Anda di halaman 1dari 4

LAMPIRAN-LAMPIRAN

LAMPIRAN 1
BAHAN AJAR

1. Link teks cerpen AKU DAN IMPIANKU” (Dhuha Sintia Dompu) https://youtu.be/l8lBN1eIp9E
2. Struktur penceritaan teks cerpen yang meliputi :
- Orintasi
- Komplikasi
- Resolusi
- Koda
3. Salindia

TEKS CERPEN

Cerpen (cerita pendek) yaitu, sebuah jenis karya sastra yang menggambarkan cerita atau
kisah alur hidup manusia dalam bentuk tulisan yang ringkas dan jelas.

Ciri-ciri Cerpen
 Memiliki proporsi penulisan yang lebih singkat dibandingkan dengan Novel.
 Memiliki jumlah kata tidak lebih dari 10.000 kata (5-10 halaman)
 Kebanyakan mempunyai isi cerita yang menggambarkan kehidupan sehari -hari.
 Tidak mencerminkan semua kisah tokohnya.
 Pemilihan katanya sederhana sehingga memudahkan para pembaca untuk memahaminya.
 Bersifat Fiktif.
 Menceritakan satu kejadian saja dan menggunakan alur cerita tunggal dan lurus.
 Membacanya tidak membutuhkan waktu yang lama. ( habis dibaca dalam satu kali duduk)
 Memberikan pesan dan kesan yang sangat mendalam.
 Hanya ada satu konflik dan satu penyelesaian.

STRUKTUR TEKS CERPEN

ORIENTASI
Memperkenalkan tokoh, karakter dan latar.

KOMPLIKASI
Bgaian yang ditandai dengan munculnya permasalahan

RESOLUSI
Pemecahan masalah yang terjadi
KODA
Bagian yang ditandai dengan adanya pesan moral

CONTOH TEKS CERPEN

ORIENTASI
Cahaya rembulan sempat memancari bumi. Namun tak lama cahayanya telah terbungkus
mendung lagi. Angin malam semakin kencang. Udara terasa tambah dingin. Sedangkan tumpukan
kertas tugas kuliahku masih menumpuk di meja belajar. Aku menguap karena kantuk telah datang
mengganggu tugasku.

KOMPLIKASI
Sudah seminggu ini hujan selalu menyambangi bumi. Terkadang pagi, siang, sore ataupun
malam hari. Hujan datang tak peduli waktu lagi. Aktivitas manusia terkendala oleh datangnya hujan
yang tiada menentu. Aku mengintip hujan dari celah jendela kamarku. “Jlegar!!” bunyi petir
meluluhlantakkan konsentrasiku. Listrik padam seketika. Suasana ruang belajar gelap pekat.
Aku prihatin sekali dengan sikap manusia saat ini. Ketika bencana datang mendera manusia tidak
mau introsfeksi diri. Yang paling aneh adalah saat bencana melanda suatu daerah para penduduk
malah beramai-ramai menuntut pemerintah yang dianggap tidak becus mengatasi bencana.
“Tidak bisa. Selain harus menolak bencana pejabat juga harus bertanggung jawab atas kerusakan
rumah kami akibat banjir” Teriak salah satu dari warga.

RESOLUSI
“Bangun-bangun-bangun. Tanah longsor-tanah longsor!” suara bersahut-sahutan dari luar
rumah diiringi dengan suara gemuruh dari tebing gunung. Aku terpaksa membangunkan kedua
orang tuaku. Dengan tampak basa-basi mereka ku seret dan kuajak lari sekuat-kuatnya. Nafas kami
saling terengah. Mulut kami tak bisa mengeluh dna mengaduh. Kami hanya bisa menatap dan
menangisi peristiwa yang hampir saja merenggut nyawa kami. Peristiwa yang telah engubur rumah
dan harta benda milik kami. Buku-buku kuliah serta laporan penelitian yang belum selesai ku
kerjakan telah lenyap.

KODA

Dari tempat yang aman ku hanya menatap dengan samar tanah yang telah menutupi
kehidupan kampung kami. Kehidupan seluruh kampong ini. Kampungku telah rata dengan tanah
dan tertimbun longsor yang meluncur dari tebing.
LAMPIRAN 2

MEDIA PEMBELAJARAN
1. Link. https://youtu.be/l8lBN1eIp9E
2. Salindia

SALINDIA

Anda mungkin juga menyukai