Gudang Garam Melayangkan Gugatan Kepada Pihak Gudang Baru Dan Ditjen HAKI Kemenkumham
Gudang Garam Melayangkan Gugatan Kepada Pihak Gudang Baru Dan Ditjen HAKI Kemenkumham
Kemenkumham. Gugatan itu diajukan karena merek dan lukisan milik pabrik rokok asal Malang
itu dianggap menyerupai merek Gudang Garam. Merek Gudang Baru mempunyai persamaan
pada pokoknya dalam bentuk dan cara penempatan dengan merek Gudang Garam untuk barang
sejenis, sedangkan letak perbedaannya adalah pada bunyi ucapan. Merek Gudang Garam
merupakan kata yang diciptakan oleh PT Gudang Garam Tbk. selaku penggugat. Penggugat
keberatan jika merek Gudang Garam yang telah identik dengan nama badan hukum penggugat
tersebut ditiru dengan itikad tidak baik dengan sedikit dimodifikasi sehingga menjadi merek
Gudang Garam melayangkan gugatan kepada pihak Gudang Baru dan Ditjen HAKI
Kemenkumham. Gugatan itu diajukan karena merek dan lukisan milik pabrik rokok asal Malang
dianggap memiliki kemiripan dengan merek Gudang Garam. Merek Gudang Baru mempunyai
persamaan pada pokoknya dalam bentuk dan cara penempatan dengan merek Gudang Garam
untuk barang sejenis, dengan perbedaan yang terletak pada bunyi ucapannya. Merek Gudang
Garam adalah sebuah kata yang diciptakan oleh PT Gudang Garam Tbk. sebagai Penggugat.
Penggugat merasa keberatan jika merek Gudang Garam yang telah identik dengan nama badan
hukum milik Penggugat ditiru dengan itikad tidak baik dengan sedikit dimodifikasi sehingga
merek antara Gudang Garam dengan Gudang Baru dimenangkan oleh Penggugat yaitu PT
Gudang Garam Tbk, karena merek Gudang Baru milik Tergugat memiliki persamaan pada
pokoknya serta memiliki itikad tidak baik. Namun, Ali Khosin kemudian mengajukan kasasi ke
Mahkamah Agung. Mahkamah Agung mengabulkan permohonan pemohon Ali Khosin atas
pokoknya serta tidak ada itikad baik karena ingin memboncengi ketenaran merek Gudang Garam
sehingga hakim MA membatalkan putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya,
Nomor 04/HKI-MEREK/2013/PN-NIAGA.SBY.
Dalam putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya Nomor 04/HKI-
MEREK/2013, sengketa pembatalan merek antara Gudang Garam dengan Gudang Baru
dimenangkan oleh PT Gudang Garam Tbk. Dalam putusannya, Majelis Hakim berpendapat
bahwa merek Gudang Baru milik Tergugat memiliki persamaan pada pokoknya yang didaftarkan
dengan itikad tidak baik. Namun, Ali Khosin selaku pemilik merek Gudang Baru, mengajukan
kasasi ke Mahkamah Agung. Pada tingkat kasasi, Mahkamah Agung mengabulkan permohonan
pemohon Ali Khosin atas Termohon Gudang Garam Tbk. Berdasarkan Putusan MA Nomor 162
pokoknya serta tidak ada itikad tidak baik sehingga Hakim MA membatalkan putusan
NIAGA.SBY.
Terdapat perbedaan pertimbangan hukum hakim (ratio decidendi) dari kedua putusan
tersebut sehingga memberikan hasil putusan yang berbeda satu sama lain. Perbedaan ratio
decidendi terkait masalah “persamaan pada pokoknya”. Kriteria persamaan merek pada
pokoknya dan unsur itikad tidak baik dalam UU Merek tidak diatur secara rinci bagi pelaku
usaha untuk mendaftarkan mereknya secara jujur tanpa ada niat untuk membonceng, meniru,
atau menjiplak ketenaran merek pihak lain, sehingga membuat hakim memiliki penafsiran yang
berbeda dalam menyelesaikan sengketa antara H. Ali Khosin selaku pemilik Gudang Baru
Perbedaan pertimbangan hukum hakim (ratio decidendi) dari kedua putusan tersebut
memberikan hasil putusan yang berbeda. Perbedaan tersebut terkait dengan “persamaan pada
pokoknya”. Indikator persamaan pada pokoknya dan unsur itikad tidak baik dalam UU Merek
tidak diatur secara rinci bagi pelaku usaha untuk mendaftarkan mereknya dengan itikad baik
tanpa ada niat membonceng, meniru, atau menjiplak ketenaran merek pihak lain sehingga
menimbulkan perbedaan interpretasi hakim dalam menyelesaikan sengketa antara H. Ali Khosin
1
Restina Putri Abrianti dan Budi Hermono, S.H., M.H., Analisis Yuridis Terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor
162 K/PDT.SUS-HKI/2014 Tentang Persamaan Merek Dagang Antara Gudang Garam dan Gudang Baru. Jurnal
Hukum, Vol. 3 No. 3, 2016. Hlm. 3.