Anda di halaman 1dari 31

TUGAS UAS METODE PENELITIAN ILMU HUKUM

“Tinjauan Pustaka”

Dosen Pengampu:

Dr. Dahlil Marjon, SH., MH.

Oleh

Naufal Mahdi Rafif

2220122074

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil‟Alamin, washalatu wassalamu „ala asrafil anbiya‟i

wal mursalin, wa‟ala alihi wa shahbihi ajma‟in. Amma ba‟du.

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat, dan

hidayah-Nya yang senantiasa dilimpahkan kepada penulis, sehingga bisa

menyelesaikan tugas dengan judul “Tinjauan Kepustakaan” sebagai tugas

pengganti UAS Metode Penelitian Ilmu Hukum. Shalawat dan salam tidak lupa

juga saya kirimkan kepada baginda Rasulullah SAW dengan mengucapkan

Allahumma Shalli „ala Muhammad wa „ala ali Muhammad.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Dahlil Marjon, SH.,

MH, selaku dosen pengampu mata kuliah Metode Penelitian Ilmu Hukum yang

telah memberikan ilmu dan pengetahuan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa tugas ini masih banyak terdapat kekurangan

dan sangat jauh dari kata sempurna. Dengan kerendahan hati penulis sangat

menerima masukkan, kritik, dan saran untuk kesempurnaan tugas ini. Penulis

berharap semoga tugas ini bermanfaat untuk penulis khususnya dan pembaca

pada umumnya.

Padang, 16 Januari 2024

Naufal Mahdi Rafif

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………… i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………...…. ii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………….1

A. Latar Belakang ………………………………………………………………………….…..1

B. Rumusan Masalah ………………………………………………………………….……… 3

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………....… 4

1. Pengertian Tinjauan Pustaka ………………………………………………………….. 4

2. Fungsi Dan Manfaat Tinjauan Pustaka …………………………………………….. 7

3. Perbedaan Tinjauan Pustaka Untuk Studi Kuantitatif Dan Kualitatif ……. 13

4. Kriteria Penulisan Tinjauan Pustaka ………………………………………………… 19

5. Cara Penyusunan Tinjauan Pustaka …….…………………………………..……… 20

BAB III PENUTUP …………………………………………………………….…… 25

Kesimpulan …………………………………………………….………………………….……. 25

DAFTAR KEPUSTAKAAN ………………………………………………………… 27

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penelitian adalah suatu proses penyelidikan secara sistematis yang

ditujukan pada penyediaan informasi untuk menyelesaikan masalah-masalah.

Menurut Hilway, penelitian tidak plai dari suatu metode studi yang dilakukan

seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu

masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah

tersebut. Dikatakan hati-hati dan sempurna harus mengikuti prosedur dan

langkah-langkah sebagai suatu kebulatan prosedur. 1

Ketika akan memulai sebuah penelitian, seorang calon peneliti selalu

dihadapkan pada berbagai pertanyaan terkait topik akan ia teliti. Tidak jarang

ia merasa belum tahu banyak tentang topik tersebut sehingga ia tidak tahu

apa yang harus dilakukan. Tidak jarang pula seseorang merasa bahwa topik

yang akan ia teliti merupakan hal baru yang belum pernah diketahui orang

sebelumnya, padahal pada kenyataannya telah ada atau bahkan banyak orang

yang telah melakukan penelitian terhadap hal yang sama sebelumnya. Hal

inilah yang membuat pentingnya melakukan tinjauan pustaka dalam sebuah

proses penelitian agar peneliti dapat mendapatkan gambaran dan

pengetahuan dalam mempertegas penelitiannya. Sayangnya, tidak jarang

1
Widiarsa, 2019, Kajian Pustaka (Literature Review) Sebagai Layanan Intim Pustakawan
Berdasarkan Kepakaran Dan Minat Pemustaka, Jurnal media infomasi, Vol. 28, No. 1,
hlm. 111.

1
peneliti tidak memberikan perhatian serius pada aktivitas tinjauan pustaka

dalam rangkaian penelitian yang dilakukannya.

Tinjauan Pustaka (Literature Review) merupakan salah satu bab yang

hampir selalu ditemukan dalam proposal penelitian dan laporan penelitian,

termasuk skripsi, tesis, dan disertasi. Tinjauan Pustaka tidak ditemukan

dalam sebuah artikel jurnal ilmiah atau prosiding seminar ilmiah, dan

fungsi Tinjauan Pustaka di sini diambil alih oleh bagian Pendahuluan.

Istilah Tinjauan Pustaka diterjemahkan secara langsung dari Literature

Review. Namun demikian, bagian ini tidak sekedar meninjau pustaka pada

bagian permukaan saja, melainkan jauh 'masuk ke dalam'. Hal itu diperlukan

agar kita bisa melihat lebih banyak, bisa melakukan evaluasi dan sintesis dari

isi pustaka yang kita gunakan.

Membuat Tinjauan Pustaka yang baik tidak lah mudah dan

memerlukan keterampilan dan usaha dari kita. Perlu diketahui bahwa Tinjauan

Pustaka bukan hanya sekedar daftar hasil penelitian sebelumnya yang sudah

diterbitkan. Lebih dari pada itu, kita harus melakukan evaluasi dan sintesis

sehingga sebuah Tinjauan Pustaka yang kita hasilkan memiliki nilai akademik

yang tinggi.

Sehubungan dengan hal tersebut, tulisan ini berupaya untuk

memberikan panduan tentang penyusunan tinjauan pustaka dengan secara

mendalam dengan membahas berbagai hal terkait tinjauan pustaka, mulai

dari pengertian dan tujuannya, diikuti dengan cara penyusunannya tinjauan

pustaka. Maka dari itu disini penulis mencoba untuk menguraikan secara

sederhana mengenai tinjauan pustaka.

2
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian tinjauan pusataka?

2. Apa saja fungsi dan manfaat tinjauan pustaka?

3. Apa saja perbedaan tinjauan pustaka untuk studi kuantitatif dan kualitatif?

4. Kriteria penulisan tinjauan pustaka?

5. Bagaimana cara penyusunan tinjauan pustaka?

3
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Tinjauan Pustaka

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata tinjauan berasal dari

kata tinjau yang memiliki makna melihat, menjenguk, memeriksa, dan

meneliti. Adapun pustaka dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti kitab,

buku atau kumpulan bahan-bahan rujukan. Sedangkan secara istilah tinjauan

pustaka atau sering disebut juga dengan kajian pustaka merupakan sebuah

aktivitas atau kegiatan dalam rangka meninjau atau mengkaji kembali

berbagai pustaka, literatur, atau bahan bacaan lain yang telah dipublikasikan

oleh peneliti atau akademisi lain sebelumnya yang mana tinjauan tersebut

berhubungan dengan topik yang akan kita teliti.

Tinjauan pustaka atau disebut juga tinjauan pustaka ( literature review)

merupakan sebuah aktivitas untuk meninjau atau mengkaji kembali berbagai

literatur yang telah dipublikasikan oleh akademisi atau peneliti lain

sebelumnya terkait topik yang akan kita teliti. Dalam rangkaian proses

penelitian, baik sebelum, ketika atau setelah melakukan penelitian, peneliti

biasanya diminta untuk menyusun tinjauan pustaka umumnya sebagai bagian

pendahuluan dari usulan penelitian ataupun laporan hasil penelitian.

Menyusun sebuah tinjauan pustaka sama halnya dengan menyarikan

berbagai hasil penelitian terdahulu untuk mendapat gambaran tentang topik

4
atau permasalahan yang akan diteliti sekaligus untuk menjawab berbagai

tantangan yang muncul ketika memulai sebuah penelitian.

John W. Creswell menejelaskan bahwa tinjauan pustaka ( literature

review) adalah ringkasan tertulis mengenai artikel dari jurnal, buku, dan

dokumen lain yang mendeskripsikan teori serta informasi baik masa lalu

maupun saat ini, mengorganisasikan pustaka ke dalam topik dan dokumen

yang dibutuhkan untuk proposal penelitian. 2

Taylor dan Procter menjelaskan bahwa tinjauan pustaka atau disebut

juga kajian pustaka (literature review) merupakan sebuah aktivitas untuk

meninjau atau mengkaji kembali berbagai literatur yang telah dipublikasikan

oleh akademisi atau peneliti lain sebelumnya terkait topik yang akan kita

teliti.3

Shavelson dan Towne menjelaskan bahwa menyusun sebuah tinjauan

pustaka sama halnya dengan menyarikan berbagai hasil penelitian terdahulu

untuk mendapat gambaran tentang topik atau permasalahan yang akan diteliti

sekaligus untuk menjawab berbagai tantangan yang muncul ketika memulai

sebuah penelitian.4

Dengan demikian tinjauan pustaka merupakan usaha yang dilakukan

oleh peneliti untuk mencari dan menghimpun berbagai informasi yang

berkaitan dan relevan dengan topik atau masalah yang sedang ditelitinya,

guna memperoleh berbagai teori yang akan digunakan sebagai landasan atau

pedoman bagi penelitian yang dilakukannya serta memperoleh berbagai

2
John W. Creswell, 2015, Penelitian Kualitatif dan Desain Riset, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta, hlm. 72.
3
Ibid.
4
Ibid., hlm. 73

5
informasi tentang penelitian-penelitian sejenis atau yang ada kaitannya

dengan penelitian yang akan dilakukan.

Menurut Neumen dalam Sugiyono tinjauan pustaka adalah

seperangkap konstruk atau konsep, definisi dan proposisi yang berfungsi

untuk melihat fenomena secara sistematik, melalu spesifikasi hubungan

antara variabel, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan

fenomena.5

Menurut Sugiyono, teori dalam kajian pustaka yang digunakan untuk

perumusan hipotesis yang akan diuji melalu pengumpulan data adalah teori

yang lebih fokus berlaku untuk objek yang akan teliti. 6

Leedy menjelaskan bahwa semakin banyak seorang peneliti

mengetahui, mengenal dan memahami tentang penelitian yang pernah

dilakukan sebelumnya (yang berkaitan erat dengan topik penelitiannya),

semakin dapat dipertanggung jawabkan caranya meneliti permasalahan yang

dihadapi. Walaupun demikian, sebagian penulis (usulan penelitian atau karya

tulis) menganggap kajian pustaka merupakan bagian yang tidak penting

sehingga ditulis “asal ada” saja atau hanya untuk sekedar membuktikan

bahwa penelitian (yang diusulkan) belum pernah dilakukan sebelumnya.

Pembuktian keaslian penelitian tersebut sebenarnya hanyalah salah satu dari

beberapa kegunaan Kajian pustaka.

Kelemahan lain yang sering pula dijumpai adalah dalam penyusunan,

penstrukturan atau pengorganisasian Kajian pustaka. Banyak penulisan Kajian

pustaka yang mirip resensi buku (dibahas buku per buku, tanpa ada kaitan
5
Wiratna Sujarweni, 2014, Metodologi Penelitian, Penerbit Pustaka Baru Press, Jakarta,
hlm. 60.
6
Ibid.

6
yang bersistem) atau mirip daftar pustaka (hanya menyebutkan siapa

penulisnya dan di pustaka mana ditulis, tanpa membahas apa yang ditulis).

Uraian di atas menunjukkan bahwa tinjauan pustaka diperlukan untuk

memberikan pemantapan dan penegasan tentang ciri khas penelitian yang

hendak dikerjakan. Ciri khas sebuah penelitian akan tampak dengan

menunjukkan bahwa buku- buku, artikel, skripsi, tesis hingga disertasi yang

ditelaah belum atau tidak menjawab persoalan yang diajukan oleh

peneliti. Dengan demikian, tinjauan pustaka memiliki manfaat yang

besar bagi calon peneliti untuk menelusuri lebih jauh apa yang akan

dipermasalahkan dan bagaimana penelitian yang akan ia lakukan dapat

mengisi kekosongan karena belum adanya penelitian serupa yang dilakukan

sebelumnya.

2. Fungsi Dan Manfaat Tinjauan Pustaka

Kajian pustaka atau literature review menjadi bagian penting dalam

sebuah penelitian. Bagian ini dapat membantu peneliti untuk menentukan

teori dan menyelesaikan masalah. Kesuma, seorang ahli metodologi penelitian

menyebutkan bahwa terdapat tiga fungsi Tinjauan Pustaka, yaitu: 7

1) Untuk memastikan pernahnya masalah yang sedang ditelit dilakukan oleh

peneliti lain.

2) Apakah masalah yang diteliti dikaji secara komprehensif, lengkap dan

hasilnya memuaskan atau tidak

3) Mengungkapkan kekhasan atau perbedaan masalah yang akan diteliti.

7
Muhammad, 2011, Metode Penelitian bahasa, Az-zurr media, Yogyakarta, hlm. 108.

7
Menurut Zubaidah bahwa fungsi kajian pustaka meliputi: 8

1) mengetahui sejarah masalah penelitian

2) membantu memilih prosedur

3) memahami latar belakang teoritis masalah penelitian

4) mengetahui manfaat penelitian sebelumnya

5) menghindari duplikasi

6) memberikan pembenaran pemilihan masalah penelitian.

Sedangkan menurut Menurut Amirin memaparkan bahwa kajian

pustaka juga memiliki fungsi untuk menyeleksi masalah-masalah yang

diangkat menjadi topik penelitian serta untuk menjelaskan kedudukan

masalah dalam tempatnya yang lebih luas. Konstruksi teoritik yang ada dalam

kajian pustaka akan memberikan landasan penelitian. 9

Tinjauan pustaka merupakan bagian yang sangat penting dari sebuah

skripsi, tesis atau disertasi dengan fungsi sebagai berikut: 10

1) Mengkaji penelitian yang pernah dilakukan terhadap masalah tersebut

Pengkajian kronologis atas penelitian-penelitian yang pernah

dilakukan terkait permasalahan, sehingga dapat membantu memberi

gambaran tentang apa yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti lain

dalam permasalahan tersebut. Gambaran manfaat terutama tentang

pendekatan yang dipakai, hasil yang didapat, dan dapat menunjukkan

adanya celah kosong (gap) dalam literatur yang perlu diisi melalui

penelitian.

2) Mengkaji kelebihan dan kekurangan hasil penelitian terdahulu


8
Wiratna Sujarweni, Op. cit, hlm. 58.
9
Ibid.
10
Tatang M Amirin, 2018, Menyusun Rencana Penelitian, Raja Grafindo, Jakarta, hlm. 83

8
Kegunaan tinjauan pustaka adalah untuk membuktikan bahwa

penelitian yang diusulkan belum pernah atau pernah dilakukan

sebelumnya, tetapi hasilnya bertentangan atau masih mengandung

kekurangan dalam beberapa hal dan perlu dilengkapi. Evaluasi yang tajam

terhadap kelebihan dan kelemahan penelitian tersebut akan berguna

terutama dalam memahami tingkat kepercayaan (level of significance)

Tinjauan pustaka berguna untuk dapat menyakinkan bahwa tidak terjadi

duplikasi dan membuktikan bahwa penelitian yang dilakukan berbeda

dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

3) Menunjang pembatasan dan perumusan permasalahan

Identifikasi dan pengkajian pustaka yang meluas, tajam,

komprehensif dan sistematik, pada akhirnya harus diakhiri dengan suatu

kesimpulan yang memuat identifikasi, pembatasan dan perumusan

permasalahan yang memerlukan penelitian.

4) Mendalami landasan teori yang berkaitan dengan permasalahan

Salah satu karakteristik penelitian adalah kegiatan yang dilakukan

haruslah berada pada konteks ilmu pengetahuan atau teori yang ada.

Pengkajian pustaka, dalam hal ini, akan berguna bagi pendalaman

pengetahuan seutuhnya (unified explanation) tentang teori atau bidang

ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan permasalahan. Pengenalan teori-

teori yang tercakup dalam bidang atau area permasalahan diperlukan

untuk merumuskan landasan teori sebagai dasar pembuatan kerangka

konsep dan perumusan hipotesa penelitian.

5) Membantu menentukan desain penelitian

9
Dalam merancang rancangan atau desain penelitian, banyak

untungnya untuk mengkaji prosedur-prosedur (atau pendekatan) yang

pernah dipakai oleh peneliti- peneliti terdahulu dalam meneliti

permasalahan yang hampir serupa. Pengkajian meliputi kelebihan dan

kelemahan prosedur-prosedur yang dipakai dalam menjawab

permasalahan. Dengan mengetahui kelebihan dan kelemahan prosedur-

prosedur tersebut, kemudian dapat dipilih, diadakan penyesuaian, dan

dirancang suatu prosedur yang cocok untuk penelitian yang dihadapi.

6) Membantu pemilihan prosedur pengumpulan data

Dalam menentukan prosedur pengumpulan data, perlu mengkaji

prosedur- prosedur (atau pendekatan) yang pernah dipakai oleh penelitian

terdahulu dalam upaya mendapatkan data yang valid dan mudah

dilakukan.

Penggunaan tinjauan pustaka menurut John W Creswell dimaksudkan

untuk:11

1) Agar pembaca mengetahui hasil penelitian-penelitian lain yang

berhubungan dengan penelitian yang sedang dilaporkan.

2) Menghubungkan suatu penelitian dengan dialog yang lebih luas dan

berkesinambungan tentang suatu topik dalam pustaka, mengisi

kekurangan, dan memperluas penelitian sebelumnya

3) Memberikan kerangka untuk menentukan signifikansi penelitian dan juga

sebagai acuan untuk membandingka hasil suatu penelitian dengan temuan-

temuan lain

11
Hamid Patilima, 2007, Metode Penelitian Kualitatif, Penerbit Alfabeta, Jakarta, hlm. 18.

10
Menurut Amirin memaparkan bahwa kajian pustaka juga digunakan

untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan diangkat menjadi topik

penelitian serta untuk menjelaskan kedudukan masalah dalam tempatnya

yang lebih luas. Konstruksi teoritik yang ada dalam kajian pustaka akan

memberikan landasan bagi penilitian. Sehingga sumbangan kajian pustaka

pada penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut: 12

1) Konstruksi Teoritik Sebagai Dasar. Penelitian apa pun tidak terlepas dari

kerangka teori. Penelitian tidaklah berarti tanpa teori sama sekali. Paling

tidak sebagai pasangan atau pedoman untuk memberikan asumsi atau

postulat, prinsip, teori, konsep, proposisi, dan defenisi operasional.

2) Konstruksi Teoritik sebagai Tolak ukur. Penelitian tindakan berupaya untuk

meningkatkan kinerja pembelajaran atau proses kegiatan pembelajaran

sehingga perlu sarana untuk mengontrol baik tidaknya prosedur yang

digunakan. Kerangka teori dapat membantu sebagai ukuran patokan

(standar atau tolak ukur) yang dimaksuud.

3) Konstruksi Teoritik sebagai Sumber Hipotesa. Hipotesa pada umumnya

dimunculkan dari kajian teori. Teori-teori yang diragukan akan dicoba dan

diuji kembali sehingga terbentuklah hipotesa. Dasar rasional mengapa

harus diuji kembali karena pembuktian secara teoritis harus diimbangi

dengan pembuktian secara empiris.

Dengan demikian tinjauan pustaka berfungsi kepada penelitian untuk:

a) Peneliti akan mengetahui batas cakupan permasalahan

b) Peneliti dapat menempatkan pertanyaan secara perspektif

12
Ibid., hlm. 85.

11
c) Peneliti dapat membatasi pertanyaan penelitian yang diajukan

d) Peneliti dapat menentukan konsep studi yang berkaitan erat dengan

permasalahan

e) Peneliti dapat mengetahui dan menilai hasil penelitian sejenis yg mungkin

kontradiktif antar penelitian

f) Peneliti dapat menentukan pilihan metode penelitian yg tepat untuk

memecahkan permasalahan

g) Dapat dicegah/dikurangi replikasi yang kurang bermanfaa dengan

penelitian yang ada sebelumnya

h) Peneliti dapat lebih yakin dalam menginterpretasi hasil penelitian yang

akan dilakukan

Adapun manfaat lain dari tinjauan pustaka adalah :

1) Membagi pola bagi interpretasi data.

2) Menghubungkan suatu studi dengan studi lainnya.

3) Menyajikan kerangka sehingga konsep dan variabel mendapat arti penting.

4) Memungkinkan makna yang lebih besar dari temuan yang diperoleh dari

suatu penelitian.

5) Menyediakan informasi dan wawasan ilmiah lebih luas tentang tema dan

topik yang dipilih.

6) Dominan dimanfaatkan untuk melengkapi data sekunder.

7) Mengarahkan penyusunan buah pikiran yang lebih sistematis, terarah,

logis, saling terkait, kritis dan ekonomis dan tidak menyimpang dari kaidah

ilmiah.

Selain itu manfaat tinjauan pustaka terdiri dari:

12
1) Memperdalam pengetahuan ihwal masalah yang diteliti sehingga

menguasainya

2) Menegaskan kerangka teoritis yang dijadikan landasan atau kerangka

berpikir terhadap masalah penelitian

3) Mempertajam konsep-konsep yang digunakan sehingga memudahkan

hipotesis-hipotesis

4) Menghindarkan perumusan terjadinya penelitian pengulangan terhadap

masalah yang diteliti.

Sehingga terdapat dua manfaat penting dari Tinjauan Pustaka yaitu:

pertama, manfaat epistimologi terkait dengan pendalaman pengetahuan,

penajaman teori, dan konsep yang terkait dengan fokus penelitian. Kedua,

manfaat praktik terkait dengan berulangnya penelitian yang sama.

3. Perbedaan Tinjauan Pustaka Untuk Studi Kuantitatif dan Kualitatif

Penelitian kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang bertujuan

untuk mengembangkan ilmu pengetahuan (seperti hipotesis, pertanyaan

spesifik, pemikiran tentang sebab akibat, serta pengujian teori) menggunakan

strategi penelitian seperti eksperimen dan survei yang memerlukan data

statistik. Penelitian ini menggunakan data berupa angka untuk menemukan

keterangan tentang apa yang ingin diketahui. Sedangkan penelitian kualitatif

merupakan penelitian terdapat banyak perspektif yang akan dapat

diungkapkan. Penelitian ini kurang terpola, karena data hasil penelitian lebih

berkenaan dengan interpretasi terhadap data yang ditemukan di lapangan.

13
Penelitian kuantitatif mengarahkan masalah-masalah penelitian yang

memerlukan suatu deskripsi suatu penjelasan tentang hubungan

antarvariabel. Sedangkan penelitian kualitatif mengarahkan penelitian ke arah

eksplorasi yang mendalam terhadap hal yang sedikit diketahui atau dipahami

tentang masalah tersebut.

Terdapat beberapa perbedaan antara penelitian kuantitatif dan

kualitatif diantaranya:13

Perbedaan Penelitian Kuantitatif Penelitian Kualitatif

Desain Kuantitatif memiliki sifat Kualitatif bersifat umum,

Penelitian yang khusus, terperinci, fleksibel, dan dinamis.

dan statis. Alur dari Penelitian kualitatif

penelitian kuantatif sendiri sendiri dapat berkembang

sudah direncanakan sejak selama proses penelitian

awal dan tidak dapat berlangsung

diubah lagi

Analisis Data kuantitatif dapat dianalisis Kualitatif dapat dianalisis

pada tahap akhir sebelum selama proses penelitian

laporan berlangsung

Istilah Subjek Kuantitatif memiliki subjek Kualitatif memiliki subjek

Penelitian penelitian yang biasa penelitian yang biasa

disebut dengan disebut dengan

13
Sugiyono, 2017, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Alfabeta, Bandung,
hlm. 64

14
responden narasumber.

Cara Kuantitatif: Penelitian Kualitatif: Penelitian

Memandang kuantitatif memandang kualitatif memandang

Fakta "Fakta/Kebenaran" berada "Fakta/Kebenaran"

pada objek penelitian di tergantung pada cara

luar sana. Peneliti harus peneliti

netral dan tidak memihak. menginterpretasikan

Apapun yang ditemukan di data. Hal ini dikarenakan

lapangan, itulah fakta. ada hal- hal kompleks

Penelitian kuantitatif yang tidak bisa sekedar

berangkat dari teori dijelaskan oleh angka,

menuju data. seperti perasaan

manusia. Penelitian

kuantitatif berangkat dari

data yang kemudian

dijelaskan oleh teori-teori

yang dianggap relevan,

untuk menghasilkan

suatu teori yang

menguatkan teori yang

sudah ada.

Pengumpulan Kuantitatif: Pengumpulan Kualitatif: Penelitian

Data data dilakukan dengan kualitatif lebih berfokus

15
menggunakan serangkaian pada sesuatu yang tidak

instrumen penelitian bisa diukur oleh hitam

berupa tes/kuesioner. Data putih kebenaran,

yang terkumpul kemudian sehingga pada penelitian

dikonversikan kualitatif peneliti

menggunakan mengorek data sedalam-

kategori/kriteria yang dalamnya atas hal-hal

sudah ditetapkan tertentu. Sehingga,

sebelumnya. Kualitas kualitas penelitian

penelitian kuantitatif kualitatif tidak terlalu

ditentukan oleh banyaknya ditentukan oleh

responden banyaknya narasumber

penelitian yang terlibat. yang terlibat, tetapi

seberapa dalam peneliti

menggali informasi

spesifik dari narasumber

yang dipilih.

Representasi Kuantitatif: Hasil penelitian Kualitatif: Hasil penelitian

Data kuantitatif dipresentasikan kualitatif berupa

dalam bentuk hasil interpretasi peneliti akan

penghitungan matematis. sebuah fenomena,

Hasil penghitungan sehingga laporan

dianggap sebagai fakta penelitian akan lebih

banyak mengandung

16
yang sudah terkonfirmasi. deskripsi.

Keabsahan penelitian

kuantitatif sangat

ditentukan oleh validitas

dan reliabilitas instrumen

yang digunakan.14

Implikasi Hasil Kuantitatif: Hasil penelitian Kualitatif: Hasil penelitan

Riset kuantitatif berupa kualitatif memiliki

fakta/teori yang berlaku implikasi yang terbatas

secara umum pada situasi-situasi

(generalized). Kapanpun tertentu. Sehingga, hasil

dan di manapun, fakta itu penelitian kualitatif tidak

berlaku. bisa digeneralisasi dalam

setting berbeda.

Macam Metode Kuantitatif: Eksperimen, Kualitatif: Fenomenologi,

survey, korelasi, regresi, etnografi, studi kasus,

analisis jalur, expost historis, grounded

facto. theory.

Tujuan Kuantitatif: Menjelaskan Kualitatif: Memperoleh

Penelitian hubungan antar variabel, pemahaman mendalam,

menguji teori, melakukan mengembangkan teori,

generalisasi fenomena mendeskripikan realitas

14
Muslich Ansori, 2020, Metode Penelitian Kuantitatif, Airlangga University Press,
Surabaya, hlm. 58.

17
sosial yang diteliti. dan kompleksitas sosial.

Jenis Data Kuantitatif: Numerik dan Kualitatif: Deskriptif

statistik dan eksploratif

Menurut Creswell terdapat beberapa perbedaan tinjauan pustaka

dalam penelitian kualitatif dan kuantitatif dalam table berikut: 15

Perbedaan Penelitian Kuantitatif Penelitian Kualitatif

Jumlah literatur yang dikutip Subtantial (besar) Minimal (kecil)

pada awal penelitian

Penggunaan literatur pada Membenarkan atau Membenarkan atau

awal penelitian mendokumentasikan mendokumentasikan

kebutuhan studi kebutuhan studi

Memberikan alasan

untuk arah

penelitian

15
John W. Creswell, Op. cit., hlm. 86.

18
Penggunaan literatur di akhir mengkonfirmasi atau Mendukung atau

studi menyangkal prediksi memodifikasi temuan

sebelumnya dari yang ada dalam literatur

literatur

4. Kriteria Penulisan Tinjauan Pustaka

Terdapat beberapa kriteria atau aspek yang harus dipenuhi dalam

penulisan tinjauan pustaka, diantaranya sebagai berikut: 16

a. Kemutakhiran (recency)

Aspek ini berkaitan dengan penggunaan sumber bacaan yang up to

date. Hal ini mengingat sifat penelitian yang selalu berkembang seiring

dengan berjalannya waktu.

b. Relevansi

Aspek ini menekankan pada keterkaitan sumber bacaan dengan

maslaah yang diteliti. Tinjauan pustaka harus berkaitan dengan teori yang

mendasari penelitian dan topik penelitian yang diteliti.

c. Bobot Ilmiah

Aspek ini menekankan pada keterkaitan sumber bacaan dengan

masalah yang diteliti. Tinjauan pustaka harus berkaitan dengan teori yang

mendasari penelitian dan topik penelitian yang diteliti.

d. Aspek penelitian

Aspek ini mampu menjelaskan dengan tepat hal yang menjadi

aspek dari peenlitian yang dilakukan, mampu menjelaskan konteks


16
Margono, 2019, Metodologi Penelitian Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta, hlm. 74.

19
penelitian, serta mampu mengembangkan argumentasi yang kuat dan

saling berkaitan secara rasional.

e. Padat dan jelas

Diharapkan seorang peneliti mampu menuliskan tinjauan pustaka

secara padat dan jelas sehingga nantinya dapat meningkatkan literasi,

bahan rujukan dan pedoman untuk memudahkan melakukan tahapan

penelitian selanjutnya.

5. Cara Penyusunan Tinjauan Pustaka

Untuk menyusun sebuah tinjauan pustaka yang baik ada beberapa

tahapan yang harus dilalui seorang peneliti. Terdapat lima langkah dalam

melakukan tinjauan pustaka yaitu:17

1) mengidentifikasi kata kunci yang digunakan dalam pencarian literatur

2) menemukan literatur tentang suatu topik dengan berkonsultasi dengan

beberapa jenis bahan dan basis data, termasuk yang tersedia di

perpustakaan akademik dan di internet.

3) mengevaluasi secara kritis dan memilih literatur untuk diriview

4) Atur literatur yang telah Anda pilih dengan mengabstraksi atau mencatat

literatur dan mengembangkan diagram visualnya.

5) Tulis tinjauan pustaka dengan melaporkan ringkasan literatur untuk

dimasukkan dalam laporan penelitian Anda.

Menurut McEvoy ada beberapa langkah dalam proses penyusunan

tinjauan pustaka. Sebagai langkah pertama, melakukan pemilihan topik dapat

17
Mohammad Nazir, 2011, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta, hlm. 79.

20
dilakukan dengan memindai berbagai jurnal akademik, mendiskusikan ide-ide

terkait penelitian dengan kolega atau rekan peneliti atau pendidik, dan fokus

kepada satu topik penelitian tertentu. Langkah selanjutnya adalah mencari

literatur terkait dengan cara mengidentifikasi sumber-sumber data primer

maupun sekunder yang paling relevan dan bermanfaat bagi penelitian kita,

termasuk literaturliteratur empiris dan teoritis, dan selain itu juga

mengembangkan pemahaman tentang berbagai terminologi dalam bidang

yang akan dikaji.18

Margono menjelaskan bahwa untuk mengenal pustaka atau sumber-

sumber data yang dapat dijadikan acuan terdapat patokan- patokan dasar

yang harus diperhatikan oleh peneliti sebagaimana berikut:

1) Mempelajari hasil apa yang telah atau pernah didapat oleh orang lain

dalam bidang penelitian yang bersangkutan.

2) Mempelajari metode penelitian yang telah digunakan, termasuk metode

pengambilan sampel, metode pengumpulan data, sumber data, satuan-

satuan ukuran dan kriteria-kriteria.

3) Mengumpulkan data dari sumber lain yang ada yang berkaitan dengan

proyek penelitian yang akan dikerjakan.

4) Mempelajari faktor-faktor deskriptif dan historis yang ada dan merupakan

latar belakang dari problema yang akan dating.

5) Mempelajari analisis deduktif dari problema yang telah dikerjakan orang

lain.

18
Punaji Setyosari, 2013, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan Karya ,
Kencana, Jakarta, hlm 78.

21
Setelah menemukan pustaka yang relevan, langkah berikutnya dalam

proses penyusunan tinjauan pustaka adalah mengembangkan argumen.

Langkah ini merupakan langkah perencanaan dimana peneliti dituntut untuk

mengembangkan argumen melalui 2 (dua) tahapan, yakni melakukan survei

terhadap berbagai literatur yang telah dikumpulkan dan selanjuntnya

mengkritisinya. Dua tipe argumen yang harus dikembangkan adalah:

1) Argumen temuan (argument of discovery), mengembangkan temuan yang

memaparkan apa yang peneliti ketahui saat ini terkait bidang penelitian

yang diminati

2) Argumen dukungan (argument of advocacy), menganalisis dan mengkritisi

pengetahuan yang didapat dari pengembangan argumen temuan guna

menjawab masalah penelitian.

Langkah selanjutnya adalah melakukan survei dan kritik terhadap

literatur-literatur berdasarkan kedua macam argumen yang telah kita

kembangkan sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk meninjau kembali berbagai

pustaka yang ada terkait topik penelitian kita dan untuk melakukan penilaian

secara kritis pada setiap literatur tersebut untuk menganalisis isinya yang

meliputi unsur-unsur penting dalam tiap penelitian, yakni latar belakang,

tujuan, masalah penelitian, sampel, metodologi, temuan kunci, simpulan dan

rekomendasi.

Menulis tinjauan pustaka merupakan langkah terakhir dalam rangkaian

proses penyusunan tinjauan pustaka yang dilakukan dengan mengembangkan

hasil análisis dan kritik terhadap berbagai literatur. Untuk menulisnya dapat

dibuat kerangka detil terlebih dahulu yang antara lain mengidentifikasi tema-

22
tema dan atau pola-pola yang muncul, dan selanjutnya menerjemahkannya

ke dalam bagian-bagian (headings) dan sub-sub bagian (subheadings)

yang tersusun secara logis. Yang perlu diingat adalah melakukan síntesis

untuk membangun pengetahuan dasar dan mengembangkan pemikiran baru.

Hal ini dapat dilakukan dengan cara menyusun ulang setiap detil untuk

menghasilkan keutuhan, dan membuat kaitan logis antar ide dan konsep.

Untuk memudahkan penulisan tinjauan pustaka ini terdapat beberapa

tips untuk merangkai pustaka yang berkaitan agar tersaji secara sistematis

sebagaimana disarikan dari Ary, Jacobs dan Sorensen sebagai berikut:

1) Mulailah dengan studi-studi di bidang terkait yang paling akhir dimuat

dalam terbitan-terbitan terbaru dan kemudian bekerjalah mundur ke

terbitan-terbitan sebelumnya.

2) Bacalah abstrak atau ringkasan suatu laporan terlebih dahulu untuk

menetapkan apakah penelitian tersebut relevan dengan masalah penelitian

atau tidak.

3) Sebelum membuat catatan, baca – jelajahilah laporan tersebut dengan

cepat guna mengetahui bagian-bagian yang ada kaitannya dengan masalah

penelitian.

4) Buatlah catatan langsung pada kartu catatan, karena lebih mudah diseleksi

dan disusun daripada lembaran kertas, amplop dan sebagainya.

5) Tulislah referensi bibliografi secara lengkap untuk setiap karya.

6) Untuk memudahkan pemilihan dan penyusunan, jangan memasukkan lebih

dari satu referensi pada setiap kartu.

23
7) Jangan lupa memberi tanda bagian mana yang merupakan kutipan

langsung dari pengarang dan bagian mana yang merupakan susunan kata

sendiri.

Sebagai tambahan, perlu diingat bahwa sumber bacaan yang akan

digunakan dalam tinjauan pustaka harus dilakukan secara selektif, oleh karena

nya ada dua kriteria yang biasa digunakan untuk memilih sumber bacaan

adalah prinsip kemutakhiran (recency) dan prinsip relevansi (relevance). Dan

secara garis besar, sumber bacaan itu dapat dibedakan menjadi dua kelompok

yaitu sumber acuan umum, yang berupa buku-buku teks, ensiklopedia dan

sejenisnya. Dan sumber acuan khusus, seperti kepustakaan yang berbentuk

jurnal, buletin penelitian, skripsi, tesis, disertasi dan lain-lain.

BAB III

PENUTUP

24
Kesimpulan

1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata tinjauan berasal dari kata tinjau

yang memiliki makna melihat, menjenguk, memeriksa, dan meneliti. Adapun

pustaka dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti kitab, buku atau

kumpulan bahan-bahan rujukan. John W. Creswell menejelaskan bahwa

tinjauan pustaka (literature review) adalah ringkasan tertulis mengenai artikel

dari jurnal, buku, dan dokumen lain yang mendeskripsikan teori serta

informasi baik masa lalu maupun saat ini, mengorganisasikan pustaka ke

dalam topik dan dokumen yang dibutuhkan untuk proposal penelitian

2. Fungsi tinjauan pustaka adalah untuk memastikan pernahnya masalah yang

sedang ditelit dilakukan oleh peneliti lain, Apakah masalah yang diteliti dikaji

secara komprehensif, lengkap dan hasilnya memuaskan atau tidak,

Mengungkapkan kekhasan atau perbedaan masalah yang akan diteliti.

Manfaat tinjauan pustaka adalah memperdalam pengetahuan ilmiah masalah

yang diteliti sehingga menguasainya, menegaskan kerangka teoritis yang

dijadikan landasan atau kerangka berpikir terhadap masalah penelitian,

mempertajam konsep-konsep yang digunakan sehingga memudahkan

perumusan hipotesis-hipotesis, Menghindarkan terjadinya pengulangan

penelitian terhadap masalah yang diteliti.

3. Perbedaan tinjauan pustaka untuk studi kuantitatif dan kualitatif adalah

menurut jumlah literatur yang dikutip pada awal penelitian pada penelitian

kuantitatif yaitu subtantial (besar) sedangkan penelitian kualitatif adalah

minimal (kecil), kemudian menutrut penggunaan literatur pada awal penelitian

pada penelitian kuantitatif yaitu membenarkan atau mendokumentasikan

25
kebutuhan studi dan memberikan alasan untuk arah penelitian, sedangkan

penelitian kualitatif membenarkan atau mendokumentasikan kebutuhan studi,

dan menurut penggunaan literatur di akhir studi pada penelitian kuantitatif

mengkonfirmasi atau menyangkal prediksi sebelumnya dari literatur,

sedangkan penelitian kualitatif mendukung atau memodifikasi temuan yang

ada dalam literatur

4. Beberapa Kriteria dalam Penulisan Tinjauan Pustaka diantaranya adalah:

Kemutakhiran (recency), Relevansi, Bobot Ilmiah, Aspek Penelitian, padat dan

jelas.

5. Terdapat lima langkah dalam melakukan tinjauan pustaka yaitu

mengidentifikasi kata kunci yang digunakan dalam pencarian literatur,

menemukan literatur tentang suatu topik dengan berkonsultasi dengan

beberapa jenis bahan dan basis data, termasuk yang tersedia di perpustakaan

akademik dan di internet, mengevaluasi secara kritis dan memilih literatur

untuk diulas, mengaturtur literatur yang telah Anda pilih dengan

mengabstraksi atau mencatat literatur dan mengembangkan diagram

visualnya, dan tulis tinjauan pustaka dengan melaporkan ringkasan literatur

untuk dimasukkan dalam laporan penelitian.

Daftar Kepustakaan

A. Buku

Hamid Patilima. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Alfabeta: Jakarta.

26
John W. Creswell. 2015. Penelitian Kualitatif dan Desain Riset . Pustaka

Pelajar: Yogyakarta.

Margono. 2019. Metodologi Penelitian Pendidikan. Rineka Cipta: Jakarta.

Mohammad Nazir. 2011. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia: Jakarta.

Muhammad. 2011. Metode Penelitian bahasa. Az-zurr media: Yogyakarta.

Muslich Ansori. 2020. Metode Penelitian Kuantitatif. Airlangga University

Press: Surabaya.

Punaji Setyosari. 2013. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan

Karya. Kencana: Jakarta.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D . Alfabeta:

Bandung.

Tatang M Amirin. 2018. Menyusun Rencana Penelitian. Raja Grafindo: Jakarta.

Wiratna Sujarweni. 2014. Metodologi Penelitian. Pustaka Baru Press: Jakarta.

B. Jurnal

Widiarsa. 2019. Kajian Pustaka (Literature Review) Sebagai Layanan Intim

Pustakawan Berdasarkan Kepakaran Dan Minat Pemustaka . Jurnal

mediainfomasi.Vol.28.No.1.

27
28

Anda mungkin juga menyukai