MATA DIKLAT :
SPESIFIKASI DIVISI 8:
PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR
MODUL – 9 SPESIFIKASI PENGEMBALIAN KONDISI 20
DAN
KATA PENGANTAR
Dalam rangka peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat, maka diperlukan Pegawai Aparatur Negara
yang punya kemampuan Kompetensi, Integritas dan dapat melaksanakan
pekerjaan yang telah diberikan tanggung jawabnya secara mandiri dan
Profesional.
Bandung, 2016
i
MODUL – 9 SPESIFIKASI PENGEMBALIAN KONDISI 20
DAN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................II
DAFTAR ISI ........................................................................................................III
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL.................................................................. IV
BAB I.................................................................................................................. V
PENDAHULUAN................................................................................................. V
A. Latar Belakang............................................................................................v
B. Deskripsi Singkat
........................................................................................v C. Standar
Kompetensi..................................................................................vi D.
Kompetensi Dasar .....................................................................................vi E.
Materi Pokok dan Sub Materi Pokok ........................................................vi F.
Estimasi Waktu..........................................................................................vi BAB
II..................................................................................................................1
Pengembalian Kondisi Dan Pekerjaan Minor ....................................................1
A. Pengembalian Kondisi Perkerasan Lama ...................................................2
B. Pengembalian Kondisi Bahu Jalan Lama Pada Perkerasan Berpenutup
Aspal ..................................................................................................................
8
C. Pengembalian Kondisi Selokan, Saluran Air, Galian, Timbunan Dan
Penghijauan .....................................................................................................1
2
D. Perlengkapan Jalan Dan Pengatur Lalu Llintas.........................................17
E. Pengembalian Kondisi Jembatan
.............................................................25
RANGKUMAN...................................................................................................36
LATIHAN SOAL .................................................................................................37
BAB
III...............................................................................................................38
PENUTUP .........................................................................................................3
8
A. EVALUASI KEGIATAN BELAJAR .................................................................38
B. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT........................................................38
DAFTAR PUSTAKA
............................................................................................40
3
MODUL – 9 SPESIFIKASI PENGEMBALIAN KONDISI 20
DAN
PETUNJUK PENGGUNAAN
MODUL
4
MODUL – 9 SPESIFIKASI PENGEMBALIAN KONDISI 20
DAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan jaringan jalan di Indonesia berkembang secara besar-besaran
akibat meningkatnya prasarana dan kebutuhan angkutan darat, sehingga
konstruksi jalan sangat diperlukan program Pengembalian Kondisi dan
Pekerjaan Minor yang meliputi : Pengembalian Kondisi Perkerasan Lama,
Pengembalian Kondisi Bahu Jalan lama pada Perkerasan Berpenutup Aspal,
Pengembalian Kondisi Selokan, Saluran Air, Galian, Timbunan dan
Penghijauan, Perlengkapan Jalan dan Pengatur Lalu Lintas, Pengembalian
Kondisi Jembatan, yang lebih serius, bersamaan dengan kurangnya sumber
daya manusia yang menangani konstruksi jalan dan jembatan di Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat maupun Pemerintah Daerah
(Provinsi/Kabupaten/Kota).
Pada saat ini telah banyak terbangun jalan dan jembatan, dan Direktorat
Jenderal Bina Marga telah mempunyai petunjuk/prosedur standard dan
operasi (SOP) serta melakukan tindakan dan antisipasi untuk menjaga kondisi
jalan dan jembatan tetap fungsional.
B. Deskripsi Singkat
5
MODUL – 9 SPESIFIKASI PENGEMBALIAN KONDISI 20
DAN
C. Standar Kompetensi
Pada akhir pembelajaran, peserta diklat mampu memahami dan
mengaplikasikan pengembalian pekerjaan minor divisi 8.
D. Kompetensi Dasar
1. Mampu memahami dan menerapkan pengembalian kondisi perkerasan
lama
2. Mampu memahami dan menerapkan pengembalian kondisi bahu jalan
lama pada perkerasan berpenutup aspal
3. Mampu memahami dan menerapkan pengembalian kondisi selokan,
saluran air, galian, timbunan dan penghijauan
4. Mampu memahami dan mengidentifikasi perlengkapan jalan dan
pengatur lalu lintas
5. Mampu memahami dan menerapkan pegendalian kondisi jembatan
Dari indikator hasil belajar yang terdiri dari 5 (lima) kelompok dan dijabarkan di
dimasing-masing materi pokok tersebut ke sub materi pokok sebagai berikut:
F. Estimasi Waktu
Estimasi waktu pembelajaran yang disediakan untuk bisa mewujudkan
standar kompetensi yang sudah ditentukan dibutuhkan waktu sekitar 6
(enam) jam pelajaran.
6
MODUL – 9 SPESIFIKASI PENGEMBALIAN KONDISI 20
DAN
BAB II
PENGEMBALIAN KONDISI DAN
PEKERJAAN MINOR
INDIKATOR
A. RUANG LINGKUP
Secara umum modul Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor yang akan
dijelaskan pada Diklat ini yaitu : mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Cakupan Pekerjaan
e. Bahan
f. Pelaksanaan
Pelaksanaan pekerjaan pengembalian kondisi perkerasan lama dapat
dikelompokkan ke dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
i. Penambalan Perkerasan pada Perkerasan Berpenutup Aspal dan
Tanpa Penutup Aspal (Galian dan Rekonstruksi).
ii. Perbaikan Lubang pada Perkerasan Berpenutup Aspal dan Tanpa
Penutup Aspal.
iii. Penutupan Retak Pada Pekerasan Berpenutup Aspal.
iv. Perataan Setempat Pada Perkerasan Berpenutup Aspal.
v. Perataan Setempat pada Perkerasan Tanpa Penutup Aspal.
vi. Stabilisasi Mekanis Pada Perkerasan Jalan Tanpa Penutup Aspal.
vii. Perataan Berat Pada Perkerasan Tanpa Penutup Aspal
viii. Perbaikan Tepi Perkerasan Berpenutup Aspal.
ix. Lapis Perekat untuk Pengembalian Kondisi, Penambalan Lubang
atau Perbaikan Tepi Perkerasan.
MODUL – 9 SPESIFIKASI PENGEMBALIAN KONDISI 20
DAN
Nomor Mata
aian tuan
Pembayaran
ngukuran
a. Cakupan Pekerjaan
Catatan :
1) Penebangan pohon dan pembuangan batang beserta akar-
akarnya yang tidak dikehendaki dengan diameter kurang dari
15 cm yang diukur 1 meter di atas Penerapan Spesifikasi
Teknis Dalam Pekerjaan Jalan Dan Jembatan Spesifikasi Teknis
Pekerjaan Jalan dan Jembatan 8 – 7 tanah lapang akan
dilaksanakan sebagai pekerjaan pembersihan dan
pembongkaran (clearing and grubbing) yang diuraikan dalam
Spesifikasi ini
2) Pekerjaan rekonstruksi atau pengembalian bentuk pada ruas
bahu jalan dengan panjang lebih dari 50 meter untuk setiap
ruas harus dilaksanakan sesuai dengan Seksi 4.2 dan Divisi 3
dari Spesifikasi ini.
3) Pekerjaan harus meliputi penggalian dan persiapan bahu jalan
lama untuk dikembalikan kondisinya. Pemasokan,
pengangkutan, penghamparan, pemadatan dan pelaburan
bila-mana diperlukan, untuk bahan bahu jalan harus sesuai
dengan garis dan kelandaian dan dimensi yang ditunjukkan
dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan.
i. Lubang-lubang
Lubang-lubang yang terlalu kecil untuk dipadatkan dengan
menggunakan alat mekanik harus dipadatkan secara manual.
a. Cakupan Pekerjaan
i. Selokan dan Saluran Air
MODUL – 9 SPESIFIKASI PENGEMBALIAN KONDISI 20
DAN
iii. Penghijauan
Meliputi penyiapan bahan, pelaksanaan, penyiraman, perlindungan,
pemeliharaan tanaman baru untuk menggantikan tanaman yang
ditebang
karena pelebaran jalan maupun untuk penghijauan, pada tempat-
tempat seperti
yang ditunjukkan oleh Direksi Pekerjaan.
b. Bahan
MODUL – 9 SPESIFIKASI PENGEMBALIAN KONDISI 20
DAN
4) Rabuk
Bahan rabuk harus terdiri dari rumput kering, jerami atau bahan
lainnya yang tidak beracun.
5) Lapisan Humus (Top Soil)
Lapisan humus terdiri dari tanah permukaan yang gampang
gembur secara alami, dan mewakili tanah di sekelilingnya
yang menghasilkan rumput atau tanaman lain. Lapisan humus
harus bebas dari akar-akar, tanah lempung yang keras dan
bebatuan berdiameter lebih dari 5 cm dan bahan asing
lainnya.
c. Pelaksanaan
i. Cara Pengukuran
1) Hanya stabilisasi dengan tanaman dan penghijauan
(penanaman kembali) yang akan diukur dan dibayar menurut
MODUL – 9 SPESIFIKASI PENGEMBALIAN KONDISI 20
DAN
Catatan :
b. Standar Rujukan
i. Satu liter contoh cat untuk setiap warna dan jenis cat bersama
dengan data pendukung untuk setiap jenis cat.
ii. Sebuah tiang dari pipa baja yang di galvanisir untuk rambu jalan.
iii. Satu lembar plat rambu jalan yang telah selesai dicat.
iv. Sepotong rel pengaman yang telah digalvanisir sepanjang 0,20 m.
v. Satu buah paku jalan dan/atau mata kucing.
vi. Dua buah kerb pracetak bilamana unit-unit kerb pracetak ini
dibuat di luar lokasi proyek beserta sertifikat pengujian dari pabrik
pembuatnya yang membuktikan mutu bahan baku yang
digunakan dan bahan olahan.
vii. Dua buah contoh blok beton (paving block) beserta sertifikat dari
pabrik pembuatnya.
d. Bahan
i. Penyimpanan Cat
1) Semua cat harus disimpan menurut petunjuk pabrik
pembuatnya dan ketentuan dari Seksi 1.11. Bahan dan
Penyimpanan pada Spesifikasi ini.
MODUL – 9 SPESIFIKASI PENGEMBALIAN KONDISI 20
DAN
Paku jalan dan mata kucing harus berupa suatu rancangan yang
disetujui sesuai dengan contoh yang diajukan. Paku jalan dan
mata kucing tersebut harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut
:
Permukaan : Muka atas dari kepala adalah satin 100 atau yang
sejenis.
MODUL – 9 SPESIFIKASI PENGEMBALIAN KONDISI 20
DAN
e. Pelaksanaan
i. Cara Pengukuran
1) Kuantitas yang diukur untuk rambu jalan, patok pengarah,
patok kilometer, paku jalan dan mata kucing haruslah jumlah
aktual Rambu Jalan (termasuk tiang rambu jalan), patok
pengarah dan patok kilometer yang disediakan dan dipasang
sesuai dengan Gambar dan diterima oleh Direksi Pekerjaan.
2) Kuantitas yang diukur untuk rel pengaman haruslah panjang
aktual rel pengaman dalam meter panjang yang disediakan
dan dipasang sesuai Gambar dan diterima oleh Direksi
Pekerjaan.
3) Kuantitas marka jalan yang dibayar haruslah luas dalam meter
persegi pengecatan marka jalan yang dilaksanakan pada
permukaan jalan sesuai Gambar dan diterima oleh Direksi
MODUL – 9 SPESIFIKASI PENGEMBALIAN KONDISI 20
DAN
8.5.1 UMUM
1) Uraian
MODUL – 9 SPESIFIKASI PENGEMBALIAN KONDISI 20
DAN
a) Survei Lapangan
9) Penjadwalan Pekerjaan
a. Cakupan Pekerjaan
a. Cakupan Pekerjaan
a. Cakupan Pekerjaan
RANGKUMAN
LATIHAN SOAL
1. Bagaimana cara menentukan pekerjaan minor yang bisa dibayar dalam item
8.1 (pengembalian kondisi perkerasan lama)?
2. Apa bedanya pekerjaan minor pada divisi 8.1 (pengembalian kondisi
perkerasan lama) dengan pemeliharaan rutin perkerasan pada item 10.1?
3. Jelaskan apa bedanya pengukuran pembayaran item 8.4 (perlengkapan jalan
dan pengaturan lalu lintas) dengan divisi 1.8 (manajemen dan keselamatan
lalu lintas)?
4. Jelaskan apa bedanya pengukuran pembayaran item 8.3 (pengembalian
kondisi selokan, saluran air, galian) dengan divisi 2.1 (selokan dan saluran air)?
5. Jelaskan apa bedanya pengukuran pembayaran item 8.5 (pengembalian
kondisi jembatan) dengan kegiatan pemeliharaan jembatan?
MODUL – 9 SPESIFIKASI PENGEMBALIAN KONDISI 20
DAN
BAB III
PENUTUP
A. EVALUASI KEGIATAN BELAJAR
Dalam evaluasi kegiatan belajar, perlu dilakukan evaluasi kegiatan kediklatan, yaitu
evaluasi hasil pembelajaran modul ini dan isi materi pokok tersebut kepada para
peserta, pengajar maupun pengamat materi atau Narasumber, berupa
soal/kuisioner tertulis :
4. Evaluasi materi dan bahan tayang yang disampaikan pengajar kepada peserta,
dilakukan oleh peserta, pengajar/widyaiswara maupun pengamat
materi/Narasumber untuk pengkayaan materi.
DAFTAR PUSTAKA
Ditjen Bina Marga, 2011, Manual Survai Kondisi Jalan dan Pemeliharaan Rutin
(No.001-01/M/BM/2011
Ditjen Bina Marga, 2011, Manual Perbaikan Standar untuk Pemeliharaan Rutin
Jalan (No.001-02/M/BM/2011
TIM PENYUSUN