Anda di halaman 1dari 14

HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN PERILAKU CARING

PERAWAT DI RUMAH SAKIT X

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan

Falkultas Kesehatan Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Disusun oleh :

Putri Nurfitriani Effendi


212201083

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FALKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
2023
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Menurut Potter & Perry caring adalah tindakan peduli dengan kebutuhan
orang lain (gerlandine et al., 2012). Menurut Madeleine M. Leininger Perilaku
caring ini dilandasi oleh kepedulian, kasih sayang, ketrampilan yang mumpuni pada
perawat, perasaan empati, tanggung jawab pada pekerjaan, dan selalu memberikan
dukungan pada pasien (Andria et al., 2021).

Dampak apabila perawat tidak melakukan caring pada pasien menyebabkan


penurunan pada kualitas dan kuantitas dalam perawatan yang diberikan (Sasteri et
al., 2021). Sejalan dengan kasus di Tasikmalaya yang terjadi pada tanggal 16
November 2023 yang menyebabkan bayi baru lahir meninggal dunia dikarenakan
kurangnya caring perawat dalam memperhatikan dan memberikan perawatan pada
bayi tersebut. Kasus ini ditulis oleh Irwan Nugraha yang di upload di website
kompas.com.

Sejalan juga dengan penelitian yang dilakukan oleh (Vanlentina et al., 2019)
bahwasannya perilaku caring sebagian besar yaitu sebanyak 37 orang (55.2%)
pasien menyatakan perilaku caring yang dilakukan oleh perawat kurang baik.
Didukung juga dengan penelitian yang dilakukan oleh (Herman & Putri, 2021)
didapatkan hasil bahwa perilaku caring sebanyak 34 responden (46,6%) perawat
menerapkan perilaku caring sedangkan sebanyak 39 responden (53,4%) perawat
kurang atau tidak menerapkan perilaku caring.

Perilaku caring yang kurang baik dapat dikarenakan oleh perawat itu sendiri
seperti perawat terlibat dan memusatkan diri hanya pada tindakan medis dan
diagnostic saja, sehingga perawat lebih disibukkan oleh kegiatan yang berbasis
medik akibatnya waktu yang diberikan untuk perhatian pada pasien berkurang
(Herman & Putri, 2021). Tidak hanya itu namun perilaku caring kurang baik juga
dikarenakan oleh beban kerja yang tinggi disebabkan oleh waktu yang terbatas dan
kesulitan dalam memberikan performa yang optimal untuk pasien (Ratnasari et al.,
2022). Faktor pemicu utama perawat dalam kurangnya memperhatikan perilaku
caring dikarenakan beban kerja yang diberikan terlalu tinggi sehingga
menyebabkan kelelahan, penurunan kualitas dan kuantitas dari pelayanan
keperawatan serta memberikan efek pada komunikasi anatar perawat dan pasien
buruk dan kegagalan kolaborasi antar pasien dan perawat (Sasteri et al., 2021).

Beban kerja adalah volume pekerjaan yang diberkan kepada pekerja baik
berupa fisik maupun mental dan menjadi tanggung jawab setiap pekerja (Eni et
al., 2021). Beban kerja merupakan salah satu dampak yang bisa menyebabkan
burnout syndrome atau stres dikarenakan adanya tekanan pada pekerjaan yang
tidak dapat dipenuhi seperti dalam memberikan pelayanan pada pasien, shift kerja
yang tidak baik dan kurangnya dukungan dari lingkungan pekerjaan (Nursalam,
2015).

Dampak dari beban kerja juga dapat memicu timbulnya stress karena setiap
perawat memiliki keterbatasan baik dari segi pengetahuan ataupun ketrampilan
selain itu dapat menimbulkan kesalahan dalam menjalani pekerjaan (Nonik et al.,
2019). Selain itu beban kerja yang tinggi dapat memicu rasa frustasi, kelelahan dan
kejenuhuan dalam melakukan pekerjaannya sebagai perawat dan perawat menjadi
lebih sedikit untuk berinteraksi pada pasien karena ketersediaan waktu yang
terbatas (Herman & Putri, 2021).

Bedasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Egis et al., 2020) menunjukan


bahwa sebanyak 57 (98%) responden memiliki beban kerja yang tinggi dan
sebagian lagi memiliki beban kerja rendah sebnayak 1 responden (1,7%). Didukung
juga oleh penelitian yang dilakukan oleh (Sasteri et al., 2021) bahwa sebanyak 31
responden (81,6%) mengalami beban kerja berat sedangan sebanyak 9 responden
(18,4%) mengalami beban kerja yang ringan.

Bedasarkan hasil penelitian sebelumnya tentang fenomena terkait dengan


beban kerja yang tinngi dan perilaku caring perawat yang dianggap kurang bagi
pasien, maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai
“Hubungan Beban Kerja dan Perilaku Caring Perawat Di Rumah Sakit X”
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : “Apakah terdapat
hubungan antara beban kerja dengan caring perawat di rumah sakit x?”
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
a. Untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dengan caring perawat di
rumah sakit x
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi gambaran beban kerja pada perawat di rumah sakit x
b. Mengidentifikasi gambaran caring perawat di rumah sakit x
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
a. Memberikan pemahaman mengenai hubungan antara beban kerja dan
caring perawat di rumah sakit
2. Manfaat Praktis
a. Bagi pihak rumah sakit
Dapat memberikan masukkan atau gambaran bagi rumah sakit tingkat beban
kerja perawat dan perilaku caring pada perawat.
b. Bagi instansi
Sebagai masukan untuk memberikan pengetahuan dan wawasan serta
informasi mengenai hubungan beban kerja dengan perilaku caring, sehingga
dapat mengetahui keterkaitan beban kerja dengan perilaku caring perawat
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan teori
1. Konsep Caring
a. Definisi
Caring merupakan perilaku ataupun sikap peduli perawat terhadap
pasien dalam memberikan asuhan keperawatan dengan cara merawat pasien
sepenuh hati, berkomunikasi dengan terapeutik, peka, memberikan
dukungan disertai sentuhan ikhlas dalam melaksanakan implementasi
keperawatan pada pasien (Dewi Setya P et al., 2021).
Caring menurut (Bernada et al., 2018) merupakan jenis hubungan
dan transaksi yang diperlukan antara pemberi dan penerima asuhan
keperawatan untuk meningkatkan serta melindungi pasien yang
berpengaruh pada kesembuhan pasien. Sedangkan menurut Florence
Nightingale (1860) di kutip di dalam buku (Bernada et al., 2018)
mengatakan bahwa caring merupakan tindakan yang menunjukkan
pemanfaatan lingkungan pasien dalam upaya penyembuhan.
b. Komponen caring
Menurut Simon Roach (Kissa et al., 2021) ada 5 komponen caring
yaitu :
1) Compassion (kasih sayang)
Compassion ini merupakan kepekaan pada kesulitan dan kepedihan
yang dialami oleh orang lain dan dapat membantu seseorang untuk
bertahan hidup, berbagi perasaan, dan memberikan dukungan
penuh.
2) Competence (kemampuan)
Competence adalah ketika seseorang memiliki ilmu pengetahaun,
ketrampilan, pengalaman, energi dan motivasi sebagai rasa
bertanggung jawab pada profesi.
3) Confidence (kepercayaan diri)
Confidence merupakan suatu keadaan untuk memelihara hubungan
antar manusia yang dapat berupa ekpresi caring tanpa mengabaikan
kemampuan orang lain.
4) Concience (suara hati)
Perawat memiliki standar moral yang tumbuh dari sistem
humanistik altruistik/peduli kesejahteraan orang lain yang
direfleksikan pada tingkah laku perawat.
5) Commitment
Melakukan tugas secara konsekuen dan berkualitas terhadap karir
yang dipilih.
c. Manfaat Caring
Caring yang dilakukan oleh perawat dalam memberikan pelayanan
asuhan keperawatan dapat membuat perasaan pasien dan keluarga
menjadi senang dalam menerima pelayanan dan dapat meningkatkan
kualitas pelayanan serta membina hubungan terapeutik dengan pasien
(Chrisnawati et al., 2020).
Selain itu menurut (mestiana et al, 2022) caring dapat
meningkatkan kesembuhan pasien dikarenakan pasien merasa
terpenuhi kebutuhan fisik, emosi dan spiritual serta pasien merasa
nyaman dengan pelayanan keperawatan yang diberikan.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi Caring
1) Stres kerja
Hasil dari penelitian (Lisnawati et al., 2021) mengatakan bahwa stres
kerja dapat mempengaruhi perilaku caring dikarenakan dapat
mengurangi performa perawat dalam bekerja.
2) Pendidikan
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh (mestiana et al, 2022)
bahwasannya pendidikan dapat mempengaruhi caring dikarenakan
semakin tinggi pendidikan maka semakin baik juga pola pikir serta
kemampuan dan kualitas pribadi perawat.
3) Tipe kepribadian
Menurut (Jek Amidos Pardede et al., 2020) mayoritas kepribadian
ekstrovert lebih mudah untuk membuka diri dan berkomunikasi
dengan pasien sedangkan yang introvert lebih tertutup.
4) Beban kerja
Menurut penelitian (Herman & Putri, 2021) bahwasannya jika semakin
beban kerja ringan atau sedikit dapat memungkinkan perawat untuk
menunjukkan perilaku caring namun jika sebaliknya perawat akan
kesusahan untuk menunjukkan perilaku caring tersebut.
2. Beban Kerja
a. Konsep Beban Kerja
Beban kerja menurut (Budiasa, 2021) adalah suatu yang dirasakan
di luar kemampuan pekerja untuk melakukan perkerjaan tersebut namun,
jika dapat melakukan tugas yang diberikan maka tidak menjadi beban
kerja. Sedangkan menurut (Hutabarata, 2017) bahwa beban kerja
merupakan setiap pekerjaan yang dilakukan.
Beban kerja dapat dilihat dengan meningkatnya pasien yang
komplen atau mengeluhkan terhadap fasilitas medis yang kurang
memadai, pelayanan yang acuh tak acuh dan terkesan kurang sopan,
pengurusan yang lama sehingga membuat pasien kurang puas dengan
informasi atau pelayanan yang diberikan (Suarni et al., 2022).
Serta untuk beban kerja perawat dapat dilihat dari tugas perawat
yaitu: care giver, client advocate, counselor, educator, coordinator,
consultant, dan change agent (Gradian, 2021). Selain dapat dilihat dari
beberapa faktor beban kerja juga dapat dilihat dari 2 faktor yaitu faktor
internal dan faktor eksternal (Hutabarata, 2017) .
b. Faktor Beban Kerja menurut (Hutabarata, 2017)
1) Faktor eksternal
Faktor eksternal pada beban kerja merupakan beban kerja yang
berasal dari luar. Yang termasuk beban kerja eksternal antara lain tugas
yang diberikan, organisasi di tempat kerja (lamanya waktu bekerja,
waktu istirahat, kerja malam dan lain-lain) dan lingkungan kerja
(penerangan, kebisingan sampai bakteri dan virus). Aspek ini
merupakan stressor bagi pekerja.
2) Faktor internal
Faktor internal pada beban kerja merupakan faktor yang berada di
tubuh pekerja sendiri sebagai akibat adanya reaksi dari beban kerja
ekternal. Faktor internal meliputi : faktor somatis (jenis kelamin, umur,
ukuran tubuh, kondisi kesehatan serta status gizi) dan faktor psikis
(motivasi, persepsi, kepercayaan, keinginan, dan kepuasan).
c. Dampak Beban Kerja
Dampak beban kerja yang dialami perawat dapat menyebabkan
kelelahan dan dapat meningkatkan kesalahan yang dilakukan perawat serta
dampak untuk pasien itu sendiri ketidakpuasan pada pelayanan yang
diberikan menyebabkan penilaian terhadap rumah sakit buruk (Arifki et
al., 2021). Selain itu dampak kerja dapat mempengaruhi perawat dalam
melakukan pekerjaan secara optimal dan profesional untuk menyediakan
rasa nyaman, perhatian, kasih sayang, kepedulian, pemeliharaan
kesehatan, dan memberikan dorongan positif bagi pasien (Natasha et al.,
2023).
B. Kerangkah Teori
C. Kerangka Konsep
D. Hipotesis / Pertanyaan Penelitian
Hipotesis merupakan suatu penataan yang bersifat sementara atau
kesimpulan sementara atau dugaan yang bersifat logis tentang suatu
populasi (Heryana, 2020). Hipotesis dari penelitian ini adalah:
Ha : Ada hubungan antara beban kerja dengan caring perawat di rumah
sakit x.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan untuk studi ini adalah desain
penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara
beban kerja dengan caring pada perawat. Metode penelitian kuantitatif
merupakan metode yang berlandaskan pada filsafat positivisme serta
digunakan untuk meneliti populasi/ sampel tertentu dengan tujuan untuk
menggambarkan dan menguji hipotesis yang telah ditetapkan (sugiono,
2021). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini dengan pendekatan
cross sectional yang artinya pengambilan data variabel bebas dan terikat
akan dikumpulkan di waktu yang sama.
B. Lokasi dan Waktu Kegiatan
1. Lokasi
Penelitian ini dilakukan di ruang X pada RS X
2. Waktu Kegiatan
-
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi penelitian merupakan seluruh kelompok atau elemen yang
memiliki karakteristik tertentu untuk diteliti, populasi ini terdiri
individu, objek, kejadian atau apapun yang relevan untuk diteliti
(Asrulla et al., 2023). Populasi dalam penelitian ini dilakukan di RS X
2. Sampel Penelitian
Sampel dalam penelitian merupakan bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (sugiono, 2021).
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah teknik sampling
.Dengan kriteria sebagai berikut :
a) Kriteria inklusi perawat
1) Semua perawat yang berada di ruang x
2) Perawat bersedia menjadi responden
b) Kriteria ekslusi perawat
1) Perawat sedang cuti atau sakit
2) Perawat yang masih belajar atau dalam masa training
c) Kriteria inklusi pasien atau keluarga
1) Bersedia menjadi responden
2) Bisa menulis atau membaca
3) Dirawat
4) Usia diatas 17 tahun
d) Kriteria ekslusi pasien atau keluarga
1) Pasien tidak sadarkan diri
2) Menderita gangguan mental
D. Variabel

Variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja


yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari sehingga memperoleh informasi
tentang hal penelitian kemudian dapat ditarik kesimpulan (Sugiono, 2018).

1). Variabel independen : variabel independen sering juga disebut


dengan variabel bebas yang berarti variabel menjadi sebab perubahan atau
timbulnya variabel dependen (Sugiono, 2018) . Variabel dalam penelitisn
ini adalah beban kerja perawat.

2). Variabel dependen : variabel dependen ini sering disebut juga


variabel terikat yang berarti varibel ini dipengaruhi atau menjadi akibat
karena adanya variabel bebas (Sugiono, 2018). Variabel dalam penelitian
ini adalah caring perawat.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional variabel merupakan batasan dan cara pengukuran


sebuah variabel yang akan dilakukan penelitian (Rafika, 2020).
Variabel Definisi Indikator Alat Ukur Skala Hasil
Operasional Ukur Ukur
Variabel Beban kerja 1. aktivitas Kuesioner Ordinal
Independen adalah pekerjaan (Nursalam
: Beban seluruh 2. kegiatan yang 2017)
Kerja kegiatan yang dilakukan
Perawat dilakukan 3. penggunaan
oleh perawat waktu kerja
selama
bertugas.
Variabel Caring adalah 10 faktor karatif Kuisioner Ordinal
Dependen : perilaku yang : humanistic, Caring
Caring ditunjukkan helping trust, Asessment
Perawat perawat ekspresi Tools
dalam perasaan, (Duffy
melakukan problem solving, dalam
asuhan interpersonal, watson
keperawatan lingkungan 2009)
mendukung,
pemenuhan
kebutuhan dam
eksistensi
feomenologis.

F. Alat dan Metode Pengumpulan Data


1. Alat
Instrumen beban kerja menggunakan kuisioner dari Nursalam
dengan 13 pertanyaan yang meliputi kondisi kerja, penggunaan waktu
kerja dan target kerja. Sedangkan instrumen untuk perilaku caring
menggunakan caring asessment tools (CAT) dengan 20 pertanyaan
berdasarkan 10 faktor karatif watson.
2. Metode Pengumpulan Data
1) Responden pada penelitian ini adalah perawat pelaksana di ruangan
dan pasien atau keluarga yang dirawat serta merasakan pelayanan
yang diberikan perawat. Peneliti meminta izin terlebih dahulu ke
kepala ruangan.
2) Peneliti bertemu responden baik perawat atau pasien dan
menjelaskan maksud dan tujuan penelitian serta memberikan
informed consent.
3) Jika perawat atau pasien setuju selanjutnya peneliti akan
memberikan kuisioner yang akan di jawab kurang lebih 30 menit.

Setelah itu peneliti mengecek kembali kuisioner yang sudah di


jawab jika ada yang belum terjawab maka peneliti akan
mengembalikan ke responden untuk mengisi jawabannya dan setelah
sesi mengisi kuisioner sudah selesai peneliti memberikan bikisan
berupa souvenir pada responden.

G. Validitas dan Reabilitas


1. Validitas
Validitas atau valid berarti intrumen yang digunakan dapat
mengukur apa yang seharusnya untuk diukur (sugiono, 2021).
2. Reabilitas
Instrumen yang dinyatakan realible ialah instrumen yang dapat
beberapa kali digunakan untuk mengukur obyek yang sama dan
menghasilkan data yang sama (sugiono, 2021). Untuk kuisoner CAT
(Caring Asessment Tools) hasil uji reliabilitas yaitu 0,98. Sedangkan
untuk kuisioner beban kerja menurut nursalam 0,988.
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data
I. Etika Penelitian
J. Rencana Pelaksanaan Penelitian
Referensi
Andria et al. (2019). gambaran perilaku caring perawat di rumah sakit.

Arifki et al. (2021). Zainaro, M. A., Cik, U., & Saadiah, A. (2021). Motivation and Workload
of Nurses with NursePerformance in Handling Events of Corona Virus (Covid-19 ).

Asrulla et al. (2023). Populasi dan Sampling (Kuantitatif), Serta Pemilihan InformanKunci
(Kualitatif) dalam Pendekatan Praktis.

Bernada et al. (2018). Teori Caring dan Aplikasi Dalam Pelayanan Keperawatn. Andi.

Budiasa, I. K. (2021). Beban Kerja dan Kinerja Sumber Daya Manusia . CV. Pena Persada.

Cecep et al. (2019). perilaku caring perawat bedasarkan teori jean watson di ruang rawat
inap.

Chrisnawati et al. (2020). PERILAKU CARING PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP DI


RUMAH SAKIT SUAKA INSAN.

Dewi Setya P et al. (2021). Nilai Essensial Dalam Praktik Keperawatan . Insania.

Dia et al. (2019). beban kerja dan motivasi dengan perilaku caring perawat.

Egis et al. (2020). beban kerja mental, fisik dan waktu perawat di poli rsud dr. slamet
garut.

Eni et al. (2021). analisi beban kerja dan produktivitas kerja. indonesia:: Yayasan kita
menulis.

gerlandine et al. (2012). Potter & Perry's Fundamentals of Nursing.

Gradian, M. &. (2021). Hubungan Antara Beban Kerja Dengan Kinerja Prewat Di Rumah
Sakit Suatu Literature Review.

Herma et al. (2022). hubunan beban kerja tenaga kesehatan dengan kelelahan kerja di
puskesmas kecamatan sukmajaya kota depok selama pandemi.

Herman & Putri. (2021). hubungan antara beban kerja dan perilaku caring perawat.

Heryana, A. (2020). Hipotesis Penelitian.

Hutabarata, Y. (2017). Dasar Dasar Pengetahuan Ergonomi. Media Nusa Creative.

Iqra S & Rusna Tahir. (2020). analisi beban kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap di
RSU bahteramas sulawesi tenggara.

Jek Amidos Pardede et al. (2020). TIPE KEPRIBADIAN BERHUBUNGAN DENGAN.

Kissa et al. (2021). Nursing Technologies Creativity as an Expression of Caring.

Kompas.com. (2023, november 16). klinik di tasikmalaya dituding sebabkan bayi baru
lahir meninggal.
Lisnawati et al. (2021). Stres Kerja dengan Perilaku Caring Petugas Kesehatan dalam
Penanganan pasien pada masa pendemi covid-19.

mestiana et al, .. (2022). Gambaran Caring Behavior Perawat pad Masa Pandemi dalam
Pelayanan Keperawatan di UGD RS santa elisabeth medan .

Mulyani, S. R. (2021). Metodologi Penelitian . Widina Bhakti Persada.

Natasha et al. (2023). HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN BURNOUTDENGAN


PERILAKUCARINGPADA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAPRUMAH SAKIT PALANG
BIRU GOMBONG.

Nonik et al. (2019). Hubungan Beban Kerja Dengan Tingkat Stres Perawat Ruang
Intensive Care Unit dan Instalasi Gawat Darurat.

Nursalam. (2015). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan .

Rafika. (2020). VARIABEL PENELITIAN DALAM PENELITIAN PENDIDIKAN.

Ratnasari et al. (2022). hubungan beban kerja dengan perilaku caring perawat dalam
masa pandemi covid-19.

Sasteri et al. (2021). pengaruh beban kerja terhadap perilaku caring perawat di rawat
inap internal I dan II rsud dr. r. soedjono selong.

Suarni et al. (2022). ANALISIS KOMPENSASI DAN BEBAN KERJA SERTA DAMPAKNYA PADA
KINERJA PEGAWAI MEDIS PADA RSUD BANGKINANG.

Sugiono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Alfabeta.

sugiono. (2021). Metode Penelitian Kuantitatif. Alfabeta.

Vanlentina et al. (2019). perilaku caring perawat pelaksana rawat inap rumah sakit di
kabupaten indramayu.

Wiwin et al. (2019). perilaku caring perawat dalam memberikan asuhan keperawatan di
salah satu rs kabupaten indramayu.

Anda mungkin juga menyukai