2. ALFIAN RIVALDI 3. BINTANG APRILLIO HIDAYAT 4. KHAIRI BAYHAQI 5. M. RAIHAN 6. RAYHAN ALHAWA RITZMI PERMAINAN KELERENG
A. Sejarah Permainan Kelereng
Kelereng diyakini berasal dari Mesir Kuno, ditemukan dalam peninggalan arkeologi yang berasal dari sekitar 2000 SM. Namun, permainan dengan biji-bijian kecil atau batu loncat juga ada dalam budaya kuno lainnya di seluruh dunia. Kelereng menjadi populer di berbagai negara di seluruh dunia, dan namanya bervariasi dalam bahasa dan budaya yang berbeda. Di Amerika Serikat, mereka sering disebut sebagai "marbles", sedangkan di Indonesia dan sebagian besar Asia Tenggara, mereka dikenal sebagai "kelereng". Selama berabad-abad, kelereng digunakan dalam berbagai permainan dan aktivitas, termasuk perjudian, olahraga, dan permainan anak-anak. Mereka juga memiliki nilai artistik dan kadang-kadang digunakan dalam seni dan dekorasi. Awalnya, kelereng terbuat dari berbagai bahan, seperti batu, tanah liat, atau kaca. Namun, dengan perkembangan teknologi, kelereng modern sering terbuat dari kaca, plastik, atau logam.Selama abad ke-20, kelereng menjadi sangat populer di kalangan anak- anak di seluruh dunia. Mereka digunakan dalam berbagai permainan seperti "ring taw", "lagai" dan "war". Seiring dengan kemajuan teknologi, minat dalam kelereng mungkin telah menurun di beberapa tempat karena anak-anak lebih tertarik pada permainan video dan perangkat elektronik. Namun, permainan kelereng masih hidup dan populer di beberapa komunitas tradisional. Itu adalah gambaran umum tentang sejarah kelereng. Ini adalah permainan yang telah bertahan lama dan tetap menjadi bagian dari budaya bermain di seluruh dunia.
B. Cara Bermain Permainan Kelereng
Kelereng adalah permainan yang bisa dimainkan secara ramai-ramai, baik individu melawan individu, maupun kelompok melawan kelompok. Berikut cara bermainnya: 1. Pemain harus membuat lubang di tanah minimal sebesar kelereng, yang telah disepakati oleh para pemain lainnya. 2. Bila lebih dari 2 orang, pemain harus dibagi menjadi 2 kelompok. 3. Permainan telah dimulai dengan melemparkan kelereng masing-masing ke arah mendekati lubang yang sebelumnya dibuat. 4. Pemain yang kelerengnya paling mendekati lubang berhak bermain pertama, kemudian urutan selanjutnya disesuaikan dengan jarak dekat antara kelereng yang dilempar dengan lubang yang dibuat. 5. Pemain yang berhasil memasukkan kelerengnya ke dalam lubang mempunyai kesempatan untuk menyerang lawannya. Ketika lawan terkena serangan tersebut, kelereng lawan tidak dapat dimainkan lagi atau dikatakan “mati”. 6. Pemain yang belum memasukkan kelerengnya pada lubang yang telah dibuat, tidak bisa menyerang dan mematikan kelereng yang lain. 7. Setiap pemain boleh menembak kelereng mana saja, sehingga memungkinkan untuk dapat mematikan kelereng temannya sendiri. 8. Untuk menghindari serangan lawan, pemain bisa meletakkan kelerengnya di tempat tersembunyi, misal di bawah bebatuan atau di sela-sela bebatuan. 9. Pemain yang dikatakan selesai apabila semua kelereng telah mati dan hanya ada satu kelereng yang hidup, atau kelereng salah satu regu yang masih hidup.
C. Model Permainan Kelereng
Pada dasarnya, kelereng memiliki beberapa model permainan yang dibedakan berdasarkan bentuk dari kumpulan kelereng yang dipertaruhkan. Namun, secara garis cara bermain dari ketiga model itu masih sama. Belikut tiga model permainan kelereng yang banyak dimainkan : 1. Kelereng lingkaran, yaitu model permainan kelereng dengan membentuk sebuah lingkaran untuk mengumpulkan kelereng yang dipertaruhkan. 2. Kelereng kubah, yaitu penempatan kelereng yang dijadikan sebagai taruhan diletakkan di area yang berupa gambar kubah dengan cara menyebar. 3. Kelereng lubang, merupakan model permainan kelereng dengan membuat lubang sedalam 1,5 cm dan diameter 5 cm, untuk bisa dimasuki sebuah kelereng.