1.5 Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Demonstrasi
1.6 Media
A. Alat
1. Kursi
2. Sounds system
3. Microphone
4. Meja
5. Alat tulis
B. Bahan
1. Stik kolesterol
2. Stik asamurat
3. Stik kolesterol
4. Banner
5. Stik GDA
6. Alkohol swab
terlampir
A. Pengertian nutrisi
Usia lanjut merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Dalam mendefinisikan
batasan penduduk lanjut usia menurut Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
ada tiga aspek yang perlu dipertimbangkan yaitu aspek biologi, aspek ekonomi, dan aspek
sosial. ( BKKBN 1998 ). Secara biologis, penduduk lanjut usia adalah penduduk yang
mengalami proses penuaan secara terus menerus, yang ditandai dengan menurunya daya
tahan fisik yaitu semakin rentannya terhadap penyakit yang dapat menyebabkan
kematian. Secara ekonomi, penduduk lanjut usia lebih dipandang sebagai beban daripada
sumber daya. Dari aspek sosial, penduduk lanjut usia merupakan satu kelompok sosial
sendiri. Di negara barat, penduduk lanjut usia menduduki strata sosial dibawah kaum
muda akan tetapi di Indonesia penduduk lanjut usia menduduki kelas sosial yang tinggi
yang harus dihormati oleh warga muda ( Suara Pembaharuan 14 Maret 1997 ).
Menurut Supardjo ( 1982 ) usia kronologis merupakan usia seseorang ditinjau dari
hitungan umur dalam angka. Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ) menggolongkan lanjut
usia menjadi 4, yaitu : usia pertengahan 45-59 tahun, lanjut usia 60-74 tahun, lanjut usia
tua 75-90 tahun, dan usia sangat tua >90 tahun. Sedangkan menurut Prayitno dalaam
Aryo ( 2002 ) mengatakan bahwa setiap orang yang berhubungan dengan lanjutusia
adalah orang yang berusia 56 tahun ke atas, tidak mempunyai penghasilan dan tidak
berdaya mencari nafkah untuk keperluan pokok bagi kehidupan sehari-hari.
a. Kalori
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecepatan metabolisme basal pada orang-orang
lanjut usia menurun sekitar 15-20% disebabkan menurunnya massa otot dan aktivitas.
Bagi lansia komposisi energi sebaiknya20-25% protein, 20% lemak, sisanya
karbohidrat. Kebutuhan kalori lansia laki-laki sebanyak 1960 kal dan perempuan
sebanyak 1700 kal.
( Misal; beras, jagung, gula )
b. Protein
Pada lansia, masa otot berkurang tetapi ternyata kebutuhan tubuh akan protein tidak
berkurang, bahkan harus lebih tinggi dari orang dewasa ysitu sekitar 12-14% dari
porsi untuk orang dewasa, karena pada masa lansia efisiensi penggunaan senyawa
protein oleh tubuh berkurang disebabkan pencernaan dan penyerapan kurang efisien.
( Misal ; daging, ikan, susu, kacang-kacangan )
c. Lemak
Konsumsi lemak yang dianjurkan adalah 30% atau kurang dari total kalori yang
dibutuhkan, konsumsi lemak yang berlebih dapat menimbulkan penyakit
artherosklerosis ( penyumbatan pembuluh darah ke jantung ).
( Misal ; minyak, santan, susu, mentega )
d. Serat Makanan
Salah satu masalah yang banyak diderita lansia adalah sembelit atau konstipasi dan
terbentuknya benjolan-benjolan diusus. Serat makanan terbukti dapat menyembuhkan
kesulitan tersebut. Sumber serat yang baik bagi lansia antara lain adalah sayur-
sayuran, buah-buahan segar dan tidak dianjurkan mengkonsumsi suplemen serat
dikhawatirkan konsumsi seratnya terlalu banyak , yang dapat menyebabkan mineral
zat gizi lain terserap oleh serat dan tidak dapat diserap oleh tubuh.
e. Vitamin dan Mineral
Umumnya lansia kurang mengkonsumsi vitamin A, B1, B2, B6, niasin, asam folat,
vitamin C, D, dan E. Alasan tersebut dikarenakan dibatasinya jumlah konsumsi
makanan khususnya buah-buahan dan sayuran.
Kekurangan mineral pada lansia adalah mineral kalsium yang menyebabkan
kerapuhan tulang.
f. Air
Cairan dalam bentuk air dalam minuman dan makanan sangat diperlukan tubuh untuk
mengganti cairan yang hilang yang terbuang melalui keringat, urine. Membantu
pencernaan makanan dan membersihkan ginjal. Pada lansia dianjurkan minum lebih
dari 6-8 gelas per hari