Anda di halaman 1dari 85

Teknologi Bahan & Praktikum

Pendahuluan dan Praktikum


Ir. Arie Wardhono, ST., M.MT., M.T., Ph.D.

Program Studi S1 Pendidikan Teknik Bangunan


Universitas Negeri Surabaya
2024
Kontrak perkuliahan dan pengajaran
• Model perkuliahan : Kombinasi luring dan daring (conditional)
Pertemuan ke-1 s/d ke-8 (UTS)
Pertemuan ke-9 s/d ke-16 (UAS) -
-
• Penilaian
Kehadiran 60% 2 SKS
Partisipasi
Satuan Kredit Semester
20%
Keaktifan 40% Beban studi mahasiswa
dalam 1 semester

1 SKS = 170 menit/minggu


Tugas Nilai UTS 50 menit proses belajar
30% Akhir 20% 60 menit menit penugasan
Project 60 menit menit mandiri
Kegiatan Based
Praktikum MK Teknologi Bahan dan
UAS Praktikum 2 SKS
Project
30% 1 SKS perkuliahan
Based 1 SKS praktikum lab.
2
Deskripsi MK dan pustaka

Memahami pengetahuan bahan konstruksi bangunan beserta sifat


karakteristik dan pengujiannya

Daftar Pustaka
• Kardiyono Tjokrodimulyo. 1996. Teknologi Beton
• Paul Nugraha dan Antoni. 2004. Teknologi Beton
• Tri Mulyono. 2003. Teknologi Beton
• Diktat kuliah dan jobsheet praktikum Teknologi Bahan, Teknik Sipil,
Unesa
• Diktat kuliah dan jobsheet praktikum Teknologi Beton, Teknik Sipil,
Unesa
• ASTM dan SNI terkait uji bahan bangunan
• Jurnal penelitian terkait teknologi bahan, jalan, dan beton
• Brosur bahan bangunan
3
Materi perkuliahan minggu 1 – 8
.
Minggu ke Materi Rencana
1 Pengenalan MK dan kontrak perkuliahan
2 Pengujian bata, paving, genteng, spesi, keramik, kayu
3 Materi bata, paving, genteng, spesi, keramik, kayu
4 Materi bata, paving, genteng, spesi, keramik, kayu
5 Materi bata, paving, genteng, spesi, keramik, kayu
6 Praktikum bata, genteng, paving, spesi, keramik, kayu
7 Praktikum bata, genteng, paving, spesi, keramik, kayu

8 Ujian Tengah Semester (UTS) : Project based evaluation

4
Materi perkuliahan minggu 9 – 16
.
Minggu ke Materi Rencana
9 Praktikum bata, genteng, paving, spesi, keramik, kayu
10 Praktikum bata, genteng, paving, spesi, keramik, kayu
11 Praktikum bata, genteng, paving, spesi, keramik, kayu
12 Praktikum bata, genteng, paving, spesi, keramik, kayu
13 Praktikum bata, genteng, paving, spesi, keramik, kayu
14 Praktikum bata, genteng, paving, spesi, keramik, kayu
15 Praktikum bata, genteng, paving, spesi, keramik, kayu

16 Ujian Akhir Semester (UAS) : Project based evaluation

5
Materi praktikum bahan

Lokasi : Laboratorium bahan dan beton, Gedung A4 lantai 1


Teknisi lab.: Bpk. Sunyata
Model : Kegiatan luring di lab.

Batu bata Spesi/mortar Genteng Paving

Keramik Kayu
6
Pelaksanaan praktikum
Tempat : Laboratorium Bahan
Teknisi : Bpk. Sunyata

Kegiatan praktikum dalam 1 hari : Sesi pagi 09:00 – 12:00


Sesi siang 13:00 – 16:00

• Membentuk 6 kelompok (jumlah anggota menyesuaikan)


• Menghubungi teknisi lab. untuk menjadwalkan sesi praktikum untuk masing-
masing kelompok
• Pelaksanaan praktikum dapat dimulai pada Minggu ke-3 atau ke-4 perkuliahan
• Jobsheet praktikum (bahan atau beton) dan lembar asistensi harus dibawa
setiap melaksanakan asistensi
• Laporan kegiatan praktikum harus sudah diserahkan kepada dosen
pembimbing disertai soft copy laporan dan foto-foto kegiatan praktikum di lab
• Utamakan keselamatan kerja dalam lab. dengan menggunakan sepatu dan
jaket lab
Project based Evaluation
Tugas
• Laporan praktikum lengkap dengan bukti dokumentasi (bukti PDF dan MS
Word)
• PPT ringkasan kegiatan praktikum (presentasi maks 15 menit)

UTS
• Pembuatan jobsheet praktikum untuk 1 bahan / 1 kelompok
Pengenalan bahan, jobsheet praktikum, foto tiap proses aktifitas, standar
yang berlaku, dan referensi (bisa dikembangkan)

UAS
• Video kegiatan praktikum untuk 1 bahan / 1 kelompok dimulai dari
Introduction – Kegiatan praktikum 1 bahan – Penutup berupa kesimpulan
(bisa dikembangkan)

Catatan : Penentuan materi tiap kelompok ditetapkan oleh dosen pengajar


Teknologi Bahan & Praktikum

Pengujian bahan
Ir. Arie Wardhono, ST., M.MT., M.T., Ph.D.

Program Studi S1 Pendidikan Teknik Bangunan


Universitas Negeri Surabaya
2024
Pengujian batu bata

Uji fisik
Menguji dan menganalisis data hasil pengujian fisik pada
batu bata
Pengujian yang dilakukan :
• Pengukuran dimensi batu bata
• Kemungkinan retak
• Rata permukaan
• Siku masing-masing sisi
Pengujian batu bata

Penyerapan air
Menguji dan mengetahui penyerapan air pada batu bata
Pengujian yang dilakukan :
• Mengetahui berat awal
• Perendaman selama + 3 jam
• Kering permukaan (SSD)
• Pengeringan dalam oven 110OC selama 24 jam
• Penimbangan berat akhir

Bata kelas A : batas maksimum penyerapan air 4,5%


Bata kelas B : batas maksimum penyerapan air 7,0%
Konsep Kering Permukaan

Kering Permukaan = Saturated Surface Dry


(SSD)

12
Konsep Kering Permukaan

Kering Permukaan = Saturated Surface Dry


(SSD)
Oven Dry Air Dry Saturated Surface Dry Wet

Absorption
Capacity
Effective Surface
Absorption Moisture

13
Pengujian genteng

Uji fisik
Mampu menguji serta menganalisa data hasil pengujian fisik pada
genteng
Pengujian yang dilakukan :
- Berat genteng
- Tebal genteng
- Lebar genteng lengkung
- Lebar genteng tanpa lengkung
- Panjang genteng
- Keliling genteng

14
Pengujian genteng

Uji rembesan air


Mampu menguji untuk mengetahui perembesan air dan kualitas dari
genteng

Kecepatan rembesan (v)


v = s / t = ..... mm/menit

Waktu rembesan (t)


t = s / v = ..... menit

15
Pengujian genteng

Uji kuat lentur


Mampu mengevaluasi uji kelenturan
genteng dan dapat menganalisa data
hasil pengujian

Bila yang terukur tegangan maka besar


beban P = s x A

Bila yang terukur beban P maka


tegangan lentur = 3PL / 2BH2

16
Pengujian genteng

Uji penyerapan air


Mampu menguji untuk mengetahui penyerapan air pada genteng
Pengujian yang dilakukan :
- Timbang genteng untuk mengetahui berat awal (A)
- Rendam genteng sampai jenuh air selama kurang lebih 3 jam
- Ambil genteng dan angin-anginkan sampai kering permukaan (SSD)
untuk mengetahui berat jenuh air (B)
- Setelah kering permukaan, masukkan dalam oven dengan
temperatur 110OC selama 1 hari (24 jam)
- Ambil genteng dari dalam oven selama 24 jam lalu timbang
beratnya untuk mendapatkan berat kering genteng (C)
- Berat air serap = (1) B – A / A x 100% ; (2) B – C / C x 100%
17
Pengujian paving block

Uji kuat tekan


Mampu menguji serta menganalisa data hasil pengujian tekan pada
paving
Pengujian yang dilakukan :
- Potong paving menjadi dua sama besar membentuk kubus dengan
ukuran 10 x 10 x 10 cm
- Letakan pada mesin tekan
- Lakukan pengujian tekan pada paving

Kuat tekan paving


s1 = F1 / A1 = ..... N/mm2
s2 = F2 / A2 = ..... N/mm2
18
Pengujian paving block

Uji penyerapan air


Mampu menguji untuk mengetahui penyerapan air pada paving
Pengujian yang dilakukan :
- Timbang paving untuk mengetahui berat awal (A)
Rendam paving sampai jenuh air selama kurang lebih 3 jam
- Ambil paving dan angin-anginkan sampai kering permukaan
(SSD) untuk mengetahui berat jenuh air (B)
- Setelah kering permukaan, masukkan dalam oven dengan
temperatur 110OC selama 1 hari (24 jam)
- Ambil paving dari dalam oven selama 24 jam lalu timbang
beratnya untuk mendapatkan genteng kering (C)
- Berat air serap = (1) B – A / A x 100% ; (2) B – C / C x 100%

19
Pengujian paving block

. Uji penyerapan air,


penimbangan setelah
direndam

Uji kuat tekan


paving

20
Pengujian adukan spesi
Pengujian kuat tekan
Mampu menguji kuat tekan adukan dan dapat
membandingkan dengan standar yang direncanakan

21
Pengujian adukan spesi
Pengujian penyerapan air
Mampu menguji untuk mengetahui penyerapan air pada
spesi

22
Pengujian keramik

Uji fisik
Mampu menguji serta menganalisa data hasil pengujian fisik pada
keramik
Pengujian yang dilakukan :
- Sediakan keramik 3 buah
- Pengukuran keramik
- Berat keramik
- Tebal keramik
- Lebar keramik
- Panjang keramik
- Keliling keramik
- Terliti permukaan keramik untuk mengetahui kualitas keramik :
kemulusan, padat, keras, kering, rata dan datar, siku
Pengujian keramik

Uji rembesan air


Mampu menguji untuk mengetahui perembesan air dan kualitas dari
keramik
Pengujian yang dilakukan :
- Siapkan keramik seperti pada gambar
Kecepatan rembesan (v)
v = s / t = ..... mm/menit
Air
Waktu rembesan (t)
Keramik t = s / v = ..... menit
- Letakan pada tempat yang bisa diamati dari bawah
- Amati air yang menetes di bagian bawah keramik, lakukan
pengukuran setiap 15 menit
- Lakukan pengukuran terhadap jangka waktu dan tinggi muka air
Pengujian keramik
Uji kuat lentur
Mampu mengevaluasi uji kelenturan keramik dan
dapat menganalisa data hasil pengujian
Pengujian yang dilakukan :
- Pasang tumpuan pada keramik seperti pada
gambar
- Sebelum pengujian dilakukan pengukuran
panjang, lebar dan tebal keramik
- Pengujian dilakukan secara perlahan-lahan dan
bertahap besarnya beban
- Analisa data
Bila yang terukur tegangan maka besar beban
P=sxA
Bila yang terukur beban P maka tegangan lentur =
3PL / 2BH2
Pengujian keramik
Uji penyerapan air
Mampu menguji untuk mengetahui penyerapan air pada
keramik
Pengujian yang dilakukan :
- Timbang keramik untuk mengetahui berat awal (A)
- Rendam keramik sampai jenuh air selama kurang
lebih 3 jam
- Ambil keramik dan angin-anginkan sampai kering
permukaan (SSD) untuk mengetahui berat jenuh air
(B)
- Setelah kering permukaan, masukkan dalam oven
dengan temperatur 110OC selama 1 hari (24 jam)
- Ambil keramik dari dalam oven selama 24 jam lalu
timbang beratnya untuk mendapatkan berat kering
keramik (C)
- Berat air serap
= (1) B – A / A x 100% ; (2) B – C / C x 100%
Pengujian kayu

Pengujian penyusutan
Mampu menguji serta menganalisa data hasil pengujian penyusutan
pada kayu
Pengujian dilakukan dengan :
- Benda uji kubus 2 cm x 2 cm x 2 cm sebanyak 3 buah
- Timbang benda uji dan cek dengan schetmat

- Masukkan dalam oven dengan suhu 110OC


- Setelah 30 menit, ukur benda uji, ulangi hingga ukuran sisi-sisi
konstan
𝑑𝑖𝑚𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑎𝑤𝑎𝑙−𝑑𝑖𝑚𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
- Penyusutan = x100%
𝑑𝑖𝑚𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
Pengujian kayu

Pengujian kadar air


Mampu menguji serta menganalisa data hasil pengujian
kadar air kayu
Pengujian yang dilakukan :
- Membuat benda uji berbentuk kubus berukuran 2 cm x
2 cm x 2 cm sebanyak 3 buah
- Timbang benda uji (Wo) dan cek dengan schetmat
- Masukkan kayu lapis kedalam oven dengan temperatur
110OC
- Setiap 30 menit timbang sampai berat konstan (Wb)
- Lakukan pencatatan

𝑊𝑏−𝑊𝑜
- Kadar air = x100%
𝑊𝑜
Pengujian kayu

Pengujian kuat geser


Mampu menguji serta menganalisa data hasil
pengujian geser pada kayu
Pengujian dilakukan dengan :
- Membuat benda uji berbeentuk Y sebanyak
3 buah benda uji
- Letakan pada alat pengujian
- Lakukan dengan kecepatan penekanan 2
kg/cm2/menit
- Analisa data
𝑃
Kuat geser t =
2𝐴
Pengujian kayu

Pengujian kuat geser


Mampu menguji serta menganalisa data hasil pengujian geser pada
kayu

A
Pengujian kayu

Pengujian kuat lentur


Mampu menguji serta menganalisa data hasil pengujian
lentur pada kayu
Pengujian dilakukan dengan :
- Membuat benda uji sebanyak 3 buah dimensi 4,5 cm
x 4,5 cm panjang 25 cm
- Beri tanda pada benda uji dengan panjang kayu
dibagi 2 dan dari tengah diukur sepanjang 8,5 cm
- Letakan benda uji pada mesin pengujian pada posisi
tidur
- Lakukan penekanan dengan kecepatan 2
kg/cm2/menit
- Catat selama pelaksanaan
2𝑃𝐿
- Tegangan lentur s =
3𝑏ℎ2
Pengujian kayu
Pengujian kuat tekan
Mampu menguji serta menganalisa data hasil kuat tekan pada kayu
Pengujian dilakukan dengan :
- Pembuatan benda uji lebar 10 cm, tinggi 10 cm, dan panjang 20 cm
sebanyak 3 buah
- Letakan benda uji pada mesin dengan posisi tegak
- Lakukan pengujian dengan kecepatan 2 kg/cm2/menit
- Catat hasil dan pengolahan data

Kuat tekan kayu


s1 = F1 / A1 = ..... N/mm2
s2 = F2 / A2 = ..... N/mm2
s rata-rata
Batu bata

33
Definisi
Batu Bata adalah suatu unsur bangunan yang dipergunakan dalam
pembuatan konstruksi bangunan dan dibuat dari tanah liat
ditambah air dengan atau tanpa campuran bahan-bahan lain
melalui beberapa tahap pengerjaan (mengolah, mencetak,
mengeringkan, membakar pada temperatur tinggi) hingga
matang dan berubah warna, serta akan mengeras seperti batu
jika didinginkan hingga tidak dapat hancur lagi bila direndam
dalam air

Definisi Batu Bata menurut SII-0021-78


Batu bata adalah suatu unsur bangunan yang diperuntukkan
pembuatan konstruksi bangunan dan yang dibuat dari tanah
dengan atau tanpa campuran bahan-bahan lain, dibakar cukup
tinggi, hingga tidak dapat hancur lagi bila direndam dalam air
Bahan pembuat batu bata
Bahan dasar batu merah :
• Lempung (tanah liat), yang mengandung silika sebesar 50 % sampai
dengan 70%
• Sekam padi, fungsi sebagai alas agar batu merah tidak melekat pada
tanah, dan permukaan batu merah akan cukup kasar. Sekam padi juga
dicampur padabatu merah yang masih mentah. waktu pembakaran
batu merah akan terbakar dan pada bekas sekam padi yang terbakar
akan terbakar dan pada bekas sekam padi yang terbakar akan timbul
pori-pori pada batu merah
• Kotoran binatang, dipergunakan untuk melunakkan tanah, digunakan
kotoran kerbau, kuda dan Iain-lain. Fungsi kotoran binatang dalam
campuran batu merah ialah membantu dalam proses pembakaran
dengan memberikan panasnya yang lebih tinggi di dalam batu merah
• Air, digunakan untuk melunakkan dan merendam tanah. Lempung yang
sudah dicampur dengan sekam padi dan kotoran binatang kemudian
direndam dengan air ini beberapa waktu lamanya
Kualitas batu bata
Syarat-syarat pengujian batu bata merah dalam NI-10 1978 dan SII-
0021-78 adalah sebagai berikut :

Pandangan fisik
Batu bata harus mempunyai rusuk-rusuk yang tajam dan siku, bidang
sisinya harus datar, tidak menunjukkan retak-retak dan perubahan
bentuk yang berlebihan, tidak mudah hancur atau patah, warnanya
seragam, dan berbunyi nyaring bila dipukul

Ukuran-ukuran
Ukuran batu bata merah standar menurut NI-10,1978: 6 yaitu:
• Batu bata merah dengan panjang 240 mm, lebar 115 mm, tebal 52
mm
• Batu bata merah dengan panjang 230 mm, lebar 110 mm, tebal 50
mm
• Penyimpangan yang diijinkan untuk ukuran tersebut adalah :
Panjang maks. 3%, Lebar maks. 4 % dan Tebal maks. 5%
Jenis batu bata : Proses pembuatan
Batu bata konvensional
• Batu bata ini dibuat dengan cara tradisional dan
menggunakan alat-alat yang sederhana. Tanah liat
atau tanah lempung yang telah dibersihkan, diberi
sedikit air dan selanjutnya dicetak menjadi bentuk
kotak-kotak. Cetakan batu bata biasanya terbuat dari
kayu yang secara sederhana dibuat menjadi kotak.
• Salah satu ciri dari batu bata konvensional adalah
bentuk yang tidak selalu sama, tidak rapi dan
bertekstur kasar. Ini dapat dipahami karena
pembuatan batu bata konvensional menggunakan
alat-alat yang sederhana dan lebih mengutamakan
sumber daya manusia dalam pembuatannya.
Batu bata pres
• Pembuatan batu-bata ini menggunakan bantuan
mesin-mesin. Hasilnya adalah batu-bata yang
memiliki tekstur halus, memiliki ukuran yang sama
dan terlihat lebih rapi.
Kelas batu bata
Klasifikasi kekuatan bata berdasarkan kuat tekan
Kelas Kuat tekan rata-rata (kg/cm2)
Kelas I 100
Kelas II 80 – 100
Kelas III 60 – 80
Kualitas batu bata yang baik
Ciri-ciri batu bata yang baik
• Permukaannya kasar
• Warnanya merah seragam (merata)
• Jika dipukul bunyinya nyaring
• Tidak mudah hancur atau patah
• Semua bidang-bidang sisi harus datar
• Mempunyai rusuk-rusuk yang tajam dan menyiku
• Tidak menimbulkan keretakan dan perubahan bentuk yang
berlebihan
• Warna pada penampang pada patahan merata
• Penyimpangan kualitas bata tidak boleh lebih dari 3%
• Mempunyai ukuran, kuat tekan dan daya serap air yang
dipersyaratkan
Kelebihan batu bata
1. Dari segi struktur mempunyai kekuatan yang tinggi dan tahan lama
dibanding dengan batako
2. Mudah memasangnya karena tukang tidak harus memiliki keahlian
khusus
3. Pengangkutan lebih mudah karena ukuran yang lebih kecil
4. Pada pekerjaan yang sempit, lebih cocok menggunakan material ini
5. Mudah didapatkan dimana pun
6. Lebih nyaman dari segi suhu ruangan karena bisa menyesuaikan
dengan suhu luar
7. Tahan terhadap api
8. Jarang terjadi retak-retak pada dinding
9. Tidak membutuhkan perekat yang khusus
10. Dari segi harga per buah memang lebih murah tapi tentu harus
dihitung per satuan luas terlebih dahulu
Kekurangan batu bata
1. Dari segi estetika untuk pemasangannya kurang begitu rapi
2. Harus membutuh batu bata merah ekspos yang khusus dan
lebih mahal daripada batu bata biasa
3. Lebih boros dalam menggunakan campuran spesi seperti
semen dan pasir karena dengan ketebalan minimal 1,5 cm
atau 2 cm
4. Waktu pemasangan lebih lama karena ukuran yang kecil
5. Lebih banyak yang terbuang untuk potongan-potongan batu
bata
6. Kurang cocok untuk dinding rumah tinggal 2 lantai ke atas
karena rumah 2 lantai ke atas struktur utama adalah kolom
dan batu bata membebani lebih banyak daripada batako
yang relatif lebih ringan
7. Saat akan pemasangan harus direndam atau dibasahi
terlebih dahulu supaya rekat dengan spesi
Bata ringan
Bata ringan = Beton ringan
Beton ringan adalah beton yang memiliki berat jenis (density) lebih
ringan daripada beton pada umumnya. Beton ringan bisa disebut
sebagai beton ringan aerasi (Aerated Lightweight Concrete/ALC) atau
sering disebut juga (Autoclaved Aerated Concrete/ AAC) yang
mempunyai bahan baku utama terdiri dari pasir silika, kapur, semen,
air, ditambah dengan suatu bahan pengembang yang kemudian
dirawat dengan tekanan uap air.
Tidak seperti beton biasa, berat beton ringan dapat diatur sesuai
kebutuhan. Pada umumnya berat beton ringan berkisar antara 600 –
1600 kg/m3. Karena itu keunggulan beton ringan utamanya ada pada
berat, sehingga apabila digunakan pada proyek bangunan tinggi (high
rise building) akan dapat secara signifikan mengurangi berat sendiri
bangunan, yang selanjutnya berdampak kepada perhitungan pondasi.
Bata ringan AAC dan CLC
• Ada 2 jenis bata ringan yang beredar, yaitu CLC (Cellular Lightweight
Concrete) dan AAC (Autoclaved Aerated Concrete). Yang
membedakan keduanya adalah proses produksinya.
• Bata ringan AAC membutuhkan pabrikasi, tim ahli yang
berpengalaman untuk mengoperasikan pabrik dan peralatan
canggih, hasil produksi pun jauh lebih banyak dalam per hari. Bata
ringan CLC menggunakan proses curing secara alami, peralatan
yang digunakan standard.

AAC CLC AAC x CLS


Bata ringan AAC dan CLC
• Bata ringan AAC dihasilkan melalui proses teknologi modern
aerasi dan autoklaf, yaitu adonan bata dimasukkan dalam
bejana yang terbuat dari tabung baja berdiameter 3 meter
dan panjang 45 meter. Di dalam autoclaved ini adonan bata
diberi tekanan uap air dengan tekanan tinggi dan suhu sekitar
200 derajat celcius. Dalam proses ini terjadi reaksi bahan
material yang digunakan sehingga menghasilkan pori-pori
berupa udara didalam. Pori-pori ini yang membuat bata
menjadi ringan.
• Untuk membedakan secara fisik antara bata ringan AAC & CLC
adalah dari pori-pori dan beratnya. Bata ringan AAC memiliki
pori-pori halus dan merata, berat bata ringan AAC lebih
ringan daripada bata ringan CLC.
BATA
RINGAN

Karakteristik : Ringan, halus, dan memiliki tingkat kerataan


permukaan yang baik.
Asal Bahan : Pasir kwarsa, semen, kapur, sedikit gypsum, air, dan
alumunium pasta sebagai bahan pengembang
(pengisi udara secara kimiawi) dan mempengaruhi
kekerasan beton.
Ukuran : 60 x 20 cm dengan ketebalan 8-10 cm
Fungsi : Pengganti bata agar lebih ringan.
Kelebihan bata ringan
• Memiliki ukuran dan kualitas yang seragam sehingga dapat
menghasilkan dinding yang rapi.
• Lebih ringan dari pada bata biasa sehingga memperkecil beban
struktur.
• Pengangkutannya lebih mudah dilakukan.
• Pelaksanaannya lebih cepat daripada pemakaian bata biasa.
• Tidak diperlukan plesteran yang tebal, umumnya ditentukan
hanya 2,5 cm saja.
• Kedap air, sehingga kecil kemungkinan terjadinya rembesan air.
• Mempunyai kekedapan suara yang baik.
• Daya kuat tekan yang tinggi.
• Mempunyai ketahanan yang baik terhadap gempa bumi.
• Tidak diperlukan spesi yang terlalu tebal, umumnya ± 2-3 mm
Kekurangan bata ringan
• Karena ukurannya yang besar, untuk ukuran tanggung,
membuang sisa cukup banyak.
• Perekatnya khusus. Umumnya adalah semen instan yang
berbahan dasar pasir, silika, filter dan semen.
• Diperlukan keahlian khusus untuk memasangnya, karena jika
tidak dampaknya sangat kelihatan.
• Jika terkena air, maka untuk menjadi benar-benar kering
dibutuhkan waktu yang lebih lama dari bata biasa. Kalau tetap
dipaksakan diplester sebelum kering maka akan timbul bercak
kuning pada plesterannya.
• Harga relatif lebih mahal daripada bata merah.
• Agak susah mendapatkannya. Hanya toko material besar yang
menjual bata ringan ini dan penjualannya pun dalam volume
besar atau dalam jumlah per meter kubik.
Aplikasi dinding bata ringan

.
Paving block
Paving block
Segmen-segmen kecil yang terbuat dari beton dengan bentuk
segi empat atau segi banyak yang dipasang hingga saling
mengunci.
Komposisi bahannya adalah campuran semen Portland atau
bahan perekat sejenisnya, air dan agregat dengan atau tanpa
bahan tambahan lainnya yang tidak mengurangi mutu beton
dan dibuat melalui proses getaran atau tekanan
Paving block
Fungsi utamanya adalah untuk menutuo lantai dalam jangka
waktu lama dan dipasang tanpa menggunakan semen.
Dapat menjadi alternatif yang mudah dan murah untuk
penyerapan air dan bebas lumpur.
Ada berbagai bentuk, motif, dan pola sesuai dengan selera
konsumen di pasaran.
Kelebihan dan kekurangan paving block

Kelebihan
• Pelaksanaannya mudah dan tidak memerlukan alat berat
serta dapat diproduksi secara massal
• Pemeliharaannya mudah dan dapat dipasang kembali setelah
dibongkar
• Tahan terhadap beban statis, dinamis, dan kejut.
• Tahan terhadap tumpahan bahan pelumas dan pemanasan
oleh mesin kendaraan

Kekurangan
• Mudah bergelombang bila pondasinya tidak kuat dan kurang
nyaman untuk kendaraan dengan kecepatan tinggi
Ketebalan paving block

Tebal 6 cm
Untuk konstruksi perkerasan lalu lintas dengan frekuensi
terbatas, missal trotoar, taman, tempat parkir

Tebal 8 cm
Untuk konstruksi perkerasan lalu lintas sedang sampai berat
dengan frekuensi padat, seperti jalan lingkungan, komplek
industri, terminal bus

Tebal 10 cm
Untuk konstruksi perkerasan super berat, seperti terminal
container, pelabuhan dimana banyak beroperasi crane,
loader, dan alat berat lain
Standar paving block (SNI 03-0691)

Jenis A : Perkeran jalan


Jenis B : Tempat parkir, garasi
Jenis C : Trotoar, pejalan kaki, halaman rumah
Jenis D : Taman kota
Interlocking
antara paving
block

Dasar yang
padat
Paving block berpori / Porous paving block

Mengatasi
permasalahan
genangan air
dan banjir
Adukan spesi

58
Adukan spesi / mortar
Pengertian spesi/mortar atau adukan
Istilah lain dari adukan adalah mortar, atau dikenal juga dengan
spesi adalah campuran dari bahan pengikat (semen, kapur),
bahan pengisi (pasir) dan air.

Kegunaan/manfaat adukan atau spesi/mortar


• Sebagai bahan pengkat antara bata yang satu dengan bata
yang lainnya
• Untuk menutup atau menghilangkan permukaan bata yang
tidak rata
• Untuk menyalurkan beban
• Sedangkan fungsi dari mortar atau adukan dalam plesteran
adalah untuk meratakan permukaan tembok sehingga mudah
untuk di cat dan untuk menambah keawetan pasangan bata

59
Definisi Detail Campuran Beton
Semen
Air

Pasta
Pasir

Mortar
kerikil
Split /

Beton
Sifat adukan spesi / mortar
• Sifat kuat, campuran adukan harus cukup baik agar
mampu menopang beban yang diterima dinding.
• Sifat mudah untuk dikerjakan/digunakan, adukan
harus mudah dikerjakan, tidak terlalu basah (encer)
dan tidak terlalu kering.
• Sifat menyusut, adukan yang terlalu banyak airnya
akan mudah menyusut yang berakibat retak pada
plesteran maupun tembok.

61
Bahan penutup atap luar (genteng)
.

62
Bahan penutup atap luar (genteng)
Pelapis atap : pelindung elemen-elemen bangunan
(kuda-kuda, langit-langit dsb) dan penghuni dari
pengaruh hujan, sinar matahari, panas, cuaca dsb.

63
Bahan penutup atap luar (genteng)
Pertimbangan dalam memilih material penutup atap yang
sesuai :
• Bahan penutup atap harus dapat bersifat isolasi yang
cukup baik terhadap panas, dingin dan bunyi
• Harus rapat terhadap air hujan / tidak tembus air.
• Tidak mengalami perubahan bentuk karena adanya
pergantian / perubahan cuaca
• Tidak terlalu banyak memerlukan perawatan.
• Tidak mudah terbakar
• Bobotnya cukup ringan dan mempunyai kedudukan yang
mantap setelah di pasang
• Tahan lama
64
Jenis-jenis atap genteng

Jenis-jenis atap genteng yang sering dijumpai :


1. Genteng tanah liat / kodok
2. Genteng metal atau genteng berbahan logam
3. Genteng kaca
4. Genteng keramik
5. Genteng beton
6. Genteng polycarbonat

65
Genteng tanah liat / kodok

Terbuat dari tanah liat yang


ditekan / di-press, kemudian
dipanaskan menggunakan bara
api dengan derajat kepanasan
tertentu.
Daya tahan genteng jenis ini
sangat kuat. Untuk
pemasangan diperlukan teknik
pemasangan kunci / kaitan
genteng pada rangka
penopang.
66
Genteng tanah liat / kodok
Kelebihan dari genteng tanah liat :
• Harganya relatif murah.
• Mempunyai beban yang ringan shingga meminimalisir
beban atap.
• Memiliki kuat tekan sehingga dapat diinjak.

Kelemahan dari genteng tanah liat :


• Diperlukan ketelitian pada saat pemasangan reng
sehingga tidak terjadi kebocoran di dalam rumah.
• Mudah berlumut atau berjamur jika tidak dilapisi cat
atau glasur.
• Menggunakan pola pemasangan zig zag dengan sistem
sambungan inlock
67
Pemilihan penutup atap
Pertimbangan pemilihan bahan penutup atap juga tergantung pada
sudut kemiringan atap. Karena material tertentu mensyaratkan sudut
kemiringan atap tertentu, yang terkait dengan sistem pemasangan dan
sambungannya
• Untuk atap yang berbentuk hampir datar (kemiringan 0-10O),
gunakan dak beton. Dak beton yang terlihat datar pun harus
mempunyai kemiringan yang cukup (3-5%) supaya air bisa mengalir
menuju saluran pembuangan
• Untuk sudut atap yang kecil (kemiringan 10-25O), gunakan bahan
penutup atap yang berbentuk lembaran besar, misalnya seng,
asbes, metaldeck (galvalume dan zincalume)
Hindari penggunaan material genteng untuk sudut atap sekecil ini.
Genteng mempunyai celah-celah yang cukup lebar pada
sambungannya, sehingga pada sudut sekecil ini akan beresiko
terjadi kebocoran karena tampias air hujan

68
Pemilihan penutup atap
• Untuk sudut kemiringan atap sedang (kemiringan 25 – 60O),
bebas untuk menggunakan material apapun sebagai bahan
penutup atap. Sudut ini adalah sudut yang ‘aman’.
Pertimbangan yang diambil dalam memilih jenis bahan
penutup atap pada sudut kemiringan atap ini, murni
berdasarkan estetika
• Untuk sudut kemiringan atap tajam (kemiringan 60 – 75O)
bahan yang dapat digunakan adalah sama dengan atap
dengan sudut kemiringan kecil dan genteng tidak mempunyai
mekanisme penggantung yang sesuai untuk sudut tajam
tersebut, sehingga beresiko untuk jatuh atau melorot.
• Untuk atap dengan bentuk hampir vertikal (75 – 90O),
gunakan dak beton
69
Bahan penutup lantai (keramik)
.
Bahan penutup lantai
Definisi dan fungsi
• Definisi : penutup permukaan tanah dalam ruangan dan area sekitar bangunan.
• Fungsi : alat pijakan kaki agar memberi kenyamanan, menambah nilai estetika
bangunan, menambah nilai jual bangunan.

Penerapan
• Interior : bahan yang mempunyai warna, pola dan dimensi yang disesuaikan
serta tekstur yang halus
• Eksterior : bahan lantai yang mempunyai warna, pola dan dimensi yang
disesuaikan dengan tekstur yang kasar

Kriteria memilih lantai


• Kualitasnya harus kuat dan awet
• Memenuhi factor keselamatan
• Sesuaikan dengan penggunaan
• Nyaman
• Sesuaikan dengan anggaran
• Seuaikan dengan dimensi ruangan
Ubin keramik
• Terbuat dari tanah liat dan dilapisi
dengan glazur atau tidak.
• Proses pembuatan keramik berglazur
dimulai dengan mencampur bahan
tanah liat dengan kaolin kemudian
dibakar hingga 1000OC di mana
keramik yang dihasilkan tidak hancur
bila direndam dalam air. Setelah itu
baru dilakukan pelapisan dengan
proses pencetakan di atas ubin.
• ubin porselin dimulai dari penggilingan
bahan-bahan mentah yang berupa
campuran feldspar, pasir kuarsa, dan
tanah liat.
Jenis keramik

• Keramik yang mempunyai • Keramik homogenious tanpa


lapisan glazur ( glazed ) lapisan glazur ( unglazed )
Kelebihan dan kekurangan keramik
Kelebihan
• Lebih kuat dan tahan lama.
• Daya serap airnya rendah.
• Perawatannya relatif paling mudah.
• Tersedia dalam ukuran, motif dan warna yang beragam.
• Lebih sehat dibandingkan karpet lantai karena debu enggan menempel.
• Mudah didapatkan.
• Keramik menawarkan estetika yang langgeng waktu dan dapat
menyesuaikan diri dengan aksen tradisional ataupun modern
Kekurangan
• Bahan keramik menghantarkan dingin sehingga terkadang kurang nyaman
di kaki.
• Sambungan antar keramik (nat) terkadang sulit dibersihkan karena debu
atau kotoran yang menumpuk.
• Mudah pecah sehingga perlu lebih berhati-hati ketika proses
pemasangannya.
Ubin marmer / granit

Ubin dan slab marmer /


granit terbuat dari batu
marmer / granit yang
ukuran awalnya berupa
bongkahan, kemudian
dipotong di pabrik
pemotongan.
Keunggulan ubin marmer / granit
• Batu Marmer • Batu Granit

• Jenis batuan granit lebih tahan


• Marmer lebih lama dari pada marmer dan
mudah kehilangan kemilau lebih tahan gores daripada
• Mudah tergores marmer
• Motif memiliki arah urat • Sangat keras, tahan gores,
berbeda tahan lama
• Cocok untuk penutup lantai • Motif granit hampir seragam
area formal • Cocok hampir semua kondisi
Kayu
Kayu

Bahan yang ramah lingkungan, karena bahan


kayu dapat diproduksi dengan cara siklus
tanam, kayu merupakan sumber kekayaan alam
yang tidak akan habis-habisnya jika dikelola
dengan baik, kayu dikatakan juga sebagai
renewable resources.
Kayu
Dalam penggunaannya mempunyai
keterbatasan ukuran, panjang bahan kayu baik
untuk papan atau balok sekitar 4 meter,
sedangkan ukuran yang ada dipasaran untuk
Papan
2/20, 3/20, 2/30, 3/30
Balok
6/12, 6/18, 8/12, 8/18
Kelas kayu
.
Kelas kuat kayu
.
Pengujian kayu
.
Jenis kayu
1. Kayu solid
Kayu utuh yang tidak dibentuk dari sambungan atau gabungan. Ada juga sebagian
orang yang menyebutnya dengan kayu Jepara. Harga kayu solid cenderung mahal.
Yang termasuk kayu solid antara lain, kayu jati, kayu nyatoh, kayu sungkai, kayu
mahogani.
2. Kayu lapis (plywood)
Dikenal dengan kayu lapis dengan sebutan tripleks atau multipleks. Sesuai dengan
namanya, kayu lapis terbentuk dari beberapa lapis lembaran kayu. Lembaran-
lembaran tersebut direkatkan dengan tekanan tinggi dan menggunakan perekat
khusus. Kayu lapis yang terdiri dari tiga lembar kayu disebut tripleks. Sedangkan
yang terdiri dari lebih dari tiga lembar kayu, disebut multipleks.
Ketebalan kayu lapis bervariasi, mulai dari 3mm, 4mm, 9mm, dan 18mm.
Sedangkan ukuran penampangnya adalah 120cmx240cm. Kayu lapis bisa digunakan
sebagai material untuk kitchen set, tempat tidur, lemari, atau meja.
3. Blockboard
Jenis kayu olahan lainnya adalah blockboard. Balok-balok kayu berukuran 4cm-5cm
dipadatkan menggunakan mesin. Setelah itu diberi pelapis, sehingga hasil akhirnya
berupa lembaran seperti papan kayu. Blockboard memiliki dua pilihan ketebalan,
15mm dan 18mm. Harganya cenderung lebih murah dibandingkan kayu solid.
Jenis kayu
4. Kayu partikel (particle board)
Jenis kayu olahan yang satu ini terbuat dari serbuk kayu kasar yang dicampur
dengan bahan kimia khusus. Campuran tersebut kemudian disatukan dengan lem
dan dikeringkan dengan suhu tinggi.
Kayu partikel banyak digunakan sebagai material untuk berbagai furnitur. Namun,
kayu partikel tergolong jenis kayu yang tidak tahan lama. Dalam kurun waktu
tertentu, kayu partikel bisa berubah bentuk, terutama jika terkena air dan menahan
beban terlalu berat.
5. MDF (Medium Density Fiberboard)
MDF adalah kayu yang terbuat dari campuran bubur kayu dengan bahan kimia
tertentu. Cara pembuatannya mirip dengan kayu partikel. Kayu MDF merupakan
material kayu olahan yang tidak tahan terhadap air dan kelembapan. Untuk daerah-
daerah yang memiliki kelembapan tinggi, sebaiknya tidak menggunakan kayu MDF.
Kayu MDF memiliki berbagai jenis finishing yang bisa Anda pilih. Anda bisa
melapisinya dengan irisan kayu tipis (veneer), atau pelapis kertas. Berbagai jenis
finishing untuk kayu MDF juga tersedia dalam berbagai warna dan tekstur. Tersedia
motif tekstur kayu alami, atau tekstur lainnya sesuai selera
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai