pengeras suara yang layak dipahami dari Kitab I’lâmul Khâsh wal ‘Âmm bi Anna
Iz’âjan Nâsi bil Mikrûfûn Harâm (Pemberitahuan Bagi Orang Pintar dan Orang
Awam Bahwa Mengganggu orang Lain dengan Mikrofon Hukumnya Haram) karya
Sayyid Zain bin Muhammad bin Husain Alydrus, Dosen Universitas Al-Ahgaf
Yaman.
َو اْذ ُك ْر َر َّبَك ِفي َنْفِس َك َتَض ُّر ًعا َو ِخ يَفًة َو ُد وَن اْلَج ْهِر ِم َن اْلَقْو ِل ِباْلُغ ُد ِّو َو اَآْلَص اِل َو اَل َتُك ْن ِم َن اْلَغاِفِليَن
Artinya, “Ingatlah Tuhanmu dalam hatimu dengan rendah hati dan rasa takut,
dan dengan tidak mengeraskan suara, pada waktu pagi dan petang, dan
janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” (Surat Al-A’raf ayat 205).
Selain itu Hadis yang menjelaskan penggunaan pengeras suara luar mengganggu
konsentrasi ibadah dan aktifitas orang lain, kenyamanan orang yang sedang istirahat,
dan orang yang sedang sakit. Padahal mengganggu orang lain hukumnya tidak boleh,
baik secara nash maupun ijmak ulama. Nabi saw bersabda:
َم ْن َض اَّر َأَض َّر ُهَّللا ِبِه َو َم ْن َش اَّق َش اَّق ُهَّللا َع َلْيِه
Artinya, “Siapa saja yang mengganggu orang lain maka Allah akan mengganggunya;
dan siapa saja yang memberatkan orang lain maka Allah akan memberatkannya. (HR
Ibnu Majah dan ad-Daraquthni).