NANDA ROSYITA
180310006
NANDA ROSYITA
180310006
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada
Jurusan Budidaya Pertanian Program Studi Agroekoteknologi.
Disetujui,
Komisi Pembimbing
Ketua Anggota
Mengetahui
Disetujui,
Komisi Penguji
Ketua Sekretaris
Mengetahui,
Anggota Anggota
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemberian
Pupuk Kandang Sapi dan Pupuk Urea Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman
Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt L.)” adalah benar karya saya dengan
arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada
institusi manapun. Sumber informasi yang dikutip dari sumber yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebut dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Universitas
Malikussaleh.
Nanda Rosyita
180310006
ABSTRACT
Sweet corn is a food crop that is widely consumed, both fresh and in
processed form. One of the plant cultivation treatments carried out is the useof
organic cow manure and inorganic fertilization, namely by using urea fertilizer.
This research was conducted in Gampong Tambon Tunong, Dewantara, North
Aceh Regency and the Agroecotechnology Laboratory, Faculty of Agriculture,
Malikussaleh University, Muara Batu District, North Aceh Regency. This
research was conducted from July to October 2022.This study used a factorial
randomized block designwith to observed varianble.The first factor is the cow
manure consisting of (K0) 0 tons hectare, (K1) 15 tons hectare, and (K2) 30 tons
hechare. The second factor was urea fertilizer consisting of (U0) 0 kg ha, (U1)
100 kg ha, (U2) 200 kg ha, and (U3) 300 kg ha. The observation parameters were
plant height, number of leaves, stem diameter, cob weight. cob weight, cob weight
without cob, cob length, cob length without cob, cob diameter, number of rows of
cobs, and production tons/ha. The results showed that cow manure had a very
significant effect on plant height variables 2,4,6, and 8 WAP, number and 2,4,6,
and 8 WAP, weight of cobs with husks, weight of cobs without husks, cob length
corny cobs, length of cobs without corncobs diameter of cobs without corncobs,
number of rows of seeds, and production tons/ha. In addition, urea fertilizer
treatment also had a very significant effect on plant height variables 2,4,6, and 8
WAP, number of leaves 2,4,6, and 8 WAP, cob weight, cob weight without cob,
cob length, cob length without husk, cob diameter without husk, number of rows
of seeds, and production of tons hectare.
NANDA ROSYITA, “Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Sapi dan Pupuk Urea
Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata
Sturt L.), dibimbing oleh M. NAZARUDDIN dan LAILA NAZIRAH.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
4.1.1.2 Diameter Batang (mm)........................................................................ 21
4.1.1.3 Komponen Hasil.................................................................................. 24
4.1.1.4 Berat Tongkol Berkelobot dan Tanpa Kelobot.................................. 24
4.1.1.5 Panjang Tongkol Berkelobot dan Tanpa Kelobot............................... 26
4.1.1.6 Diameter Tongkol Tanpa Kelobot.......................................................27
4.1.1.7 Jumlah Baris Biji................................................................................. 28
4.1.1.8 Produksi (ton/ha)................................................................................. 30
4.2 Pembahasan............................................................................................... 31
5. KESIMPULAN DAN SARAN................................................... 40
5.1 Hasil.......................................................................................................... 40
5.2 Saran......................................................................................................... 40
DAFTAR PUSTAKA....................................................................... 41
DAFTAR RIWAYAT HIDUP......................................................... 61
DAFTAR TABEL
iv
v
16. Interaksi Jumlah Baris Biji Akibat Pengaruh Pupuk Kandang Sapi dan Pupuk
Urea Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis..................30
17. Hasil Produksi (ton/ha) Akibat Pengaruh Pupuk Kandang Sapi dan Pupuk
Urea Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis..................31
18. Interaksi Hasil Produksi (ton/ha) Akibat Pengaruh Pupuk Kandang Sapi dan
Urea Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis..................32
vi
DAFTAR LAMPIRAN
1. PENDAHULUAN
Pupuk kandang merupakan salah satu pupuk organik dan juga sebagai
pembenah terbaik jika dibandingkan dengan bahan pembenah lainnya. Pupuk
kandang dapat dimanfaatkan untuk menciptakan sistem pertanian yang ramah
lingkungan dan mengurangi penggunaan pupuk anorganik. Beberapa fungsi
pupuk kandang antara lain mampu membantu tanaman dalam penyerapan unsur
hara, memperbaiki sifat fisik tanah, meningkatkan daya sanggah tanah terhadap
perubahan pH, dan menurunkan fiksasi P, serta sumber energi bagi
mikroorganisme tanah untuk dekomposisi dan pelepasan unsur hara dalam
ekosistem tanah (Hardjowigeno, 2015).
Manfaat pupuk kandang yakni dapat meningkatkan kandungan klorofil dan laju
fotosintesis, menjadikan vigor tanaman lebih kuat, merangsang produksi cabang
dan bunga serta buah, serta mengurangi gugurnya daun, bunga maupun bakal
buah (Buntoro et al., 2014). Pada lahan pasir, bahan organik yang dibutuhkan
akan lebih banyak dibandingkan pada lahan konvensional yakni sekitar 15–20 ton
(Rajiman et al., 2018). Hasil penelitian Asroh, (2019) menyatakan bahwa
pemberian pupuk kandang sapi 300 g/tanaman dapat meningkatkan pertumbuhan
dan hasil tanaman jagung manis, terutama jumlah daun hijau selama fase
pengisian biji, mempercepat umur keluar malai dan tongkol serta meningkatkan
hasil.
Selain pupuk kandang, tanaman juga membutuhkan berbagai unsur hara untuk
mencapai hasil yang maksimal. Pemakaian pupuk organik hendaknya diimbangi
dengan pupuk buatan (anorganik) supaya keduanya saling melengkapi. Tanaman
jagung manis sebagai tanaman penghasil biji-bijian menghendaki unsur nitrogen
yang cukup dalam pertumbuhannya. Salah satu pupuk anorganik yang
mengandung unsur nitrogen yaitu pupuk urea.
Pupuk N merupakan pupuk yang paling dibutuhkan oleh tanaman karena
termasuk dalam unsur hara makro. Nitrogen banyak sekali mengendalikan proses
metabolisme pada tanaman terutama pada proses fotosintesis tanaman.
Keberadaan unsur N sangat vital sehingga perlu penambahan unsur N pada setiap
budidaya tanaman termasuk pada pada saat budidaya tanaman jagung (Aprilyanto
et al., 2016). Jagung manis memerlukan unsur hara lebih banyak terutama unsur
N, yaitu sebesar 150–300 kg N per hektar dibandingkan dengan jagung biasa yang
ix
5
6
Hal tersebut sesuai dengan pendapat Hasibuan et al., (2015) bahwa pupuk
kandang dapat meningkatkan porositas total dan ketersediaan air karena
peningkatan kandungan bahan organik. Bahan organik senantiasa mengikat air
sehingga daya pegang tanah terhadap air akan meningkat. Pupuk kandang sebagai
salah satu jenis pupuk organik berperan penting dalam reaksi kimia yang terjadi di
dalam tanah.
Menurut Nuro et al., (2015) aplikasi pupuk organik dapat meningkatkan
komponen sifat kimia tanah. Pupuk organik dapat meningkatkan kandungan
bahan organik tanah, meningkatkan kelarutan unsur makro dan mikro serta KTK
tanah. Menurut Olowoboko et al., (2018) aplikasi pupuk berbahan dasar kotoran
ternak dapat meningkatkan nilai pH dan EC tanah meskipun tidak dapat diprediksi
secara tepat. Pupuk kandang seperti halnya pupuk organik memiliki kandungan
nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan.
Menurut Sriyanto et al., (2015), pupuk kandang dengan dosis 15 ton/ha dapat
meningkatkan setiap parameter kecuali bobot buah pada tanaman terung.
Muntashilah et al., (2015) menambahkan bahwa penggunaan pupuk kandang sapi
dengan dosis 5 ton/ha dapat meningkatkan kandungan unsur hara pada tanah dan
menunjukan pertumbuhan tanaman yang berbeda nyata dibandingkan dengan
tanpa pengaplikasian pupuk kandang. Aplikasi pupuk kandang dengan dosis 50%
dan 75 % terhadap tanah mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil pada
tanaman jagung manis (Edi, 2014). Menurut Edi dan Yusri (2009), pemberian
pupuk kandang sapi dengan dosis 15 ton/ha memberikan pengaruh terhadap
pertumbuhan dan produksi tanaman (Simanggusong, 2018). Berdasarkan
penelitian yang dilakukan Telaumbanua dan Adwirman (2018), pemberian pupuk
kotoran sapi dengan dosis 20 ton memberikan hasil tertinggi untuk semua
parameter pengamatan
2.5. Pupuk Urea dan Peranannya
Pupuk adalah semua bahan yang diberikan pada tanah dengan tujuan untuk
memperbaiki keadaan fisik, kimia, dan biologi tanah. Berdasarkan jumlah yang
diperlukan tanaman, unsur hara menjadi dua golongan, yakni: unsur hara makro
doan unsur hara mikro. Unsur hara makro diperlukan tanaman dan terdapat dalam
jumlah lebih besar dibandingkan dengan unsur hara mikro. Walaupun kadar unsur
9
hara berbeda, namun setiap jenis tanaman umumnya memiliki urutan berdasarnya
kadar-kadarnya, yakni: C, H, O, N, P, K, P, S, Mg, Si, Na, Fe, Mn, Cu, Zn, Mo,
dan B. Nitrogen bersama-sama P dan K merupakan unsur hara esensial primer,
dan merupakan unsur yang paling sering menjadi faktor pembatas pertumbuhan
tanaman (Munawar,2011).
Penggunaan pupuk anorganik sering menjadi pilihan untuk meningkatkan
kesuburan tanah. Pupuk anorganik adalah jenis pupuk yang dibuat oleh pabrik
dengan cara meramu berbagai bahan kimia sehingga memiliki berbagai
kandungan persentase yang tinggi (Novizan, 2007). Pemberian urea pada tanah
yang miskin unsur hara akan meningkatkan kadar nitrogen (N) dalam tanah.
Nitrogen (N) merupakan bagian dari semua sel hidup. Didalam tanaman, N
berfungsi sebagai komponen utama protein, hormon, klorofil, vitamin dan enzim-
enzim esensial untuk kehidupan tanaman. Oleh karena itu, N diperlukan dalam
jumlah besar untuk seluruh proses pertumbuhan didalam tanaman. Metabolisme N
merupakan faktor utama pertumbuhan vegetatif, batang, dan daun. Tanaman yang
mendapat pasokan N cukup, pertumbuhan vegetatifnya baik dengan ciri hijau tua,
tetapi pasokan terlalu banyak dapat menunda pembungaan dan pembentukan
buah. Sebaliknya kekurangan pasokan N menyebabkan daun menguning,
pertumbuhan kerdil, dan gagal panen (Munawar, 2011).
Salah satu pupuk yang memiliki kandungan nitrogen yang tinggi yaitu pupuk
urea. Pupuk urea adalah pupuk kimia yang mengandung unsur hara N sebesar
46% dengan pengertian setiap 100 kg mengandung 46 kg nitrogen, Moisture
0,5%, kadar Biuret 1%, ukuran 1-3,35 mm (Hidayah, et al., 2016). Penggunaan
pupuk urea dengan dosis150 kg/ha dan tiga kali aplikasi menghasilkan bobot
tongkol per petak 9,07 kg/petak setara dengan 19,33 ton/ha (Faqih et al., 2019).
3. METODELOGI PENELITIAN
10
11
Tabel 1. Susunan kombinasi perlakuan pupuk kandang sapi dan pupuk urea
Pupuk Kandang Pupuk Urea (U)
Sapi (K) U0 U1 U2 U3
K0 K0U0 K0U1 K0U2 K0U3
K1 K1U0 K1U1 K1U2 K1U3
K2 K2U0 K2U1 K2U2 K2U3
Model matematika yang digunakan untuk Rancangan Acak Kelompok
(RAK) faktorial adalah sebagai berikut:
Yijk = µ + βi + Kj + Uk + (KU)jk + εijk
Keterangan:
Yijk = Nilai Pengamatan yang diperoleh dari perlakuan pupuk
kandangsapi dan urea pada tanaman jagung manis
µ = Rata-rata nilai tengah
Βi = Pengaruh blok ke-i
Kj = Pengaruh pemberian pupuk kandang sapi ke- j
Uk = Pengaruh pemberian pupuk urea ke – k
(KU)jk = Pengaruh Interaksi taraf ke –j faktor pupuk kandang sapi dan taraf
ke- k faktor pupuk urea
Ɛijk = Pengaruh acak yang menyebar normal (galat)
3.4.3. Penanaman
Penanaman benih jagung dilakukan dengan cara ditugal sedalam 3 cm.
Setiap lubang tanam diisi sebanyak 2 biji/lubang dengan jarak tanam 75x30 cm.
Setelah tanaman berumur 7 HST, tanaman disisakan hanya satu tanaman disetiap
lubangnya.
3.4.4. Penyiraman
Penyiraman dilakukan setiap hari yaitu pagi dan sore dengan menggunakan
gembor, jika turun hujan tidak dilakukan penyiraman. Penyiraman berguna untuk
menjaga kelembaban tanah agar pertumbuhan tanaman dimasa vegetatif dan
generatif dapat berlangsung dengan baik.
3.4.5. Penyiangan
Penyiangan bertujuan untuk membersihkan lahan dari gulma, penyiangan
dilakukan 14 hari sekali. Penyiangan pada tanaman jagung yang masih muda
dilakukan secara manual misalnya dengan tangan atau canggul. Pada saat tanaman
berumur 28 hari setelah tanam, penyiangan dilakukan bersamaan dengan
pembumbunan.
3.4.6. Pengendalian Hama dan Penyakit
Pengendalian hama dan penyakit dilakukan setelah terlihat serangan hama
dan penyakit yang dapat membahayakan pertumbuhan dan produksi tanaman
jagung. Adapun jenis pestisida yang digunakan adalah curater dan atau Furadan,
diberikan saat penanaman dengan dosis 5 gram perlubang. Sedangkan dosis yang
digunakan untuk mengendalikan hama 2 ml/l air dengan cara disemprotkan pada
tanaman yang sudah terserang hama. Jenis pestisida yang digunakan untuk
mengendalikan hama ulat grayak (Spodopterafrugiperda J.E. Smith) adalah
Amytrin, Decis.
3.4.7. Pemanenan
Sistem panen yang digunakan adalah sistem panen konsumsi. Pemanenan
dilakukan pada saat tanaman berumur 66 hari setelah tanam tergantung dari jenis
varietas yang digunakan dan telah memperlihatkan kriteria panen yaitu tongkol
atau kelobot mulai mengering yang ditandai dengan adanya lapisan hitam pada
biji bagian lembaga, biji kering, berwarna kekuning-kuningan, keras dan
mengkilap. Cara panen jagung yang matang fisiologis dengan cara memutar
13
tongkol sampai lepas dari batang jagung atau dapat dilakukan dengan cara
mematahkan buah tangkai jagung.
3.5. Pengamatan
Adapun peubah-peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah sebagian
terdiri dari komponen pertumbuhan dan hasil.
1.Komponen Pertumbuhan
Komponen pertumbuhan diukur sebanyak empat kali yaitu pada umur 2
minggu setelah tanam (MST), 4 MST, 6 MST, dan 8 MST.
a. Tinggi tanaman (cm)
Pengukuran tinggi tanaman dengan cara mengukur dari pangkal batang
permukaan tanah sampai ujung daun tertinggi.
b. Jumlah daun (helai)
Perhitungan jumlah daun dengan cara menghitung jumlah daun pada setiap
tanaman, daun yang dihitung adalah daun yang sudah terbuka sempurna.
c. Diameter batang (mm)
Pengamatan diameter batang diukur dari permukaan tanah dengan
menggunakan jangka sorong.
2. Komponen Hasil
a. Bobot tongkol berkelobot (g)
Bobot tongkol berkelobot dilakukan dengan cara menimbang tongkol
berkelobot dengan menggunakan timbangan.
b. Bobot tongkol tanpa berkelobot (g)
Bobot tongkol tanpa berkelobot dilakukan dengan cara menimbang tongkol
yang telah dipisahkan dari kelobotnya dengan menggunakan timbangan.
c. Panjang tongkol berkelobot (cm)
Panjang tongkol berkelobot diukur setelah panen dan tanpa dikupas
kelobotnya. Pengukuran dilakukan dari ujung pangkal hingga ujung
kelobotnya.
d. Panjang tongkol tanpa kelobot (cm)
Panjang tongkol tanpa kelobot diukur setelah panen dan dikupas
kelobotnya. Pengukuran dimulai dari pangkal tongkol hingga ujung
tongkol.
14
4.1 Hasil
Berdasarkan hasil analisis ragam perlakuan semua peubah pengamatan pada
Pengaruh pemberian pupuk kandang sapi dan pupuk urea terhadap pertumbuhan
dan hasil tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt L.) pada (lampiran 4
sampai 13), dan rekapitulasi hasil analisisragam semua peubah pengamatan
seperti tertera pada Tabel 2.
Tabel 2. Rekapitulasi Pengaruh Pupuk Kandang Sapi dan Pupuk Urea Terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata
Sturt L.)
Perlakuan
Pengamatan
K U K*U KK%
Tinggi tanaman
2 MST ** ** ** 8,82%
4 MST ** ** ** 4,43%
6 MST ** ** ** 5,73%
8 MST ** ** * 6,69%
Jumlah daun
2 MST ** ** ** 9,24%
4 MST ** ** ** 5,76%
6 MST ** ** ** 3,11%
8 MST ** ** ** 3,23%
Diameter batang
2 MST tn tn tn 20,31%
4 MST tn tn * 11,59%
6 MST tn tn tn 10,99%
8 MST tn tn * 8,98%
Berat tongkol berkelobot ** ** ** 4,71%
Berat tongkol tanpa kelobot ** ** ** 4,61%
Panjangtongkol berkelobot ** ** ** 4,01%
Panjang tongkol tanpa kelobot ** ** ** 3,08%
Diameter tongkol tanpa kelobot ** ** ** 2,61%
Jumlah baris biji tertongkol ** ** ** 2,96%
Produksi ton per ha ** ** ** 3,52%
Keterangan : tn = Tidak berbeda nyata, * = Berpengaruh nyata, ** =Berpengaruh sangat nyata, K
= pupuk kandang sapi, U = pupuk Urea, KK = Koefisien keragaman, MST =
Minggu SetelahTanam.
15
16
Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf besar yang sama pada kolom yang sama dan angka-
angka yang diikuti huruf kecil yang sama pada baris yang sama menunjukkan tidak
berbeda nyata berdasarkan Uji Duncan pada taraf uji 5%.
Pada Tabel 4 dapat dilihat pada umur 2 MST tinggi tanaman akibat perlakuan
pupuk kandang sapi (K) dan pupuk urea (U) memberikan pengaruh sangat nyata
terhadap tinggi tanaman jagung, rataan tertinggi terdapat pada perlakuan K1
( pupuk kandang sapi 15 ton/ha) dan U2 ( pupuk urea 200 kg/ha) yaitu 51,40 cm
sedangkan nilai terendah terdapat pada K1 (pupuk kandang sapi 15 ton/ha) dan
U0 (kontrol) yaitu 24,46 cm. Perlakuan pupuk kandang sapi dan pupuk urea
berbeda nyata pada masing-masing perlakuan.
Pada umur 4 MST perlakuan pupuk kandang sapi (K) dan pupuk urea (U)
memberikan pengaruh yang sangat nyata tinggi tanaman dengan rerataan tertinggi
terdapat pada perlakuan K1 (pupuk kandang sapi 15 ton/ha) dan U2 ( pupuk urea
200 kg/ha) yaitu 106,53 cm sedangkan nilai terendah pada perlakuan K0 (kontrol)
dan U0 (kontrol) yaitu 68,78 cm.
Pada Tabel 4 diatas dapat dilihat tinggi tanaman umur 6 MST akibat perlakuan
pupuk kandang sapi (K) dan pupuk urea (U) memberikan pengaruh sangat nyata
terhadap tinggi tanaman rataan tertinggi terdapat pada perlakuan K2U2 (pupuk
kandang sapi 30 ton/ha + pupuk urea 200 kg/ha) yaitu 165,78 cm sedangkan nilai
terendah pada perlakuan K0 (kontrol) dan U0 (kontrol) yaitu 116,61 cm.
Pada umur 8 MST tinggi tanaman akibat perlakuan pupuk kandang sapi (K)
dan pupuk urea (U) memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman rataan
tertinggi terdapat pada perlakuan K2 (pupuk kandang sapi 30 ton/ha) dan U2 (200
kg/ha) yaitu 185,13 cm sedangkan nilai terendah pada perlakuan K0U0 (kontrol)
dengan nilai yaitu 150,70 cm. Perlakuan pupuk kandang sapi dan pupuk urea urea
berbeda nyata pada masing-masing taraf perlakuan.
4.1.1.2. Jumlah Daun (helai)
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa adanya interaksi antara pupuk
kandang sapi (K) dan pupuk urea (U) terhadap peubah jumlah daun umur
2,4,6,dan 8 MST. Pada pengaruh tunggal pupuk kandang sapi berbeda sangat
nyata pada umur 2,4,6, dan 8 MST begitu juga pada pengaruh tunggal pupuk urea
memberikan pengaruh sangat nyata nyata pada umur 2,4,6, dan 8 MST.
Hasil uji lanjut terhadap jumlah daun akibat perlakuan pupuk kandang sapi
(K) dan pupuk urea (U) dapat dilihat pada Tabel 5.
19
Tabel 5. Jumlah Daun Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Sapi dan Pupuk Urea
Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis
Perlakuan Jumlah Daun (Helai)
2 MST 4 MST 6 MST 8 MST
Pupuk Kandang Sapi
K0 (Tanpa Perlakuan) 3,92 c 7,23 c 10,10 c 12,36 c
K1 (15 ton/ha) 4,86 b 8,07 b 11,54 b 12,85 b
K2 (30 ton/ha) 5,87 a 8,88 a 12,45 a 14,20 a
Pupuk Urea
U0 (tanpa perlakuan) 4,24 c 7,46 c 10,64 c 11,57 d
U1 (urea 100 kg/ha) 5,11b 8,15 b 11,56 b 13,37 b
U2 (urea 200 kg/ha) 5,74 a 8,85 a 12,68 a 14,94 a
U3 (urea 300 kg/ha) 4,44 c 7,79 bc 10,58 c 12,66 c
Keterangan : Angka – angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak
menunjukkan berbeda nyata menurut uji DMRT 5 %.
Tabel 6. Interaksi Antara Pupuk Kandang Sapi dan Pupuk Urea Terhadap Jumlah
Daun Jagung Manis Umur 2,4,6, dan 8 MST
Pupuk Kandang Pupuk Urea (U)
Sapi (K) U0 U1 U2 U3
(kontrol) (100 kg/ha) (200 kg/ha) (300 kg/ha)
Umur 2 MST
K 0 (Kontrol) 3,60 b 4,26 a 4,16 a 3,66 b
B C C B
K 1 (15 ton/ha) 4,51 b 5,15 b 6,10 a 3,66 c
A B B B
K 2 (30 ton/ha) 4,61 c 5,92 b 6,96 a 6,01 b
A A A A
Umur 4 MST
K 0 (Kontrol) 6,81 b 7,29 a 7,44 a 7,40 a
C C C B
K 1 (15 ton/ha) 7,95 b 8,32 b 8,92 a 7,10c
A B B B
K 2(30 ton/ha) 7,62 c 8,84 b 10,19 a 8,88 b
B A A A
Umur 6 MST
K0 (kontrol) 9,58 b 10,57 a 10,56 a 9,70 b
C C C C
K 1 (15 ton/ha) 10,76 d 11,70 b 12,53 a 11,16 c
B B B A
K 2 (30 ton/ha) 11,58 c 12,41 b 14,94 a 10,87 d
A A A B
Umur 8 MST
K 0 (kontrol) 10,56 b 12,83 ab 13,21 a 12,83 a
C B C A
K 1 (15 kg/ha) 11,71 c 13,48 a 13,73 a 12,50 b
B A B A
K 2 (30 kg/ha) 12,44 c 13,81 b 17,89 a 12,66 c
A A A A
Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf besar yang sama pada kolom yang sama dan angka-
angka yang diikuti huruf kecil yang sama pada baris yang sama menunjukkan tidak
berbeda nyata berdasarkan Uji Duncan pada taraf uji 5%.
21
Pada Tabel 6 interaksi antara pupuk kandang sapi dan pupuk urea
memberikan perbedaan yang sangat signifikan terhadap jumlah daun pada setiap
umur pengamatan. Pada umur 2 MST jumlah daun akibat perlakuan pupuk
kandang sapi (K) dan pupuk urea (U) memberikan pengaruh nyata terhadap
jumlah daun tanaman jagung, rataan tertinggi terdapat pada perlakuan K2 dan
U2 yaitu 6,96 helai, sedangkan nilai terendah terdapat pada K0 dan U0 (kontrol)
yaitu 3,60 helai. Perlakuan pupuk kandang sapi dan pupuk urea berbeda nyata
pada masing-masing perlakuan.Pada umur 4 MST perlakuan K2U2 (pupuk
kandang sapi 30 ton/ha + pupuk urea 200 kg/ha) memberikan nilai rerataan
tertinggi yaitu 10,19 helai sedangkan nilai terendah pada perlakuan K0U0 yaitu
6,81 helai.
Pada umur 6 MST K2U2 (pupuk kandang sapi 30 ton/ha + pupuk urea 200
kg/ha) yaitu mendapatkan nilai rerataan tertinggi yaitu 14,94 helai sedangkan
nilai terendah pada perlakuan K0 (kontrol) dan U0 (kontrol) yaitu 9,58 helai. Pada
umur 8 MST perlakuan K2U2 (pupuk kandang sapi 30 ton/ha + 200 kg/ha) yaitu
17,89 helai sedangkan nilai terendah pada perlakuan K0 (kontrol) dan U0
(kontrol) dengan nilai yaitu 10,56 helai. Perlakuan pupuk kandang sapi dan pupuk
urea memberikan pengaruh sangat nyata terhadap jumlah daun tanaman jagung.
4.1.1.3. Diameter Batang (mm)
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa adanya interaksi antara pupuk
kandang sapi (K) dan pupuk urea (U) terhadap diameter batang pada umur 4 dan 8
MST. Pada pengaruh tunggal pupuk kandang sapi tidak berbeda nyata pada umur
2,4,6, dan 8 MST begitu juga pada pengaruh tunggal pupuk urea tidak
memberikan pengaruh yang nyata nyata pada umur 2,4,6, dan 8 MST. Hasil uji
lanjut terhadap diameter akibat perlakuan pupuk kandang sapi (K) dan pupuk urea
(U) dapat dilihat pada Tabel 7.
22
Tabel 7. Diameter Batang Akibat Pengaruh Pupuk Kandang Sapi dan Pupuk Urea
Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis
Diameter Batang
Perlakuan (mm)
2 MST 4 MST 6 MST 8 MST
Pupuk Kandang Sapi
K0 (Tanpa Perlakuan) 4,52 a 17,63 b 22,33 a 26,52 a
K1(15 ton/ha) 4,22 a 18,33 ab 23,31 a 27,72 a
K2(30 ton/ha) 4,26 a 19,83 a 24,06 a 28,48 a
Pupuk Urea
U0 (tanpa perlakuan) 4,14 a 18,63 a 22,36 a 26,83b
U1 (urea 100 kg/ha) 4,10 a 18,25 a 23,07 a 26,76 b
U2 (urea 200 kg/ha) 4,89 a 19,42 a 24,07 a 29,46 a
U3 (urea 300 kg/ha) 4,21 a 18,08 a 23,44 a 27,24 ab
Keterangan : Angka – angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak
berbeda nyata menurut uji DMRT 5 %.
Tabel 8 Interaksi Antara Pemberian Pupuk Kandang Sapi dan Pupuk Urea
Terhadap Diameter Batang Jagung Manis Umur 4 dan 8 MST
Pupuk Kandang Pupuk Urea (U)
Sapi (K) U0 U1 U2 U3
(kontrol) (100 kg/ha) (200 kg/ha) (300 kg/ha)
Umur 4 MST
K 0 (Kontrol) 17,92 a 17,70 a 17,17 a 17,72 a
B A B A
K 1 (15 ton/ha) 17,15 a 17,18 a 20,18 a 18,81 a
B B A A
K 2 (30 ton/ha) 20,81 a 19,87 a 20,92 a 17,72 b
A A A A
Umur 8 MST
K 0 (Kontrol) 27,02 a 27,04 a 25,49 a 26,54 a
A A C B
K 1 (15 ton/ha) 25,92 c 26,75 b 29,31 a 28,89 a
A A B A
K 2(30 ton/ha) 27,55 b 26,48 b 33,58 a 26,30 b
A A A B
Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf besar yang sama pada kolom yang sama dan
angka-angka yang diikuti huruf kecil yang sama pada baris yang sama
menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Duncan pada taraf uji 5%.
Tabel 8 dapat dilihat pada diameter batang akibat perlakuan pupuk kandang
sapi (K) dan pupuk urea (U) memberikan pengaruh nyata terhadap diameter
batang rataan tertinggi terdapat pada K2U2 (pupuk kandang sapi 30 ton/ha +
pupuk urea 200 kg/ha) yaitu 20,92 mm dan nilai terendah terdapat pada K1U0
(kandang sapi 15 ton/ha + kontrol) yaitu 17,15 mm. Pada Umur 8 MST perlakuan
K2U2 (pupuk kandang sapi 30 ton/ha + pupuk urea 200 kg/ha) yaitu 33,58 mm
sedangkan nilai terendah pada perlakuan K1U0 (pupuk kandang sapi 15 ton/ha +
kontrol) yaitu 25,92 mm. Perlakuan pupuk kandang sapi dan pupuk urea urea
berbeda nyata pada masing-masing taraf perlakuan.
24
(Urea 200 kg/ha) yaitu 252,14 g dan terendah terdapat pada U0 (tanpa perlakuan)
yaitu 185,01 g. Interaksi antara perlakuan pupuk kandang sapi (K) dan pupuk urea
(U) terhadap berat tongkol berkelobot disajikan pada Tabel 10.
Tabel 10 Interaksi Berat Tongkol Berkelobot dan Berat Tongkol Tanpa Kelobot
Pengaruh Pupuk Kandang Sapi dan Pupuk Urea Terhadap Pertumbuhan
dan Hasil Jagung Manis
Pupuk Kandang Pupuk Urea (U)
Sapi (K) U0 U1 U2 U3
(kontrol) (100 kg/ha) (200 kg/ha) (300kg/ha)
Berat Tongkol Berkelobot (g)
K 0 (Kontrol) 332,58 c 370,66 a 359 b 361,25 a
C C C A
K 1 (15 ton/ha) 361,09 c 391,54 b 446,82 a 352,80 c
B B B A
K 2 (30 ton/ha) 390,22 c 446,82 b 553,48 a 368,60 d
A A A A
Berat Tongkol Tanpa Kelobot
K 0 (Kontrol) 248,15 b 262,04 a 264,26 a 267,12 a
A C C C
K 1 (15 ton/ha) 250,47 b 292,73 a 349,83 a 296,66 a
A B B B
K 2(30 ton/ha) 257,79 d 313,71 c 484,56 a 350,05 b
A A A A
Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf besar yang sama pada kolom yang sama dan angka-
angka yang diikuti huruf kecil yang sama pada baris yang sama menunjukkan tidak
berbeda nyata berdasarkan Uji Duncan pada taraf uji 5%
tertinggi terdapat pada kombinasi K2U2 (pupuk kandang sapi 30 ton/ha + pupuk
urea 200 kg/ha) yaitu 484,56 g sedangkan nilai terendah pada perlakuan K0U0
(kontrol) yaitu 248,15 g.
4.1.2.2. Panjang Tongkol Berkelobot (cm) dan Panjang Tongkol Tanpa
Berkelobot (cm)
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa adanya interaksi antara pupuk
kandang sapi (K) dan pupuk urea (U) terhadap panjang tongkol berkelobot. Pada
pengaruh tunggal pupuk kandang sapi memberikan pengaruh sangat nyata
terhadap panjang tongkol berkelobot begitu juga pada pengaruh tunggal pupuk
urea memberikan pengaruh sangat nyata terhadap terhadap panjang tongkol
berkelobot. Hasil uji lanjut terhadap parameter panjang tongkol berkelobot
tanaman jagung telah disajikan pada Tabel 11.
Tabel 11 Panjang Tongkol Berkelobot dan Panjang Tongkol Tanpa Berkelobot
Pengaruh Pupuk Kandang Sapi dan Pupuk Urea Terhadap Pertumbuhan
dan Hasil Tanaman Jagung Manis
Perlakuan Panjang Tongkol Panjang Tongkol
Berkelobot (cm) Tanpa Kelobot (cm)
Pupuk Kandang Sapi
K0 (Tanpa Perlakuan) 32,43 c 23,38 c
K1 (15 ton/ha) 35,22 b 24,59 b
K2 (30 ton/ha) 37,55 a 26,35 a
Pupuk Urea
U0 (Tanpa Perlakuan) 33,08 b 23, 58 c
U1 (100 kg/ha) 33,91 b 24, 67 b
U2 ( 200 kg/ha) 38,98 a 27, 17 a
U3 ( 300 kg/ha) 34,30 b 23, 68 c
Keterangan : Angka – angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak
berbeda nyata menurut uji DMRT 5 %.
kandang sapi berpengaruh sangat nyata terhadap peubah panjang tongkol tanpa
kelobot dengan nilai tertinggi terdapat pada perlakuan K2 (pupuk kandang 30
ton/ha) yaitu 26,35 cm, sedangkan paling rendah terdapat pada perlakuan K0
(tanpa perlakuan) yaitu 23,38 cm. Pada perlakuan tunggal pupuk urea juga
berpengaruh sangat nyata terhadap panjang tongkol tanpa berkelobot dengan nilai
tertinggi terdapat pada perlakuan U2 ( 200 kg/ha) yaitu 27,17 cm, sedangkan
paling rendah terdapat pada perlakuan U0 (Tanpa Perlakuan) yaitu 23,58 cm.
Interaksi antara perlakuan pupuk kandang sapi dan pupuk urea terhadap
pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis telah disajikan pada tabel 12.
Tabel 12 Interaksi Panjang Tongkol Berkelobot dan Panjang Tongkol Tanpa
Kelobot Pengaruh Pupuk Kandang Sapi dan Pupuk Urea Terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis
Pupuk Kandang Pupuk Urea (U)
Sapi (K) U0 U1 U2 U3
(kontrol) (100 kg/ha) (200 kg/ha) (300 kg/ha)
Panjang Tongkol Berkelobot
(cm)
K 0 (Kontrol) 31,15 c 31,65 c 45,21 a 33,19 b
B B A B
K 1 (15 ton/ha) 33,58 c 34,17 c 37,88 a 35,91 b
A A B A
K 2 (30 ton/ha) 34,52 b 35,91 b 46,32a 34,45 c
A A A B
Panjang Tongkol Tanpa
Kelobot (cm)
K 0 (Kontrol) 24,40 b 23,36 a 23,83 a 23,91 a
C C C A
K 1 (15 ton/ha) 23,73 c 24,80 b 26,31 a 23,54 c
B B B A
K 2(30 ton/ha) 24,60 c 25,84 b 31,36 a 23,58 d
A A A A
Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf besar yang sama pada kolom yang sama dan
angka-angka yang diikuti huruf kecil yang sama pada baris yang sama
menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Duncan pada taraf uji5%.
28
(Tanpa Perlakuan) yaitu 44,25 mm. Pada perlakuan tunggal pupuk urea juga
berpengaruh sangat nyata terhadap diameter tongkol tanpa berkelobot dengan nilai
tertinggi terdapat pada perlakuanU2 ( 200 kg/ha) yaitu 52,10 mm sedangkan
paling rendah terdapat pada perlakuan U0 (Tanpa Perlakuan) yaitu 45,61 mm.
Terdapat interaksi antara perlakuan pupuk kandang sapi (K) dan pupuk
urea (U) terhadap diameter tongkol tanpa kelobot. Data interaksi diameter tongkol
tanpa kelobot dapat dilihat pada tabel 14.
Tabel 14. Interaksi Diameter Tongkol tanpa Kelobot Terhadap Pertumbuhan dan
Hasil Tanaman Jagung Manis
Pupuk Urea (U)
Pupuk U0 U1 U2 U3
Kandang Sapi
(K) (kontrol) (100 kg/ha) (200 kg/ha) (300 kg/ha)
K0 43,2b 44,3b 46,2a 43,27 b
(Kontrol) C C C C
K1 46,17 b 47,33 b 51,23 a 46,51 b
(15 ton/ha) B B B B
K2 47,46 d 51,14 b 58,86 a 49,48 c
(30 ton/ha) A A A A
Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf besar yang sama pada kolom yang sama dan
angka-angka yang diikuti huruf kecil yang sama pada baris yang sama
menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Duncan pada taraf uji5%.
Tabel 14 dapat dilihat pada diameter tongkol tanpa berkelobot tanaman jagung
akibat perlakuan pupuk kandang sapi dan pupuk urea memberikan pengaruh nyata
terhadap diameter tongkol berkelobot rataan tertinggi terdapat pada perlakuan
K2U2 (pupuk kandang sapi 30 ton/ha + pupuk urea 200 kg/ha) yaitu 58,86 mm
sedangkan nilai terendah pada perlakuan K0U0 (kontrol) yaitu 43,21 mm.
Perlakuan pupuk kandang sapi dan pupuk urea urea berbeda nyata pada masing-
masing taraf perlakuan.
4.1.2.4. Jumlah Baris Biji
Hasil analisis ragam peubah jumlah baris biji menunjukan bahwa adanya
interaksi yang terjadi antara pupuk kandang sapi dan pupuk urea. Sedangkan dari
hasil sidik ragam juga berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah baris biji begitu
juga pada perlakuan pupuk urea memberikan pengaruh sangat nyata terhadap
jumlah baris biji. Hasil uji lanjut terhadap jumlah baris biji jagung manis pada
perlakuan pupuk kandang sapi dan pupuk urea disajikan pada Tabel 15.
30
Tabel 15 Jumlah Baris Biji Akibat Pengaruh Pupuk Kandang Sapi dan Pupuk
Urea Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis
Perlakuan Jumlah baris
Pupuk Kandang Sapi
K0 (Tanpa Perlakuan) 15,54 b
K1 (Pupuk Kandang 15 ton/ha) 16,25 a
K2 (Pupuk Kandang 30 ton/ha) 16,49 a
Pupuk Urea
U0 (Tanpa Perlakuan) 15,17 c
U1 (100 kg/ha) 16,22 b
U2 ( 200 kg/ha) 17,16 a
U3 ( 300 kg/ha) 15,83 b
Keterangan : Angka – angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak
berbeda nyata menurut uji DMRT 5 %.
Tabel 16 dapat dilihat pada jumlah baris biji tanaman jagung akibat perlakuan
pupuk kandang sapi dan pupuk urea memberikan pengaruh nyata terhadap
diameter tongkol berkelobot rataan tertinggi terdapat pada perlakuan K2 (pupuk
kandang sapi 30 ton/ha) dan U2 (pupuk urea 200 kg/ha) yaitu 18,30 baris
31
Tabel 18 Interaksi hasil produksi (ton/ha) Pengaruh Pupuk Kandang Sapi dan
Pupuk Urea Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis
Pupuk Urea (U)
Pupuk U0 U1 U2 U3
Kandang Sapi
(K) (kontrol) (100 kg/ha) (200 kg/ha) (300 kg/ha)
K0 14,76 a 18,19 a 17,80 a 15,22 a
(Kontrol) A A B B
K1 15,67 b 19,28 a 21,53 a 18,39 a
(15 ton/ha) A A A A
K2 16,88 b 20,06 a 23,96 a 21,94 a
(30 ton/ha) A A A A
Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf besar yang sama pada kolom yang sama dan
angka-angka yang diikuti huruf kecil yang sama pada baris yang sama
menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Duncan pada taraf uji5%.
sapi mengandung unsur hara makro dan mikro ensensial N, P, K, S, Ca, Mg, Cu,
Fe, Mn dan bahan organik yang dibutuhkan tanaman Jamilah et al., (2013).
Selanjutnya Galu et al., (2017) menambahkan pupuk kandang yang diberikan
selain memperbaiki sifat fisik dan dan biologi tanah, juga memperbaiki sifat kimia
tanah seperti meningkatkan unsur hara ke dalam tanah, sehingga tersedia bagi
tanaman untuk aktivitas pertumbuhannya.
Pada peubah jumlah daun menunjukkan bahwa perlakuan pupuk kandang
sapi berpengaruh sangat nyata pada umur 2, 4, 6, dan 8 MST. Hal ini diduga
karena kandungan unsur K dan N yang terdapat pada pupuk kandang sapi dapat
memenuhi kebutuhan dari tanaman jagung manis. Hal ini sejalan dengan hasil
penelitian dari Setiono dan Azwarta (2020), bahwa kalium yang terdapat pada
pupuk kandang sapi termasuk unsur hara esensial setelah N. Hal yang sama juga
dikemukakan oleh Purwati dan Islami (2019), unsur N yang tinggi berfungsi
untuk memacu proses pembentukan daun, pembentukan daun yang baru akan
meningkatkan jumlah daun tanaman sehingga luas daun juga bertambah.
Perlakuan pupuk kandang sapi pada peubah diameter batang tidak
berpengaruh nyata. Hal ini diduga karena ketersediaan kandungan unsur N pada
pupuk kandang sapi belum tercukupi. Hal ini sejalan dengan pendapat Purwati
dan Islami (2019), yang menyatakan unsur N juga berfungsi dalam meningkatkan
jumlah klorofil, sehingga jika unsur N tersedia dalam jumlah yang cukup, maka
akan meningkatkan laju fotosintesis dan terbentuk fotosintat.
Menurut Mpapa (2016), pertumbuhan dan hasil suatu tanamanjuga dipengaruhi
oleh ketersediaan unsur hara, karena unsur hara tersebutsebagai sumber aktivitas
enzim danmetabolisme tanaman. Namun, ketersediaan unsur hara makro
danmikro dalam tanah berbeda-beda dikarenakan setiap tanah memiliki faktor
pembentuk yang berbeda-beda seperti bahan induk, iklim, topografi, organisme
dan waktu. Pupuk kandang sapi memiliki kemampuan untuk menyediakan
keadaan yang sesuai untuk penetrasi akar tanaman karena pupuk kandang
berfungsi menyediakan unsur hara, memperbaiki pori makro dan mikro tanah
serta meningkatkan kemampuan tanah untuk menjaga kelembapannya. Pupuk
kandang sapi dapat meningkatkan kemampuan tanah untuk menyimpan air yang
nantinya berfungsi untuk mineralisasi bahan organik menjadi hara yang dapat
34
dan Marsono (2008) menyatakan bahwa bobot segar tanaman sangat dipengaruhi
oleh tersedianya unsur hara dalam tanah dan keseimbangan hara tanah dapat
mempengaruhi hasil. Menurut Okosina dan Pase (2000) menyatakanbahwa
pemberian bahan organik yang mengandung nitrogen akan meningkatkan bobot
segar tanaman jagung.
Hal ini sesuai dengan pendapat (Pernitianiet al., 2018) menyatakan bahwa
pengaruh penggunaan nitrogen terhadap kualitas dan kuantitas adalah
penyempurnaan proses pengisisn biji secara penuh sehingga bernas, mengeraskan
dan mencegah pengecilan biji pada ujung tongkol, hal ini berkolerasi positif
dengan berat tongkol tanaman jagung.
Menurut Supandji et al., (2019) menyatakan bahwa pemberian urea dalam
jumlah yang cukup akan menghasilkan produksi yang baik terutama dalam
memproduksi biji karena urea mengandung unsur hara makro yang tersedia untuk
tanaman yang dikomposisi secara optimal untuk memacu produksi terutama berat
biji tanaman. Penggunaan pupuk urea terhadap pertumbuhan tanaman jagung
mampu memberikan hasil yang optimal dimana urea dapat menyediakan unsur
nitrogen yang cukup bagi tanaman jagung terutama dalam pembentukan biji.
Berdasarkan penelitian Sukma dan Isdiana (2019) bahwa tongkol merupakan
tempat tumbuh dan berkembangnya biji jagung, sehingga ukuran tongkol
mempengaruhi jumlah biji. Biji akan mengalami pengisian hasil sintesis dalam
tanaman sampai mencapai berat maksimum pada fase masak fisiologis..
Sesuai dengan pernyataan Viveros et al., (2010) bahwa dengan tersedianya
unsur hara bagi tanaman maka pertumbuhan dan perkembangan tanaman akan
semakin meningkat sehingga dapat meningkatkan hasil panen. Tanaman
memanfaatkan unsur nitrogen melalui asupan nutrisi dalam bentuk protein
maupun asam nukleat, dengan demikian akan berdampak baik pada hasil produksi
(Sastro & Lestari, 2013).
37
Pengaruh Interaksi Pupuk Kandang Sapi dan Pupuk Urea Terhadap Peubah
yang Diamati
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebangaii
berikut:
1. Pupuk kandang sapi dosis 30 ton/ha memberikan hasil terbaik pada
parameter tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, berat tongkol
berkelobot dan tanpa kelobot, panjang tongkol berkelobot dan tanpa
kelobot, diameter tongkol tanpa kelobot, jumlah baris biji pertongkol,
dan produksi ton/ha.
2. Pupuk urea dosis 200 kg/ha memberikan hasil terbaik pada parameter
tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, berat tongkol
berkelobot dan tanpa kelobot, panjang tongkol berkelobot dan tanpa
kelobot, diameter tongkol tanpa kelobot, jumlah baris biji pertongkol,
dan produksi ton/ha.
3. Terdapat interaksi pupuk kandang sapi dan pupuk urea terlihat pada
tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang 4,8 MST, berat tongkol
berkelobot dan tanpa kelobot, panjang tongkol berkelobot dan tanpa
kelobot, diameter tongkol tanpa kelobot, jumlah baris biji pertongkol,
produksi (ton/ha).
5.2 Saran
Disarankan penggunaan pupuk kandang sapi dosis 30 ton/ha dan pupuk urea
200 kg/ha. Hal ini dikarenakan pemberian pupuk kandang sapi dosis 30 ton/ha
dan pupuk urea 200 kg/ha berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman
jagung manis.
38
DAFTAR PUSTAKA
Aprilyanto, W., Baskara, M., & Guritno, B. (2016). Pengaruh Populasi Tanaman
dan Kombinasi Pupuk N, P, K pada Produksi Tanaman.4(6) : 438-446.
Edi, S. dan A. Yusri. 2009. Budidaya Kangkung Darat Semi Organik. Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi.
Elis, Kriswantoro, H., E. Safryani dan S. Bahri. 2013. Pemberian Pupuk Organik
dan Pengembangan Tanaman Pangan. Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian. Bogor. 80 hal.
Fahmi, A., Syamsudin, S., Utami, N. H., & Radjagukguk, B. (2010). Pengaruh
Interaksi Hara Nitrogen dan Fosfor Terhadap Pertumbuhan Tanaman
39
39
Jagung (Zea Mays L) pada Tanah Regosol dan Latosol. Berita Biologi,
10(3), 297-304.
Fajarany, Yuliana, Y., Rahmadani, E., dan Permanasari, I. 2016. Aplikasi Pupuk
Kandang Sapi dan Ayam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman
Jahe (Zingiberofficinale Rosc.) di Media Gambut. Jurnal Agroteknologi, 5
(2) : 37-42.
Faqih, A., Dukat, & Trihayana. (2019). Pengaruh Dosis dan Waktu Aplikasi
Pupuk Urea Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis
(Zea mays Var. saccharata Sturt L.) Kultivar Bonanza F1. Jurnal
AGROSWAGATI, 7(1): 18-28.
Galu, Y., Rahmawati, & Adlin, M. 2017. Respon pertumbuhan dan produksi
tanaman jagung (Zea mays L.) terhadap sistem tanam dan pemberian pupuk
kandang sapi. Agriland, 7(1), 19-16.
Hanafiah,J & Baharsjah, J. S.. 2015. Budidaya Tanaman Jagung Manis. Direktorat
Perbenihan. 2005. Pedoman Produksi Benih Jagung (Bersari Bebas).
Jakarta. Direktorat Jenderal Bina Produksi Tanaman Pangan. Direktorat
Perbenihan.
Hidayah, U., Puspitorini, P., & Setya, A. (2016). Pengaruh Pemberian Pupuk Urea
Dan Pupuk Kandang Ayam Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman
Jagung Manis (Zea mays Saccharata Sturt.L) Varietas Gendis. Jurnal
Viabel Pertanian, 10(1), 1–19.
Irshad, M., A.E. Eneji, Z,. Hussain and M. Ashraf. 2013. Chemical
Characterization of Fresh sand Composted Livestock Manures, Soil
Sience and Plant Nutrition, 13(1) : 115-121.
Karim, H, A., Jamal, A., & Arman. 2021. Peningkatan Produktivitas dan
Pertumbuhan Tanaman Jagung Hibrida dengan Pemberian Pupuk NPK
(15:15:15) dan Waktu Pemangkasan yang Berbeda. Agrotan. 7(1), 1-10.
40
Leki, I., A. Ette dan H. N. Barus. 2015. Tanggap Pertumbuhan dan HasilTanaman
Jagung Manis (Zea mays L. Saccharata) pada Aplikasi Berbagai Pupuk
Organik. Jurnal Agrotekbis, 3(2): 168-177.
Lingga, P., and Marsono. 2008. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya.
Jakarta.(USU).
Okosina dan Pase. 2000. Kajian Pemupukan NPK dan Jarak Tanam Pada
Produksi Tanaman Jagung. Jakarta. Gramedia.
Polii, M.G.M dan S. Tumbelaka. 2012. Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays
saccharata L.) pada Beberapa Dosis Pupuk Organik. Eugenia 18 (1):
5664.
Purwati, R. D. & Islami T. 2019. Pengaruh Jenis Pupuk Kandang Sapi Terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Tiga Varietas Jagung Manis (Zea mays Saccharata
sturt). Jurnal produksi tanaman. 7(2), 298-305.
Purwono, & Hartono R.. 2013. Bertanam Jagung Unggul. Bogor. Penebar
Swadaya.
Prasetyo. 2008. Pengaruh Dosis Pupuk Urea Dan Dosis Pupuk KCL Terhadap
Pertumbuhan Dan Hasil Produksi Jagung Manis (Zea mays saccharata
Sturt).(Skripsi). Fakultas pertanian, universitas lampung. Bandar lampung.
Purwono dan P. Heni. 2007. Budidaya Delapan Jenis Tanaman Unggul. Penebar
swadaya. Jakarta. 139 hal.
Paeru, RH., dan Dewi, TQ. 2017. Panduan Praktis Budidaya Jagung. Jakarta:
Penebar Swadaya. Cetakan 1.
Riwandi, Yuliana, Y., Rahmadani, E., dan Permanasari, I. 2014. Teknik Budidaya
Jagung Dengan Sistem Organik Dilahan Marginal. UNIB Press.
Bengkulu.
42
Sastro Y & Lestari IP. 2013. The Growth and Yield of Sweet Corn Fertilized By
Dairy Cattle Effluents Without Chemical Fertilizers in Inceptisols. Journal
of Tropical Soils. 16(2):139-143.
Setiono & Azwarta. 2020. Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Sapi Terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays L). Jurnal Sains
Agro. 5(2).
Sitorus. 2008. Pengaruh Jenis Pupuk Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Beberapa
Varietas Jagung Manis (Zea mays L.) .IPTEK Tanaman Pangan.
Supandji & Saptorini. 2019. Perlakuan Dosis Pupuk Urea dan SP-36 Terhadap
Pertumbuhan dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Varietas Arjuna. Jurnal
AGRINIKA, 3(1):69-82.
Taufik, Lidar, s. dan Surtinah. 2010. Respons Berbagai Populasi Tanaman Jagung
Manis (Zea mayssaccharata Sturt) terhadap Pemberian Pupuk Urea.
Jurnal Agoland 17 (2):138-143.
Viveros, M., O., M.A. Jorquera, D.E. Crowley, G. Gajardo, M.L. Mora. 2010.
Mechanisms andpractical considerations involved in plant growth
promotion by rhizobacteria. J. Soil Sci. PlantNutr. 10:293-319.
Yanti, S. E. F., Masrul, E., & Hannum, H.(2014). Pengaruh Berbagai Dosis dan
Cara Aplikasi Pupuk Urea Terhadap Produksi Tanaman Sawi (Brassica
juncea L.) Pada Tanah Inceptisol Marelan. Jurnal Onaline
Agroekoteknologi, 2(2), 770-780.
Keterangan :
K0 = 0 gr (kontrol)
K1 = Pupuk kandang sapi dengan dosis 15 ton/ha (3,37 kg/bedeng)
K2 = Pupuk kandang sapi dengan dosis 30 ton/ha (6,75 kg/bedeng)
U0 = 0 gr (kontrol)
U1 = Pupuk urea dengan dosis 100kg/ha(22,5 g/bedeng)
U2 = Pupuk urea dengan dosis 200kg/ha (45 g/bedeng)
U3= Pupuk urea dengan dosis 300kg/ha(67,5 g/bedeng)
50
KK = 4,01%
Keterangan : ** = berbeda sangat nyata, * = berbeda nyata, tn = tidak nyata
TOTAL 35 34,25
KK = 2,96 %
Keterangan : ** = berbeda sangat nyata, * = berbeda nyata, tn = tidak nyata
Lampiran 12. Analisis sidik ragam produksi ton per ha akibat pengaruh
perlakuan dosis pupuk kandang sapi dan urea
SK DB JK KT F Hitung F Tabel
0,05 0,01
BLOK 2 6,69 3,34 20,13
K 2 106,82 53,41 123,89** 3,44 5,72
P 3 131,39 43,79 101,58** 3,05 4,82
K*P 6 30,86 5,14 11,93** 2,55 3,76
GALAT 22 10,34 0,43
TOTAL 35 286,12
KK = 3,52%
Keterangan : ** = berbeda sangat nyata, * = berbeda nyata, tn = tidak nyata
57
Gambar 13. Foto bersama pemilik lahan Gambar 14. Hasil sampel
61