Anda di halaman 1dari 10

Transkultural Nursing

Nama Kelompok 6 :

1. Anissa Fitri
2. Dina Widowati
3. Diah Nur Islamiyah
4. Edi Suhartono
5. Endy Satrio Jatmoko
6. M. Husaini
7. Siti Aisyah
8. Victoria Paningoan
Aplikasi Trankultural Nursing sepanjang daur kehidupan manusia

Kontrol Kesuburan (KB)


Program yang ditujukan untuk mengurangi atau mencegah kehamilan yang tidak diinginkan harus
1. membangun makna budaya dari masalah dan fokus pada proses wanita dan suami mereka sebagai pembuat
keputusan tentang kesuburan. Contoh : menggambarkan Muslim percaya aborsi adalah “haram” kecuali
kehidupan ibu berada dalam bahaya, bias terjadi akibat yang tidak diinginkan. Muslim percaya bahwa
sterilitas seorang wanita dapat menjadi alasan untuk ditinggalkan atau perceraian. Hukum Islam melarang
adopsi dan pengobatan infertilitas terbatas pada inseminasi buatan dengan menggunakan sperma dan sel
telur dari pasangan sendiri.

KEHAMILAN
Contoh 2. Contoh : Makanan pedas, dingin, dan asam diyakini sebagai makanan yang harus dihindari oleh wanita
hamil selama kehamilan. Keyakinan tradisional lain dalam banyak budaya adalah bahwa seorang wanita
hamil harus diberi makanan yang ia cium untuk dimakan, jika tidak, janin akan pindah ke dalam dirinya dan
keguguran akan terjadi.

KELAHIRAN
Contoh : Pada kebudayaan tradisional kelahiran anak pertama laki-laki akan memberikan kebahagian yang
3. luarbiasa untuk dirayakan. Secara tradisional, jenis kelamin laki-laki sangat dianggap, yang menempatkan
bayi perempuan dalam posisi “kurang menguntungkan” bagi suatu keluarga.
Aplikasi Trankultural Nursing sepanjang daur kehidupan manusia

MENYUSUI
Contoh : nenek di Brazil memiliki kontak harian dengan ibu yang berdampak negatif terhadap durasi
4. menyusui, mengutip bahwa kedua nenek, ibu, dan ayah mendorong pengenalan teh, air, dan susu “lainnya”.
Berbanding terbalik dengan studi terkait pengaruh nenek dalam menyusui, Almroth, Mohale, dan Latham
(2000) menunjukkan nenek,ibu menjadi positif berpengaruh dalam berbagi informasi, menasihati ibu baru,
dan menyediakan bantuan dan memberikan saran.

BAYI & ANAK


Contoh 5. Contoh : Beberapa praktik budaya pemberian makanan mungkin mengakibatkan ancaman terhadap
kesehatan bayi. Praktek memberikan botol susu dengan susu, jus, atau minuman lain untuk menenangkan
anak atau saat menidurkan mereka diketahui mengakibatkan karies gigi. Dalam beberapa budaya, ibu yang
mengunyah makanan untuk bayi &anak-anak dengan keyakinan bahwa ini akan memperlancar pencernaan
dapat menularkan infeksi dari mulut ibu untuk bayi.

REMAJA
Contoh : Dalam tradisional keluarga Meksiko Amerika, anak perempuan dan remaja perempuan tidak
6. diizinkan untuk berjalan bertelanjang kaki, mencuci rambut mereka, mandi selama menstruasi. Lain halnya
di nepal, di nepal bagian barat ketika gadis remaja haid atau dikenal juga “chhaupadi” gadis tersebut
dilarang untuk menyentuh orang lain dan benda. Gadis itu juga diharuskan unuk hidup jauh dari komunitas.
Aplikasi Trankultural Nursing sepanjang daur kehidupan manusia

DEWASA
Contoh : Banyak orang dengan penyakit HIV dan anggota keluarga dekat mereka enggan untuk
mengungkapkan diagnosis kepada orang lain di luar keluarga karena stigma pengungkapan di sebuah
7. komunitas kecil dapat mempengaruhi semua anggota keluarga. Wanita Afrika Amerika dan pemimpin gereja
mereka yang membahas kepercayaan budaya tentang menciptakan jalan kehidupan untuk penyembuhan.
Secara khusus, wanita melaporkan bahwa doa adalah tindakan terbaik yang mereka bisa ambil jika mereka
sakit. Enggan untuk berobat karena stigma yang timbul di lingkungan mereka.

Contoh

KEHAMILAN
Contoh : Budaya bukan satu-satunya penentu perilaku tetapi dimensi penting dalam memahami tindakan
antar klien yang lebih tua dalam keluarga mereka dan dalam konteks social. Mayoritas orang yang lebih tua
8. atau lansia lebih memilih untuk “ tutup usia di tempat,” yaitu, untuk tinggal di rumah mereka dan di
lingkungan mereka selama mungkin. Tingkat support dan pengawasan dibutuhkan oleh banyak orang
dewasa yang lebih tua menyebabkan penempatan mereka hidup dibantu oleh masyarakat bukan keluarga
yang sibuk merantau mencari kehidupan yang lebih baik.
Aplikasi transkultural dalam
berbagai masalah kesehatan

Pada Penyakit Kronik Pada Gangguan Nyeri

Tidak dapat dipungkiri bahwa sistem Aplikasi transkultural pada gangguan nyeri
pengobatan tradisional juga merupakan baik yang dilakukan oleh pasien
sub unsur kebudayaan masyarakat berdasarkan apa yang dipercaya olehnya
sederhana yang telah dijadikan sebagai atau yang dilakukan oleh perawat setelah
salah satu cara pengobatan. Pengobatan melakukan pengkajian tentang latar
inilah yang juga menjadi aplikasi dari belakang budaya pasien .
transkultural dalam mengobati suatu
penyakit kronik. Pengobatan tradisional Contoh : Mengkonsumsi obat-obatan
ini dilakukan berdasarkan budaya yang tradisional. Beberapa orang mempercayai
telah diwariskan turun-temurun. bahwa ada beberapa obat tradisional yang
dapat meredakan nyeri bahkan lebih
Contoh : Masyarakat di Papua percaya manjur dari obat yang diberikan oleh
bahwa penyakit malaria dapat dokter. Misalnya, obat urut dan tulang
disembuhkan dengan cara minta ampun ‘Dapol Siburuk’ dari burung siburuk yang
kepada penguasa hutan lalu memetik digunakan oleh masyarakat Batak.
daun untuk dibuat ramuan untuk
diminum dan dioleskan ke seluruh
tubuh.
Aplikasi transkultural dalam
berbagai masalah kesehatan

Pada Gangguan Kesehatan


Mental
Kebanyakan pengobatan yang dilakukan
yaitu mendatangi dukun-dukun atau
tabib-tabib yang sudah dipercaya penuh.
Terlebih lagi untuk pengobatan
gangguan mental, hampir seluruh
masyarakat desa mendatangi dukun-
dukun karena mereka percaya bahwa
masalah gangguan jiwa/mental
disebabkan oleh gangguan roh jahat.
Dukun-dukun biasanya melakukan
pengobatan dengan cara mengambil
dedaunan yang dianggap sakral, lalu
menyapukannya ke seluruh tubuh
pasien. Ada juga yang melakukan
pengobatan dengan cara menyuruh
pihak keluarga pasien untuk membawa
sesajen seperti, berbagai macam bunga
atau binatang ternak.
Kasus
Kebanyakan pengobatan yang dilakukan yaitu mendatangi dukun-dukun atau
tabib-tabib yang sudah dipercaya penuh. Terlebih lagi untuk pengobatan gangguan
mental, hampir seluruh masyarakat desa mendatangi dukun-dukun karena mereka
percaya bahwa masalah gangguan jiwa/mental disebabkan oleh gangguan roh
jahat. Dukun-dukun biasanya melakukan pengobatan dengan cara mengambil
dedaunan yang dianggap sakral, lalu menyapukannya ke seluruh tubuh pasien.
Ada juga yang melakukan pengobatan dengan cara menyuruh pihak keluarga
pasien untuk membawa sesajen seperti, berbagai macam bunga atau binatang
ternak.

Pertanyaan:
Analisa kasus tersebut berdasarkan konsep budaya dan transkultural yang
telah saudara pelajari. Bagaimana peran perawat bila dihadapkan pada situasi di
atas? Apa yang sebaiknya dilakukan perawat untuk membantu klien dan
keluarganya?
Peran Perawat
Peran Perawat pada kasus tersebut:

1. Mengkaji tingkat stress klien


2. Mengkaji kebudayaan dari kedua keluarga ( Tapanuli dan Sunda ) dari
pasien dan keluarga serta mencarinya di literatur
3. Mengkaji faktor-faktor budaya yang bertentangan dengan prinsip kesehatan
dan tingkat stress klien
4. Membina hubungan saling percaya dengan klien dan keluarga
5. Perawat bersama dengan keluarga klien mendiskusikan hal-hal yang
diinginkan atau dicapai oleh klien beserta keluarga (suami, ibu klien dan
mertua)
6. Menjelaskan pada keluarga mengenai budaya yang bertentangan dengan
kesehatan
Melibatkan keluarga untuk bekerja sama (problem solving) yang berhubungan
dengan faktor budaya
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai