Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS JURNAL

THE PROSPECTIVE SCIENCE TEACHERS’ SKILLS IN


RECONSTRUCTING INDIGENOUS KNOWLEDGE OF LOCAL
CULTURE ON BREAST MILK USING PARE (MOMORDICA
CHARANTIA)

Author:Parmin Parmin, Erna Noor Savitri, Miranita


Khusniati, R. Ahmad Zaky El Islami

Akmal Arif Herdiawan


PROFIL JURNAL
NAMA JURNAL TAUTAN JURNAL TAHUN
International Journal of Educational https://www.elsevier.com/
Tahun Terbit 2022
Research Open locate/ijedro

INDEXING VOLUME
Scopus
Volume 3
Google Scholar
Directory of Open Access Journals
(DOAJ)
LATAR
BELAKANG

Latar belakang dari jurnal ini adalah


pentingnya merekonstruksi pengetahuan
lokal masyarakat Dieng tentang
penggunaan pare sebagai stimulasi
produksi ASI pada ibu hamil. Pengetahuan
ini merupakan kearifan lokal yang
diturunkan secara turun temurun namun
belum terdokumentasi secara ilmiah.
Penelitian ini bertujuan untuk menggali dan
merekonstruksi pengetahuan tersebut
melalui keterlibatan calon guru IPA dan
mengintegrasikannya dengan pengetahuan
ilmiah
PERMASALAHAN
YANG DIHADAPI

Permasalahan yang dihadapi adalah


kurangnya pengetahuan tentang ASI dan
kearifan lokal yang tidak terdokumentasi
secara ilmiah. Masyarakat Dieng masih
tetap menjalankan tradisi penggunaan pare
sebagai makanan, meskipun mereka tidak
memahami secara ilmiah mengapa mereka
melakukannya. Selain itu, lama menyusui
yang singkat juga disebabkan oleh
kurangnya pengetahuan tentang ASI.
KAJIAN PUSTAKA
KNOWLEDGE
INDIGENOUS KNOWLEDGE LOCAL CULTURE
RECONSTRUCTION
Rekonstruksi pengetahuan lokal Budaya lokal yang terdapat dalam
Menurut jurnal ini, kearifan lokal
dalam jurnal ini dilakukan dengan jurnal ini adalah tradisi masyarakat
masyarakat Dieng terkait dengan
melibatkan calon guru IPA untuk Dieng dalam merangsang produksi
penggunaan pare sebagai stimulasi
mengintegrasikan kearifan lokal ASI menggunakan buah pare
produksi ASI pada ibu hamil.
masyarakat Dieng tentang stimulasi (Momordica charantia) [3].
Penelitian ini bertujuan untuk
produksi ASI menggunakan pare Masyarakat Dieng meyakini bahwa
merekonstruksi pengetahuan lokal
dengan pengetahuan ilmiah, sehingga mengonsumsi pare mentah atau
tersebut melalui keterlibatan
dapat memperoleh pengetahuan baru dihaluskan dapat merangsang
calon guru IPA dan integrasi
yang dapat digunakan dalam keluarnya ASI pada ibu hamil atau
dengan pengetahuan ilmiah.
pembelajaran sains di sekolah menyusui
METODOLOGI
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran (mixed method)
yang dikemukakan oleh Creswell (2014). Penelitian ini mengacu pada kurikulum spiral
Bruner (1966) dan melibatkan proses enaktif, ikonik, dan simbolik dalam membangun
pengetahuan baru
Penelitian ini mengumpulkan data tentang keterampilan siswa dalam merekonstruksi
pengetahuan indige nous. Hasil uji koefisien korelasi uji t untuk mengetahui pengaruh
keterampilan calon guru IPA dalam merekonstruksi kearifan lokal masyarakat Dieng. Data
kualitatif dalam penelitian ini diperoleh melalui eksplorasi lisan masyarakat pedesaan di
Dieng.
Isi instrumen wawancara divalidasi oleh psikolog pembelajaran
HASIL
Melalui eksplorasi, siswa mewawancarai ibu menyusui di
masyarakat Dieng. Hasil wawancara mengungkapkan
bahwa tidak semua jenis pare yang mereka yakini
berdampak pada produksi ASI. Jenis pare yang mereka
makan adalah pare yang berwarna hijau, kecil hingga
lonjong, atau pare lokal yang aslinya merupakan tanaman
liar di lereng buki. Hasil wawancara dengan sasaran
penelitian diketahui bahwa tradisi mengkonsumsi pare
dilakukan karena mengikuti nenek moyang. Analisis
wawancara dengan masyarakat Dieng dijadikan acuan
untuk mengembangkan pertanyaan wawancara kepada
responden calon guru IPA. Keseluruhan hasil wawancara
terhadap siswa disajikan pada Tabel 2.
PEMBAHASAN
Analisis hasil wawancara menunjukkan bahwa penerapan Teori Bruner dengan tahapan
enaktif, ikonik, dan simbolik telah diterapkan pada calon guru IPA untuk mengubah
pengetahuan pribumi menjadi pengetahuan ilmiah. Siswa menjadi terampil dalam
merekonstruksi pengetahuan asli menjadi pengetahuan ilmiah melalui pengintegrasian
data dan fakta yang diperkuat dengan pengintegrasian sumber informasi dengan
kenyataan. Hasil wawancara mengungkapkan bahwa siswa merasa telah menemukan
pengetahuan baru yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah karena diperoleh dari
hasil eksplorasi dan uji laboratorium
Hasil wawancara mengungkapkan bahwa siswa merasa telah menemukan pengetahuan
baru yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah karena diperoleh dari hasil
eksplorasi dan uji laboratorium. Tradisi mengonsumsi pare yang dilakukan oleh ibu
menyusui di masyarakat Dieng merupakan kearifan lokal yang diturunkan secara turun
temurun yang dibuktikan dengan penelitian ini. Ini menjadi hasil penelitian yang
mengesankan karena bahan ajarnya adalah etnosains. Calon guru IPA mempunyai
keterampilan menggali kearifan lokal sebagai bagian dari rekonstruksi proses kearifan
lokal. Kelima aspek eksplorasi kearifan lokal yang dilakukan oleh 87 siswa memperoleh
nilai rata-rata 88. Artinya, kearifan lokal masyarakat Dieng menjadi motivasi para pelajar
untuk lebih mendalami ilmu yang ada di masyarakat. Namun pengetahuan rekonstruksi
yang dimiliki siswa belum mencapai kategori tinggi karena hanya 18% hasilnya yang
merupakan temuan baru.
REFERENSI

BUKU ARTIKEL JURNAL

2 buku 54 artikel jurnal


KELEBIHAN DAN
KEKURANGAN

KELEBIHAN KEKURANGAN

Pendekatannya yang inovatif dalam merekonstruksi


pengetahuan tradisional masyarakat Dieng dan
mengintegrasikannya dalam pembelajaran sains. Artikel ini Tidak dijelaskan secara detail mengapa pare bisa
juga memberikan pemahaman yang lebih baik tentang merangsang keluarnya ASI. Tidak memberikan informasi
pentingnya mempertahankan pengetahuan tradisional dalam yang cukup tentang dampak atau manfaat dari
konteks pendidikan. Selain itu, artikel ini memberikan merekonstruksi pengetahuan tradisional ini dalam konteks
wawasan tentang kepercayaan dan praktik masyarakat pendidikan
Dieng terkait dengan penggunaan pare untuk meningkatkan
produksi ASI.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai