Ada saatnya TUHAN berkenan ditemui, berarti ada saatnya juga Ia tidak
berkenan ditemui. Ada waktu ketika TUHAN masih dekat dengan kita dan
mendengar seruan kita, tetapi ada juga saatnya TUHAN tidak
mendengarkan seruan kita minta tolong. Seperti yang dikatakan
pengkhotbah, “Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di
bawah langit ada waktunya.” Pengkhotbah 3:1.
Paulus pernah mengingatkan, “Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu
perkenan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu.” 2 Korintus
6:2b. Jadi, ketika kita mendengar Firman Tuhan diberitakan, ketika kita
ditegur oleh Firman Tuhan, atau ketika kita tersadar melihat sekeliling kita
dan saudar-saudara ditegur Tuhan, itulah saatnya bagi kita untuk sadar
dan berserah diri kepada Tuhan.
Sangat malanglah nasib seseorang jika ia sering mendengar Firman Tuhan,
tapi tidak pernah menanggapinya secara pribadi. Ia mungkin
mendengarnya di mimbar, atau komunikasi informal dengan teman2
Kristen, penginjil, sarana FB atau internet, bahkan Alkitab, tetapi hatinya
selalu tertutup rapat dan melawan. Konsekuensi hukuman baginya kita
temukan di Alkitab adalah hukumannya akan jauh lebih berat dari orang-
orang yang sedikit mendengar Injil, kabar baik. Matius 12:20-24.
"Bilamana kamu mencari-Nya, Ia berkenan ditemui olehmu, tetapi bilamana kamu meninggalkan-Nya,
kamu akan ditinggalkan-Nya." 2 Tawarikh 15:2b
Ketika Azarya bin Obed dihinggapi Roh Tuhan, segeralah ia menemui Asa (raja Yehuda) dan
memperingatkan raja untuk mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh sebelum semuanya terlambat.
Selama Tuhan masih berkenan untuk ditemui, kita harus mencari-Nya dengan sepenuh hati! Kalau kita
meninggalkan Tuhan dan melupakan-Nya, Ia pun akan meninggalkan dan membuang kita. Tak bisa
dibayangkan nasib orang yang ditinggalkan Tuhan dan dibuang oleh-Nya
“Terimalah…”
Kata orang, uang bisa membeli apa saja. Dengan uang, orang bisa
memperoleh apa saja yang diinginkannya. Namun sayang, uang tak bisa
membeli sesuatu yang kekal sifatnya. Makanan dan minuman duniawi tak
bisa memuaskan lapar dan dahaga untuk selamanya.
Tetapi puji Tuhan, Dia menawarkan sesuatu yang abadi, yang tak perlu dibeli
dengan uang. “Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku;
dengarkanlah, maka kamu akan hidup!” Saudara dan saya diselamatkan
bukan dengan barang yang fana; bukan dengan emas atau perak, melainkan
dengan darah Kristus – Anak Domba Allah yang tak bernoda dan tak
bercacat – 1 Petrus 1:18-19.
Jangan Sia-Siakan
Pengampunan dosa dan keselamatan adalah hal terbesar yang bisa kita
terima dari Allah. Jangan sia-siakan tawaran Tuhan. Akan datang waktunya
keselamatan tak lagi tersedia. Dan ketika saat itu tiba, tak seorang pun
akan luput dari pehukuman – Ibrani 2:1-4.
Sebab itu, “Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah
keraskan hatimu…” – Ibrani 3:7-8.
Rasul Paulus memberi nasihat ini kepada jemaat di Korintus, juga kepada
setiap saudara dan saya: “… supaya kamu jangan membuat menjadi sia-sia
kasih karunia Allah, yang telah kamu terima. Sebab Allah berfirman: “Pada
waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku
menyelamatkan, Aku akan menolong engkau.” Sesungguhnya, waktu ini
adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari
penyelamatan itu” – 2 Korintus 6:1-2.
Pergunakan Waktu Yang Ada
Kalau Tuhan masih memberikan waktu sampai saat ini, pergunakanlah
dengan sebaik-baiknya. Jadilah bijak, jangan seperti orang bebal!
Penyesalan dalam kekekalan kelak, takkan bisa mengubah keadaan.
Pergunakan waktu yang ada. Terimalah keselamatan dari Tuhan yang tak
perlu dibeli dengan uang! Cari Dia selama Ia masih berkenan ditemui;
berseru kepadaNya selagi Ia dekat! Persembahkan hidupmu untuk melayani
Dia! Puji Tuhan! Tuhan Yesus memberkati saudara.