DISUSUN OLEH:
1. NURMALASARI
2. SITI HANISAH
3. SITI SAPITRIYANI
UNIVERSITAS PRIMAGRAHA
2023
Kata pengantar
Daftar isi
BAB I
Pendahuluan
A. Latar belakang
Ketentuan pasal 2 ayat (2) undang-undang dasar negara republik indonesia tahun 1945
menegaskan bahwa kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan sepenuhnya menurut
undang-undang dasar. Penegasan kedaulatan berada ditangan rakyat menunjukan bahwa faham
negara kita ini adalah demokrasi dimana the government of the people, by people and for the
people. Demokrasi dalam arti sebenarnya terkait dengan pemenuhan hak asasi manusia. Dengan
demikian ia merupakan fitrah yang harus dikelola agar menghasilkan output yang baik.
Demokrasi pada dasarnya memerlukan aturan main sesuai dengan peraturan perundang-
undangan demokrasi yang di peraktikkan sekarang ini demokrasi konstitusional dimana ciri
khasnya adalah pemerintah yang terbatas kekuasaannyadan tidak dibenarkan bertindak
sewenang-wenang terhadap warga negaranya. Pada saat sebelum diberlakukannya UUD 1945,
muncul berbagai perdebatan yang dilontarkan oleh para pendiri bangsa diantaranya terjadi dalam
sidang BPUPKI. Pada saat itu Soekarno menyampaikan pendapatnya, begitu juga dengan
Mohammad Hatta yang menyatakan bahwa adanya kebutuhan HAM dalam UUD akan
mengakibatkan kekuasaan tidak terbatas dalam negara. Tercapainya kesepakatan yaitu
mencantumkan muatan HAM yang sebelumnya ditentang oleh Soekarno karena dinilai sebagai
cerminan nilai barat dan bertolak dengan cita Negara kekeluargaan. Meskipun tidak secara
langsung memuat pencantuman HAM, namun muatan pasal tersebut cukup menjadi bagian dari
cerminan HAM di Indonesia saat itu
B. Masalah
1. Perlunya memberikan kejelasan definisi, keadilan dan kepastian hukum bagi PPPK
2. Perlunya memberikan keadilan dan kepastian bagi tenaga honorer
3. Perlunya mengkaji lebih dalam mengenai urgensi pembentukan KASN
C. Tujuan
1. Mengetahui keadilan dan kepastian hukum
2. Mengetahui tentang HAM dan aliran yang terdapat di dalamnya
3. Mengetahui hak dan jenis-jenis HAM di indonesia
BAB ll
Pembahsan
A. Konsep hak asasi manusia
Aliran HAM yang ada di Indonesia terdiri dari aliran Individualistis, Marxismes, dan
Integralistis, sebagai berikut:
1. Individualistis
Paham individualistis ini seringkali dikenal juga dengan paham liberalisme (kebebasan) yang
dikenalkan oleh John Locke dan Jan Jaques Rousseau dan dikutip oleh Max Boli Sabon dalam
bukunya Hak Asasi Manusia (hal. 87) adalah paham yang mengatakan bahwa manusia sejak
dalam kehidupan alamiah (status naturalis) telah mempunyai hak asasi, termasuk hak-hak yang
dimiliki secara pribadi. Hak manusia meliputi hak hidup, hak kebebasan dan kemerdekaan, serta
hak milik (hak memiliki sesuatu).
2. Marxisme
Paham marxisme menurut Mujaid Kumkelo, dkk dalam bukunya Fiqh HAM (Ortodoksi dan
Liberalisme Hak Asasi Manusia dalam Islam) (hal. 34) adalah paham yang diambil dari filsuf
Karl Marx, dimana paham tersebut menolak teori hak-hak alami, karena suatu hak adalah
kepemilikan negara atau kolektivitas (respository of all rights).
Pahak marxisme ini menurut Teguh Presetyo dalam bukunya Filsafat, Teori, dan Ilmu Hukum:
Pemikiran Menuju Masyarakat yang Berkeadilan dan Bermartabat (hal. 42) sebuah filsafat yang
tidak boleh statis, tetapi harus aktif membuat perubahan-perubahan karena yang terpenting
adalah perbuatan dan materi, bukan ide-ide. Menurut Marx, manusia selalu terkait dengan
hubungan-hubungan kemasyarakatan yang melahirkan sejarah. Menusia adalah makhluk yang
bermasyarakat, yang beraktivitas, terlihat dalam suatu proses produksi. Hakikat manusia adalah
kerja (homo laborans, homo faber). Jadi ada kaitan yang erat antara filsafat, sejarah, dan
masyarakat. Pemikiran Marx ini dikenal dengan Materialisme Historis atau Materialisme
Dialektika.
Masih dari sumber yang sama, dengan jalan pikiran ini pula Marx menjelaskan pandangannya
tentang teori pertentangan kelas, sehingga pada perkembangan berikutnya melahirkan
Komunisme.
3. Integralistis
Paham integralitas adalah suatu konsep negara yang dipaparkan oleh Soepomo, yang menurutnya
negara adalah hukum, dimana jika negara berbahagia, berarti dengan demikian itu adalah
kebahagian bagi tiap individu dan golongannya juga, karena individu dan golongan tersebut cinta
kepada tanah air. Dengan demikian, hak yang berasal dari manusia sebagai otonomi sendiri
adalah hal yang bertentangan menurut prinsip integralistis, karena kepentingan individu adalah
kepentingan negara, begitu juga sebaliknya. (Pidato Soepomo dalam sidang Badan Persiapan
Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK) pada tanggal 31 Mei 1945. Lihat, Risalah
Sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) 28 Mei 1945 - 22 Agustus 1945).
Selain itu Jimly Asshiddiqie berpendapat bahwa ketika terjadi perubahan UUD 1945 secara
konstitusional, dengan menambah Bab XA berjudul Hak Asasi Manusia, secara konstiusional
seluruh masyarakat bangsa Indonesia menerima konsep HAM sebagai konsep yang sejalan
dengan ideologi Pancasila. Dengan demikian, semua perdebatan tentang konsep HAM yang
terjadi sepanjang masa perjuangan kemerdekaan telah sirna, dan kini sudah tidak ada lagi silang
selisih pendapat tentang HAM untuk dimasukkan dalam UUD 1945.
Sebagai informasi, sebelumnya menurut Max Boli Sabon (hal. 89) pada era perjuangan
kemerdekaan Indonesia, muncul beberapa perdebatan mengenai masuk atau tidaknya konsep
HAM antar tokoh pendiri bangsa di antaranya:
Ir. Soekarno menentang HAM dimasukkan dalan UUD 1945 karena konsep HAM
berdasarkan individualistis dalam ideologi liberalisme sehingga harus dikikis habis dari
muka bumi Indonesia.
Soepomo berpendapat bahwa HAM bersifat individualistis sehingga bertentangan dengan
paham negara kekeluargaan (negara integralistis) yang sedang dibangun.
Mohammad Hatta berpendapat bahwa Ham perlu dimasukkan dalam UUD 1945 untuk
menghindari penyalahgunaan kekuasaan oleh negara terhadap warga negara manakala
suatu saat negara hukum (rechtsstaat) berubah menjadi negara kekuasaan (machtsstaat).
Mohammad Yamin berpendapat bahwa HAM perlu dimasukkan dalam UUD 1945
sebagai perlindungan kemerdekaan terhadap warga negara yang harus diakui oleh UUD
1945.
B. Hak asasi manusia di Indonesia
Tindakan pemerintah Indonesia telah dianggap mengkhawatirkan oleh para pendukung hak asasi
manusia. Baik Human Rights Watch dan Amnesty International mengkritik pemerintah
Indonesia dalam berbagai hal.
Pada saat sebelum diberlakukannya UUD 1945, muncul berbagai perdebatan yang dilontarkan
oleh para pendiri bangsa diantaranya terjadi dalam sidang BPUPKI. Pada saat itu Soekarno
menyampaikan pendapatnya, begitu juga dengan Mohammad Hatta yang menyatakan bahwa
adanya kebutuhan HAM dalam UUD akan mengakibatkan kekuasaan tidak terbatas dalam
negara. Tercapainya kesepakatan yaitu mencantumkan muatan HAM yang sebelumnya ditentang
oleh Soekarno karena dinilai sebagai cerminan nilai barat dan bertolak dengan cita Negara
kekeluargaan. Meskipun tidak secara langsung memuat pencantuman HAM, namun muatan
pasal tersebut cukup menjadi bagian dari cerminan HAM di Indonesia saat itu. Terkait
pencantuman HAM ada tiga pandangan diantaranya:
Pertama, mereka yang berpandangan bahwa UUD 1945 tidak memberikan jaminan atas
HAM secara komprehensif.
Kedua, mereka berpandangan UUD 1945 memberikan jaminan atas HAM secara
komprehensif.
Ketiga, berpandangan bahwa UUD 1945 hanya memberikan pokok-pokok jaminan atas
HAM.
Dilihat dalam sejarah bahwasanya Indonesia menganut sistem konstitusional yang mana masalah
mengenai HAM menjadi materi yang sangat penting. Menurut A.A.H. Struycken, eksistensi
konstitusi memuat pandangan, keinginan dan perkembangan kehidupan negara oleh tokoh-tokoh
bangsa yang menginginkan terbentuknya negara hukum yang menjamin terlindunginya HAM.
Berbicara mengenai konsepsi HAM dalam konstitusi di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari
diskursus panjang antara kelompok yang tidak menyetujui dengan kelompok yang bersikeras
agar ketentuan HAM diakomodir dalam muatan materi konstitusi.
Sejumlah lembaga berkaitan dengan pelaksanaan hak asasi manusia di Indonesia, antara lain:
- Ombudsman
- Komisi Kejaksaan
- Dewan Pendidikan
- Dewan Pers
1. Franz Magnis-Suseno
Hak asasi manusia adalah hak-hak yang dimiliki manusia bukan karena diberikan kepadanya
oleh masyarakat, bukan berdasarkan hukum positif yang berlaku, melainkan berdasarkan
martabatnya sebagai manusia.
2. oetandyo Wignjosoebroto
Hak asasi manusia adalah hak yang melekat secara kodrati pada setiap makhluk yang dilahirkan
dengan sosok biologis manusia, yang memberikan jaminan moral, dan menikmati kebebasan dari
segala bentuk perlakuan yang menyebabkan manusia itu tak dapat hak hidup secara layak
sebagai manusia yang dimuliakan Allah.
Hak asasi manusia adalah hak yang dimiliki manusia yang diperoleh dan dibawanya sejak dari
kelahiran atau kehadiran di dalam kehidupan masyarakat.
4. Jack Donelly
HAM adalah hak setiap orang karena ia adalah manusia. Hak yang dimaksud setara bagi setiap
orang, tidak dapat dicabut dan bersifat universal.
5. Mashood A. Baderin
Hak asasi manusia adalah hak-hak manusia yang sepenuhnya setara. Semua hak itu beraal dari
martabat inheren manusia dan telah didefinisikan sebagai "klaim-klaim" manusia, untuk diri
mereka sendiri atau untuk orang-orang lain, dan didukung oleh teori perikemanusiaan pada
manusia.
Hak asasi manusia yang harus di hormati dan di jamin pemenuhan nya baik oleh aparat negara
atau setiap warga negara :
Hak asasi pribadi (personal rights) antara lain hak mengemukakan pendapat, hak
memeluk agama, hak beribadah menurut agama masing-masing, dan hak kebebasan
berorganisasi atau berserikat.
Hak asasi ekonomi (property rights) antara lain hak memiliki sesuatu, hak menjual dan
membeli sesuatu, hak mengadakan suatu perjanjian atau kontrak, dan hak memiliki
pekerjaan.
Hak asasi untuk mendapatkan pengayoman dan perlakuan yang sama dalam keadilan
hukum dan pemerintahan (rights of legal equality), hak ini adalah hak persamaan hukum.
Hak asasi politik (political rights) antara lain hak untuk diakui sebagai warga negara yang
sederajat, hak ikut serta dalam pemerintahan, hak memilih dan dipilih dalam pemilu, hak
mendirikan partai politik, serta hak mengajukan petisi dan kritik atau saran.
Hak asasi sosial dan budaya (social cultural rights) antara lain hak untuk memilih
pendidikan, hak mendapatkan pelayanan kesehatan, dan hak untuk mengembangkan
kebudayaan
Hak asasi untuk mendapat perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan hukum
(procedural rights) antara lain hak mendapat perlakuan yang adil dalam penggeledahan,
penangkapan, peradilan, dan pembelaan hukum.
Ada beberapa contoh kasus pelanggaran HAM yang berat di Indonesia, di antaranya:
Kerusuhan Tanjung Priok tanggal 12 September 1984. Dalam kasus ini 24 orang tewas,
36 orang luka berat, dan 19 orang luka ringan. Keputusan majelis hakim terhadap kasus
ini menetapkan seluruh 14 terdakwa dinyatakan bebas.
Penembakan mahasiswa Universitas Trisakti pada tanggal 12 Mei 1998. Dalam kasus ini,
4 orang mahasiswa tewas.
Mahkamah Militer yang menyidangkan kasus ini memvonis dua terdakwa dengan
hukuman hanya 4 bulan penjara, empat terdakwa divonis 2 - 5 bulan penjara dan
sembilan orang terdakwa divonis penjara 3 - 6 tahun.
Pelanggaran HAM yang termasuk berat lainnya adalah penculikan aktivis pada
1997/1998. Dalam kasus ini, 23 orang dinyatakan hilang dengan rincian 9 orang di
antaranya telah dibebaskan, dan 13 orang belum ditemukan sampai saat ini.
Hak asasi manusia sendiri adalah hak yang dimiliki oleh semua manusia tanpa melihat ras, jenis
kelamin, kebangsaan, etnis, bahasa, agama, atau status lainnya. Hal ini dapat memastikan setiap
orang berhak untuk hidup dan memiliki kebebasan, hak untuk bekerja, dan lainnya.
Setelah membahas pengertian Hak Asasi Manusia (HAM) berdasarkan konstitusi dan menurut
para ahli, kini kita akan membahas ciri-ciri dari Hak Asasi Manusia (HAM).
Menurut Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia, Hak Asasi
Manusia terdiri dari beberapa macam di antaranya:
Menurut Deklarasi Universal Ham (DUHAM), macam-macam Hak Asasi Manusia terdiri dari
lima jenis, yaitu:
Hak personal (yang berkaitan dengan kebutuhan individu)
Hak legal (yang berkaitan dengan perlindungan hukum)
Hak sipil dan politik (yang berkaitan dengan kebebasan menentukan pilihan politik)
Hak subsistensi (yang berkaitan dengan sumber daya untuk menunjang kehidupan)
Hak ekonomi, sosial dan budaya.
E. Civil Society
1. Madani (Civil Society)
Masyarakat madani (Civil Society) adalah sebuah konsep dalam bentuk masyarakat yang sering
di perbincangkan hingga saat ini. Makna dan arti dari civilsociety sendiri bermacam-macam dan
bervariasi.
Civil society dalam bahasa Indonesia mengandung banyak istilah dimana istilah yang satu
dengan lainnya hampir sama. Istilah-istilah tersebut dicetuskan oleh orang-orang yang berbeda
seperti Masyarakat Sipil (Mansour Fakih), Masyarakat Kewargaan (FranzMagnis Suseno dan
M. Ryaas Rasyid), Masyarakat Madani (Anwar Ibrahim,Nurcholis Madjid, dan M. Dawam
Rahardjo) Sedangkan dalam bahasa asing,
civil society disebutkan ke dalam beberapa istilah seperti Koinonia Politike (Aristoteles),
Societas Civilis (Cicero), ComonitasPolitica, dan Societe Civile (Tocquivile), Civitas Etat
(Adam Fer-guson) .
Konsepcivil society ini merupakan wacana yang telah mengalami proses yang panjang.Konsep
masyarakat madani atau civil society ini merupakan bangunan yang lahir dari sejarah pergulatan
bangsa Eropa Barat, Yakni muncul bersamaan dengan proses modernisasi, terutama pada saat
adanya transformasi dari masyarakat feodal menuju masyarakat modern.
Masyarakat Sipil merupakan terjemahan dari istilah Inggris Civil Society yang mengambil dari
bahasa Latin civilas societas. Secara historis karya Adam Ferguson merupakan salah satu titik
asal penggunaan ungkapan masyarakat sipil(civil society),yang kemudian diterjemahkan sebagai
Masyarakat Madani3.Masya-rakat sipil, memiliki dua bidang yang berlainan yaitu bidang politik
(juga moral) dan bidang sosial ekonomi yang secara bersamaan diperjuangkan untuk
kepentingan masyarakat.
Masyarakat madani dapat didefinisikan sebagai sebuah wilayah kehidupan sosial yang
terorganisasi, yang bercirikan kesukarelaan(voluntary), keswasembadaan (self generating),
keswadayaan (self supporting),keman dirian tinggi dalam berhadapan dengan negara, dan
berkaitan dengan norma atau nilai-nilai hukum yang diikuti warganya.Makna lain bagi istilah
civil society yaitu adanya penekanan pada ruang(space) yang dimana individu dan kelompok
masyarakat saling berinteraksi dalam semangat toleransi disuatu wilayah atau negara. Didalam
ruang tersebut masyarakat berpartisipasi dalam proses pembuatan kebijakan publik. Selain itu
ada juga yang memahami civil society sebagai sebuah asosiasi masyarakat yang beradab dan
sukarela hidup dalam suatu tatanan sosial dimana terjadi mobilitas yang tinggi dan kerja
sama antar seluruh elemen masyarakat. Ernest Gellner mengartikan masyarakat sipil atau
masyarakat madani ini sebagai masyarakat yang terbangun atas dasar berbagai Non
Governmentorganization (NGO) yang bersifat otonom dan tangguh untuk menjadi penetral
kekuasaan negara. Merekatidak tersentuh hierarki politik, ekonomi, ideologi yang tidak
menoleransi adanya kompetisi,bervisi plural dalam memaknai kebenarandan menentukan
parameter kebenaran secara bersama-sama. Pemerintah dalamhal ini berfungsi sebagai pencipta
dan penjaga perdamaian diantar berbagai kepentingan.
2. Ciri-CiriMasyarakat Madani
(Civil Society)
Secara umum ciri-ciri yang dimiliki oleh civil society yaitu seperti hidup mandiri, memiliki rasa
toleransi yang tinggi, berpartisipasi aktif dalam segalapembentukan kebijakan publik, bekerja
sama secara sukarela, menjunjung tingginilia-nilai keadilan dan kejujuran, mengakui dan
menghargai perbedaan, memilikiintegritas nasional yang kokoh, menjunjung tinggi HAM dan
supremasi hukum serta terbuka dan transparan. Dari keseluruhan ciri-ciri tersebut,
setidaknyaterdapat lima point pentingdalam civil society yaitu sebagai berikut :
a. Partisipasi rakyat. Rakyat dalam sebuah masyarakat madani tidak bergantung secara penuh
terhadap negara, tetapi ia berupaya untukmeningkatkan kualitas hidup dan dirinya secara
mandiri.
b. otonom. Masyarakat sipil atau masyarakat madani diartikan sebagaimasyarakat yang berupaya
memenuhi kebutuhannya sendiri, selalu mengembangkan daya kreatifitas untuk memperoleh
kebahagiaan danmemenuhi tuntutan hidup secarabebas dan mandiri, dengantetap mengacupada
perundangan danhukum yang berlaku.
c. Tidak bebas nilai. Masyarakat madani sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan agar
hal-hal yang dikerjakan selalu berada dalam jalurkebajikan dan menghasilan dampak positif
yang dirinya (masyarakat) secara umum.
e. Terwujudnya dalam badan organisasi yang rapi dan modern dalam upayapenciptaan
hubungan stabil antar elemen masyarakat. Adapun ciri dari masyarakat sipil sebagai sebuah
komunitas yaitu selalu memposisikan dirinya di atas keluarga dan dibawah negara. Bentuk lain
dari masyarakat sipil dapat kita lihat ke dalam kelompok-kelompok kecil dalam masyarakat yang
disebut dengan organisasi masyarakat sipil (ormas) atau jugalembaga swadaya masyarakat
(LSM) . Organisasi-organisasi tersebut memiliki ciriantara lain : mandiri dalam hal pendanaan
(tidak bergantung kepada negara),swadaya dalam kegiatannya dengan memanfaatkan berbagai
sumber daya dilingkungannya, bersifat memberdayakan masyarakat dan bergerak di
bidangsosial, tidak terlibat dalam persaingan politik untuk merebut kekuasaan, bersifatinklusif
(melengkapi beragamkelompok) dan menghargai keragaman.
Elemen-elemen masyarakat madani merupakan perwujudan dari civilsociety itu sendiri. Elemen-
elemen ini merupakan pilar penegak dari masyarakat madani yang tergabung dalam institusi-
institusi yang menjadi bagian dari socialcontrol yang berfungsi untuk mengkritisi kebijakan-
kebijakan pemerintah yangdiskriminatif serta mampu memperjuangkan aspirasi masyarakat yang
tertindas.Elemen-elemen tersebut adalah lembaga swadaya masyarakat (LSM), pers,supremasi
hukum,perguruan tinggi dan partai politik.
Lembaga swadaya Masyarakat disingkat LSM- adalah salah satu elemen dari masyarakat sipil
(Civil Society) yang termasuk dalam kategori Non-Government organization (NGO), yaitu
sebuah organisasi yang tidak mencari keuntungan materi. LSM didirikan secara sukarela oleh
masyarakat dengan skala lokal maupun internasional, dan bertujuan dengan mengangkat
kesejahteraan masyarakat.
Pers dan media massa merupakan salah satu institusi yang menjadi bagiandari social control.
Pers dan media massa mampu menyediakan informasi kepada masyarakat secara cepat,
khususnya terkait dengan informasi kebijakan pemerintah.Pers juga menjadi salah satu sarana
komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat dan antara masyarakat dengan masyarakat.
Bagi pemerintah,pers akan melakukan pengontrolan atau pengawasan terhadap kebijakan-
kebijakan yang telah di lakukan, sehingga pemerintah akan berupaya melakukan
perubahanperubahan ke arah yang lebih baik.Sedangkan bagi masyarakat, pers akan memberikan
informasi, pendidikan dan wawasan yang diperlukan sehingga akan
menjadi umpan balikbagipemerintah mengoreksi dirinya demi kemajuan
c) Supremasi Hukum
Supremasi hukum menjadi salah satu elemen penting dan juga sebagai salah satu pilar
penegaknya masyarakat madani, karena salah satu ciri dari masyarakat madani adalah keadilan
sosial. Supremasi hukum memberikan jaminan dan perlindungan terhadap segala bentuk
penindasan terhadap individu ataupunkelompok. Dengan adanya supremasi hukum maka
memberikan jaminanterciptanya keadilan. Dalam supremasi hukum juga keadilan harus
ditegakkan secara netral, yakni setiap warga negara harus tunduk pada aturan hukum dan
mempunyai kedudukan yang sama dimata hukum.
d) Perguruan Tinggi
Perguruan tinggi merupakan sebuah instansi atau lembaga pendidikan yang mampu
menciptakan aktivis-aktivis ataupun pemuda-pemudi golongan intelektual. Perguruan tinggi
mempunyai perannya tersendiri sebagai agen social control melalui mahasiswanya. Dengan
kemampuan akademik yang dimiliki oleh mahasiswa dan juga berstatus sebagai agent of change
diharapkan mampu memberikan masukan dan juga kritik terhadap pemerintah dalam upaya
mendorong pemerintah untuk menciptakan penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good
governance) .
e) Partai Politik
Partai politik merupakan sebuah kendaraan politik dimana dalam elemen masyarakat sipil
mempunyai kontrol sosial sebagai penyalur aspirasi masyarakat.Partai politik mempunyai fungsi
sebagai wadah pengartikulasian dan pengagregasian kepentingan masyarakat. Selain itu, partai
politik adalah salahsatu struktur politik yang berada di posisi input dan sangat berperan dalam
menggerakkan sistem politik. Partai politik menjadi salah satu pilar penegak masyarakat madani
karena partai politik sendiri merupakan kendaraan untuk menduduki kursi parlemen dengan
bersaing melalui pemilu. Di kursi parlemen inilah partai-partai kemudian memperjuangkan
aspirasi masyarakatnya
Kritik yang paling menonjol terhadap kapitalisme adalah tuduhan bahwa kapitalisme pada
dasarnya bersifateksploitatif,mengasingkan, tidak stabil, tidak berkelanjutan, dan
menciptakankesenjangan ekonomiyang sangat besar,mengkomodifikasimasyarakat, dananti-
demokrasiserta menyebabkan terkikisnyahak asasi manusiadankedaulatan nasionalserta
mendorong ekspansi danimperialisme . perang, dan hal itu hanya menguntungkan kelompok
minoritas dan merugikan mayoritas penduduk
Pada fase ini, kapitalisme mengalami perubahan yang pada awalnya dari monopoli kapital
kemudian menjadi kapital industri. Perubahan ini adalah ciri dari revolusi industri di Inggris.
Sehingga, penerapan ilmu pengetahuan teknis yang ada selama berabad-abad lamanya, lambat
laun berubah. Dengan demikian, kapitalisme
berubah menjadi pelopor bagi perubahan teknologi karena akumulasi pembaharuan. Pada masa
ini pula, kapitalisme memulai dan meletakkan pondasi nya.
Kapitalisme modern
Kapitalisme terus berkembang menyesuaikan kondisi masyarakat modern. Muhammad Ali Fakih
dalam Biografi Lengkap Karl Marx menjelaskan, kapitalisme modern adalah kapitalisme
monopoli, yaitu kapitalisme negara dan kapitalisme perusahaan.
Kapitalisme monopoli adalah bentuk universal yang mencakup semua bentuk ekonomi negara
dan arus global dari akumulasi modal. Menurut hipotesis Karl Marx dan Friedrich Engels,
kapitalisme monopoli akan muncul sebagai bentuk akhir dari kapitalisme sebelum akhirnya
menemui kontradiksi sehingga akan digantikan oleh sistem sosialisme. Ciri utama kapitalisme
akhir ini adalah konsumerisme dan finansialisasi, yaitu proses di mana membuat uang menjadi
tujuan dominan setiap industri.
Kapitalisme kontemporer
adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sistem ekonomi yang saat ini berlaku di
sebagian besar dunia. Hal ini ditandai dengan kepemilikan swasta atas modal, penggunaan pasar
untuk mengalokasikan sumber daya, dan pengejaran keuntungan.
Kapitalisme kontemporer merupakan perkembangan yang relatif baru. Penyakit ini muncul pada
abad ke-18 di Inggris Raya dan Amerika Serikat, dan sejak itu menyebar ke sebagian besar
dunia. Kapitalisme kontemporer telah dikaitkan dengan sejumlah keberhasilan ekonomi,
termasuk peningkatan standar hidup, peningkatan produktivitas, dan inovasi teknologi.
Namun kapitalisme kontemporer juga dikritik karena sejumlah masalah, termasuk kesenjangan,
degradasi lingkungan, dan eksploitasi pekerja.
Ada sejumlah teori berbeda tentang cara kerja kapitalisme kontemporer. Beberapa ekonom
percaya bahwa pasar bebas adalah cara terbaik untuk mengalokasikan sumber daya, sementara
yang lain percaya bahwa pemerintah harus memainkan peran yang lebih aktif dalam mengatur
perekonomian.
Kapitalisme kontemporer adalah sebuah sistem yang kompleks, dan tidak ada jawaban pasti atas
pertanyaan bagaimana cara kerjanya. Namun, jelas bahwa ini adalah sistem yang terus
berkembang, dan akan menarik untuk melihat perubahannya di tahun-tahun mendatang.
Meningkatnya Pajak
Contoh lain sejauh mana kita telah menjauh dari masyarakat bebas adalah rata-rata 40 persen
pendapatan kita yang dikooptasi oleh pemerintah. Masing-masing dari kita bekerja dari tanggal 1
Januari hingga akhir bulan April atau Mei untuk membayar pengeluaran pemerintah sebelum kita
dapat mulai bekerja untuk pengeluaran kita sendiri.
BAB III
Penutup
A.Kesimpulan
Daftar pustaka
https://www.bola.com/ragam/read/4867590/macam-macam-hak-asasi-manusia-ham-lengkap-
beserta-penjelasan-dan-contohnya?page=4
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5600613/hak-asasi-manusia-pengertian-macam-macam-
dan-contoh-pelanggaran-ham
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Hak_asasi_manusia_di_Indonesia
https://jdih.banyuwangikab.go.id/artikel/detail/konsep-hak-asasi-manusia-yang-digunakan-di-
indonesia
https://fh.unpatti.ac.id/peran-civil-society-dalam-proses-penegakan-hukum-dan-hak-asasi-
manusia/
https://money.kompas.com/read/2022/05/02/145039126/apa-itu-kapitalisme-definisi-contoh-dan-
kelemahan-kelebihannya?page=all#:~:text=Sederhananya%2C%20kapitalisme%20adalah
%20sistem%20ekonomi,sebagai%20alat%20produksi%20dan%20berusaha.