Filsafat Empirisme
Filsafat Empirisme
1 . FAT H U R R A H M A N ( 2 3 1 1 3 0 0 1 1 )
2.YESHA AMELIA PUTRI (2311300)
3.YESI AMALIA GUSMANDA(2311300)
PENGERTIAN EMPIRISME
Empirisme berasal dari bahasa Yunani empeirin yang berarti coba-coba atau
pengalaman. Empirisme adalah sesuatu doktrin filsafat yang menekankan peranan
pengalaman dan memperoleh pengetahuan serta pengetahuan itu sendiri, dan
mengecilkan peranan akal. Sebagai suatu doktrin empirisme adalah lawan
rasionalisme. Teori makna pada aliran emperisisme biasanya dinyatakan sebagai teori
tentang asal pengetahuan, yaitu :
1. asal-usul idea atau konsep. Pada abad pertengahan teori ini diringkaskan dalam
rumus Nihil est in intellectu quod non prius fuerit in sensu (tidak ada sesuatu di
dalam pikiran kita selain didahului oleh pengalaman).
2. Kebenaran yang diperoleh lewat observasi. Pengalaman yang dimaksud adalah
pengalaman yang terjadi melalui dan berkat bantuan panca indera dan data yang
sesuai fakta.
TOKOH TOKOH EMPIRISME
.
• JOHN LOCKE (1632—1704)
Ia lahir di Wrington, Somersetshire, pada tahun 1632.
John Locke hanya menerima pemikiran matematis yang
pasti dan cara penarikan dengan metode induksi. Semua
konsep atau ide yang mengungkapkan pengetahuan
manusia sesungguhnya berasal dari pengalaman manusia.
• DAVID HUME ( 1711-1776)
Hume menyatakan bahwa semua pengetahuan dimulai
dari pengalaman indera sebagai dasar. Kesan impression
bagi Hume, sama dengan penginderaan (sensation) pada
Locke, adalah basis pengetahuan. Semua presepsi jiwa
manusia terbentuk melalui dua alat yang berbeda, yaitu
impression dan idea. Perbedaan kedua-duanya terletak
pada tingkst kekuatan dan garisnya menuju jiwa dan
jalan masuk ke kesadaran.
• HERBERT SPENCER (1820-1903)
Menurut Spencer, kita hanya dapat mengenali fenomena-
fenomena atau gejala-gejala. Secara prinsip pengenalan
kita hanya menyangkut relasi-relasi antara gejala-gejala.
Di belakang gejala-gejala ada sesuatu yang oleh Spencer
disebut “yang tidak diketahui” (the great unknowable).
• GEORGE BERKELEY (1665-1753)