Anda di halaman 1dari 3

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Atraksi yang terdapat di Kawasan Sekanak adalah terdapat warisan
arsitektur yang termasuk dalam build attractions yaitu bangunan-
bangunan kuno sejak era Kesultanan hingga era Kolonial Belanda yang
termasuk dala banguann cagar budaya Kota Palembang. Selain dari itu
dilihat dari segi aksesibilitas Kawasan Sekanak juga berada di lokasi yang
strategis yaitu di pusat kota, berada di tepian Sungai Musi dan memiliki
anak sungai yang disebut Sungai Sekanak dan dekat dengan icon Kota
Palembang yaitu Jembatan Ampera. Jika dilihat dari aspek amenitas dan
pelayanan tambahan, Kawasan Sekanak belum memiliki sarana dan
prasarana yang lengkap.
2. Dilihat dari aspek atraksi secara keseluruhan dinyatakan belum layak
dengan interpretasi skor sebesar 65,6%. Hal ini dapat dilihat dari segi
keunikan sumber daya, keindahan sumber daya, nilai pengalaman yang
yang didapatkan, banyaknya kegiatan yang dapat dilakukan, kebersihan,
keamanan dan kenymanan Kawasan Sekanak. Selanjutnya ditinjau dari
aspek aksesibilitas termsuk dalam kategori layak dengan tingkat kelayakan
yaitu 78,3%. Hal ini dikarenakan kondisi jalan dan lokasi objek yang baik.
Selain dari itu mudahnya mendapatkan kendaraan atau transportasi menju
lokasi serta tidak adanya lalu lintas yang mengganggu mendukung aspek
aksesibilitas dalam kategori layak. Ditinjau dari aspek amenitas, secara
keseluruhan destinasi wista Kawsasan Sekanak termasuk dalam kategori
belum layak yaitu dengan nilai tingkat kelayakan 62,3%. Hal ini
dikarenakan kurangnya fasilitas yang ada di Kawasan Sekanak baik itu
fasilitas pemenuhan kebutuhan fisik objek wiasta maupun fasilitas
pendukung. Menurut penulis kelengkapan fasilitas ini sangat penting demi

68
69

kenyamanan pengunjung di lokasi wisata, sehingga perlu untuk dibangun


dan dilengkapi. Kemudian ditinjau dari aspek pelayanan tambahan
termasuk secara keseluruhan masih termasuk dalam kategori belum layak
dengan nilai kelayakan 63%.
3. Kendala yang dihadapi dalam mengembangkan pariwisata di Kawasan
Sekanak yaitu pertama sumber daya yang tidak memadai, dilihat dari
potensi wisata sebagai destinasi wisata sejarah budaya yang sudah tidak
terawat lagi, mulai dari bangunan cagar budaya yang sudah tidak terawat
dikarenakan bangunan-bangunan tersebut ada yang dikelola oleh
perseorangan. Kemudian Kawasan Sekanak memiliki luas yang cukup
besar sehingga membutuhkan waktu dan dana yang besar untuk dilakukan
pengembangan maupun pengelolaannya. Kebersihan dan Keamanan
merupakan tantangan utama dalam mengambangkan pariwisata di
Kawasan Sekanak.

5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis dapat memberikan saran
sebagai berikut:
1. Pengadaan atraksi wisata untuk menarik minat wisatawan agar tertarik
untuk berkunjung ke Kawasan Sekanak, misalnya pagelaran seni atau
pentas pertunjukan mengenai sejarah atau gambaran Kawasan Sekanak
Kerihin (Sekanak Tempo Dulu). Pembuatan atraksi yang melibatkan
wisatawan untuk membuat wisatawan memiliki kegiatan dan betah
berlama-lama di Kawasan Sekanak, misalnya pengadaan photo booth di
depan bangunan cagar budaya tersebut.
2. Membangun fasilitas penujang yang belum ada di Kawasan Sekanak
seperti pusat informasi, fasilitas seni dan budaya seperti sanggar seni atau
penyewaan baju adat untuk melakukan fotografi, souvenir shop, kuliner
Palembang, tempat sampah, toilet dan penginapan bila perlu.
3. Sebaiknya pemerintah, pengelola dan warga sekitar Kawasan Sekanak
harus saling bekrjasama dan ikut berperan aktif dalam menjaga, merawat,
70

melestarikan dan mengoptimalkan potensi yang ada agar keadaan


Kawasan Sekanak akan jauh lebih baik lagi dan menjadi objek wisata
favorit di Kota Palembang pada umumnya, terlebih lagi di bidang
kebersihan dan keamanan yang merupakan tantangan utama dalam
mengembangkan pariwisata di Kawasan Sekanak.

Anda mungkin juga menyukai