Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN KEGIATAN

HEALTH EDUCATION PENDAMPINGAN WARM WATER FOOTBATH


DAN AROMATERAPI ESSENTIAL OIL LAVENDER TERHADAP
PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN KUALITAS TIDUR
PADA USIA DEWASA

Fasilitator: Novita Fajriyah, S. Kep. Ns. M. Kep.


NIDN. 0705119403

Disusun oleh :

1. Silvia Anwar Mahmuda 2112002


2. Ade Restu Putra 2111010
3. Silvia Sulistyowati 2111016
4. Syifa Lintang Kirana 2111044

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ADI HUSADA
SURABAYA
2023
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
1. Judul Kegiatan Health Education Pendampingan Warm Water
Footbath Dan Aromaterapi Essential Oil
Lavender Terhadap Perubahan Pengetahuan Dan
Kualitas Tidur Pada Usia Dewasa
2. Bidang Ilmu Keperawatan
3. Skema PKM – Pengabdian Masyarakat
4. Ketua
a. Nama lengkap dan Novita Fajriyah, S.Kep.Ns.,M.Kep.
gelar
b. Jenis kelamin Perempuan
c. NIDN 0705119403
d. Golongan/Pangkat -
e. Jabatan Fungsional Dosen
f. Prodi D – III Keperawatan
g. Institusi STIKes Adi Husada
Jl. Flamboyan 3 No. 18A RT/RW 03/02 Kureksari
h. Alamat
Waru Sidoarjo
5. Jumlah Tim 4
6 Anggota 1. Silvia Anwar M
2. Ade Restu P
3. Silvia Sulistyowati
4. Syifa Lintang K
7 Bentuk Pengabdian Pengabdian Masyarakat
Masyarakat
8 Lokasi pengbdian Mutiara Citra Graha Blok C-1 No 7 Kec. Candi Kab.
masyarakat Sidoarjo
9. Waktu
10. Biaya yang diperlukan Rp
(sumber dari institusi)
Surabaya, ………..
Mengetahui,
Ka. PPM Ketua Penelitian

Siti Nur Qomariah, S.Kep., Ns.M.Kep. Novita Fajriyah, S.Kep.Ns.,M.Kep.


NIDN. 0718108403 NIDN. 0705119403

Mengetahui,
Waket 1 Bid. Akademik & Kemahasiswaan Kepala Prodi D – III Keperawatan

Chindy Maria Orizani, S.Kep., Ns.M.Kep. Dr. Rukmini, S.Kep.Ns., M.Pd,M.Kes.


NIDN. 0722068701 NIDN. 0706097301
SURAT IJIN
SURAT TUGAS
KATA PENGANTAR
Puji syukur kelompok sampaikan kahadirat Allah SWT atas segala
karunianya sehingga tugas keperawatan komunitas ini berhasil diselesaikan tepat
pada waktu, dengan judul “Health Education Pendampingan Warm Water
Footbath Dan Aromaterapi Essential Oil Lavender Terhadap Perubahan
Pengetahuan Dan Kualitas Tidur Pada Usia Dewasa”. Tidak lupa kelompok
menyampaikan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada Ibu Novita Fajriyah,
S. Kep. Ns. M. Kep. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan saran dan
masukannya sehingga proposal ini terselesaikan, kepada kelompok yang selalu
mendukung terselesaikannya proposal ini dengan baik. Kelompok menyadari
bahwa proposal ini belum sempurna, oleh sebab itu kritik dan saran yang dapat
mengembangkan proposal ini sangat kelompok harapkan, guna menambah
pengetahuan dan manfaat bagi perkembangan ilmu keperawatan dan semoga
proposal ini bermanfaat.

Surabaya, Desember 2023

Kelompok
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tidur merupakan perilaku kesehatan yang sangat penting namun sering
diabaikan. Kesehatan tidur yang buruk adalah masalah global. Stranges et al.
memperkirakan bahwa, jumlah orang dewasa dengan masalah tidur di negara-
negara berpenghasilan rendah akan meningkat dari 150 juta pada tahun 2010
menjadi 260 juta pada tahun 2030 (Stranges S, Tigbe W and Thorogood M
2015). Gangguan tidur yang dialami seseorang akan berdampak buruk
terhadap kualitas hidup, aktivitas sehari-hari, pada perasaan, tingkat
kewaspadaan dan kelelahan serta dapat menurunkan sistem imun tubuh
(Jurnal 1). Meskipun tidur adalah kebutuhan manusia yang sangat penting,
terutama untuk fungsi restoratif, ada beberapa orang yang mengalami
masalah dengan proses tidur mereka. Salah satu istilah yang sering digunakan
untuk menggambarkan insomnia adalah kesulitan untuk memulai atau
mempertahankan tidur itu sendiri. Dalam jangka pendek, insomnia juga dapat
menyebabkan masalah seperti waktu reaksi dan pembuatan keputusan, dan
dapat mengakibatkan kecelakaan yang fatal pada kegiatan sehari-hari seperti
kecelakaan lalu lintas (Jurnal 2).
Dewasa mengacu pada masa usia yang seseorang mencapai setelah
selesai pertumbuhan dan mampu menerima tanggung jawab atau kedudukan
dalam kehidupan.Tidur dewasa muda sekitar 7-9 jam sehari, 20-25% tidur
REM, 5-10% tidur tahap 1, 50% tidur tahap II, dan 10-20% tidur tahap III-IV.
Tidur dewasa tua sekitar 6 jam sehari, 20-25% tidur REM, tidur tahap IV
nyata berkurang, kadang-kadang tidak ada (Iswati 2019). Pada orang dewasa
yang mengalami insomnia, ketidakpuasan dengan kualitas atau kuantitas tidur
dikaitkan dengan masalah tidur, mempertahankan tidur, atau bangun pagi
(Cherukuri et al., 2018). Salah satu kondisi yang dialami seseorang yang
dikenal sebagai gangguan pola tidur, dapat dipengaruhi oleh banyak faktor,
termasuk, tetapi tidak terbatas pada, faktor-faktor berikut: stres, lingkungan
seseorang, kebiasaan hidup, diet, penggunaan obat-obatan, usia, dan tingkat
aktivitas fisik (Martini, Roshifanni, Marzella.2018). (SITASI DI JURNAL
3).
Konsep pengetahuan Merujuk pada pengetahuan yang diperoleh melalui
proses pengalaman, pengamatan, atau penginderaan terhadap suatu objek atau
situasi. Pengetahuan dapat dikemukakan menjadi beberapa tingkat, seperti
pengetahuan baik (76%-100%), pengetahuan cukup (56%-75%), dan
pengetahuan kurang (<56%) (Darsini, Fahrurrozi, and Cahyono 2019).
Edukasi kesehatan memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan
pengetahuan masyarakat karena memberikan informasi yang akurat dan
relevan mengenai aspek-aspek kesehatan. Melalui pendekatan edukatif,
masyarakat dapat memahami pentingnya gaya hidup sehat, pencegahan
penyakit, serta pengelolaan kondisi kesehatan secara optimal. Pengetahuan
yang diperoleh dari edukasi kesehatan memungkinkan individu untuk
membuat keputusan yang cerdas terkait pola makan, aktivitas fisik, perawatan
diri, dan langkah-langkah pencegahan lainnya. Dengan pemahaman yang
lebih baik mengenai kesehatan, masyarakat dapat mengurangi risiko penyakit,
meningkatkan kualitas hidup, dan berkontribusi pada pembentukan
lingkungan yang mendukung kesejahteraan umum.
Seorang psikolog dari Chicago bernama Edmund Jacobson adalah orang
pertama yang memperkenalkan teknik relaksasi nonfarmakologi, serta
mengembangkan teknik fisiologis untuk melawan ketegangan dan
kecemasaan. Terapi relaksasi dengan menggunakan air atau hydrotherapy
merupakan penggunaan air untuk mengatasi berbagai masalah, dimana air
bermanfaat untuk menjadikan tubuh lebih rileks, mengurangi rasa pegal-pegal
dan kekakuan, sehinggan membuat tidur bisa lebih nyaman. Konsep warm
water footbath merujuk pada penggunaan air hangat untuk merendam kaki
dalam terapi yang disebut terapi rendam kaki air hangat. Terapi ini
merupakan kombinasi dari terapi termoterapi dan hidroterapi yang bertujuan
untuk meredakan nyeri, meningkatkan sirkulasi darah, dan merelaksasi tubuh.
Beberapa manfaat dari terapi rendam kaki air hangat meliputi meningkatkan
kualitas tidur, meredakan hipertensi,meredakan rasa sakit, meningkatkan
sirkulasi darah.(Denada Novia Rizky 2023).
Aromaterapi adalah pengobatan yang menggunakan bau-bauan yang
didapatkan dari tumbuh-tumbuhan, bunga, pohon yang mengeluarkan aroma
harum dan enak. Minyak astiri biasanya digunakan sebagai mempertahankan
kesehatan dan meningkatkan kesehatan, minyak astiri sering dicampur atau
digabungkan sebagai menengkan sentuhan penyembuhan dengan sifat
terapeutik (Dina, Y., & Feriani 2021).
Edukasi kesehatan yang melibatkan praktik-praktik seperti warm water
footbath dan aromaterapi essential oil lavender dapat memberikan sejumlah
manfaat bagi peningkatan pengetahuan masyarakat. Dengan menyediakan
edukasi kesehatan yang relevan dan praktis, masyarakat dapat lebih aktif
dalam merawat kesehatan mereka sendiri dan mengadopsi gaya hidup yang
mendukung kesejahteraan mereka secara keseluruhan. Intervensi health
education pendampingan terapi komplementer diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang manfaat warm water footbath
dan aromaterapi essential oil lavender terahap kualitas tidur.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Meningkatkan pengetahuan tentang kualitas tidur pada Masyarakat
dengan usia dewasa
1.2.2 Tujuan khusus
1. Meningkatkan pengetahuan mengenai edukasi kesehatan dengan
healt education pendampingan warm water foothbath dan
aromaterapi essential oil lavender bagi usia dewasa
2. Untuk mengatasi serta meningkatkan kualitas tidur dengan terapi
non-farmakologis
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi institusi pendidikan
1. Hasil penyuluhan ini dapat digunakan sebagai dasar mahasiswa
keperawatan untuk melakukan edukasi kepada Masyarakat
dengan menerapkan terapi non-farmakologis
2. Hasil penyuuhan ini diharapkan akan menjadi referensi bagi
mahasiswa dalam pembelajaran dan pemberi asuhan keperawatan.
1.3.2 Bagi perawat
Penyuluhan ini dapat membantu menambah pemahaman perawat
dalam menjelaskan edukasi kesehatan dengan menerapkan healt
education pendampingan warm water footbath dan aromaterapi
essential oil lavender terhadap perubahan pengetahuan dan kualitas
tidur pada usia dewasa
1.3.3 Bagi mahasiswa
Memberikan tambahan pemahaman tentang edukasi kesehatan
untuk mengatasi dan meningkatkan kualitas tidur.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KONSEP WARM WATER FOOTBATH


2.4.1 Definisi Warm Water Footbath
Rendam kaki dengan air hangat merupakan hal yang baik karena
dapat meningkatkan kualitas tidur pada lansia. Kondisi tersebut
dikarenakan air hangat langsung menyentuh kulit kemudian memberikan
rasa nyaman dan relaksasi pada orang yang melakukannya. rendam kaki
dengan menggunakan air hangat dapat meningkatkan kualitas tidur(Maruti
and Evida Dwi 2015).
Hal ini menunjukkan bahwasanya rendam kaki dengan air hangat
menurunkan gangguan tidur yang terjadi pada lansia dan meningkatkan
kualitas tidurnya. Hal ini terjadi karena air hangat yang mengenai kulit
secara langsung merangsang pembuluh darah untuk berdilatasi sempurna
sehingga peredaran darah menjadi lancar dan memiliki efek lebih
merilekskan (Hembing 2015). Proses dilatasi pembuluh darah ini
disebabkan karena perpindahan panas dari air hangat ke tubuh dan
menyebabkan lebih rileks sehingga kualitas tidur lansia meningkat.
2.2 KONSEP AROMATERAPI
2.2.1 Definisi Aromaterapi
Aromaterapi merupakan istilah genetik bagi salah satu jenis
pengobatan alternatif yang menggunakan bahan cairan tanaman yang
mudah menguap, dikenal sebagai esensial oil, dan senyawa aromatik
lainnya dari tumbuhan. Aromaterapi bertujuan untuk mempengaruhi
suasana hati atau kesehatan seseorang, yang sering digabungkan dengan
praktik pengobatan alternatif (Maharani 2021)
2.2.2 Manfaat Aromaterapi
Penggunaan aromaterapi bunga lavender (Lavandula angustifolla)
salah satu dengan inhalasi untuk mendapatkan manfaat langsung ke dalam
tubuh. Aromaterapi bunga lavender ini mengandung linool yang berfungsi
sebagai efek sadatif sehingga ketika orang menghirup aromaterapi bunga
lavender maka aroma yang dikeluarkan akan menstimulasi reseptor silia
saraf olfactorius yang berada di epitel olfactory untuk menurunkan aroma
tersebut ke bulbus olfactorius melalui saraf olfactorius. Bulus olfactorius
berhubungan dengan sistem limbik. Dampak positif aromaterapi terhadap
kualitas tidur yang nyenyak akan lebih dirasakan secara langsung
(inhalasi)
karena hidung mempunyai kontak langsung dengan bagian-bagian otak
yang bertugas merangsang terbentuknya efek yang ditimbulkan
aromaterapi
Aromaterapi dapat menimbulkan efek positif dikarenakan aroma
yang segar, harum merangsang sensori, reseptor dan akhirnya
mempengaruhi organ yang lainnya sehingga dapat menimbulkan efek kuat
terhadap emosi, aroma akan ditangkap oleh reseptor dihudung lalu
memberikan informasi lebih jauh kearea dan otak yang mengontrol emosi
dan memori maupun memberikan informasi juga ke hipotalamus yang
merupakan pengatur sistem internal juga ke hipotalamus yang merupakan
pengatur sistem internal tubuh, termasuk juga sistem seksualitas, suhu
tubuh dan reaksi terhadap strees Aromaterapi essensial oil lavender salah
satu terapi yang popular yang dipakai sebagai inhalasi. Memiliki efek
relaksasi pada kenyamanan. Minyak lavender digunakan untuk mengatasi
masalah gangguan kualita tidur(Arjuni, Ageng Lumadi, and Ira Handian
2022).
2.4 KONSEP PENGETAHUAN
Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi
melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh
melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan
yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang / overt behavior,
karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh
pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh
pengetahuan(Puspitasari. F 2016).
2.4.1 Tingkat pengetahuan(Syarfa 2015)
1. Awareness/kesadaran, dimana orang tersebut menyadari dalam
arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulasi/objek.
2. Interest/merasa tertarik terhadap stimulus atau objek tersebut.
Di sini sikap subjek mulai timbul.
3. Evaluation/menimbang-nimbang terhadap baik dan tidaknya
stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden
sudah lebih baik lagi.
4. Trial, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai
dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus.
5. Adaption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan
pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.
2.5 KONSEP DEWASA
Usia dewasa adalah lanjutan dari usia bayi, kanak-kanak, remaja, dan dew
asa. Manusia terus berkembang dan mengalami perubahan (change over tim
e) ke arah yang positif (Nurhazlina Mohd. Ariffin, Miftahul Jannah 2021).
2.5.1 Dewasa awal Periode Dewasa Awal (18-40 tahun)
Dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja. Masa remaja yang dita
ndai dengan pencarian identitas diri, pada masa dewasa awal, identitas diri ini
didapat sedikit-demi sedikit sesuai dengan umur kronologis dan mental age-n
ya.Berbagai masalah juga muncul dengan bertambahnya umur pada masa de
wasa awal. Dewasa awal adalah masa peralihan dari ketergantungan kemasa
mandiri, baik dari segi ekonomi, kebebasan menentukan diri sendiri, dan pan
dangan tentang masa depan sudah lebih realistis.
2.5.2 Periode Dewasa Madya (40-60 tahun)
Masa Dewasa Madya adalah masa peralihan dewasa yang berawal dari masa
dewasa muda yang berusia 40- 60 tahun. Pada masa dewasa madya, ada aspe
k- aspek tertentu yang berkembang secara normal, aspek-aspek lainnya berjal
an lambat atau berhenti. Bahkan ada aspek-aspek yang mulai menunjukkan te
rjadinya kemunduran-kemunduran.Aspek jasmaniah mulai berjalan lamban, b
erhenti dan secara berangsur menurun. Aspek- aspek psikis (intelektual- sosia
l- emosional- nilai) masih terus berkembang, walaupun tidak dalam bentuk pe
nambahan atau peningkatan kemampuan tetapi berupa perluasan dan pematan
gan kualitas. Pada akhir masa dewasa madya (sekitar usia 40 tahun), kekuata
n aspek- aspek psikis ini pun secara berangsur ada yang mulai menurun,
dan penurunannya cukup drastis pada akhir usia dewasa. Untuk lebih
jelasnya, berikut ini akan disajikan uraian secara lebih rinci tentang
perkembangan fisik, intelektual, moral, dan karier pada masadewasa. Usia
dewasa madya memiliki tiga macam tugas yakni: (1)Penilaian kembali pada
masa lalu, (2) Perubahan struktur kehidupan, (3) Proses individuasi, artinya
seseorang menilai masa lalu dengan kenyataan yang ada saat ini, dan dengan
pandangan ke depan seseorang merubah struktur kehidupannya dengan
penyesuaian pemikiran rasional pada zaman ini pula. Proses individuasi akan
membangun struktur kehidupan baru yang berlangsung sampai fase
penghidupan yang berikutnya yaitu permulaan
masa madya(Nurhazlina Mohd. Ariffin, Miftahul Jannah 2021).
BAB III
METODE PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1 Topik
Health Education Pendampingan Terapi Kompelementer pada Usia Dewasa.
3.2 Judul Kegiatan
Health Education Pendampingan Warm Water Footbath Dan Aromaterapi
Essential Oil Lavender Terhadap Perubahan Pengetahuan Dan Kualitas Tidur
Pada Usia Dewasa.
3.3 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan
Mutiara Citra Graha Blok J-1 No 7 Kec. Candi Kab. Sidoarjo
3.4 Sasaran
Pada masyarakat umur 20-45 tahun yang tinggal di wilayah Sidoarjo, dengan
kriteria gangguan kualitas tidur.
3.5 Materi
Terlampir
3.6 Metode
Ceramah, diskusi, dan pendampingan implementasi terapi komplementer.
3.7 Media
1. Media Health Education
Leaflet, proyektor, dan laptop
2. Media Pendampingan
Baskom, alat pengukur suhu air, humidifier, Aroma terapi essential oil.
3.8 Desain Tempat

A B C

D
Keterangan :
A = Penyaji
B = Pembawa acara
C = Observer
D = Peserta
3.9 Rencana Pelaksanaan
Kegiatan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan peserta Metode Waktu
Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab Ceramah 3
2. Memperkenalkan salam menit
diri 2. Mendengarkan
3. Menyampaikan
tujuan pokok materi
Pelaksanaan Health Education: 1. Mendengarkan Ceramah 15
Menjelaskan materi 2. Menanyakan menit
penyuluhan secara materi yang
berurutan dan teratur belum
dimengerti
Pendampingan : 1. Mengikuti Implementasi 15
1. Persiapan alat dan arahan penyaji menit
bahan dengan duduk
2. Menginstruksikan dan berjarak
membantu audiens untuk 2. Mengikuti
duduk dengan berjarak kegiatan
3. Menyiapkan alat serta dengan
bahan yang dibutuhkan antusias dan
untuk implementasi. air audien
hangat (suhu 37℃ ), memasukkkan
baskom, Humidifier, kaki kedalam
essential oil lavender. air hangat dan
4. Menginstruksikan menghirup
audien untuk rileks dan aromaterapi
memasukkan kaki
kedalam air hangat dan
menghirup aromaterapi
Penutup 1. Memberikan 1. Menjawab Tanya jawab 12
pertanyaan pertanyaan (diskusi) menit
2. Menarik kesimpulan 2. Menjawab
3. menyampaikan hasil salam
evaluasi
4. menutup penyuluhan

3.10 Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a. Peserta hadir ditempat penyuluhan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Mutiara Citra Graha Blok
j-1 No 7 Kec. Candi Kab. Sidoarjo
c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
(SAP dan leaflet)
2. Evalusi Proses
a. Masing – masing bekerja sesuai dengan tugas
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
c. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
d. Peserta mengajukan pertanyaan dan mahasiswa menjawab pertanyaan
secara benar
e. Peserta antusias dalam pelaksanaan pendampingan implementasi
Warm Water Footbath Dan Aromaterapi Essential Oil Lavender.
3. Evaluasi Hasil
a. Para audiens mampu mengerti dan memahami penjelasan konsep
gangguan kualitas tidur.
b. Para audiens mampu mengerti dan memahami penjelasan konsep
Warm Water Footbath Dan Aromaterapi Essential Oil Lavender.
c. Para audiens mampu dan kooperatif dalam melaksanakan
pendampingan Warm Water Footbath Dan Aromaterapi Essential Oil
Lavender.
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
4.1.1 Tahap awal
Kegiatan pengabdian masyarakat terdiri dari beberrapa tahapan,
antara lain: 1) Persiapan dan pembekalan, 2) Pelaksanaan kegiatan edukasi
dan pendampingan untuk mengatasi gangguan kualitas tidur. Hari Senin,
18 Desember 2023 tim pengabdi melakukan survey awal yakni
berkoordinasi dengan ketua RW 08 perum Mutiara citra graha untuk
melakukan edukasi di wilayah tersebut. Setelah itu ketua RW 08 bersedia
untuk melaksanakan edukasi kesehatan pada hari Minggu, 24 Desember
2023 dengan responden sebanyak 10 orang. Lalu tim pemateri melakukan
koordinasi dengan ketua RW di wilayah tersebut, setelah bertemu dengan
peserta, tim pemateri meminta waktu kepada peserta pada hari Minggu, 24
Desember 2023 pukul 09.00 untuk berkumpul di salah satu rumah warga
untuk memulai kegiatan edukasi dan pendampingan kesehatan.
4.2.1 Tahap pelaksanaan
Kegiatan ini dimulai dengan memberikan penyuluhan dan
pendampingan kesehatan untuk meningkatkan kualitas tidur menggunakan
warm water footbath dan aromatherapy essential oil lavender. Kegiatan
Pengabdian Masyarakat ini dilakukan dalam 1 hari untuk penyajian materi
dan penampingan kesehatan, di Mutiara citra graha j1-7 RW 08. Sebelum
melakukan penyuluhan, tim pemateri membagikan lembar pre test yang
berisikan pertanyaan pertanyaan mengenai kualitas tidur. Setelah mengisi
kuesioner, edukasi dimulai dengan topik yang dibahas yaitu kualitas tidur.
Kemudianpaudiens melakukan impelemntasi warm water footbath dan
aromatherapy essential oil lavender, kemudian setelah diberikan materi
dan praktek audiens mengerjakan post test dalam form kuesioner
pengetahuan. Kegiatan ini berlanjut hingga 2 minggu. Hasil evaluasi dari
intervensi. Setelah 2 minggu berlangsung, audiens mengisi form kuesioner
Pittsburgh Sleep Quality Index yang didampingi oleh tim pemateri.
4.3.1 Tahap evaluasi
Kegiatan Kelebihan Kekurangan
1. Struktur Jumlah peserta yang Tidak ada
a. Jumlah peserta telah sesuai dengan
yang kami tentukan
dengan jumlah 10
peserta
b. Tempat Kegiatan pelaksanaan Tidak ada
pelaksanaan tidak ada hambatan

2. Proses Pemateri dapat Tidak ada


a. Pemateri menjawab pertanyaan
dari audien dan
audien memahami
jawaban dari
pemateri dengan
bukti audiens dapat
menyampaikan
kembali jawaban dari
pemateri
b. Pendampingan Peserta menyimak Ada 1 peserta yang
dengan baik apapun merasakan suhu air
yang disampaikan sedikit lebih panas,
oleh pemateri, serta sehingga Solusi yang
peserta aktif dalam diberikan oleh pemateri
bertanya, serta yaitu menambahkan
antusias dalam volume air dingin dan
melakukan mengukur kembali suhu
implementasi yang air dengan menggunakan
sudah dijelaskan. alat pengukur suhu air
(thermometer air )
dengan suhu 37 , ℃
Dimana derajat suhunya
disesuaikan dengan hasil
penelitian sebelumnya.
c. Fasilitator Fasilitator dapat Tidak ada
mengarahkan peserta
untuk aktif bertanya
dan menjawab
d. Peserta Peserta Tidak ada
memperhatikan
dengan baik dan
antusias
e. Pertanyaan Pemateri dapat Tidak ada
dari auidens menjawab pertanyaan
dari peserta yang
berjumlah 3
pertanyaan dan
peserta memahami
jawaban dari
pemateri dengan
bukti peserta dapat
menyampaikan
kembali jawaban dari
pemateri
3. Hasil Peserta dapat Tidak ada
a. Audiens menjawab pertanyaan
(kemampuan dari pemateri yang
audien untuk bertanya dengan
menjawab) jumlah 3 pertanyaan
dan 3 orang yang
menjawab dengan
orang yang berbeda

4.2 Pembahasan
4.2.1 Karakteristik responden berdasarkan data demografi
Data demografi terdiri dari usia dan jenis kelamin yang tercantum dalam
tabel dibawah ini

Tabel 4.1 Data Demografi Responden

Jumlah
Variabel Demografi %
(n)
Usia
Dewasa Awal – Akhir 10 100%
(20 − >60)
Jenis kelamin
Laki-laki 0 0%
Perempuan 10 100%

Dari tabel diatas terlihat bahwa umur seluruh peserta berkisar antara 20-60
tahun. Menurut (Sulistiyani 2016) Setiap tahun diperkirakan sekitar 20% sampai
50% orang dewasa melaporkan adanya gangguan tidur dan sekitar 17%
mengalami gangguan tidur. Menurut kelompok dari karakteristik responden
bahwa usia mempengaruhi masalah pada kualitas tidur karena usia >20 tahun
berpengaruh pada kebiasaan sebelum memiliki anak dan sesudah memiliki anak.
Responden kebanyakan adalah perempuan sebanyak 100% (10 Orang),
menurut (Khasanah, K., & Wahyu 2017) Hormon progesteron dan estrogen
memiliki reseptor di hipotalamus, sehingga adanya dampak langsung dalam ritme
sirkadia dan pola tidur yang dapat membuat wanita memiliki kualitas tidur yang
buruk. Gangguan psikososial seperti kecemasan, dan emosi yang meningkat dan
tidak terkontrol pada wanita dapat menyebabkan penurunan kadar estrogen, yang
mengakibatkan terjadinya kualitas tidur buruk pada Wanita. Kondisi kurang tidur
banyak ditemua pada. Perempuan usia dewasa, terutama ibu rumah tangga
maupun pekerja aktif, mengingat bahwa mereka lebih banyak melakukan aktivitas
sehingga membuatnya lebih lelah, stress dan juga emosi yang meningkat dapat
mempengaruhi kualitas tidur. Tidur merupakan komponen kesehatan yang sangat
esensi, Dimana waktu, frekwensi, durasi, serta kualitas tidur merupakan
determinan yang sangat penting bagi kesehatan manusia.

4.2.2 Deskripsi nilai kuesioner pengetahuan responden sebelum dan sesudah


diberi edukasi dan terapi komplementer warm water footbath dengan
aromatherapy essential oil lavender.
Pre test Post test
Frekuensi Presentase Frekuensi Presentasi
Sangat setuju 1 10% 4 40%
Setuju 2 20% 5 50%
Tidak setuju 5 50% 1 10%
Sangat tidak 2 20% 0 0%
setuju
Uji Normalitas P Value
Wilcoxon 0.004
signed rank test

Tabel di atas menunjukkan audiens kurang memahami pengetahuan


tentang kualitas tidur sebelum dilakukan pengabdian masyarakat. Setelah
dilakukan pengabdian masyarakat, audiens yang memahami tentang
pengetahuan dan memilih sangat setuju sebanyak 4 audiens (40%), setuju
sebanyak 5 audience (50%) sedangkan masih ada 1 audiens yang
beranggapan tidak setuju sebanyak 1 (10%). Hasil uji statistik p = 0.004
menunjukkan ada pengaruh edukasi pendampingan warm water footbath
dengan aromatherapy essential oil lavender dan 8 soal terhadap perubahan
pengetahuan audiens tentang gangguan kualitas tidur dan terapi
nonfarmakologis yaitu warm water footbath dengan aromatherapy
essential oil lavender yang efektif dalam meningkatkan kualitas tidur.

Hasil table …… dan uji…… didapatkan bahwa terdapat perubahan


pengetahuan responden tentang judulmu…..

Health Education dan pendampingan warm water footbath dengan


aromatherapy essential oil lavender dapat meningkatakn kualitas tidur.
(jurnal)Promosi kesehatan tidru melibatkan peningkatan durasi, rekwensi,
serta kualitas tidur pada orang dewasa (9). Istirahat dan tidur sangat
penting untuk dipenuhi oleh manusia, mengingat bahwa tidur merupakan
kebutuhan dasar manusia, seperti halnya pada teori Hierarki Maslow yang
menyatakan bahwa ……kebutuhan dasar fisiologis…(jurnal).

Manfaat tidur akan terasa saat seseorang sudah mencapai tidur yang
berkualitas. Kualitas tidur merupakan kepuasan seseorang terhadap tidur,
sehingga orang tersebut tidak merasakan lelah, lesu, cemas, maupun sulit
berkonsentrasi. Kualitas tidur yang dirasakan oleh seseorang dapat
membantu meningkatkan kebugaran fisik, semangat, maupun motivasi
dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari,
4.2.3 Kualitas Tidur responden sebelum dan sesudah diberi edukasi dan
terapi komplementer warm water footbath dengan aromatherapy essential
oil lavender.

4.2.4 Kualitas Tidur Ressponden berdasarkan hasil per-item Kuesioner PSQI


Tabel 4.3 Daftar Nilai PSQI Responden
No. Responden Nilai Pre Test Nilai Post Test
1. Ny F 9 6
2. Ny A 15 11
13
3. Ny T 9
6
4. Ny R 20 6
5. Ny M 12 16
6. Ny M 1 8
9
7. Ny N 2
23
8. Ny M 16 6
9. Ny Y 16
10. Ny B 8

Dari tabel diatas dapat disimpulkan Untuk menentukan Skor akhir yang
menyimpulkan kualitas Tidur keseluruhan Jumlahkan semua hasil skor mulai dari
komponen 1 sampai 7 dengan cara menjumlahkan nilai dari jawaban yang
dikerjakan oleh audience. Dengan hasil ukur: Baik skor ≤5, Buruk skor >5 dapat
diketahui bahwa sesudah diberi edukasi dan terapi komplementer warm water
footbath dan aromatherapy essential oil lavender tingkat pengetahuan mereka
bertambah antara 10-20% dan kualitas tidur responden meningkat. Perbedaan
tingkat pengetahuan pada responden sebelum dan sesudah diberikan edukasi dan
terapi komplementer warm water footbath dan aromatherapy essential oil
lavender dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4. 3 Deskripsi pernyataan per item sebelum dan sesudah diberi edukasi
dan pendampingan warm water footbath dan aromatherapy essential
oil lavender
Item Pernyataan Pre Test N F Post Test N F
1. Tidak mampu tertidur Tidak pernah 3 30% Tidak pernah 4 40%
selama 30 menit sejak dalam dalam
berbaring sebulan sebulan
terakhir terakhir
1x/minggu 2 20% 1x/minggu 2 20%

2x/minggu 0 0% 2x/minggu 4 40%

<3x/minggu 5 50% <3x/minggu 0 0%

3. Terbangun ditengah Tidak pernah 1 10% Tidak pernah 5 30%


malam atau dini hari dalam dalam
sebulan sebulan
terakhir terakhir
1x/minggu 3 30% 1x/minggu 2 20%
2x/minggu 0 0% 2x/minggu 5 50%
<3x/minggu 6 60% <3x/minggu 0 0%
4. Terbangun untuk Tidak pernah 1 10% Tidak pernah 3 30%
kekamar mandi dalam dalam
sebulan sebulan
terakhir terakhir
1x/minggu 2 20% 1x/minggu 3 30%
2x/minggu 2 20% 2x/minggu 4 40%
<3x/minggu 5 50% <3x/minggu 0 0%
5. Sulit bernafas dengan Tidak pernah 8 80% Tidak pernah 9 90%
baik dalam dalam
sebulan sebulan
terakhir terakhir
1x/minggu 1 10% 1x/minggu 1 10%
2x/minggu 1 10% 2x/minggu 0 0%
<3x/minggu 0 0% <3x/minggu 0
0%
6. Batuk atau mengorok Tidak pernah 6 60% Tidak pernah 7 70%
dalam dalam
sebulan sebulan
terakhir terakhir
1x/minggu 3 30% 1x/minggu 2 20%
2x/minggu 0 0% 2x/minggu 1 10%
<3x/minggu 1 10% <3x/minggu 0 0%
7. Selama sebulan Tidak pernah 10 100% Tidak pernah 9 90%
terakhir, seberapa dalam dalam
sering anda sebulan sebulan
menggunakan obat terakhir terakhir
tidur 1x/minggu 0 0% 1x/minggu 0 0%

2x/minggu 0 0% 2x/minggu 1 10%

<3x/minggu 0 0% <3x/minggu 0 0%
8. Selama sebulan Tidak pernah 3 30% Tidak pernah 4 40%
terakhir, seberapa dalam dalam
sering anda mengantuk sebulan sebulan
ketika melakukan terakhir terakhir
aktivitas di siang hari 1x/minggu 1 10% 1x/minggu 5 50%

2x/minggu 5 50% 2x/minggu 1 10%

<3x/minggu 1 10% <3x/minggu 0 0%

9. Selama satu bulan Tidak 5 50% Tidak 3 30%


terakhir, berapa antusias antusias
banyak masalah yang
anda dapatkan dan
seberapa antusias anda
kecil 2 20% kecil 7 70%
selesaikan
permasalahan
tersebut?

Sedang 3 30% Sedang 0 0%

Besar 0 0% Besar 0 0%

10. Selama bulan terakhir, Sangat baik 1 10% Sangat baik 2 20%
bagaiman anda menilai
kepuasan tidur anda? Cukup baik 8 80% Cukup baik 8 80%

Cukup buruk 0 0% Cukup buruk 0 0%

Sangat buruk 1 10% Sangat buruk 0 0%

Tabel di atas menunjukkan sebelum diberikan edukasi dan pendampingan


warm water footbath dan aromaterapi essential oil lavender audiens
mengalami gangguan kualitas tidur. Setelah dilakukan pengabdian
masyarakat dan evaluasi selama 2 minggu maka gangguan kualitas tidur
audiens sudah membaik.
Tabel 4.4 Tidak mampu tertidur selama 30 menit sejak berbaring pada pasien
yang mengalami kualitas tidur
N Mean Std. Min. Max
Deviation
Nilai kualitas 10 2.90 1.10 1.00 4.00
tidur sebelum
intervensi
Nilai Kualitas 10 2.60 1.26 1.00 4.00
tidur setelah
intervensi
Uji Normalitas P Value Alpha
Wilcoxon
signed rank test 0.386 0.05

Berdasarkan hasil Uji Wilcoxon didapatkan hasil p value 0.386 >0,05,


artinya ada perbedaan antara Pre dan Post dengan pertanyaan Tidak mampu tertidur
selama 30 menit sejak berbaring pada pasien yang mengalami kualitas tidur , sehingga
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh intervensi komplementer warm water
footbath dan aromatherapy essential oil lavender pada usia dewasa.

Tabel 4.5 Terbangun ditengah malam atau dini hari

N Mean Std. Min. Max


Deviation
Nilai kualitas 10 2.50 1.08 1.00 4.00
tidur sebelum
intervensi
Nilai Kualitas 10 2.40 1.17 1.00 4.00
tidur setelah
intervensi
Uji Normalitas P Value Alpha
Wilcoxon 0,714 0.05
signed test

Berdasarkan hasil Uji Wilcoxon didapatkan hasil p value 0.714 >0,05,


artinya ada perbedaan antara Pre dan Post pada pertanyaan Terbangun ditengah
malam atau dini hari, sehingga dapat disimpulkan bahwa bahwa terdapat pengaruh
intervensi komplementer warm water footbath dan aromatherapy essential oil
lavender pada usia dewasa.
Tabel 4.6 Terbangun untuk kekamar mandi

N Mean Std. Min. Max


Deviation
Nilai kualitas 10 2.50 0.97 1.00 4.00
tidur sebelum
intervensi
Nilai Kualitas 10 2.30 1.25 1.00 4.00
tidur setelah
intervensi
Uji Normalitas P Value Alpha
Wilcoxon
signed test 0.623 0.05

Berdasarkan hasil Uji Wilcoxon didapatkan hasil p value 0.623 >0,05,


artinya ada perbedaan antara Pre dan Post pada pertanyaan Terbangun untuk
kekamar mandi, sehingga dapat disimpulkan bahwa bahwa terdapat pengaruh
intervensi komplementer warm water footbath dan aromatherapy essential oil
lavender pada usia dewasa
Tabel 4.7 Sulit bernafas dengan baik
N Mean Std. Min. Max
Deviation
Nilai kualitas 10 3.50 1.08 1.00 4.00
tidur sebelum
intervensi
Nilai Kualitas 10 3.70 0.94 1.00 4.00
tidur setelah
intervensi
Uji Normalitas P Value Alpha
Wilcoxon
signed test 0.317 0.05

Berdasarkan hasil Uji Wilcoxon didapatkan hasil p value0.0317 >0,05,


artinya ada perbedaan antara Pre dan Post pada pertanyaan sulit bernafas dengan
baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa bahwa terdapat pengaruh intervensi
komplementer warm water footbath dan aromatherapy essential oil lavender pada
usia dewasa

Tabel 4.8 Batuk atau mengorok


N Mean Std. Min. Max
Deviation
Nilai kualitas 10 3.30 1.25 1.00 4.00
tidur sebelum
intervensi
Nilai Kualitas 10 3.20 1.31 1.00 4.00
tidur setelah
intervensi
Uji Normalitas P Value Alpha
Wilcoxon
signed test 0.914 0.05

Berdasarkan hasil Uji Wilcoxon didapatkan hasil p value 0.914 >0,05,


artinya ada perbedaan antara Pre dan Post pada pertanyaan batuk atau mengorok,
sehingga dapat disimpulkan bahwa bahwa terdapat pengaruh intervensi
komplementer warm water footbath dan aromatherapy essential oil lavender pada
usia dewasa

Tabel 4.9 Selama sebulan terakhir,


seberapa sering anda menggunakan obat tidur
N Mean Std. Min. Max
Deviation
Nilai kualitas 10 0.00 0.00 0.00 0.00
tidur sebelum
intervensi
Nilai Kualitas 10 3.80 0.63 2.00 4.00
tidur setelah
intervensi
Uji Normalitas P Value Alpha
Wilcoxon
signed test 0.317 0.05

Berdasarkan hasil Uji Wilcoxon didapatkan hasil p value 0.317 <0,05,


artinya ada perbedaan antara Pre dan Post pada pertanyaan selama sebulan terakhir,
seberapa sering anda menggunakan obat tdur, sehingga dapat disimpulkan bahwa
bahwa terdapat pengaruh intervensi komplementer warm water footbath dan
aromatherapy essential oil lavender pada usia dewasa
Tabel 4.10 Selama sebulan terakhir, seberapa sering anda mengantuk ketika
melakukan aktivitas di siang hari
N Mean Std. Min. Max
Deviation
Nilai kualitas 10 2.60 1.07 1.00 4.00
tidur sebelum
intervensi
Nilai Kualitas 10 2.30 1.49 1.00 4.00
tidur setelah
intervensi
Uji Normalitas P Value Alpha
Wilcoxon
signed test 0.587 0.05

Berdasarkan hasil Uji Wilcoxon didapatkan hasil p value 0.587 >0,05,


artinya ada perbedaan antara Pre dan Post pada pertanyaan selama sebulan terakhir
seberapa sering anda mengantuk ketika melakukan aktivitas di siang hari , sehingga
dapat disimpulkan bahwa bahwa terdapat pengaruh intervensi komplementer
warm water footbath dan aromatherapy essential oil lavender pada usia dewasa

Tabel 4.11 Selama satu bulan terakhir, berapa banyak masalah yang anda
dapatkan dan seberapa antusias anda selesaikan permasalahan tersebut
N Mean Std. Min. Max
Deviation
Nilai kualitas 10 1.80 0.91 1.00 3.00
tidur sebelum
intervensi
Nilai Kualitas 10 1.70 0.48 1.00 2.00
tidur setelah
intervensi
Uji Normalitas P Value Alpha
Wilcoxon
signed test 0.763 0.05

Berdasarkan hasil Uji Wilcoxon didapatkan hasil p value 0.763 >0,05,


artinya ada perbedaan antara Pre dan Post pada pertanyaan Selama satu bulan
terakhir, berapa banyak masalah yang anda dapatkan dan seberapa antusias anda
selesaikan permasalahan tersebut, sehingga dapat disimpulkan bahwa bahwa terdapat
pengaruh intervensi komplementer warm water footbath dan aromatherapy
essential oil lavender pada usia dewasa

Table 4.12 Selama bulan terakhir,


bagaimana anda menilai kepuasan tidur anda?
N Mean Std. Min. Max
Deviation
Nilai kualitas 10 1.80 0.42 1.00 2.00
tidur sebelum
intervensi
Nilai Kualitas 10 1.80 0.42 1.00 2.00
tidur setelah
intervensi
Uji Normalitas P Value Alpha
Wilcoxon
signed test 0.564 0.05

Berdasarkan hasil Uji Wilcoxon didapatkan hasil p value 0.564 >0,05,


artinya ada perbedaan antara Pre dan Post pada pertanyaan Selama bulan terakhir,
bagaimana anda menilai kepuasan tidur anda? sehingga dapat disimpulkan bahwa
bahwa terdapat pengaruh intervensi komplementer warm water footbath dan
aromatherapy essential oil lavender pada usia dewasa
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan hari Minggu, 24
Desember 2023 diikuti oleh 10 audiens, selama pelaksanaan kegiatan. Lebih dari
80% audiens mampu memahami materi yang telah disampaikan oleh penyaji,
audiens sangat antusias dan kooperatif selama mengikuti proses pengabdian
Masyarakat sehingga memberikan kemudahan bagi tim edukator dalam
menerapkan dengan menerapkan terapi warm water foothbath dan aromaterapi
essential oil lavender. Diharapkan masyarakat dapat memahami serta dapat
menerapkan cara melakukan secara mandiri.

5.2 Saran
5.2.1 Bagi Perawat dan Pelayanan Kesehatan
Diharapkan menambah wawasan bagi perawat dan tim kesehatan, serta
dapat menjadikan sebagai terapi non farmakologi kombinasi warm water
foothbath dan aromaterapi essential oil lavender dalam meningkatkan
kualitas tidur audiens.
5.2.2 Bagi Masyarakat
Diharapkan kegiatan edukasi ini dapat membantu untuk mengenali faktor
yang memengaruhi kualitas tidur serta meningkatkan kualitas tidur pada
Masyarakat, serta menerapkan kombinasi warm water foothbath dengan
aromaterapi essential oil lavender dalam kehidupan sehari – hari.
5.2.3 Bagi Peneliti selanjutnya
Diharapkan kegiatan edukasi kesehatan tentang kombinasi warm water
foothbath dengan aromaterapi essential oil lavender dapat menambah
referensi bagi penelitian selanjutnya untuk gangguan kecemasan.
DAFTAR PUSTAKA

Arjuni, Nisa, Sih Ageng Lumadi, and Feriana Ira Handian. 2022. “Penggunaan
Aromaterapi Dalam Upaya Menurunkan Tekanan Darah.” Profesional
Health Journal 03.
Darsini, Fahrurrozi, and Eko Agus Cahyono. 2019. “Pengetahuan ; Artikel
Review.” Jurnal Keperawatan 12(1):97.
Denada Novia Rizky. 2023. “The Effect Of Warm Water Foot Soak On Back Pain
In Third Trimester Pregnant Women.” JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati)
9(4):664–70. doi: 10.33024/jkm.v9i4.12438.
Dina, Y., & Feriani, P. 2021. “Efektifitas Pemberian Aromaterapi Lavender
Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Sectio Caesarea.”
Metode Literature Review.
Hembing. 2015. “Yumbuhan Berkhasiat Obat Indonesia.” Ensiklopedia Milenium.
Iswati, Iswati. 2019. “Karakteristik Ideal Sikap Religiusitas Pada Masa Dewasa.”
At-Tajdid : Jurnal Pendidikan Dan Pemikiran Islam 2(01):58–71. doi:
10.24127/att.v2i01.859.
Khasanah, K., & Wahyu, H. 2017. “Kualitas Tidur Lansia Balai Rehabilitasi
Sosial ‘MANDIRI.’” Jurnal Nursing Studies 1.
Maharani, Ardila Putri. 2021. “Radang Perut.” Jurnal Penelitian Perawat
Profesional 11.
Maruti, and N. M. Evida Dwi. 2015. “Efektivitas Rendam Air Hangat Pada Kaki
Terhadap Kualitas Tidur Lansia Di Panti Wredha Harapan Ibu Semarang.”
Nurhazlina Mohd. Ariffin, Miftahul Jannah, Siti Rozaina Kamsani. 2021.
“Perkembangan Usia Dewasa : Tugas Dan Hambatan Pada Korban Konflik
Pasca Damai.” Bunayya : Jurnal Pendidikan Anak 7(2):114. doi:
10.22373/bunayya.v7i2.10430.
Puspitasari. F. 2016. “Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Tentang
Monitoring Kadar Gula Darah Mandiri Pada Penderita Dm Di Rs Pku
Muhammadiyah Yogyakarta.” Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yoyakarta.
Stranges S, Tigbe W, Gómez-Olivé FX, and Kandala NB. Thorogood M. 2015.
“Sleep Problems: An Emerging Global Epidemic? Findings from the
INDEPTH WHO-SAGE Study among More than 40,000 Older Adults from
8 Countries across Africa and Asia.” 35.
Sulistiyani, Cicik. 2016. “Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Kualitas
Tidur Pada Mahasiswa.” Jurnal Kesehatan Masyarakat 1.
Syam. 2016. Pengaruh Rendam Air Hangat Pada Kaki Terhadap Hipertensi.
Makassar: UIN Alauddin Makassar.
Syarfa, I. 2015. “Gambaran Tingkat Pengetahuan, Perilaku Merokok Dan Nikotin
Dependen Mahasiswa Uin Syarif Hidayatullah Jakarta.”
Widyawati, Hadisaputro, Anies, and Soejoenoes. 2016. “Effect of Massage and
Aromatherapy on Stress and Prolactin Level Among Primiprous Puerperal
Mother.” Belitung Nursing Journal 2(4).
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
HEALTH EDUCATION PENDAMPINGAN WARM WATER FOOTBATH
DAN AROMATERAPI ESSENTIAL OIL LAVENDER TERHADAP
PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN KUALITAS TIDUR
PADA USIA DEWASA

Fasilitator: Novita Fajriyah, S. Kep. Ns. M. Kep.


NIDN. 0705119403

Disusun oleh :

2. Silvia Anwar Mahmuda 2112002


3. Ade Restu Putra 2111010
4. Silvia Sulistyowati 2111016
5. Syifa Lintang Kirana 2111044

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ADI HUSADA
SURABAYA
2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik Penyuluan : Health Education Pendampingan Warm Water Footbath


Dan Aromaterapi Essential Oil Lavender Terhadap
Perubahan Pengetahuan Dan Kualitas Tidur Pada Usia
Dewasa
Pokok Bahasan : Terapi Komplementer (Warm Water Footbath Dan
Aromaterapi Essential Oil Lavender ) pada Usia Dewasa.
Sub Pokok Bahasan : Warm Water Footbath Dan Aromaterapi Essential Oil
Lavender Terhadap Perubahan Pengetahuan Dan Kualitas
Tidur Pada Usia Dewasa
Sasaran : Dewasa umur 20-45 tahun
Tempat : Mutiara citra graha blok j-1 No 7 Kec. Candi Kab.
Sidoarjo
Waktu : 30 menit
Hari, Tanggal : Minggu, 24 Desember 2023
Perorganisasian : 1. Pembawa Acara : Silvia Anwar M.
2. Penyaji : Syifa Lintang K .
3. Observer : 1) Silvia S
2) Ade Restu Putra
A. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan peserta dapat mengetahui
tentang Health Education Pendampingan Warm Water Footbath Dan
Aromaterapi Essential Oil Lavender Terhadap Perubahan Pengetahuan Dan
Kualitas Tidur Pada Usia Dewasa.
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, peserta dapat menjelaskan kembali
tentang :
a. Menyebutkan konsep Warm Water Footbath
b. Menyebutkan konsep Aromaterapi Essential Oil Lavender
c. Menyebutkan konsep Usia Dewasa
B. Kegiatan penyuluhan
Kegiatan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan peserta Metode Waktu
Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab Ceramah 3
2. Memperkenalkan salam menit
diri 2. Mendengarkan
3. Menyampaikan
tujuan pokok
materi
Pelaksanaan 1. Menjelaskan 1. Mendengarkan Diskusi 15
materi penyuluhan 2. Menanyakan dan menit
secara terstruktur materi yang Tanya
2. Melakukan belum jawab
demonstrasi terapi dimengerti
komplementer
kombinasi warm
water footbath dan
aromatherapy
lavender dalam
meningkatkan
kualitas tidur pada
usia dewasa

Penutup 1. Melakukan 1. Menjawab Ceramah 12


evaluasi dengan pertanyaan menit
memberikan 2. Menjawab
pertanyaan salam
2. Menarik
kesimpulan
3. menyampaikan
hasil evaluasi
4. menutup
penyuluhan
C. Setting Tempat

A B C

Keterangan :
A = Penyaji
B = Pembawa acara
C = Observer
D = Peserta
D. Garis besar materi
1. Konsep Warm Water Footbath
2. Konsep Aromaterapi Essential Oil Lavender
3. Konsep Usia Dewasa

E. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a. Peserta hadir ditempat penyuluhan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Mutiara Citra Graha Blok
j-1 No 7 Kec. Candi Kab. Sidoarjo
c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
(SAP dan leaflet)
2. Evalusi Proses
a. Masing – masing melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan
baik dan bijaksana sesuai jobdisk yang telah ditentukan.
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan dan praktik demonstrasi
c. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan.
d. Peserta mengajukan pertanyaan dan mahasiswa menjawab pertanyaan
dengan baik dan benar.
3. Evaluasi Hasil
a. Para peserta memahami penjelasan konsep materi yang telah jelaskan
b. Para peserta mampu mempraktikkan Terapi Komplementer
Kombinasi Warm Water Footbath dan Aromaterapi Essential Oil
Lavender secara mandiri
F. Hasil Diskusi dengan Audiens:
Pertanyaan:
1. Apakah boleh terapi yang digunakan hanya salah satu misalnya cuman
rendam air hangat saja ?
2. Kenapa harus aromatherapy oil lavender yang digunakan untuk terapi
ini ?
3. Terapi ini efektifnya dilaksanakan pada waktu kapan saja ?
4. Apakah rendam kaki boleh dikombinasikan dengan aroma terapi
varian lain?
5. Apakah terapi ini hanya untuk orang dengan usia dewasa ? bolehkah
usia anak – anak dan remaja ?
Jawaban:
1. Dari penelitian kami sebelumnya boleh dilaksanakan untuk
keduanya, masing-masing dari keduanya memiliki efek yang sangat
bermanfaat bagi meningkatkan kualitas tidur, apabila dilakukan
salah satu juga boleh dan mendapatkan efek untuk meningkatkan
kualitas tidur. Untuk rendam kaki sendiri itu bermanfaat untuk
memperlancar peredaran darah yang berada di kaki.
2. Dalam aromatherapy lavender yang telah digunakan dalam terapi ini
karena di dalam lavender oil memiliki bahan2 yang terkandung
didalamnya yang membantu untuk merileks kan
3. Terapi yang kami terapkan ini memang efektif untuk dilaksanakan
pada malam hari, karena pada malam hari kita lebih bisa rileks,
aktivitas di malam hari juga lebih sedikit dari siang hari, dan
efektifnya ketika kita siap untuk tidur.
4. Aromaterapi sesuai yang sudah kami teliti memang harus
menggunakan aromaterapi lavender karena didalamnya terdapat
kandungan untuk merileks kaan
5. Penggunaan untuk terapi ini boleh digunkan untuk segala usia,
namun harus tetap sesuai dengan prosedur yang telah diajarkan, suhu
air tetap sesuai dengan sop, dan harus dengan pengawasan orang
yang lebih memahami untuk penggunaan bagi anak-anak.
1.
G. Lampiran
Lampiran 1 - Leafleat
Lampiran 2 – PPT
Lampiran 3 – Kuesioner
KUESIONER KUALITAS TIDUR
Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI)
1. Pukul berapa biasanya anda mulai tidur malam?
2. Berapa lama anda biasanya baru bisa tertidur tiap malam?
3. Pukul berapa anda biasanya bangun pagi?
4. Berapa lama anda tidur dimalam hari?
Tidak pernah
Seberapa sering masalah 1x 2x ≥ 3x
dalam
No masalah dibawah ini Seminggu Seminggu Seminggu
sebulan
mengganggu tidur anda? (1) (2) (3)
terakhir (0)
Tidak mampu tertidur
a. selama 30 menit sejak
berbaring
Terbangun ditengah malam
b.
atau dini hari
Terbangun untuk ke
c. kamar mandi
d. Sulit bernafas dengan baik
e. Batuk atau mengorok
Selama sebulan terakhir,
g seberapa sering anda
menggunakan obat tidur
Selama sebulan terakhir,
seberapa sering anda
h mengantuk ketika
melakukan aktivitas di siang
hari
Seberapa sering masalah Tidak
No. masalah dibawah ini Antusias Kecil Sedang Besar
mengganggu tidur anda?
Selama satu bulan terakhir,
berapa banyak masalah yang
1 anda dapatkan dan seberapa
antusias anda selesaikan
permasalahan tersebut?
Seberapa sering masalah Sangat
Cukup Cukup Sangat
No. masalah dibawah ini Baik
Baik (1) buruk (2) Buruk (3)
mengganggu tidur anda? (0)
Selama bulan terakhir,
j bagaiman anda menilai
kepuasan tidur anda?
Lampiran 4 – Kuesioner
KUESIONER PENGETAHUAN

Nama :

Usia :

Jenis kelamin :

No tlp :

No Pertanyaan SS S TS STS
1. Saya bisa memahami materi yang diberikan
dengan mudah
2. Saya sulit memahami materi yang diberikan
3. Saya bisa mengingat materi yang telah diberikan
4. Saya sulit mengingat materi yang diberikan
5. Saya merasa lebih mengerti materi yang diberikan
menggunakan leaflet
6. Dengan media leaflet membatu saya untuk lebih
mudah memahami materi
7. Saya tertarik dengan materi yang diberikan melalui
leaflet
8. Saya merasa bosan dengan materi yang diberikan
melalui leaflet

Keterangan :

1. SS : Sangat Setuju
2. S : Setuju
3. TS : Tidak Setuju
4. STS : Sangat Tidak Setuju
Lampiran 5 – SOP
No STANDAR OPERASIONAL WARM WATER FOOTHBATH
FASE PRA INTERAKSI
1. Mencuci tangan
2. Persiapkan alat dan bahan
1. Kursi
2. Baskom
3. Termometer air
4. Air hangat
5. Handuk
6. Stopwatch
FASE ORIENTASI
1. Menyambut dengan sopan dan ramah (memberi salam dengan memandang klien)
2. Memperkenal diri kepada klien (memperkenalkan diri sebagai peneliti dengan menyebut
nama sambil berjabatan tangan atau memberi sentuhan kepada klien dengan ramah)
3. Menjelaskan tujuan pemberian warm water foothbath
4. Percaya diri (terlihat tenang dan melakukan dengan percaya diri)
FASE KERJA
1. Posisikan klien dalam posisi duduk di Posisikan klien dalam posisi duduk di kursi

2. Masukan air hangat ke dalam baskom dengan suhu 37ºC.

3. Celupkan dan rendam kaki sampai mata kaki biarkan selama 10 menit

4. Lakukan pengukuran suhu setiap 5 menit, jika suhu turun tambahkan air hangat sampai suhu
sesuai kembali.
5. Setelah selesai 10 menit, angkat kaki lalu keringkan dengan handuk

6. Rapikan peralatan.
TAHAP TERMINASI
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
3. Merapikan alat
4. Melakukan dokumentasi
(Syam 2016)
No STANDAR OPERASIONAL AROMATERAPI ESSENTIAL OIL LAVENDER
FASE PRA INTERAKSI
1. Mencuci tangan
Persiapan alat
1. Difusser
2.
2. Essensial Oil Lavender
3. Air bersih
FASE ORIENTASI
1. Menyambut dengan sopan dan ramah (memberi salam dengan memandang klien)
Memperkenal diri kepada klien (memperkenalkan diri sebagai peneliti dengan menyebut
2.
nama sambil berjabatan tangan atau memberi sentuhan kepada klien dengan ramah)
3. Menjelaskan tujuan pemberian aromaterapi essensial oil lavender
4. Percaya diri (terlihat tenang dan melakukan dengan percaya diri)
FASE KERJA
1. Atur posisi pasien senyaman mungkin, pastikan posisi pasien senyaman dan rileks.
Buka tutup diffuser lalu isi dengan air 100cc

2.

Teteskan essensial oil 3 tetes kemudian tutup diffuser

3.

Tancapkan kabel diffuser ke stop kontak, utur kecepatan keluarnya uap pada diffuser.

4.

Anjurkan klien untuk menghirup aromaterapi dan rileks serta beri afirmasi positif pada klien

5.

6. Setelah terapi selesai bersihkan alat dan atur posisi senyaman untuk klien
Dokumentasikan dalam catatan perawat, respon klien terhadap teknik aromaterapi essential
7.
oil lavender
FASE TERMINASI
1. Mengevaluasi hasil/respon klien
2. Mengakhiri kegiatan
3. Mengucapkan salam
4. Mendokumentasi hasil

Note :
Untuk penggunaannya, 3 tetes essential oil dalam 100cc air dalam diffuser selama 10 menit dengan
jarak pemberian 1 Meter dari lokasi pasien (Widyawati et al. 2016)
Lampiran 6- alat

Anda mungkin juga menyukai