Ekonomi Islam
Disusun oleh :
Pandangan ekonomi Islam aliran utama mengadopsi definisi efisiensi yang sejalan
dengan ekonomi neoklasik, di mana efisiensi dianggap sebagai masalah optimasi. Dalam
konteks perilaku konsumen individu, efisiensi dicapai dengan alokasi anggaran pada
kombinasi barang dan jasa untuk maksimalkan kegunaan konsumen. Pada sisi produsen
tunggal, optimasi dapat dicapai melalui dua pendekatan yaitu menggunakan kombinasi input
untuk maksimalkan laba atau meminimalkan biaya untuk mencapai tingkat produksi tertentu.
Efisiensi Keadilan
Efisiensi alokasi dijelaskan sebagai penggunaan sumber daya hingga habis teralokasi, tanpa
memberikan penilaian terhadap keadilan alokasi. Para ekonom konvensional memiliki
pandangan beragam mengenai distribusi yang adil :
1. konsep egalitarian yang mengadvokasi penerimaan barang yang sama
2. konsep rawlsian yang menekankan maksimalisasi utilitas bagi orang paling miskin
3. konsep utilitarian yang fokus pada maksimalisasi utilitas semua individu
4. konsep market-oriented yang memandang hasil pertukaran melalui mekanisme pasar
sebagai bentuk keadilan yang optimal.
Dalam konsep ekonomi Islam, keadilan diartikan sebagai "tidak mendzalimi dan tidak dzalim."
dianggap tidak adil karena tidak memberikan insentif bagi individu yang bekerja keras.
Distribusi pendapatan
Distribusi merujuk pada klasifikasi pembayaran seperti sewa, upah, bunga modal, dan
laba, terkait dengan peran tanah, tenaga kerja, modal, dan pengusaha. Ini merupakan suatu
proses penentuan harga yang dilihat dari perspektif penerima pendapatan, bukan dari sudut
pandang pembayar biaya. Penggunaan kata "distribusi" dalam konteks ini juga dapat
disamakan dengan pemasaran. Meskipun begitu, dalam fiqih klasik, tampaknya definisi
distribusi hanya diberikan secara etimologis sebagai "tauzii" (distribusi), tanpa adanya definisi
terminologi yang sepenuhnya relevan.
Hal ini mencerminkan upaya untuk mencapai keseimbangan antara prinsip-prinsip ekonomi
dan etika dalam mengelola sumber daya dan pendapatan. Oleh karena itu, secara keseluruhan
menunjukkan bahwa ekonomi islam tidak hanya mengedepankan alokasi yang efisien tetapi
juga memberikan perhatian pada aspek distribusi yang adil dan pertumbuhan yang positif untuk
mencapai keseimbangan antara prinsip-prinsip ekonomi dan etika dalam mengelola sumber
daya dan pendapatan.
Manakah yang lebih relevan dalam pengalokasian dan distribusi pendapatan suatu
negara? apakah ekonomi islam atau konvensional ?
Ketimpangan alokasi pendapatan saat ini menjadi sorotan publik, dalam menanggapi
hal inį negara Indonesia perlulah alokasi dan distribusi yang benar, dimana sangatlah penting,
dikarenakan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Distribusi
pendapatan suatu negara ini sangat penting untuk dicari benang merah dalam hal peningkatan
ekonomi, yang mana bermanfaat untuk menunjang keberlangsungan hidup keseharian dalam
ekonomi masyarakat, sebab suatu perekonomian dapat didistribusikan secara efisien oleh
kalangan individu-individu tertentu secara adil dan merata, lalu pengalokasian, dan distribusi
manakah yang dapat memberikan solusi terbaik dan relevan bagi, Indonesia saat ini?
Sistem distribusi Kapitalis didasarkan pada kepemilikan mutlak atas berbagai produksi,
sehingga memiliki tujuan utama untuk meraup laba/keuntungan sebanyak mungkin. Namun
menurut kami dalam alokasi dan distribusi pendapatan dalam sistem ekonomi kapitalis
sangatlah berdampak pada ketidakadilan, sehingga perekonomian masyarakat menjadi tidak
stabil, dimana ketidakstabilan ekonomi ini dapat menimbulkan konflik dan kemiskinan secara
berkelanjutan dan permanen. Dan juga dalam sistem distribusi Kapitalis adanya kekayaan yang
tidak adil dan tidak merata, dimana akan membuat orang yang sudah mapan, akan menjadi
semakin lebih mapan. Dan yang miskin, akan menjadi semakin miskin, akibatnya hal ini
menjadikan realisasi ketidakadilan yang perlu diberantas. Sistem ekonomi Kapitalis telah
menjadikan sebuah ketidakadilan atau ketidakmerataan ekonomi yang mana sering terjadi di
lingkungan masyarakat. Ukuran dilihat tidak adil diantaranya dengan banyaknya kesenjangan
sosial antar masyarakat yang menyebabkan adanya lonjakan kemiskinan ataupun lonjakan
pengangguran di Indonesia. Melalui penerapan sistem ini ternyata telah menimbulkan banyak
masalah di banyak negara, sistem ini bukan untuk mensejahterakan rakyat, tetapi justru
menciptakan masalah baru. Oleh karena itu saat ini perlu menerapkan sistem ekonomi yang
memiliki solusi, yang mana hal ekonomi ini dapat menjadi solusi bagi kesejahteraan
masyarakat Indonesia.
Oleh karena itu, guna menjawab adanya ketidakadilan dan ketimpangan dalam
distribusi, Menurut kami Islam bisa menjadi solusi tersebut, dengan sistem distribusi ekonomi
yang mengutamakan nilai-nilai kebebasan dalam beraktifitas, yang mana tentunya tetap
dilandaskan sesuai, ajaran agama, dan tetap mengedepankan nilai-nilai keadilan ('adl). Sistem
distribusi ini menawarkan mekanisme dalam distribusi ekonomi syariah, yaitu mekanisme
ekonomi maupun mekanisme non-ekonomi, dengan melibatkan peran pemerintah baik dalam
kegiatan ekonomi produktif maupun non-produktif, sehingga dapat mewujudkan keadilan
distributif, Melalui penambahan pendistribusian harta melalui mekanisme non ekonomi
melalui kegiatan zakat, infaq, hibah, wakaf dan juga shadagoh yang mana diharapkan mampu
menjembatani kesenjangan distribusi pendapatan antara yang mampu, dan yang tidak mampu.
Terkait efisiensi alokasi dan distribusi pendapatan menurut perspektif Islam akan menjadi lebih
efisien jika telah memenuhi al-Kulliyatulkhamsah, didalam Ekonomi Islam juga telah diatur
aturan bagi hasil, baik dari segi entitas produksi maupun dari segi distribusi dalam sistem
jaminan sosial, sehingga menurut kami dalam hal efisiensi alokasi dan juga distribusi
pendapatan dalam Ekonomi Syariah ini sudah saatnya dikembangkan dengan baik secara
berkeadilan. Jelas berbeda penerapannya dengan mewujudkan efisiensi dalam alokasi dan
distribusi pendapatan suatu negara dalam sistem ekonomi Kapitalis, yang mana hanya akan
menghasilkan pada kesenjangan (ketidakmerataan). Sehingga distribusi Islam dapat dijadikan
sebagai salah satu kegiatan ekonomi manusia, selain dari pada kegiatan produksi dan juga
kegiatan yang sifatnya konsumstif. Dalam Al-Qur'an Surah An-Nisa ayat 29 telah dijelaskan
bahwa
Unknown. (1970, January 1). Efisiensi Alokasi Dan Distribusi pendapatan. EFISIENSI
ALOKASI DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN.
https://hasnah921.blogspot.com/2015/09/efisiensi-alokasi-dan-distribusi.html?m=1