Kisah Hijrah Nabi Muhammad SAW Ke Madinah
Kisah Hijrah Nabi Muhammad SAW Ke Madinah
Ringkasan Materi Pendidikan Agama Islam Kelas 4 Bab 5 Kurikulum Merdeka – Kisah Hijrah
Nabi Muhammad SAW ke Madinah
Kami sampaikan tentang Kisah Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah dengan detail dari
Materi PAI Kelas 4 Sekolah Dasar Kurikulum Merdeka.
Nabi Muhamad saw ketika memutuskan hijrah ke Madinah diawali dengan peristiwa
menjadi sebab pendorognya, yaitu:
Ali bin Abi Thalib Menempati Tempat Tidur Nabi Muhamad saw
Kaum musyrik Quraisy terpukul sekali dengan kesuksesan dari banyaknya sahabat Nabi
yang berhijrah ke Madinah agar dapat bangun sebuah komunitas muslim paling tenang,
sambil dakwah. Maka itu sebeum semakin membesarnya agama baru. Merka memutuskan
agar dapat celakai Rasul. Mereka memilih dari kelompok kaum masyrik pemuda-
pemudanaya yang sangat tangguh. Lalu mencelakai Nabi bersama-sama. Tujuannya supya
tugas tidak ditangug satu maupun dua suku. Maka itu, keluarga besar Nabi tidak akan bisa
melawan.
Allah swt sampaikan rencana kamu Qurisy terhadap Nabi maka beliau perintahkan Ali bin bi
Thalib agar tidur di pembaringannya. Beliau sambil gunakan selimut dengan warna hijau
buatan Hadramaut biasanya beliau gunakan. Pemuda-pemuda yang terpilih ini memata-
matai tempat pembaringannya serta merasa yakin bahwa belum sedang tidur nyenyak.
Namun sebetnya tanpa mereka sadari, nabi sudah keluar rumah. Keeskan harinya, mereka
terperanjat sekali karena baru mengetahui bahwasanya yang diduga Nabi yaitu Ali bin Abi
Thalib yangs aat ditanya bersikeras menjawab, “saya tidak tahu”.
Saing jelang hijrah, Nabi erkunjung mneuju Abu Bakar. Saat masuk pada rumah, beliau
meminta banyak berdua saja bersama Abu Bakar. Nabi menyampaikan terhadap Abu Bakar
beliau sudah mendapatkan izin agar dapat berhijrah. Abu bakar sampaikan bahwa ia sudah
siapkan 2 unta. Satu untuk Nabi serta satu lagi untuknya agar dapat mlaukan perjalanan ke
Madinah. Iapun mneghubugi Abdullah bin Uraiqit agar bisa menjadi penunjuk jalan.
Awal Perjalanan
Tanggal 27 Shafar tahun ke-14 kenabian, bertepatan tanggal 12/13 September 622 M. Di
tengah kegelapan malam, Nabi keluar dari rumah Abu bakar. Beliau berdua tidak melalui
pintu depan. Melainkan dari celah dalamnya rubah ke jalan belakang. Hal satu ini diakukan
kehati-hatian, beliau berjalan kaki ke gua Sur. Bahkan ia berjalan dnegan ujung jari kakinya
agar tidak tinggalkan jejak yang bisa diselusuri.
Nabi Muhamad saw tempuh pejalanan dengan ambil jalur selatan Makkah biasanya
digunakan perjalannya menuju Yaman. Tidak hanya jalur utama biasanya digunakan menuju
Madinah. Jalan ke Gua sangat sempit, terjal serta banyak sekali bebatuan. Sebelum jauh
dari perbatasan Makkah, Nabi berhenti sesaat ungkapkan rasa cinta beliau terhadap tanah
airnya.
Sebelum masuk Gua, Abu Bakar masuk dahulu, periksa jangan sampai terdapat suatu yang
membahayakan Nabi serta sesudah semuanya aman, Abu bakar persilahkan beliau untuk
masuk agar beristirahat. 3 malam lamanya, Nabi bersama Abu bakar ini di alam Gua. Malam
Jum’at, Sabtu, serta Ahad. Setiap malamnya datang ke sana, putra Abu bakar yaitu
Abdullah, agar dapat sampaikan perkembangan terjadi di Makkah. Kemudian kembali lagi
setiap subuh lakukan aktivitasnya di Makkah supaya tidak dicurigai. Sedang Amir bin
Fuhairah, bekas budaknya Abu bakar, diberikan tugas menggembalakan kambil sekitar gua
agar dapat hilangkan jejak Abdullah. Di malam harinya ia memerah susu kambing
gembalanya agar dapat diminum Nabi Muhamad dengan Abu bakar.
Perjalanan ke Madinah
Sesudah berlalu hari ketiga, tepatnya di hari Senin 1 Rabiul Awal tahun pertama hijriah,
bertepatan 16 September 622 M Nabi bersama Abu Bakar dijemput Abdullah bin Uraiqat
untuk antar mereka ke Madinah sambil bawa kedua unta dititipkan sebelumya oleh Abu
bakar. Sebelum tunggangi satu unta disiapkan Abu Bakar. Nabi berkata tidak akan
menunggangi unta bukan miliknya. Abu Bakarpun berkata, ini hadiah untukmu. Nabi
bersikeras menolaknya sambil bertanya berapa harganya. Karena dengan desakan Nabi Abu
Bakar sampaikan harga serta setuju untuk dibayar oleh beliau.
Tanggahl 8 Rabiul Awwal 1 H/23 September 622 M. rombongan tiba di Quba Nabi serta Abu
Bakar disambut hangat sekali. Apalagi setiap harinya sesudah salah subuh hingga zuhur
sehari-harinya menantikan kehadiran Nabi. Penduduk Madinah mendengarnya tiba Nabi
Muhamad saw di Quba juga terus berdatangan menyambut beliau. Nabi Muhamad di Quba
tinggal selama 4 hari Senin, Selasa, Rabu, serta Kamis. Di tempat itu, beliau bangun Masjid
Quba.
Beliau disambut meriah sekali di jalan maupun dari atas rumah-rumah. Masyarakat,
diantaranya para wanita mengelu-elukan beliau berama syair-syair mengharumkan. Salah
satunya sangat terkenal. Semua menginginkan agar Nabi muhamad tinggal di Rumahnya.
Merekapun menarik Kendal untanya supaya Nabi Muahmad sudi tetapi beliau berkata
“biarkanlah saja unta nantinya berjalan, dia diperintah” unta lalu berhenti duduk di Mesjid
Nabawi. Kemudian ia bangkit serta berjalan kembali beberapa langkah sambil noleh ke kiri
serta ke kanan, lalu kebmali lagi ke lokasi semula.
Kisah hijrah Nabi ke Madinah mempunyai nilai sejarah sangat berpengaruh pada perjalanan
dakwah Islam serta kehidupan kamu muslimin. Semenjak Nabi serta para Sahabat tinggal di
Madinah dakwah Islam terus alami pekembangan serta alami kemajuan dengan pesat.
1. Setiap muslim sebaiknya mampu tematkan usaha serta kepasrahan terhadap Allah swt
dalam hadapi sebuah peristiwa.
2. Ini memberikan pelajaran bahwasanya dalam berjuang, seseorang harus bisa
memberikan semuanya yang dimilikinya sampai cita-cita perjuagan islam tercapai.
1. Meneladani sikap ulet, cara mneladaninya yaitu atur cara belajar secara efektif saat
erdapat kesulitan. Seperti, membuat kelompok belajar sendiri
2. Meneladani ikhlas, cara meneladaninya dengan tidak mengharapkan imbalan serta
pujian waktu untuk bantu teman.
Sumber Materi: Buku Pendidikan Agama Islam Kelas 1 Semester 1 Terbitan Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi