Anda di halaman 1dari 24

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................ i


DAFTAR TABEL ................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iii
BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT ................................................. 3
BAB 3. METODE PELAKSANAAN .................................................................... 5
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ...................................................... 8
4.1 Anggaran Biaya ................................................................................................. 8
4.2 Jadwal Kegiatan ................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 9
LAMPIRAN .......................................................................................................... 10
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota dan Dosen Pendamping ....................... 10
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ......................................................... 17
Lampiran 3. Sususnan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas ........... 18
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ................................................... 19
Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan Kerjasama dari Mitra. ......................... 20
Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja. .................................................... 21

i
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Roadmap ................................................................................................... 5


Tabel 2. Anggaran biaya ........................................................................................ 8
Tabel 3. Jadwal kegiatan ......................................................................................... 8

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Anyaman dari resam.............................................................................. 1


Gambar 2. Diskusi bersama masyarakat ................................................................. 1
Gambar 3. Pengambilan resam ............................................................................... 3
Gambar 4. Rumah adat Mapur ............................................................................... 3
Gambar 5. Pengambilan tanaman obat.................................................................... 6
Gambar 6. Penjemuran rajangan ............................................................................. 6

iii
1

BAB 1. PENDAHULUAN

Masyarakat Adat Mapur merupakan kelompok Orang Lom (atau Lum) atau
suku tertua yang mendiami pulau Bangka (Smedal, 1989). Secara geografis saat
ini Orang Lom adalah Suku Mapur yang menetap di Dusun Air Abik Desa
Gunung Muda Kecamatan Belinyu Kabupaten Bangka. Oleh karena itu, Orang
Lom sering juga disebut dengan suku Mapur. Suku Mapur berbeda dengan orang
Bangka pada umumnya dan memiliki adat, budaya, sistem budaya serta sistem
sosialnya tersendiri (Janawi, 2015). Suku Mapur memiliki beberapa ritual dan
peringatan-peringatan unik seperti ritual pernikahan dan perceraian, kelahiran
bayi, prosesi kematian, dan peringatan nujuh jerami, pengetahuan tentang
tumbuhan obat, anyaman tradisonal yang harus dijaga. Menurut penelitian Adelia
(2010), pengetahuan tentang tanaman obat Suku Mapur diberikan secara turun
temurun dengan membedakan morfologis (warna kayu, bentuk daun dan
kekerasan kayu) serta sensorial bau. Kekhasan yang dimiliki Adat Mapur
menjadikan Dusun Air Abik ditetapkan sebagai kawasan pariwisata Haritage
Belinyu pada tahun 2019. Arah pembangunan kepariwisataan saat ini telah
mengalami pergeseran ke arah pariwisata yang berbasis berkelanjutan dan
bersandar kepada ekonomi berbasis kerakyatan yang menekankan penggalangan
kekuatan komunitas dalam pemeliharaan lingkungan baik alam maupun budaya
(Ardiwidjaja, 2013). Hal tersebut didukung dengan pembangunan kampung
budaya oleh pemerintah daerah dan pihak swasta di Dusun Air Abik dengan daya
tarik ekowisata berupa ritual, adat- istiadat dan tujuh gebong memarong serta
sejarah yang menjadi kepercayaan masyarakat adat Mapur. Selain itu, terdapat
anyaman khas adat Mapur (dapat dilihat pada Gambar 1) sebagai buah tangan
bagi pengunjung serta menjual berbagai bahan obat-obatan tradisional yang diolah
dan telah dipakai turun temurun oleh masyarakat adat.

Gambar 1. Anyaman dari resam Gambar 2. Diskusi bersama masyarakat


Berdasarkan hasil survei dan diskusi bersama Lembaga Adat Mapur (dapat
dilihat pada Gambar 2). Secara sistem sosial dan budaya masyarakat adat dinaungi
oleh Lembaga Adat Mapur yang telah diresmikan sejak tahun 2021. Lembaga
Adat Mapur menjadi gerbang dalam setiap proses pengembangan, pelestarian dan
pelaksanaan ritual adat. Mengenai pelestarian budaya lokal, Denis (2001)
2

mengemukakan bahwa pelestarian norma lama bangsa (budaya lokal) adalah


mempertahankan nilai nilai seni budaya, nilai tradisional dengan mengembangkan
perwujudan yang bersifat dinamis, serta menyesuaikan dengan situasi dan kondisi
yang selalu berubah dan berkembang. Potensi yang dapat dikembangkan untuk
mendukung kampung budaya di Dusun Air Abik berupa anyaman khas dan obat-
obatan tradisional. Anyaman khas tradisional Adat Mapur terbuat dari bahan alam
seperti pandan, pucot, lais, dan mengkuang. Sedangkan tanaman obat khas
didapatkan dari tanaman pasak bumi, mengkirai, belilik dan lain-lain. Namun
dalam pengembangannya masyarakat mengalami kesulitan dalam penjualan dan
pemasaran yang masih kurang efektif karena hanya bergantung pada pengunjung
yang datang, hal tersebut ditenggarai karena kurangnya inovasi produk
masyarakat yang “kurang kekinian” namun tidak menghilangkan identitas dan
kearifan lokal Adat Mapur. Potensi kemampuan masyarakat Adat Mapur dalam
menganyam kerajinan tangan serta mengolah potensi tanaman obat-obatan yang
masih berlimpah dan terjaga di Dusun Air Abik perlu dimanfaatkan secara
maksimal sehingga dapat meningkatkan perekonomian masayarakat.
Optimalisasi potensi yang dapat dimaksimalkan melalui pemberdayan
berupa pelatihan dan pembinaan kepada masyarakat Adat Mapur. Mengedukasi
serta motivasi mulai dari pendataan tanaman obat, mengembangkan inovasi
anyaman dan produk obat-obatan tradisional menjadi terbarukan dan mudah
diterima masyarakat luas tanpa menghilangkan kearifan lokal, meningkatkan nilai
jual anyaman dan produk obat tradisonal melalui branding khas, mengedikusi
masyarakat terkait strategi pemasaran dan digitalisasi serta pendampingan
kelompok usaha.
3

BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT

Daerah yang menjadi lokasi Desa binaan adalah Dusun Air Abik RT 19,
Desa Gunung Muda, Kabupaten Bangka. Secara geografis terletak antara
01037’0.01’’ LS 105054’47.9’’ BT dengan luas wilayah sekitar 6000 hektar (ha).
Daerah yang memiliki keberagaman berbagai suku yang menempati wilayahnya
yaitu, suku Melayu Asli, Suku Lom atau Urang Lom, dan Melayu Cina. Secara
kelembagaan, Lembaga Adat Mapur memiliki tugas menjaga dan memelihara
tradisi dan keyakinan leluhur terutama pada aspek bertanam padi ladang (beume)
dan menjaga kelestarian wilayah adat. Lembaga Adat berperan sebagai insitusi
lokal yang mempunyai peran menjaga norma, nilai, dan aturan yang masih
dijalankan dalam kehidupan masyarakat adat. Mengatur ritual-ritual adat, seperti
perkawinan, kelahiran, kematian, upacara adat serta menyelesaikan permasalahan
yang ada di masyarakat adat (Adelia, 2010). Secara ekonomi mata pencarian
masyarakat Dusun Abik mulai dari bertani, berladang serta menambang. Aktifitas
tersebut tetap mereka imbangi dengan arif karena hubungan spiritual yang sangat
dekat dengan alam sehingga tetap menjaga keseimbangan terutama penggunaan
hutan adat. Pengambilan hasil alam berupa bahan anayaman oleh masyarakat
dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Pengambilan resam Gambar 4. Rumah adat Mapur


Keberagaman dan Adat istiadat yang masih ada menjadikan wilayah Dusun
Air Abik sebagai objek ekowisata budaya. Pengembangan tujuh rumah Gerbong
Memarong sebagai salah satu kepercayaan masyarakat Adat Mapur dapat (dilihat
pada Gambar 4), Nujuh Jerami dan kebudayaan lainnya merupakan upaya untuk
mewujudkan Dusun Air Abik menjadi kampung budaya. Selain itu,
pengembangan yang sedang dilakukan ini juga bertujuan untuk melestarikan
warisan budaya berupa benda atau tak benda yang dimiliki masyrakat adat.
Kebudayaan dan kebiasaan masyarakat adat yang masih digunakan sampai saat ini
adalah penggunaan tumbuhan obat-obatan yang menjadi salah satu daya tarik
wisatawan. Penggunaan obat-obatan tradisional tidak lepas dari ritual yang
dipakai oleh (orang lom) sejak dulu mampu menyembuhkan berbagai masalah
kesehatan. Selain itu penggunaan obat-obatan tradisional yang digunakan berupa
hasil dari tumbuhan obat-obatan yang diracik secara sederhana baik dikeringkan
dan direbus untuk menjadi ramuan yang dikonsumsi. Minat wisatawan ataupun
4

pengunjung yang sengaja membeli untuk pengobatan cukup banyak. Kondisi yang
memberi peluang bagi masyarakat untuk meningkatkan ekonomi sedikit terhalang
karena masyarakat mengeluhkan terkait manajemen serta standar dalam
pengolahan obat-obatan tradisonal sehingga tidak tersedia setiap saat. Selain itu
dari segi harga, pengemasan obat tradisonal, juga belum terorganisir secara baik.
Kemampuan lainnya yang banyak dimiliki masyarakat adat ialah
menganyam. Hasil Anyaman umumnya diperjualbelikan hanya melalui rumah
penyedia dan galeri yang dimiliki Lembaga Adat Mapur. Anyaman yang saat ini
dimiliki masyarakat masih dalam bentuk sederhana yang terbuat dari tanaman
lokal seperti lais, pandan, mengkubung, dan pucot. Produk yang telah ada tidak
begitu mengalami perkembangan dengan baik, hal tersebut ditengarai karena
bentuk dan model anyaman masih sederhana serta belum begitu menarik bagi
pembeli terutama wisatawan. Hal tersebut juga dikhawatirkan Lembaga Adat
sehingga perlu dilakukan inovasi pada produk seperti pembuatan anyaman
dikombinasi menjadi tas dan produk yang dapat digunakan secara luas.
Harapannya pengembangan yang akan dilakukan menjadikan produk Anyaman
Khas Mapur menjadi unik namun tetap mempertahankan kearifan lokal serta
memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat.
Pemberdayaan dan penyusunan program ini berangkat dari keinginan
bersama masyarakat untuk meningkatkan potensi mulai dari kemampuan
masyarakat, ketersediaan bahan baku, dan peluang pasar melalui pelatihan dan
pembinaan mengenai inventarisasi tanaman obat-obatan dan pemanfataanya,
pendampingan pengolahan obat-obatan tradisional, serta pengemasan yang
standar. Pelatihan mengenai anyaman berfokus pada pembinaan untuk inovasi
produk, digitalisasi dan strategi pemasaran serta pendampingan kelompok usaha.
5

BAB 3. METODE PELAKSANAAN

Adapun roadmap yang digunakan dalam pengabdian dapat dilihat pada


tabel berikut :
Tabel 1. Roadmap
Jadwal Program Deskripsi Hasil yang dicapai Tingkat
keberhasilan
Bulan Iventarisas Tahapan pendataan Masyarakat 10 %
ke-1 i tanaman jenis (nama imiah), mengetahui dan
obat- pemanfaatan dan memiliki data jenis
obatan kandungan tanaman secara ilmiah dan
obat kandungan serta
manfaat tanaman obat
Bulan Pelatihan Penyuluhan Adanya perubahan 25%
ke-1- pengolaha pengolahan obat- cara pengolahan dan
ke-2 n dan obatan dan parktik pengemasan yang
pengemas penggunaan bahan lebih standar pada
an obat- baku, teknologi, produk obat-obatan
obatan tahapan penyimpanan tradisonal
tradisional dan pengemasan yang
baik
Bulan Pelatihan Tahap motivasi dan Adanya produk dan 50%
ke-2- inovasi praktik pembuatan brand anyaman khas
ke-3 anyaman anyaman yang lebih yang lebih kekinian
kekinian dengan tanpa menghilangkan
membuat branding kearifan lokal
berdasarkan kearifan
lokal Adat Mapur
Bulan Pendampi Penyuluhan mengenai Adanya kelompok 60%
ke-2- ngan kelompok usaha dan usaha dengan legalitas
ke-3 kelompok kemandirian usaha
usaha
Bulan Digitalisas Pelatihan media Adanya akun media 80%
ke-3 i dan digital sebagai sarana digital untuk
pemasaran untuk memasarkan dan
mengembangkan memperkenalkan
usaha dan pemasaran produk lebih luas
Bulan Monitorin Mengetahui Mengembangkan 90 %
ke-4 g dan kekurangan dalam program yang
evaluasi pelaksanaan program berkelanjutan
Bulan Pelaporan Tahap Penulisan Melaporkan hasil 100 %
ke-4 program
6

Metode pelaksanaan
Berdasarkan diskusi bersama masyarakat dan survei lapangan, didapatkan
permasalahan berupa potensi anyaman khas dan produk obat-obatan tradisional
yang belum dikembangkan secara maksimal. Kemampuan menganyaman serta
pengetahuan tentang tanaman obat-obatan yang perlu diberdayakan diharapkan
dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Melalui program pengabdian
yang akan dilaksanakan di Dusun Air Abik, Desa Gunung Muda Kecamatan
Belinyu. Tahapan program mulai dari (1) pelaksanaan, (2) monitoring dan evalusi,
(3) pelaporan. Kelompok masyarakat yang difokuskan dalam pengabdian ini ialah
masyarakat Lembaga Adat Mapur serta perempuan pengerajin/penganyam.
Seluruh kegiatan akan dilaksanakan secara luring (melihat pekembangan kondisi
daerah).
1. Pelaksanaan
a. Inventarisasi tanaman obat-obatan
Pelaksanaan inventarisasi atau pendataan tanaman obat-obatan bertujuan
untuk mengetahui jenis tanaman secara ilmiah serta mengedukasi mengenai
pemanfaatan dan kandungan tanaman obat-obatan terutama tanaman obat-
obatan yang biasa digunakan dan diolah oleh masyarakat. Pendataan
dilakukan bersama masyarakat adat mapur serta mendatangkan praktisi yang
berkompeten dibidangnya. Harapannya selain mengedukasi, adanya buku
yang berisi data tanaman obat secara ilmiah serta pemanfaatannya yang
menjadi bahan pembelajaran serta rujukan dalam pembuatan obat herbal.
b. Pelatihan pengolahan dan pengemasan obat-obatan tradisional
Pelatihan ini berupa penyuluhan tentang pengolahan obat-obatan mulai dari
penggunaan bahan baku, teknologi yang digunakan, tahapan penyimpanan
dan pengemasan yang baik. Penyuluhan yang dilaksanakan dengan praktik
dalam pembuatan obat-obatan tradisional dengan alat yang sederhana hingga
proses pengemasan yang lebih baik. Harapannya olahan obat-obatan herbal
yang sebelumnya masih dalam bentuk rajangan yang belum dikemas dengan
baik dapat diproduksi dengan lebih efisien serta lebih menarik.

Gambar 5. Pengambilan tanaman obat Gambar 6. Penjemuran rajangan


c. Pelatihan inovasi anyaman
Pelatihan yang berfokus pada masyarakat pengerajin Adat Mapur. Pelatihan
diberikan melalui dua tahap yaitu tahap motivasi dan tahap praktik. Tahap
motivasi ini diberikan untuk memberikan pandangan kepada masyarakat
7

mengenai pentingnya anyaman khas, mengembangkan usaha dan kemampuan


berinovasi. Setelah itu dilaksanakan praktik untuk membuat Anyaman yang
lebih kekinian dan membuat branding berdasarkan kearifan lokal Adat Mapur
sehingga mendapatkan nilai jual yang lebih baik. Pelatihan ini bekerjasama
dengan DEKRANASDA (Dewan Kerajianan Nasional Daerah) Bangka
Belitung serta penganyam yang berkompeten dibidangnya.
d. Pendampingan kelompok usaha
Pendampingan kelompok usaha dilakukan untuk mencapai masyarakat adat
yang kompak dan bertumbuh sehingga lebih produktif. Pelatihan yang
bekerjasama dengan Dinas Koperasi dan UMKM Prov. Kep. Bangka
Belitung diharapkan masyarakat memiliki modal wawasan mengenai usaha
dan manajemen kelompok yang baik.
e. Digitalisasi dan strategi pemasaran.
Pelatihan digitalisasi dan strategi pemasaran ini bertujuan untuk memberikan
kesadaran kepada masyarakat dalam memanfaatkan media digital sebagai
sarana untuk mengembangkan usaha. Selain itu perlu adanya strategi
pemasaran yang mempuni sehingga lebih mudah dalam manajemen usaha.
Pelatihan akan dilaksanakan bekerjasama dengan PLUTKUMKM Bangka
Belitung yang diharapkan masyarakat memiliki pasar dan produk khas
dengan mempertahankan kearifan lokal.
2. Mentoring dan evaluasi
a. Tahap Evaluasi Program
Tahap evaluasi dilakuakan untuk mengetahui kekurangan dalam pelaksanaan
program. Tahap ini dilakukan oleh Tim Pelaksana (Mahasiswa dan Dosen)
bersama pihak lembaga/komunitas dari masyarakat. Melalui proses evaluasi,
kekurangan yang terjadi dalam pelaksanaan program.
b. Tahap monitoring
Monitoring bertujuan untuk melihat pekembangan program yang telah
dilaksanakan di masyarakat. Program yang masih membutuhkan bimbingan
dan terdapat masalah dalam pelaksanaannya dapat di monitoring sehingga
program dapat berjalan berkelanjutan. Harapanya program pengabdian
dilaksanakan dengan efektif dan bersinergis bersama masyarakat.
3. Pelaporan
Pembuatan lapoan awal merupakan hasil yang telah dicapai selama
melakuakan pembinaan masyarakat di Dusun Air Abik. Memaparkan proses
pelaksanaan dan perkembangan program yang telah disusun. Revisi laporan
dilakukan jika terdapat perkembangan baru saat berlangsungnya program
pengabdian ataupun telah selesai dilaksanakan. Pembuatan laporan akhir
berupa laporan yang telah dilakuakan revisi, sehingga diperoleh laporan yang
lebih baik dari laporan sebelumnya.
8

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Tabel 2. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Sumber Dana Besaran Dana (Rp)
1 Belanja bahan Belmawa 5.123.000
2 Sewa/jasa Belmawa -
3 Pejalanan lokal Belmawa 700.000
4 Lain-lain Belmawa 1.100.00
Total 6.923.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 3. Jadwal Kegiatan
No Jenis Kegiatan Bulan Person Penanggung
Jawab
1 2 3 4
1 Inventarisasi tanaman obat-obatan Rossariana Wulandari
2 Pelatihan pengolahan dan Deden Nurdandi
pengemasan obat-obatan tradisional
3 Pelatihan inovasi anyaman Jennikita Isabela
4 Pendampingan kelompok usaha Vioni Rahmawati
5 Digitalisasi dan strategi pemasaran. Rossariana Wulandari
6 Monitoring dan evaluasi Vioni Rahmawati
7 Pelaporan Jennikita Isabela
9

DAFTAR PUSTAKA

Adelia, Nova. 2010. Pengetahuan Tradisonal Tentang Pemanfaatan Tumbuhan


Obat Oleh Masyarakat Suku Lom Di Dusun Air Abik Gunung Muda
Kecamatan Belinyu-Bangka.Sungailiat : Laporan Penelitian Skripsi.
Ardiwidjaja, Roby, 2013. Pariwisata Berkelanjutan: Pengembangan Destinasi
Pariwisata Berbasis Lingkungan. Penerbit Kepel Press, Yogyakarta.
Denis L, Cowen R. 2001. Values, Cultures and Education: An Overview. London:
Kagan.
Janawi. 2015. Agama Adat Suku Mapur Bangka: Studi tentang Sistem
Kepercayaan dan Budaya Orang Lom. Disertasi Pascasarjana. UIN
Kalijaga Yogyakarta.
Smedal, O.H,. 1989. Order and Difference:An EthnographicStudy of Orang Lom
of Bangka, West Indonesia. Norwey: Department of Social Anthropology.
10
11

Biodata Anggota

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Deden Nurdandi


2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Program Studi Fisika
4 NIM 1051711002
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jelutung, 14 September 1999
6 Alamat E-mail dedennurdandi149@gmail.com
7 Nomor Telepon/Hp 082180468448

B. Kegiatan Mahasiswa yang sedang /Pernah Diikuti


Status dalam
No Jenis Kegiatan Waktu dan tempat
Kegiatan
Pengabdian di Desa Pulau 2018
1 Peserta
Nangka Bangka Belitung
2 MUNAS IHAMAFI XV Peserta 2019/Malang
2019
3 Fisika Expo II Pengawas
Bangka Belitung
2020
4 Pelaithan Jungle Rescue Panitia
Bangka Belitung
2021
5 Pelatihan Vertical Rescue Panitia
Bangka Belitung
Mapala Unand Mountain 2021
6 Peserta
Running Competition Padang

C. Penghargaan yang pernah Diterima


Pihak Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
Juara II Increadible Competition
1 BEM FPPB UBB 2019
III
2 Tim Favorit PKM-GT DIKTI 2020
3 Juara III Poster PKM-T DIKTI 2020
Juara III Organisasi Mahasiswa
4 DIKTI 2021
PHP2D
Juara III Support System
5 DIKTI 2021
PHP2D
6 Poster Favorit PHP2D DIKTI 2021
12
13
14
15

Biodata Dosen Pendamping

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Gigih Ibnu Prayoga, S.P., M.P.
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Agroteknologi
4 NIP/NIDN 19870901 201404 1 001/0001098701
5 Tempat dan tanggal lahir Sungailiat, 1 September 1987
6 Alamat Email gigihibnuprayoga@gmail.com
7 Nomor telepon/Hp 081379297789

B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Nama Institusi Universitas Universitas
Padjadjaran Padjadjaran
Jurusan/Prodi Pemuliaan Tanaman Ilmu Tanaman
Tahun Masuk-Lulus 2005-2010 2010-2013

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT


C.1. Pendidikan/Pengajaran
No. Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1 Pemuliaan Tanaman Wajib 3 SKS
2 Pemuliaan Tanaman Cekaman Abiotik Pilihan 3 SKS
3 Pemuliaan Tanaman Cekaman Biotik Pilihan 3 SKS
4 Bioteknologoi Tanaman Pilihan 3 SKS
5 Dasar-dasar Agronomi Wajib 3 SKS
6 Genetika Tanaman Wajib 3 SKS
7 Rancangan Percobaan Wajib 3 SKS
C.2. Penelitian
No. Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1 Eksplorasi dan Karakterisasi Hibah Penelitian 2019
Plasma Nutfah Lada (Piper Dosen Pemula
nigrum L.) Lokal Bangka
2 Perakitan Varietas Padi Beras Hibah Penelitian 2019
Merah Superior Melalui Terapan
Introduksi Gen Tahan Rebah
dalam Upaya Mepertahankan
Produksi Tinggi Mutan Padi
Beras merah
3 Keanekaragaman Plasma Hibah Penelitian 2020
Nutfah Anggrek di Pulau Dosen Tingkat
Bangka Fakultas
4 Upaya Pelepasan varietas padi Hibah Penelitian 2021
gogo tahan rebah, toleran tanah Terapan
kering masam dan berdaya
hasil tinggi
16
17

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

No Jenis Pengeluaran Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)


1 Belanja bahan
Mesin press 1 buah 200.000 200.000
Paket ATK Peserta 30 paket 10.000 300.000
Spanduk 2 buah 100.000 200.000
Kertas A4 2 pack 50.000 100.000
Plastik kemasan 2 pack 25.000 50.000
Kertas Label 2 pack 25.000 50.000
Nampan plastik 5 buah 16.000 80.000
Blender 1 buah 150.000 150.000
Bahan anyaman 8 paket 150.000 1.200.000
Kain 5 meter 50.000 250.000
Kain 5 meter 50.000 250.000
Gunting 5 buah 15.000 75.000
Cutter 5 buah 18.000 90.000
Penggaris 5 buah 10.000 50.000
Lem 1 buah 15.000 15.000
Lem tembak 2 buah 30.000 60.000
Jarum 1 pack 8.000 8.000
Benang 1 gulung 5.000 5.000
Konsumsi 4 kali 225.000 900.000
Snack 4 kali 105.000 420.000
Parang 2 buah 100.000 200.000
Cangkul 2 buah 120.000 240.000
Masker 4 pack 50.000 200.000
Handtizer 1 buah 30.000 30.000
Total Belanja bahan 5.123.000
2 Sewa/jasa - - -

3 Perjalanan lokal
Kegiataan pendampingan 5 kali 100.000 500.000
Kegiatan penyiapan bahan 2 kali 100.000 200.000
Total Perjalanan lokal 700.000
4 Lain-lain
Publikasi jurnal 1 800.000 800.000
Kuota internet 3 kali 100.000 300.000
Total Lain-lain 1.100.000
Total keseluruhan 6.923.000
18

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas

No Nama/NIM Program Bidan Alokasi Uraian Tugas


Studi g Ilmu Waktu
(jam
/minggu)
1 Jennikita Akuakult Perika 18 jam/ Mengkoordinir
Isabela/ ur nan minggu pelaksanaan pengabdian
2061811005 secara keseluruhan,
bekerjasama dengan mitra,
menyusun jadwal kegiatan,
mengkoordinir pelatihan
anyaman
2 Deden Fisika Fisika 18 jam/ Membantu koordinir mitra
Nurdandi/ minggu yang bekerjasama,
1051711002 membantu membuat
jadwal kegiatan,
menyiapakan sarana dan
prasarana setiap program,
mengkoordinir pelatihan
pengolahan dan
pengemasan obat-obatan
3 Rossariana Akuakult Perika 18 jam/ Mengkoordinir keuangan,
Wulandari/ ur nan minggu membantu menyiapkan
2061811010 sarana dan prasarana,
mengkoordinir program
inventarisasi tanaman obat-
obatan, mengkoordinir
program digitalisasi dan
pemasaran
4 Vioni Agrotekn Pertan 18 jam/ Mengkoordinir program
Rahmawati/ ologi ian minggu pendampingan kelompok
usaha, mengkordinir
evalusi dan monitoring,
membantu menyiapkan
sarana dan prasarana, dan
mendokumentasi setiap
pelaksanan program
19
20
21

Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja


Denah lokasi dari Universitas Bangka Belitung ke Lokasi Desa Gunung Muda

Lokasi
pengabdian

UBB

Anda mungkin juga menyukai