Anda di halaman 1dari 17

KEDUDUKAN DAN LINGKUP ANALISIS

POTENSI WILAYAH DAN DAERAH

Mata Kuliah Pratikum Analisis Potensi Wilayah

Dr. Drs. M. Zubakhrum B. Tjenreng, M.Si.

IPDN JATINANGOR 2023


Secara teoritis, proses perencanaan pembangunan
nasional ataupun daerah, dapat dirinci ke dalam tahapan-
tahapan berikut ini :
1. Penyusunan Rencana
2.Penyusunan Program Rencana (Pemrograman dan
Penganggaran)
3. Implementasi/Pelaksanaan Rencana
4.Pengawasan Pelaksanaan Rencana
5.Evaluasi Pelaksanaan Rencana

2
3
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional pasal 8, disebutkan
tentang tahapan-tahapan dalam perencanaan pembangunan
nasional yang terdiri atas:
1.Penyusunan Rencana
2.Penetapan Rencana
3.Pengendalian Pelaksanaan Rencana
4.Evaluasi Pelaksanaan

4
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan daerah pasal 4
disebutkan bahwa Rencana Pembangunan Daerah meliputi
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD),
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD),
dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD). Semua
Rencana Pembangunan Daerah tersebut disusun berdasarkan
tahapan proses:
1.Penyusunan rancangan awal
2.Pelaksanaan Musrenbang
3.Perumusan rancangan akhir
4.Penetapan rencana
5
Undang Nomor 25 Tahun 2004, Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional mencakup lima pendekatan dalam
seluruh rangkaian perencanaan, yaitu:
1.politik
2.teknokratik
3. partisipatif
4.atas-bawah (top-down)
5.bawah-atas (botlom-up)

6
1. Pendekatan politik memancing bahwa dalam bentuk pemilihan
Presiden/Kepala Daerah adalah proses penyusunan rencana, karena rakyat
pemilih menentukan pilihannya berdasarkan program-program
pembangunan yang ditawarkan masing-masing calon Presiden atau Kepala
Daerah. Oleh karena itu, dengan adanya bentuk rencana pembangunan
adalah penjabaran dari agenda-agenda pembangunan yang ditawarkan
Presiden/Kepala Daerah pada saat kampanye kedalam bentuk rencana
pembangunan jangka menengah.
2. Pendekatan teknokratik dilaksanakan dengan menggunakan metoda dan
kerangka berpikir ilmiah oleh lembaga atau satuan kerja yang secara
fungsional bertugas untuk itu.
3. Pendekatan partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak yang
berkepentingan (stakeholders) terhadap pembangunan. Pelibatan mereka
adalah untuk mendapatkan aspirasi dan menciptakan rasa memiliki.
4. Pendekatan atas-bawah dan, bawah-atas dalam perencanaan dilaksanakan
menurut jenjang pemerintahan. Ren- cana hasil proses atas-bawah dan
bawah-atas diselaraskan melalui musyawarah yang dilaksanakan baik di
tingkat nasional, provinsi, ka- bupaten/kota, kecamatan, dan desa.

7
Proses penyusunan rencana pembangunan, secara teoritis yang
terdiri atas:
1. Tinjauan Keadaan (mencakup potensi, masalah, hambatan,
tantangan, dan opportunity yang ada)
2. Perkiraan Keadaan Masa Datang
3. Penetapan Tujuan dan Strategi
4. Identifikasi Alternatif Rencana & Konsekuensinya
5. Pemilihan Alternatif Terbaik atas Alternatif Rencana
6. Persetujuan Rencana

8
Kedudukan analisis potensi wilayah dan daerah jelas akan
mendukung tahap pertama, Tinjauan Keadaan. Dengan
menggunakan teknik dan metode yang tepat dalam analisis
potensi wilayah dan daerah maka potensi masalah, hambatan,
tantangan, dan opportunity yang ada dapat dipetakan dengan
baik. akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah,
sehingga perencanaan pembangunan daerah dapat disusun
berdasarkan kondisi nyata di daerah masing-masing. Akibat-
nya, pembangunan yang dilaksanakan akan tepat sasaran dan
dapat mencapai tujuan yang diinginkan semua pihak.

9
Kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam tahap pengumpulan,
pengolahan, dan analisis data, di antaranya:
1. Penentuan Basis Ekonomi
2. Analisis Struktur Tenaga Kerja
3. Evaluasi Kebutuhan Tenaga Kerja
4. Analisis Peluang dan Kendala Pembangunan

10
11
Tingkat ketelitian dalam tahapan pengumpulan,
pengolahan, dan analisis data sangat menentukan
keberhasilan tahapan selanjutnya. Kesalahan dalam
tahap awal akan menyebabkan kurang sempurnanya
dokumen perencanaan.

12
13
14
Kedudukan Analisis Potensi Wilayah dan Daerah dalam tata cara penyusunan
dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah secara normatif dapat dilihat
pada pasal 29-39 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008. Dalam pasal
29 tentang Pengumpulan Data dan Informasi serta Rencana Tata Ruang,
disebutkan dokumen rencana pembangunan daerah disusun dengan
menggunakan data dan informasi, serta rencana tata ruang. Data dan
informasi yang dibutuhkan terdiri atas:
1. Penyelenggaraan pemerintah daerah
2. Organisasi dan tatalaksana pemerintahan daerah
3. Kepala daerah, DPRD, perangkat daerah, dan pegawai negeri sipil daerah
4. Keuangan daerah
5. Potensi sumber daya daerah
6. Produk hukum daerah
7. Kependudukan
8. Informasi dasar kewilayahan
9. Informasi lain terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan daerah

15
Terlihat bahwa potensi sumber daya daerah merupakan informasi
yang penting dalam penyusunan perencanaan pembangunan
daerah. Oleh sebab itu perlu dianalisis dengan menggunakan
teknik dan metode yang tepat supaya hasilnya akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Selanjutnya dalam pasal
32 disebutkan tentang Pengolahan Sumber Data, mencakup:
1. Analisis daerah
2. Identifikasi kebijakan nasional yang berdampak pada daerah
3. Perumusan masalah pembangunan daerah
4. Penyusunan program, Kegiatan, alokasi dana indikatif, dan
sumber pendanaan
5. Penyusunan rancangan kebijakan pembangunan daerah
16
Selesai

17

Anda mungkin juga menyukai