Anda di halaman 1dari 30

MATA KULIAH DOSEN PENGAMPU

TAFSIR MANAJEMEN DAKWAH KHAIRUDDIN, S.Ag., M,Ag

ISTILAH MANAJEMEN DAN DAKWAH

DISUSUN OLEH

YOGA RISKI ANDRIA

NIM. 12340410538

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

1444H/2023M
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur marilah kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan begitu banyak nikmat yang mana makhluk-Nya pun tidak
akan menyadari begitu banyak nikmat yang telah didapatkan dari Allah SWT.
Dengan nikmat dan hidayahnya pula penulis dapat menyelesaikan
penulisan makalah yang berjudul “ISTILAH MANAJEMEN DAKWAH”.

Penulis menyadari dalam makalah ini masih begitu banyak kekurangan


dan kesalahan baik dari isinya maupun struktur penulisannya, oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran positif untuk perbaikan dikemudian
hari.

Demikian semoga makalah ini memberikan manfaat umumnya pada para


pembaca dan khususnya bagi penulis.

Pekanbaru, 24 Februari 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan masalah......................................................................................... 1
C. Tujuan masalah ............................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 2
A. Manajemen ................................................................................................... 2
a. Pengertian manajemen ............................................................................. 2
b. Pembahasan ayat Al qur’an mengenai manajemen .................................. 2
1. Fungsi actuating atau pelaksanaan manajemen ................................... 2
2. Apa itu manajemen ............................................................................... 5
3. Fungsi controlling atau pengawasan manajemen ................................ 8
4. Fungsi planning atau perancanaan manajemen ................................. 10
5. Fungsi organizing atau pengelompokan manajemen ......................... 13
B. Dakwah ...................................................................................................... 16
a. Pengertian dakwah ................................................................................. 16
b. Pembahasan ayat Alqur’an mengenai dakwah ..................................... 17
1. Hukum dan keselamatan mencegah munkar dalam alqur’an ............. 17
2. Apa itu dakwah dalam pandangan alqur’an ....................................... 19
3. Hukum imbalan dalam berdakwah ..................................................... 22
4. Hukum tidak mencegah kemunkaran dalam alqu’an .......................... 23
BAB I PENUTUPAN ........................................................................................... 25
A. Kesimpulan ................................................................................................ 25
B. Saran ........................................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 27

iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Istilah manajemen dan makwah merupakan dua kata unsur yang


berbeda antara satu dengan yang lain nya. Manajemen sendiri pada dasarnya
memiliki makna mengatur serta mengawas sedangkan dakwah berarti
menyampaikan. Manajemen dan dakwah memiliki fungsi dan urgensi yang
berbeda. Namun, dakwah yang diatur dengan fungsi manajemen makan akan
dapat memaksimlakan dakwah itu sesuai denan rencana yang telah disusun
sebelumnya. Istilah manajemen dan dakwah juga terkandung didalam
alqur’an seperti ayat Fussilat ayat 30 yang membahas mengenai dakwah dan
As sajdah ayat 5 mengenai manajemen serta masi ada beberapa ayat yang
menjelaskan hal tersebut.

Dengan mengetahui serta memahami beberapa ayat tersebut maka


akan menambah pemahaman yang lebih dan keyakinan mengenai akan
kewajiban dari manajemen dan dakwah tersebut. Mengingat istilah dari
manajamen dakwah masi banyak yang kurang mengerti. Maka dari itu, kita
dapat memahami istilah dari manajemen dan dakwah dengan mengetahui dan
mahami beberapa ayat yang terkandung didalam alqur’an mengenai hal
teresebut.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana pemahaman manajemen dari sudut pandanngan alqur’an?
2. Bagaimana pemahaman dakwah dari sudut pandang alqur’an?

C. Tujuan masalah
1. Mengetahui pemhaman manajemen dari sudut pandang alqur’an?
2. Mengetahui pemhaman manajemen dari sudut pandang alqur’an?

1
BAB II PEMBAHASAN

A. Manajemen

a. Pengertian manajemen
Manajemen adalah merupakan suatu kegiatan yang memiliki
tujuan organisasi yang efektif dan efisien melalui proses POAC
(Planning, Organizing, Actuating, Controling).1 Melihat kutipan dri buku
tersebut dapat kta lihat bahwa manajemen merupakan proses yang
dilakukam untuk memaksimlkan unsur agar tujuan dapat tercapai dengan
baik yang didalam nya terdapat planning ( perancanaan), organizing (
pengelompokan), actuating ( pelaksanaan ), dan controlling (
pengawasan ).

Didalam alqur’an juga menyebutkan sesuatu mengenai


manajemen yaitu At tadbir ( pengaturan ) yang menjelaskan bahwa allah
swt mengurus langit dan dibumi. Dari hal tersebut dapat kita lihat bahwa
ada beberapa ayat alqur’an yang menjelaskan mnegenai beberapa unsur
pada manajemen.

b. Pembahasan ayat Al qur’an mengenai manajemen


Terdapat banyak ayat alqur’an yang membahas mengenai
manajemen namun saya merangkup lima ayat alqu’ran yang membahas
mengenai manajemen dan fungsi dari manajemen tersebut. Seperti fungsi
planning, organizing, actuating, dan controlling. Yang dimana setiap
bagian ada di bahas didalam alqur’an

1. Fungsi actuating atau pelaksanaan manajemen


(Al kahfi tartib nuzul surah ke 69 pada ayat 2)

1
Dr. (Cand) SUHARDI, S.E., M.M., Pengantar Manajemen Dan Aplikasinya, 24.

2
Ayat ini merupakan ayat bagian dari surat Al kahfi yang
turun pada tartib al nuzul ke 69. Pada kitab asbabun nuzul karangan
imam As- suyuthi dan karangan al wahidi an naisaburi tidak tercantum
asbabun nuzul ayat ini di dalam nya. Ayat ini merupakan ayat
makiyyah hal ini dibuktikan dengan beberapa hadis yang menjadikan
kesepakatan ulama mengatakan bahwa ini adalah surat makiyyah
 Riwayat al-Baihaqiy dari Ikrimah dan al-Hasan bin Abi al-
Hasan
ْ ْ ُْ َ ُ ‫َ َ ََْ َ ه‬ َ
ْ َ َ ‫َه‬ ْ َ َْ ْ
ْ ‫َغ ْن غ ْكر َم َث َوال َح َسن‬
‫ ِاكرأ ِةاس ِم‬:‫آن ِةمكث‬
ِ ‫ر‬ ‫ل‬‫ال‬ ‫ن‬ ‫م‬
ِ ‫اَّلل‬ ‫ل‬‫ز‬‫ن‬ ‫أ‬ :‫ا‬‫ال‬ ‫ك‬ ‫ن‬ِ ‫س‬ ‫ح‬‫ال‬ ‫ي‬ ‫ب‬ ‫أ‬ ‫ن‬
ِ ِ ِ ‫ة‬ ِ ِ

َ َ ْ َْ َ ْ َ ْ َ ‫َ ه‬
ُّ ‫ َو‬... ‫ َوالك ْي َف‬... ‫ َو ّن َوال َللم‬... ‫ك ال ِذي َخل َق‬
. ‫الر ْو َم َوالػنك ُت ْيت‬ ‫َر ِ ّة‬
ِ

Ikrimah dan al-Hasan bin Abi al-Hasan berkata,


"Allah menurunkan (su- rah-surah) Al-Qur'an di Mekah,
yaitu Iqra' Bismi Rabbikal-lazi Khalaq, Nün wal-Qalam... al-
Kahf... ar-Rüm, dan al-'Ankabūt.”
 Riwayat an-Nahḥās dari Ibnu 'Abbās

َ ‫ه‬ ْ َ َ ْ َ ْ َ
َ ‫ إهن ُىهن الك ْي َف َو َم ْر َي َم َو ُظ ُه َوالأ ْنب َي‬:‫َغن ْاةن َغهتاس َكال‬
.‫اء ن َزل َن ِة َمكث‬ ِ ِ ٍ ِ ِ

Ibnu 'Abbās berkata, "Surah-surah itu (surah al-


Kahf, Maryam, Tähä, al- Anbiya') turun di Mekah."2

Dari beberapa hadis tersebut dapat kita ketahui bahwa surat ini
makiyyah

َ ُ ْ َْ ‫َ ه‬ َّ ُُْ‫ه‬ ْ
ْ َ َ ‫َه‬ ٰ ّٰ ْ ْ ً َ ُّْ ً َ
‫ك ِّيما ِلين ِذ َر َةأ ًسا ش ِد ْيدا ِّم ْن لدنه َو ُيب ِش َه ال ُمؤمِ ِن ْين ال ِذين َيػ َمل ْين الص ِلح ِج ان ل ُى ْم اج ًرا‬

ً َ
ۙ‫ح َسنا‬

22
Jonni Syatri,dkk. (2017). Makkiy Madaniy. Hlm 302

3
“(Dia menjadikannya kitab) yang lurus agar Dia memberi peringatan
akan siksa yang sangat pedih dari sisi-Nya dan memberi kabar
gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan kebajikan
bahwa mereka akan mendapat balasan yang baik.”

َ ُ ْ
Pada ayat tersebut terdapat kosa kata kunci yaitu ‫َيػ َمل ْين‬

ٰ ّٰ
‫ الص ِلح ِج‬yang berarti mengerjakan kebajikan. Dalam melaksanakan

sebuah kegiatan maka harus silakukan dengan sebaik mungkin


seoptimal mungkin sesuai dengan planning yang telah diatur
terdahulu. Agar apa yang kita lakukan dapat berjalan dengan baik dan
ً َ ْ َ
sesuai maka akan mendapatkan ‫ اج ًرا ح َسنا‬Balasan yang baik. Tapi jika

kita tidak melakukan hal ini dengan baik maka balasan yang tidak kita
inginkan yang kita dapati seperti tidak tercapainya target atau rencana
yang telah kita siapkan dahulu.

Menurut tafsir jalalain, (Sebagai jalan yang lurus) bimbingan


yang lurus; lafal Qayyiman menjadi Hal yang kedua dari lafal Al-
Kitab di atas tadi dan sekaligus mengukuhkan makna yang pertama
(untuk memperingatkan) menakut-nakuti orang-orang kafir dengan
Alquran itu (akan siksaan) akan adanya azab (yang sangat keras dari
sisi-Nya) dari sisi Allah (dan memberi berita gembira kepada
orangorang yang beriman, yang mengadakan amal saleh, bahwa
mereka akan mendapat pembalasan yang baik).

ً َ ْ
ً
Sedangkan menurut tafsir ibnu katsir, ‫ليد َر َةأ ًسا ش ِديدا ِّمن‬
ِ ‫وكيما‬

‫ه‬
ُُْ
‫" لدنه‬Sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingat kan akan siksa

yang sangat pedih dari sisi Allah. "Yakni, bagi orang-orang yang
menyalahi al-Qur'an, mendustakan serta tidak beriman kepadanya. Dia

4
menjadikannya sebagai pemberi peringatan akan siksa yang pedih,
hukuman langsung di dunia dan hukuman di akhirat kelak.

Kolerasi antara teori actuating dengan ayat sangat


berhubungan ketika kita melihat dua mufassir yang telah
menyampaikan argumen mereka maka kita dapat melihat bahwa
alqur’an telah menyampaikan kepada kita bahwa kita hendak
melaksanakan sesuatu sesuai dengan rencana dan dilakukan dengan
sebaik mungkin. Seperti contoh pada ayat ini yang telah
menyampaikan kepada kita dimana alqur’an dijadikan sebagai
pedoman terhdap apa yang kita lakukan. Karena apa yang kita lakukan
sekarang merupaka suatu proses yang dilalui dari dunia hingga akhirat
maka apabila kita mampu melakukan melalui proses ini dengan baik
balasan yang baik pula yang akan mengahmpiri kita.

2. Apa itu manajemen


(As-Sajdah tartib nuzul surah ke 75 pada Ayat 5)
Ayat ini merupakan ayat bagian dari surat as sajdah yang turun
pada tartib al nuzul ke 75. Pada kitab asbabun nuzul karangan imam
As- suyuthi tidak tercantum asbabun nuzul ayat ini di dalam nya.
Jumhur ulama sepakat bahwa surat ini adalah surat makiyyah hal ini
diperkuat dengan

 Riwayat dari Ibnu Abbās


َ ‫ه‬ َ ْ ‫ه‬ َْ ُ َ ْ ُ ْ َََ َ َ ‫َ ْ َه‬
‫السجد ِة ِة َمكث‬ ‫يل‬
ِ ِ ‫ نزلج سيرة ح‬: ‫اس كال‬
‫ذ‬‫ن‬ ٍ ‫غ ِن اة ِن غت‬.

Ibnu Abbas berkata, "Surah Tanzil as-Sajdah turun di


Mekah."
 Riwayat dari az-Zuhriy

5
َ ُْ َ
‫ََ َ َ هُ ْ َْ َ َ ه‬ َ َ ُّ ْ ُّ َ َ
‫اس َما أن ِزل‬
ُ ‫الن‬ ‫آن وما شاء اَّلل أن يػلم‬ ْ ُ َْ ُ َ
ِ ‫يل اللر‬
ِ ‫ وذا ِكخاب حن ِذ‬:‫كال الزو ِري‬
َ َ َ َ ‫ه‬ َ َ ُ
ُ ُ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ َ َ ‫َه‬
ُ ‫ َفأهو ُل َما أ ْن َز َل‬.‫ينث‬
‫ فذك َر ِمن َىا ثهم ُس ْي َرة حنذيل‬،‫اَّلل ِة َمكث‬ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ِةمكث وما‬
‫د‬ ‫الم‬ ‫ة‬ ‫ه‬ ‫ن‬‫م‬ ‫ل‬‫ز‬‫ن‬ ‫أ‬

َ ْ ‫ه‬
.‫السجد ِة‬

Az-Zuhriy berkata, "Ini adalah kitab Tanzil al-Qur'an dan apa


yang Al- lah kehendaki untuk diketahui oleh manusia; surah
apa saja yang ditu runkan di Mekah dan surah apa saja dari
Al-Qur'an yang diturunkan di Madinah. Surah yang pertama
turun di Mekah adalah..." Beliau lalu menyebut di antara
surah yang diturunkan di Mekah, "Lalu surah Tanzil as-
Sajdah.
Dengan pernyataan tersebut maka surat ini termasuk pada
surat makiyyah yang turun sebelum rasulullah hijrah

‫َ ّه‬ ََْ َ ْ َ َ َ ُ ْ ُ َْ َ َ ‫َْْ َ َ ه‬ َ


‫السما ِۤء ِالى الا ْر ِض ثهم َيػ ُرج ِال ْيهِ ِف ْي َي ْي ٍم كان ِملد ُارهٓٗ الف َسن ٍث ِما‬ ‫الامر ِمن‬ ‫ُيد ِ ّة ُر‬

َ ُّ ُ َ
٥ ‫حػد ْون‬

“Dia mengatur segala urusan dari langit ke bumi, kemudian


(segala urusan) itu naik kepada-Nya) pada hari yang
kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut
perhitunganmu.”

َ
Pada ayat tersebut terdapat kosa kata penting yaitu ‫ ُيد ِ ّة ُر‬yang

berarti mengatur hal ini sesuai dengan tema yang di bahas mengenai
manajemen. Yang dimana ayat tersebut memiliki hubungan atau
munashabah dengan ayat sebelum nya yang dimana membahas
mengenai penciptaan langut dan bumi kemudia di lanjutkan kepada
ayat berikutnya yang menegaskan bahwa allah yang mengatur urusan
langit dan bumi

6
Menurut tafsir jalalain, (Dia mengatur urusan dari langit ke
bumi) selama dunia masih ada (kemudian naiklah) urusan dan
pengaturan itu (kepadaNya dalam suatu hari yang lamanya adalah
seribu tahun menurut perhitungan kalian) di dunia. Dan di dalam
surah Al-Ma'arijayat 4 disebutkan bahwa kadar masa itu adalah lima
puluh ribu tahun. Makna yang dimaksud ialah bahwa saat hari kiamat
bagi orang- orang kafir terasa begitu lama sekali karena sangat
ngerinya. Berbeda halnya dengan orang yang beriman, ia merasa
seolah-olah hanya sebentar saja bahkan waktunya terasa lebih pendek
daripada satu salat fardu yang dilakukanya di dunia.

Menurut tafsir ibnu katsir, Dan firman Allah mengatur urusan


dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya," Dia
menurunkan urusan-Nya dari langit yang paling tinggi ke bagian
kerak bumi ketujuh yang paling dangkal. Sedangkan amal-amal
diangkat ke diwan- Nya di atas langit dunia. Jarak perjalanan antara
diwan itu dengan bumi adalah 500 tahun.

Mujahid, Qatadah dan adh-Dhahhak berkata: "Turunnya dari


para Malaikat pada jarak 500 tahun dan naiknya pada jarak perjalanan
500 tahun, akan tetapi dia menempuhnya sekejap mata." Untuk itu,
Allah Ta'ala berfirman:

َ َ ‫َ َ ُ َْ ْ َ ه‬ َ ُّ ُ َ ‫َ ْ َ َ َ ّه‬
(‫) ِفي َي ْيم كان ملداره ألف سن ٍث ِما حػدون ذ ِلك عا ِلم الغي ِب والشىاد ِة‬

Dalam satu hari yan kadarıya (lamanya) adalah seribu tahun


menurut perhitunganmu. Yang demikian itu ialah Yang mengetahui
yang ghaib dan yang nyata," yaitu, Yang Maha menata semua urusan
tersebut.

Maka kolerasi antara tema dan ayat dapat dilihat bahwa


alqur’an menjelaskan mengenai manajemen seperti hal nya yang telah
di cantumkan pada ayat tersebut yang dimana bahawa allah yang

7
mengatur langit dan bumi. sehingga manajemen memiliki fungsi
mengatur unsur unsur agar dapat mencapai tujuan nya dengan
memperhatikan pergitungan perhitungan yang terkandung didalam
nya.

3. Fungsi controlling atau pengawasan manajemen


(Al infithar tartib nuzul surah ke 82 pada ayat 10,11,12,)
Ayat ini merupakan ayat bagian dari surat al infithar yang
turun pada tartib al nuzul ke 82 Pada kitab asbabun nuzul karangan
imam As- suyuthi dan karangan al wahidi an naisaburi tidak tercantum
asbabun nuzul ayat ini di dalam nya. Ayat ini merupakan ayat
makiyyah hal ini di perkuat dengan beberapa riwayat yang telah di
sepakati jumhur ulama

 Riwayat al-Baihaqiy dari 'Ikrimah dan al-Hasan al-Başriy


ْ ُْ َ ُ‫َ َ َ ه‬ َ َ َْ َ ْ
َ ّ َ ْ َ ْ َ ‫َه‬ ْ ْ ََ َ َ َ ْ ْ َ
‫آن ِةمكث اكرأ ِةاس ِم ر ِةك‬
ِ ‫ أنزل اَّلل ِمن اللر‬: ‫غن ِغك ِرمث والحس ِن ة ِن أ ِبي الحس ِن كالا‬

َ َ ْ َْ ْ ‫ه‬
ُّ ‫ َو‬... ‫اء ْان َف َع َر ْت‬
..‫الر ْو َم َوالػنك ُت ْيت‬ ‫ َوإ َذا ه‬... ‫ ون َوال َل َلم‬... ‫الذي َخ َل َق‬
ُ ‫الس َم‬
ِ ِ

Ikrimah dan al-Hasan bin Abi al-Hasan berkata, "Surah


Al-Qur'an yang Allah turunkan di Mekah adalah igra bismi
rabbikal-laži khalaq... Nün wul-Qalam... Izas-sama un-fatarat...
ar-Rüm, al-'Ankabüt..."

 Riwayat an-Nahḥās dari Ibnu Abbās

َِ‫تِب َم َّك ِة‬ َ َ‫س َماءِِا ْنف‬


ِْ ‫ط َر‬ ِْ َ‫ِنَزَ ل‬:‫ل‬
َّ ‫ثِإذَاِال‬ َِ ‫َعنِِابْنِِ َعبَّاسِِقَا‬

Ibnu Abbas berkata, "Surah Ižas-sama 'un-fatarat turun


di Mekah."

Dengan beberapa riwayat lainya maka surat ini tergolong


pada makiyyah.

8
َ ُ َ َْ َ َ ْ َ ٰ َ َٰ ُ َ َ ‫ه‬
١٢ ‫ َيػل ُم ْين َما حفػل ْين‬١١ ۙ‫ ِك َر ًاما ك ِت ِت ْين‬١٠ ۙ‫َواِ ن عل ْيك ْم لح ِف ِظ ْين‬

Sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) pengawas (10).


Yang mulia (disisi Allah) dan mencatat (amal perbuatanmu)(11).
Mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.(12)

Pada ayat tersebut terdapat kata yang penting diantaranya


َ َٰ
ۙ‫ لح ِف ِظ ْين‬yang dimana memiliki makna pengawas, para malaikat tersebut

َ ُ َْ َ َ
mengawas sesuai perintah allah kemudian pada kata ‫َي ْػل ُم ْين َما حف َػل ْين‬

yang memiliki makna mereka mengetahui apa yang kamu lakukan ini
menunujukann bahwa kita selalu di awasi sehingga apa yang kita
lakukan dapat di ketahui. Kemudian munshabah atau hubungan
menceritakan tema yang sama pada ayat 10,11,12 yang membahas
mengenai malaikat yang senantiasa mengawas dan mengetahui apa
yang kamu lakukan.

Menurut tasir jalalain, (Padahal sesungguhnya bagi kalian


ada yang mengawasi) yaitu malaikat-malaikat yang mengawasi semua
amal perbuatan kalian. (10). (Yang mulia) artinya mereka dimuliakan
di sisi Allah (dan yang mencatat) maksudnya menjadi juru tulis amal
perbuatan kalian.(11). (Mereka mengetahui semua apa yang kalian
kerjakan) tanpa kecuali.(12)

Sedangkan menurut tafsir ibnu katsir Padahal sesungguhnya


َ ُ َْ َ َ َ َ َ ََ ُ ََ
bagimu ( ‫ َي ْػل ُمين َما حف َػلين‬.‫ين‬‫ ) َو ِإن عل ْيك ْم لح ِاف ِظين ِك َر ًاما ك ِاح ِت‬ada (Malaikat-

Malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah)


dan yang mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka mengetahui
apa yang kamu kerjakan." Yakni, dan sesungguhnya pada kalian ada
Malaikat yang senantiasa menjaga lagi mulia. Oleh karena itu,

9
janganlah kalian membalas mereka dengan berbagai perbuatan buruk,
dan sesungguhnya mereka akan menulis semua amal perbuatan kalian

Kolerasi antara materi dengan ayat dapat kita pahami bahwa


dari dua kitab menyebutkan bahwa ada malaikat yang mengawasi
pekerjaan pekerjaan mu sehingga fungsi dari controlling ini dapat
berjalan dengan baik serta memastikan apa yang menjadi proses
berjalan sesuai dengan alur.

4. Fungsi planning atau perancanaan manajemen


( Al Anfal tartib nuzul surah ke 88 pada ayat 60)

Ayat ini merupakan ayat bagian dari surat Al Anfal yang


turun pada tartib al nuzul ke 88. Pada kitab asbabun nuzul karangan
imam As- suyuthi tidak tercantum asbabun nuzul ayat ini di dalam
nya. Al anfal merupakan surat madaniyah hal ini di perkuat dengan
hadis.
َََ ًْ َ َ َ َ َ َ َ
‫َه‬ ‫ه‬ ُْ َ َ َ ْ َ ْ َ
‫ أخذ أ ِبي ِمن الخم ِس سيفا فأتى ِةهِ النبي صلى‬: ‫غ ْن ُمصػ ِب ْة ِن َسػ ٍد غ ْن أ ِةيهِ كال‬
‫ه‬ ُ
ِ

ُ َ َْ ْ َ َ َ َُ َْ ‫َ َ ْ َ َ ه ُ َه َ َ ه‬ َ
َ َ َ َ َ َ َ َ ‫ه‬ ََ ُ
‫ال ك ِل‬
ِ ‫ف‬ ‫ن‬ ‫أ‬‫ال‬ ‫ن‬ِ ‫غ‬ ‫ك‬ ‫ين‬‫ل‬ ‫أ‬‫س‬ ‫{ي‬ : ‫ل‬ ‫ج‬ ‫و‬ ‫ز‬‫غ‬ ‫اَّلل‬ ‫ل‬‫ز‬‫ن‬ ‫أ‬ ‫ف‬ ، ‫ى‬ ‫ب‬ ‫أ‬ ‫ و ْب ِلي وذا ف‬:‫اَّلل عل ْيهِ َو َسل َم فلال‬

ُ ‫الر‬ ‫ْ َْ َ ُ ه‬
‫َّلل َو ه‬
‫يل‬
ِ ‫س‬ ِ ِ ‫ }الأنفال‬.

Diriwayatkan dari Muş'ab bin Sa'd (bin Abi Waqqaş) dari


ayahnya bah- wa ia berkata, "Ayahku telah mengambil pedang sebagai
rampasan perang (Badar) lalu ia menemui Nabi Muhammad dengan
membawa pedang itu. Nabi lalu berkata, 'Berikan kepadaku pedang
itu. Ayahku merasa enggan untuk memberikannya, lalu Allah
menurunkan ayat yas'alūnaka 'anil- anfal..."

10
Riwayat di atas menjelaskan ayat pertama tururn ketika
perang badar yang dimana perang badar terjadi ketika nabi telah
melakukan hijrah sehingga surat ini adalah surat madaniyah.
َ ٰ ُ ُ َ ّٰ ‫َ ُ ه‬ َ ْ ُ َْ َ ّ ْ ‫َ َ ُّ ْ َ ُ ْ ه ْ َ َ ْ ُ ْ ّ ْ ُه ه‬
‫اَّلل َوعدهوك ْم َواخ ِر ْي َن ِم ْن‬
ِ ‫اط الخ ْي ِل ح ْر ِو ُتين ِةهٖ عدو‬
ِ ‫وا ِعدوا لىم ما اسخعػخم ِمن كيةٍ ومِ ن ِرة‬

َ ُ َْ ُ َ ‫ّٰ ه‬ َ ْ ْ ُ ُْ َ ُ َ ْ ُ ّٰ ‫ُد ْونه ْم َلا َح ْػ َل ُم ْي َن ُه ْم َا‬


‫اَّلل ُي َيف ِال ْيك ْم َوانخ ْم لا‬
ِ ‫َّلل َيػل ُمى ْم َوما حن ِفليا ِمن ش ْي ٍء ِف ْي َس ِب ْي ِل‬ ْۚ ْۚ ِ ِ

َ َ ُْ
٦٠ ‫حظل ُم ْين‬

“Persiapkanlah untuk (menghadapi) mereka apa yang kamu mampu,


berupa kekuatan (yang kamu miliki) dan pasukan berkuda. Dengannya
(persiapan itu) kamu membuat gentar musuh Allah, musuh kamu dan
orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya, (tetapi)
Allah mengetahuinya. Apa pun yang kamu infakkan di jalan Allah
niscaya akan dibalas secara penuh kepadamu, sedangkan kamu tidak
akan dizalimi”

ُّ َ
Kata ‫ َوا ِعد ْو‬. Pada ayat tersebut berarti persiapkan dapat kita

liat bahwa ayat tersebut menjelaskan bahwa pentingnya perisapan


sebelum melakukan sesatu hal ini yang disebut sebagai planning yang
merupkan salah satu fungsi dari manajemen. Yang dimana
memerlukan sebuang rencana sebelu melakukan sesuaatu

Menurut tafsir jalalain, (Dan siapkanlah untuk menghadapi


mereka) untuk memerangi mereka (kekuatan apa saja yang kalian
sanggupi) Rasulullah saw. menjelaskan, bahwa yang dimaksud
dengan kekuatan adalah ar-ramyu atau pasukan pemanah.
Demikianlah menurut hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim
(dan dari kuda-kuda yang ditambat) lafal ribath berbentuk mashdar,
artinya kuda-kuda yang sengaja disediakan untuk berperang di jalan
Allah (untuk membuat takut) kalian membuat gentar (dengan adanya
persiapan itu musuh Allah dan musuh kalian) artinya orang-orang

11
kafir Mekah (dan orang-orang yang selain mereka) terdiri dari orang-
orang munafik atau orang-orang Yahudi (yang kalian tidak
mengetahuinya sedangkan Allah mengetahuinya.

Menurut tafsir ibnu katsir, Kemudian Allah Ta'ala


memerintahkan untuk mempersiapkan per- lengkapan perang guna
memerangi mereka sesuai dengan kemampuan, fasilitas dan
َ ُّ ُ
ُ ََ
kesanggupan, di mana Allah berfirman, ِ﴿ِ َ ‫"﴾ِوأ ِعدوا ل ُىم هما ْاسخع ْػخم‬Dan

persiapkanlah untuk menghadapi mereka apa saja yang kalian


sanggupi." Artinya, sesuai dengan kemampuan yang ada pada kalian,
َْ ‫َه‬ َ ‫ّ َه‬
yaitu: ) ‫اط الح ْي ِل‬
ِ ‫" ِمن ِكيةٍ ومِ ن رة‬Kekuatan apa saja yang kalian sanggupi

dan dari kuda- kuda yang ditambat untuk berperang."

Imam Ahmad meriwayatkan dari Abi 'Ali Tsumamah bin


Syafi saudara 'Uqbah bin 'Amir, di mana ia pernah mendengar 'Uqbah
menceritakan, aku pernah mendengar Rasulullah bersabda ketika
beliau berada di atas mimbar.
َ َ َ ُّ َ
ْ ‫َ ه ْ ُه َ ه ْ ُ َ ه ْ ُه َ ه‬ ُ ُ ْ ََ
(‫الرم ُي‬ ‫ ألا ِإن اللية‬،‫َوأ ِعدوا ل ُىم هما ْاسخعػخم ِّمن كهيةٍ ) ألا ِإن اللية الرمي‬

Dan persiapkanlah untuk menghadapi mereka apa saja yang


kalian sanggupi. Ketahuilah bahwa kekuatan itu adalah memanah,
ketahuilah bahwa kekuatan itu adalah memanah." (HR. Muslim,
Ahmad dan Abu Dawud).

Maka kolerasi hubungan antara ayat dan tema ini dapat


dilihat dan dipahami dari penjelasan diatas yang dimana para mufasir
menyampaikan bahwa perlu unruk mempersiapkan sesuatu pada diri
kita sebelum mengikuti perperangan. Hal sejalan dengan fungsi
manajemen yaitu planning bahwa memerlukan rancangan atau
rencana seblum melakukan seusatu agar hal yang di lakukan menjadi
terarah dan mempersiapkan diri akan kegagalan yang akan terjadi.

12
5. Fungsi organizing atau pengelompokan manajemen
(Ali imran ayat tartib nuzul surah ke 89 pada ayat 103)

Ayat ini merupakan ayat bagian dari surat Ali imran yang
turun pada tartib al nuzul ke 89. As-Syarif Ismail bin al-Hasan bin
Muhammad bin al-Husain al-Naqib memberitahu kami, ia berkata,
kakekku Muhammad bin al-Husain memberitahu kami. la berkata,
Ahmad bin Muhammad bin al-Hasan al- Hafizh memberitahu kami,
Hatim bin Yunus al-Jurjani memberitahu kami, Ibrahim bin Abi al-
Laits memberitahu kami. Al-Asyja'i memberitahu kami, dari Sufyan,
dari Khulaifah bin Hushain, dari Abi Nashr, dari Ibnu Abbas, ia
berkata, suatu hari orang-orang Aus dan Kahzraj berbincang- bincang,
kelewat batas sehingga mereka saling marah, bahkan hampir kembali
terjadi perkelaian di antara mereka dengan pedang yang telah siap di
tangan masing-masing. Lalu turun ayat (QS. Ali Imran: 101-103).
Ayat ini merupakan ayat madaniyah dimana hal ini diperkuat
dengan Beberapa riwayat yang menjadi dalil penetapan surah Ali Im-
ran sebagai surah madaniyah adalah sebagai berikut:
 Riwayat Ibnu ad-Durais dan an-Nahhās:
ْ ْ َ َ َ َ َ
َ َ َ ُ ‫َ َ ُ َ ْ َ ه‬ ‫َ ْ َه‬
.‫آل ِغ ْم َران ن َزلج ِةال َم ِدين ِث‬
ِ ‫ة‬‫ير‬ ‫س‬ ‫ي‬‫أ‬ ‫اَّلل غن ُىما أن َىا‬ ‫اس ر ِضي‬
ٍ ‫غ ِن اة ِن غت‬

Diriwayatkan dari Ibnu 'Abbas bahwa ia (surah Ali


Imran) turun di Madinah."

 Riwayat al-Baihaqiy
َ
َ ّ َ ْ ٌ َ ْ َ َ َ َْ َْ َ ْ َ
‫ َو َما ن َزل ِةال َم ِدين ِث َو ْيل ِلل ُمع ِف ِفين‬... : ‫غ ْن ِغك ِر َمث َوالح َس ِن ْة ِن أ ِبي الح َس ِن كالا‬

َ َ ُ َ ْ
...‫َوال َتل َرة َوآل ِغ ْم َران‬

13
Terimah dan al-Hasan bin Abi al-Hasan berkata,
"(Surah-surah) yang ditu runkan di Madinah adalah Wailul-
lil-Mutaffifin, al-Baqarah, Ali Imran..."

Dari beberapa hadis tersebut dapat kita cermati bahwa surat


ini merupakan surat madaniyah.

َ ‫ّٰ َ ْ ً ه َ َ َ ه ُ ْ َ ْ ُ ُ ْ ْ َ َ ّٰ َ َ ُ ْ ُ ْ ُ َ ْ َ َ َه‬ َ ْ َ ْ
‫اَّلل عل ْيك ْم ِاذ كنخ ْم اعد ۤا ًء فالف‬ ِ ‫َواغخ ِص ُميا ِبح ْت ِل‬
ِ ‫اَّلل ج ِميػا ولا حفركياۖواذكروا ِنػمج‬

َ ٰ َ ْ ُ َ ََْ َ ‫ه‬ ْ ُ َ َ ٰ َ ُْ ُ ً ْ ْ ُ ْ ْ ََ ُ ُُ َ
‫َة ْين كل ْي ِةك ْم فاص َتحخ ْم ِة ِنػ َم ِخهٖ ٓٗ ِاخ َياناْۚ َوكنخ ْم على شفا حف َرةٍ ِّم َن الن ِار فانلذك ْم ِّمن َىا كذ ِلك‬

َ ُ َ َ ُ ‫ُ َ ّ ُ ّٰ ُ َ ُ ٰ َ َ ه‬
١٠٣ ‫اَّلل لك ْم ا ٰي ِخهٖ لػلك ْم ح ْىخد ْون‬ ‫يت ِين‬

“Berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah,


janganlah bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika
kamu dahulu bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu sehingga
dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara. (Ingatlah pula ketika
itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan
kamu dari sana. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya
kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.”

Pada aya tersebut terdapat kata kunci ‫ َّو ََل ِجَفَ َّرق ْوا‬yang dimana
memiliki arti jangan berpecah belah jangan bercerai berai yang diman
kata menyampaikan kepada kita untuk bersatu berkelompok dalam
mnegerjakan sesuatu diperlukan nya pengelompokan sehingga aga
mempermudah bagian bagian yang terasa sulit dapat di kerjakan
dengan tidak berpecah belah. Jika dilihat dari segi makna dapat kita
lihat bahwa ayat ini dengan ayat sebelumunya memili hubungan
antara satu dengan yang lainya. Munashabah anatra ayat 101 dan 103
yang dimana turun bersamaan dengan kejadian kericuhan antara kaum
aus dan kahzraj

14
Menurut tafsir jalalain (Berpegang teguhlah kamu dengan tali
Allah) maksudnya agama-Nya (kesemuanya dan janganlah kamu
berpecah-belah) setelah menganut Islam (serta ingatlah nikmat Allah)
yakni karunia-Nya (kepadamu) hai golongan Aus dan Khazraj (ketika
kamu) yakni sebelum Islam (bermusuh-musuhan, maka dirukunkan-
Nya) artinya dihimpun-Nya (di antara hatimu) melalui Islam (lalu
jadilah kamu berkat nikmat-Nya bersaudara) dalam agama dan
pemerintahan (padahal kamu telah berada dipinggir jurang neraka)
sehingga tak ada lagi pilihan lain bagi kamu kecuali terjerumus ke
dalamnya dan mati dalam kekafiran (lalu diselamatkan-Nya kamu
daripadanya) melalui iman kalian. (Demikianlah) sebagaimana telah
disebutkan-Nya tadi (Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya supaya kamu
beroleh petunjuk).

Menurut tafsi ibnu katsir, teguhlah kalian semuanya kepada


tali (agama) Allah dan janganlah kamu ber cerai-berai. Firman-Nya
"Dan janganlah kamu bercerai-berai." Allah memerintahkan mereka
untuk bersatu dalam jama'ah dan melarang berpecah- belah.

kitab Shahih Muslim dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah bersabda:


ُ ُْ َ َ َ َ ً ََ ُ َ ُ َ َ ً َ ُ َ َ
ًْ َ ُ ‫ضى ل ُك ْم أ ْن َح ْػ ُت ُد‬
،‫وه َولا تش ِهكيا ِةهِ شيئا‬ َ ‫إهن ه‬
‫ َي ْر‬،‫ َوي ْسخط لك ْم ثلاثا‬، ‫اَّلل َي ْرضى لك ْم ثلاثا‬ ِ

ُ َ ُ َ ‫َ ه‬ َ َ
ُ ‫ َوأ ْن تُ َناص ُحيا م ْن َول ُاه‬،‫يػا َو َلا َح َفهر ُك ْيا‬
ْ‫ َويَ ْس َخ ُط لكم‬،‫اَّلل أ ْم َرك ْم‬ ً َ ْ َ ُ َ َْ ْ َ
‫وأن حػخ ِصميا ِبحت ِل اَّلل ج ِم‬
ِ ِ

َ ْ َ َ َ َ ُّ َ َ َ َ َ َ َ َ ً َ
‫ َو ِإضاغث المال‬،‫ال‬
ِ ‫ وكثدة الس‬،‫ ِكيل وكال‬:‫ثلاثا‬
‫ؤ‬

"Sesungguhnya Allah meridhai kalian dalam tiga perkara dan


membenci kalian dalam tiga perkara. Dia meridhai kalian jika kalian
beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu
apapun, berpegang teguh pada tali Allah dan tidak bercerai-berai dan
setia kepada orang yang telah diserahi urusan kalian oleh Allah. Dan
Dia membenci kalian dalam tiga perkara, yaitu banyak bicara,

15
membicarakan pembicaraan orang lain, banyak bertanya dan
menghamburkan harta."

Maka kolerasi hubungan antara materi ini dengan ayat dapat


kita pahami bahwa pada ayat ini disampaikan untuk jangan lah
bercerai berai dalam melakukan sesuatu. Maka pelu yang namanya
pengelompokan atau organizing kekompakan serta pembagian tugas
dengan cara pengelompokan sesuai pada tugas yang di berikan agar
tugas dapat terlaksana secara maksimal dengan tidak mengerjakan nya
secara satu atau sendiri. Dan hal ini adalah salah satu fungsi dari
manajemen yaitu organizing

B. Dakwah

a. Pengertian dakwah

Kata dakwah sudah tidak asing lagi bagi kita. Pada dasarnya

dakwah berasal dari kata bahasa Arab, yaitu dari kata ‫ دعا‬- ‫ يدغي‬- ‫ دغية‬-.

Kata tersebut mempunyai makna menyeru, memanggil, mengajak dan


melayani3. kata dakwah yang banyak di pahami orang lah adalah
menyampaikan, berceramah dan hal lain nya namun beberapa ulama
mnedefenisikan hal itu dengan berbeda

Syekh Ali Mahfuzh mendefinisikan dakwah sebagai berikut.


"Mendorong (memotivasi) manusia untuk melakukan kebaikan dan
mengikuti petunjuk dan menyuruh mereka berbuat makruf dan
mencegah dari perbuatan mungkar agar mereka memperoleh
kebahagiaan dunia dan akhirat."

Menurut A. Hasjmy, dakwah Islamiyah yaitu mengajak orang


lain untuk meyakini dan mengamalkan akidah dan syariat Islam yang

3
Prof. Dr. H. Abdullah, M. (2018). ILMU DAKWAH KAJIAN ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, AKSIOLOGI
DAN APLIKASI DAKWAH hal 3-2

16
terlebih dahulu telah diyakini dan diamalkan oleh pendakwah itu
sendiri. 4

Dari pengertian pengertian tersebut dapat kita lihat bahwa


dakwah berarti suatu usaha yang dilakukan untuk mengubah kondisi
umat kepada kondisi yang lebih baik lagi dengan cara menyeru kepada
yang ma’ruf dan mencegah kepada yang munkar. Yang dilakukan
dengan merealisasikan ajaran islam dalam kehidupan sehari sehari
dengan harapan mampu mengubah kondisi umat tersebut

b. Pembahasan ayat Alqur’an mengenai dakwah

1. Hukum dan keselamatan mencegah munkar dalam alqur’an


(Al a’raaf tartib nuzul surat ke 39 ayat ke 165)
Ayat ini merupakan ayat bagian dari surat Al a’raaf yang
turun pada tartib al nuzul ke 39. Pada kitab asbabun nuzul karangan
imam As- suyuthi tidak tercantum asbabun nuzul ayat ini di dalam
nya. Jumhur ulama sepakat bahwa surat ini adalah surat makiyyah hal
ini diperkuat dengan riwayat yang menjelaskan tentang kemakiyahan
surah al-A'raf

Riwayat Muslim tentang sabab nuzul ayat 31


َ
ً َ ْ َ ُ ُ ْ َ ُ ْ َُ َ ٌَ َ ْ ُ
َ َ ْ َْ ُ ْ َُ ُ ْ َْ َ َ َ َ ‫ْ َه‬ َ
‫يدني يعيافا‬
ِ ‫ػ‬ِ ‫ي‬ ‫ن‬ ‫م‬ : ‫ل‬‫ي‬ ‫ل‬‫خ‬ ‫ف‬ ، ‫ث‬‫ان‬ ‫ة‬‫ر‬‫غ‬ ‫ي‬ ‫ن‬ِ ‫و‬ ‫ج‬
ِ ‫ي‬ ‫ب‬ ‫ال‬‫ة‬ِ ‫ف‬‫ي‬ ‫ع‬ ‫ح‬ ‫ة‬‫أ‬ ‫ر‬‫م‬‫ال‬ ‫ج‬
ِ ‫ان‬ ‫ ك‬:‫اس كال‬
ٍ ‫غ ِن اة ِن غت‬
ُ َ َ َ
َ ْ َ َ َ َ ُ ُّ ُ ْ َ َ َ ُ ‫ُه‬ ُ ُ ْ ُ ْ ُ َُ َ َ َ ُُ َ َْ
‫ فنذلج و ِذ ِه‬،‫ ال َي ْي َم َي ْتد ْو َةػضه أ ْو كله فما َةدا ِمنه فلا أ ِحله‬:‫ َوحل ْيل‬،‫تجػله على ف ْر ِج َىا‬

ُّ َ ْ ُ ََ ُ ُ ُ ْ
‫ خذوا ِزينخك ْم ِغند ك ِل َم ْس ِج ٍد‬: ‫ال َآيث‬

Ibnu 'Abbas berkata, "Dulu ada seorang wanita bertawaf


dalam ke- adaan telanjang. la berkata, 'Siapa yang mau meminjamiku

4
Prof. Dr. H. Abdullah, M. (2018). ILMU DAKWAH KAJIAN ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, AKSIOLOGI
DAN APLIKASI DAKWAH hal 11

17
kain untuk tawaf?'-dimaksudkan untuk menutupi farjinya, la berkata
demikian sambil mendendangkan syair, 'Harı ını auratku tampak
sebagian, bahkan semuanya; namun aku tidak menghalalkan apa yang
tampak darinya' Menanggapi kejadian ini turunlah ayat khužů
zinatakum inda kulli masjid."5

Riwayat ini menyampaikan kepada kita bahwa ayat ini turun


ketika orang arab masih suka mengubah syair tentang haji yang
dimana kebiasaan ini berada pada periode makiyyah

ْ َ َ َ َ َْ ‫َ َ ْ َ ه‬ ‫ه‬ ََْ
ُّ ‫نج ْي َنا الذيْ َن َي ْن َى ْي َن َغن‬
ّ
ْ ‫َف َلهما ن َ ُس ْيا َما ُذك ُر‬
ٍۢ‫اب َة ِـي ٍس‬
ٍۢ ٍ ‫الس ْ ۤيءِ َواخذنا ال ِذين ظل ُم ْيا ِةػذ‬ ِ ِ ‫ا‬ ٗٓ ٖ‫ه‬ ‫ة‬ِ ‫ا‬ ‫و‬ ِ

َ ُ ْ ُ َ َ
١٦٥ ‫ِةما كان ْيا َيف ُسل ْين‬

Maka, setelah mereka melupakan apa yang diperingatkan


kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang mencegah (orang
berbuat) keburukan dan Kami timpakan kepada orang-orang yang
zalim azab yang keras karena mereka selalu berbuat fasik.

َْ ‫ه‬
Pada ayat tersebut dapat kita garis bawahi pada kata ‫ال ِذين‬

ُّ ‫ َي ْن َى ْي َن َغن‬orang orang yang mencegah berbuat keburukan akan


‫الس ْ ۤي ِء‬ ِ

diselamatkan . dari hal itu kita dapat pahami bahwa berdakwah


dengang cara mencegah orang berbuat keburukan akan
diselamatkan dan orang yang zalim pada akan diazab yang keras.

Menurut tafsir jalalain, (Maka tatkala mereka melupakan)


yaitu mereka meninggalkan (apa yang diperingatkan kepada mereka)
apa yang dinasihatkan kepada mereka (tentang hal itu) kemudian
mereka tidak mau juga menuruti nasihat (Kami selamatkan orang-

5
Jonni Syatri,dkk. (2017). Makkiy Madaniy. Hlm 212

18
orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada
orang-orang yang zalim) yang melakukan pelanggaran (siksaan yang
berat) yang keras (disebabkan mereka selalu berbuat fasik.)

Sedangkan menurut tafsir ibnu katsir menyatakan bahwa,


Dalam ayat ini Allah telah menetapkan keselamatan bagi orang-orang
yang melakukan pelarangan dan kebiaasaan bagi orang-orang yang
zhalim, sedangkan Allah mendiamkan (tidak menyebutkan
ketentuan) terhadap orang- orang yang berdiam diri, karena balasan
sesuai dengan jenis amal perbuatan dan mereka itu tidak melakukan
perbuatan yang menjadikan mereka berhak mendapatkan pujian, juga
mereka tidak melakukan perbuatan dosa yang men- jadikan mereka
tercela Dalam ayat ini Allah telah menetapkan keselamatan bagi
orang-orang yang melakukan pelarangan dan kebinasaan bagi orang-
orang yang zhalim, sedangkan Allah mendiamkan (tidak
menyebutkan ketentuan) terhadap orang- orang yang berdiam diri,
karena balasan sesuai dengan jenis amal perbuatan dan mereka itu
tidak melakukan perbuatan yang menjadikan mereka berhak
mendapatkan pujian, juga mereka tidak melakukan perbuatan dosa
yang men- jadikan mereka tercela

Dari pendapat dua kitatafsir terebut dapat kita lihat kolerasi


hubungang antara ayat dengan tema kita yaitu dakwah. Dengan kita
berperilaku mencegah oran dari beerbuat keburukan akan
mendapatkan keselamatan

2. Apa itu dakwah dalam pandangan alqur’an


(Ali imran tartib nuzul surat ke89 ayat ke 104)
Ayat ini merupakan ayat bagian dari surat Ali imran yang
turun pada tartib al nuzul ke 89. Pada kitab asbabun nuzul karangan
imam As- suyuthi tidak tercantum. Asbabun nuzul ayat ini di dalam
nya. Ayat ini merupakan ayat madaniyah dimana hal ini diperkuat

19
dengan Beberapa riwayat yang menjadi dalil penetapan surah Ali Im-
ran sebagai surah madaniyah adalah sebagai berikut:
 Riwayat Ibnu ad-Durais dan an-Nahhās:
َ َ
َ َْ ْ َََ َ َ ْ َ َ ُ َ‫َ َ ُ َ ْ ُ َ ه‬ ‫َ ْ َه‬
.‫آل ِغمران نزلج ِةالم ِدين ِث‬
ِ ‫اس ر ِضي اَّلل غنىما أنىا أي سيرة‬
ٍ ‫غ ِن اة ِن غت‬

Diriwayatkan dari Ibnu 'Abbas bahwa ia (surah Ali Imran)


turun di Madinah."
 Riwayat al-Baihaqiy
َ
َ ّ َ ُْ ٌَْ َ َْ َََ ََ َ َْ َْ َ ْ َ
‫ وما نزل ِةالم ِدين ِث ويل ِللمع ِف ِفين‬... : ‫غ ْن ِغك ِر َمث َوالح َس ِن ْة ِن أ ِبي الحس ِن كالا‬
َ

َ َ ُ َ ْ
...‫َوال َتل َرة َوآل ِغ ْم َران‬

Terimah dan al-Hasan bin Abi al-Hasan berkata, "(Surah-


surah) yang ditu runkan di Madinah adalah Wailul-lil-Mutaffifin, al-
Baqarah, Ali Imran..."

Dari beberapa hadis tersebut dapat kita cermati bahwa surat


ini merupakan surat madaniyah.

ُ َ ٰۤ ُ َ ْ ْ ْ َْ َ َ ُ ْ ٌ ُ ُ ْ
َ َ ْ ْ ْ َ ُ َْ
‫َولتك ْن ِّمنك ْم اهمث هيدغ ْين ِالى الخ ْي ِد َو َيأ ُم ُر ْون ِةال َمػ ُر ْو ِف َو َين َى ْين غ ِن ال ُمنك ِر َواول ِٕىك و ُم‬

َ ُ ْ ْ
١٠٤ ‫ال ُمف ِلح ْين‬

Hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang


menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan
mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang
beruntung.

َ ُ ْ
Pada ayat tersebut terdapat kosa kata penting seperti ‫هيدغ ْين‬

َ ْ َ ْ
,‫ َو َيأ ُم ُر ْون‬,‫ َو َين َى ْين‬yang dimana masing msing kata memiliki makna

20
menyeru, menyuruh, dan mencegah yang dimana ini merupakan salah
satu dari makna berdakwah yang di jelaskan di dalam alqur’an.

Menurut tafsir jalalain, (Hendaklah ada di antara kamu satu


golongan yang menyeru kepada kebaikan) ajaran Islam (dan
menyuruh kepada yang makruf dan melarang dari yang mungkar.
Merekalah) yakni orang-orang yang menyeru, yang menyuruh dan
yang melarang tadi (orang-orang yang beruntung) atau berbahagia.
'Min' di sini untuk menunjukkan 'sebagian' karena apa yang
diperintahkan itu merupakan fardu kifayah yang tidak mesti bagi
seluruh umat dan tidak pula layak bagi setiap orang, misalnya orang
yang bodoh.

Kemudian menurut tafsir ibnu katsir, Maksud ayat ini,


hendaklah ada segolongan dari umat yang siap me- megang peran ini,
meskipun hal itu merupakan kewajiban bagi setiap individu umat
sesuai dengan kapasitasnya, sebagaimana ditegaskan dalam kitab
Shahih Muslim, dari Abu Hurairah, ia berkata. Rasulullah bersabda:
َ
َ ْ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ َْ َ ْ ُ ْ
‫ َوذ ِلك‬. ِ‫ ف ِإن ل ْم ي ْسخ ِع ْع ف ِتلل ِته‬، ِ‫ ف ِإن ل ْم ي ْسخ ِع ْع ف ِت ِل َسا ِنه‬،‫) َم ْن َرأى ِمنك ْم ُمنك ًرا فل ُيغ ِ ّي َد ُه َة َي ِد ِه‬

َ ْ ُ َ ْ َ
.‫ان‬
ِ ِ‫م‬ ‫ي‬ ‫الإ‬ ‫ف‬ ‫أ ضػ‬

"Barangsiapa melihat kemunkaran, maka hendaklah ia


merubah dengan tangannya, jika tidak mampu, maka hendaklah ia
merubah dengan lisannya dan jika tidak mampu juga, maka hendaklah
ia merubah dengan hatinya da dan yang demikian itu merupakan
selemah-lemah iman." (HR. Muslim)

Dari kedua mufasir tersebut dapat kita tarik benang merah


diantaranya hendak ada pada kita suatu kaum atau sekelompok orang
yang melakukan dakwah. Hal ini sudah menjadi keawajiban bagi diri

21
kita jikalau tidak bisa maka serendahnya menolak dengan hatinya
dan itu adalah serendahnya iman

3. Hukum imbalan dalam berdakwah

(Al an’am tartib nuzul surat ke 55 ayat ke 90)

Ayat ini merupakan ayat bagian dari surat Al an’am yang


turun pada tartib al nuzul ke 55. Pada kitab asbabun nuzul karangan
imam As- suyuthi dan karangan al wahidi an naisaburi tidak tercantum
asbabun nuzul ayat ini di dalam nya. Surat ini termasuk dalam surat
makiyyah hal ini diperkuat dengan riwayat dari ibnu abbas
ُ
ً ‫َه‬ َ َْ ْ ُ َ ْ ُ ْ َ ْ َ َ ‫َ ْ َه‬
‫ام ِةمكث‬
ِ ‫ أن ِزلج سيرة الأنػ‬:‫اس كال‬ٍ ‫غ ِن اة ِن غت‬

Ibnu 'Abbas berkata, "Surah al-An'am diturunkan di Mekah."

Dan beberapa riwayat lainnya Maka dari itu ulama sepakat


surat ini tergolong pada surat makiiyah
ْ ‫ْ ُ ه‬ ُ َ ‫ُ ْه‬ َ َ َ ْ ‫ُ ٰۤ َ ه‬
َ َ ْٰ ْ َ ََ ُ َ ْ ُ ٰ َ ُ ّٰ
ࣖ ‫اَّلل ف ِت ُىدىه ُم اكخ ِد ْه كل ل ٓٗا ا ْس َٔـلك ْم عل ْيهِ اج ًرا ِان و َي ِالا ِذك ٰرى ِللػل ِم ْين‬ ‫اول ِٕىك ال ِذين ودى‬

Mereka itulah (para nabi) yang telah diberi petunjuk oleh


Allah. Maka, ikutilah petunjuk mereka. Katakanlah (Nabi
Muhammad), “Aku tidak meminta imbalan kepadamu atasnya
(menyampaikan Al-Qur’an).” (Al-Qur’an) itu hanyalah peringatan
untuk (umat) seluruh alam.

ْ َ
Pada ayat tersebut terdapat kosa kata kunci dan menarik ‫اج ًرا‬

yang memiliki makna imbalan allah menyampaikan kepada hambanya


melalui surat ini dan pada ayat ini bahwa penyampaian alqur’an tidak

22
di minta untuk imbalan nya pada zaman itu. Karena al qur’an hanya
lah peringatan seluruh alam

Menurut tafsir jalalain, (Mereka itulah orang-orang yang


mendapat petunjuk) yaitu mereka yang mendapat hidayah (Allah,
maka petunjuk mereka) jalan mereka seperti mentauhidkan Allah dan
bersabar (ikutilah) dengan ha saktah baik dibaca wakaf maupun
washal akan tetapi menurut suatu qiraat dibaca tanpa ha saktah jika
dibaca washal/dibaca langsung (katakanlah) kepada penduduk Mekah
("Aku tidak meminta kepadamu dalam menyampaikannya) dimaksud
menyampaikan Alquran (suatu upah pun.") yang kamu
berikan upah itu kepadaku (tidak lain ia itu) Alquran itu (hanyalah
peringatan) nasihat (untuk segala umat) mencakup umat
manusia dan umat jin.

Dari penjelasan mufasir tersebut dapat kita lihat hubungan


antar ayat dengan konsep tema yaitu dakwah memilihubungan yang
dimana ketika kita beradakwah jangan meminta imbalan kepada umat
karena hal tersebut telah dilarang pada ayat ini.

4. Hukum tidak mencegah kemunkaran dalam alqu’an


(Al maidah tartib nuzul surat ke 112 ayat ke 79)

Ayat ini merupakan ayat bagian dari surat Al a’raaf yang


turun pada tartib al nuzul ke 79. Pada kitab asbabun nuzul karangan
imam As- suyuthi tidak tercantum asbabun nuzul ayat ini di dalam
nya. Seperti yang kita kethui bajwa surat ini merupaka surat yang
berada pada periode di madaniyah karena turun di penghujung
rasulullullah untuk memperkuat argumen tersbut maka ada riwayat
sebagai penguatnya

Riwayat an-Nahhās

23
َ َ َ ‫يرة َن َز َل ْج َف َما َو َج ْد ُح ْم ف‬
‫يىا ِم ْن خل ٍال‬
ْ َ
َ ‫ ُس ْي َر ُة ال َمائ َدة آخ ُر ُس‬:‫َغ ْن َعائ َش َث َكال ْج‬
ِ ِ ِ ِ ِ

َ َ َ َ ْ َ ْ ُ ْ َ َ َ َ ُ ُّ َ ْ َ
.‫ام فح ِّر ُم ْي ُه‬
ٍ ‫فاسخ ِحليه وما وجدحم ِفيىا ِمن حر‬

'Ä'isyah berkata, "Surah al-Ma'idah adalah surah yang


terakhir turun. Apa yang kamu dapati di dalamnya halal maka
halalkanlah dan apa yang dijelaskan di dalamnya haram maka
haramkanlah."

Dengan riwayat tersebut maka semakin jelas bahwa al


maidah merupakan surat golonag almadaniyah

َ ُ َ ْ ُ َ ْ َ ُ َ َ َ ْ َ َ َ ََ َ ُ َ
٧٩ ‫كان ْيا لا َيتناو ْين غ ْن ُّمنك ٍر فػل ْي ُه ل ِبئ َس َما كان ْيا َيفػل ْين‬

Mereka tidak saling mencegah perbuatan mungkar yang


mereka lakukan. Sungguh, itulah seburuk-buruk apa yang selalu
mereka lakukan.

Seperti yang kita lihat pada ayat tersebut mengandung kosa


َ َ ََ َ
kata kunci yaitu ‫ لا َيتناو ْين‬yang memiliki makna tidak mencegah

kemungkaran maka ia termasuk golongan seburuk buruknya


golongan

Pendapat dari mufasir yang dikutip dari tafsir jalalain,


(Mereka satu sama lain tidak pernah melarang) artinya sebagian di
antara mereka tidak pernah melarang sebagian lainnya (dari)
kebiasaan (tindakan mungkar yang biasa mereka perbuat.
Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat)
kebiasaan mereka dalam melakukan perbuatan mungkar itu.

24
Dari pendapat tersebut kolerasi antara ayat dengan materi
dakwah terlihat jika dakwah itu tidak dilakukan maka ia termasuk
kedalam seburuk buruk nya perbuatan nya.

BAB I PENUTUPAN

A. Kesimpulan

Manajemen adalah proses yang bertujuan untuk mencapai tujuan


organisasi secara efektif dan efisien melalui perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan (POAC). Konsep
manajemen juga ditemukan dalam Al-Qur'an, di mana Allah dijelaskan
sebagai pengatur segala urusan langit dan bumi. Ayat-ayat Al-Qur'an
memberikan gambaran tentang fungsi-fungsi manajemen, seperti
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Contoh
ayat yang mendukung fungsi pelaksanaan adalah surat Al Kahfi ayat 69,
yang menekankan pentingnya melaksanakan kegiatan dengan baik sesuai
dengan rencana yang telah dibuat. Sementara itu, fungsi pengaturan
dijelaskan dalam surat As-Sajdah ayat 5, yang menyatakan bahwa Allah
mengatur segala urusan dari langit ke bumi. Kesimpulannya, Al-Qur'an
memberikan panduan tentang manajemen yang mengajarkan pentingnya
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan untuk
mencapai tujuan dengan sebaik-baiknya

Dakwah berasal dari bahasa Arab yang berarti menyeru, memanggil,


mengajak, dan melayani. Definisi dakwah dapat bervariasi, tetapi pada
dasarnya merupakan upaya untuk mendorong manusia menuju kebaikan,

25
mengikuti petunjuk, berbuat baik, dan menjauhi perbuatan buruk. Dakwah
Islamiyah khususnya mengajak orang lain untuk meyakini dan
mengamalkan ajaran Islam, yang telah diyakini dan diamalkan oleh
pendakwah itu sendiri.

Dalam Al-Qur'an, terdapat ayat-ayat yang membahas tentang


pentingnya mencegah perbuatan mungkar. Misalnya, surat Al-A'raf ayat
165 menyatakan bahwa orang yang mencegah perbuatan jahat akan
diselamatkan, sementara orang yang berbuat zalim akan mendapat azab
yang keras. Ayat ini memberikan pengertian bahwa dakwah tidak hanya
sebatas menyampaikan pesan, tetapi juga melibatkan tindakan nyata dalam
mencegah perbuatan buruk dan mengajak kepada kebaikan.

Dengan demikian, dakwah merupakan suatu usaha yang dilakukan


untuk mengubah kondisi umat menuju ke arah yang lebih baik, dengan
menyeru kepada yang baik dan mencegah yang buruk, serta merealisasikan
ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari dengan harapan dapat mengubah
kondisi umat tersebut

B. Saran

Kita dapat mengabungkan kedua elemen yaitu manajemn dakwah


sehingga dakwah yang disusun dengan cara manajemen dapat berjalan
denan baik .mengoptimalkan upaya dakwah agar dapat mencapai sasaran
yang ditentukan dengan efisien dan memberikan dampak yang signifikan
dalam menyebarkan ajaran Islam serta memperkokoh keimanan umat.

26
DAFTAR PUSTAKA

Al-Sheikh, D. A. (2004). Tafsir Ibnu Katsir terjemah bahasa Indonesia. Bogor:


Pustaka Imam asy-Syafi'i.
Asnil Aidah Ritonga, Zulfahmi lubis, Muhammad Isa,Muhammd Irwansya4, Budi
Setiawan Ginting5, Yulita Suyatmika. (2021). Fungsi Manajemen
Pendidikan Islam. Jurnal Pendidikan Tambusai, 10608-10624.
Dr. (Cand) SUHARDI, S. M. (2018). Pengantar Manajemen Dan Aplikasinya.
Yogyakarta: PENERBIT GAVA MEDIA.
Dr. Umar Sidiq, M.Ag,Drs. Khoirussalim, M. Pd.I. (2022). MANAJEMEN
DAKWAH. Jawa Timur: Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah
(STAIM).
JALALUDDIN AS-SUYUTHI & JALALUDDIN MUHAMMAD IBNU
AHMAD AL-MAHALLY. (n.d.). TERJEMAH TAFSIR JALALAIN 30
JUZ.
Jonni Syatri, Reflita, Muhammad Fatichuddin, Imam Arif Purnawan, Harits
Fadlly, Bisri Mustofa, Khikmawati, Ali Massaid, Nurkaib,Amanullah
Halim. (2017). Makkiy Madaniy. JAKARTA: Lajnah Pentasbihan Mushaf
Al-Qur'an Gedung Bayt Al-Qur'an & Museum Istiqlal.
Maqasid, A. M. (2015). ASBABUN NUZUL Sebab-sebab Turunnya Ayat Al-
Qur'an karangan Imam As-Suyuthi. JAKARTA TIMUR: PUSTAKA AL-
KAUTSAR.
Moh. Syamsi, M. (2014). ASBAABUN NUZUL, Sebab-Sebab Turunnya Ayat-Ayat
al-Qur' an karanngan al-Wahidi an-Nisaburi. Surabaya: Amelia Surabaya.
Prof. Dr. H. Abdullah, M. (2018). ILMU DAKWAH KAJIAN ONTOLOGI,
EPISTEMOLOGI, AKSIOLOGI DAN APLIKASI DAKWAH. Depok: PT
RajaGrafindo Persada.
Thalib, S. (1971). Urutan Turun Surah-Surah Al-Qur-an. Jurnal Hukum &
Pembangunan.

27

Anda mungkin juga menyukai