Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SEJARAH PERJALANAN HIDUP KHALID BIN WALID


Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Tugas Akhir Kelulusan Kelas 6
Di Pondok Pesantren Nurul Fitri

Disusun oleh:
MUHAMMAD IHSAN NUR ALAM
VI (ENAM)

NURUL FITRI
PONDOK PESANTREN NURUL FITRI
PURWAKARTA
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan begitu banyak

nikmat yang tak terhingga, rahmat dan hidayah-Nya dan juga telah mengizinkan

penulis untuk bisa menyelesaikan tugas akhir kelulusan, yaitu menyelesaikan

tugas makalah yang berjudul “Sejarah Perjalanan Hidup Khalid bin Walid” yang

alhamdulillah selesai pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah

satu tugas akhir kelas enam Pondok Pesantren Nurul Fitri. Selain itu, makalah ini

juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Sejarah Perjalanan Hidup

Khalid bin Walid” bagi para pembaca dan para penulis.

Sebagai rasa syukur karena telah menyelesaikan makalah sebagai tugas

akhir kelas enam di Pondok Pesantren Nurul Fitri, tak lupa penulis mengucapkan

rasa terima kasih atas bimbingan dan arahannya dalam proses penyusunan

makalah, sehingga makalah ini dapat disusun dengan baik dan tepat waktu,

terutama penulis ucapkan kepada:

1. Abi Ir. H. Nanang Suharna, selaku Pimpinan Yayasan Nurul Fitri;

2. Ustadz H. Muhammad Hafizh Basyirudin, Lc., selaku Pimpinan Pondok

Pesantren Nurul Fitri;

3. Ustadzah Nida Tsaura Sjariati S.Ant., M.Si. dan Ustadz Mu’amar Wildan

F.A.R,S.T, selaku Bagian Kurikulum Pondok Pesantren Nurul Fitri;

4. Ustadz Fikri Zaki Imaduddien, S.Sos, selaku Pembimbing Makalah;

5. Mrs Alia Fahria Salimah, S.Pd , selaku Pembimbing Makalah Berbahasa;

6. Ustadz Mu’amar Wildan F.A.R, S.T., selaku Ketua Panitia Ujian Akhir

Kelas 6;
7. Dewan Asatidz dan Dewan Guru Pondok Pesantren Nurul Fitri, yang

telah memberikan bantuan dan sarannya;

8. Kedua orang tua saya yang selalu menjadi penyemangat dan mendukung

dalam setiap do’a-do’a;

9. Kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu dalam

penyusunan tugas akhir ini, sehingga dapat diselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari, makalah yang penulis tulis ini masih jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan

demi kesempurnaan makalah ini. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat dalam

menambah wawasan bagi pembaca khususnya bagi penulis sendiri.

Purwakarta, 13 Februari 2023

Penyusun

MUHAMMAD IHSAN NUR ALAM

DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Khalid bin Walid adalah orang yang terkenal di sejarah islam. yang
memiliki gelar saifullah (pedang yang terhunus allah) yang artian Khalid bin
Walid adalah panglima perang yang tidak pernah di kalahkan, Karena
kecerdikannya dalam srategi perangnya beliau.

Nama panjang Khalid bin Walid adalah Abū Sulaimān Khālid bin al-
Walīd bin al-Mughīrah al-Makhzūmī Berasal dari Bani Makhzum 1. Bani
Makhzum adalah Bani yang terpandang di makkah, pimpinan bani Makhzum
adalah Amr bin Hisyam (Abu Jahal), Abu jahal adalah sepupunya Khalid bin
Walid, mengorganisir aksi boikot terhadap klan Muhammad, Bani Hasyim dari
suku Quraisy, pada sekitar tahun 616-6182.

Khalid bin Walid memiliki intelektual tinggi sehingga Rasulullah


bersabda: “Sejak dulu, aku mengetahui bahwa engkau memiliki kecerdasan, dan
aku selalu berharap kecerdasanmu itu hanya digunakan untuk kebaikan”3.

Ketika Khalid bin Walid masuk islam, maka banyak perubahan yang di
alami oleh orang islam. beliau mampu menghancurkan kekuatan pasukan musuh
dan mengendalikan jalannya peperangan, dan mengarahkan demi kepentingannya
dalam waktu yang singkat, hingga mampu menghancurkan kekuatan musuh
dengan lebih cepat, sampai musuh-musuhnya meyakini bahwa Khalid bin Al-
Walid memiliki sebuah pedang dari Allah untuk berperang dan meraih
kemenangan4.

Karakteristik fisik Khalid bin Walid, para pakar sejarah menyebutkan


bahwa Khalid mirip dengan Umar bin Al-khathab. Mereka mengambil bukti dari
kisah Alqomah yang bertemu dengan Umar bin Al-Khathab dan dianggapnya
sebagai Khalid bin Walid. Pada masa muda Khalid bin Walid juga pernah terlibat
dalam adu gulat atau adu ketangkasan dengan Umar bin Al-Khathab, dikala itu
Khalid bin Walid dapat mengalahkan Umar dengan mematahkan betisnya5.

1
https://id.wikipedia.org/wiki/Khalid_bin_Walid
2
https://id.wikipedia.org/wiki/Khalid_bin_Walid#Perlawanan_terhadap_Muhammad
3
https://chanelmuslim.com/kisah/khalid-bin-walid-memohon-kepada-rasul-agar-berdoa-allah-
menghapuskan-dosanya
4
https://www.kautsar.co.id/detail/khalid-bin-al-walid-panglima-yang-tak-terkalahkan
5
Referensi jurnal:http://digilib.uinsa.ac.id/4021/4
Khalid bin Al-Walid meninggal pada tahun 21 Hijriyah di Hems6. Khalid
meninggal di atas tempat tidurnya. Di dalam tubuhnya hampir tidak ada bagian
yang selamat dari luka terlalu banyaknya luka yang pernah ia dapatkan dari
berbagai pertempuran yang di alami semasa hidupnya. Khalid bin Walid pun
berkata :

“ ‫ وها أنا أموت على فراشي حتف أنفي كما‬، ‫ أو رمية بسهم‬، ‫وما في جسدي شبر إال وفيه ضربة بسيف‬
‫”يموت العير فال نامت أعين الجبناء‬

"Aku telah mengikuti perang ini dan itu, sampai-sampai pada tubuhku
tidak ada tempat sejengkal pun melainkan terdapat bekas sayatan pedang,
tusukan tombak, dan luka akibat terkena panah. Kini aku akan meninggal di
atas tempat tidurku secara wajar, sebagaimana matinya seekor unta. Maka dari
itu, mata para pengecut tidak akan terpejam." 7

Dari latar belakang di atas terdapat gambaran-gambaran Khalid bin Walid


dalam memimpin pasukan dan gambaran karakteristik fisik dan intelektualnya,
sehingga dari beberapa uraian di atas telah menarik perhatian penulis untuk
membahas sesosok Khalid bin Walid dalam intektualnya dan bermimpin pasukan
perang. Oleh karna itu penulis akan mengkaji sejarah Khalid bin Walid untuk
menambah referensi bagi pembaca.

6
Ahmad, Seratus Muslim Terkemuka, 371.
7
https://islamdigest.republika.co.id/berita/qsl2hi320
1. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana Latar Belakang Kehidupan Panglima Khalid Bin Al-Walid?

2. Bagaimana proses masuk islam Khalid bin Walid?

3. Bagaimana jiwa kepemimpinan Khalid bin Walid?

2. TUJUAN MAKALAH

1. Untuk mengetahui Latar Belakang Kehidupan Panglima Khalid bin Walid.

2. Memberikan informasi masuk islamnya Khalid bin Walid.

3. Memberikan informasi kepemimpinan Khalid bin Walid.


BAB 2

2.1 BIOGRAFI KHALID BIN WALID

Khalid bin Walid lahir di Mekkah pada sekitar tahun 592 Masehi, dari
keluarga bangsawan Bani Makhzum. Ayah Khalid bin Walid adalah Walid bin
Mughirah, dan ibunya Lubabah ash- Shughra binti Harist.8

Silsilah Khalid bin Walid adalah, Khalid bin Walid bin Mughrirah bin
Abdullah bin Umar bin Makhzum bin Yaqzhah bin Murrah, dan nasabnya
bertemu dengan Rasulullah SAW pada Murrah.9

Khalid di juluki dengan nama Abu Sulaiman dan juga dengan nama Abu
10
Walid.

Silsilah ayah Khalid bin Walid adalah, Walid bin Mughirah bin Abdullah
bin Umar bin Makhzum bin Yaqzhah bin Murrah, dan Walid bin Mughirah adalah
kepala klan Bani Makhzum dari Bani Quraisy.11

Silsilah ibu Khalid bin Walid adalah, Lubabah Ash- Shughra binti Harist
dari Bani Hilal bin Amir. Ia adalah saudara perempuan Ummul Mukminin
Maimunah binti Harist istri Rasulullah SAW. 12 Dan saudara Lubabah Al-Kubro
yang merupakan istri Al-Abbas paman Rasulullah SAW dan di juluki dengan
Ummul Fadhl.13

Ketika Nabi Muhammad SAW di utus rasul, Khalid bin Walid berisia 27
tahun. Ibnu Asaki dalam tarikhnya menyebutkan tentang umurnya, bahwasannya
Khalid bin Walid ketika itu umurnya sama dengan Umar bin Khattab, Khalid bin
Walid sendiri merupakan paman Umar bin Khattab dari pihak ibu.14

Saudara Khalid bin Walid yang pertama adalah Imarah bin al-Walid yang
di kirimkan kaum Quraisy bersama Amru bin Al-‘ash untuk menarik kembali
umat islam yang hijrah dari Habasya, yang ketika itu dikuasi raja An-Najasyi.

Saudara Khalid bin Walid yang kedua adalah Hisyam bin al-Walid, yang
termasuk mereka orang-orang yang di lembutkan dan di taklukan hatinya dan
masuk islam.

8
referensi : buku Khalid bin Walid: panglima yang tak terkalahkan.hlm.5
9
referensi : buku Khalid bin Walid: panglima yang tak terkalahkan.hlm.5
10
referensi : buku Khalid bin Walid: panglima yang tak terkalahkan.hlm.5
11
referensi : buku Khalid bin Walid: panglima yang tak terkalahkan.hlm.5
12
referensi : buku Khalid bin Walid: panglima yang tak terkalahkan. hlm.5
13
referensi : buku Khalid bin Walid: panglima yang tak terkalahkan. hlm.5
14
referensi : buku Khalid bin Walid: panglima yang tak terkalahkan. hlm.5
Saudara Khalid bin Walid yang ketiga adalah Al-Walid bin Al-Walid yang
ikut serta dalam perang Badar sebagai pasukan musuh atau musyrik. Kemudian di
tawan oleh Abdullah bin Jahsy. adapula yang menyebutkan bahwasannya ia di
tawan oleh Salik Al-Mazini Al-Anshori. Orang yang datang dan menebusnya
adalah saudara-saudaranya Khalid dan Hisyam. Hisyam adalah saudara kandung
Khalid.15

Disebutkan bahwasannya Rasulullah SAW pernah berkata kepada


Abdullah bin Jahsy, “Janganlah kamu menerima tebusannya kecuali Syakkah
ayahnya Al-Walid.” Yang di maksud Syakkah dalam Riwayat ini adalah sebuah
baju besi lebar dan sebuah pedang yang panas.

Khalid bin Walid enggan menerima syarat tersebut, sedangkan Hisyam


menerimanya. Syakkah yang di minta itu bernilai seratus dinar, Ketika di tebus,
maka Al-Walid bin al-Walid masuk islam.

Dikatakan padanya, “tidaklah engkau masuk islam sebelum di tebus?”

Ia menjawab, “aku tidak suka jika kalian mengira bahwa aku merasa
menderita karena di tawan.” Mereka pun di tawan di Makkah.

Kemudian Rasulullah SAW mendo’akan Al-Walid bin Al-Walid di antara


kaum tertindas yang dido’akan oleh beliau di Makkah. Kemudian Al-Walid bin
Al-Walid berhasil melepaskan diri dari tawanan mereka dan mengikuti
Rasulullah. Al-Walid bin Al-Walid ikut serta Bersama Rasulullah dalam umrah
qadha’.

Dalam sebuah sumber Sejarah disebutkan, bahwasannya Ketika berhasil


melepaskan diri dari Makkah dan berjalan kaki, mereka mencarinya dan tidak
berhasil menemukannya. Lalu ia mengalami luka pada jari jarinya hingga
menyebabkan meninggal dunia di Bi’r Abu Inanah, yang berjarak 1 mil dari
Madinah.

Adapun pendapat ahli Sejarah mengatakan, bahwasannya ia ikut dalam


umrah qadha’ dan menulis surat kepada Khalid bin Walid yang kemudian menjadi
faktor pendorong Khalid bin Walid masuk Islam. Ketika Al Walid bin Al Walid
ikut serta dalam umrah qadha’ Bersama Rasulullah, Khalid bin Walid keluar dari
15
referensi : buku Khalid bin Walid: panglima yang tak terkalahkan. hlm.6
Makkah untuk melarikan diri agar tidak melihat Rasulullah Bersama para
sahabatnya di Makkah. Kemudian Rasulullah berkata kepada Al Walid, “kaulah
Khalid menemui kami, maka kami akan menghormatinya. Tidak sepantasnya
orang seperti dirinya tidak mempunyai pandangan tentang Islam karena akalnya.”

Setelah mendengar sada Rasulullah tersebut, maka Al Walid bi Al Walid


menulis surat kepada Khalid bin Walid hingga hatinya tertarik dengan Islam. Dan
inilah faktor pendorongnya masuk Islam. Ketika Al Walid bi Al Walid meninggal
dunia,

2.2 PROSES MASUK ISLAMNYA KHALID BIN WALID

Khalid dulu sangatlah membenci serta memusuhi Islam. Khalid bin Walid
juga beberapa kali memimpin perang untuk melawan kaum Muslimin. Namun,
ternyata diam-diam Khalid bin Walid kagum dengan kepribadian dan akhlak Nabi
Muhammad SAW. Hidayah Allah datang, lalu mengantarkannya masuk Islam
setelah penandatanganan perjanjian Hudaibiyah. Khalid bin Walid juga pernah
menjadi pemimpin misi balas dendam atas kekalahan perang Badar. Perang balas
dendam oleh pimpinan Khalid bin Walid berlangsung pada bukit Uhud.
Awalnya kaum Muslim yang hampir memenangkan Perang Uhud, namun
terjadi godaan pada kaum Muslim yang penuh kalangan Mualaf. Akibat silau
dengan harta peninggalan oleh orang Musyrik. Para pemanah yang bertugas dari
bukit tergoda ingin menjarah ghanimah tersebut.
Khalid datang bersama pasukan berkuda, lalu mengalahkan pasukan
Muslim. Kecerdasan strategi perang oleh Khalid bin Walid sehingga berhasil
mengalahkan kaum Muslim.
Selanjutnya muncul perjanjian damai Hudaibiyah. Bahkan membolehkan
kaum Muslim berhaji pada suasana kondusif.
Kisah Khalid bin Walid masuk Islam saat masa tenang gencatan senjata.
Khalid melakukan kontemplasi serta merenung akan kebenaran Al-Qur’an dan
ajaran dari Muhammad SAW. Awal ketertarikan Khalid atas sikap dan akhlak
Rasulullah SAW yang tidak mementingkan duniawi. Menurut pengamatan
Khalid, Muhammad SAW sebagai tokoh sentral yang penuh kebijaksanaan dan
akhlak mulia.
Khalid yakin jika memang Muhammad SAW mendapat utusan untuk
memenuhi tugas Ilahiyah, bukan kekayaan pribadi. Tepat pada Bulan Safar 8
Hijriah, Khalid bin Walid sudah memantapkan hati.
Bersama Utsman bin Thalhah dan Amr bin Ash akan menghadap Nabi
SAW di Madinah. Khalid memberikan salam pada Nabi serta mengucap syahadat.
Rasulullah SAW sangat berbahagia karena Islam memiliki pejuang sekelas Khalid
bin Walid.
Pada saat itu Kaum Muslimin tidak memiliki seorang panglima perang.
Khalid bin Walid ditunjuk sebagai panglima para pasukan Muslim. Kemudian
menerobos barisan pasukan kerajaan Romawi. Atas jasanya, Nabi menyematkan
julukan kepada Khalid bin Walid dengan Saifullah Al-Maslul.
Pada era Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq, Khalid juga mendapatkan
tempat dalam pasukan perang. Khalid menjadi panglima perang yang akan
mengalahkan para murtadin dalam perang Riddah.
Perang tersebut bertujuan untuk mengislamkan orang-orang yang murtad.
Tak hanya itu, Khalid juga berjasa atas takluknya semenanjung Arab dari bawah
panji Islam pada kota Hirrah. Negara boneka dari Kekaisaran Sassaniyah Persia.
Kisah Khalid Bin Walid masuk Islam, namun melepaskan posisi panglima
perang untuk Abu Ubaidah bin Jarrah. Lantas, Khalifah Umar bin Khattab
melepas Khalid dari posisi panglima dan mengingatkannya untuk tidak jemawa.
Namun, kehebatan Khalid berhasil memenangkan pertempuran berjumlah
pasukan 46.000 personel. Kemudian melawan 240.000 pasukan Bizantium pada
perang Yarmuk. Kemudian Khalid membagi personel jadi 40 kelompok, lalu
menerobos sepasukan besar dari kerajaan Romawi.

2.3 KARAKTERISTIK KHALID BIN WALID DALAM MEMIMPIN


Strategi keahlian dalam peperangn sudah beliau kuasai dengan baik. Salah
satu bukti yang mampu mencengangkan mata dunia yaitu kemenangannya di
perang Mu'tah dan perang Yarmuk. Dimana dengan strategi perangnya, pasukan
Islam yang jumlah dan peralatannya kalah jauh dengan pasukan Romawi mampu
memenangkan peperangan.
Selain keahliannya dalam dunia militer Khalid bin Walid juga memiliki
kecerdasan yang bisa dibilang diatas rata-rata manusia pada umumnya. Dengan
kecerdasan dan skill epicnya tersebut tak heran jika Khalid bin Walid mendapat
julukan “The Perfect Leader”.
Dari perjalanan hidup beliau terdapat nilai-nilai keteladanan yang bisa kita
jadikan sebagai pelajaran, dan juga menjadi motivasi untuk memperjuangkan
islam saat ini.
Dalam catatan sejarah kecerdikan Khalid bin Walid terlihat jelas
khususnya dalam dunia kemiliteran. Bahkan sebelum masuk Islam, keahliannya
sudah terbukti. Khalid bin Walidlah yang memporak poandakan pasukan kaum
muslim pada perang Uhud. Dimana dengan kecerdikannya ia mampu menangkap
peluang atas lalainya pasukan pemanah yang ikut turun berebut harta
ghonimah. Ia memutari bukit dan kemudian menyerang pasukan muslim dari
belakang secara tiba-tiba.
Begitu juga ketika perang Mu'tah, dimana setelah beberapa panglima
perang gugur, tampillah Khalid bin Walid sebagai panglima perang. Menyadari
kekuatan yang tak berimbang dengan pihak musuh beliau mengatur strategi
dengan mengubah formasi pasukan. Kemudian beliau juga meminta pasukan
berkuda untuk membuat debub bertebaran dan suara detak kaki kuda yang sangat
keras. Hal itu dimaksudkan agar pasukan Romawi mengira bahwa bantuan telah
tiba untuk memperkuat pasukan Islam. Sehingga dengan strategi tersebut akhirnya
pasukan Islam mampu meraih kemenangan.
Sebuah catatan sejarah menyebutkan bahwa ada panglima perang yang
tidak pernah kalah harus diganti. Itulah yang dialami oleh Khalid bin
Walid. Secara tiba-tiba beliau mendapat surat dari khalifah Umar bin Khattab
untuk menduduki jabatan panglima perang dan digantikan oleh Abu
Ubaidah. Beliau dengan legowo dan tanpa protes menyerahkan jabatan
sebagimana titah Khalifah Umar. Beliau sadar bahwa motivasi berjihadnya selama
ini bukan karena jabatan melainkan semata mata ikhlas demi menegakkan Islam.
Kita bisa membayangkan bagaiaman perasaan Khalid bin Walid ketika
itu. Disaat dirinya berada di “puncak kejayaan” dan sangat bersemangat dalam
memimpin perang, tiba-tiba dinon aktifkan. Jika bukan karena Allah SWT pasti
ada rasa kesal dan pemberontakan dalam dirinya. Sampai beliau berujar
“ Sesungguhnya aku berjihad karena mencari ridho Allah SWT semata, bukan
karena Umar atau manusia lainnya ”.
Khalid bin Walid memang mempunyai keberanian yang luar biasa. Ia
tidak gentar ketika harus berhadapan dengan musuh yang begitu banyak. Baginya
jumlah hanyalah angka yang dihitung semata. Karean ia yakin jumlah banyak
tidak selalu menentukan kemenangan. Bahkan ada perkataan beliau yang sangat
fenomenal yaitu “ Apakah kau kira aku takut terhadap pasukan musuh yang
banyak? Benar saja, pasukan itu baru dianggap banyak jika brhasil
memenangkan perang, dan akan dianggap sedikit jika ia kalah ”.
Salah satu keberanian Khalid bin Walid bisa kita lihat ketika perang
Mu'tah. Tercatat ada sembilan pedang patah di tangan Khalid bin Walid selama
bertarung melawan pasukan Romawi. Meskipun pasca gugurnya panglima perang
ketiga Islam sempat membuat pasukan ciut beragama Islam, namun Khalid bin
Walid mampu membuktikan bahwa ia adalah urusan pribadi yang
persiapan. Dengan penuh keberanian dan semangat membara Khalid bin Walid
mengambil alih komando perang seraya memacu kudanya dan mengibarkan panji
Islam di tangan kondisinya.
Semangat tempurnya bergelora dan menghajar setiap musuh yang ada di
depannya. Dengan seketika semangat dan keberanian itu menular ke seluruh
pasukan Islam. Kemudian tak berselang lama, seluruh pasukan Islam memekikkan
kalimat takbir yang dibarengi dengan suara sabetan pedang tanda pertempuran
hebat sedang berlangsung.
Sebelum Khalid bin Walid masuk Islam ia sangat gigih dalam membela
kaumnya dalam memerangi kaum muslimin. Hal itu terbukti ketika terjadi perang
Uhud, dimana pasukan muslim dibuat porak poranda karenanya. Komitmen
membela keyakinan dan kaumnya sangat kuat dan totalitas.
Namun hal itu berbalik 180 derajat ketika jiwa sudah tercerahkan oleh
Islam. Seketika itu juga keyakinan dan komitmen yang kuat tersebut berangkat
dari yang awalnya memusuhi kaum muslim menjadi membela dan berjuang
bersama. Kondisi tersebut bisa terjadi bukan lain karena Khalid bin Walid
mempunyai keyakian yang kuat akan kebenaran Islam. Kemudian dengan
keyakinan tersebut mampu melahirkan sebuah komitmen perjuangan yang begitu
hebat. Sehingga mengantarkan beliau menjadi panglima yang tidak pernah
terbengkalai sepanjang hidupnya.

Anda mungkin juga menyukai