Anda di halaman 1dari 10

MENGANALISI KEARIFAN LOKAL SENJATA

TRADISIONAL SUKU BUGIS YAITU BADIK

NAMA : REVINO DIRGANTARA

KELAS : 12 IPS 7

MAPEL : SOSIOLOGI
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. Yang telah melimpahkan
Rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini
dengan tepat waktu dengan judul MENGANALISIS KEARIFAN LOKAL
SENJATA TRADISIONAL SUKU BUGIS YAITU BADIK.

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua yang
turut memberikan konstribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini.
Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari
berbagai pihak. Sehubung dengan hal tersebut, perlu kiranya penulis
dengan ketulusan hati mengucapkan terimakasih kepada ibu Mardiah
selaku guru sosiologi XII IPS 7.

Sebagai penyusun, kami bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari


penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini.
Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik
dari pembaca agar kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini.

Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan
manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.

Batam 28 febuari 2024


Revino Dirgantara

DAFTAR ISI

BAB 1 Pendahaluan…………………………………... 1

A.Latar belakang…………………………………………. 1

B.Rumusan masalah……………………………………. 1

c.tujuan masalah…………………………………………. 1

BAB 2 Pembahasan..………………………………….. 2

A.Sejarah Badik…………………………………………… 2

B.Fungsi Badik…………………………………………….. 2

C.Pengunaan Badik………………………………………. 2

BAB 3 Penutup…………………………………………… 3

A.kesimpulan……………………………………………….. 3
BAB 1
PENDAHULU
A.Latar Belakang

mengungkapkan bahwa kebudayaan merupakan suatu keseluruhan


kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni
kesusilaan, hukum, adat istiadat, serta kesanggupan dan kebiasaan
lainnya yang dipelajari manusia sebagai anggota masyarakat.
Masyarakat adalah orang yang hidup bersama yang menghasilkan
kebudayaan.Dengan demikan tidak ada masyarakat yang tidak
mempunyai kebudayaan dan sebaliknya tidak ada kebudayaan
tanpa masyarakat sebagai wadah dan pendukungnya.

percayainya. Badik merupakan salah satu senjata tradisional yang


menjadi identitas budaya suku-suku bangsa di bumi Melayu,
termasuk sebagai senjata khas orang-orang Bugis, Makassar,
Mandar, dan sejumlah suku bangsa lainnya di Sulawesi serta etnis-
etnis lainnya yang tersebar di berbagai tempat lainnya.. Bagi
masyarakat suku Bugis, Panre Bassi adalah julukan bagi orang
yang sehari-hari berprofesi sebagai pandai besi.

Badik atau kawali umumnya dibuat oleh Panrita Bessi (semacam


ahli besi) yang dalam proses pembuatannya diawali dengan
pencarian bahan baku, lalu dilakukan pengisian magis melalui
sejumlah proses ritual ketika membuat senjata tradisional tersebut.
Bagi masyarakat Suku Bugis asli, memiliki Badik merupakan
suatu keharusan, seperti ungkapan dalam Badik/kawali adalah
fenomena yang menarik untuk dikaji, karena kebiasaan yang
mengakar cukup kuat dan landasan hukum yang melarang menjadi
permasalahan yang kontroversial pada masyarakat Suku Bugis.
B.RUMUSAN MASALAH

1. Apa fungsi sosial badik bagi masyarakat Suku Bugis?

2. Apa makna simbolik yang terkandung dalam badik bagi


masyarakat Suku Bugis?

3. Bahan baku lokal apa saja yang diperlukan untuk membuat


badik dalam masyarakat.

C.TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian adalah:

1. Mendeskripsikan pergeseran nilai terhadap senjata tradisional badik


dalam masyarakat.

2. Mendeskripsikan pandangan masyarakat tentang makna simbiolis


senjata tradisonal badik di kota Makassar Sulawesi Selatan
BAB 2
PEMBAHASAN
A.SEJARAH DAN MAKNA BADIK
Badik adalah sejenis senjata tradisional yang berasal dari Indonesia,
terutama dipakai oleh masyarakat Bugis dan Makassar di Sulawesi
Selatan. Senjata ini memiliki pisau pendek yang melengkung, serupa
dengan pisau belati atau keris. Badik memiliki makna yang dalam bagi
masyarakatnya, baik secara historis maupun simbolis.

Secara historis, badik merupakan bagian penting dari budaya Bugis dan
Makassar. Senjata ini telah digunakan dalam berbagai konteks, mulai
dari alat pertahanan diri hingga simbol kehormatan dan keberanian.
Badik sering kali menjadi bagian dari ritual adat, seperti upacara
pernikahan, pengangkatan gelar, atau perang. Selain itu, badik juga
menjadi warisan turun temurun yang dianggap sakral bagi pemiliknya.

Secara simbolis, badik melambangkan keberanian, kekuatan, dan


martabat. Penggunaan badik tidak hanya sebagai alat pertahanan diri,
tetapi juga sebagai penanda status sosial dan kebanggaan budaya.
Bentuk melengkung dari pisau badik diyakini memiliki kekuatan magis
yang dapat melindungi pemiliknya dari bahaya. Selain itu, ukiran dan
hiasan pada gagang badik sering kali menggambarkan nilai-nilai budaya
dan kepercayaan spiritual masyarakat Bugis dan Makassar.

Dengan demikian, badik bukan hanya sekadar senjata tradisional, tetapi


juga merupakan simbol kebudayaan dan identitas bagi masyarakat
Bugis dan Makassar.
B.PENGGUNAAN BADIK

Penggunaan senjata tradisional badik

Penggunaan senjata tradisional badik bervariasi tergantung


pada konteks dan tradisi budaya di masyarakat Bugis dan
Makassar, serta di beberapa wilayah di Indonesia lainnya.
Berikut adalah beberapa contoh penggunaan badik:

1.Pertahanan Diri: Badik digunakan sebagai alat pertahanan


diri dalam situasi konflik atau serangan. Pemilik badik akan
menggunakan senjata ini untuk melindungi dirinya dan
anggota keluarganya dari bahaya.

2.Upacara Adat: Badik sering kali digunakan dalam berbagai


upacara adat, seperti pernikahan, pengangkatan gelar, atau
ritual lainnya. Penggunaan badik dalam upacara adat memiliki
makna simbolis yang mendalam dan sering kali melambangkan
kehormatan, keberanian, dan kepercayaan spiritual.

3.Seni Beladiri: Badik juga dimanfaatkan dalam seni beladiri


tradisional, di mana teknik-teknik menggunakan badik
diajarkan dan diperagakan dalam latihan beladiri.

Pameran dan Pertunjukan Budaya: Badik sering kali


dipamerkan dalam pertunjukan budaya atau acara seni
tradisional untuk memperlihatkan keindahan dan keunikannya
kepada masyarakat.

4.Warisan Budaya: Beberapa badik dijadikan sebagai warisan


budaya yang disimpan dan dilestarikan dari generasi ke
generasi. Penggunaan badik sebagai warisan budaya
memegang peranan penting dalam melestarikan identitas
budaya dan sejarah masyarakat Bugis
C.FUNGSI BADIK

Badik memiliki berbagai fungsi dalam konteks budaya


tradisional masyarakat Bugis dan Makassar, serta di beberapa
wilayah di Indonesia lainnya. Beberapa fungsi utama dari
senjata tradisional badik antara lain:

Pertahanan Diri: Salah satu fungsi utama badik adalah sebagai


alat pertahanan diri. Dalam situasi konflik atau serangan,
pemilik badik dapat menggunakan senjata ini untuk
melindungi diri dan anggota keluarganya dari bahaya.

Simbol Kehormatan: Badik sering kali menjadi simbol


kehormatan bagi pemiliknya. Penggunaan badik yang cerdas
dan terampil dapat menandakan status sosial dan keberanian
seseorang dalam masyarakat Bugis dan Makassar.

Ritual dan Upacara: Badik sering kali digunakan dalam


berbagai ritual dan upacara adat, seperti pernikahan,
pengangkatan gelar, atau perayaan penting lainnya.
Penggunaan badik dalam upacara adat memiliki makna yang
mendalam dan sering kali melambangkan nilai-nilai tradisional
dan spiritual.

Penanda Identitas Budaya: Penggunaan badik juga berfungsi


sebagai penanda identitas budaya bagi masyarakat Bugis dan
Makassar. Badik menjadi bagian penting dari warisan budaya
dan menjadi simbol kebanggaan akan warisan leluhur.

Koleksi dan Pewarisan: Beberapa badik juga digunakan sebagai


barang koleksi atau warisan keluarga yang disimpan dan
dilestarikan dari generasi ke generasi. Badik yang tua dan
bersejarah sering kali memiliki nilai sentimental dan historis
yang tinggi bagi pemiliknya.
Dengan demikian, badik memiliki banyak fungsi yang
melampaui sekadar alat pertahanan diri, tetapi juga menjadi
simbol kehormatan, identitas budaya, dan warisan tradisional
bagi masyarakat Bugis dan Makassar.

BAB 3
PENUTUP
A.KESIMPULAN

Kesimpulan tentang senjata tradisional badik

Kesimpulan tentang senjata tradisional badik adalah bahwa


badik adalah pisau tradisional yang memiliki nilai simbolis dan
budaya yang kuat di masyarakat Indonesia, khususnya di
daerah Sulawesi dan Kalimantan. Badik digunakan dalam
berbagai acara adat, upacara, dan sebagai bagian dari warisan
budaya. Meskipun awalnya digunakan sebagai senjata, badik
saat ini lebih sering dipandang sebagai simbol kekuatan,
kehormatan, dan kebanggaan etnis.

Anda mungkin juga menyukai