Anda di halaman 1dari 3

ANALISA KASUS SENGKETA HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (MEREK)

ORIENT GROUP VS PT INDO MEGAH RAYA


Direktori Putusan (mahkamahagung.go.id)

Oleh:
Ravrireira Rake Sonia – 2021130064 – 202

Kasus ini merupakan perkara antara ORIENT GROUP sebagai pihak Pemohon Kasasi (Penggugat)
dan PT INDO MEGAH RAYA sebagai pihak Termohon Kasasi (Tergugat). Merek yang
dipermasalahkan bernama ”GOLDEN VALLEY”. ”GOLDEN VALLEY” ini terkenal di kalangan
masyarakat sebagai merek kurma berkualitas, dan kedua perusahaan tersebut menggunakan
Merek ”GOLDEN VALLEY” untuk produk kurma mereka.

Pada tingkat pertama, ORIENT GROUP memohon agar Pengadilan Niaga menyatakan bahwa
ORIENT GROUP adalah pemakai pertama dan pemilik satu-satunya yang sah atas
Merek ”GOLDEN VALLEY” untuk membedakan produk-produknya dengan produk-produk
lainnya. ORIENT GROUP juga memohon agar Pengadilan Niaga menyatakan bahwa
Merek ”GOLDEN VALLEY” milik PT INDO MEGAH RAYA” memiliki persamaan dengan
Merek ”GOLDEN VALLEY” ORIENT GROUP. ORIENT GROUP juga ingin agar
Merek ”GOLDEN VALLEY” PT INDO MEGAH RAYA dinyatakan telah didaftarkan atas dasar
iktikad tidak baik sehingga harus dibatalkan.

Awalnya, PT INDO MEGAH RAYA mengajukan eksepsi yang menyatakan bahwa ORIENT
GROUP tidak memiliki legal standing dalam mengajukan gugatan. Legal standing
adalah, ”Keadaan di mana seseorang atau suatu pihak mempunyai hak dan memenuhi syarat
untuk mengajukan permohonan ke muka pengadilan.” Gugatan ORIENT GROUP juga cacat
formil karena salah dalam mencantumkan alamat PT INDO MEGAH RAYA.

Akhirnya, pada tanggal 5 Januari 2023, Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
memberikan putusan yang menyatakan bahwa gugatan ORIENT GROUP tidak dapat diterima dan
menguhukum ORIENT GROUP untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp990.000,00.

ORIENT GROUP merasa tidak terima dengan putusan tersebut dan akhirnya mengajukan
permohonan kasasi pada tanggal 18 Januari 2023. Permohonan kasasi ORIENT GROUP secara
formal dapat diterima karena diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan
dalam undang-undang.
Dalam permohonan kasasi, ORIENT GROUP memohon agar Pengadilan menerima dan
mengabulkan permohonan kasasi yang diajukan, serta membatalkan atau setidak-tidaknya
menolak dan menyatakan bahwa Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
sebelumnya tidak sah dan tidak berkekuatan hukum tetap.

Berdasarkan pertimbangan, Mahkamah Agung berpendapat bahwa permohonan kasasi ORIENT


GROUP dapat dikabulkan karena memiliki cukup alasan. Sehingga dengan memperhatikan
Undang Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis, dan peraturan
perundangan lain yang bersangkutan, Mahkamah Agung mengabulkan seluruh gugatan ORIENT
GROUP, dan yang terpenting adalah menyatakan behwa pemakai pertama dan pemilik satu-
satunya yang sah atas Merek ”GOLDEN VALLEY” adalah ORIENT GROUP.

Oleh karena permohonan kasasi ORIENT GROUP dikabulkan maka PT INDO MEGAH RAYA
dihukum untuk membayar biaya perkara pada tingkat kasasi ini, yaitu sejumlah Rp5.000.000,00.

ORIENT GROUP dapat memenangkan tingkat kasasi ini dikarenakan Mahkamah Agung
berpendapat bahwa putusan Judex Facti salah menerapkan hukum. Judex Facti adalah, ”Hakim-
hakim yang memeriksa fakta.”

Pertimbangannya adalah bahwa ORIENT GROUP telah mengajukan permohonan pendaftaran


merek GOLDEN VALLEY tanggal 16 Maret 2022 untuk jenis barang kurma kelas 29 dan 31 pada
Kementrian Hukum dan HAM Direktorat Merek. Sehingga berdasarkan Pasal 76 ayat (2) Undang
Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis yang menentukan
bahwa, ”Pemilik Merek yang tidak terdaftar dapat mengajukan gugatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) setelah mengajukan Permohonan kepada Menteri.” terbukti bahwa ORIENT
GROUP memiliki legal standing untuk menggugat PT INDO MEGAH RAYA.

Merek “GOLDEN VALLEY” milik ORIENT GROUP faktanya juga telah terdaftar di negara
asalnya, yaitu Republik Arab Mesir dengan tanggal pendaftaran 9 Oktober 2018. Fakta ini
membuktikkan gugatan pembatalan merek yang diajukan PT INDO MEGAH RAYA adalah atas
dasar iktikad tidak baik karena sebenarnya yang meniru merek ini adalah PT INDO MEGAH
RAYA sendiri. Sehingga berdasarkan Pasal 77 ayat (2) Undang Undang Nomor 20 Tahun 2016
tentang Merek dan Indikasi Geografis yang menyatakan bahwa, ”Gugatan pembatalan dapat
diajukan tanpa batas waktu jika terdapat unsur iktikad tidak baik dan/atau Merek yang
bersangkutan bertentangan dengan ideologi negara, peraturan perundang-undangan, moralitas,
agama, kesusilaan, dan ketertiban umum.” terbukti bahwa gugatan tidak bisa kadaluarsa dan dapat
diterima.
ORIENT GROUP juga telah mengimpor biji kurma dengan merek ”GOLDEN VALLEY” dari
Mesir dan melakukan perdagangan produk kurma ini jauh hari sebelum PT INDO MEGAH RAYA
mendaftarkan merek yang sama. Produk kurma dengan Merek ”GOLDEN VALLEY” milik
ORIENT GROUP juga telah lama beredar di pasaran, sehingga sulit diterima akal jika PT INDO
MEGAH RAYA tidak mengetahui fakta bahwa Merek ”GOLDEN VALLEY” telah ada dan tetap
nekat mengajukan pendaftaran merek yang sama.

Alasan iktikad tidak baik lainnya adalah karena terdapat kesamaan dari merek yang didaftarkan
PT INDO MEGAH RAYA. Selain unsur kata yang sama persis dan kombinasi warna, tampilan
keseluruhan dari ”GOLDEN VALLEY” milik PT INDO MEGAH RAYA juga memiliki persamaan
dengan ”GOLDEN VALLEY” milik ORIENT GROUP. Dengan demikian Merek ”GOLDEN
VALLEY” milik PT INDO MEGAH RAYA beralasan untuk dibatalkan.

Anda mungkin juga menyukai