“Tinjauan Pustaka”
Dosen Pengampu:
Oleh
2220122074
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2024
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat, dan
pengganti UAS Metode Penelitian Ilmu Hukum. Shalawat dan salam tidak lupa
MH, selaku dosen pengampu mata kuliah Metode Penelitian Ilmu Hukum yang
dan sangat jauh dari kata sempurna. Dengan kerendahan hati penulis sangat
menerima masukkan, kritik, dan saran untuk kesempurnaan tugas ini. Penulis
berharap semoga tugas ini bermanfaat untuk penulis khususnya dan pembaca
pada umumnya.
i
DAFTAR ISI
Kesimpulan …………………………………………………….………………………….……. 25
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Hilway, penelitian tidak plai dari suatu metode studi yang dilakukan
dihadapkan pada berbagai pertanyaan terkait topik akan ia teliti. Tidak jarang
ia merasa belum tahu banyak tentang topik tersebut sehingga ia tidak tahu
apa yang harus dilakukan. Tidak jarang pula seseorang merasa bahwa topik
yang akan ia teliti merupakan hal baru yang belum pernah diketahui orang
sebelumnya, padahal pada kenyataannya telah ada atau bahkan banyak orang
yang telah melakukan penelitian terhadap hal yang sama sebelumnya. Hal
1
Widiarsa, 2019, Kajian Pustaka (Literature Review) Sebagai Layanan Intim Pustakawan
Berdasarkan Kepakaran Dan Minat Pemustaka, Jurnal media infomasi, Vol. 28, No. 1,
hlm. 111.
1
peneliti tidak memberikan perhatian serius pada aktivitas tinjauan pustaka
dalam sebuah artikel jurnal ilmiah atau prosiding seminar ilmiah, dan
Review. Namun demikian, bagian ini tidak sekedar meninjau pustaka pada
bagian permukaan saja, melainkan jauh 'masuk ke dalam'. Hal itu diperlukan
agar kita bisa melihat lebih banyak, bisa melakukan evaluasi dan sintesis dari
memerlukan keterampilan dan usaha dari kita. Perlu diketahui bahwa Tinjauan
Pustaka bukan hanya sekedar daftar hasil penelitian sebelumnya yang sudah
diterbitkan. Lebih dari pada itu, kita harus melakukan evaluasi dan sintesis
sehingga sebuah Tinjauan Pustaka yang kita hasilkan memiliki nilai akademik
yang tinggi.
pustaka. Maka dari itu disini penulis mencoba untuk menguraikan secara
2
B. Rumusan Masalah
3. Apa saja perbedaan tinjauan pustaka untuk studi kuantitatif dan kualitatif?
3
BAB II
PEMBAHASAN
meneliti. Adapun pustaka dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti kitab,
pustaka atau sering disebut juga dengan kajian pustaka merupakan sebuah
berbagai pustaka, literatur, atau bahan bacaan lain yang telah dipublikasikan
oleh peneliti atau akademisi lain sebelumnya yang mana tinjauan tersebut
sebelumnya terkait topik yang akan kita teliti. Dalam rangkaian proses
4
atau permasalahan yang akan diteliti sekaligus untuk menjawab berbagai
review) adalah ringkasan tertulis mengenai artikel dari jurnal, buku, dan
dokumen lain yang mendeskripsikan teori serta informasi baik masa lalu
oleh akademisi atau peneliti lain sebelumnya terkait topik yang akan kita
teliti.3
untuk mendapat gambaran tentang topik atau permasalahan yang akan diteliti
sebuah penelitian.4
berkaitan dan relevan dengan topik atau masalah yang sedang ditelitinya,
guna memperoleh berbagai teori yang akan digunakan sebagai landasan atau
2
John W. Creswell, 2015, Penelitian Kualitatif dan Desain Riset, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta, hlm. 72.
3
Ibid.
4
Ibid., hlm. 73
5
informasi tentang penelitian-penelitian sejenis atau yang ada kaitannya
fenomena.5
perumusan hipotesis yang akan diuji melalu pengumpulan data adalah teori
sehingga ditulis “asal ada” saja atau hanya untuk sekedar membuktikan
pustaka yang mirip resensi buku (dibahas buku per buku, tanpa ada kaitan
5
Wiratna Sujarweni, 2014, Metodologi Penelitian, Penerbit Pustaka Baru Press, Jakarta,
hlm. 60.
6
Ibid.
6
yang bersistem) atau mirip daftar pustaka (hanya menyebutkan siapa
penulisnya dan di pustaka mana ditulis, tanpa membahas apa yang ditulis).
menunjukkan bahwa buku- buku, artikel, skripsi, tesis hingga disertasi yang
besar bagi calon peneliti untuk menelusuri lebih jauh apa yang akan
sebelumnya.
peneliti lain.
7
Muhammad, 2011, Metode Penelitian bahasa, Az-zurr media, Yogyakarta, hlm. 108.
7
Menurut Zubaidah bahwa fungsi kajian pustaka meliputi: 8
5) menghindari duplikasi
masalah dalam tempatnya yang lebih luas. Konstruksi teoritik yang ada dalam
adanya celah kosong (gap) dalam literatur yang perlu diisi melalui
penelitian.
8
Kegunaan tinjauan pustaka adalah untuk membuktikan bahwa
kekurangan dalam beberapa hal dan perlu dilengkapi. Evaluasi yang tajam
haruslah berada pada konteks ilmu pengetahuan atau teori yang ada.
9
Dalam merancang rancangan atau desain penelitian, banyak
dilakukan.
untuk:11
temuan lain
11
Hamid Patilima, 2007, Metode Penelitian Kualitatif, Penerbit Alfabeta, Jakarta, hlm. 18.
10
Menurut Amirin memaparkan bahwa kajian pustaka juga digunakan
yang lebih luas. Konstruksi teoritik yang ada dalam kajian pustaka akan
1) Konstruksi Teoritik Sebagai Dasar. Penelitian apa pun tidak terlepas dari
kerangka teori. Penelitian tidaklah berarti tanpa teori sama sekali. Paling
dimunculkan dari kajian teori. Teori-teori yang diragukan akan dicoba dan
12
Ibid., hlm. 85.
11
c) Peneliti dapat membatasi pertanyaan penelitian yang diajukan
permasalahan
memecahkan permasalahan
akan dilakukan
4) Memungkinkan makna yang lebih besar dari temuan yang diperoleh dari
suatu penelitian.
5) Menyediakan informasi dan wawasan ilmiah lebih luas tentang tema dan
logis, saling terkait, kritis dan ekonomis dan tidak menyimpang dari kaidah
ilmiah.
12
1) Memperdalam pengetahuan ihwal masalah yang diteliti sehingga
menguasainya
hipotesis-hipotesis
penajaman teori, dan konsep yang terkait dengan fokus penelitian. Kedua,
diungkapkan. Penelitian ini kurang terpola, karena data hasil penelitian lebih
13
Penelitian kuantitatif mengarahkan masalah-masalah penelitian yang
eksplorasi yang mendalam terhadap hal yang sedikit diketahui atau dipahami
kualitatif diantaranya:13
diubah lagi
laporan berlangsung
13
Sugiyono, 2017, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Alfabeta, Bandung,
hlm. 64
14
responden narasumber.
manusia. Penelitian
untuk menghasilkan
sudah ada.
15
menggunakan serangkaian pada sesuatu yang tidak
menggali informasi
yang dipilih.
banyak mengandung
16
yang sudah terkonfirmasi. deskripsi.
Keabsahan penelitian
kuantitatif sangat
yang digunakan.14
setting berbeda.
facto. theory.
14
Muslich Ansori, 2020, Metode Penelitian Kuantitatif, Airlangga University Press,
Surabaya, hlm. 58.
17
sosial yang diteliti. dan kompleksitas sosial.
Memberikan alasan
untuk arah
penelitian
15
John W. Creswell, Op. cit., hlm. 86.
18
Penggunaan literatur di akhir mengkonfirmasi atau Mendukung atau
literatur
a. Kemutakhiran (recency)
date. Hal ini mengingat sifat penelitian yang selalu berkembang seiring
b. Relevansi
maslaah yang diteliti. Tinjauan pustaka harus berkaitan dengan teori yang
c. Bobot Ilmiah
masalah yang diteliti. Tinjauan pustaka harus berkaitan dengan teori yang
d. Aspek penelitian
19
penelitian, serta mampu mengembangkan argumentasi yang kuat dan
penelitian selanjutnya.
tahapan yang harus dilalui seorang peneliti. Terdapat lima langkah dalam
4) Atur literatur yang telah Anda pilih dengan mengabstraksi atau mencatat
17
Mohammad Nazir, 2011, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta, hlm. 79.
20
dilakukan dengan memindai berbagai jurnal akademik, mendiskusikan ide-ide
terkait penelitian dengan kolega atau rekan peneliti atau pendidik, dan fokus
maupun sekunder yang paling relevan dan bermanfaat bagi penelitian kita,
sumber data yang dapat dijadikan acuan terdapat patokan- patokan dasar
1) Mempelajari hasil apa yang telah atau pernah didapat oleh orang lain
3) Mengumpulkan data dari sumber lain yang ada yang berkaitan dengan
lain.
18
Punaji Setyosari, 2013, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan Karya ,
Kencana, Jakarta, hlm 78.
21
Setelah menemukan pustaka yang relevan, langkah berikutnya dalam
memaparkan apa yang peneliti ketahui saat ini terkait bidang penelitian
yang diminati
pustaka yang ada terkait topik penelitian kita dan untuk melakukan penilaian
secara kritis pada setiap literatur tersebut untuk menganalisis isinya yang
rekomendasi.
hasil análisis dan kritik terhadap berbagai literatur. Untuk menulisnya dapat
dibuat kerangka detil terlebih dahulu yang antara lain mengidentifikasi tema-
22
tema dan atau pola-pola yang muncul, dan selanjutnya menerjemahkannya
yang tersusun secara logis. Yang perlu diingat adalah melakukan síntesis
Hal ini dapat dilakukan dengan cara menyusun ulang setiap detil untuk
menghasilkan keutuhan, dan membuat kaitan logis antar ide dan konsep.
tips untuk merangkai pustaka yang berkaitan agar tersaji secara sistematis
terbitan-terbitan sebelumnya.
atau tidak.
penelitian.
4) Buatlah catatan langsung pada kartu catatan, karena lebih mudah diseleksi
23
7) Jangan lupa memberi tanda bagian mana yang merupakan kutipan
langsung dari pengarang dan bagian mana yang merupakan susunan kata
sendiri.
digunakan dalam tinjauan pustaka harus dilakukan secara selektif, oleh karena
nya ada dua kriteria yang biasa digunakan untuk memilih sumber bacaan
secara garis besar, sumber bacaan itu dapat dibedakan menjadi dua kelompok
yaitu sumber acuan umum, yang berupa buku-buku teks, ensiklopedia dan
BAB III
PENUTUP
24
Kesimpulan
1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata tinjauan berasal dari kata tinjau
pustaka dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti kitab, buku atau
dari jurnal, buku, dan dokumen lain yang mendeskripsikan teori serta
sedang ditelit dilakukan oleh peneliti lain, Apakah masalah yang diteliti dikaji
menurut jumlah literatur yang dikutip pada awal penelitian pada penelitian
25
kebutuhan studi dan memberikan alasan untuk arah penelitian, sedangkan
jelas.
beberapa jenis bahan dan basis data, termasuk yang tersedia di perpustakaan
Daftar Kepustakaan
A. Buku
26
John W. Creswell. 2015. Penelitian Kualitatif dan Desain Riset . Pustaka
Pelajar: Yogyakarta.
Press: Surabaya.
Bandung.
B. Jurnal
mediainfomasi.Vol.28.No.1.
27
28