DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….i
BAB I………………………………………………………………………………………....ii
PENDAHULUAN………………………………………………………………...…………iii
A. Latar Belakang………………………………………………………………..……….2
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………..4
C. Tujuan Penelitian………………………………………………………………………5
D. Manfaat Penelitian……………………………………………………………………..5
BAB II…………………………………………………………………………………………
KAJIAN PUSTAKA.…………………………………………………………………………
A. Kajian Pustaka…………….……………………………………......…….....…………6
B. Penelitian Terdahulu.............……………………….......……………………………..11
BAB III…………………………………………………………………………………………
METODE PENELITIAN……………………………………………………………………
A. Metode Penelitian……………………..................…………………………………….13
1. Jenis Penelitian…………………………………………………..…………...………13
2. Lokasi Penelitian……………………………………………….…………………….14
3. Subjek Data……………………………………………………..……………………14
4. Sumber Data………………………………………………...…………………..……14
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….…………22
BAB I
PENDAHULUAN
karena dengan adanya Pendidikan maka manusia dapat memperoleh pengetahuan untuk
dapat mengatur segala aspek kehidupan. UU RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Usaha sadar dan terencana untuk mmewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, bangsa dan negara
(Salim,2012: 15).
Sejalan dengan uraian di atas bahwa pendidikan tidak terlepas dari proses
pembelajaran. Oleh karena itu, proses pembelajaran harus dilaksanakan dengan rasa
tanggung jawab untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang berakhlak mulia dan
ber karakter, karna pada dasarnya manusia di utus sebagai khalifah di muka bumi ini
untuk menjalankan tugas dan kewajibannya, maka harus diimbangi dengan ilmu
manusia unggul dari makhluk – makhluk lain guna menjalankan fungsi kekhalifahan, ini
tercermin dari kisah kejadian manusia pertama yang dijelaskan Allah Swt dalam Q.S. Al-
Baqarah (2):31-32:
٣١ َو َع َّلَم ٰا َد َم اَاۡلۡس َم ٓاَء ُك َّلَها ُثَّم َع َر َض ُهۡم َع َلى اۡل َم ٰٓلِٕٮَك ِة َفَقاَل َاۢۡن ِبـُٔـۡو ِنۡى ِبَاۡس َم ٓاِء ٰٓهُؤٓاَل ِء ِاۡن ُك ۡن ُتۡم ٰص ِد ِقۡي َن
٣٢ َقاُلۡو ا ُس ۡب ٰح َنَك اَل ِع ۡل َم َلَنٓا ِااَّل َم ا َع َّلۡم َتَناؕ ِاَّنَك َاۡن َت اۡل َع ِلۡي ُم اۡل َح ِكۡي ُم
Artinya; Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya ,
Ku nama benda -benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar! . Mereka
menjawab. “Maha Suci Engkau, tidak ada ang kami ketahui selain dari apa yang telah
Enkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha
memerintahkan manusia untuk mencari ilmu berkali-kali pula, Al-quran dan hadits
Rasulullah SAW. Secara singkat dapat dikatkan bahwa islam melalui pesan yang tersirat
dalam Al-quran dan hadits secara doctrinal sangat mendukung pengembangan ilmu.
Proses pengembangan ilmu pengetahua tidak terlepas dari peran seorang guru yang
meimiliki tugas pengemban amanah untuk mentrasfer ilmu pengetahuan yang dimilikinya
kepada peserta didik. Guru merupakan faktoor utama penunjang keberhasilan suatu
proses pembelajaran, tanpa adanya guru maka proses pembelajaran tidak akan berjalan.
Oleh karena itu, guru diharapkan dapat melaksanakan tanggung jawab serta perannya
dengan totalitas.
Alat bantu yang dapat membantu guru mengajar ialah media. Media pembelajaran
merupakan suatu teknologi yang membawa pesan yang dapat digunakan oleh guru untuk
menyampaikan materi pelajaran. Terlebih lagi mengajarkannya pada peserta didik yang
meiliki kemampuan rendah dalam memahami pelajaran yang disampaikn oleh guru.
Pendidikan agama islam diharakan tidak hanya memperoleh nilai pada aspek kognitif
saja, namun juga harus dapat memberikan pengaruh terhadap prilaku peserta didik.
Pendidikan agama islam adalah pengamalan, bukan hanya sekedar teori. Allah Swt
menciptakan manusia di muka bumi ini seebagai makhluk yang paling mulia di antara
makhluk-makhluk yang lain. Dan Allah Swt juga telah memerinyahkan kepada manusia
Ambawang yang terdiri dari 4 kelas, Kelas VIII dengan jumlah siswa 50 siswa. Dalam
pembelajaran luring siswa kelas VIII dibagi menjadi 2 kelas dengan jumlah kelas A 26
siswa dan kelas B 24 siswa, dan diberikan waktu 70 menit setiap mata pelajaran untuk
belajar di dalam kelas. Terbatasnya waktu belajar membuat siswa sulit untuk memahami
materi dan guru di tuntut harus mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan
baik. Sedangkan guru menyampaikan materi lebih cenderung pada penggunaan buku
paket. Oleh karena itu, perlu media pembelajaran yang inovatif dengan menggunakan
memeperhatikan ketika guru mrnjrlaskan materi, beberapa ada yag mengobrol denan
teman sebangku sehingga terjadi suasana yang ribut, bermain sendiri bahkan tidur.
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik ingin mengembangkan media video pada
materi ketentuan sujud syahwi di MTs Hidayatus Shibyan Desa Sungai Malaya yang
mana sekolah tersebut berada di Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah pada penelitian
1. Bagaimana Variasi Media Video dan Power Point Dalam Pembelajaran Fiqih
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk Mengetahui Bagaimana Variasi Media Video dan Power Point Dalam
2. Untuk Mengetahui Problematika Variasi Media Video dan Power Point Dalam
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
khususnya dan bagi pembaca mengenai variasi media dan video power point
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi IAIN Pontianak hasil penelitian ini akan menambah
referensi dan bahan bacaan untuk mencari data yang akan digunakan sebagai
menambah wawasan bagi perangkat dan pelaksanaan yang ada di sekolah serta
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitia Terdahulu
IAIN Raden Intan Lampung tahun 2017 yang berjudul “ Efektivitas Penggunaan Powert
Point pada pembelajaran PAI di SMP Tunas Dharma Way Galih Lampung Selatan “.
pembelajaran PAI di kelas VII B SMP Tunas Dharma. Hasil penelitian menunjukkkan
bahwa dari beberapa indikator efektivitas penggunaan media Power Point yaitu
ketepatan dengan tujuan pembelajaran, kesesuaian dengan taraf berfikir peserta didik,
conten rich maka apabila diukur dengan keempat aspek tersebut penggunaan media
Power Point dalam pembelajaran PAI di kelas VII B SMP Tunas Dharma dapat
dikatakan efektif dengan indikasi berkurangnya peserta didik yang melakukan aktivitas
di luar pembelajaran yakni berkurangnya peserta didik yang mengobrol dan mengantuk,
peserta didik lebih tertarik, termotivasi dan lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran.
Faktor pendukung dalam penggunaan media pembelajaran Power Point antara lain
besarnya keinginan guru dan peserta didik untuk menggunakan media yang interaktif,
berikan pengalaman lebih nyata, menarik perhatian dan minat peserta didik dalam
belajar, semua Indra peserta didik dapat diaktifkan dan lama waktu pengajaran yang
Power Point adalah kurangnya ketersediaan LCD proyektor, perbedaan peserta didik
Point.
2. Berdasarkan Penelitian Muhammad Faza Rozani, Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2006 yang berjudul
Sunan Kalijaga, dan MAN Pacitan. Persamaan antara penelitian yang diangkat oleh
Saudara Faza Rozani dengan peneliti angkat adalah sama-sama menelti tentang media
3. Berdasarkan penelitian Desi Yunita Sari, JurusaN Pendidikan Agama Islam Fakultas
Tarbiyah dan Tadris IAIN Bengkulu 2019 yang berjudul “Pengembagan Metode
Pembelajaran Fiqih Berbasis Audio Visual di MTs Pancasila Bengkulu”. Penelitian ini
berbasis media pembelajaran dalam pelaksanaan shalat jamak qasar. Hasil penelitian
pelaksanaan shalat jamak dan qasar dan menampilkan slide powerpoint ketika guru
biasa (convensional) yang mana ditambah dengan menggunakan media audio visual
pembelajaran berlangsung.
Fiqih maknanya pada lughat (asal bahasa) ialah faham. Adapun makna
dengan amal, baik amal anggota maupun amal hati. Secara lebih rinci dapat
ditarik kesimpulan bahwa ta‟rif (definisi) fiqih menurut syara‟ ialah mengetahui
hukum-hukum syara‟ yang berkenaan dengan amal, baik amal anggota maupun
yang bersifat amaliyah yang digali dan ditemukan dari dalil-dalil yang tafsili.9
Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pembahasan ilmu Fiqih itu
ada 2 macam:
keesaan Allah, terutama para Rasul, serta penyampaian risalah Allah kepada
para Rasul, keyakinan tentang hari kiamat dan hal-hal yang terjadi pada saat
setiap perbuatan manusia, baik halal, haram, makruh atau wajib beserta
dalilnya masing-masing.
dalam syari’at Islam. Syari’at Islam yang dibelajarkan melalui mata pelajaran
fiqih cakupannya sangat luas sekali. Oleh karena itu dalam setiap jenjang
perkembangan pola pikir anak serta tingkat kebutuan mutlak akan syari’at
Islam oleh anak didik seperti yang sudah disyari’atkan agama Islam.
1. Media video
melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar
salah satu jenis media audio-visual yang dapat menggambarkan suatu objek
yang bergerak bersama-sama dengan suara alamiah atau suara yang sesuai.
sikap.
menampilkan gambar dan suara. Pesan yang disajikan bisa berupa fakta
(kejadian, peristiwa penting, berita) maupun fiktif (seperti misalnya cerita),
audio dapat
excel yang telah dikenal banyak orang (Rusman dkk, 2013: 300). Program
power point merupakan salah satu software yang dirancang khusus untuk
mudah dalam penggunaan dan relatif murah, karena tidak membutuhkan bahan
baku selain alat untuk penyimpanan data (Rusman dkk, 2013: 301).
didik. Dengan fasilitas animasi, suatu slide dapat dimodifikasi dengan menarik.
Begitu juga dengan adanya fasilitas : front picture, sound, dan effect dapat
sesuai dengan modalitas belajar siswa. Program ini dapat mengakomodasi siswa
yang memiliki tipe visual, auditif, maupun kinestetik (Rusman dkk, 2013: 297).
Power Point adalah program aplikasi presentasi yang merupakan salah satu
dasarnya orang yang sedang melakukan sholat apabila terjadi keraguan atau lupa
makai ia akan melakukan susjud syahwi. Sujud menurut etimologi Bahasa arab
artinya tunduk, baik itu dengan meletakkan dahi di atas tanah ataupun dngan
ara-cara lain yang menunjukkan sikap tunduk. Sementara defnisi untuk kata
mengatakan, saha an kadza, maka artinyha adalaah dia tidak melakukan hal itu
Dalam hal ini sebagian ulama berbeda pendapat mengenai alasan yang
a. Tidak melakukan salah satu sunnah muakkad (sunnah ab'adh) dalam sholat.
Contoh lupa mengerjakan tasyahud awal dan doa qunut subuh. Keadaan ini
Artinya: "Jika salah seorang dari kalian berdiri dari rakaat kedua (lupa
tasyahud awal) dan belum tegak berdirinya, maka hendaknya ia duduk tetapi
sujud sahwi dengan dua kali sujud." (HR. Ibnu Majah no. 1208 dan Ahmad
4/253)
b. Muncul keraguan mengenai jumlah rakaat yang telah dilakukan saat sholat.
Dalam hal ini dianjurkan untuk menambah satu rakaat lagi dan diakhiri
ِإَذ ا َشَّك َأَح ُد ُك ْم ِفى َص َالِتِه َفَلْم َيْد ِر َك ْم َص َّلى َثَالًثا َأْم َأْر َبًعا َفْلَيْطَر ِح الَّش َّك َو ْلَيْبِن َع َلى َم ا اْسَتْيَقَن ُثَّم َيْسُج ُد
َس ْج َد َتْيِن َقْبَل َأْن ُيَس ِّلَم َفِإْن َك اَن َص َّلى َخ ْم ًسا َشَفْع َن َلُه َص َالَتُه َوِإْن َك اَن َص َّلى ِإْتَم اًم ا َألْر َبٍع َك اَنَتا َتْر ِغ يًم ا
ِللَّش ْيَطاِن
dalam sholatnya hingga tidak tahu apakah sudah mengerjakan tiga atau
empat rakaat, maka hendaklah dia membuang keraguan dan menerapkan apa
mengucapkan salam. Jika ternyata dia mengerjakan sholat lima rakaat, maka
c.. Tidak sengaja melakukan sesuatu yang dapat membatalkan sholat. Misalnya
apabila tidak yakin telah mengucapkannya maka tidak berlaku sujud sahwi.
d. Membaca rukun ucapan sholat tidak pada waktunya. Contoh membaca surat
Al-Fatihah saat duduk tasyahud atau saat rukuk, baik itu sebagian ayat
maupun keseluruhan. Jika hal itu terjadi, maka perlu melakukan sujud sahwi
sebelum salam.
e. Muncul keraguan apakah telah melakukan sunah ab'adh atau belum. Contoh,
seseorang bermakmum pada imam yang tidak melakukan doa qunut atau
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Jenis Penelitian
Sugiyono (2012: 2-3), peneliti adalah instrumen dalam penelitian kualitatif, sehingga
untuk dapat berperan sebagai instrumen peneliti harus memiliki pemahaman dan
wawasan teoritis yang mendalam. Ini akan memungkinkan peneliti untuk mengajukan
pertanyaan, melakukan analisis, mengambil foto, dan membangun objek yang diteliti
dengan cara yang lebih mudah dipahami dan bermakna. Pengumpulan data dalam
penelitian kualitatif lebih dipengaruhi oleh temuan penelitian lapangan dari pada teori.
Menurut Kirk dan Miller (1986:9), penelitian kualitatif adalah tradisi khusus
dalam ilmu sosial yang sebagian besar bergantung pada pengamatan yang dilakukan
2. Lokasi Penelitian
Parit Na’im, Desa Sungai Malaya, Kec. Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya
3. Subjek Data
Subjek penelitian ini adalah guru fiqih kelas VIII di MTs Hidayatus Shibyan
Sungai Malaya. Penelitian ini dilakukan untuk menambahkan variasi media video dan
power point dalam pembelajaran fiqih pada materi sujud syahwi khususnya MTs
4. Sumber Data
Istilah "sumber data" mengacu pada topik dari mana data dapat dikumpulkan,
"informasi yang benar", "informasi atau bahan yang digunakan untuk penalaran dan
penyelidikan", dan "fakta yang ada yang berfungsi sebagai bahan sumber untuk
a. Data Primer
Kecamatan Kendawangan.
b. Data Sekunder
melalui studi pustaka yang ekstensif dan didasarkan pada catatan terkait
a. Observasi
suatu metode yang bersifat akurat dan spesifik guna mengumpulkan data
b. Wawancara
sepihak, berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan yang telah
ditentukan.
c. Dokumentasi
Dokumentasi dalam penelitian adalah dokumen yang menyajikan
informasi tentang hasil penelitian yang asli atau langsung dari sumbernya.
dokumentasi adalah suatu catatan otentik yang bisa dibuktikan dan mampu
dijadikan bukti di mata hukum yang mana dokumentasi tersebut berisi data
a. Paduan Wawancara
b. Alat Tulis
Alat tulis seperti pulpen, pensil, dan buku atau kertas menjadi alat
Terlepas dari kenyataan bahwa kita berada di era digital, tidak semua
terkadang tampak lebih sederhana. Oleh karena itu, penulis harus selalu
terbuka. Anda tidak perlu menggunakan buku besar atau tebal atau kertas
c. Alat Rekam
cerdas Anda, yang biasanya berupa rekaman suara. Rekaman suara paling
menyusun data secara sistematis dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
sederhana untuk dipahami oleh peneliti dan orang lain. Sedangkan menurut Moleong
(2017: 280–281), analisis data adalah tindakan mengklasifikasikan dan mengatur data
ke dalam pola, kategori, dan unit deskriptif fundamental untuk mengidentifikasi tema
membagikan apa yang telah Anda pelajari dengan orang lain, analisis data adalah
lapangan, dan materi lain yang Anda kumpulkan secara metodis (Sugiono, 2007:427).
Analisis data dijelaskan oleh Noeng Muhadjir (1998: 104) sebagai “usaha
mencari dan menyusun catatan hasil pengamatan, wawancara, dan lain-lain secara
metode agar lebih baik”. Pemahaman peneliti tentang kasus yang sedang diselidiki
Menurut Bogdan & Biklen (1982), analisis data kualitatif adalah proses yang
apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang harus
Data yang diperoleh harus akurat dan tepat, tetapi tidak bisa. Selain itu
terbantahkan adalah gagasan bahwa informasi yang diperoleh dari banyak sumber
akan bervariasi. Analisis data melibatkan konsentrasi, mobilisasi energi, dan upaya
fisik dan mental. Untuk mendukung gagasan tersebut, peneliti harus mengkaji literatur
data yang sangat tinggi. Penelitian berbasis model Miles dan Huberman menggunakan
metode analisis data. Dalam buku Sugiyono, Miles dan Huberman (2018: 246)
menyatakan bahwa analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan baik saat data
dikumpulkan maupun saat data dikumpulkan seluruhnya. Data tersebut jenuh karena
kegiatan dalam analisis data kualitatif dilakukan secara terus menerus dan interaktif
hingga selesai. Mengikuti model interaktif, Miles dan Huberman memberikan pola
a. Reduksi Data
Reduksi data menurut Sugiyono (2018: 247-249) adalah meringkas, memilih
penelitian, mencari tema dan pola, dan terakhir memberikan gambaran yang lebih
jelas untuk memudahkan pengumpulan data tambahan. Tujuan yang ditentukan dan
dimaksudkan akan berfungsi sebagai panduan untuk proses reduksi data. Reduksi data
adalah proses berpikir kritis yang juga membutuhkan kecerdasan tinggi dan
data dari penelitian kualitatif dapat berbentuk tabel, grafik, diagram alir, piktogram,
dan representasi visual lainnya. Data dapat disusun melalui penyajian data ini,
diposisikan dalam pola koneksi untuk kemudahan pemahaman. Selain itu, penyajian
data dalam penelitian kualitatif dapat berbentuk ringkasan cepat, bagan, korelasi antar
kategori, bagan alur, dan sejenisnya, tetapi bahasa naratif paling sering digunakan
untuk menyampaikan data dalam jenis penelitian ini. Data dikelompokkan dan
(Sugiyono, 2018:249)
c. Penarikan Kesimpulan
dapat menjawab atau tidak menjawab rumusan masalah yang telah ditetapkan sejak
awal karena masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat
sebelumnya. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran tentang suatu objek yang
Daftar Pustaka
Amrullah, Karim Abdul. 2007. Pengantar Ushul Fiqh, Jakarta: Pustaka Panjimas
Bogdan, Robert C. & Sari Knopp Biklen, Qualitative Research for Education: An.
Introduction to Theory and Methods Boston: Allyn and bacon, Inc, 1982.
Devi, W., Sukiman, S., & Firdaus, M. Z. (2021). Pengembangan Media Pembelajaran
3(2), 73-78
Kirk, Jarome. & Marc L. Miller, Reliability and Validity in Qualitative
Masitoh, D. (2021). Pengembangan media video tutorial materi sujud pelajaran pai dan budi
2006.
Vol 4 No.2:34
Sadiman, A. S. (2013). dkk Media Pendidikan, cet. II (Jakarta: PT Raja Grapindo, Persada,
2003
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT Alfabet.