Teknologi Bahan S1-PTB Rev 2024
Teknologi Bahan S1-PTB Rev 2024
Daftar Pustaka
• Kardiyono Tjokrodimulyo. 1996. Teknologi Beton
• Paul Nugraha dan Antoni. 2004. Teknologi Beton
• Tri Mulyono. 2003. Teknologi Beton
• Diktat kuliah dan jobsheet praktikum Teknologi Bahan, Teknik Sipil,
Unesa
• Diktat kuliah dan jobsheet praktikum Teknologi Beton, Teknik Sipil,
Unesa
• ASTM dan SNI terkait uji bahan bangunan
• Jurnal penelitian terkait teknologi bahan, jalan, dan beton
• Brosur bahan bangunan
3
Materi perkuliahan minggu 1 – 8
.
Minggu ke Materi Rencana
1 Pengenalan MK dan kontrak perkuliahan
2 Pengujian bata, paving, genteng, spesi, keramik, kayu
3 Materi bata, paving, genteng, spesi, keramik, kayu
4 Materi bata, paving, genteng, spesi, keramik, kayu
5 Materi bata, paving, genteng, spesi, keramik, kayu
6 Praktikum bata, genteng, paving, spesi, keramik, kayu
7 Praktikum bata, genteng, paving, spesi, keramik, kayu
4
Materi perkuliahan minggu 9 – 16
.
Minggu ke Materi Rencana
9 Praktikum bata, genteng, paving, spesi, keramik, kayu
10 Praktikum bata, genteng, paving, spesi, keramik, kayu
11 Praktikum bata, genteng, paving, spesi, keramik, kayu
12 Praktikum bata, genteng, paving, spesi, keramik, kayu
13 Praktikum bata, genteng, paving, spesi, keramik, kayu
14 Praktikum bata, genteng, paving, spesi, keramik, kayu
15 Praktikum bata, genteng, paving, spesi, keramik, kayu
5
Materi praktikum bahan
Keramik Kayu
6
Pelaksanaan praktikum
Tempat : Laboratorium Bahan
Teknisi : Bpk. Sunyata
UTS
• Pembuatan jobsheet praktikum untuk 1 bahan / 1 kelompok
Pengenalan bahan, jobsheet praktikum, foto tiap proses aktifitas, standar
yang berlaku, dan referensi (bisa dikembangkan)
UAS
• Video kegiatan praktikum untuk 1 bahan / 1 kelompok dimulai dari
Introduction – Kegiatan praktikum 1 bahan – Penutup berupa kesimpulan
(bisa dikembangkan)
Pengujian bahan
Ir. Arie Wardhono, ST., M.MT., M.T., Ph.D.
Uji fisik
Menguji dan menganalisis data hasil pengujian fisik pada
batu bata
Pengujian yang dilakukan :
• Pengukuran dimensi batu bata
• Kemungkinan retak
• Rata permukaan
• Siku masing-masing sisi
Pengujian batu bata
Penyerapan air
Menguji dan mengetahui penyerapan air pada batu bata
Pengujian yang dilakukan :
• Mengetahui berat awal
• Perendaman selama + 3 jam
• Kering permukaan (SSD)
• Pengeringan dalam oven 110OC selama 24 jam
• Penimbangan berat akhir
12
Konsep Kering Permukaan
Absorption
Capacity
Effective Surface
Absorption Moisture
13
Pengujian genteng
Uji fisik
Mampu menguji serta menganalisa data hasil pengujian fisik pada
genteng
Pengujian yang dilakukan :
- Berat genteng
- Tebal genteng
- Lebar genteng lengkung
- Lebar genteng tanpa lengkung
- Panjang genteng
- Keliling genteng
14
Pengujian genteng
15
Pengujian genteng
16
Pengujian genteng
19
Pengujian paving block
20
Pengujian adukan spesi
Pengujian kuat tekan
Mampu menguji kuat tekan adukan dan dapat
membandingkan dengan standar yang direncanakan
21
Pengujian adukan spesi
Pengujian penyerapan air
Mampu menguji untuk mengetahui penyerapan air pada
spesi
22
Pengujian keramik
Uji fisik
Mampu menguji serta menganalisa data hasil pengujian fisik pada
keramik
Pengujian yang dilakukan :
- Sediakan keramik 3 buah
- Pengukuran keramik
- Berat keramik
- Tebal keramik
- Lebar keramik
- Panjang keramik
- Keliling keramik
- Terliti permukaan keramik untuk mengetahui kualitas keramik :
kemulusan, padat, keras, kering, rata dan datar, siku
Pengujian keramik
Pengujian penyusutan
Mampu menguji serta menganalisa data hasil pengujian penyusutan
pada kayu
Pengujian dilakukan dengan :
- Benda uji kubus 2 cm x 2 cm x 2 cm sebanyak 3 buah
- Timbang benda uji dan cek dengan schetmat
𝑊𝑏−𝑊𝑜
- Kadar air = x100%
𝑊𝑜
Pengujian kayu
A
Pengujian kayu
33
Definisi
Batu Bata adalah suatu unsur bangunan yang dipergunakan dalam
pembuatan konstruksi bangunan dan dibuat dari tanah liat
ditambah air dengan atau tanpa campuran bahan-bahan lain
melalui beberapa tahap pengerjaan (mengolah, mencetak,
mengeringkan, membakar pada temperatur tinggi) hingga
matang dan berubah warna, serta akan mengeras seperti batu
jika didinginkan hingga tidak dapat hancur lagi bila direndam
dalam air
Pandangan fisik
Batu bata harus mempunyai rusuk-rusuk yang tajam dan siku, bidang
sisinya harus datar, tidak menunjukkan retak-retak dan perubahan
bentuk yang berlebihan, tidak mudah hancur atau patah, warnanya
seragam, dan berbunyi nyaring bila dipukul
Ukuran-ukuran
Ukuran batu bata merah standar menurut NI-10,1978: 6 yaitu:
• Batu bata merah dengan panjang 240 mm, lebar 115 mm, tebal 52
mm
• Batu bata merah dengan panjang 230 mm, lebar 110 mm, tebal 50
mm
• Penyimpangan yang diijinkan untuk ukuran tersebut adalah :
Panjang maks. 3%, Lebar maks. 4 % dan Tebal maks. 5%
Jenis batu bata : Proses pembuatan
Batu bata konvensional
• Batu bata ini dibuat dengan cara tradisional dan
menggunakan alat-alat yang sederhana. Tanah liat
atau tanah lempung yang telah dibersihkan, diberi
sedikit air dan selanjutnya dicetak menjadi bentuk
kotak-kotak. Cetakan batu bata biasanya terbuat dari
kayu yang secara sederhana dibuat menjadi kotak.
• Salah satu ciri dari batu bata konvensional adalah
bentuk yang tidak selalu sama, tidak rapi dan
bertekstur kasar. Ini dapat dipahami karena
pembuatan batu bata konvensional menggunakan
alat-alat yang sederhana dan lebih mengutamakan
sumber daya manusia dalam pembuatannya.
Batu bata pres
• Pembuatan batu-bata ini menggunakan bantuan
mesin-mesin. Hasilnya adalah batu-bata yang
memiliki tekstur halus, memiliki ukuran yang sama
dan terlihat lebih rapi.
Kelas batu bata
Klasifikasi kekuatan bata berdasarkan kuat tekan
Kelas Kuat tekan rata-rata (kg/cm2)
Kelas I 100
Kelas II 80 – 100
Kelas III 60 – 80
Kualitas batu bata yang baik
Ciri-ciri batu bata yang baik
• Permukaannya kasar
• Warnanya merah seragam (merata)
• Jika dipukul bunyinya nyaring
• Tidak mudah hancur atau patah
• Semua bidang-bidang sisi harus datar
• Mempunyai rusuk-rusuk yang tajam dan menyiku
• Tidak menimbulkan keretakan dan perubahan bentuk yang
berlebihan
• Warna pada penampang pada patahan merata
• Penyimpangan kualitas bata tidak boleh lebih dari 3%
• Mempunyai ukuran, kuat tekan dan daya serap air yang
dipersyaratkan
Kelebihan batu bata
1. Dari segi struktur mempunyai kekuatan yang tinggi dan tahan lama
dibanding dengan batako
2. Mudah memasangnya karena tukang tidak harus memiliki keahlian
khusus
3. Pengangkutan lebih mudah karena ukuran yang lebih kecil
4. Pada pekerjaan yang sempit, lebih cocok menggunakan material ini
5. Mudah didapatkan dimana pun
6. Lebih nyaman dari segi suhu ruangan karena bisa menyesuaikan
dengan suhu luar
7. Tahan terhadap api
8. Jarang terjadi retak-retak pada dinding
9. Tidak membutuhkan perekat yang khusus
10. Dari segi harga per buah memang lebih murah tapi tentu harus
dihitung per satuan luas terlebih dahulu
Kekurangan batu bata
1. Dari segi estetika untuk pemasangannya kurang begitu rapi
2. Harus membutuh batu bata merah ekspos yang khusus dan
lebih mahal daripada batu bata biasa
3. Lebih boros dalam menggunakan campuran spesi seperti
semen dan pasir karena dengan ketebalan minimal 1,5 cm
atau 2 cm
4. Waktu pemasangan lebih lama karena ukuran yang kecil
5. Lebih banyak yang terbuang untuk potongan-potongan batu
bata
6. Kurang cocok untuk dinding rumah tinggal 2 lantai ke atas
karena rumah 2 lantai ke atas struktur utama adalah kolom
dan batu bata membebani lebih banyak daripada batako
yang relatif lebih ringan
7. Saat akan pemasangan harus direndam atau dibasahi
terlebih dahulu supaya rekat dengan spesi
Bata ringan
Bata ringan = Beton ringan
Beton ringan adalah beton yang memiliki berat jenis (density) lebih
ringan daripada beton pada umumnya. Beton ringan bisa disebut
sebagai beton ringan aerasi (Aerated Lightweight Concrete/ALC) atau
sering disebut juga (Autoclaved Aerated Concrete/ AAC) yang
mempunyai bahan baku utama terdiri dari pasir silika, kapur, semen,
air, ditambah dengan suatu bahan pengembang yang kemudian
dirawat dengan tekanan uap air.
Tidak seperti beton biasa, berat beton ringan dapat diatur sesuai
kebutuhan. Pada umumnya berat beton ringan berkisar antara 600 –
1600 kg/m3. Karena itu keunggulan beton ringan utamanya ada pada
berat, sehingga apabila digunakan pada proyek bangunan tinggi (high
rise building) akan dapat secara signifikan mengurangi berat sendiri
bangunan, yang selanjutnya berdampak kepada perhitungan pondasi.
Bata ringan AAC dan CLC
• Ada 2 jenis bata ringan yang beredar, yaitu CLC (Cellular Lightweight
Concrete) dan AAC (Autoclaved Aerated Concrete). Yang
membedakan keduanya adalah proses produksinya.
• Bata ringan AAC membutuhkan pabrikasi, tim ahli yang
berpengalaman untuk mengoperasikan pabrik dan peralatan
canggih, hasil produksi pun jauh lebih banyak dalam per hari. Bata
ringan CLC menggunakan proses curing secara alami, peralatan
yang digunakan standard.
.
Paving block
Paving block
Segmen-segmen kecil yang terbuat dari beton dengan bentuk
segi empat atau segi banyak yang dipasang hingga saling
mengunci.
Komposisi bahannya adalah campuran semen Portland atau
bahan perekat sejenisnya, air dan agregat dengan atau tanpa
bahan tambahan lainnya yang tidak mengurangi mutu beton
dan dibuat melalui proses getaran atau tekanan
Paving block
Fungsi utamanya adalah untuk menutuo lantai dalam jangka
waktu lama dan dipasang tanpa menggunakan semen.
Dapat menjadi alternatif yang mudah dan murah untuk
penyerapan air dan bebas lumpur.
Ada berbagai bentuk, motif, dan pola sesuai dengan selera
konsumen di pasaran.
Kelebihan dan kekurangan paving block
Kelebihan
• Pelaksanaannya mudah dan tidak memerlukan alat berat
serta dapat diproduksi secara massal
• Pemeliharaannya mudah dan dapat dipasang kembali setelah
dibongkar
• Tahan terhadap beban statis, dinamis, dan kejut.
• Tahan terhadap tumpahan bahan pelumas dan pemanasan
oleh mesin kendaraan
Kekurangan
• Mudah bergelombang bila pondasinya tidak kuat dan kurang
nyaman untuk kendaraan dengan kecepatan tinggi
Ketebalan paving block
Tebal 6 cm
Untuk konstruksi perkerasan lalu lintas dengan frekuensi
terbatas, missal trotoar, taman, tempat parkir
Tebal 8 cm
Untuk konstruksi perkerasan lalu lintas sedang sampai berat
dengan frekuensi padat, seperti jalan lingkungan, komplek
industri, terminal bus
Tebal 10 cm
Untuk konstruksi perkerasan super berat, seperti terminal
container, pelabuhan dimana banyak beroperasi crane,
loader, dan alat berat lain
Standar paving block (SNI 03-0691)
Dasar yang
padat
Paving block berpori / Porous paving block
Mengatasi
permasalahan
genangan air
dan banjir
Adukan spesi
58
Adukan spesi / mortar
Pengertian spesi/mortar atau adukan
Istilah lain dari adukan adalah mortar, atau dikenal juga dengan
spesi adalah campuran dari bahan pengikat (semen, kapur),
bahan pengisi (pasir) dan air.
59
Definisi Detail Campuran Beton
Semen
Air
Pasta
Pasir
Mortar
kerikil
Split /
Beton
Sifat adukan spesi / mortar
• Sifat kuat, campuran adukan harus cukup baik agar
mampu menopang beban yang diterima dinding.
• Sifat mudah untuk dikerjakan/digunakan, adukan
harus mudah dikerjakan, tidak terlalu basah (encer)
dan tidak terlalu kering.
• Sifat menyusut, adukan yang terlalu banyak airnya
akan mudah menyusut yang berakibat retak pada
plesteran maupun tembok.
61
Bahan penutup atap luar (genteng)
.
62
Bahan penutup atap luar (genteng)
Pelapis atap : pelindung elemen-elemen bangunan
(kuda-kuda, langit-langit dsb) dan penghuni dari
pengaruh hujan, sinar matahari, panas, cuaca dsb.
63
Bahan penutup atap luar (genteng)
Pertimbangan dalam memilih material penutup atap yang
sesuai :
• Bahan penutup atap harus dapat bersifat isolasi yang
cukup baik terhadap panas, dingin dan bunyi
• Harus rapat terhadap air hujan / tidak tembus air.
• Tidak mengalami perubahan bentuk karena adanya
pergantian / perubahan cuaca
• Tidak terlalu banyak memerlukan perawatan.
• Tidak mudah terbakar
• Bobotnya cukup ringan dan mempunyai kedudukan yang
mantap setelah di pasang
• Tahan lama
64
Jenis-jenis atap genteng
65
Genteng tanah liat / kodok
68
Pemilihan penutup atap
• Untuk sudut kemiringan atap sedang (kemiringan 25 – 60O),
bebas untuk menggunakan material apapun sebagai bahan
penutup atap. Sudut ini adalah sudut yang ‘aman’.
Pertimbangan yang diambil dalam memilih jenis bahan
penutup atap pada sudut kemiringan atap ini, murni
berdasarkan estetika
• Untuk sudut kemiringan atap tajam (kemiringan 60 – 75O)
bahan yang dapat digunakan adalah sama dengan atap
dengan sudut kemiringan kecil dan genteng tidak mempunyai
mekanisme penggantung yang sesuai untuk sudut tajam
tersebut, sehingga beresiko untuk jatuh atau melorot.
• Untuk atap dengan bentuk hampir vertikal (75 – 90O),
gunakan dak beton
69
Bahan penutup lantai (keramik)
.
Bahan penutup lantai
Definisi dan fungsi
• Definisi : penutup permukaan tanah dalam ruangan dan area sekitar bangunan.
• Fungsi : alat pijakan kaki agar memberi kenyamanan, menambah nilai estetika
bangunan, menambah nilai jual bangunan.
Penerapan
• Interior : bahan yang mempunyai warna, pola dan dimensi yang disesuaikan
serta tekstur yang halus
• Eksterior : bahan lantai yang mempunyai warna, pola dan dimensi yang
disesuaikan dengan tekstur yang kasar