Anda di halaman 1dari 6

Ine Arianti, S.Si.

PROYEK
IPAS
Proyek IPAS :
Energi Terbarukan Dari Angin

Kelompok 10 :
Abdani Yahya
Faiz Nasir Ahmad
Kafka Syamsa
Tentang Konservasi Kami
Muhammad Aprizal
Latar Belakang Projek

Pemanfaatan energi terbarukan semakin menjadi fokus penting dalam


menyiasati perubahan iklim dan keberlanjutan lingkungan. Salah satu
sumber energi terbarukan yang menarik adalah energi angin. Energi
angin dapat diubah menjadi energi listrik melalui pembangkit listrik tenaga
angin (PLTA).

Maka disini kami berupaya melestarikan dan memanfaatkan lebih jauh


energi angin untuk kebutuhan energi terbarukan, dengan projek membuat
kincir angin untuk menghasilkan energi listrik dari gesekan yang terjadi
pada dinamo untuk praktek kali ini

Dengan potensi angin yang melimpah di berbagai wilayah, proyek


pembangkit listrik tenaga angin dapat menjadi solusi yang efektif untuk
memenuhi kebutuhan energi sekaligus mengurangi emisi gas rumah
kaca. Melalui proyek ini, diharapkan dapat menggali potensi energi angin
dan memberikan kontribusi positif terhadap keberlanjutan energi.
Apa Yang Kami Lakukan?

Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat: Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca:


Memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk belajar Memberikan kontribusi dalam upaya global untuk
tentang prinsip energi terbarukan dan bagaimana mengurangi emisi gas rumah kaca dengan menyediakan
kontribusi mereka dapat membentuk masa depan energi alternatif energi yang lebih ramah lingkungan.
yang berkelanjutan.

Partisipasi Pelajar:
Mengajak pelajar untuk terlibat langsung dalam
pembangunan dan pengoperasian proyek, mendorong
partisipasi aktif dalam solusi energi bersih.

Pengembangan Energi Bersih:


Menciptakan sumber energi bersih dan terbarukan melalui Demonstrasi Teknologi Ramah Lingkungan:
pemanfaatan energi angin, membantu mengurangi Menyajikan model mini PLTA sebagai demonstrasi praktis
ketergantungan pada sumber energi konvensional yang tentang bagaimana teknologi energi angin dapat
dapat merusak lingkungan. diimplementasikan secara sederhana dan terjangkau.
Jadwal Kegiatan
1. Pagi: 1. Pagi: 1. Pagi:
Rancang desain mini Persiapkan motor
Bangun struktur
PLTA, termasuk listrik dan baterai
pendukung
dimensi baling-baling, rechargeable.
menggunakan
struktur pendukung, Sambungkan
pipa PVC atau
dan tempat motor baling-baling
kayu.
listrik. angin ke motor
Buat daftar bahan yang Potong bahan
listrik.
diperlukan dan pergi ke baling-baling
2. Sore:
toko untuk membeli sesuai desain.
Sambungkan
komponen yang belum 2. Sore:
motor listrik
ada. Pasang baling- sebagai generator
2. Sore: baling pada ke baterai.
Persiapkan bahan yang struktur. Uji coba putaran
sudah dibeli. Pastikan semua baling-baling dan
Tentukan lokasi untuk bagian terhubung pengisian baterai.
proyek dan persiapkan dengan kuat.
area kerja.
Teori Teori
1. Desain Tidak Optimal:
Jika desain baling-baling angin atau struktur pendukungnya kurang
efektif, kemungkinan proyek gagal mencapai hasil yang memuaskan
dapat meningkat.
2. Komponen Bermasalah:
Jika komponen seperti motor listrik atau baterai mengalami masalah atau
tidak sesuai dengan kebutuhan proyek, maka proyek memiliki risiko
kegagalan yang tinggi.
3. Kesalahan Instalasi:
Jika ada kesalahan dalam pemasangan atau koneksi komponen,
kemungkinan proyek tidak berfungsi seperti yang diinginkan dan bahkan
dapat menyebabkan kerusakan pada sistem.

Hipotesis
Jika kami merancang dan membangun mini PLTA dengan bahan sederhana
dalam waktu 3-4 hari, maka kami menghipotesiskan bahwa:
1. Efisiensi Energi:
Jika baling-baling angin dirancang dengan baik dan terhubung dengan
motor listrik secara efisien, maka proyek akan dapat menghasilkan
energi listrik dari energi angin dengan tingkat efisiensi yang memadai.
2. Penyimpanan Energi:
Jika sistem penyimpanan energi menggunakan baterai rechargeable dan
regulator tegangan, maka proyek dapat menyimpan energi yang
dihasilkan secara efektif untuk digunakan pada saat dibutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai