Anda di halaman 1dari 5

Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepadaNya selama Ia

dekat! Yesaya 55:6

Ada saatnya TUHAN berkenan ditemui, berarti ada saatnya juga Ia tidak
berkenan ditemui. Ada waktu ketika TUHAN masih dekat dengan kita dan
mendengar seruan kita, tetapi ada juga saatnya TUHAN tidak
mendengarkan seruan kita minta tolong. Seperti yang dikatakan
pengkhotbah, “Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di
bawah langit ada waktunya.” Pengkhotbah 3:1.
Paulus pernah mengingatkan, “Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu
perkenan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu.” 2 Korintus
6:2b. Jadi, ketika kita mendengar Firman Tuhan diberitakan, ketika kita
ditegur oleh Firman Tuhan, atau ketika kita tersadar melihat sekeliling kita
dan saudar-saudara ditegur Tuhan, itulah saatnya bagi kita untuk sadar
dan berserah diri kepada Tuhan.
Sangat malanglah nasib seseorang jika ia sering mendengar Firman Tuhan,
tapi tidak pernah menanggapinya secara pribadi. Ia mungkin
mendengarnya di mimbar, atau komunikasi informal dengan teman2
Kristen, penginjil, sarana FB atau internet, bahkan Alkitab, tetapi hatinya
selalu tertutup rapat dan melawan. Konsekuensi hukuman baginya kita
temukan di Alkitab adalah hukumannya akan jauh lebih berat dari orang-
orang yang sedikit mendengar Injil, kabar baik. Matius 12:20-24.

Kesalahan utama kebanyakan orang untuk tidak mengambil keputusan


adalah karena mereka memiliki pemahaman yang keliru tentang masuk
surga. Mereka mengira kita harus suci, tak bernoda dengan segala usaha
dan kebaikan kita barulah kita layak masuk surga. Faham seperti ini salah,
sekaligus menyesatkan! Untuk masuk surga hanya diperlukan hati yang
hancur, mau mengakui dosa-dosa dan dengan rela hati menggantikan
posisi Yesus hidup di bumi. Mengapa harus demikian? Karena dengan
demikianlah Yesus mau menggantikan posisi kita terhukum, yaitu dengan
mati di kayu salib. Yesus tidak pernah berdosa, tetapi Ia menjadi berdosa
karena menanggung dosa Anda dan saya. 2 Korintus 5:21. Cara Yesus
menghapus dosa bukan cara cicil atau diangsur, melainkan dengan cara
substitusi (penggantian). Yesus memberi posisinya yang kudus bagi kita,
dan posisi kita yang berdosa diambil-Nya dan dipakukanNya di kayu salib.
SYARATNYA adalah kita wajib hidup sama seperti Ia (Kristus) hidup. 1
Yohanes 2:3-6. Jadi, jika kita sudah sungguh-sungguh bertobat (mengaku
diri sebagai orang berdosa dan menyesalinya) maka kita sudah PASTI
masuk surga (Roma 5:9-11). Selanjutnya kita menjalani kehidupan dengan
tertib, untuk menebus waktu-waktu yang sia-sia yang telah kita lewati
(Efesus 5:16-17) dan mengumpulkan harta di sorga (Matius 6:19-21).
Waktu perkenanan TUHAN itu adalah sekarang! Jika Anda masih bisa
bernafas, bisa merasakan kasih karuniaNya, bisa berfikir, dan bisa
mengambil tindakan, itulah tandanya saat perkenanan Allah masih tersedia
bagi Anda dan saya.
Tetapi, suatu saat, Anda tidak akan memperoleh kesempatan lagi untuk
menghadap Yesus Kristus untuk minta pengampunan, suara Anda tidak
akan dihiraukan lagi jika saat itu tiba.

Kapan saat Tuhan tidak berkenan dijumpai itu terjadi?


Saat, ketika TUHAN tidak berkenan dijumpai dan tidak mendengarkan
suara minta tolong Anda adalah ketika masa aktif Anda sudah selesai di
bumi. Ketika KEMATIAN menghampiri Anda, saat itulah nasib malang
menimpa. Ketahuilah, jangan berseru MOHON PENGAMPUNAN DARI
NERAKA. Jika sudah berada di Neraka, berarti masa pengampunan sudah
habis.
Kisah pertobatan yang terlambat, sehingga Tuhan tidak berkenan dijumpai,
dicatat di Lukas 16:19-31. Dalam perikop itu, Yesus menceritakan tentang
dua keadaan manusia setelah kematian. Seorang miskin bernama Lazarus
meninggal, dan pergi ke pangkuan Abraham di tempat bahagia. Satu lagi,
seorang kaya meninggal juga, dan pergi ke tempat siksaan. Di tempat
siksaan tersebut si orang kaya memohon belas kasihan Abraham, agar
Lazarus dipersilahkan mencelupkan ujung jarinya ke dalam air untuk
menyejukkan lidah nya (si orang kaya). Tetapi Abraham menjawab dengan
dua alasan: 1) Si orang kaya telah menikmati kekayaannya di bumi,
sedangkan Lazarus hanya menderita kesusahan. Jadi, Tuhan memberikan
kelegaan kepada Lazarus. Sama sekali bukan karena kemiskinan Lazarus yg
membuatnya masuk ke tempat bahagia tersebut, tetapi imannyalah yg
membuatnya sampai ke pangkuan Abraham. 2) Abraham memberitahu
tentang suatu jurang yang tak terseberangi antara Lazarus dan orang kaya.
Hal ini menjelaskan bahwa saat kematian adalah saat final penghakiman.

Penjelasan Abraham menyadarkan si orang kaya bahwa waktu penerimaan


anugerah telah habis baginya. Dengan penuh harap si orang kaya
memohon kepada Abraham agar Lazarus boleh memperingatkan saudara-
saudaranya yg masih hidup di bumi. Si orang kaya akhirnya sadar bahwa di
bumilah saat yang benar dan tepat untuk membuat keyakinan PASTI
masuk surga. Saat Tuhan berkenan di jumpai adalah di bumi, sedangkan
setelah hari kematian, saat perkenanan Tuhan untuk dijumpai telah selesai.

Fakta mengejutkan juga dikisahkan di sana, yaitu si orang kaya tidak


menghendaki sanak familinya masuk ke tempat yang sedang ia huni.
Tempat tersebut sangat mengerikan dan sangat tidak diharapkan menjadi
tujuan setiap pembaca artikel ini. Biarlah tempat itu hanya bagi mereka
yang mengeraskan hati dan yang fasik, tetapi Anda, berharha di mata
Tuhan. Jika orang yang di neraka saja tidak menghendaki saudaranya masuk
ke sana, mengapa pula Anda dan saya tertarik ke sana?
Bertobatlah, akui dosamu, percaya dengan sepenuhnya kepada Tuhan, dan
hiduplah seperti Yesus hidup.

Kita tidak tahu saat kematian menghampiri kita. Kematian tidak


memandang umur, wibawa, fisik, dan hati. Tuhanlah yang empunya
kehidupan. Jika Anda masih ragu posisi Anda saat ini apakah sudah yakin
PASTI masuk surga atau tidak, buatlah itu menjadi pasti ketika masih di
bumi ini. Kiranya Roh Kudus memimpin setiap pembaca yang budiman.
Tuhan Yesus memberkati.

By: Ev. Marudut Tua Sianturi, S.T., M.Div

"Bilamana kamu mencari-Nya, Ia berkenan ditemui olehmu, tetapi bilamana kamu meninggalkan-Nya,
kamu akan ditinggalkan-Nya." 2 Tawarikh 15:2b

Ketika Azarya bin Obed dihinggapi Roh Tuhan, segeralah ia menemui Asa (raja Yehuda) dan
memperingatkan raja untuk mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh sebelum semuanya terlambat.
Selama Tuhan masih berkenan untuk ditemui, kita harus mencari-Nya dengan sepenuh hati! Kalau kita
meninggalkan Tuhan dan melupakan-Nya, Ia pun akan meninggalkan dan membuang kita. Tak bisa
dibayangkan nasib orang yang ditinggalkan Tuhan dan dibuang oleh-Nya

Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama


Ia dekat. Artinya, akan datang waktunya dimana Ia tak lagi berkenan untuk
ditemui, dan tak selamanya Ia ada dekat.

Yesaya 55:1-5 berisi seruan/ajakan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.


Mengapa? Sebab, akibat dosa yang dilakukan bangsa Israel, Allah sudah
menjauhkan diri dari mereka – Yesaya 54.

“Terimalah…”
Kata orang, uang bisa membeli apa saja. Dengan uang, orang bisa
memperoleh apa saja yang diinginkannya. Namun sayang, uang tak bisa
membeli sesuatu yang kekal sifatnya. Makanan dan minuman duniawi tak
bisa memuaskan lapar dan dahaga untuk selamanya.
Tetapi puji Tuhan, Dia menawarkan sesuatu yang abadi, yang tak perlu dibeli
dengan uang. “Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku;
dengarkanlah, maka kamu akan hidup!” Saudara dan saya diselamatkan
bukan dengan barang yang fana; bukan dengan emas atau perak, melainkan
dengan darah Kristus – Anak Domba Allah yang tak bernoda dan tak
bercacat – 1 Petrus 1:18-19.

Jangan Sia-Siakan
Pengampunan dosa dan keselamatan adalah hal terbesar yang bisa kita
terima dari Allah. Jangan sia-siakan tawaran Tuhan. Akan datang waktunya
keselamatan tak lagi tersedia. Dan ketika saat itu tiba, tak seorang pun
akan luput dari pehukuman – Ibrani 2:1-4.

Sebab itu, “Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah
keraskan hatimu…” – Ibrani 3:7-8.

Jangan bermain-main dengan waktu. Jangan sia-siakan waktu yang Tuhan


berikan. Bagi yang belum menerima keselamatan, terimalah saat ini juga;
jangan keraskan hatimu. Jika ada yang telah berjalan menjauh dari Tuhan,
inilah saatnya untuk kembali. Jangan tunda! Kesempatan belum tentu
datang lagi.

Esau menganggap remeh dan menyia-nyiakan hak kesulungannya. Alkitab


mencatat, “ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya,
sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata” – Efesus 12:16-17.

Rasul Paulus memberi nasihat ini kepada jemaat di Korintus, juga kepada
setiap saudara dan saya: “… supaya kamu jangan membuat menjadi sia-sia
kasih karunia Allah, yang telah kamu terima. Sebab Allah berfirman: “Pada
waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku
menyelamatkan, Aku akan menolong engkau.” Sesungguhnya, waktu ini
adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari
penyelamatan itu” – 2 Korintus 6:1-2.
Pergunakan Waktu Yang Ada
Kalau Tuhan masih memberikan waktu sampai saat ini, pergunakanlah
dengan sebaik-baiknya. Jadilah bijak, jangan seperti orang bebal!
Penyesalan dalam kekekalan kelak, takkan bisa mengubah keadaan.

Pergunakan waktu yang ada. Terimalah keselamatan dari Tuhan yang tak
perlu dibeli dengan uang! Cari Dia selama Ia masih berkenan ditemui;
berseru kepadaNya selagi Ia dekat! Persembahkan hidupmu untuk melayani
Dia! Puji Tuhan! Tuhan Yesus memberkati saudara.

Anda mungkin juga menyukai