Anda di halaman 1dari 13

ANAK

BERKEBUTU
HAN KUSUS
DI SUSUN OLEH:
Nama : NI KADEK TIA ANDRIYAWATI
NIM : 2311031141
PRODI ; PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
KLS : 2E
PENGERTIAN
Anak berkebutuhan kusus adalah anak yang
memiliki keterbatasan fisik, intelektual, emosi, dan
sosial. Anak ini dalam perkembangan mengalami
keterbatasan sehingga dia tidak sama dengan
perkembangan anak sebayanya
jenis anak
berkebutuhan kusus
Anak Disabilitas Penglihatan (Tunanetra)Anak)
disabilitas penglihatan atau tunanetra adalah anak yang
mengalami gangguan daya penglihatan berupa kebutaan
menyeluruh (total)
Anak Disabilitas Pendengaran (Tunarungu)
anak disabilitas pendengaran atau tunarungu adalah anak
yang mengalami gangguan pendengaran, baik sebagian
ataupun menyeluruh, dan biasanya memiliki hambatan dalam
berbahasa dan berbicara.
Anak Disabilitas Fisik (Tunadaksa)
anak disabilitas fisik atau tunadaksa adalah anak yang
mengalami gangguan gerak akibat kelumpuhan, tidak lengkap
anggota badan, kelainan bentuk dan fungsi tubuh atau anggota
gerak.
Anak Disabilitas Intelektual (Tunagrahita)
anak disabilitas intelektual atau tunagrahita adalah anak
yang memiliki inteligensia yang signifikan berada
dibawah rata-rata anak seusianya dan disertai dengan
ketidakmampuan dalam adaptasi perilaku, yang muncul
dalam masa perkembangan
Anak Disabilitas Sosial (Tunalaras)
anak disabilitas sosial atau tunalaras adalah anak yang
memiliki masalah atau hambatan dalam mengendalikan
emosi dan kontrol sosial, serta berperilaku menyimpang.
Anak dengan GPPH/ADHD
anak dengan gangguan pemusatan perhatian dan
hiperaktivitas (GPPH) atau attention deficit and
hyperactivity disorder (ADHD) adalah anak yang mengalami
gangguan perkembangan, yang ditandai dengan
sekumpulan masalah berupa ganggguan pengendalian diri,
sulit fokus atau memperhatikan, masalah rentang atensi atau
perhatian, hiperaktivitas dan impulsivitas, yang
menyebabkan kesulitan berperilaku, berfikir, dan
mengendalikan emosi. Ciri-ciri anak berkebutuhan khusus
ini dapat ditandai dengan tidak bisa duduk diam di kelas,
kesulitan belajar, suka mondar-mandir, atau terus berbicara.
Autisme
anak dengan gangguan spektrum autisma atau autism spectrum
disorders (ASD) adalah anak yang mengalami gangguan dalam tiga
area dengan tingkatan berbeda-beda, yaitu kemampuan komunikasi
dan interaksi sosial, serta pola-pola perilaku yang repetitif dan
stereotipi. Gangguan ini bisa membuat anak seolah-olah hidup dalam
dunianya sendiri.
Anak dengan Gangguan Ganda
anak dengan gangguan ganda adalah anak yang memiliki dua atau
lebih gangguan sehingga diperlukan pendampingan, layanan,
pendidikan khusus, dan alat bantu belajar yang khusus. Dalam
kondisi ini, anak memiliki dua atau lebih gangguan yang
mempengaruhi perkembangannya.
Anak Lamban Belajar
anak lamban belajar atau slow learner adalah anak yang
memiliki potensi intelektual sedikit dibawah rata-rata tetapi
belum termasuk gangguan mental. Mereka butuh waktu
lama dan berulang-ulang untuk dapat menyelesaikan
tugas-tugas akademik maupun non akademik.
Anak dengan Kesulitan Belajar Khusus
anak dengan kesulitan belajar khusus atau specific learning
disabilities adalah anak yang mengalami hambatan atau
penyimpangan pada satu atau lebih proses psikologis dasar
berupa ketidakmampuan mendengar, berpikir, berbicara,
membaca, menulis, mengeja dan berhitung.
Anak dengan Gangguan kemampuan komunikasi
anak dengan gangguan kemampuan komunikasi adalah
anak yang mengalami penyimpangan dalam bidang
perkembangan bahasa wicara, suara, irama, dan kelancaran
dari usia rata-rata yang disebabkan oleh faktor fisik,
psikologis dan lingkungan, baik reseptif maupun ekspresif.
Anak dengan Potensi Kecerdasan (Gifted)
anak dengan potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa
adalah anak yang memiliki skor inteligensi yang tinggi
(gifted), atau mereka yang unggul dalam bidang-bidang
khusus (talented) seperti musik, seni, olah raga, dan
kepemimpinan.
cara
penanganan
Pemahaman Kondisi:
pahami kondisi anak secara mendalam untuk merancang penanganan yang efektif.
Tim Dukungan:
bentuk tim dukungan yang melibatkan orang tua, guru, terapis, dan tenaga kesehatan.
Perencanaan Individual:
buat rencana pendidikan atau perencanaan individual dengan tujuan yang realistis.
Dukungan Psikologis:
sediakan dukungan psikologis untuk anak dan keluarganya.
Pendidikan Inklusif:
fasilitasi pendidikan inklusif dengan dukungan yang diperlukan.
Terapi dan Intervensi:
sediakan terapi atau intervensi yang sesuai dengan kebutuhan anak.
Adaptasi dan Modifikasi:
sesuaikan metode pengajaran dan lingkungan sesuai kebutuhan anak.
pembinaan Keterampilan Sosial:
berikan pelatihan keterampilan sosial kepada anak.
Kolaborasi dengan Keluarga:
libatkan keluarga secara aktif dalam proses pendidikan dan perawatan anak
Lakukan evaluasi terus-menerus dan sesuaikan rencana penanganan .
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai