Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENYAKIT TROPIS YANG


TERABAIKAN (NTDs)
Dosen Pengampu :
Fakhrida Khairat, SKM,M.Kes
Jessy Novitasari, Spd.,Msi

Disusun Oleh :

Citra Septiyani ( PO71331230104 )

PRODI SARJANA TERAPAN SANITASI LINGKUNGAN


POLTEKKES KEMENKES JAMBI

1|PENYAKIT TROPIS YANG TERABAIKAN (NTDs)


KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga saya diberi kesempatan untuk
menyelesaikan makalah yang berjudul “PENYAKIT TROPIS YANG TERABAIKAN
(NTDS)”.
Saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Fakhrida Khairat, SKM,M.Kes. dan
Ibu Jessy Novitasari, Spd.,Msi selaku dosen mata kuliah Kesehatan Global yang
telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini sehingga dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi peningkatan kualitas makalah ini. Saya berharap semoga
makalah ini bermanfaat dan dapat memenuhi tugas Kesehatan Global.

Muara Enim, Januari 2024

( Penyusun)

2|PENYAKIT TROPIS YANG TERABAIKAN (NTDs)


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang 4
2. Rumusan Masalah 5
3. Tujuan 5
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Penyakit Tropis Yang Terabaikan (NTDs) 6
2. NTDs dan Patogen 6
3. Faktor Determinan 9
4. Strategi Pengendalian 9
5. Kemitraan dan Inisiatif Internasional 10
6. NTDs dan SDGs 14
KESIMPULAN 15
DAFTAR PUSTAKA 17

3|PENYAKIT TROPIS YANG TERABAIKAN (NTDs)


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Isu kesehatan menjadi masalah internasional yang perlu
mendapatkan perhatian karena selain pendidikan, kesehatan juga menjadi
penentu kualitas seseorang, dimana nantinya kesehatan suatu bangsa akan
turut juga menentukan masa depan bangsa tersebut, dikarenakan isu ini
terkait dengan aspek pembangunan. Suatu Negara dapat melaksanakan
pembangunan dengan sukses apabila tingkat kesehatan masyarakat di
negara tersebut baik, karena bagaimanapun juga yang melaksanakan
pembangunan adalah masyarakatnya sendiri.
WHO sebagai organisasi internasional merupakan bagian integral dari
PBB yang menangani masalah kesehatan dunia, termasuk didalamnya
masalah NTDs (Penyakit Tropis Yang Terabaikan). WHO merasa perlu untuk
turun tangan didalam mengatasi masalah kesehatan karena kesehatan
merupakan hak asasi yang dimiliki oleh setiap orang, dimana setiap orang
berhak mendapatkan pelayanan kesehatan, baik secara fisik maupun mental.
Hal ini menunjukan bahwa kesehatan merupakan suatu masalah
penting yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, dimana saat ini
yang menjadi masalah kesehatan semakin mendapatkan perhatian yang lebih
dan mendapatkan pengakuan dari dunia internasional. Tingkat kesehatan di
suatu negara menjadi penentu kualitas sumber daya manusia di negara
tersebut. Daerah endemik sebagai daerah yang menjadi pusat perhatian yang
merupakan suatu wilayah yang berdominan terserang wabah penyakit dan
patut mendapatkan perhatian dan pelayanan kesehatan demi kesejahteraan
hidup masyarakat yang ada disekitar wilayah tersebut.
Penyakit yang terabaikan ('terlupakan') adalah serangkaian penyakit
menular dengan menyerang populasi yang paling rentan. Populasi ini
mencakup mereka yang memiliki akses paling sedikit terhadap layanan
kesehatan, terutama masyarakat miskin yang tinggal di daerah pedesaan
terpencil dan daerah kumuh perkotaan, meskipun beberapa penyakit ini,
seperti demam berdarah, zika dan chikungunya, juga mempengaruhi daerah

4|PENYAKIT TROPIS YANG TERABAIKAN (NTDs)


perkotaan besar. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai pathogen, seperti
virus, bakteri, protozoa, dan cacing parasit (cacing).
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut ada 20 penyakit yang
termasuk Penyakit Tropis yang Terabaikan atau Neglected Tropical Diseases
(NTDs), namun di Indonesia ada sejumlah penyakit NTDs yang diprioritaskan
antara lain filariasis, cacingan, schistosomiasis, kusta, dan frambusia.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian penyakit tropis yang terabaikan (NTDs)
2. NTDs dan patogen
3. Faktor determinan
4. Strategi pengendalian
5. Kemitraan dan inisiatif internasional
6. NTDs dan SDGs

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian penyakit tropis yang terabaikan (NTDs)
2. Mengetahui NTDs dan patogen
3. Mengetahui faktor determinan
4. Mengetahui strategi pengendalian
5. Mengetahui kemitraan dan inisiatif internasional
6. Mengetahui NTDs dan SDGs

5|PENYAKIT TROPIS YANG TERABAIKAN (NTDs)


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian NTDs
Penyakit tropis terabaikan (NTDs) adalah sekelompok infeksi bakteri,
parasit, virus, dan jamur yang umum terjadi di banyak negara berkembang
tropis dan subtropis dimana kemiskinan merajalela.
Menurut studi Bank Dunia, 51% penduduk Afrika sub-Sahara, yang
merupakan fokus utama NTDs, hidup dengan pendapatan kurang dari
US$1,25 per hari, dan 73% penduduknya hidup dengan pendapatan kurang
dari US$2 per hari. NTDs menyumbang 26,06 juta tahun hidup yang
disesuaikan dengan kecacatan (DALYs) (interval kepercayaan 95%). Selain
dampaknya terhadap kesehatan, NTDs juga berkontribusi terhadap beban
sosial dan ekonomi yang sangat besar akibat stigma sosial, cacat fisik, cacat
tubuh, kebutaan, diskriminasi, kehilangan status sosial, malnutrisi, kegagalan
pertumbuhan, dan gangguan perkembangan kognitif. Semua dampak yang
saling terkait ini melanggengkan siklus kemiskinan dengan menghalangi
individu menjalani kehidupan produktif, dan berdampak buruk pada keluarga,
komunitas, dan negara secara keseluruhan.

B. NTDs dan Patogen


Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut ada 20 penyakit yang
termasuk Penyakit Tropis yang Terabaikan atau Neglected Tropical Diseases
(NTDs). Penyakit ini disebabkan oleh empat kelas patogen yang berbeda:
1) Protozoa (untuk penyakit Chagas, tripanosomiasis afrika,
leishmaniasis);
2) Bakteri (untuk tukak Buruli, kusta, trakoma, frambusia)
3) Cacing (untuk sistiserkosis/taenasis, dracunculiasis, echinococcosis,
trematodiasis bawaan makanan, filariasis limfatik, onchocerciasis,
schistosomiasis, helminthiasis yang ditularkan melalui tanah).
4) Virus (demam berdarah dan chikungunya, rabies).

6|PENYAKIT TROPIS YANG TERABAIKAN (NTDs)


Berikut tabel NTDs yang diakui oleh WHO :

NTDs Patogen

Infeksi protozoa:

 Entamoeba histolytica dan Naegleria


fowleri (keduanya amuba patogen)
 Babesiosis
Ulkus Buruli  Balantidiasis
Penyakit Chagas  penyakit Chagas
Demam  Giardiasis
Berdarah & Chikungunya *  Trypanosomiasis Afrika pada Manusia
Dracunculiasis  Leishmaniasis
Echinococcosis  Plasmodium vivax danmalaria non- P. falciparum
Yaws lainnya
Fascioliasis Infeksi cacing:
Trypanosomiasis Afrika
 Dracunculiasis
Leishmaniasis
 Echinococcosis
Lepra
 Trematodiase yang ditularkan melalui makanan
Filariasis limfatik
 Loiasis
Onchocerciasis
 Filariasis Limfatik
Rabies
 Onkoserkiasis
Schistosomiasis
 Cacingan lain yang ditularkan melalui makanan
Helminthiasis yang
( Trichinosis , Anisakiasis , Gnathostomiasis )
ditularkan melalui tanah
 Schistosomiasis
Sistiserkosis  Cacingan yang ditularkan melalui
Trachoma tanah ( Ascariasis , Penyakit Cacing
Kudis Tambang , Trichuriasis , Strongyloidiasis )
dan ektoparasit lainnya  Taeniasis - Sistiserkosis
Racun gigitan ular  Toxocara dan Baylisascaris (Visceral larva migrans)
Misetoma dan mikosis
Infeksi virus:
dalam
 Infeksi arboviral ( Demam
Berdarah , Chikungunya , Zika , Japanese
Encephalitis , Demam Kuning Hutan dan lain-lain)
 Enterovirus 71 dan virus terkait

7|PENYAKIT TROPIS YANG TERABAIKAN (NTDs)


 HTLV-1 , HTLV-2 dan infeksi retrovirus non-
HIV lainnya
 rabies
 Demam Lembah Rift
 Demam berdarah akibat virus

Infeksi bakteri:

 Bartonella spp.
 Mikobakteri atipikal (termasuk Mycobacterium
bovis dan Buruli Ulcer )
 Kolera dan bakteri enterik lainnya
( Shigella , Salmonella , E. coli )
 Kusta
 Leptospirosis
 Melioidosis
 Noma
 Demam yang kambuh
 Trakhoma
 Yaws dan treponematosis nonvenereal lainnya
( Bejel dan Pinta )
 Demam Q

Infeksi jamur:

 Mycetoma , chromoblastomycosis ,
dan mikosis jaringan dalam lainnya
 Paracoccidioidomycosis

Ektoparasit:

 Kudis
 Miiasis

Penyakit tidak menular yang disebabkan oleh paparan


racun:

 Podokoniosis
 Racun gigitan ular
* Hanya SIAPA

8|PENYAKIT TROPIS YANG TERABAIKAN (NTDs)


C. Faktor Determinan
NTDs yang dikenal sebagai penyakit tropis terabaikan, mempengaruhi
sekitar satu miliar orang di seluruh dunia. Beberapa penyakit tropis mulai
menyebar ke daerah beriklim sedang sebagai akibat dari peningkatan
perjalanan manusia dan migrasi vektor yang didorong oleh iklim. Dampak dari
banyaknya penyakit tropis dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kemiskinan,
kurangnya ketersediaan air bersih (sanitasi yang buruk), dan kurangnya
perawatan medis. Populasi endemik juga cenderung tinggal berdekatan
dengan hewan peliharaan dan ternak, sehingga memperburuk prevalensi dan
penyebaran NTDs.

D. Strategi Pengedalian
Pengendalian dan penghapusan NTDs masih merupakan tugas berat
karena memerlukan kerja sama internasional yang gigih untuk mencapai
kemajuan yang berkelanjutan dalam jangka waktu yang lama, Karena NTDs
sangat erat kaitannya dengan kemiskinan, sangatlah penting bagi para
pemangku kepentingan untuk mengambil langkah-langkah terpadu dan
berjangka panjang untuk menghadapi berbagai tantangan dengan
mengentaskan kemiskinan ekstrem, memperkuat intervensi sosial,
mengadaptasi perubahan iklim, menyediakan pemantauan yang efektif dan
memastikan penyampaian bantuan tepat waktu.
WHO merekomendasikan lima intervensi strategis inti untuk
mempercepat pencegahan, pengendalian, eliminasi dan pemberantasan
penyakit tropis terabaikan (NTDs) yaitu:
1) Manajemen penyakit yang inovatif dan intensif
Konsep pengelolaan penyakit yang inovatif dan intensif pertama kali
dirancang hampir dua dekade lalu untuk mengatasi penyakit yang
memerlukan perawatan di tingkat individu, baik karena penanganannya
yang rumit atau karena tidak tersedianya alat diagnostik dan obat-obatan
yang efektif.

9|PENYAKIT TROPIS YANG TERABAIKAN (NTDs)


2) Kemoterapi preventif
Kemoterapi preventif adalah pemberian obat-obatan yang aman,
sekali pakai, dan kualitas terjamin dalam skala besar, baik secara tunggal
atau kombinasi, secara berkala, kepada seluruh kelompok populasi.
3) Pengendalian vektor
Pengendalian vektor berfungsi sebagai kegiatan lintas sektoral yang
bertujuan untuk meningkatkan dampak intervensi strategis lainnya, dengan
fokus khusus pada pencegahan NTDs tertentu yang siklus penularannya
bergantung pada vektor atau inang perantara.
4) Kesehatan masyarakat veteriner
Kesehatan masyarakat veteriner merupakan komponen kesehatan
masyarakat yang menitikberatkan pada penerapan ilmu kedokteran hewan
sebagai kontribusi terhadap perlindungan dan peningkatan kesejahteraan
manusia.
5) Penyediaan air bersih, sanitasi dan kebersihan
Menyediakan air bersih, sanitasi dan kebersihan (WASH) merupakan
komponen kunci dari revisi strategi global dan sangat penting untuk
mencegah dan menyediakan layanan bagi sebagian besar NTDs.

E. Kemitraan dan Inisiatif Internasional


NTDs bersifat kompleks dan melibatkan sejumlah faktor yang terkait
dengan permasalahan geografis, lingkungan hidup, ekonomi dan
sosial. Penyakit ini telah menjadi masalah kesehatan masyarakat global dan
memerlukan intervensi multidisiplin untuk mengendalikan prevalensinya di
banyak belahan dunia. WHO mengandalkan beragam pendekatan untuk
memajukan agenda NTDs global, mencapai tujuan menghilangkan 5 NTDs
dan mengendalikan 5 NTDs lainnya adalah tanggung jawab bersama
komunitas internasional. Oleh karena itu, inovasi kolaboratif melalui
mekanisme sumber terbuka merupakan cara yang sangat diperlukan untuk
mengoordinasikan berbagai pemangku kepentingan menuju tujuan bersama
untuk memerangi penyebaran NTDs. Paket intervensi ini mencakup
perumusan pedoman strategis, teknis dan normatif, pengembangan alat
turunan untuk memperkuat kapasitas staf kesehatan, penerapan lima strategi

10 | P E N Y A K I T T R O P I S Y A N G T E R A B A I K A N ( N T D s )
inti untuk mengurangi beban penyakit, pengelolaan operasi yang
memungkinkan program berfungsi, dan mengarahkan penelitian operasional
untuk mendukung kemajuan ilmu pengetahuan dan teknis. Sebagaimana
disoroti dalam peta jalan NTDs tahun 2021-2030, perjuangan melawan NTDs
memerlukan tindakan terpadu dan lintas sektoral.
Ada tiga jenis target yang ditetapkan dalam peta jalan NTDs:
menyeluruh, lintas sektoral, dan spesifik penyakit yang dibangun berdasarkan
tiga pilar dasar yang mendukung upaya global untuk mengendalikan,
menghilangkan dan memberantas penyakit tropis yang terabaikan : Pilar 1
mempercepat tindakan terprogram : mengurangi kejadian, prevalensi,
kesakitan, kecacatan dan kematian. Pilar 2 mengintensifkan pendekatan lintas
sektoral, mengintegrasikan intervensi, mengarusutamakan layanan dan
mengkoorsinsikan tindakan. Pilar 3 mengubah model operasi dan budaya
untuk memfasilitasi kepemilikan Negara, memperjelas peran pemangku
kepentingan, memahami budaya dan menyelaraskan untuk mencapai tujuan
target tahun 2030.
Kemitraan internasional yang dilakukan yaitu :
1) Donasi obat – obatan NTDs
Sejumlah besar produsen farmasi menyumbangkan produk mereka
kepada WHO yang kemudian mengelola donasi tersebut dan
menyediakan obat-obatan untuk program NTDs di tingkat negara, melalui
otoritas kesehatan nasional. Sumbangan diatur melalui serangkaian nota
kesepahaman yang ditandatangani oleh WHO dan produsen, setelah
dilakukan penilaian ketat terhadap kualitas obat-obatan. Saat ini, 18 obat
disumbangkan ke WHO oleh 12 produsen. Sumbangan tersebut
mencakup sepuluh NTDs dan dikelola sepenuhnya oleh Departemen
Pengendalian Penyakit Tropis Terabaikan WHO. Selain itu, dua produsen
menyumbangkan dua obat secara langsung kepada otoritas nasional
untuk mendukung dua program penyakit.
2) Pengelolaan donasi untuk intervensi NTDs lainnya
WHO juga mengelola sumbangan tambahan produk farmasi untuk
pengobatan NTDs, termasuk nifurtimox dan benznidazole untuk penyakit
Chagas; triclabendazole untuk trematodiase bawaan makanan; nifurtimox,

11 | P E N Y A K I T T R O P I S Y A N G T E R A B A I K A N ( N T D s )
suramin, eflornithine, melarsoprol, pentamidine dan fexinidazole untuk
trypanosomiasis Afrika pada manusia; rifampisin, klofazimin dan dapson
untuk kusta; amfoterisin B lyposomal untuk leishmaniasis
visceral; praziquantel untuk clonorchiasis dan opisthorchiasis; niclosamide
dan praziquantel untuk taeniasis/sistiserkosis; dan albendazol untuk
echinococcosis kistik.
3) Forum rantai pasokan NTDs
Forum Rantai Pasokan Penyakit Tropis Terabaikan (NTD-SCF)
adalah kemitraan multi-pemangku kepentingan dari mitra NTDs yang
didirikan pada tahun 2021 dengan tujuan mengatasi tantangan rantai
pasokan dalam melaksanakan intervensi NTDs. Ini membentuk kemitraan
unik antara pemerintah dan swasta yang bertujuan untuk meningkatkan
jangkauan intervensi kemoterapi preventif. Para pemangku kepentingan
berkumpul untuk berkolaborasi dalam mencari solusi terhadap tantangan-
tantangan di tahap pertama dan tahap terakhir dalam menyediakan obat-
obatan NTDs untuk mengobati filariasis limfatik, helminthiasis yang
ditularkan melalui tanah, schistosomiasis, onchocerciasis dan trachoma.
Tujuan Forum ini adalah untuk:
 Memajukan seluruh aspek agenda rantai pasok kemoterapi
preventif NTDs
 Meningkatkan ketepatan waktu, integritas, dan visibilitas data serta
meningkatkan pengambilan keputusan
 Memberikan keahlian teknis untuk memecahkan tantangan spesifik
terkait rantai pasokan, mencegah penundaan pelaksanaan
kegiatan Administrasi Obat Massal di lapangan dan menghindari
pemborosan
 Memfasilitasi “alur kerja” untuk mendukung proyek tambahan yang
dianggap penting oleh anggota Forum dan selaras dengan strategi
keseluruhan
 Memberikan dukungan dan rekomendasi kepada WHO, ESPEN,
kantor regional, negara-negara anggota, dan komite lainnya
mengenai hal-hal terkait rantai pasokan

12 | P E N Y A K I T T R O P I S Y A N G T E R A B A I K A N ( N T D s )
Selain WHO, mitra NTD-SCF termasuk Bill & Melinda Gates
Foundation, perusahaan farmasi seperti Eisai Co., Ltd., GlaxoSmithKline,
Johnson & Johnson, Merck KGaA, MSD, Novartis dan Pfizer, mitra logistik
DHL, dan organisasi non-pemerintah, termasuk empat program NTDs The
Task Force – Children Without Worms, International Trachoma Initiative,
Neglected Tropical Diseases Support Center, dan Mectizan® Donation
Program. NTD-SCF bertemu dua kali setahun.
4) Forum mitra farmasi tahunan
Sama seperti Forum Rantai Pasokan Penyakit Tropis yang
Terabaikan, mekanisme serupa yang disebut Forum Mitra Farmasi
Tahunan juga diterapkan untuk penyakit seperti penyakit Chagas,
leishmaniasis, frambusia, dan trypanosomiasis Afrika pada manusia.
Perusahaan farmasi yang menjadi bagian dari Forum ini adalah Bayer,
Gilead Sciences dan Sanofi. Selain itu, WHO mengoordinasikan kelompok
pengarah pengadaan leishmaniasis multi-stakeholder serta kelompok
kerja akses terhadap produk kesehatan leishmaniasis mengikuti
rekomendasi dari rekomendasi Kelompok Penasihat Teknis Strategis
untuk mengatasi tantangan akses.
5) NTDeliver
NTDeliver dirancang untuk memusatkan dan mengoordinasikan
data dari WHO, penyedia pengiriman, perusahaan farmasi yang
menyumbangkan obat-obatan, mitra pelaksana, dan pihak lain untuk
memantau dengan lebih baik rantai pasokan komoditas yang
disumbangkan. Melalui NTDeliver, program dapat dengan mudah melacak
permintaan obat mereka ke situs WHO. Situs web ini menawarkan dua
pilihan: melihat informasi yang tersedia untuk umum tanpa memerlukan
login, atau, personel program NTDs yang berwenang dapat mengakses
melalui kredensial login yang dapat difasilitasi oleh WHO. NTDeliver
berbasis cloud dan dapat diakses dari mana saja, kapan saja, dan dari
perangkat apa saja.
Saat ini NTDeliver hanya melayani penyakit kemoterapi preventif
(onchocerciasis, filariasis limfatik, schistosomiasis, cacing yang ditularkan

13 | P E N Y A K I T T R O P I S Y A N G T E R A B A I K A N ( N T D s )
melalui tanah dan trachoma) saja dan berencana untuk memperluas ke
penyakit manajemen kasus utama.

F. NTDs dan SDGs


Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) menyerukan respons
terpadu, seperti yang telah didefinisikan dalam upaya Penyakit Tropis
Terabaikan (NTDs) dalam dekade terakhir. Intervensi NTDs memiliki relevansi
terbesar dengan SDG3, tujuan kesehatan, dimana fokus pada kesetaraan,
dan komitmennya untuk menjangkau masyarakat yang membutuhkan layanan
kesehatan, dimanapun mereka tinggal dan apapun keadaan mereka, pada
dasarnya selaras dengan target Cakupan Kesehatan Universal. Namun
intervensi NTDs juga mempengaruhi dan dipengaruhi oleh banyak bidang
pembangunan lain yang tercakup dalam Agenda 2030. Strategi seperti
pemberian obat massal atau integrasi terprogram kegiatan NTDs dan WASH
(SDG6) didorong oleh kemitraan global yang efektif (SDG17). Intervensi
terhadap NTDs juga dapat berdampak pada kemiskinan (SDG1) dan
kelaparan (SDG2), dapat meningkatkan pendidikan (SDG4), lapangan kerja
dan pertumbuhan ekonomi (SDG8), sehingga mengurangi kesenjangan
(SDG10). Distribusi obat-obatan sumbangan yang dipimpin oleh masyarakat
kepada lebih dari 1 miliar orang memperkuat pemberdayaan perempuan
(SDG5), infrastruktur logistik (SDG9) dan non-diskriminasi terhadap disabilitas
(SDG16). Intervensi untuk mengekang NTDs yang ditularkan oleh nyamuk
berkontribusi terhadap tujuan keberlanjutan perkotaan (SDG11) dan
ketahanan terhadap perubahan iklim (SDG13), sementara penggunaan
insektisida yang aman mendukung tujuan ekosistem yang berkelanjutan
(SDG15). Meskipun secara tidak langsung, intervensi untuk mengendalikan
NTDs yang berhubungan dengan air dan hewan dapat memfasilitasi tujuan
penangkapan ikan skala kecil (SDG14) dan pembangkit listrik tenaga air dan
biofuel yang berkelanjutan (SDG7).

14 | P E N Y A K I T T R O P I S Y A N G T E R A B A I K A N ( N T D s )
KESIMPULAN
Penyakit yang terabaikan ('terlupakan') adalah serangkaian penyakit
menular dengan menyerang populasi yang paling rentan. Populasi ini
mencakup mereka yang memiliki akses paling sedikit terhadap layanan
kesehatan, terutama masyarakat miskin yang tinggal di daerah pedesaan
terpencil dan daerah kumuh perkotaan. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai
pathogen, seperti virus, bakteri, protozoa, dan cacing parasit (cacing).
Penyakit ini disebabkan oleh empat kelas patogen yang berbeda:
1) Protozoa (untuk penyakit Chagas, tripanosomiasis afrika, leishmaniasis);
2) Bakteri (untuk tukak Buruli, kusta, trakoma, frambusia)
3) Cacing (untuk sistiserkosis/taenasis, dracunculiasis, echinococcosis,
trematodiasis bawaan makanan, filariasis limfatik, onchocerciasis,
schistosomiasis, helminthiasis yang ditularkan melalui tanah).
4) Virus (demam berdarah dan chikungunya, rabies).
Dampak dari banyaknya penyakit tropis dipengaruhi oleh faktor-faktor
seperti kemiskinan, kurangnya ketersediaan air bersih (sanitasi yang buruk),
dan kurangnya perawatan medis. Populasi endemik juga cenderung tinggal
berdekatan dengan hewan peliharaan dan ternak, sehingga memperburuk
prevalensi dan penyebaran NTDs. WHO merekomendasikan lima intervensi
strategis inti untuk mempercepat pencegahan, pengendalian, eliminasi dan
pemberantasan penyakit tropis terabaikan (NTDs) yaitu:
a) Manajemen penyakit yang inovatif dan intensif
b) Kemoterapi preventif
c) Pengendalian vector
d) Kesehatan masyarakat veteriner
e) Penyediaan air bersih, sanitasi dan kebersihan
Penyakit ini telah menjadi masalah kesehatan masyarakat global dan
memerlukan intervensi multidisiplin untuk mengendalikan prevalensinya di
banyak belahan dunia. WHO mengandalkan beragam pendekatan untuk
memajukan agenda NTDs global, mencapai tujuan menghilangkan 5 NTDs
dan mengendalikan 5 NTDs lainnya adalah tanggung jawab bersama
komunitas internasional. Oleh karena itu, inovasi kolaboratif melalui
mekanisme sumber terbuka merupakan cara yang sangat diperlukan untuk
15 | P E N Y A K I T T R O P I S Y A N G T E R A B A I K A N ( N T D s )
mengoordinasikan berbagai pemangku kepentingan menuju tujuan bersama
untuk memerangi penyebaran NTDs. Kemitraan internasional yang dilakukan
yaitu :
 Donasi obat – obatan NTDs
 Pengelolaan donasi untuk intervensi NTDs lainnya
 Forum rantai pasokan NTDs
 Forum mitra farmasi tahunan
 NTDeliver
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) menyerukan respons
terpadu dalam upaya Penyakit Tropis Terabaikan (NTDs) Intervensi NTDs
memiliki relevansi terbesar dengan SDG3, tujuan kesehatan, dimana fokus
pada kesetaraan, dan komitmennya untuk menjangkau masyarakat yang
membutuhkan layanan kesehatan, dimanapun mereka tinggal dan apapun
keadaan mereka, Strategi seperti pemberian obat massal atau integrasi
terprogram kegiatan NTDs dan WASH (SDG6) didorong oleh kemitraan global
yang efektif (SDG17). Intervensi terhadap NTDs juga dapat berdampak pada
kemiskinan (SDG1) dan kelaparan (SDG2), dapat meningkatkan pendidikan
(SDG4), lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi (SDG8), sehingga
mengurangi kesenjangan (SDG10). Distribusi obat-obatan sumbangan yang
dipimpin oleh masyarakat kepada lebih dari 1 miliar orang memperkuat
pemberdayaan perempuan (SDG5), infrastruktur logistik (SDG9) dan non-
diskriminasi terhadap disabilitas (SDG16). Intervensi untuk mengekang NTDs
yang ditularkan oleh nyamuk berkontribusi terhadap tujuan keberlanjutan
perkotaan (SDG11) dan ketahanan terhadap perubahan iklim (SDG13),
sementara penggunaan insektisida yang aman mendukung tujuan ekosistem
yang berkelanjutan (SDG15). Meskipun secara tidak langsung, intervensi
untuk mengendalikan NTDs yang berhubungan dengan air dan hewan dapat
memfasilitasi tujuan penangkapan ikan skala kecil (SDG14) dan pembangkit
listrik tenaga air dan biofuel yang berkelanjutan (SDG7).

16 | P E N Y A K I T T R O P I S Y A N G T E R A B A I K A N ( N T D s )
DAFTAR PUSTAKA

https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20230130/1642296/sejumlah-
penyakit-tropis-ini-harus-diwaspadai/
https://www.who.int/teams/control-of-neglected-tropical-
diseases/interventions/strategies
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Neglected_tropical_diseases
https://idpjournal.biomedcentral.com/articles/10.1186/s40249-017-0288-0
https://www.who.int/teams/control-of-neglected-tropical-
diseases/interventions/operations

17 | P E N Y A K I T T R O P I S Y A N G T E R A B A I K A N ( N T D s )

Anda mungkin juga menyukai