JUDUL Perawatan diri berbasis budaya selama masa nifas
pada ibu postpartum
KATA KUNCI Perawatan diri, postpartum, transcultural nursing, budaya PENULIS Mariyati*, Gloria Silvana Tumansery** Akademi Keperawatan Ibnu Sina Kota Sabang, Aceh, Indonesia LATAR BELAKANG MASALAH Setiap negara memiliki warisan budaya tersendiri dalam merawat ibu pada masa kehamilan dan nifas, kebiasaan tersebut dipraktekan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Sebagian besar daerah di Indonesia memiliki pantangan- pantangan tertentu dalam aktivitas maupun mengkonsumsi makanan bagi ibu hamil dan bersalin. TUJUAN Penelitian ini bertujuan untuk melihat penerapan praktik perawatan diri berdasarkan budaya setempat yang dilakukan oleh ibu postpartum selama masa nifas. METODE PENELITIAN Desain penelitian merupakan jenis kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. 10 orang ibu postpartum dipilih sebagai partisipan dengan menggunakan tekhnik purposive sampling. Kriteria yang ditetapkan dalam memilih sampel adalah menerapkan perawatan secara budaya selama masa dan nifas, kooperatif dan mau menyampaikan informasi dan bersedia terlibat dalam penelitian ini. HASIL PENELITIAN Berdasarkan data penelitian di temukan bahwa seluruh responden melakukan perawatan secara tradisional tanpa dipengaruhi oleh latar belakang jenjang pendidikan pendidikan, pekerjaan dan suku. Karakteristik responden dapat dilihat pada table berikut. Perawatan diri berbasis budaya yang dilakukan ibu selama masa nifas terbagi dalam 4 kategori yaitu massage, penggunaan ramuan, pantangan makan dan aktivitas dan melakukan kompres di perut dengan menggunakan batu yang dipanaskan maupun ramuan tertentu. KELEBIHAN PENELITIAN penelitian ini memuat secara rinci 4 hal yang paling sering dilakukan masyrakat dalam hal perawatan postpartum berbasis budaya yang sudah turun temurun KEKURANGAN penelitian ini tidak memuat Langkah konkret apa yang bisa dibuat untuk menyadarkan masyarakat karena pada prakteknya ada beberapa perawatan berbasis budaya yang cukup beresiko bagi ibu postpartum. MANFAAT penelitian ini bisa menjadi sumber rujukan bagi tenaga medis di wilayah tersebut untuk mengetahui apa saja yang dipercaya dan dipraktekan masyarakat Ketika merawat ibu postpartum berdasarkan budaya yang ada
JUDUL Hardiness: Pengalaman Pengasingan Perempuan
Wambon Pada Saat Melahirkan dan Masa Nifas KATA KUNCI hardiness; pengasingan; perempuan Wambon; melahirkan; nifas PENULIS Yanadelle Sahetapy*, Susana Prapunoto**, A.Ign. Kristijanto*** Fakultas Psikologi, Universitas Kristen Satya Wacana LATAR BELAKANG MASALAH Keluarga sebagai lembaga pendidikan utama memiliki sistem kekerabatan dan organisasi sosial. Keluarga etnis Wambon sebagai manusia berbudaya sangat berpegang teguh pada nilainilai budaya yang diwariskan leluhur hingga kini. Salah satu budaya yang masih dipertahankan adalah pengasingan perempuan baik pada saat menstruasi, melahirkan maupun masa nifas. Budaya pengasingan perempuan merupakan warisan turun-temurun dan diterima sebagai sesuatu yang memiliki nilai tersendiri karena berkaitan dengan kepercayaan terhadap alam supranatural. Ada hal mistis dan berakar kuat, bahwa darah menstruasi dan persalinan serta nifas akan mengakibatkan hilangnya kesaktian laki-laki bahkan membawa malapetaka seperti menderita penyakit tertentu hingga kematian. TUJUAN Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengalaman perempuan Wambon yang membentuk ketangguhan (hardiness) saat pengasingan ketika melahirkan di Bevak dan dan masa nifas di tempat pengasingan (Dogap). Sebuah fenomena yang terkait erat dengan adat istiadat dan penghargaan budaya, yang diwariskan secara turun temurun. Unit analisis adalah empat subjek yang terdiri atas satu perempuan primipara, satu perempuan multipara dan dua perempuan grandemulitipara METODE PENELITIAN Metode kualitatif digunakan dengan pendekatan interpretative phenomenological analysis dan indigenous psychology digunakan untuk menganalisis kedalaman konkes maupun konten pengalaman fenomenal tersebut. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan semi-terstruktur, observasi, dan live in HASIL PENELITIAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek mengalami tekanan psikologis dalam upaya persalinan dan pada saat pengasingan. Namun demikian, subjek memaknai pengalaman pengasingan sebagai pengalaman yang positif dan menjadi semakin tangguh (hardiness) dalam menjalani tradisi tersebut. Nilai-nilai spiritual dan budaya lokal yang diwariskan turun-temurun ditemukan berkontribusi bagi subjek di dalam mengatasi beban psikologis di dalam pengasingan sehingga terbentuk sikap yang tangguh (hardiness). Ketangguhan tersebut dimaknai sebagai upaya menuju kesejahteraan keluarga. KELEBIHAN PENELITIAN 1.Penelitian ini memuat dengan sangat terperinci bagaimana proses seorang ibu yang mengalami pengasingan saat hamil dan menuju melahirkan 2.Penelitian ini memberi informasi penting bahwa masih banyak praktek budaya di masyarakat yang begitu penuh resiko dan membahayakan KIA KEKURANGAN Seharusnya penulis memberi masukan yang jelas apa yang harus dilakukan oleh dinas terkait, baik dinas Pendidikan maupun dinas Kesehatan, serta apparat pemerintah daerah tersebut. MANFAAT Penelitian ini memberi info yang sangat penting bahwa di daerah papua, daerah yang masih sangat sulit dijangkau menyimpan banyak praktik budaya yang sangat membahayakan ibu dan bayinya