Anda di halaman 1dari 8

PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)

Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8

POTENSI EKONOMI IKAN DAN PRODUK PERIKANAN INDONESIA DALAM LINGKUP


MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

Mohtar Rasyid
Fakultas Ekonomi Universitas Trunojoyo Madura
mohtar.rasyid@gmail.com
Abstrak
Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam bidang kelautan, terutama sektor perikanan laut dan
produk perikanan. Produksi perikanan tangkap laut berdasarkan data terakhir mencapai sekitar 5 juta ton
dengan pertumbuhan sekitar 3,5 persen per tahun dihitung sejak tahun 1991 hingga tahun 2012. Paper ini
bertujuan untuk menganalisis potensi ekonomi perikanan Indonesia, khususnya dari sisi aspek perdagangan
internasional di lingkup ASEAN. Hasil kajian menunjukkan bahwa ekspor ikan dan produk perikanan
Indonesia secara umum masih tersebar dalam tiga blok kawasan: negara maju (Jepang, Amerika Serikat dan
China), ASEAN (Singapura, Malaysia, Vietnam dan Thailand) dan negara industri baru (Taiwan, Hongkong
dan Korea Selatan). Indeks konsentrasi ekspor dengan menggunakan Indeks Herfindahl (IH) menghasilkan
koefisien sebesar 0,102 dengan ekuivalen negara tujuan sekitar 10 negara jika tujuan ekspor relatif setara.
Hasil uji regresi dengan sampel empat negara ASEAN menunjukkan permintaan ekspor ikan dan produk
perikanan Indonesia lebih sensitif terhadap pertumbuhan konsumen. Sementara itu faktor obyektif
makroekonomi seperti pertumbuhan ekonomi dan inflasi di masing-masing negara tidak berpengaruh
signifikan. Studi ini menyimpulkan bahwa Indonesia sangat berpeluang menjadi pemain utama dalam sektor
perikanan laut di kawasan ASEAN dalam beberapa waktu yang akan datang.

Kata kunci: Sektor Perikanan, Konsentrasi Ekspor, Keunggulan Komparatif

PENDAHULUAN mengingat luasnya cakupan zona tangkap


Indonesia dikenal sebagai negara perikanan laut di Indonesia. Jika di wilayah
kepulauan dengan potensi hasil laut yang peraian sebelah barat (termasuk Laut Jawa
sangat besar. Potensi tersebut tersebar dan Selat Malaka) mulai muncul gejala
sepanjang kurang lebih 5,8 juta km2 zona kelebihan tangkapan (over-fishing), namun
maritim yang terdiri atas perairan kepulauan sebaliknya di daerah peraian sebelah timur
(2,3 juta km2), perairan teritori (0,8 juta km2) justru masih sangat kurang intensitas
serta Zona Ekonomi Eksklusif (2,7 juta km2). penangkapan ikan (Siregar, 2015). Hasil
Produksi ikan tangkap laut selama lebih dari beberapa kajian menunjukkan bahwa potensi
sepuluh tahun (1991 – 2012) tumbuh sebesar tangkap lestari maksimum atau Maximum
3,5 persen per tahun. Hasil produksi tahun Sustainable Yield (MSY) sumber daya
2012 mencapai lebih dari 5 juta ton (Badan perikanan tangkap adalah sekitar 6,4 juta ton
Pusat Statistik, 2012). per tahun. Dengan demikian potensi ekspor
Sebagian hasil produksi dalam negeri produk ikan Indonesia masih dapat
diperdagangkan secara internasional. ditingkatkan di masa mendatang.
Berdasarkan laporan Kementrian Mengingat keunggulan alamiah yang
Perdagangan, eskpor ikan dan produk dimiliki oleh Indonesia, maka sangat wajar
perikanan termasuk dalam tiga besar komoditi jika ada harapan bahwa Indonesia seharusya
ekspor potensial dibawah ekspor makanan menjadi pemain utama dalam pasar regional
olahan dan perhiasan. Nilai ekspor produk ini (katakalah, pada level ASEAN). Akan tetapi,
pada tahun 2011 mencapai sekitar 1.278 US$ kenyataan berkata lain. Hingga saat ini,
dan menjadi 1.545 US$ pada tahun 2012. ekspor produk ikan dan produk perikanan
Dengan kata lain, nilai ekspor dalam periode Indonesia masih kalah dibandingkan dengan
tersebut meningkat sebesar 20,89 persen ekspor negara tetangga yang memiliki
(Kementerian Perdagangan RI, 2013). wilayah teritori lebih sempit seperti
Potensi ekonomi dari hasi laut serta Singapura, Vietnam dan Thailand. Kondisi ini
produk terkait masih dapat terus ditingkatkan tentu harus disikapi secara bijak.

1
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8

Dalam konteks Masyarakat Ekonomi potency) yang masih bisa dieksplorasi lebih
ASEAN (MEA), tentu sangat relevan untuk dalam. Sekitar Rp 300 triliun potensi sektor
mengkaji secara lebih mendalam potensi ini hilang oleh akibat praktek illegal fishing,
ekspor Indonesia di kawasan ASEAN. Terkait un-reported dan un-regulated fishing (Siregar,
dengan komoditi ikan dan produk perikanan, 2015). Kondisi ini tentunya sangat
mitra dagang utama Indonesia di ASEAN disayangkan jika tidak segera ditemukan
adalah Singapura, Thailand, Malaysia dan solusi jangka panjang untuk menutup celah
Vietnam. Keempat negara tersebut merupakan potensi yang hilang tersebut.
klaster penting tujuan ekspor ikan Indonesia Kajian mengenai daya saing produk
disamping negara maju (AS, China dan perikanan Indonesia di pasar global secara
Jepang) serta negara industri baru (Hongkong, komprehensif pernah juga dilakukan oleh
Taiwan dan Korea Selatan). Natalia dan Nurozy (2012). Kajian tersebut
Berdasarkan latar belakang tersebut, dilatari oleh penurunan volume ekspor udang
maka penelitian ini akan menganalisis potensi dan ikan pada tahun 2005-2009. Untuk
ekspor ikan Indonesia di kawasan ASEAN menelaah daya saing produk ikan di pasar
dengan dua pendekatan. Pertama, global, peneliti menggunakan indeks Revealed
menganalisis pangsa ekspor ikan Indonesia di Comparative Advantages (RCA). Hasil kajian
negara ASEAN dalam beberapa tahun menunjukkan bahwa sekitar 46 komoditas
terakhir. Kedua, menganalisis determinan perikanan Indonesia terbukti memiliki daya
ekspor ikan dan produk perikanan Indonesia saing yang sangat tinggi (dengan indeks RCA
ke kawasan ASEAN dengan mengabil sampel diatas 1). Namun demikian, masih banyak
mitra dagang utama seperti Singapura, komoditas perikanan Indonesia yang memiliki
Malaysia, Thailand dan Vietnam. daya saing relatif rendah (sekitar 77
Hasil kajian menunjukkan bahwa komoditas).
ASEAN masih menjadi wilayah tujuan ekspor Beberapa penelitian tidak hanya melihat
sekunder. Uji ekonometri menunjukkan potensi perikanan secara nasional. Kajian
bahwa faktor potensi konsumsi (dengan Utami, Gumilar dan Sriati (2012)
proksi jumlah populasi) merupakan faktor menganalisis aspek Bio-Ekonomi
penentu dominan yang mempengaruhi ekspor penangkapan ikan lajur di Kabupaten Ciamis.
ikan. Sementara itu faktor obyektif makro Pendekatan yang digunakan adalah survei
tidak terlalu berpengaruh signifikan. untuk menghitung MSY dan MEY. Hasil
Paper terdiri dari beberapa sesi sebagai perhitungan menunjukkan bahwa MYS ikan
berikut. Sesi kedua merupakan tinjauan lajur di Kabupaten Ciamis adalah sebesar
literatur dari penelitian sebelumnya. 198.548 kg per tahun. Sementara itu, MEY
Selanjutya, sesi tiga membahas aspek untuk komoditas yang sama adalah sebesar
metodologi. Sesi empat akan mendiskusikan 184.487 kg per tahun.
hasil analisis dan pembahasan dan ditutup Pendekatan yang sama juga dilakukan
dengan sesi terakhir berupa kesimpulan. oleh Hendrik (2010) untuk menganalisis
potensi perikanan di Kabupaten Siak Provinsi
TINJAUAN LITERATUR Riau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Studi mengenai potensi sumber daya pada tahun 2010 hasil produksi mencapai
laut di Indonesia sudah banyak dilakukan baik sebesar 38.300 kg. Sementara itu MYS yang
dalam level nasional maupun level yang lebih terhitung mencapai 43.148 kg.
sempit. Secara deskriptif, Siregar (2015) Kajian sektor perikanan secara mikro
mengidentifikasi bahwa potensi ekonomi tidak hanya menggunakan pendekatan MSY
sumber daya laut Indonesia diperkirakan atau MEY, tapi juga menggunakan pendekatan
sebesar 1,2 triliun US$ dengan daya serap analisis kualitatif SWOT (Strengh, Weakness,
tenaga kerja sebanyak 40 juta jiwa. Sektor ini Oppurtunity and Threat). Listiani (2013)
masih menyimpan potensi besar (sleeping mengguakan pendekatan SWOT untuk
2
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8

menganalisis penerapan standar ekspor gutita legal maupun ilegal. Sudah bukan rahasia lagi
dan ikan teri di Kabupaten Kendari. Hasil jika dalam sektor perikanan laut, Indonesia
kajian menunjukkan bahwa perusahaan wajib telah menjadi supplier terbesar kebutuhan
menerapkan Hazard Analyzes and Critical ikan negara tetangga.
Control Point (HACCP) untuk memenuhi Kedua, dalam konteks Masyarakat
standar importir. Meskipun perusahaan cukup Ekonomi ASEAN (MEA), intensi
mampu memenuhi standar ekspor, namun perdagangan internasional dipastikan akan
kemudahan ekspor langsung dari daerah meningkat seiring dengan semakin longgarnya
masih menemui hambatan. Oleh karena itu, hambatan perdagangan. Artinya, Indonesia
koordinasi antara pemerintah pusat daerah harus benar-benar memanfaatkan momen ini
masih diperlukan guna memperlancar untuk meningkatkan nilai tambah
aktivitas ekspor ikan di daerah Kendari. perdagangan di kawasan ASEAN. Jangan
Berdasarkan kajian dari beberapa studi sampai MEA hanya memperluas ceruk pasar
sebelumnya dapat ditarik beberapa garis besar asing di dalam negeri tanpa imbangan
sebagai berikut. Pertama, studi mengenai peningkatan ekspor produk nasional pada
sektor perikanan telah banyak mengekspos negara mitra dagang.
potensi laut di Indonesia baik secara nasional Atas dasar itulah maka penelitian ini secara
maupun secara lokal. Hasil kajian secara khusus bertujuan untuk mengevaluasi posisi
umum menunjukkan bahwa potensi tangkap ekspor ikan dan produk perikanan Indonesia
lestari ikan di Indonesia masih lebih tinggi di kawasan ASEAN. Selanjutnya studi ini
dibandingkan dengan hasil tangkap aktual. secara khusus mengevaluasi faktor penting
Dengan kata lain, upaya penangkapan ikan yang menentukan ekspor ikan dan perikanan
masih dapat dioptimalkan tanpa mengganggu Indonesia di kawasan ASEAN dengan
kelestarian ikan di alam. Kedua, terdapat mengambil sampel empat negara mitra
indikasi bahwa daya saing sektor ikan dan dagang ikan dan produk perikanan utama.
produk perikanan di pasar global tidak terlalu
menonjol meskipun secara alamiah bangsa ini METODOLOGI
dikaruniai oleh keunggulan posisi dan Sesuai dengan tujuan penelitian, maka
keunggulan jenis tangkapan laut yang sangat paper ini akan menggunakan dua pendekatan
besar. Dengan kata lain, potensi yang besar analisis. Pertama menggunakan analisis
tidak selalu diiringi dengan tata kelola pangsa pasar dengan Indeks Herfindahl (IH).
ekonomi yang cukup memadahi untuk Indeks ini biasa digunakan untuk
menciptakan daya saing ekonomi yang cukup mengevaluasi posisi pangsa pasar beberapa
diperhitungkan. perusahaan dalam sebuah industri. Indeks ini
Sebagaimana telah disinggung, bahkan juga biasa digunakan untuk menganalisis
dalam kawasan regional ASEAN posisi tingkat persaingan industri. Aplikasi indeks
ekspor ikan Indonesia saat ini masih ini dapat diperhatikan dalam kajian Rasyid
menempati urutan ke lima. Kondisi ini (2011), dengan formula:
tentunya tidak sebanding dengan potensi besar N
x 
2

yang dimiliki bangsa ini. IH    i 


i 1  T 
Salah satu aspek yang masih luput dari
perhatian para peneliti sebelumnya adalah Dalam hal ini N adalah jumlah negara
perdagangan ikan dan produk perikanan intra tujuan ekspor, xi adalah share ekspor masing-
ASEAN. Meskipun bukan menjadi mitra masing negara dan T adalah total ekspor.
dagang utama, posisi negara tetangga dalam Indeks ini bernilai antara 0 sampai 1. Semakin
kancah perdagangan internasional harus tetap mendekati 1 menunjukkan bahwa ekspor
diperhitungkan. Pertama, posisi Indonesia terkonsentrasi pada negara tertentu yang lebih
yang stategis menjadi incaran banyak negara terbatas.
untuk “mengeruk” kekayaan alam baik secara
3
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8

Indeks Herfindahl dapat digunakan Pasifik selama beberapa tahun terakhir dalam
untuk mengevaluasi jumlah negara tujuan format pdf maupun Excel.
ekspor ekuivalen, jika pangsa ekspor Untuk tujuan penelitian, lima negara
dilakukan secara merata. Dengan kata lain, ASEAN digunakan dalam paper ini termasuk
jika terdapat 100 negara tujuan ekspor namun Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand dan
dengan ekuivalen 10, maka sebenarnya Vietnam. Dalam industri ikan dan produk
konsentrasi ekspor hanya pada sekitar 10 perikanan, negara-negara tersebut merupakan
negara sementara sisanya hanya mendapat pemain utama di kawasan ASEAN. Beberapa
bagian yang lebih kecil dibandingkan mitra hasil analisis dapat diperhatikan dalam sesi
dagang utama. berikut.
Metode kedua yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis regresi untuk ANALISIS DAN PEMBAHASAN
menganalisis determinan ekspor ikan dan Kementrian Perdagangan RI pada tahun
produk perikanan Indonesia ke negara 20143 mengidentifikasi sepuluh komoditas
ASEAN. Model regresi yang digunakan ekspor potensial yang memiliki pertumbuhan
adalah: paling tinggi selama periode 2008 – 2012.
y    M  Ec  Cr   Komoditas ekspor potensial ini hanya
Dalam hal ini y adalah nilai ekspor, M meliputi sebesar 7,14 persen dari total ekspor
adalah luasnya pasar yang diproksi oleh namun memiliki pertumbuhan rata-rata
jumlah populasi, Ec adalah faktor ekonomi sebesar 17,87 persen per tahun (bandingkan
yang diwakili oleh pertumbuhan ekonomi dan dengan pertumbuhan komoditi lain yang
inflasi negara tujuan dan Cr adalah faktor berkisar 12,5 persen per tahun).
country specific untuk menampung variasi Tabel 1. Nilai Ekspor 2012
ekspor per negara yang tidak bisa dijelaskan Komoditas juta US$ %
oleh variabel terukur lainnya. Makanan
Variabel spesifik negara bisa juga 1 Olahan 4.499 41,14
menampung penentu ekspor yang bersifat
unik antar negara seperti selera konsumen, 2 Perhiasan 2.889 26,42
kemudahan ekspor, kerja sama perdagangan Produk
dan faktor lain yang sifatnya non random. 3 Perikanan 1.545 14,13
Penyertaan faktor ini secara eksplisit dalam
model untuk menghidari bias yang berasal 4 Kerajinan 696 6,36
dari pengabaian faktor yang relevan dalam Rempah-
model. Adapun variabel lain yang sifatnya 5 rempah 672 6,15
acak, dimasukkan sebagai faktor error dalam
model. 6 Alat Medis 246 2,25
Data yang digunakan dalam penelitian
ini bersumber dari publikasi BPS dan 7 Minyak Atsiri 134 1,23
Kementrian Perdagangan Republik Indonesia,
khususnya yang terkait dengan nilai ekspor 8 Produk Kulit 134 1,23
ikan dan produk perikanan Indonesia periode
tahun 2008 – 2012. Adapun data mengenai 9 ATK 111 1,02
kondisi mitra dagang ASEAN diperoleh dari
publikasi Asian Development Bank (ADB) 10 Tanaman Obat 9 0,08
bertajuk Key Indicator for Asia and the Sumber: BPS, diolah kembali
Pacific 2014 yang bisa di download secara
gratis melalui laman Tabel 1 diatas menjelaskan posisi ekspor
www.adb.org.publications. Tautan ini berisi beberapa produk unggulan ekspor pada tahun
informasi sosial ekonomi negara Asia dan 2012. Berdasarkan informasi tabel diatas
4
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8

dapat disimpulkan bahwa ekspor ikan dan juga digunakan pendekatan kurva Lorenz.
produk perikanan Indonesia memiliki peran Dengan membandingkan posisi kurva Lorenz
cukup penting dalam ekspor nasional. terhadap posisi garis keseimbangan (Equal)
Diantara 10 komoditas ekspor potensial, maka secara visual dapat ditunjukkan besaran
ekspor ikan dan produk perikanan menempati penyebaran ekspor Indonesia ke beberapa
posisi tiga besar dengan kontribusi sebesar negara.
14,13 persen pada tahun 2012. Nilai ekspor Visualisasi kurva Lorenz dapat diperhatikan
komoditas ini mencapai sebesar 1.545 US$ dalam gambar berikut:
pada tahun yang sama.
1,2
1
0,8
Jepang
Lainnya 0,6 lorenz
20%
29%
0,4 equal
AS
Singapura 17% 0,2
5%
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19
Malaysia Vietnam China Thailand
5% 6% 7% 11% Gambar 2. Kurva Lorenz Sebaran Ekspor Ikan
Gambar 1. Pangsa Tujuan Ekspor Ikan dan dan Produk Perikanan Indonesia
Perikanan Indoesia Tahun 2012 Sumber: Kalkulasi penulis
Sumber: BPS, diolah kembali Secara sepintas dapat ditunjukkan bahwa
Data diatas menunjukkan pangsa ekspor sebaran ekspor ikan dan produk perikanan
ikan dan produk perikanan Indonesia pada Indonesia selama ini tidak cukup merata.
tahun 2012. Berdasarkan data diatas dapat Gambar 2 memperlihatkan bahwa kurva
diperhatikan bahwa pangsa ekspor ikan dan Lorenz relatif jauh dengan kurva Equal
produk ikan terbesar Indonesia adalah menuju (sebaran sama).
Jepang dan AS. Beberapa negara ASEAN Jika dihitung indeks Gini seuai dengan
hanya meliputi sekitar 5 persen (kecuali informasi kurva Lorenz diatas, maka
Thailand yang mencapai sekiar 11 persen). diperoleh indeks Gini sebesar 0,54. Secara
Apabila dilakukan perhitungan kuantitatif hasil ini jelas menunjukkan bahwa
menggunakan Indeks Herfindahl (IH) sebarab ekspor sangat tidak merata. Hasil
menggunakan formulasi pada sesi investasi yang lebih mendalam menunjukkan
sebelumnya, maka akan diperoleh angka bahwa pangsa ekspor ikan dan produk
indeks sebesar 0,102 dengan ekuivalen negara perikanan Indonesia ke empat negara ASEAN
tujuan sebesar 10 negara. Hasil ini mencapai sekitar 26,4 persen. Sementara
menunjukkan bahwa pangsa ekspor sangat ekspor ke negara maju termasuk AS, China
terkonsentrasi kepada kira-kira 10 negara dan Jepang meliputi sekitar 44,6 persen.
mitra dagang utama. Adapun negara-negara Berdasarkan hasil investigasi ini maka
tujuan ekspor lainnya hanya memperoleh jelaslah bahwa selama ini tujuan utama ekspor
bagian ekspor yang relatif kecil. Hasil ini ikan dan produk perikanan Indonesia adalah
mengkonfirmasi data sebelumnya yang berkisar pada tiga negara maju. Sementara itu,
menunjukkan bahwa lebih dari 70 persen permintaan ekspor di negara lain, termasuk di
ekspor ikan dan produk ikan Indonesia hanya kawasan ASEAN, selama ini belum
tertuju pada sekitar 7 negara. dioptimalkan. Sesuai dengan tujuan
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa penelitian, maka paper ini secara khusus
sasaran ekspor ikan dan produk perikanan menganalisis faktor penentu ekspor ikan dan
Indonesia tidak terlalu menyebar. Untuk perikanan di lingkup ASEAN.
mengetahui penyebaran sasaran ekspor, dapat

5
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8

Beberapa faktor penting yang secara pasar. Bagaimanapun produk ikan


teori berpengaruh terhadap ekspor dicoba (sebagaimana umumnya produk makanan)
untuk dimasukkan dalam model. Model memiliki permintaan yang relatif inelastis.
ekspor yang digunakan dalam paper ini lebih Faktor selera dan semakin banyaknya
berorietasi pada sisi permintaan (demand konsumen (luas pasar) sangat menentukan
side). permintaan ikan dan produk ikan. Oleh karena
Hasil perhitungan regresi dapat diperhatikan itu, posisi sektor tentu sangat strategis dalam
dalam tabel sebagai berikut: perekonomian karena akan tetap tumbuh
Tabel 2. Hasil Uji Regresi A meskipun indikator makroekonomi nasional
Coef t-stat p-value dan global mengalami pelemahan.
Intercept 159,6 4,27 0,000 Tabel 3. Hasil Uji Regresi B
Market 5,225 3,83 0,001 p-
Inflations 0,928 0,72 0,481 Coef t-stat value
Growth 0,831 0,64 0,527 Intercept -11,57 -1,76 0,101
Country -148,91 -3,72 0,002 Market 6,817 2,017 0,064
Time 9,47 2,71 0,017 Inflations 0,002 0,262 0,797
Sumber: Kalkulasi penulis Growth 0,008 0,927 0,370
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa Singapura 8,531 2,035 0,062
variabel pangsa pasar yang dalam hal ini Malaysia 3,331 2,015 0,065
diproksi dengan populasi menunjukkan Thailand 1,091 2,536 0,024
hubungan positif signifikan dengan nilai Sumber: Kalkulasi penulis
ekspor. Dengan demikian, semakin besar Hasil estimasi dalam Tabel 3 secara umum
potensi pasar yang ada maka perkembangan sama dengan sebelumnya dengan variasi
ekspor akan meningkat. memperluas country spesific menjadi
Faktor lain yang signifikan adalah beberapa negara sesuai dengan sampel. Dalam
country spesific yang menunjukkan variasi hal ini yang menjadi variabel basic dummy
ekspor antar negara tujuan ekspor mitra negara adalah Vietnam, sehingga signifikansi
dagang. Hasil ini menunjukkan adanya negara pada masing-masing variabel negara
perbedaan signifikan ekspor ikan Indonesia ke menunjukkan perbedaannya dengan negara
negara Singapura, Thailand, Malaysia dan basic.
Vietnam. Perhitungan menunjukkan bahwa Thailand
Variabel waktu (Time) juga menunjukkan merupakan salah satu negara tujuan ekspor
hubungan positif signifikan. Hasil ini dengan nilai yang berbeda sangat mencolok
menunjukkan bahwa secara garis besar terjadi dengan negara sampel lain. Hasil ini
peningkatan nilai ekspor ikan dan produk mengkonfirmasi bahwa di kawasan ASEAN,
perikanan Indonesia ke empat negara ASEAN tujuan utama ekspor ikan dan produk
dari waktu ke waktu. perikanan Indonesia selama periode penelitian
Hasil lain yang perlu digarisbawahi adalah Thailand. Tujuan berikutnya adalah
adalah bahwa faktor obyektif makroekonomi Singapura dan Malaysia.
seperti tingkat inflasi negara tujuan ekspor Variasi model tidak terlalu banyak
serta pertumbuhan ekonominya (sebagai mempengaruhi perubahan signifikansi
representasi peningkatan pendapatan) ternyata variabel luas pasar (market). Terdapat sedikit
tidak berpengaruh signifikan. Hal ini perubahan level signifikansi dan magnitude
menunjukkan adanya spesifikasi unik dari dari koefisien. Namun demikian, hasil
ekspor komoditas ini, yakni tidak terlalu kualitatifnya tetap konsisten. Berdasarkan
sensitif terhadap perubahan kondisi temuan ini dapat diperkirakan bahwa
makroekonomi negara tujuan. Faktor peningkatan jumlah populasi sebesar 1 juta
signifikan yang berpengaruh justru perluasan jiwa akan berdampak pada peningkatan nilai

6
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8

ekspor ikan dan produk perikanan Indonesia produk perikanan. Bagi Indonesia hal ini
rata-rata sebesar 5 – 6 juta US$. Hasil ini tentunya dapat dianggap sebagai peluang
mengindikasikan besarnya potensi karena ekspor di sektor dapat dipandang
perdagangan luar negeri ikan dan produk sebagai sumber penerimaan devisa yang
perikanan Indonesia dalam kawasan ASEAN. relatif stabil.
Dalam konteks MEA temuan ini Ketiga, faktor spesifik antar negara
mengindikasikan bahwa peluang Indonesia tujuan ekspor juga mempengaruhi tingginya
untuk menjadi pemain utama dalam ekspor ekspor. Untuk itu pemerintah perlu melakukan
ikan dan produk perikanan masih terbuka kajian yang spesifik mengenai karakter pasar
lebar. Tentu saja, Indonesia jangan sampai di masing-masing negara untuk memperoleh
kehilangan momentum karena bagaimanapun informasi yang cukup untuk meningkatkan
negara lain pasti akan bekerja lebih keras ekspor. Selera pasar tidak terpengaruh oleh
untuk dapat bersaing di era yang penuh fluktuasi harga. Apabila pasar telah terbentuk
dengan kejutan ini. secara cukup tangguh, maka gejolak makro
ekonomi relatif tidak terlalu mempengaruhi
KESIMPULAN permintaan.
Hasil penelitian menemukan beberapa Keempat, hasil perhitungan
hal penting. Pertama, sejauh ini ekspor ikan menunjukkan bahwa terdapat trend positif
dan produk perikanan Indonesia lebih terfokus dalam perkembangan ekspor ikan dan produk
pada negara maju. Hampir separuh (44,6 perikanan Indonesia ke negara ASEAN. Ini
persen) nilai ekspor tertuju pada negara menunjukkan bahwa meskipun saat ini
Jepang, China dan AS. Pangsa negara-negara Indonesia masih belum mendominasi ekspor
ASEAN hanya mencapai sekitar seperempat ikan dan produk perikanan, namun masih ada
dari total ekspor (26,4 persen). Hasil harapan bahwa ke depan Indonesia akan
investigasi dengan indeks Herfindahl menjadi pemain utama dalam perdagangan
menemukan bahwa hanya terdapat 10 negara internasional ikan dan produk perikanan di
tujuan ekspor ikan dan produk perikanan ASEAN. Terlebih, saat ini kran perdagangan
Indonesia yang cukup penting. Hal ini berarti intra negara ASEAN lebih terbuka sebagai
bahwa selama ini Indonesia masih belum konsekwensi berlakunya MEA 2015.
menggarap pasar ASEAN sebagai tujuan
penting ekspor ikan dan produk perikanan. REFERENSI
Dalam konteks MEA, kondisi ini tentu tidak Badan Pusat Statistik. (2012). Perkembangan
terlalu menguntungkan karena semangat MEA Beberapa Indikator Utama Sosial
justru memberikan peluang kepada Indonesia Ekonomi Indonesia. Jakarta: Badan
untuk menjadi pemain utama dalam Pusat Statistik.
perdagangan sektor ini. Hendrik. (2010). Potensi Sumberdaya
Kedua, hasil uji regresi menunjukkan Perikanan dan Tingkat Eksploitasi.
bahwa faktor luasnya pasar (dengan proksi Jurnal Perikanan dan Kelautan , 121-
populasi) merupakan faktor yang sangat 131.
sensitif terhadap nilai ekspor. Semakin Kementerian Perdagangan RI. (2013).
berkembang pasar tujuan, maka nilai ekspor Statistik Perdagangan Luar Negeri
akan semakin meningkat. Berdasarkan hasil Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal
uji regresi juga dapat ditunjukkan bahwa Pengembangan Ekspor Nasional.
beberapa faktor seperti inflasi dan Listiani, N. (2013). Penerapan Standar Ekspor
pertumbuhan negara tujuan tidak terlalu Gurita dan Ikan Teri Perusahaan dan
signifikan pengaruhnya terhadap ekspor. Perikanan di Kendari. Buletin Imiah
Dengan demikian kondisi makroekonomi Litbang Perdagangan , 93-110.
global yang cenderung fluktuatif tidak banyak Natalia, D., & Nurozy. (2012). Kinerja Daya
mempengaruhi permintaan ekspor ikan dan Saing Produk Perikanan Indonesia di
7
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8

Pasar Global. Buletin Ilmiah Litbang Siregar, Y. I. (2015). Menggali Potensi


Perdagagan , 69-88. Sumber Daya Laut Indonesia. Medan:
Rasyid, M. (2011). Pengukuran Struktur dan Universitas Sumatera Utara.
Kinerja Organisasi Industri: Aplikasi Utami, D. P., Gumilar, I., & Sriati. (2012).
Pada Sektor Otomotif Indonesia. Jurnal Analisis Bio-Ekonomi Penangkapan
Manajemen , 75-90. Ikan Layur di Perairan Parigi Kabupaten
Ciamis. Jurnal Perikanan dan Kelautan
, 137-144.

Anda mungkin juga menyukai