Anda di halaman 1dari 3

Gudang Garam melayangkan gugatan kepada pihak Gudang Baru dan Ditjen HAKI

Kemenkumham. Gugatan itu diajukan karena merek dan lukisan milik pabrik rokok asal Malang

itu dianggap menyerupai merek Gudang Garam. Merek Gudang Baru mempunyai persamaan

pada pokoknya dalam bentuk dan cara penempatan dengan merek Gudang Garam untuk barang

sejenis, sedangkan letak perbedaannya adalah pada bunyi ucapan. Merek Gudang Garam

merupakan kata yang diciptakan oleh PT Gudang Garam Tbk. selaku penggugat. Penggugat

keberatan jika merek Gudang Garam yang telah identik dengan nama badan hukum penggugat

tersebut ditiru dengan itikad tidak baik dengan sedikit dimodifikasi sehingga menjadi merek

Gudang Baru beserta lukisannya.

Gudang Garam melayangkan gugatan kepada pihak Gudang Baru dan Ditjen HAKI

Kemenkumham. Gugatan itu diajukan karena merek dan lukisan milik pabrik rokok asal Malang

dianggap memiliki kemiripan dengan merek Gudang Garam. Merek Gudang Baru mempunyai

persamaan pada pokoknya dalam bentuk dan cara penempatan dengan merek Gudang Garam

untuk barang sejenis, dengan perbedaan yang terletak pada bunyi ucapannya. Merek Gudang

Garam adalah sebuah kata yang diciptakan oleh PT Gudang Garam Tbk. sebagai Penggugat.

Penggugat merasa keberatan jika merek Gudang Garam yang telah identik dengan nama badan

hukum milik Penggugat ditiru dengan itikad tidak baik dengan sedikit dimodifikasi sehingga

menjadi merek Gudang Baru beserta lukisannya.

Berdasarkan putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya Nomor

04/HKI-MEREK/2013/PN-NIAGA.SBY., tanggal 12 September 2013 sengketa pembatalan

merek antara Gudang Garam dengan Gudang Baru dimenangkan oleh Penggugat yaitu PT

Gudang Garam Tbk, karena merek Gudang Baru milik Tergugat memiliki persamaan pada

pokoknya serta memiliki itikad tidak baik. Namun, Ali Khosin kemudian mengajukan kasasi ke
Mahkamah Agung. Mahkamah Agung mengabulkan permohonan pemohon Ali Khosin atas

Termohon PT Gudang Garam Tbk. Berdasarkan Putusan MA Nomor 162

K/PDT.SUS-HKI/2014 merek Gudang Baru ternyata tidak mempunyai persamaan pada

pokoknya serta tidak ada itikad baik karena ingin memboncengi ketenaran merek Gudang Garam

sehingga hakim MA membatalkan putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya,

Nomor 04/HKI-MEREK/2013/PN-NIAGA.SBY.

Dalam putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya Nomor 04/HKI-

MEREK/2013, sengketa pembatalan merek antara Gudang Garam dengan Gudang Baru

dimenangkan oleh PT Gudang Garam Tbk. Dalam putusannya, Majelis Hakim berpendapat

bahwa merek Gudang Baru milik Tergugat memiliki persamaan pada pokoknya yang didaftarkan

dengan itikad tidak baik. Namun, Ali Khosin selaku pemilik merek Gudang Baru, mengajukan

kasasi ke Mahkamah Agung. Pada tingkat kasasi, Mahkamah Agung mengabulkan permohonan

pemohon Ali Khosin atas Termohon Gudang Garam Tbk. Berdasarkan Putusan MA Nomor 162

K/PDT.SUS-HKI/2014 merek Gudang Baru ternyata tidak mempunyai persamaan pada

pokoknya serta tidak ada itikad tidak baik sehingga Hakim MA membatalkan putusan

Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya, Nomor 04/HKI-Merek/2013/PN-

NIAGA.SBY.

Terdapat perbedaan pertimbangan hukum hakim (ratio decidendi) dari kedua putusan

tersebut sehingga memberikan hasil putusan yang berbeda satu sama lain. Perbedaan ratio

decidendi terkait masalah “persamaan pada pokoknya”. Kriteria persamaan merek pada

pokoknya dan unsur itikad tidak baik dalam UU Merek tidak diatur secara rinci bagi pelaku

usaha untuk mendaftarkan mereknya secara jujur tanpa ada niat untuk membonceng, meniru,
atau menjiplak ketenaran merek pihak lain, sehingga membuat hakim memiliki penafsiran yang

berbeda dalam menyelesaikan sengketa antara H. Ali Khosin selaku pemilik Gudang Baru

dengan PT Gudang Garam Tbk.

Perbedaan pertimbangan hukum hakim (ratio decidendi) dari kedua putusan tersebut

memberikan hasil putusan yang berbeda. Perbedaan tersebut terkait dengan “persamaan pada

pokoknya”. Indikator persamaan pada pokoknya dan unsur itikad tidak baik dalam UU Merek

tidak diatur secara rinci bagi pelaku usaha untuk mendaftarkan mereknya dengan itikad baik

tanpa ada niat membonceng, meniru, atau menjiplak ketenaran merek pihak lain sehingga

menimbulkan perbedaan interpretasi hakim dalam menyelesaikan sengketa antara H. Ali Khosin

selaku pemilik Gudang Baru dengan PT Gudang Garam Tbk. 1

1
Restina Putri Abrianti dan Budi Hermono, S.H., M.H., Analisis Yuridis Terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor
162 K/PDT.SUS-HKI/2014 Tentang Persamaan Merek Dagang Antara Gudang Garam dan Gudang Baru. Jurnal
Hukum, Vol. 3 No. 3, 2016. Hlm. 3.

Anda mungkin juga menyukai