Anda di halaman 1dari 3

Nama : Reynaldo Haerun Sompah

Stanbuk : D10118467

Mata kuliah : Hukum Perdata Internasional

Tugas 1
Contoh kasus perkawinan campuran antara Melany Ricardo dan
Tyson Lynch
Perkawinan campuran sah dari Melany Ricardo dan Tyson Lynch yang
ada di Tanah Air. Melany Ricardo adalah artis sekaligus presenter terkenal
di tanah air, Melaney Ricardo merupakan wanita keturunan Batak yang
menikah dengan Warga Negara Australia yaitu Tyson Lynch. Tahun 2010
silam Melaney Ricardo memutuskan untuk menikah dengan Tyson Lynch
seorang pria berkewarganegaraan Australia. Dan mereka dikaruniai dua
orang anak, seperti yang diketahui tentunya Melaney Ricardo akan
menempuh banyak persyaratan yang harus dipenuhi dan sesuai dengan
undang – undang yang berlaku di Indonesia. Hingga saat ini Melaney
Ricardo tetap menjadi Warga Negara Indonesia dan Tyson Lynch tetap
menjadi Warga Negara Australia. Dan mengapa disebut perkawinan
campuran karena perkawinan tersebut adalah perkawinan yang dilakukan
oleh pasangan (2 orang) yang berbeda kewarganegaraan, yaitu
perkawinan antara warga negara Indonesia dengan warga negara asing
(WNI dan WNA) yang harus patuh dan bertunduk kepada hukum yang
berlaku. Dan untuk Indonesia tidak memiliki larangan untuk melakukan
pernikahan antara berbeda negara asalkan perkawinan itu sah apabila
terpenuhinya ketentuan hukum atau syarat hukum. Dalam setiap Negara
peraturan perkawinan campuran pasti berbeda-beda hukumnya salah
satunya yang ada di indonesia. Dan jika di kaitkan dengan peraturan yang
ada di indonesia Perkawinan campuran tersebut harus memenuhi
beberapa syarat perkawinan yang telah dicantumkan dalam Pasal 2
Undang-Undang No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan yang berbunyi:
1. Berlangsungnya perkawinan harus sesuai dengan tata cara yang
berlaku dengan tempat perkawinan tersebut dilangsungkan.
2. Tidak melanggar syarat perkawinan dimana telah dicantumkan dalam
Bab IV Buku I Kitab Undang-Undang Perdata yang dilakukan oleh
calon suami-istri.
Dan Pasal 60 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 juga menyatakan:
1. Perkawinan campuran tidak dapat dilangsungkan sebelum terbukti
bahwa syarat-syarat perkawinan yang ditentukan oleh hukum yang
berlaku bagi pihak masing-masing telah dipenuhi.
2. Untuk membuktikan bahwa syarat-syarat tersebut dalam ayat (1)
telah dipenuhi dan karena itu tidak ada rintangan untuk
melangsungkan perkawinan campuran, maka oleh mereka yang
menurut hukum yang berlaku bagi pihak masing-masing berwenang
mencatat perkawinan, diberikan surat keterangan bahwa syarat-
syarat telah dipenuhi.
3. Jika pejabat yang bersangkutan menolak untuk memberikan surat
keterangan itu, maka atas permintaan yang berkepentingan,
pengadilan memberikan keputusan dengan tidak beracara serta tidak
boleh dimintakan banding lagi tentang soal apakah penolakan
pemberian surat keterangan itu beralasan atau tidak.
4. Jika pengadilan memutuskan bahwa penolakan tidak beralasan,
maka keputusan itu menjadi pengganti keterangan yang tersebut
ayat (3).
5. Surat keterangan atau keputusan pengganti keterangan tidak
mempunyai kekuatan lagi jika perkawinan itu tidak dilangsungkan
dalam masa 6 (enam) bulan sesudah keterangan itu diberikan.

Anda mungkin juga menyukai