OLEH:
SRI WULANDARI
NIM: B1A1 19 324
i
ANALISIS INTERAKSI EKONOMI MASYARAKAT KOTA
DAN KABUPATEN DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
SKRIPSI
Diajukan kepada
Universitas Halu Oleo
Untuk memenuhi salah satu persyaratan
Dalam menyelesaikan program Sarjana
OLEH:
Sri Wulandari
NIM. B1A1 19 324
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Yohanes Boni, S.E.,M.Si Dr. La Ode Samsul Barani, S.E., M.Si
Nip. 19611231 199303 1 009 Nip. 19770323 200501 1 002
Mengetahui
Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Dewan Penguji :
Mengetahui :
Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi Dan Studi Pembangunan
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi, yang saya tulis ini benar-benar
merupakan karya saya sendiri. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat
dibuktikan bahwa Skripsi ini hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi
Sri Wulandari
v
ABSTRAK
vi
ABSRACT
The objectives of this study are 1. To find out the form of interaction between the
people of Kendari City and the people of Konawe Regency and Konawe Selatan
Regency. To find out the factors that influence the occurrence of economic interaction
between the people of Kendari City and the people in Konawe Regency and Konawe
Selatan Regency. The population of this study is City Districts in Southeast Sulawesi
Province which has a total of 17 City Districts. The sample in this study was conducted in
Kendari City, Konawe Regency and South Konawe Regency. The data analysis technique
used in this research is quantitative analysis and qualitative descriptive analysis to
analyze the primary data collected.
The results of the study show 1. The form of community economic interaction
between Kendari City and Konawe and South Konawe Regencies in the economy is in
the form of trade, namely in the form of cooperation between residents by means of
urbanization and shuttles. The process of urbanization is generally found in the people of
Konawe and South Konawe Regencies who live in Kendari City. With a gravity analysis,
namely the economic interaction between Kendari City and the surrounding area is quite
high, especially what took place between the residents of Kendari City and the people of
Konawe Selatan Regency amounting to 573,633,953.39 times and low between the
people of Kendari City and Konawe Regency 24,915,138. 31 times. 2. The factors that
affect the economic interaction of the community between Kendari City and Konawe and
South Konawe Regencies are influenced by the distance between regions, population and
availability of service facilities in each Regency.
vii
KATA PENGANTAR
dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Nurhaida serta kepada saudara dan saudari saya atas kasih sayangnya yang tiada
tara dan segala doa, semangat serta dukungan moril dan materi yang tak terhingga
yang dapat memberikan ketenangan hati dan kesabaran kepada penulis yang tak
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini, masih jauh dari
Teriring rasa hormat dan terimakasih yang tulus penulis ucapkan kepada
Bapak Dr. Yohanes Boni, S.E., M.Si selaku dosen pembimbing I saya dan
Bapak Dr. La Ode Samsul Barani, S.E., M.Si selaku dosen pembimbing II yang
viii
Pada kesempatan ini pula penulis mengucapkan banyak terimaksih
kepada:
2. Bapak Prof. Dr. H. Arifuddin SE., M.Si., Ak., CA., ACPA., CTA selaku
3. Bapak Dr. Tajuddin, SE., M.Si., selaku Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi dan
4. Bapak Dr. Muhammad Nur Afiat, SE., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan
5. Bapak Dr. Zainuddin Saenong, SE., M.Si, Bapak Ilyas, S.E., M.Si dan
Bapak Caesar Muslim, S.E., M.Si selaku dosen penguji, terima kasih atas
6. Bapak Prof. Dr. H. Abd. Azis Muthalib, SE., M.Si selaku Penasehat
Akademik.
7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen dan seluruh pegawai staf Jurusan IESP Fakultas
Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan banyak ilmu kepada penulis.
tugas akhir.
Asti SE, Wa Aji SE, Wa Lisa SE, Pingki Novia Saputri SE, Waode Nur
ix
Fitria SE, Yunasra SE) dan seluruh kelas E, dan untuk sahabatku ukhti
Sutik Astriani, Nur Intan Febiyanti, Sitti Nur Annisa Az Zahra Suripatty,
Siti Maimunah Ihlas S.Sos, Suci Kartini S.Pd, Amelia Dwi Ningrum, yang
10. Semua pihak yang telah membantu dan mensuport penulis dalam
Penulis sadar bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena
itu penulis mengharapkan saran dan kritikannya yang sifatnya membangun demi
bermanfaat.
Sri Wulandari
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL............................................................................................i
HALAMAN JUDUL..............................................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................iv
PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN........................................................v
ABSTRAK.............................................................................................................vi
ABSTRACT..........................................................................................................vii
KATA PENGANTAR........................................................................................viii
DAFTAR ISI..........................................................................................................xi
DAFTAR TABEL...............................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Masalah Penelitian....................................................................................6
1.3. Tujuan Penelitian.......................................................................................7
1.4. Manfaat Penelitian.....................................................................................7
1.5. Ruang Lingkup Penelitian.........................................................................8
xi
3.3.2. Sumber Data..............................................................................32
3.4. Teknik Pengumpulan Data......................................................................33
3.5. Teknik Analisis Data...............................................................................34
3.6. Definisi Operasional Variabel.................................................................35
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Skema Kerangka Pikir Interaksi Ekonomi Masyarakat Kota -Kabupaten
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN I. : Daftar Pertanyaan Wawancara
LAMPIRAN II. : Hasil Wawancara
xv
BAB I
PENDAHULUAN
antara dua wilayah atau lebih. Kota dan desa juga melakukan interaksi
Interaksi juga adalah kontak antara dua wilayah yang dapat menimbulkan
gejala baru (Bintarto, 2003). Timbulnya interaksi pastinya ada maksud dan
tujuan yang ingin didapatkan antara dua wilayah atau lebih yaitu dalam
1
2
dalam hal penyediaan lapangan kerja, lahan usaha serta sarana dan
ling downeffect).
lainnya yang ada di daerah ini. Untuk melihat capaian tersebut bisa dilihat
Tabel 1.1
Data Pendapatan Domestik Regional Bruto Per Kapita Menurut
Kabupaten/Kota Atas Dasar Harga Konstan dan Pertumbuhan
Ekonomi Tahun 2018-2022
Covid-19. Hal ini tidak terlepas dari interaksi ekonomi antar wilayah Kota
agar dapat pelayanan yang lebih baik di Kota Kendari, baik dari sisi
ke jenjang yang lebih tinggi dan juga dari pelayanan kesehatan yang baik.
bentuk kerjasama.
ekonomi mereka.
menjadi sebuah daya tarik tersendiri bagi masyarakat Kota Kendari untuk
karena adanya aliran arus barang dan jasa yang memberikan implikasi
Sulawesi Tenggara.
Selatan.
berikut :
dan Kabupaten.
TINJAUAN PUSTAKA
Interaksi itu pada dasarnya merupakan suatu hubungan timbal balik yang
secara sadar untuk mengarahkan tindakan orang lain sebagai reaksi antara pihak-
analisa lain dari pengertian terminologi interaksi yang bermuara pada kata
yang dipakai untuk menerangkan kontak antara dua atau lebih wilayah
produksi akan input yang berasal dari wilayah pemasok, sedangkan secara
satu bentuk manifestasi interaksi dalam suatu wilayah nodal adalah dapat
di telusuri dari bentuk interaksi anatar nodal itu sendiri dan hiterlandnya
9
10
tidak jauh dari pengaruh yang dibawa individu ke suatu kelompok, yang
Hanif, 2011).
belakangnya.
Dari pendapat di atas dapat dikatakan bahwa tidak boleh tidak ada
desa ke Kota sebab kemajuan Kota terlalu cepat tanpa perimbangan yang
wajar dari desa, akhirnya akan mencapai titik jenuh sehingga mandek.
sosial dan etis terhadap penduduk desa. Kemanfaatan atau sistem komando
dari pusat dan kegiatn terpusat serta uniform mungkin perlu ditinjau.
penyuplai bahan makanan penduduk Kota yang harus mampu dengan hasil
dihasilkan di Kota.
dikemukakan pertama kali oleh Isaac Newton dalam anlisa tentang hukum
fisika, dengan asumsi bahwa tiap massa memiliki gaya tarik menarik satu
sama lain.
tersebut, hal ini menujukkan bahwa daya tarik suatu wilayah memiliki
13
Pi . Pj
lij = 2 (Carrothers dalam bintarto, 2003)
( Dij)
Keterangan :
Interaksi desa - kota tidak hanya dapat dilihat dari keterkaitan akan
jaringan transportasi sungai dan darat atau dari segi fisik saja, akan tetapi
dapat juga dilihat dari keterkaitan ekonomi yang tergambar dari jaringan
interaksi ini dapat dilihat sebagai suatu proses sosial, proses ekonomi,
budaya dan sebagainya, yang cepat atau lambat dapat menimbulkan suatu
14
kenyataan. Interaksi ini dapat terjadi karena adanya unsur-unsur dari dalam
berwujud dalam proses urbanisasi ini terjadi karena adanya hubungan desa
balik) adanya inovasi dan adanya pengaruh kehidupan Kota secara terus
secara ulang alik menurut Rusli (2008) dapat diidentifikasi dalam empat
arah gerak yaitu : dari desa ke desa, dari desa ke Kota, dari Kota ke desa
dan dari Kota ke Kota. Seperti halnya juga dengan lain-lain arah, gerak
komunikasi.
wujud ulang alik, dimana terjadinya interaksi ini karena adanya saling
hubungan timbal balik (ulang alik) antara desa dan Kota, dimana
Kota:
ataupun sebaliknya. Kerja sama ini dapat dilihat dari turut sertanya
tidak terbatas.
d. Asimilasi
suatu tujuan.
18
bagi desa maupun bagi Kota. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan
kepentingan.
relasi atau hubungan antara Kota dan pedesaan di dunia ketiga mirip sekali
yang mampu memaksa pihak Kota untuk membayar hasilnya dengan harga
di desa masih rendah dan upah di sektor perkotaan lebih tinggi, maka
kaum migran dari desa akan terus mengalir ke Kota untuk mencari
pekerjaan di sektor modern yang upahnya lebih baik walaupun sukar (tidak
mungkin) dimasuki.
tidak dapat dikatakan nama yang lebih penting dari keduanya. Tidak dapat
perdagangan.
sifat Kota sebagai magnet yang mempunyai daya tarik pada penghuni luar
kegiatan perdagangan.
secara umum atau secara khusus adalah aturan rumah tangga atau
yang lebih kecil membentuk satuan yang lebih besar dan komplek sifatnya.
Dengan demikian sistem ekonomi adalah interaksi dari unitunit yang kecil
(para konsumen dan produsen) ke dalam unit ekonomi yang lebih besar
apa saja yang dapat diusahakan, yang selanjutnya disebut sebagai usaha
hubungan dari unsur-unsur yang lebih kecil membentuk satuan yang lebih
seniman dan sebagainya yang hidup dari kelebihan bahan pangan yang
balik yang saling mempengaruhl antara dua wilayah atau lebih, yang dapat
antara dua wilayah atau lebih dan dari hasil kontak itu dapat timbul sesuatu
kenyataan yang dalam wujud tertentu, maka apa yang sedang atau yang
sudah terjadi itu diartikan sebagai interaksi Interaksi ini dapat dilhat
sebagal suatu proses sosial, proses ekonomi, proses budaya ataupun proses
sesuatu realita atau kenyataan Interkasi desa- Kota adalah proses hubungan
yang bersifat timbal balik antar unsur-unsur yang ada dan mempunyai
melahirkan sebuah gejala baru baik berupa fisik maupun non fisik.
b) Jumlah penduduk
komoditas.
dominan adalah sektor pertanian, sektor listrik, gas dan air bersih, sektor
hanya sebagai tempat untuk melepas dahaga dan lapar. Ada fungsi-fungsi
sosial lain yang hadir di dalam angkringan, seperti tepo seliro atau
tiga pedagang yang terdiri dari dua pedagang angkringan tradisional dan
dan menunjukan bahwa pada dasarnya semua manusia itu sama dalam
Desa Dan Kota (Studi Deskriptif Desa Kibang Budi Jaya Dan Kota
desa Kibang Budi Jaya dan Kota Panaragan Jaya Kabupaten Tulang
interaksi sosial masyarakat desa Kibng Budi Jaya dan Kota Panaragan
26
interaksi sosial desa Kibang Budi Jaya dan Kota Panaragan Jaya
desa Kibang Budi Jaya dan Kota Panaragan Jaya Kabupaten Tulang
deskriptif, adapun jenis penelitian ini adalah field research atau penelitian
lapangan. Dan metode yang dipakai adalah metode deskriptif, kritis, dan
keruangan dalam hal ini analisis pola dan inetraksi keruangan. Hasil
Kota kecil, desa Kota serta desa Kota yang saling berinteraksi di kawasan
Interaksi merupakan suatu proses yang sifatnya saling timbal balik antara
secara langsung maupun tidak langsung. Interaksi itu disebut dengan interaksi
28
wilayah. Karena sifatnya yang timbal balik maka kedua wilayah akan saling
memenuhi kebutuhan dengan bentuk ekonomi. Hal tersebut dapat dilihat dari data
ekonomi, interaksi ekonomi dalam bentuk urbanisasi dan ulang alik. Dari kedua
memerhatikan faktor jumlah penduduk dan jarak antarwilayah tersebut dan juga
Dimana hal ini juga dipengaruhi oleh sering tidaknya interaksi ekonomi
Kota Kendari dan Kabupaten Konawe dan Kabupaten Konawe Selatan di provinsi
METODE PENELITIAN
kemudian ditarik
30
31
Tabel 3.2.1.
Populasi Penelitian
No. Kabupaten Kota
1 Buton Kendari
2 Buton Selatan Bau-Bau
3 Buton Tengah
4 Buton Utara
5 Kolaka
6 Kolaka Timur
7 Kolaka Utara
8 Konawe
9 Konawe Selatan
10 Konawe Kepulauan
11 Konawe Utara
12 Muna
13 Muna Barat
14 Wakatobi
15 Bombana
Sumber : Diolah oleh penulis, 2023
wilayah yang akan diteliti. Penelitian ini dilakukan di Kota dan untuk
ini yaitu :
- Kota Kendari
kuantitatif berupa angka dan data statistik. Kemudian data kualitatif berupa
pengumpulan sumber data dalam wujud data primer dan data sekunder.
penelitian ini. Data primer yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
(masyarakat).
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dalam
Kantor Statistik Kota Kendari dan Kantor Statistik daerah lain. Data
sekunder yang dimaksud dalam hal ini adalah data BPS yaitu jumlah
33
langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari
1. Observasi
2. Studi Dokumentasi
Selatan.
3. Wawancara
adanya.
35
2. Jarak antara kota adalah panjang darat atau laut yang menghubungkan
a) Jarak antarwilayah
b) Jumlah penduduk
36
arus komoditas.
BAB IV
terletak bagian tenggara pulau Sulawesi dengan ibu kota Kendari. Provinsi
Dilihat dari jenisnya tanah di Sulawesi Tenggara terdiri atas enam jenis
persen, tanah latosol seluas 8,66 persen, tanah organosol 2.93 persen,
tanah alluvial 3.09 persen dan tanah grumosol seluas 0,53 persen. Dari segi
37
38
morfologis dan batuan beku. Dari ketiga jenis batuan tersebut, batuan
a. Kondisi Geografis
daerah ini terletak di bagian Selatan antara 3º,00 dan 4º,25 Lintang Selatan
dan melebar dari Barat Ke Timur antara 121º,73 dan 173º,15 Bujur Timur.
permukaan laut.
b. Kondisi Demografis
yang relatif tinggi. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik hingga
11.402 jiwa dari akhir bulan desember 2019 sampai bulan desember 2020.
c. Kondisi Ekonomi
Tenggara.
Tabel 4.1.1
Komposisi Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan Di Kota Kendari Tahun
2020
Persentase
No. Jenis Pekerjaan Jumlah (Orang)
(%)
1 Pelajar/Mahasiswa 74.547 18,44%
2 IRT 52.573 13,01%
3 PNS 24.200 5,99%
4 TNI/Polri 3.512 0,87%
5 Petani Perkebunan 2.813 0,70%
6 Peternakan 120 0,03%
7 Nelayan Perikanan 2.970 0,73%
8 Karyawan BUMN 1.362 0,34%
9 Karyawan BUMD 463 0,11%
10 Karyawan Honorer 18.023 4,46%
11 Buruh 2.579 0,64%
12 Tukang Batu 543 0,13%
13 Tukang Kayu 301 0,07%
14 Sopir 1.168 0,29%
15 Pedagang 4.120 1,02%
16 Belum Bekerja 95.905 23,73%
17 Wiraswasta 69.324 17,15%
18 Lainnya 49.709 12,30%
Jumlah 404.232 100%
Sumber : Data Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Kota
Kendari, Tahun 2020
Kendari belum bekerja yaitu sebanyak 95.905 orang atau 23,73% disusul
selain wiraswasta dan IRT relatif kecil. Penduduk yang bekerja sebagai
di pesisir pantai.
42
a. Kondisi Geografis
lebih dicirikan oleh iklim perbukitan yang relatif jauh dari kawasan
perairan laut.
b. Kondisi demografis
c. Kondisi Ekonomi
agraris.
berdiam di Kabupaten Konawe antara lain dapat dilihat dari struktur mata
Tabel. 4.1.2
Komposisi Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan Kabupaten Konawe Tahun
2020
Persentase
No. Jenis Pekerjaan Jumlah (Orang)
(%)
1 Pelajar 25.891 9,94%
2 IRT 48.019 18,44%
3 Petani 4.903 1,88%
4 Pengrajin 7.329 2,81%
5 Industri 10.891 4,18%
6 Buruh 18.981 7,29%
7 Pedagang 12.019 4,62%
8 Pengangkutan 2.081 0,80%
9 PNS 15.091 5,80%
10 TNI/POLRI 9.123 3,50%
11 Pensiunan 5.092 1,96%
12 Sopir 1.902 0,73%
13 Belum Bekerja 50.921 19,55%
14 Wiraswasta 19.823 7,61%
15 Lainnya 28.345 10,88%
Jumlah 260.411 100%
Sumber : BPS, Dalam Angka, Tahun 2021
yaitu sebanyak 50.921 orang atau 19,55%. Untuk penduduk yang bekerja,
orang atau 7,29% dan 19.823 atau 7,61%. Selain dari itu mayoritas
rumah tangga.
a. Kondisi Geografis
Kendari
Bombana
memiliki wilayah terluas yakni 451.421 km2 dan dua kali lebih luas
lebih dicirikan oleh iklim perbukitan yang relatif jauh dari kawasan
perairan laut.
b. Kondisi demografis
c. Kondisi Ekonomi
Tabel. 4.1.3
Komposisi Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan Kabupaten Konawe Selatan
Tahun 2020
ibu rumah tangga, pelajar dan belum bekerja dengan total 178.944 orang
atau 56,85%. Hal tersebut mencapai lebih dari setengah penduduk dai
untuk Bertani, berkebun dan juga beternak. Sedangkan yang bekerja selain
rumus :
Pi . Pj
lij= 2
( Dij)
nilai, yaitu jumlah penduduk yang dilambangkan dengan “P” dan jarak
Tabel 4.2.1
Jumlah Penduduk Kota Kendari dan Kabupaten Konawe dan Konawe
Selatan Tahun 2020
Jumlah Penduduk
No. Kab/Kota
(jiwa)
1 Kota Kendari 404.232
2 Kabupaten Konawe 260.411
3 Kabupaten Konawe Selatan 319.291
Sumber : BPS, 2021
Tabel 4.2.2
Jarak Antara Kota Kendari Dengan an Kabupaten Konawe dan Konawe
Selatan Tahun 2021
Kabupaten
Lokasi
Konawe Konawe Selatan
Penelitian
(KM) (KM)
Kota Kendari 65 15
Sumber : BPS, 2021
Berdasarkan data jumlah penduduk dan jarak antara Kota Kendari
dan dianalisis sesuai dengan analisis model gravitasi. Berikut ini adalah
Pi = 404.232
Pj = 260.411
Dij2 = (65)2
= 4.225
Pi . Pj
lij= 2
( Dij)
404.232 x 260.411
lij= 4.225
= 24.915.138,31
Pi = 404.232
Pj = 319.291
Dij2 = (15)2
= 225
Pi . Pj
lij= 2
( Dij)
404.232 x 319.291
lij= 225
= 573.633.953,39
kedua wilayah tersebut di atas dapat dilihat pada Tabel 4.2.3 berikut ini:
Tabel 4.2.3
Perhitungan Nilai Interaksi Masing-Masing Lokasi Penelitian
Banyaknya
Unit Kawasan Geografis
Kuadrat Interaksi
Penduduk Penduduk
No. Jarak Hasil Analis
(Pi) (Pj)
Kota Kabupaten (Dij)2 Gravitasi
(lij)
1 Kota Kendari Konawe 404.232 260.411 4.225 24.915.138,3
2 Kota Kendari Konawe Selatan 404.232 319.291 225 573.633.953,
Sumber : Data Diolah (2023)
Berdasarkan pada tabel di atas menunjukkan bahwa Kota Kendari
dengan yang dilihat dari jarak dengan Kota Kedari sehingga hal tersebut
Kendari seperti Pasar Sentral Kota, Pasar Lawata dan Pasar Sentral Wua-
52
Wua, khususnya di Pasar Baruga Kota Kendari yang menjadi pusat semua
Kendari. Hasil ini sejalan dengan hasil wawancara dengan Ibu Ferawati
“Untuk barang dagang eceranku itu seperti pecah belah, rokok, dan
kebutuhan rumah tangga kayak rinso, sabun mandi, dan pasta gigi itu
sumbernya dari Kendari karena kalau saya stok barang itu saya turun ke
Kendari harganya lebih murah di Kendari daripada saya stok barang-
barangku disini”.
dari Kabupaten ke Kota. Hal ini dikarenakan baik Kabupaten Konawe dan
pasar-pasar lokal yang ada di Kota. Hasil ini sejalan dengan hasil
wawancara dengan Bapak Kifli (Petani dan penjual sayur mayur asal
raya Idul Fitri maupun Idul Adha, warga masyarakat yang dimaksud
“Saya itu kalau banyak dapat orderan kalau dekat-dekat hari raya
karena banyak penumpang ingin mudik dari Kota ke Kabupaten begitupun
sebaliknya. Tapi kalau hari-hari biasa, kadang ada penumpang yang
cuman minta diantar pergi untuk beli barang buat isi di tokonya baru di
antar kembali jadi pulang pergi. Ada juga yang minta titip dibelikan
barang di Kota nanti sa ke Konawe Selatan misalnya baru saya bawakan
titipannya karena lebih murah katanya di Kota dibandingkan disana.”.
tersebut terdiri dari bahan pangan kemasan (gula, mie instant, kaleng,
tangga (sabun, pasta gigi, lampu pijar dan keperluan rumah tangga
lainnya), bahan papan (semen, cat, paku, alat pertukangan dan kebutuhan
pada warga masyarakat Kota Kendari. Hal ini disebabkan oleh segmentasi
pasar yang cenderung lebih besar pada kelurahan tersebut akibat semakin
ekstra aktif (hasil olahan dari alam) yang paling banyak diramaikan oleh
dan hasil peternakan dari penduduk desa dan dipasarkan melalui pedagang
kabupaten tersebut.
dalam wujud kerja sama dan urbanisasi serta ulang-alik di atas merupakan
suatu mata rantai perekonomian daerah Kota Kendari dan sekitarnya yang
Selatan.
Masyarakat
konawe dan konawe selatan tersebut dapat dilihat pada Tabel di bawah
ini :
Tabel 4.2.1
Jarak Antara Kota Kendari dengan Kabupaten Konawe dan Konawe
Selatan Tahun 2021
Kabupaten
Lokasi Penelitian Konawe Konawe Selatan
(KM) (KM)
Kota Kendari 65 15
Sumber : BPS, 2023
KM. Dari penjelasan tersebut maka jarak antar wilayah memiliki pengaruh
b. Jumlah penduduk
kabupaten konawe dan konawe selatan tersebut dapat dilihat pada Tabel di
bawah ini :
Tabel 4.2.2
Jumlah Penduduk Kota Kendari, Kabupaten Konawe dan Konawe Selatan
Tahun 2020
Jumlah Penduduk
No Kab/Kota Rating
( Jiwa)
1 Kota Kendari 404.232 I
2 Kab. Konawe 260.411 III
3 Kab. Konawe Selatan 319.291 II
Sumber : BPS, 2023
sebesar 319.291 jiwa. Dengan rating Kota Kendari I, Kab. Konawe III dan
Kab. Konawe Selatan dengan rating II. Dari data jumlah penduduk dan
Selatan.
58
dalam hal ini tetap dipandang sebagai faktor dominan karena rasio jumlah
diuraikan dalam matriks berikut yang diperoleh dari data Badan Pusat
Tabel 4.2.3
Matriks Fasilitas Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara (Kendari, Konawe,
dan Konawe Selatan) Tahun 2020
Fasilitas Pelayanan
No Kabupaten/ Total
Pendidikan Industri Rating
. Kota Fasilitas
(SMA, SMK, Rumah (Industri Pasar dan
Wisata
dan Sakit Besar dan Pertokoan
Universitas) Sedang)
1. Kota Kendari 31 11 47 48 75 212 I
59
Kabupaten
2. 13 2 31 16 39 101 III
Konawe
Kabupaten
3. Konawe 11 1 97 14 82 205 II
Selatan
Sumber : Badan Pusat Statistik (2023)
Berdasarkan pada tabel matriks di atas diperoleh bahwa Kota
dianggap lebih baik seperti pendidikan, rumah sakit dan industri. Namun
1.3. Pembahasan
bagi desa maupun bagi Kota. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan
kepentingan.
relasi atau hubungan antara Kota dan pedesaan di dunia ketiga mirip sekali
60
harga yang lebih tinggi. Untuk bentuk interaksi masyarakat Kota dan
dan asimilasi.
ulang-alik (pulang-pergi).
tertinggal.
b. Jumlah penduduk
wilayah.
dan Konawe Selatan lebih banyak ke kota dan menetap di daerah ini.
5.1. Kesimpulan
cara urbanisasi dan pulang pergi. Kota kendari sebagai pusat pertumbuhan
tambang dan juga hasil pertanian nya yang di bawa ke Kota Kendari.
64
65
5.2. Saran-Saran
itu, optimalisasi penggunaan sumber daya dan kerja sama dengan sektor
66
67
68
69
2 Bentuk Apakah selama ini Sering kalau adami barang di tokoku yang
Interaksi masih sering untuk sudah habis baru saya mau stok lagi.
keluar masuk antar
kota/kabupaten?
3 Bentuk Seberapa sering Kadang dalam satu bulan bisa 2 sampai 3
Interaksi ketika melakukan kali. Karena ada juga keluarga disana
keluar masuk antar
kota/kabupaten?
4 Bentuk Komoditas apa saja Seperti pecah belah, rokok, dan kebutuhan
Interaksi yang sering rumah tangga.
diperjualbelikan
antar
kota/kabupaten?
5 Bentuk Apakah komoditas Kalau untuk beli eceran tidak terlalu
Interaksi yang dipikirkan karena beda sedikit harganya.
diperjualbelikan Kecuali beli banyak baru terasa perbedaan
masyarakat antar harganya antara beli disini sama di kota.
kota/kabupaten
dilakukan dalam
jumlah besar?
6 Bentuk Apakah terjadi Iya karena barang yang saya stok biasa
Interaksi persaingan antara bukan barang sedikit bahkan bisa penuh
produk antar bagasi satu mobil sekali saya turun ke
kota/kabupaten? kendari.
7 Faktor Apakah faktor jarak Kalau untuk jarak memang jadi
Pengaruh wilayah dan jumlah pertimbangan kalau mau ke kendari tapi
Interaksi : penduduk menjadi demi kebutuhan toko juga sekalian kadang
- Jarak pertimbangan juga liburan tidak terlalu dipermasalahkan
Wilayah ketika melakukan karena jalan antar kota/kabupaten juga
- Jumlah keluar masuk antar sudah bagus jadi cepat kalau kita pulang
Penduduk kota/kabupaten? pergi. Sedangkan untuk jumlah penduduk,
memang berpengaruh tapi tidak terlalu
70