Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENGABDIAN MASYARAKAT PADA


LANSIA
“MORE NUTRITION MORE DAY LIVING”

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


STIKES KARYA HUSADA KEDIRI
2015/2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN
1.1 Tema, Sasaran, Waktu dan Tempst Pelaksanaan
Tema : Penyuluhan Kesehatan
Topik : More Nutrion More day lifing
Sasaran : Lansia
Waktu : 08:30 WIB s/d
Hari, tanggal : 6-15 mei 2016
Tempat : Wilayah kerja Puskesmas Bendo, desa Tawang

1.2 Tujuan instruksi umum (TIU)


Setelah dilakukan penyuluhan selama 115 menit, komunitas lansia desa Tawang dapat
mengerti, memahami dan mampu menerapkan dalam keseharian lansia.

1.3 Tujuan instruksi khusus (TIK)


Lansia posiandu desa Tawang mampu :
1. Mengerti dan memahami pengertian gizi seimabang pada lansia
2. Memahami jenis-jenis makan yang baik untuk dikonsumsi
3. Memahami jenis-jenis makanan yang tidak baik untuk lansia

1.4 Materi Penyuluhan


1. Pengertian
2. Tujuan
3. Manfaat

1.5 Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Demonstrasi

1.6 Media
A. Alat
1. Kursi
2. Sounds system
3. Microphone
4. Meja
5. Alat tulis
B. Bahan
1. Stik kolesterol
2. Stik asamurat
3. Stik kolesterol
4. Banner
5. Stik GDA
6. Alkohol swab

1.7 Kegiatan penyuluhan


1. Kegiatan minggu pertama (penyuluhan)
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 2 menit Pra interaksi Kesiapan
a. Melakukan self evaluasi terhadap
kesiapan dan kemampuan yang dimiliki
oleh pemberian pendidikan kesehatan .
2 13 menit Orientasi Menjawab, mendengarkan
Tahap awal interaksi dengan klien dan memperhatikan
a. Memberi salam
b. Perkenalan
c. Menyampaikan kontrak waktu
d. Menyampaikan tujuan
e. Menyampaikan topic penyuluhan
3 30 menit Kerja ( waktu 30 menit ) Menyimak dan
Menyampaikan isi pokok materi penyuluhan : memperhatikan
Nutrisi Pada Lansia ( terlampir )
4 15 menit Terminasi Merespon dan bertanya, serta
a. Menyimpulkan materi penyuluhan telah menjawab pertanyaan
disampaikan
b. Evaluasi terhdap peserta penyuluhan
tentang pokok materi penyuluhan yang
telah disajikan
c. Tindak lanjut : memberikan tugas
kepada peserta penyuluhan dalam
melakukan saran – saran yang harus
diperhatikan
Terminasi sementara pertemuan.
5 5 menit Istirahat Istirahat
Menyiapkan tempat senam lansia Menikmati snack yang sudah
disiapkan
6 30 menit Senam lansia Senam lansia

7 60 menit Cek kesehatan Kesiapan.


a. Cek gula darah
b. Cek asam urat
c. Cek kolesterol
d. Cek tekanan darah
e. Cek berat badan ideal berdasarkan tinggi
badan dan berat badan
Terminasi akhir pertemuan.

terlampir

2. MINGGU KEDUA (SURVEY)


Mahasiswa mendatangi langsung kerumah sasaran penyuluhan guna untuk
menggetahui perkembangan sekaligus evaluasi terkait kegiatan minggu pertama
yaitu penyuluhan tentang “Nutrisi pada lansia”.
Hari :
Tanggal : 6-15 mei 2016
Dosen pendamping : Dodik Arso Wibowo, S.Kep Ns., M.Kep.
Nurul laili, S.Kep,Ns., M.Kep

No. NAMA MAHASISWA SASARAN WAKTU


1 Samsul Arifin 08:00 WIB
2 Priska Irwina 08:00 WIB
3 Zakia Via Meta 08:00 WIB
4 Endah Pangesti 08:00 WIB
5 EviCahayati 08:00 WIB

3. MINGGU KETIGA (SURVEY)


Mahasiswa mendatangi langsung kerumah sasaran penyuluhan guna untuk
menggetahui perkembangan sekaligus evaluasi terkait kegiatan minggu pertama
yaitu penyuluhan tentang “Nutrisi pada lansia”.
Hari :
Tanggal : 6-16 mei 2016
Dosen pendamping : Sutiyah Heny, S.Kep.Ns., M.Kes
Vela Purnamasari, S.Kep Ns

No. NAMA MAHASISWA SASARAN WAKTU


1 Mia Efit 08:00 WIB
2 Bayu Krisna 08:00 WIB
3 Sonia Yusan 08:00 WIB
4 Ertika Diva Lailiyana 08:00 WIB
5 Wahyu Ferriaywan 08:00 WIB

1. Minggu keempat (Evaluasi)


Mahasiswa mengumpulkan hasil survey mulai dari minggu kedua sampai minggu keempat
dan membuat hasil laporan kegiatan pengabmas selama satu bulan.
MATERI NUTRISI PADA LANSIA

A. Pengertian nutrisi
Usia lanjut merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Dalam mendefinisikan
batasan penduduk lanjut usia menurut Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
ada tiga aspek yang perlu dipertimbangkan yaitu aspek biologi, aspek ekonomi, dan aspek
sosial. ( BKKBN 1998 ). Secara biologis, penduduk lanjut usia adalah penduduk yang
mengalami proses penuaan secara terus menerus, yang ditandai dengan menurunya daya
tahan fisik yaitu semakin rentannya terhadap penyakit yang dapat menyebabkan
kematian. Secara ekonomi, penduduk lanjut usia lebih dipandang sebagai beban daripada
sumber daya. Dari aspek sosial, penduduk lanjut usia merupakan satu kelompok sosial
sendiri. Di negara barat, penduduk lanjut usia menduduki strata sosial dibawah kaum
muda akan tetapi di Indonesia penduduk lanjut usia menduduki kelas sosial yang tinggi
yang harus dihormati oleh warga muda ( Suara Pembaharuan 14 Maret 1997 ).
Menurut Supardjo ( 1982 ) usia kronologis merupakan usia seseorang ditinjau dari
hitungan umur dalam angka. Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ) menggolongkan lanjut
usia menjadi 4, yaitu : usia pertengahan 45-59 tahun, lanjut usia 60-74 tahun, lanjut usia
tua 75-90 tahun, dan usia sangat tua >90 tahun. Sedangkan menurut Prayitno dalaam
Aryo ( 2002 ) mengatakan bahwa setiap orang yang berhubungan dengan lanjutusia
adalah orang yang berusia 56 tahun ke atas, tidak mempunyai penghasilan dan tidak
berdaya mencari nafkah untuk keperluan pokok bagi kehidupan sehari-hari.

B. Kebutuhan Nutrisi pada Lansia


Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan untuk mempertahankan kehidupanya,
karena didalam makanan terdapat zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk
melakukan kegiatan metabolismenya. Bagi lansia pemenuhan kebutuhan gizi yang
diberikan dengan baik dapat membantu dalam proses beradaptasi atau menyesuaikan diri
dengan perubahan-perubahan yang dialaminya , selain itu dapat menjaga kelangsungan
pergantian sel-sel tubuh sehingga dapat memperpanjang usia.

Berikut adalah kebutuhan nutrisi pada lansia :

a. Kalori
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecepatan metabolisme basal pada orang-orang
lanjut usia menurun sekitar 15-20% disebabkan menurunnya massa otot dan aktivitas.
Bagi lansia komposisi energi sebaiknya20-25% protein, 20% lemak, sisanya
karbohidrat. Kebutuhan kalori lansia laki-laki sebanyak 1960 kal dan perempuan
sebanyak 1700 kal.
( Misal; beras, jagung, gula )
b. Protein
Pada lansia, masa otot berkurang tetapi ternyata kebutuhan tubuh akan protein tidak
berkurang, bahkan harus lebih tinggi dari orang dewasa ysitu sekitar 12-14% dari
porsi untuk orang dewasa, karena pada masa lansia efisiensi penggunaan senyawa
protein oleh tubuh berkurang disebabkan pencernaan dan penyerapan kurang efisien.
( Misal ; daging, ikan, susu, kacang-kacangan )
c. Lemak
Konsumsi lemak yang dianjurkan adalah 30% atau kurang dari total kalori yang
dibutuhkan, konsumsi lemak yang berlebih dapat menimbulkan penyakit
artherosklerosis ( penyumbatan pembuluh darah ke jantung ).
( Misal ; minyak, santan, susu, mentega )
d. Serat Makanan
Salah satu masalah yang banyak diderita lansia adalah sembelit atau konstipasi dan
terbentuknya benjolan-benjolan diusus. Serat makanan terbukti dapat menyembuhkan
kesulitan tersebut. Sumber serat yang baik bagi lansia antara lain adalah sayur-
sayuran, buah-buahan segar dan tidak dianjurkan mengkonsumsi suplemen serat
dikhawatirkan konsumsi seratnya terlalu banyak , yang dapat menyebabkan mineral
zat gizi lain terserap oleh serat dan tidak dapat diserap oleh tubuh.
e. Vitamin dan Mineral
Umumnya lansia kurang mengkonsumsi vitamin A, B1, B2, B6, niasin, asam folat,
vitamin C, D, dan E. Alasan tersebut dikarenakan dibatasinya jumlah konsumsi
makanan khususnya buah-buahan dan sayuran.
Kekurangan mineral pada lansia adalah mineral kalsium yang menyebabkan
kerapuhan tulang.
f. Air
Cairan dalam bentuk air dalam minuman dan makanan sangat diperlukan tubuh untuk
mengganti cairan yang hilang yang terbuang melalui keringat, urine. Membantu
pencernaan makanan dan membersihkan ginjal. Pada lansia dianjurkan minum lebih
dari 6-8 gelas per hari

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Gizi pada usia Lanjut


a. Berkurangnya kemampuan mencerna makanan akibat kerusakan gigi atau
Berkurangnya indera pengecapan akibat penurunan terhadap cita rasa manis, asin,
asam, dan pahit
b. Esofagus atau kerongkongan mengalami pelebaran
c. Rasa lapar menurun, asam lambung menurun
d. Gerakan usus atau gerak peristaltik lemah dan biasanya menimbulkan konstipasi
e. Penyerapan makanan diusus menurun
f. Perencanaan makanan untuk Lansia

D. Perencanaan Makanan untuk Lansia


a. Makanan harus mengandung zat gizi dari makanan yang beraneka ragam, yang
terdiri dari : zat tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur
b. Perlu diperhatikan porsi makanan, jangan terlalu kenyang. Porsi makan hendaknya
diatur merata dalam satu hari sehingga dapat makan lebih sering dengan porsi kecil
c. Banyak minum dan kurangi garam , dengan banyak minum dapat memperlancar
pengeluaran sisa makanan, dan menghindari makanan yang terlalu asin yang dapat
mencegah kemungkinan terjadinya darah tinggi
d. Batasi makanan yang manis atau gula, minyak dan makanan yang berlemak seperti
santan, mentega
e. Bagi pasien lansia yang proses penuaanya sudah lebih lanjut perlu diperhatikan hal-
hal sebagai berikut :
- Makanlah makanan yang mudah dicerna
- Hindari makanan yang terlalu manis, gurih, dan goreng-gorengan
- Bila kesulitan mengunyah karena gigi rusak atau gigi palsu kurang baik,
makanan harus lunak atau lembek
- Makanan dalam porsi kecil tapi sering
- Makanan selingan susu, buah
f. Batasi minum kopi atau teh, boleh diberikan tetapi harus diencerkan, sebab berguna
pula untuk merangsang gerakan usus dan menambah nafsu makan
g. Makanan mengandung zat besi seperti : kacang-kacangan, hati, telur, daging rendah
lemak, bayam, sayuran hijau
h. Lebih dianjurkan untuk mengolah makanan dengan cara dikukus, direbus atau
dipanggang kurangi makanan yang digoreng
i. Makanan yang kurang baik bagi lansia adalah makanan berlemak tinggi seperti
seperti jerohan (usus, hati, ampela, otal dll), lemak hewan, kulit hewan (misal kulit
ayam, kulit sapi, kulit babi dll), goreng-gorengan, santan kental.
j. Lansia harus diberi pengertian untuk mengurangi atau kalau bisa menghindari
makanan yang mengandung garam natrium yang tinggi. Contoh bahan makanan
yang mengandung garam natrium yang tinggi adalah garam dapur, vetsin, daging
kambing, jerohan, atau makanan yang banyak mengandung garam dapur misalnya
ikan asin, telur asin, ikan pindang.
k. Lansia harus memperbanyak makan buah dan sayuran, karena sayur dan buah
banyak mengandung vitamin, mineral dan serat. Lansia sering mengeluhkan tentang
konstipasi/susah buang air besar, nah dengan mengkonsumsi sayur dan buah yang
kaya akan serat maka akan melancarkan buang air besar. Untuk buah, utamakan buah
yang bisa dimakan dengan kulitnya karena seratnya lebih banyak. Dengan
mengkonsumsi sayuran dan buah sebenarnya lansia tidak perlu lagi mengkonsumsi
suplemen makanan.
l. Selain konsumsi sayur dan buah, Lansia harus banyak minun air putih. Kebutuhan air
yakni 1500 – 2000 ml atau 6 -8 gelas perhari. Air ini sangat besar artinya karena air
menjalankan fungsi tubuh, mencegah timbulnya penyakit di saluran kemih seperti
kencing batu, batu ginjal dan lain-lain. Air juga sebagi pelumas bagi fungsi tulang
dan engselnya, jadi bila tubuh kekurangan cairan maka fungsi, daya tahan dan
kelenturan tulang juga berkurang. Air juga berguna untuk mencegah sembelit, karena
untuk penyerapan makanan dalam usus memerlukan air.

Anda mungkin juga menyukai