Anda di halaman 1dari 2

Pasien datang ke Poliklinik RSJD Amino dengan keluhan emosi yang tidak

stabil dan sering merasa sedih. Pasien sering menangis, depresi dan diketahui
sering tidur saat larut malam. Pasien menurutkan hal tersebut disebabkan karena
pasien merasa bersalah pada keluarganya.
1 tahun yang lalu pasien memiliki usaha dibidang busana muslim yang
sudah berjalan kurang lebih 5 tahun, sebelumnya yang bekerja dengan pasien
semuanya Perempuan, kemudian terdapat 1 teman lawan jenis yang menwarkan
bantuan kepada pasien dan menawarkan diri untuk menjadi karyawan dan
membantu pekerjaan pasien. Kemudian pasien menerima tawaran tersbut. Pasien
menuturkan bahwa pasien mulai merasa ketergantungan pada sosok lelaki
tersbut. Bukan hanya ketergantuan dalam segi pekerjaan namun juga dalam segi
perasaan. Pasien sangat perhatian dan merasa menomorsatukan lelaku tersebut,
sehingga jika lelaku tersbut menyakiti hati, pasien sering marah. Pasien merasa
sering disakiti oleh lelaki tersbeut sehingga pasien mudah curiga dan menjadi
tidak mudah percaya dengan orang lain. Jika lelaku tersebut tidak dapat dihubungi
2 hari saja pasien merasa sangat sedih dan murung. Setiap kali pasien mengamuk
atau marah lelaki tersebit selalu pergi meninggalkan pasien, saat laki2 tersebt
pergi pasein selalu mencari Alamat tempat tinggal lelaki tersebut yang baru dan
pasien selalu menemukannya, pasien beranggapan bahwa tuhan selalu
mempertemukan pasien dengan lelaki tersebut. Pasien mengakui bahwa perilaku
yang dilakukan adalah salah karena pasien sudah memiliki suami dan 2 anak.
Namun pasien merasa tidak bisa mengendalikan perasaannya. Pasien merasa
bersalah dengan keluarganya namun pasien mengesampingkan hal tersebut.
Sebelumnya pasien menuturkan bahwa suaminya selalu menyuruh dia
untuk bekerja. Suaminya merupakan pemimpi yang harus selalu terwujud semua
keinginannya. Dalam mengejar ambisi itu suami oasien selalu mengajak dan
melibatkan pasiien agar dapat mencapai goals yang ingin dicapai. Padahal
sebenarnya pasien tidak ingin bekerja, pasien ingiin merawat kedua anaknya
sendiri. Namun suaminya tidak mengizinkan dan kedua anaknya ditipkan pada
kakek dan neneknya. Pasien merasa bahwa tidak mendapat perhatian dan kasih
saying dari suaminya, karena suaminya selalu memikirkan materi saja tanpa
memikirkan kebahagiaan istri dan anak2nya. Pasien merasa mendapatkan
perhatian dan kasih saying dari teman laki-laki dia tersebut yang mana hal tersebt
tidak ia dapatkan dari suaminya.
5 bulan yang lalu, lelaki tersebut meninggalkan pasien karena lelaki tersebut
ingin Kembali dan bekerja dengan istrinya. Setelah kejadian tersebut pasien
menuturkan bahwa emosinya menjadi tidak stabil dan selalu sedih, pasien merasa
bukan menjadi pasien yang dulu. Sebelumnya pasien merupakan orang yang
gemar merawat diri, bermake up, dan sangat memperhatikan penampilan. Setelah
hal tersebut pasien menjadi tidak ada semangat untuk merawat diri. Pasien juga
menuturkan bahwa menjadi malas bekerja karena setiap ditempat kerja pasien
selalu mengingat kenangannya Bersama dengan lelaki tersebut dan merasa tidak
akan bisa Bahagia jika hiidup tanpa lelaki itu, dan sering melupakan tugas sebagai
ibu dan istri namun kadang dihari lain pasien masih nertanggung jawab. Pasien
menyadari perbuatannya salah namun merasa tidak dapat mengandilikan
perasaannya.
1 bulan yang lalu pasien menjadi sulit tidur malam. Dan menjadi lebih
pendiam. Pasien mengatakan malas uuntuk bergaul dengan keluarga dan
temannya. Lebih sering berada dikamar dan menangis saat teringat lelaki
tersebut. Pasien merasa cemas putus asa dan pernah memiliki keinginan untuk
bunuh diri dengan cara masuk ke dalam sumur, namun hal tersebut dibatalkan
karena masih memikirkan jika tuhan masih menolong dia, kemudian dia menutup
lubang sumur dengan kayu2 agar menghilangkan pemikiran untuk bunuh diri.
Pasien merasa bahwa semua orang akan meninggalkan nya kecuali allah.

Anda mungkin juga menyukai