung-gunung dan
pengaruh letak geografis dan astronomis, menyebabkan Papua memiliki iklim yang
bervariasi di tiap daerah meskipun secara umum beriklim tropis. Sepanjang daerah
pegunungan hujan turun hampir sepanjang tahun dan di bagian belahan utara, musim
hujan pada umumnya lebih panjang daripada musim kemarau. Sedangkan pada bagian
tenggara musim kemarau berlangsung lebih panjang.
Bagian Utara pulau Papua berbatasan dengan lautan Pasifik, selatan berbatasan dengan
Bagian Utara Australia, bagian Timur berbatasan dengan Negara tetangga Papua New
Guinea serta di bagian Barat berbatasan dengan Maluku.
Pada bagian pesisir pantai Utara Papua umunya terdiri dari karang laut sedangkan di
bagian selatan banyak terdapat pasir (tidak berbatuan) dan lebih rendah sedangkan bagian
utara umumnya banyak terdapat pegunungan.
Gambar. 2.10. Panorama Terumbu Karang di Pantai Utara daerah Raja Ampat
Sumber: http://www.amustard.com/images/ff060.jpg
JOHN ANARI. ANALISIS PENYEBAB KONFLIK PAPUA DAN SOLUSINYA SECARA HUKUM INTERNASIONAL. WPLO 2011
42
Gambar. 2.11. Sarang Semut terbesar di Merauke yang tersusun dari pasir/tanah.
Sumber: http://www.travelpod.com/users/surledep/16.1224762480.1_merauke.jpg
Papua memiliki Puncak Gunung bersalju yang hingga kini tidak pernah
dimasukkan dalam Keajaiban Dunia karena salju tersebut berada di daerah jalur lintasan
Matahari (Khatulistiwa) dan bebatuannya banyak mengandung logam-logam seperti:
Emas, Perak, Tembaga, Uranium, dll. Puncak tersebut pertama kali ditemukan oleh
Cartenz dan beliau menyebarkan laporannya tentang Puncak bersalju di daerah
Khatulistiwa tetapi banyak orang Eropa tidak percaya akan hal ini. Puncak ini kemudian
disebut Puncak Cartenz yang berada pada ketinggian 4.884 m dari permukaan air laut
dengan koordinat S 04°04.733 dan E 137°09.572, Puncak ini termasuk puncak tertinggi
di Asia Tenggara dan Oceania. Puncak ini tidak dipublikasikan karena banyak
mengandung Uranium, Emas, Tembaga, dan lain-lain yang kini menjadi incaran Negara-
negara bersama-sama dengan Indonesia. Selain itu, Pegunungan di Kepala Burung
(Vogel Kop) juga banyak mengandung Pertambangan dan MIGAS. Salah satunya, kini
telah diadakan eksplorasi oleh Perusahaan Anglo American milik Inggris, dimana Anglo
America telah membayar anak Perusahaan PT. Minorco Service Indonesia untuk
mengadakan pemboran di Kali Biru Kampung Sasior (Pertbatasan antara Distrik Kebar
dan Distrik Merdey) untuk KP I dan KP II di wilayah Anari Distrik Kebar. Dan juga telah
diadakan eksploitasi Minyak oleh NNGPM pada tahun 1938 di Sorong hingga kini
dilanjutkan oleh Petrochina serta kini mulai dieksploitasi Gas di Teluk Bintuni oleh BP
Indonesia.
JOHN ANARI. ANALISIS PENYEBAB KONFLIK PAPUA DAN SOLUSINYA SECARA HUKUM INTERNASIONAL. WPLO 2011
43
Gambar. 2.12. Puncak Cartenz yang bersalju di Daerah Khatulistiwa tetapi tak pernah dimasukkan dalam
keajaiban dunia akibat Kepentingan Operasi Penambangan (Kiri) dan Cartenz bersama dua pendaki pada tahun 1936.
Sumber: www.facebook.com/oppb.wpio
Gambar. 2.13. Pemboran Tambang Emas dan Uranium di Kampung Sasior - Kecamatan Kebar
Sumber: http://www.arcexploration.com.au/June2009Quarterly.html
Gambar. 2.14. Lokasi Petrochina di Sorong (Kiri) dan LNG BP Indonesia di Bintuni.
Sumber: Dokumentasi OPPB
New Guinea dan Gugusan Pegunungan Tengah, umumnya disebut sebagai jenis
wilayah pulau yang aktif di pertemuan lempeng samudera dan lempeng benua (Dewey
dan Bird, 1970). Pegunungan Tengah memiliki panjang 1.300 km, dan lebar 150 km
JOHN ANARI. ANALISIS PENYEBAB KONFLIK PAPUA DAN SOLUSINYA SECARA HUKUM INTERNASIONAL. WPLO 2011
44
dengan topografi terjal dan berbagai puncak lebih dari 3000 m di atas permukaan laut.
Sebagian besar terdiri dari berbagai dilipatan dan pengendapan benua Australia yang
pasif. 5
Jika dilihat dari proses Geology yang membentuk pulau Papua, maka sudah tentu orang
Papua mulanya berasal dari Australia namun dengan mencairnya es sekitar 15000 tahun
yang lalu sehingga terputus dan berdiri sendiri sebagai sebuah pulau terbesar kedua
setelah Greenland.
Penyebaran suku-suku dan bahasa di Papua tidak terlepas dari proses geology
yang memakan waktu cukup lama.
Hingga kini diperkirakan orang Penduduk Pribumi Papua hanya sekitar 1.400.000 jiwa
sedangkan sisahnya 1.200.000 jiwa berasal dari Non Pribumi. Padahal, ketika Pemerintah
Indonesia menguasai wilayah ini pada tahun 1963 berjumlah 1.000.000 jiwa kemudian
pada tahun 1969 menyusut menjadi 800.000 jiwa yang terdiri dari gabungan Penduduk
Pribumi dan Pendatang. Hal ini menjadi pertanyaan yang aneh bahwa Apakah memang
manusia Pribumi Papua adalah maklukh abadi ? Atau Program KB telah berhasil di
Papua secara menyeluruh untuk penduduk Asli Papua?. Hal ini disebabkan karena
adanya Penetapan Papua sebagai Daerah Operasi Militer (DOM) sehingga banyak
mengorbankan jiwa Penduduk Asli Papua. Operasi-operasi Militer Indonesia di Papua
dilakukan mulai dari Tahun 1961 (Operasi Mandala TRIKORA) hingga Pendudukan
Indonesia di Papua (Occupation) pada tahun 1963 untuk membasmi semua atribut
Kenegaraan Papua Barat agar anak cucu Papua tidak dapat mengetahui tentang latar
belakang Sejarah Papua tentang adanya Negara Papua Barat yang diproklamirkan secara
Kenyataan (Defacto) pada tanggal 1 Desember 1961 dan rencana pengakuan secara
5
The Geology of Indonesia/Papua. http://en.wikibooks.org/wiki/The_Geology_of_Indonesia/Papua
6
Dra. Agustina Ivonne Poli M.Sz. Etnografi Papua. Jurusan Antropologi Universitas Cenderawasih.
JOHN ANARI. ANALISIS PENYEBAB KONFLIK PAPUA DAN SOLUSINYA SECARA HUKUM INTERNASIONAL. WPLO 2011
45
Hukum (Dejure) tahun 1975 bersama-sama dengan Neagara Papua New Guinea
digagalkan oleh Komunis Indonesia.
Kemudian disusul oleh Operasi Tumpas pada tahun 1964 – 1968 untuk
membasmi Penduduk Asli Papua yang menentang Pendudukan Indonesia di atas Tanah
Papua dalam rangka Persiapan Memenangkan Proses Penentuan Nasib Sendiri (Self
Determination) pada tahun 1969 yang dikenal dengan sebutan Penentuan Pendapat
Rakyat (PEPERA).
Pembantaian Suatu Suku Bangsa (Genocida) dan Penggantian Suatu Rumpun/Ras
(Etnocida) telah terjadi setelah kedatangan Pemerintah Indonesia di Papua, Proses
Genocida dan Etnocida hanya dilakukan melalui tiga cara yaitu Operasi Militer,
Kesehatan, dan Transmigrasi sepert terlihat pada penjelasan di bawah ini:
5. Operasi Kikis adalah Operasi kelima yang dilakukan khusus di daerah Wamena pada
tahun 1977. Dimana daerah ini banyak rakyat Wamena yang dibom, ditembak,
dibakar, diperkosa, dll.
6. Operasi Galang adalah Operasi keenam yang dilakukan khusus di Jayapura karena
banyak Pribumi Papua yang menolak hasil PEPERA.
7. Operasi Sapu Bersih adalah operasi ketuju yang dilakukan untuk membasmi sisah-
sisah rakyat Pribumi Papua yang menentang Pemerintah Indonesia. Akibatnya pada
Februari 1984 terjadi exodus besar-besaran, dimana sekitar 5000 Penduduk Pribumi
Papua melintas ke Papua New Guinea tetapi yang tiba tidak lebih dari 3000 orang
karena dihadang oleh aparat militer Indonesia sehingga banyak yang hilang di tengah
perjalanan. Dan saat ini mereka sangat menderita di camp Pengungsian di PNG.
Menurut laporan Buku Hague dari Belanda, terjadi pembunuhan Rakyat Pribumi Papua
lebih dari 100.000 jiwa. Terbukti setelah adanya Sensus Penduduk pada tahun 1969
dimana terjadi penyusutan angka dari 1.000.000 tahun 1963 menjadi 800.000 jiwa pada
tahun 1969.
Hingga saat ini pun, masih terjadi pelanggaran HAM terutama di daerah Pedalaman
Papua yang sulit dijangkau oleh media komunikasi serta setiap terjadi pelanggaran HAM
tidak pernah diusut tuntas secara Manusiawi, hal ini bagaikan seekor binatang yang
dibunuh sehingga tidak perlu diusut secara tuntas seperti kasus Pembantaian di Tower
Biak 7 Juli 1998, Kasus Wasior, Penembakkan Opinus Tabuni pada saat perayaann Hari
International Pribumi di Wamena pada tanggal 9 Agustus 2008, Manipulasi Penyerangan
POLSEK Abepura hingga terjadi penembakkan warga sipil, dll.
Gambar. 2.17. Penembakan Opinus Tabuni (Kiri) di Wamena dan Penembakkan Wellem Manimwarba 37 tahun
(Kanan) di Nabire oleh Polisi Indonesia
Sumber: Survival Internasional dan East Timor Action Network - http://www.etan.org/estafeta/images/Wpap.JPG
JOHN ANARI. ANALISIS PENYEBAB KONFLIK PAPUA DAN SOLUSINYA SECARA HUKUM INTERNASIONAL. WPLO 2011
47
Gambar. 2.18. Penembakkan Wayeni Yawan oleh Militer Indonesia di dalam Kebunnya (Foto Kiri) dan Mika Boma
Sumber: http://sydney.indymedia.org.au/files/sydimc/images/Foto4.preview.JPG dan
http://img17.myimg.de/MIKABOMA29ab6.jpg
Jika dipandang ke depan, sekitar 20 tahun lagi penduduk Asli Papua akan
termarjinalisasi dan menjadi minoritas di tempatnya sendiri walaupun telah ditetapkan
UU OTSUS II No. 21 Tahun 2001 oleh President Megawati Soekarno Putri.
Berikut adalah data tabel jumlah penduduk gabungan antara penduduk Pribumi
dan Non Pribumi:
Jumlah Penduduk
Kabupaten/ Kota Jumlah Kecamatan Luas (Ha)
(jiwa)
1. Merauke 10 4,397,931 171,233
2. Jayawijaya 15 1,268,006 222,976
3. Jayapura 11 1,530,923 105,967
4. Paniai 11 1,421,481 100,799
5. Puncak Jaya 6 1,085,205 89,612
6. Nabire 10 1,631,200 143,886
7. Fak-fak 9 900,975 56,958
8. Mimika 12 2,003,983 122,572
9. Sorong 12 1,623,533 70,081
10. Manokwari 11 1,419,069 153,602
11. Yapen Waropen 5 313,072 62,149
12. Biak Numfor 12 236,044 106,107
13. Boven Digoel 6 2,847,068 38,452
14. Mappi 6 2,763,235 68,496
15. Asmat 7 1,897,616 67,586
16. Yahukimo 3 1,577,056 108,512
17. Pegunungan Bintang 6 1,690,840 53,915
18. Tolikara 4 881,634 53,116
19. Sarmi 8 2,590,173 43,220
20. Keerom 5 936,453 44,774
JOHN ANARI. ANALISIS PENYEBAB KONFLIK PAPUA DAN SOLUSINYA SECARA HUKUM INTERNASIONAL. WPLO 2011
48
Gambar. 2.19. Wajah Penduduk Pribumi Papua di Pegunungan (foto Kiri) wajah Penduduk Asli Papua di
pesisir Pantai dan kepulauan (foto kanan)
Sumber: http://ant.sillydog.org/blog/pic/wahwah.jpg
Kedatangan Penduduk Non Papua (Migrasi) yang begitu dasyat cepat melalui
Kapal Putih setiap minggu sehingga mengakibatkan Penduduk Asli Papua menjadi
Minoritas di atas tanahnya sendiri (Marginalisasi). Apabila sebagian dari 243.000.000
jiwa Non Papua telah migrasi secara besar-besaran ke Papua, maka sudah tentu orang
Papua akan menjadi minoritas dan terpojok di negerinya sendiri seperti Penduduk Asli
Indian di Amerika dan Aborigin di Australia.
Proses Migrasi secara besar-besaran melalui Program Transmigrasi yang
didukung oleh Amerika melalui pemberian Dana kepada Bank Dunia (World Bank) yang
mana hal ini sesuai dengan perjanjian Roma 30 September 1962 agar Amerika
memberikan bantuan Dana lewat Bank Dunia untuk Proses Transmigrasi yang akan
dimulai pada tahun 1977. Sebagai buktinya yaitu telah dikirimnya Transmigrasi Pertama
ke Timika tahun 1977 setelah peresmian Pabrik PT. Freeport McMoran pada tahun 1976.
JOHN ANARI. ANALISIS PENYEBAB KONFLIK PAPUA DAN SOLUSINYA SECARA HUKUM INTERNASIONAL. WPLO 2011
49
Gambar. 2.20. Pembongkaran Hutan secara besar-besaran untuk Pemukiman Transmigran di Papua
Sumber: http://www.cs.utexas.edu/users/cline/papua/transmigration.htm
Gambar. 2.21. Peta wilayah penyebaran Transmigrasi asal Jawa di seluruh Papua yang berwarna hitam.
Sumber: http://www.cs.utexas.edu/users/cline/papua/Page22b.jpg
Apabila hal ini tidak ditanggapi secara serius, maka sudah pasti akan menimbulkan
masalah sosial lainnya di kemudian hari seperti kasus Sampit di Kalimantan di mana
Penduduk Asli Kalimantan (orang Dayak) membantai warga Madura hingga memakan
korban yang sungguh menyedihkan.
Selain kasus genosida di atas, pembantaian terhadap penduduk asli Papua saat ini melalui
Pembunuhan Sadis yang tidak pernah terungkap pelaku kejahatannya seperti Penculikkan
dan Pembunuhan yang terjadi di atas tahun 2000-an.
JOHN ANARI. ANALISIS PENYEBAB KONFLIK PAPUA DAN SOLUSINYA SECARA HUKUM INTERNASIONAL. WPLO 2011
50
2001 - 2005
Kabupaten/Kota
2001 2002 2003 2004 2005
Regency/Municipality
Kabupaten/Regency
Merauke 162057 166582 171233 176014 180928
Jayawijaya 215733 219325 222976 226689 230463
Jayapura 95991 100856 105967 111337 116980
Paniai 98740 99764 100799 101845 102902
Puncak Jaya 82637 86054 89612 93318 97176
Nabire 131529 137569 143886 150494 157405
Fak Fak 53044 54966 56958 59021 61160
Mimika 99658 110522 122572 135934 150754
Sorong 66160 68092 70081 72128 74234
Manokwari 141250 147297 153602 160178 167035
Yapen Waropen 60275 61205 62149 63108 64081
Biak Numfor 113394 115797 106107 108331 110602
Boven Digoel 36391 37408 38452 39526 40629
Mappi 64826 66636 68496 70409 72375
Asmat 63964 65750 67586 69473 71413
Yahokimo 104987 106735 108512 110319 112156
Pegunungan Bintang 52163 53032 53915 54812 55725
Tolikara 51391 52246 53116 54000 54899
Sarmi 39151 41136 43220 45411 47712
Keerom 40559 42615 44774 47044 49428
Kaimana 29588 30660 31771 32922 34115
Sorong Selatan 49373 50815 52299 53826 55398
Raja Ampat 27611 28418 29248 30102 30981
Teluk Bintuni 35311 36822 38398 40042 41756
Teluk Wondama 26960 28114 29317 30572 31881
Waropen 22577 22925 23279 23638 24003
Supiori - - 12119 12372 12632
Kota/Municipality
Jayapura 177718 181372 185102 188907 192791
Sorong 165681 174714 184239 194647 204875
Jumlah/Total 2,308,719 2,387,427 2,469,785 2,556,419 2,646,489
Tabel 2.2. Jumlah Penduduk Papua
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua
JOHN ANARI. ANALISIS PENYEBAB KONFLIK PAPUA DAN SOLUSINYA SECARA HUKUM INTERNASIONAL. WPLO 2011
51
Jumlah
Kode Nama Suku Penduduk
-1 -2 -3
2 Abau 65
7 Adora 92
8 Aero 63
9 Aghu 24
10 Aiduma 142
11 Aikwakai 105
12 Air Mati 1.814
13 Airo Sumaghaghe 171
14 Airoran 118
15 Aiso 46
21 Amabai 1.082
23 Amanab 219
25 Amberbaken 4.461
30 Amungme 6.181
31 Amungme, Amung, Hamung 271
36 Anu 68
40 Araikurioko 43
41 Arandai 4.379
42 Arfak 11.313
43 Arguni 1.042
47 Asienara 81
49 Asmat 29.304
51 Atam, Hatam 1.692
54 Atogoim, Autohwaim 3.55
56 Atori 98
58 Auyu 28.097
59 Awyi, Awye 194
60 Awyu, Away 1.243
61 Ayamaru 10.452
62 Ayfat 4.92
67 Baburua, Babiriwa, Babirua, Barua 142
73 Baham 17.233
92 Banlol 125
101 Barau 169
106 Baso 941
114 Bazi, Baudi, Bauji, Bauri 9.837
115 Bedoanas 153
127 Berik 1.461
131 Betch-Mbup 129
132 Bgu, Bonggo 200
133 Biak-Numfor, Mafoorsch, Noefor 148.104
135 Biga 2.578
JOHN ANARI. ANALISIS PENYEBAB KONFLIK PAPUA DAN SOLUSINYA SECARA HUKUM INTERNASIONAL. WPLO 2011
52
-1 -2 -3
136 Biksi 40
140 Bipim 195
141 Bira 2.776
143 Bismam 2.358
152 Boneraf 30
155 Borto 33
157 Brazza 50
158 Bresi 26
168 Bunru 118
172 Buruwai 1.603
173 Busami 357
180 Citak Mitak, Cicak 7.702
187 Damal 27.69
190 Dani, Ndani 146.439
221 Dem, Lem 39
222 Demisa 973
223 Demta 6.87
224 Dera 316
227 Dive, Dulve 1.665
233 Dosobou 485
235 Dou, Doufou 878
236 Dubu 414
242 Edopi 367
243 Eipomek 54
244 Ekagi, Ekari 75.348
246 Emari Ducur 59
251 Emumu 49
261 Eritai 823
262 Faoau 37
263 Faranyao 63
266 Fayu 1.152
268 Foau 690
282 Gebe 1.324
286 Gressi, Gressik 4.397
291 Hambai 3.788
294 Hattam 8.86
298 Hmanggona, Hmonono 11
303 Humboldt 20
304 Hupla 34
309 Iha 4.635
312 Imimkal 40
314 Inanwatan 14.984
315 Irarutu, Irahutu 10.027
316 Iresim 100
317 Iri 265
318 Iriemkena 561
319 Isirawa, Okwasar 2.805
320 Ittik-tor 66
321 Iwur 3.591
JOHN ANARI. ANALISIS PENYEBAB KONFLIK PAPUA DAN SOLUSINYA SECARA HUKUM INTERNASIONAL. WPLO 2011
53
-1 -2 -3
322 Jaban 292
324 Jair 220
325 Janggu 260
330 Jinak, Zinak 961
332 Joerat 2.663
336 Kaeti 37
339 Kaigir, Kayagar Kayigi 2.822
341 Kaimo 125
343 Kais 89
345 Kalabra 450
353 Kambrau, Kamberau 2.018
354 Kamoro 8.565
355 Kaniran 20
358 Kanum 101
360 Kapauku 37
361 Kapauri, Kapori 500
362 Kaptiau 404
363 Karas 710
366 Karfasia 19
368 Karon 3.816
370 Kasueri 52
374 Kaugat 49
375 Kaunak 90
377 Kauwol, Kauwor 713
378 Kawe 1.412
384 Kaygir 1.464
385 Kayumerah 486
387 Keburi 374
394 Kembrano 27
396 Kemtuk, Kemtuik 4.157
404 Kerom 3.144
405 Keron 49
406 Ketengban 8
409 Kiamorep 406
410 Kimagama Kaladar 4.38
411 Kimaghama 3.504
412 Kimbai 208
413 Kimyal 22.736
419 Koiwai Kaiwai, Kawiai 966
420 Kokoda 3.035
421 Kokonau 515
424 Kombai 7.476
427 Konerau 469
429 Korapun 18
431 Korowai 57
432 Korufa 35
433 Kotogut Kupel 135
439 Kuangsu 96
447 Kupol 17
JOHN ANARI. ANALISIS PENYEBAB KONFLIK PAPUA DAN SOLUSINYA SECARA HUKUM INTERNASIONAL. WPLO 2011
54
-1 -2 -3
448 Kuri 909
449 Kurudu 1.078
451 Kwerba, Air Mati, Nabuk 17
452 Kwesten 1.647
460 Lakahia 486
469 Lani 147.978
473 Lau 31
490 Lha 206
517 Maden 18
518 Madidwana 13
519 Madik 1.153
524 Mairasi 3.267
535 Mander 82
536 Mandobo 11.871
537 Manem 83
540 Manikion 6.12
542 Maniwa 93
544 Mansim 284
547 Manyuke 15
548 Mapi 2.61
551 Marau 72
553 Marengge, Maremgi 209
554 Marind Anim 21.531
562 Maswena 92
565 Mawes 1.079
568 Me Mana 49.368
570 Meibrat 8.328
571 Meiyakh 3.575
573 Mekwai, Menggei, Mengwei, Mung 66
595 Memana 82
596 Meninggo 19
602 Meoswar 13
603 Mer, Miere 238
606 Mey Brat 10.323
607 Meyah, Meyak 758
609 Mimika 3.118
612 Mintamani 25
613 Mire 363
616 Modan 36
622 Moi, Mooi 5.384
623 Moire 2.637
624 Molof 466
625 Mombum 399
626 Momuna 107
627 Moni 22.463
628 Mooi 13.216
629 Mor 5.012
630 Moraid 1.31
635 Morwap 13
JOHN ANARI. ANALISIS PENYEBAB KONFLIK PAPUA DAN SOLUSINYA SECARA HUKUM INTERNASIONAL. WPLO 2011
55
-1 -2 -3
636 Mosana 74
637 Mosena 55
643 Mukamuga 15
647 Munggui 1.604
649 Muri 197
650 Murop 2.438
654 Muyu 13.75
656 Nabi 701
657 Nabuk 404
658 Nafri 1.257
662 Nagramadu 8
665 Nalca 4
666 Namatote 53
668 Nararafi 101
669 Ndom, Dom 27
670 Nduga, Ndugwa, Dauwa 23.047
671 Nefarpi 18
673 Nerigo 114
679 Ngalik, Yali Yalik 17.869
680 Ngalum 51.774
686 Nimboran, Nambrung 7.272
687 Nisa 109
698 Onin 1.999
700 Oria, Uria 553
701 Oser 36
711 Palamul 33
712 Palata 129
720 Papasena 648
735 Patimuni 43
750 Pesekhem 8
755 Pisa 4
758 Pom 3.617
769 Pyu 42
780 Riantana 17
786 Roon 700
790 Safan 197
793 Sailolof 953
799 Samarokena 9
805 Sangke 24
809 Sapran 20
813 Sarmi 3.493
815 Sasawa 153
816 Sause 750
817 Sawa 44
821 Saweh 46
822 Sawi 2.561
823 Sawung 74
824 Sawuy 25
829 Seget 255
JOHN ANARI. ANALISIS PENYEBAB KONFLIK PAPUA DAN SOLUSINYA SECARA HUKUM INTERNASIONAL. WPLO 2011
56
-1 -2 -3
834 Sekar 122
837 Seko, Seka, Sko 846
838 Sela 11
845 Semimi 1.378
846 Sempan 4.782
848 Sentani 25.742
857 Serui, Serui laut, Arui 33.407
859 Siamai 6.223
862 Sikari 2.007
866 Silimo 21
869 Simori 833
873 Skofro 193
875 Sobei 5.38
877 Somage 76
878 Sough 20.429
879 Suabau, Suabo 286
889 Surai 40
892 Syiaga-Yenimu 46
895 Tabati 3.133
897 Tabla 3.788
898 Tabu 169
912 Tandia 21
915 Taori 33
916 Tapiro 22
917 Tapuma 40
919 Tarfia, Tarpia 936
920 Taurap 509
923 Tehid, Tehit, Tehiyit 13.093
930 Timorini 159
931 Tinam 20
967 Tomini 31
981 Tori 37
999 Turu 36
1009 Umari 15
1011 Una 59
1015 Unisiarau 11
1016 Unurum 1.681
1017 Urangmirin 8
1018 Uria 662
1019 Urundi 4
1020 Ururi 9
1021 Uruway 91
1023 Usku 84
1024 Voi 31
1027 Waigeo 5.134
1028 Waina 28
1029 Waipam 13
1030 Waipu 30
1032 Walsa 1.388
JOHN ANARI. ANALISIS PENYEBAB KONFLIK PAPUA DAN SOLUSINYA SECARA HUKUM INTERNASIONAL. WPLO 2011
57
-1 -2 -3
1033 Wambon 598
1034 Wamesa 10.219
1036 Wanam 44
1037 Wandamen 11.091
1038 Wandub Wambon 17
1040 Wanggom, Wanggo 19
1041 Wano 83
1043 Warembori 1.17
1044 Waris 185
1045 Waropen, Worpen 15.374
1050 Wembi 45
1052 Wodani 55
1053 Woi 6.876
1054 Wolani, Woda, Wodani 4.655
1055 Woriasi 47
1057 Yaban 42
1058 Yabi 92
1059 Yagay 14.005
1060 Yahadian 607
1061 Yahrai 128
1062 Yahray 17
1064 Yaly 61.009
1066 Yapen 26.645
1067 Yeti 28
1068 Yey 1.315
Jumlah 1.460.846
Tabel 2.2. Jumlah Penduduk Asli Papua Menut Suku Bangsa
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua
7
Flora dan Fauna Papua Barat. http://n.domaindlx.com/bolivarbg/florafaunaindo.html
JOHN ANARI. ANALISIS PENYEBAB KONFLIK PAPUA DAN SOLUSINYA SECARA HUKUM INTERNASIONAL. WPLO 2011
58
kuskus, rubah, kelelawar dan possum. Selain itu, Papua Barat juga sebagai rumah bagi
invertebrata dan reptil, termasuk kupu-kupu besar dan kecil (hanya berukuran 3 m), dan
varian Komodo mini (Bahasa Melayu Papua yaitu Soa-soa).
Gambar 2.24. Exploitasi Hutan Secara ilegal dan legal oleh Indonesia di Kaimana dan Bonggo (Kabupaten Sarmi)
Sumber: Laporan PKL Fakultas Kehutanan Universitas Papua dan Green Peace
JOHN ANARI. ANALISIS PENYEBAB KONFLIK PAPUA DAN SOLUSINYA SECARA HUKUM INTERNASIONAL. WPLO 2011
59
PT. Freeport
Indonesia adalah
sebuah perusahaan
Gambar. 2.25. Logo Perusahaan PT. Freeport Mc.Moran pertambangan yang
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Logofreeport.gif
mayoritas
sahamnya dimiliki Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. yang telah melakukan
penanda-tanganan kontrak kerja pertama pada tahun 1967 untuk mengeruk
Mineral (Emas, Tembaga, Perak, Nikel, Uranium, dll) di gunung Earsberg.
Penanda-tanganan kontrak kerja ini dilakukan sebelum diadakannya Proses
Penentuan Nasib Sendiri (Referendum) di Papua pada tahun 1969. Perusahaan ini
adalah pembayar pajak terbesar kepada Indonesia dan merupakan perusahaan
penghasil emas terbesar di dunia melalui tambang Grasberg. Freeport Indonesia
telah melakukan eksplorasi di dua tempat di Papua, masing-masing tambang
Erstberg (dari 1967) dan tambang Grasberg (sejak 1988), di kawasan Tembaga
Pura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua. 8
Gambar. 2.26. Area Pertambangan Freeport di Gunung Grasberg (kanan) dan Emas Batangan (kiri)
Sumber: Hasil Capture Google Earth.
8
Freeport Indonesia. Wikipedia bahasa Indonesia. http://id.wikipedia.org/wiki/Freeport_Indonesia
JOHN ANARI. ANALISIS PENYEBAB KONFLIK PAPUA DAN SOLUSINYA SECARA HUKUM INTERNASIONAL. WPLO 2011
60
Pemegang Saham.
- Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. (AS) - 81,28%
- Pemerintah Indonesia - 9,36%
- PT. Indocopper Investama - 9,36%
Sejarah
Dahulu di tengah
masyarakat ada mitologi
menyangkut manusia
sejati, yang berasal dari
sebuah Ibu, yang menjadi
setelah kematiannya
berubah menjadi tanah
yang membentang
sepanjang daerah
Amungsal (Tanah
Gambar. 2.27. Peta Lokasi Pertambangan Freeport
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Lokasi-freeport.jpg Amugme), daerah ini
dianggap keramat oleh
masyarakat setempat, sehingga secara adat tidak diijinkan untuk dimasuki.
Sejak tahun 1971, Freeport Indonesia, masuk ke daerah keramat ini, dan
membuka tambang Erstberg. Sejak tahun 1971 itulah warga suku Amugme
dipindahkan ke luar dari wilayah mereka ke wilayah kaki pegunungan.
JOHN ANARI. ANALISIS PENYEBAB KONFLIK PAPUA DAN SOLUSINYA SECARA HUKUM INTERNASIONAL. WPLO 2011
61
Kontroversi
Menurut karyawan dan bekas karyawan Freeport, selama bertahun-tahun James R
Moffett, seorang ahli geologi kelahiran Louisiana, yang juga adalah pimpinan
perusahaan ini, dengan tekun membina persahabatan dengan Presiden Soeharto,
dan kroni-kroninya. Ini dilakukannya untuk mengamankan usaha Freeport.
Freeport membayar ongkos-ongkos mereka berlibur, bahkan biaya kuliah anak-
anak mereka, termasuk membuat kesepakatan-kesepakatan yang memberikan
manfaat bagi kedua belah pihak.
Surat-surat dan dokumen-dokumen lain yang diberikan kepada New York
Times oleh para pejabat pemerintah menunjukkan, Kementerian Lingkungan
Hidup telah berkali-kali memperingatkan perusahaan ini sejak tahun 1997,
Freeport melanggar peraturan perundang-undangan tentang lingkungan hidup.
Menurut perhitungan Freeport sendiri, penambangan mereka dapat menghasilkan
limbah/bahan buangan sebesar kira-kira 6 miliar ton (lebih dari dua kali bahan-
bahan bumi yang digali untuk membuat Terusan Panama). Kebanyakan dari
limbah itu dibuang di pegunungan di sekitar lokasi pertambangan, atau ke sistem
sungai-sungai yang mengalir turun ke dataran rendah basah, yang dekat dengan
Taman Nasional Lorentz, sebuah hutan hujan tropis yang telah diberikan status
khusus oleh PBB.
Sebuah studi bernilai jutaan dolar tahun 2002 yang dilakukan Parametrix,
perusahaan konsultan Amerika, dibayar oleh Freeport dan Rio Tinto, mitra
bisnisnya, yang hasilnya tidak pernah diumumkan mencatat, bagian hulu sungai
dan daerah dataran rendah basah yang dibanjiri dengan limbah tambang itu
sekarang tidak cocok untuk kehidupan makhluk hidup akuatik. Laporan itu
diserahkan ke New York Times oleh Kementerian Lingkungan Hidup Republik
Indonesia. New York Times berkali-kali meminta izin kepada Freeport dan
pemerintah Indonesia untuk mengunjungi tambang dan daerah di sekitarnya
karena untuk itu diperlukan izin khusus bagi wartawan. Semua permintaan itu
ditolak. Freeport hanya memberikan respon secara tertulis. Sebuah surat yang
ditandatangani oleh Stanley S Arkin, penasihat hukum perusahaan ini
menyatakan, Grasberg adalah tambang tembaga, dengan emas sebagai produk
sampingan, dan bahwa banyak wartawan telah mengunjungi pertambangan itu
sebelum pemerintah Indonesia memperketat aturan pada tahun 1990-an.
JOHN ANARI. ANALISIS PENYEBAB KONFLIK PAPUA DAN SOLUSINYA SECARA HUKUM INTERNASIONAL. WPLO 2011
62
Menyadap E-mail
Menurut seorang pejabat dan dua bekas pejabat perusahaan yang terlibat dalam
mengembangkan suatu program rahasia, Freeport selama ini menyadap e-mail
para aktivis lingkungan yang melawan perusahaan ini untuk memata-matai apa
yang mereka lakukan. Freeport menolak mengomentari hal ini. Freeport
bergandengan tangan dengan perwira-perwira intelijen TNI, mulai menyadap
korespondensi e-mail dan percakapan telepon lawan-lawan aktivis lingkungannya.
Hal ini dikatakan oleh seorang karyawan Freeport yang terlibat dalam kegiatan ini
dan bertugas membaca e-mail-e-mail tersebut.
Menurut bekas karyawan dan karyawan Freeport, perusahaan ini juga membuat
sistemnya sendiri untuk mencuri berita-berita melalui e-mail. Caranya adalah
dengan membentuk sebuah kelompok pecinta lingkungan gadungan, yang
meminta mereka yang berminat untuk mendaftar secara online dengan
menggunakan kode rahasia (password) tertentu. Banyak di antara mereka yang
mendaftar itu menggunakan password yang sama seperti yang mereka gunakan
untuk e-mail mereka. Dengan cara ini, Freeport dengan gampang mencuri berita.
Menurut seseorang yang waktu itu bekerja untuk perusahaan ini, awalnya para
pengacara Freeport khawatir dengan pencurian ini. Tetapi, mereka kemudian
memutuskan, secara legal perusahaan itu tidak dilarang untuk membaca e-mail
pihak-pihak di luar negeri.
Keamanan
Dokumen-dokumen Freeport menunjukkan, dari tahun 1998 sampai 2004
Freeport memberikan hampir 20 juta dolar kepada para jenderal, kolonel, mayor
dan kapten militer dan polisi, dan unit-unit militer. Setiap komandan menerima
puluhan ribu dolar, bahkan dalam satu kasus sampai mencapai 150.000 dolar,
sebagaimana tertera dalam dokumen itu.
Dokumen-dokumen itu diberikan kepada New York Times oleh seseorang
yang dekat dengan Freeport, dan menurut bekas karyawan maupun karyawan
Freeport sendiri, dokumen-dokumen itu asli alias otentik. Dalam respon
tertulisnya kepada New York Times, Freeport menyatakan bahwa perusahaan itu
telah mengambil langkah-langkah yang perlu sesuai dengan undang-undang
Amerika Serikat dan Indonesia untuk memberikan lingkungan kerja yang aman
bagi lebih dari 18.000 karyawannya maupun karyawan perusahaan-perusahaan
kontraktornya. Freeport juga mengatakan tidak punya alternatif lain kecuali
tergantung sepenuhnya kepada militer dan polisi Indonesia dan keputusan-
keputusan yang diambil dalam kaitannya dengan hubungan dengan pemerintah
Indonesia dan lembaga-lembaga keamanannya, adalah kegiatan bisnis biasa.
Dalam waktu singkat, Freeport menghabiskan 35 juta dolar untuk
membangun infrastruktur militer seperti: barak-barak, kantor-kantor pusat, ruang-
ruang makan, jalan dan perusahaan juga memberikan para komandan 70 buah
mobil jenis Land Rover dan Land Cruiser, yang diganti setiap beberapa tahun.
Semua memperoleh sesuatu, bahkan juga angkatan laut dan angkatan udara.
Menurut bekas karyawan dan karyawan Freeport, ketika itu perusahaan ini sudah
merekrut seorang bekas agen lapangan CIA, dan atas rekomendasinya,
perusahaan kemudian mendekati seorang atase militer di Kedubes Amerika
Serikat di Jakarta dan memintanya untuk bergabung. Kemudian dua orang bekas
perwira militer Amerika Serikat direkrut, dan sebuah departemen khusus, yang
JOHN ANARI. ANALISIS PENYEBAB KONFLIK PAPUA DAN SOLUSINYA SECARA HUKUM INTERNASIONAL. WPLO 2011
64
9
PT. Freeport Indonesia. http://www.globalwitness.org/reports/show.php/en.00077.html
JOHN ANARI. ANALISIS PENYEBAB KONFLIK PAPUA DAN SOLUSINYA SECARA HUKUM INTERNASIONAL. WPLO 2011
65
demikian kata Brigadir Jenderal Ramizan Tarigan yang menerima tiket senilai
14.000 dolar pada tahun 2002 untuk dirinya dan anggota keluarganya.
Jenderal Tarigan yang menduduki posisi senior di kepolisian mengatakan,
para perwira polisi dibolehkan menerima tiket pesawat udara karena gaji mereka
sangat rendah tetapi adalah melanggar peraturan kepolisian untuk menerima
pembayaran uang tunai. Pada bulan April 2002, Freeport membayar perwira
senior militer di Papua, Mayor Jenderal Mahidin Simbolon, lebih dari 64.000
dolar untuk yang disebut dalam buku keuangan Freeport sebagai "dana untuk
rencana proyek militer tahun 2002".
10
Jane Perlez, Raymond Bonner dan kontributor Evelyn Rusli. Below a Mountain of Wealth, a River of Waste. New
York Times. 27 Desember 2005.
JOHN ANARI. ANALISIS PENYEBAB KONFLIK PAPUA DAN SOLUSINYA SECARA HUKUM INTERNASIONAL. WPLO 2011
66
Tambang (25% Saham). Dimana Kontrak Kerja dimulai pada Februari 1998
walaupun Hutan Pulau Gag telah dijadikan sebagai hutan Lindung oleh
Pemerintah melalui Undang-Undang Kehutanan No. 41/1999 tetapi Hutan
tersebut dibabat habis oleh Perusahaan hingga saat ini.
c. Anglo American
Anglo American adalah sebuah Perusahaan
Pertambangan Raksasa Dunia milik Inggris
yang kini telah beroperasi di berbagai
Negara antara lain di Afrika Selatan,
Gambar 2.28. Logo Anglo American Australia, dll.
Sumber: http://www.angloamerican.co.uk
Perusahaan ini telah membonceng anak
perusahaan milik Indonesia yaitu PT. Minorco Service Indonesia yang kini telah
mengadakan eksplorasi di Kecamatan Kebar seperti pada peta di bawah ini:
Gambar 2.29. Peta Daerah Eksplorasi Emas oleh PT. Minorco Services Indonesia dan Anglo American
Sumber: http://oppb.webs.com/mineraloilgas.htm
d. Selain itu, banyak pula bahan galian lain seperti Batu Kapur, Pasir Kuarsa, dll.
milik Amerika yaitu Santafe tetapi akhirnya ditutup lagi oleh Penjajah Indonesia
dan selanjutnya dilanjutkan lagi oleh Petrochina milik Negara China Komunis.
b. British Petroleum (BP)
BP (Beyond Petroleum/British
Petroleum/BP) adalah sebuah
perusahaan MIGAS raksasa ketiga
dunia setelah Exxon Mobile milik
Amerika dan Shell milik Belanda yang
Gambar 2.31. Logo BP dan LNG Tangguh
Sumber: http://oppb.webs.com/mineraloilgas.htm bermarkas di London – Inggris.
Perusahaan ini telah beroperasi lama di
Indonesia yaitu di laut Jawa dan kini mulai hijra (pindah) ke Papua karena
cadangan MIGAS di laut Jawa semakin berkurang akibatnya dijual BP Laut Jawa
ke PERTAMINA.
Anak Perusahaan BP di Papua yang beroperasi di wilayah Teluk Bintuni –
Papua Barat diberi nama LNG Tangguh. LNG Tangguh adalah mega-proyek yang
membangun kilang LNG di Teluk Bintuni, Papua Barat, untuk menampung gas
alam yang berasal dari 7 Blok Sumur Gas di sekitar Teluk Bintuni, seperti
Vorwata 14.2 TCF, Roabiba 1.1 TCF, Otoweri 1.1 TCF, West Berau 1.4 TCF,
Wariagar 2.4 TCF). Target kedua BP yaitu Blok Kaimana dan Blok Enanwatan
serta Dataran Fakfak. LNG Tangguh ini melengkapi pengilangan gas yang sudah
ada di Indonesia, yaitu di LNG Arun, Aceh dan LNG Bontang, Kalimantan
Timur.
Gambar 2.37. Peta Sumur Minyak dan Gas yang berwarna orange di selat Yapen
Sumber: http://www.nationspetroleum.com/operations_worldwide_indonesia.html
G. Iklim dan Keadaan Tanah
Keadaan iklim di Papua sangat dipengaruhi oleh topografi daerah. Pada saat musim panas
di dataran Asia (bulan Maret dan Oktober) Australia mengalami musim dingin, sehingga
terjadi tekanan udara dari daerah yang tinggi (Australia) ke daerah yang rendah (Asia)
melintasi pulau Papua sehingga terjadi musim kering terutama Papua bagian selatan
(Merauke).
Sedikitnya pada saat angin berhembus dari Asia ke Australia (bulan Oktober dan Maret)
membawa uap air yang menyebabkan musim hujan, terutama Papua bagian utara,
dibagian selatan tidak mendapat banyak hujan karena banyak tertampung di bagian utara.
Keadaan iklim Papua termasuk iklim tropis, dengan keadaan curah hujan sangat
bervariasi terpengaruh oleh lingkungan alam sekitarnya.
Curah hujan bervariasi secara lokal, mulai dari 1.500 mm sampai dengan 7.500
mm setahun. Curah hujan di bagian utara dan tengah rata-rata 2000 mm per tahun (hujan
sepanjang tahun). cuaca hujan di bagian selatan kurang dari 2000 mm per tahun dengan
bulan kering rata-rata 7 (tujuh) bulan.
Jumlah hari-hari hujan per tahun rata-rata untuk Jayapura 160, Biak 215, Enarotali 250,
Manokwari 140 dan Merauke 100
Luas daerah Papua ± 410.660 Km2, tetapi tanah yang baru dimanfaatkan ± 100.000 Ha.
Tanahnya berasal dari batuan Sedimen yang kaya Mineral, kapur dan kwarsa. Permukaan
tanahnya berbentuk lereng, tebing sehingga sering terjadi erosi.
Sesuai penelitian tanah di Papua diklasifikasikan ke dalam 10 (sepuluh) jenis tanah
utama, yaitu
1) Tanah organosol terdapat di pantai utara dan selatan.
2) Tanah alluvia juga terdapat di pantai utara dan selatan, dataran pantai, dataran danau,
depresi ataupun jalur sungai,
3) Tanah litosol terdapat di pegunungan Jayawijaya,
4) Tanah hidromorf kelabu terdapat di dataran Merauke,
5) Tanah Resina terdapat di hampir seluruh dataran Papua,
6) Tanah medeteren merah kuning,
7) Tanah latosol terdapat diseluruh dataran Papua terutama zone utara,
8) Tanah podsolik merah kuning,
9) Tanah podsolik merah kelabu dan
10) Tanah podsol terdapat di daerah pegunungan.
Tanah yang potensial untuk tanah pertanian antara lain :
(a) tanah rawa pasang surut luasnya ± 76.553 Km2,
(b) tanah kering luasnya ± 58.625 Km2
JOHN ANARI. ANALISIS PENYEBAB KONFLIK PAPUA DAN SOLUSINYA SECARA HUKUM INTERNASIONAL. WPLO 2011
72
12
John wing & Piter King. Genocide in West Papua. Center for Peace and Conflict Study. Sydney. 2005. Hal. 7
JOHN ANARI. ANALISIS PENYEBAB KONFLIK PAPUA DAN SOLUSINYA SECARA HUKUM INTERNASIONAL. WPLO 2011
74
Gambar. 2.40. Pos-Pos Militer Angkatan Darat Indonesia di seluruh wilayah Papua
Sumber: TNI & POLRI Force in West Papua by Mattheuw. N. Davis
JOHN ANARI. ANALISIS PENYEBAB KONFLIK PAPUA DAN SOLUSINYA SECARA HUKUM INTERNASIONAL. WPLO 2011
75
Gambar. 2.42. Daniel Mahasiswa 24 tahun, dipukul Polisi Indonesia pada saat sweeping ke asrama Mahasiswa setelah
terjadi manipulasi penyerangan POLSEK Abepura pada Desember 2000.
Sumber: Center for Peace and Conflict Study – The University of Sydney
Gambar. 2.43. Sekretariat BMP pimpinan Haji Yenu di Manokwari (Kanan) dan Logo BMP Papua (Kanan)
Sumber: Bocoran BMP oleh Frans Kareth, SE dan Hasil Capture Camera oleh John Anari
JOHN ANARI. ANALISIS PENYEBAB KONFLIK PAPUA DAN SOLUSINYA SECARA HUKUM INTERNASIONAL. WPLO 2011
77
BIDANG-BIDANG
Dibuat di : Jayapura
Pada tanggal: 11 November 2009
PIMPINAN SIDANG
BARISAN MERAH PUTIH TANAH PAPUA
Ketua, Sekretaris,